Anda di halaman 1dari 75

INSTITUT KESENIAN JAKARTA

SEKOLAH PASCASARJANA

KOMIK PERSPEKTIF GAIB

Oleh
Cantika Clarinta
NIM 4180170005

Jakarta

November 2020
INSTITUT KESENIAN JAKARTA

SEKOLAH PASCASARJANA

KOMIK PERSPEKTIF GAIB

Oleh
Cantika Clarinta
NIM 4180170005

PENGANTAR KARYA
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S2
Penciptaan dan Pengkajian Seni Urban dan Industri Budaya

Jakarta

November 2020
HALAMAN HAK CIPTA/PENGESAHAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan, dengan
bimbingan dan masukan para pembimbing dan penguji. Semua
sumber yang dirujuk telah saya tulis dengan benar.

Jakarta, 9 November 2020

Cantika Clarinta
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG PENGANTAR KARYA

Pengantar karya ini telah dipertahankan dihadapan Sidang Penguji


Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta pada hari ________,
tanggal________________________ dan telah dinyatakan

LULUS/TIDAK LULUS

TIM PENGUJI

Nama Jabatan Tanda Tangan

Indiria Maharsi, M.Sn. Penguji I

Dr.Wagiono Sunarto,M.Sc. Penguji II

Dr. Iwan Gunawan, M.Si. Pembimbing I

Bambang Tri Rahadian, M.Sn. Pembimbing II


LEMBAR PENGESAHAN PENGANTAR KARYA

KOMIK PERSPEKTIF GAIB

Oleh
Cantika Clarinta
NIM 4180170005
Disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing I:

Dr. Iwan Gunawan, M.Si.

Pembimbing II:

Bambang Tri Rahadian, M.Sn.

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Nyak Ina Raseuki, Ph.D

Jakarta, 9 November 2020


Disahkan oleh

Direktur Sekolah Pascasarjana


Institut Kesenian Jakarta
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini


Nama : Cantika Clarinta
NIM : 4180170005
Jenis karya : Komik dan Pengantar Karya
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk
memberikan kepada Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta
Hak Bebas Royalti Noneksklusif atas pengantar karya yang berjudul

“KOMIK PERSPEKTIF GAIB”

Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Sekolah Pascasarjana


Institut Kesenian Jakarta berhak menyimpan, mengalih-
media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data,
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.
Demikian pertanyaan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 9 November 2020
Yang membuat pernyataan :

(Cantika Clarinta)
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmatnya saya dapat
menyelesaikan karya ini dengan baik. Penulisan pengantar karya ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Seni di Sekolah
Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta.

Saya sangat menyadari bahwa karya ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan
kontribusi dalam penyelesaian pengantar karya ini, khususnya saya menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Para pembimbing saya, Dr. Iwan Gunawan, M.Si dan Bambang Tri Rahadian, M.Sn
yang telah membimbing saya dengan sangat baik dan penuh kesabaran sehingga
saya bisa menghasilkan sebuah karya yang memuaskan.
2. Para penguji, Indiria Maharsi, M.Sn yang telah banyak memberikan banyak sekali
inspirasi dan saran khususnya mengenai hal gaib dalam pembuatan karya ini.
3. Dr. Wagiono Sunarto, M.Sc yang telah memberikan kritik dan saran yang sangat
membantu perkembangan pengantar karya sehingga menjadi lebih baik.
4. kedua orang tua dan adik-adik atas dukungannya dan segala-galanya baik moril
maupun materil mulai dari awal menempuh pendidikan pascasarjana sampai kini
telah menyelesaikan karya dengan tepat waktu.
5. Para dosen dan teman-teman pascasarjana IKJ, khususnya angkatan 13 yang telah
banyak membantu saya dan selalu siap untuk bertukar pikiran selama menjalani
masa perkuliahan dan pengerjaan karya akhir.
6. Firgiawan Rallyakanema yang selalu memberikan dukungan dan waktunya selama
pengerjaan karya ini, serta selalu menghibur.
7. Sarah Christiani, Sukma Mayangsari, Putu Ayu Dian Argarini, dan Leonie Dian
Puspita atas bantuannya baik sebagai asisten dalam pengerjaan karya komik,
maupun tempat mencurahkan isi hati sehingga bisa diselesaikan tepat pada
waktunya.
8. Lim Jaebeom, Xiao Zhan dan Wang Yibo, terima kasih karena karya-karya kalian
selalu menjadi inspirasi dan penyemangat di saat-saat sulit.
Abstrak

Masyarakat Indonesia sangat lekat dengan kepercayaan mengenai hal-hal berbau


spiritual, tidak hanya sekedar dalam ingatan namun juga diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Tidak jarang, kepercayaan klenik ini digunakan dalam
memecahkan masalah bahkan sampai menimbulkan masalah-masalah baru. Budaya
klenik yang dipercayai masyarakat pun tidak terbatas pada cerita dan mitos semata,
namun juga melaksanakan praktik-praktik yang melibatkan makhluk gaib. Berdasarkan
hasil wawancara dengan berbagai sumber di bidang spiritual, saya menemukan banyak
sekali fakta menarik, seperti banyaknya tokoh masyarakat yang menggunakan jasa ahli
spiritual dan dukun seperti pejabat negara, polisi, dan artis. Beberapa narasumber pun
menceritakan cara pandang makhluk gaib terhadap manusia, khususnya bagi manusia
yang sering menyalahgunakan budaya klenik demi mencapai tujuan hidup masing-
masing. Berbagai gagasan dan pengalaman tersebut kemudian saya tuangkan menjadi
cerita komik yang memiliki 4 judul berbeda.

Kata Kunci : Klenik, Makhluk Gaib, Masalah Sosial, Komik Hantu

Abstract

Indonesian society is very attached to beliefs about spiritual things, not only in memory
but also implemented in everyday life. Not infrequently, this occult belief is used to solve
problems and even cause new ones. The occult culture that people believe in is not limited
to stories and myths alone, but also implements practices that involve supernatural
beings. Based on the results of interviews with various sources in the spiritual field, I found
lots of interesting facts, such as many community leaders who use the services of spiritual
experts and shamans such as state officials, police, and artists. Several sources also shared
the perspective of supernatural beings towards humans, especially humans who often
abuse occult culture in order to achieve their respective life goals. I then poured these
various ideas and experiences into a comedy horror comic story with 4 different titles.

Keywords: Occult, Supernatural Beings, Social Problems, Ghost Comics.

i Sekolah Pascasarjana IKJ


DAFTAR ISI

ABSTRAK…………………………………………………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………… ii
BAB I…………………………………………………………………………………………………………………………. 1
Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………. 1
Kepercayaan Masyarakat uUban Terhadap Makhluk Spiritual………………………………. 1
Budaya Klenik Dalam Keluarga….…………………………………………………………………………. 3
Landasan Berfikir………………………………………………………………………………………………….. 3
Ide Berkarya…………………………………………………………………………………………………………. 4
Tujuan dan Manfaat Karya…………..………………………………………………………………………. 5
BAB II……………………………………………………………………………………………………………………….. 6
Tinjauan Konsep dan Teori……………………..……………………………………………………………. 6
Pengamatan ……………………………………………………………………………………………………….. 9
Kepercayaan Asli Nusantara…………………………………………………………………………………. 9
Budaya Klenik di Era Modern……..………………………………………………………………………. 10
Masalah dalam Kehidupan Sosial Kaum Urban………….……………………………………….. 11
Karya Pembanding……………………………………………………………………………………………… 15
- Hotel Del Luna (2019) ………………………………………………………………………………….. 15
- 101 Sketsa Wajah Hantu (2018)…………………………………………………………………… 16
- Anya’s Ghost (2011) …………………………………………………………………………………….. 16
- Komik Petruk-Gareng ……………………………………………………….. ……………………….. 19
BAB III…………………………………………………………………………………………………………………….. 21
Kerangka Berfkir……………………………………………………………………………………………….. 21
Proses Berkarya…………………………………………………………………………………………………. 22
Judul Karya………..………………………………………………………………………………………………. 22
Ide Cerita……………………………………………………………………………………………………………. 22
Riset dan Penelitian……………………………………………………………………………………………. 26
Sinopsis dan Storyline…………………………………………………………………………………………. 29
- Storyline……………………………………………………………………………………………………….. 31
- Breakdown Storyline (Plotpoint)………………………………………………………………….... 36
- Pemilihan Gaya Visual…………………………………………………………………………………… 38
- Desain Karakter……………………………………………………………………………………………. 38

ii Sekolah Pascasarjana IKJ


- Setting Lokasi………………………………………………………………………………………………. 44
- Storyboard……………………………………………………………………………………………………. 45
- Outline…………………………………………………………………………………………………………. 48
- Coloring dan Penambahan Dialog…………………………………………………………………. 51
Hambatan dan Perubahan Dalam Berkarya………………………………………………………… 54
BAB IV…………………………………………………………………………………. ………………………………… 55
Media…………………………………………………………………………………………………………………. 55
Desain Sampul………..………………………………………………………………………………………….. 55
KESIMPULAN……………………………….………………………………………………………………………….. 62
DAFTAR PUSTAKA.…………………………………………………………………………………………………… 63
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………………………………. 64
Wawancara dengan Donny Pasaribu, 24 Januari 2020…………………………………………. 64
Wawancara dengan Indiria Maharsi, M.Sn, 16 Desember 2019……………………………. 64

iii Sekolah Pascasarjana IKJ


BAB I

Latar Belakang

Kepercayaan Masyarakat Urban Terhadap Makhluk Spiritual

Sebagai masyarakat yang tinggal di negara yang sangat kental nilai budayanya,
masyarakat Indonesia masih banyak yang mempercayai hal hal berbau spiritual. Berbagai
masalah yang mereka alami pun sering dihubungkan dengan hal-hal di luar nalar.
Misalnya, saat ini fenomena pengobatan alternatif yang marak digandrungi oleh
masyarakat, entah hal tersebut benar atau tidak, nyatanya sangat banyak yang
mempercayainya. Beberapa faktor seperti mahalnya biaya pengobatan rumah sakit
sampai dengan ketidak percayaan pada tenaga medis mempengaruhi hal ini. Mereka yang
datang ke pengobatan alternatif atau ruqyah ini juga percaya bahwa penyakit yang
mereka derita tersebut diakibatkan oleh hal mistis seperti kerasukan, atau guna-guna.
Padahal faktanya banyak juga oknum yang bertindak sebagai dukun palsu yang menipu
masyarakat, khususnya yang sangat mempercayai hal ini demi meraup untung sebanyak-
banyaknya. Walaupun praktik-praktik pengobatan seperti ini banyak dilakukan di daerah
luar Jakarta, namun banyak juga masyarakat perkotaan yang datang dari jauh demi
berobat ke tempat tersebut.

Fenomena kepercayaan mistis juga banyak terjadi di industri hiburan nasional. Salah satu
contoh acara yang sempat meraih rating tertinggi di TV nasional adalah acara Karma.
Masyarakat bisa menyelesaikan masalah hidup mereka khususnya yang berbau mistis
dengan bantuan paranormal di acara itu. Tak jarang pula di tiap episodenya ada saja orang
yang kesurupan, walaupun kadang juga sangat terlihat kalau acara ini adalah rekayasa.
Namun hal ini tak menyurutkan minat masyarakat untuk menonton acara tersebut. Belum
lagi praktik perdukunan yang masih tetap subur dan merajalela di kalangan masyarakat.
Peminatnya bahkan banyak datang dari kalangan atas dan berpendidikan tinggi.
Kebanyakan dari mereka melakukan praktek pesugihan demi jabatan, atau santet demi
menyingkirkan saingan bisnis yang tidak disukai. Fenomena ini tentu bukan hal yang
sepele, mengingat masyarakat modern seharusnya sudah tidak mudah dipengaruhi oleh
klenik.

1 Sekolah Pascasarjana IKJ


Akan tetapi, budaya klenik yang melekat dalam setiap sisi kehidupan masyarakat
Indonesia, tidak mengurangi rasa takut manusia terhadap makhluk gaib, entah karena
sosoknya tidak dapat dilihat ataupun karena penggambaran makhluk gaib selama ini
adalah sosok yang keji dan sangat menyeramkan. Saya pribadi pun, di masa kecil sempat
merasakan ketakutan di masa kecil terhadap sosok-sosok makhluk gaib karena film-film
yang saya tonton di masa kecil.

Gambar 1 Poster Film Sundel Bolong

Gambar 2 Sampul Kaset Video Cincin Berdarah

2 Sekolah Pascasarjana IKJ


Salah satu film yang sangat membekas di ingatan saya adalah Sundel Bolong dan Cincin
Berdarah. Walaupun produksinya jauh sebelum tahun kelahiran saya, namun di era 90-an
film ini sering sekali ditayangkan ulang di stasiun televisi swasta. Film Sundel Bolong cukup
membuat saya trauma dan sangat takut untuk tidur sendiri karena khawatir akan
didatangi sosok tersebut di malam hari. Padahal jika dipikir lagi, sundel bolong tidak
menyerang sembarang orang, hanya menyerang orang-orang yang menyebabkan
kematiannya. Sama saja seperti manusia yang menaruh dendam dan akan membalas
perbuatan orang-orang yang pernah merugikannya. Stigma bahwa makhluk gaib ini
dianggap menyeramkan juga dipengaruhi oleh penggambaran sosok fisiknya yang tidak
sama dengan manusia, seperti genderuwo yang digambarkan memiliki tubuh besar, taring
panjang, bulu lebat dan bermata merah. Jangankan makhluk gaib, terkadang manusia lain
yang fisiknya agak berbeda dengan manusia kebanyakan saja pun dapat dipandang
sebelah mata.

Budaya Klenik Dalam Keluarga

Latar belakang keluarga saya juga menjadi salah satu alasan pembuatan karya ini.
Keluarga besar saya di kampung tepatnya di daerah Tuban, Jawa Timur, memegang ajaran
agama Islam yang kuat dengan latar belakang ajaran Nahdatul Ulama (NU). Kakek buyut
saya pada zamannya begitu dihormati karena dianggap sebagai kyai yang berperan dalam
penyebaran agama Islam di Tuban dan memiliki ilmu kebatinan. Menurut cerita dari
nenek dan keluarga lain, kakek buyut saya sering berkomunikasi spiritual dengan para jin
dan Sunan Bonang. Beliau bahkan sering dimintai tolong untuk menyelesaikan
permasalahan yang berhubungan dengan hal gaib. Beberapa keturunannya sampai
dengan generasi saya pun banyak yang diberkahi kemampuan seperti ini. Hal-hal spiritual
seperti ini seakan sudah menjadi bagian dari akar budaya keluarga yang mungkin akan
terus diturunkan ke generasi berikutnya.

Landasan Berfikir

Salah satu kegelisahan yang juga dirasakan sebagai dasar pembuatan karya ini adalah
permasalahan sosial yang kian marak dan mengkhawatirkan. Bahkan saat ini banyak
bermunculan istilah “even satan is confused” (bahkan setan saja bingung) sebagai meme

3 Sekolah Pascasarjana IKJ


di media sosial dalam menanggapi berbagai berita mengenai penyimpangan sosial. Hal ini
dapat juga diartikan secara kasar bahwa manusia sekarang ini berperilaku “lebih jahat dari
setan”. Istilah “jin buang anak” yang selama ini kita kenal saja sepertinya sudah tidak
berlaku, mengingat banyaknya kasus penelantaran anak dan aborsi yang dilakukan oleh
manusia. Menurut data KPAI tahun 2018, berdasarkan laporan yang masuk, sekitar 48
persen merupakan kasus kekerasan dan penelantaran anak.

Berdasarkan fenomena tersebut, saya tertarik untuk mempelajari sudut pandang


makhluk gaib terhadap manusia-manusia yang melakukan bentuk penyimpangan sosial
ini. Khususnya apabila hal tersebut melibatkan unsur-unsur spiritual. Seperti, misalnya
tema kesurupan di acara televisi nasional, apabila ternyata memang rekayasa berarti
acara tersebut telah melakukan “fitnah” terhadap makhluk gaib. Salah satu yang paling
membuat saya penasaran untuk menggalinya, apakah makhluk-makhluk gaib ini dapat
merasakan marah apabila difitnah, atau bahkan merasa kesal dan bingung juga jika
melihat manusia yang semakin hari perilakunya semakin tidak karuan. Dalam hal ini saya
mencoba menempatkan diri sebagai makhluk gaib yang melihat berbagai perilaku
manusia melalui pendekatan kreatif.

Ide Berkarya

Dalam menemukan data mengenai makhluk gaib ini, saya menggunakan metode kualitatif
yaitu teknik wawancara dengan narasumber indigo dari beberapa bidang yang berbeda
seperti pemuka agama, karyawan swasta, dosen, psikolog serta pelaku usaha di bidang
spiritual seperti dukun, peramal tarot dan praktisi pengusiran setan. Agar lebih
memastikan narasumber ini valid atau tidak, saya menelusuri lewat komunitas indigo
yang tersebar khususnya di wilayah Jakarta. Beberapa narasumber yang saya temui pun
saya tanyakan mengenai kemampuan narasumber lainnya karena jika berdasarkan
kesaksian mereka, mereka dapat saling merasakan sesama orang-orang yang
berkemampuan khusus. Ada pun beberapa hal mengenai jenis-jenis makhluk gaib serta
wujud fisiknya saya temukan dalam literatur berbentuk koleksi umum yang kemudian
saya tanyakan kevalidannya pada narasumber yang saya temui. Berbagai temuan
mengenai makhluk gaib yang saya dapatkan kemudian saya cari benang merahnya dan

4 Sekolah Pascasarjana IKJ


saya gunakan untuk memperkuat karakter dan naskah cerita yang akan dituangkan dalam
medium komik cetak.

Media komik saya pilih salah satunya adalah karena komik merupakan bidang yang saya
geluti beberapa tahun terakhir. Selain itu, komik-komik bertemakan horor pun lebih
sedikit jumlahnya jika dibandingkan dengan komik bertema percintaan, aksi, maupun
komedi. Di situs komik digital webtoons.com/id, jumlah komik horor hanya berjumlah 50
judul dengan didominasi komikus luar negeri, sedangkan jumlah komik bergenre romantis
berjumlah sekitar 127 judul. Dengan keragaman jenis hantu yang ada di Indonesia,
menurut saya menarik apabila hantu-hantu tersebut dapat digambarkan dalam sebuah
seni sekuensial yaitu komik.

Tujuan dan Manfaat Karya

1. Subyektif: Berbagai metode pencarian data mengenai makhluk gaib ini menjadi
pengalaman dan menambah pengetahuan saya mengenai dunia spiritual.
2. Obyektif: Menyadarkan manusia bahwa permasalahan sosial yang sedang
dihadapi saat ini semakin hari semakin mengkhawatirkan, juga untuk
mengembalikan rasa hormat pada leluhur sebagai akar budaya masyarakat
Indonesia yang semakin hilang di era modern ini.

5 Sekolah Pascasarjana IKJ


BAB II

Tinjauan Konsep dan Teori

Media sosial saat ini sudah menjadi seperti koran dengan muatan berita yang jauh lebih
lengkap. Misalnya saja aplikasi Twitter, muatan linimasanya yang lebih banyak berisi
tulisan dari berbagai macam pengguna memudahkan orang-orang mendapatkan
informasi terkini dengan cepat, apalagi fitur trending topic membuat orang dengan
mudah mengetahui topik apa yang sedang banyak dibicarakan. Akan tetapi, kemudahan
akses informasi tersebut dibarengi dengan kebebasan warganet (sebutan untuk
pengguna internet) dalam menyampaikan pendapat seringkali menimbulkan banyak pro
dan kontra. Tanggapan-tanggapannya tentu beragam, namun yang menarik perhatian
adalah meme yang digunakan untuk menanggapi opini atau berita tertentu.

Meme diambil dari kata dalam bahasa Yunani yaitu mimema, yang dalam bahasa inggris
berarti imitated atau tiruan. Sedangkan dalam terjemahan Oxford Dictionaries, meme
memiliki dua arti, yaitu :
- Elemen dari sistem kebudayaan yang disebarkan dalam bentuk tiruan atau memiliki arti
tak sebenarnya
- Sebuah gambar, video, atau potongan teks yang bersifat komedi dan disebarkan dengan
cepat oleh pengguna internet

Salah satu meme populer yang digunakan untuk menanggapi berita mengenai perilaku
kejahatan dan tercela di sosial media adalah meme “even satan is confused” yang berarti
“bahkan setan saja bingung”.

6 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 3 Reaksi Pengguna Twitter

Gambar 4 Meme Setan dan Malaikat yang Bingung

7 Sekolah Pascasarjana IKJ


Kebingungan ini dalam artian bahwa perilaku tersebut bisa sangat aneh atau sangat
tercela sampai-sampai setan saja bingung menanggapinya seolah-olah manusia bisa
berperilaku lebih keji dari setan. Lantas bagaimana jika ternyata setan pun memiliki
pemikiran seperti itu terhadap manusia?

Topik-topik yang seringkali mendapat tanggapan dengan meme tersebut biasanya berbau
kejahatan dan cepat menjadi viral. Topik-topik populer itu setiap hari bahkan setiap
jamnya bisa berganti dengan sangat cepat, dan semuanya dapat diakses mulai dari berita
pembunuhan, pelecehan, info pandemi, kasus korupsi, gosip selebriti, masalah komunitas
tertentu bahkan sampai masalah pribadi keluarga bisa saja menjadi ramai dalam sekejap.
Tentunya, beragam tanggapan ini dapat menimbulkan masalah baru seperti perundungan
dan depresi. Banyak sekali pengguna yang mendapatkan komentar kejam di internet dan
memutuskan untuk bunuh diri. Awal permasalahannya beragam, mulai dari perbedaan
opini, sampai kebiasaan melakukan spill atau mengumbar permasalahan pribadi dan
biasanya bertujuan untuk mempermalukan orang tersebut di media sosial. Tidak jarang,
kebiasaan spill ini mengandung unsur kebohongan sehingga membuat orang yang
ditujukan mendapatkan perundungan oleh khalayak ramai.

Ada pun masalah lainnya datang dari media, baik dari media daring ataupun televisi.
Sering kita melihat pemberitaan seperti bencana alam atau perceraian artis yang
kemudian dihubungkan dengan masalah gaib. Kepercayaan masyarakat terhadap hal
berbau klenik memang tidak bisa dipisahkan dari budaya Indonesia. Namun dominasi hal
tersebut dalam setiap pemberitaan di media menyebabkan timbulnya banyak sandiwara
demi kepentingan rating. Masyarakat Indonesia yang mudah terbuai dan percaya dengan
takhayul tentu senang dengan bumbu-bumbu fenomena gaib tersebut, sehingga media
pun dengan senang hati menambahkan bumbu-bumbu dalam setiap tayangannya.
Tayangan bertemakan hal mistik pun bahkan sampai dibuatkan acara tersendiri demi
memuaskan keinginan masyarakat. Walaupun muncul pemberitaan negatif bahwa acara-
acara itu mengandung kebohongan, namun nyatanya tidak menyurutkan minat
masyarakat untuk menonton acara tersebut.

8 Sekolah Pascasarjana IKJ


Pengamatan

Kepercayaan Asli Nusantara

Kepercayaan masyarakat Indonesia yang cukup besar pada hal gaib tidak lepas dari
budaya dan kepercayaan animisme yang dianut sejak jaman nenek moyang sebelum
masuknya agama. Masuknya agama resmi (Indonesia mengakui Kristen, Katolik, Islam,
Hindu, Buddha) tidak membuat kepercayaan asli nusantara hilang begitu saja, awal
masuknya Islam ke tanah air pun masih dibalut dengan nilai-nilai tersebut. Hal ini
bertujuan agar masyarakat dapat menerima Islam dengan baik dan tidak menimbulkan
pertentangan bagi mereka yang begitu menganut kepercayaan asli nusantara.

Semakin lama, penganut kepercayaan asli nusantara ini tentu semakin sedikit jumlahnya.
Bagi mereka yang lebih dominan menganut paham ini tumpang tindih dangan orang-
orang yang melaksanakan ilmu kebatinan. Di Indonesia sendiri, aliran kepercayaan yang
terbagi menjadi ratusan aliran ini sempat diterima bahkan dicatatkan secara resmi. Dalam
bukunya, Hamka (1971) mengatakan bahwa di catatan resmi P.A.K.E.M (Pengawas Aliran
Kebatinan Masyarakat), di Jawa Tengah saja ada sekitar 103 aliran kebatinan yang
tercatat, dan di Sumatera Timur ada sekitar 96 aliran. Lain lagi halnya dengan istilah
klenik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, klenik adalah kegiatan perdukunan
(pengobatan dan sebagainya) dengan cara-cara yang sangat rahasia dan tidak masuk akal,
tetapi dipercayai oleh banyak orang.

Budaya klenik ini dapat dibilang sudah mendarah daging di masyarakat Indonesia
khususnya bagi yang masih tinggal di luar lingkungan perkotaan. Dukun-dukun dan
pengobatan spiritual masih sangat mudah ditemui. Segala macam praktik perdukunan ini
juga dipercayai tidak lepas dari bantuan makhluk spiritual. Di Indonesia sendiri kita
mengenal ratusan jenis makhluk spiritual, bahkan ada yang menjadi khas di beberapa
daerah seperti hantu Kuyang (hantu kepala dan organ tubuh yang melayang) yang populer
di wilayah Kalimantan atau Leak dari Bali, selebihnya ada jenis-jenis makhluk spiritual
populer lain seperti tuyul, pocong, kuntilanak atau genderuwo.

Mitos-mitos yang berkembang di lingkungan masyarakat juga tidak lepas dari peran
makhluk spiritual ini. Pada masa kecil mungkin kita sering mendengar nasihat dari orang

9 Sekolah Pascasarjana IKJ


tua seperti “tidak boleh bermain setelah maghrib, nanti diculik kolong wewe” atau
kepercayaan bahwa uang yang diikat karet tidak akan hilang diambil tuyul. Kepercayaan-
kepercayaan sederhana tersebut seperti sudah menjadi nasihat yang lumrah didengar
hampir anak-anak kecil dari orang tuanya, dan pada akhirnya akan terus ada yang
meneruskan ke generasi-generasi berikutnya.

Budaya Klenik di Era Modern

Perkembangan teknologi tidak membuat kepercayaan masyarakat modern tentang hal


klenik dan bersifat spiritual luntur begitu saja. Menurut jajak pendapat Litbang Kompas
bulan April 2014, hampir separuh respondennya mengatakan percaya eksistensi santet di
tengah masyarakat. Setidaknya, 48,6 persen responden dari 798 orang berusia minimal
17 tahun di 12 kota besar di Indonesia menyatakan percaya adanya santet. Yang tidak
percaya jumlahnya lebih sedikit, yakni 44,1 persen.Pengakuan mengenai keberadaan
santet di era modern ini dikemukakan responden dari segala lapisan jenjang pendidikan.
Dari kalangan yang berpendidikan sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi,
sebanyak 52,3 persen, masih memercayai santet. Sementara di antara mereka yang
berlatar belakang sekolah menengah pertama ke bawah sekitar 32 persen yang percaya
santet. Angka yang ditemukan ini bukanlah jumlah yang sedikit mengingat masyarakat
modern seharusnya sudah tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal berbau klenik.

Peran media cetak dan televisi sebagai produk kebudayaan modern pun turut
mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat mengenai budaya klenik. Misalnya saja
dalam hal perdukunan. Dukun tradisional mungkin popularitas dan status sosialnya di
kalangan masyarakat modern tidak semegah zaman dulu. Seiring dengan perkembangan
teknologi dan Pendidikan di Indonesia, masyarakat mulai bisa membedakan mana yang
masuk di nalar maupun tidak. Namun dalam praktiknya, masih banyak kalangan modern
dan terpelajar yang membutuhkan jasa dukun tersebut. Pada tahun 2002, muncul acara
Dunia Lain di Trans TV dengan Harry Panca sebagai pembawa acaranya. Kepopuleran
acara ini dibuktikan dengan rating yang tinggi, sempar meraih angka share 30 dan bahkan
menyabet penghargaan Best Reality Programme dalam ajang Asian Television Awards.
Segmen uji nyalinya yang menampilkan penampakan hantu begitu digandrungi, walaupun
banyak juga yang menyangsikan kebenaran acara tersebut. Acara ini pun memancing

10 Sekolah Pascasarjana IKJ


stasiun televisi lain untuk membuat program yang memiliki tema serupa seperti seperti
Gentayangan (TPI), Percaya Ga Percaya (ANTV), Kisah Misteri (RCTI), Ekspedisi Alam Gaib
(TV7), Tumis Majum (SCTV), dan Pemburu Hantu (Lativi). Dukun-dukun modern pun
bermunculan di televisi swasta untuk meramalkan rumah tangga selebritis, atau bencana-
bencana yang akan datang dalam segmen infotainment akhir tahun.

Kepopuleran acara semacam ini sempat mengalami kemerosotan, acara Dunia Lain yang
begitu digandrungi juga mengakhiri acaranya di tahun 2015, setelah sempat berganti
produksi ke Trans7 dan menambahkan embel-embel ‘Masih’ di depannya. Pada tahun
2017, muncul kembali acara bertema mistik dengan judul Karma di ANTV, yang dikemas
dengan lebih modern dengan Robby Purba sebagai pembawa acaranya dan Roy Kiyoshi
sebagai penerawang. Acara ini menghadirkan banyak narasumber dan kemudian dipilih
salah satu untuk dipecahkan masalahnya. Roy Kiyoshi bisa dibilang adalah yang membawa
acara Karma meraih popularitasnya. Roy Kiyoshi yang berasal dari etnis tionghoa dan
berpenampilan begitu modis tidak seperti paranormal kebanyakan, membuat sosoknya
begitu digandrungi dan diidolakan baik ibu rumah tangga maupun anak muda. Roy Kiyoshi
juga memembawa status sebagai anak Indigo. Indigo adalah orang-orang berkemampuan
khusus yang sejak lahir memiliki aura berwarna biru indigo. Istilah ini menjadi populer
kembali dan memiliki kesan lebih keren dibandingkan jika harus menyebut diri sendiri
sebagai dukun. Beberapa hal tersebut membuktikan bahwa, sosok paranormal apabila
dikemas dengan lebih modern seperti Roy Kiyoshi, ternyata dapat diterima kembali
dengan baik di kalangan masyarakat era ini.

Masalah Dalam Kehidupan Sosial Kaum Urban

Hampir semua permasalahan baik individual maupun kelompok dalam kehidupan sosial
diawali karena keinginan untuk adanya suatu perubahan. Perubahan sosial merupakan
salah satu bagian dari gejala kehidupan sosial dan merupakan hal yang normal. Menurut
Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola peri kelakuan di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial dapat terjadi ke arah yang
positif maupun negatif. Perubahan sosial pun ada yang direncanakan dengan melalui

11 Sekolah Pascasarjana IKJ


sebuah proses, dan ada juga yang tidak terencana seperti wabah, bencana alam dan
peperangan.

Ketidakpuasan dalam diri seringkali menjadi faktor utama penyebab perubahan sosial ini.
Adanya dorongan untuk mengubah hidup menjadi lebih baik, lebih mapan, atau lebih
sukses membuat manusia melakukan berbagai cara untuk meraihnya. Tidak jarang, hal
yang dilakukan bertentangan dengan norma sosial. Hal-hal yang ingin dicapai demi
terciptanya perubahan pun dipengaruhi berbagai faktor kebutuhan. Tingkat kebutuhan
tersebut dapat dijabarkan dalam piramida berdasarkan dari teori Maslow. Pada
hakikatnya, manusia akan mencoba memenuhi kebutuhannya mulai dari tingkatan paling
bawah sampai nantinya mampu memenuhi kebutuhannya di tingkat paling atas.

Gambar 5 Piramida Hierarki Kebutuhan Maslow

Berdasarkan lima hierarki kebutuhan Maslow di atas, hal yang paling sering menimbulkan
konflik dan permasalahan dalam sistem sosial adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.
Demi memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri, banyak orang yang rela mengorbankan
banyak hal termasuk melakukan tindak kriminal karena salah satu penghalang
terbesarnya berasal dari faktor ekonomi. Dalam penjabarannya, kejahatan kriminal
menurut Publikasi Statistik Kriminal 2019 dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis.

12 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 6 Tabel Klasifikasi Jenis Kejahatan

Dari segi jumlah kejahatan di level provinsi selama tahun 2018, Polda Metro Jaya
mencatatkan jumlah kejahatan terbanyak yaitu 34.655 kejadian (Subdirektorat Statistik
Politik dan Keamanan, 2019:10). Persaingan ketat antar individu masyarakat, khususnya
di kota besar merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi kebutuhan
aktualisasi diri ini. Tingkat kejahatan dari yang ringan seperti pelanggaran ketertiban
umum, pencurian, sampai yang paling berat seperti pembunuhan seperti sudah jadi
asupan sehari-hari di pemberitaan media nasional.

Kejahatan sosial ini bahkan tidak hanya dilakukan dengan cara yang biasa-biasa saja,
terkadang dapat melibatkan unsur spiritual seperti misalnya mencuri dengan
memanfaatkan bantuan tuyul, ataupun melakukan tindakan keji seperti santet, ataupun

13 Sekolah Pascasarjana IKJ


teluh. Santet merupakan metode jarak jauh untuk mencelakai orang lain melalui media
benda mati seperti silet, paku, atau jarum yang nantinya ditanamkan di bagian tubuh
seseorang. Sedangkan teluh adalah metode jarak jauh untuk mencelakai orang lain
melalui unsur-unsur yang bernyawa. Misalnya tubuh dimasuki lintah dan kelabang, atau
tiba-tiba di rumah korban akan muncul bau busuk yang entah dari mana datangnya.

Permasalahan seperti santet dan teluh dapat dikatakan menjadi sebuah masalah karena
pada hari tahun 2016 Panitia Kerja Rancangan KUHP menyetujui masuknya pasal santet
dalam R-KUHP. Regulasi itu terdapat di dalam Pasal 295 draf RUU yang disusun
pemerintah. Sebenarnya, pro-kontra mengenai santet dan hal berbau spiritual ini sudah
menjadi pembahasan sejak 1990 dan memancing perdebatan pada 2013. Seperti yang
dibahas di harian Kompas edisi 20 November 2016, Pasal 295 R-KUHP mengatur, setiap
orang yang menyatakan dirinya mempunyai kekuatan gaib, memberitahukan,
memberikan harapan, menawarkan, atau memberikan bantuan jasa kepada orang lain
bahwa karena perbuatannya dapat menimbulkan penyakit, kematian, penderitaan
mental, atau fisik seseorang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau
pidana denda paling banyak kategori IV. Ayat kedua berbunyi, jika pembuat tindak pidana
sebagaimana dimaksud itu melakukan perbuatan untuk mencari keuntungan atau
menjadikan sebagai mata pencarian atau kebiasaan, pidananya dapat ditambah dengan
sepertiga.

Dibandingkan dengan yang terdapat di KUHP yang berlaku saat ini dan belum pernah
direvisi, pasal yang hampir mirip pasal santet terdapat dalam Pasal 546 KUHP. Pasal 546
itu berbunyi, barang siapa menjual, menawarkan, menyerahkan, membagikan, atau
mempunyai persediaan untuk dijual atau dibagikan jimat atau benda yang memiliki
kekuatan gaib, diancam pidana 3 bulan kurungan dan denda maksimal Rp4.500,-.

Contoh kebutuhan aktualisasi diri lainnya yang mendorong perubahan sosial juga dapat
meliputi jabatan dan ketenaran. Berdasarkan wawancara dengan narasumber pakar
spiritual bernama Donny (ahli meditasi, pengusiran setan dan penglaris), banyak klien
yang menghubungi dirinya untuk meminta naik jabatan, atau menjadi artis. Beliau pun
menunjukkan langsung salah satu bukti pesan pribadi via akun twitter dengan salah

14 Sekolah Pascasarjana IKJ


seorang selebriti berinisial R yang meminta diberi ajian dan dibukakan auranya supaya
karir keartisannya melonjak. Selain itu, Donny pun menunjukkan pesan salah seorang istri
seorang polisi yang meminta supaya suaminya dapat naik jabatan di tahun ini dengan
membayar sejumlah mahar. Hal ini membuktikan bahwa demi terciptanya perubahan
sosial, masyarakat mampu melakukan berbagai hal baik itu yang lumrah dilakukan,
sampai dengan hal-hal yang tidak masuk di akal.

Karya Pembanding

- Hotel Del Luna (2019)

Gambar 7 Poster Film Hotel Del Luna

Drama Korea yang tayang sebanyak 16 episode ini menceritakan tentang Jang Man Wol,
seorang wanita yang terjebak selama 1.000 tahun di dunia karena dosa-dosanya yang
begitu besar. Ia pun harus mengurus sebuah penginapan hantu yang dibuat untuk arwah-
arwah penasaran, atau arwah-arwah yang akan menuju ke alam baka. Dalam cerita ini, Ia
diceritakan jatuh cinta dengan seorang manusia yang menjadi manager hotelnya
bernama Koo Chan Seong.

15 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 8 Potongan Adegan Hotel Del Luna

Drama ini begitu menarik karena memiliki unsur komedi yang cukup kental, beragam
konflik yang terjadi juga saling terkait, terhubung dengan sebuah benang merah yaitu
perjalanan para hantu khususnya Jang Man Wol akhirnya menuju ke alam baka. Hal yang
menjadi referensi dalam pembuatan komik ini adalah karakteristik dan peran masing-
masing hantu, banyak hantu yang tidak berwujud seram dan memiliki masalah yang
belum terselesaikan.

Gambar 9 Kumpulan Cuplikan Adegan Hotel Del Luna

Koo Chan Seong dan staff hotel hantu juga saling membantu untuk menyelesaikan
masalah mereka agar dapat pergi ke alam baka dengan tenang. Peran Koo Chan Seong
disini menjadi salah satu karakter yang sangat penting, karena dia menjadi penghubung
antara dua alam yang berbeda. Begitu pula dengan komik yang saya buat, terdapat
karakter Niki, sang anak indigo yang menjadi penghubung antara karakter-karakter hantu
dengan segala permasalahannya di dunia manusia.

16 Sekolah Pascasarjana IKJ


- 101 Sketsa Wajah Hantu (2018)

Gambar 10 Sampul Buku 101 Sketsa Wajah Hantu

Buku karya Indiria Maharsi, M.Sn ini berisi kumpulan sketsa hantu berdasarkan apa yang
ia pernah lihat sehari-hari lengkap dengan penjelasan masing-masing hantu. Jika selama
ini kita hanya mengenal jenis hantu yang umum seperti kuntilanak, genderuwo, pocong,
atau tuyul, di buku ini dijelaskan lebih banyak ragamnya. Bahkan, tuyul saja terdiri dari
beberapa jenis, misalnya tuyul bermata satu, tuyul berekor dan tuyul bibir vertikal.
Berbagai sketsa hantu di buku ini digambarkan hanya menggunakan pen dengan guratan-
guratan kasar khas sketsa pada umumnya.

Banyaknya jenis hantu yang belum saya ketahui di buku ini memudahkan untuk membuat
karakter figuran hantu yang lebih beragam. Penjelasan mengenai hantu di buku ini juga
dilengkapi dengan cerita yang kebanyakan dialami sendiri oleh Indiria Maharsi. Seniman
sekaligus dosen Institut Seni Indonesia ini menuliskan latar belakang masing-masing
hantu dengan sangat mendetail, beberapa unsur cerita di dalamnya menjadi referensi
yang memperkuat alur cerita komik yang akan dibuat.

- Anya’s Ghost (2011)

Novel grafis karya Vera Brosgol ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak
perempuan imigran Rusia di Amerika Serikat bernama Anya yang berjuang untuk
membangun eksistensinya di kehidupan sosialnya sehari-hari. Anya kesulitan untuk

17 Sekolah Pascasarjana IKJ


beradaptasi di sekolah dan malu dengan asal usul dan keluarganya yang berasal dari
Rusia. Suatu hari, Anya tidak sengaja terjatuh ke sebuah lubang dan terjebak selama 2
hari bersama tengkorak manusia dan sesosok hantu bernama Emily. Tokoh Emily ini yang
banyak membantu kehidupan sosial Anya di sekolah pada awal cerita, namun lama
kelamaan hantu ini memanipulasi kehidupan Anya dan mulai menyerang keluarganya.

Gambar 11 Komik Anya’s Ghost

Hal yang menarik dari komik ini adalah cara Vera Brosgol memadukan masalah pubertas
gadis remaja dengan masalah spiritual. Dikemas dengan gaya ilustrasi kartun yang
membuatnya terlihat tidak menakutkan di awal, namun semakin ke belakang alur cerita
dan gambarnya mulai menyeramkan saat sosok Emily mulai menunjukan jati diri aslinya.

18 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 12 Komik Anya’s Ghost

Walaupun bukan berasal dari kaum imigran seperti Anya, namun pembaca remaja dan
yang sudah melewati fase pubertas tetap dapat merasakan kegelisahan yang dialami oleh
Anya, karena poin utama cerita ini adalah bagaimana cara Anya melewati fase pencarian
jati diri dan mengejar eksistensi di kehidupan sosialnya. Komik hitam putih ini
menampilkan latar yang tidak terlalu kompleks, komposisi panelnya pun sederhana.
Namun, gestur dan ekspresi wajah yang sangat komikal membuat komik ini menjadi
sangat hidup.

-Komik Petruk-Gareng
Komik dagelan karya Tatang Suhenra yang populer pada tahun 1970an sampai 1990an ini
menampilkan tokoh punakawan sebagai karakter karakter utamanya, dengan beberapa
karakter tambahan seperti wanita-wanita cantik dan seksi. Saya sangat ingat betul komik
ini dulu banyak di jual di penjual mainan depan SD, dan kemudian menjadi populer di
kalangan anak sekolah.

19 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 13 Komik Petruk Gareng

Komik ini menampilkan tokoh punakawan, khususnya Petruk dan Gareng sebagai tokoh
utama dalam sketsa kehidupan sehari-hari. Biasanya komik Petruk-Gareng ini selalu
menampilkan cerita-cerita hantu atau cerita bertemakan parodi superhero dengan
dibalut komedi. Secara tampilan fisik, komik ini disajikan dalam format short comic
sehingga dapat dijual per buku dengan harga yang cenderung murah dan terjangkau oleh
kalangan anak sekolah.

Yang paling menarik dari komik Petruk-Gareng ini adalah pemilihan judul yang sangat
sederhana dan kadang nyeleneh, namun hal tersebut justru menjadi suatu ciri khas
tersendiri. Beberapa contoh judul komiknya misalnya, Hantu Jablay, Iblis Picek, dan Anak
Jadi Wadal. Dialog yang digunakan dalam komik ini juga merupakan dialog yang biasa
diucapkan sehari-hari. Walaupun seperti yang diketahui bahwa tokoh punakawan berasal
dari pementasan wayang Jawa, namun dalam komik Petruk-Gareng, tokohnya
menggunakan dialog dalam bahasa Betawi. Misalnya saja penggunaan kata ‘aye’ sebagai
pengganti saya dan tokoh wanita yang sering memanggil Petruk dan Gareng dengan
panggilan Abang.

Panel-panel yang terdapat dalam komik petruk-Gareng ini pun cenderung sangat
sederhana, dalam satu halaman hanya terdapat 2 panel atau paling banyak 3 panel. dalam
satu judul komik pun terkadang terdapat dua cerita yang berbeda. Komik ini dibuat
menggunakan format hitam putih dengan aksen arsiran tinta yang masih terkesan kasar.

20 Sekolah Pascasarjana IKJ


BAB III

Konsep Berkarya

Kerangka Berfikir

Tabel 14 Kerangka Berfikir

21 Sekolah Pascasarjana IKJ


Proses Berkarya

Judul Karya

Komik ini memiliki 4 judul berbeda yang diambil sesuai dengan isi ceritanya, dengan
prolog sebagai akhir cerita. Judul-judul komik tersebut adalah :

1. Setan Baru – 24 halaman


2. Setan Viral – 20 halaman
3. Gara-gara Gimmick – 20 halaman
4. Om Jin Kena Fitnah – 24 halaman
5. Prolog – 3 halaman.

Ide Cerita
Penggarapan ide cerita dimulai dengan membagi permasalahan masyarakat urban
menjadi 3 macam, yaitu :
1. Kalangan Millennial dan Pekerja
Komik Setan Baru dan Setan Viral mengambil sudut pandang permasalahan yang
dialami oleh kalangan millennial dan para pekerja di ibukota. Kedua komik ini
memiliki cerita yang berkesinambungan. masalah pertama yang diangkat adalah
Karoshi. Karoshi diambil dari istilah bahasa Jepang yang berarti “mati karena
terlalu banyak bekerja”. Walaupun permasalahan ini paling di sorot di Jepang,
namun bukan berarti di Indonesia tidak pernah terjadi. Pada tahun 2019 kita
dihebohkan oleh kematian mendadak ratusan petugas KPPS saat berlangsungnya
pemilu yang diakibatkan oleh kelelahan saat melakukan penghitungan surat
suara. lalu di masa pandemi 2020, banyak sekali kasus tenaga kesehatan yang
meninggal karena kelelahan selain karena terpapar Covid19. Berdasarkan
pengalaman saya menjadi penyintas Covid19, saya sempat berbincang dengan
para petugas medis. Untuk mengurus 60 pasien, 1 shift selama setengah hari
hanya diisi oleh 3-4 perawat, itu pun seringkali mereka merangkap sebagai
petugas antar barang untuk pasien dan petugas kebersihan. Kasus pingsan karena
kelelahan pun sudah seringkali mereka alami. Untuk kasus karoshi di kalangan
pekerja kantoran, pernah dialami juga oleh Mita Diran di tahun 2013. Mita Diran

22 Sekolah Pascasarjana IKJ


adalah seorang copywriter di sebuah perusahaan agency di Jakarta, ia meninggal
karena kelelahan setelah bekerja lebih dari 30 jam.

Kasus kematian mendadak ini juga dialami oleh salah satu pesohor tanah air yaitu
Ashraf Sinclair yang meninggal diakibatkan oleh Brugada Syndrome. Menurut US
National Library of Medicine, Brugada Syndrome suatu kondisi yang
menyebabkan terganggunya ritme normal jantung. Secara spesifik, kelainan ini
dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur di ruang bawah jantung
(ventrikel), yang merupakan kelainan yang disebut aritmia ventrikel. Jika tidak
ditangani, detak jantung yang tidak teratur dapat menyebabkan pingsan, kejang,
kesulitan bernapas, atau kematian mendadak. Berdasarkan pengertian dan
gejala-gejala tersebut, saya menggunakan sindrom ini sebagai salah satu
penyebab kematian tokoh Jaka dalam komik. Berdasarkan wawancara dengan
narasumber saya yang seorang dokter, alur kematian penderita Sindrom Brugada
ini dimulai dari rasa tidak nyaman di dada sebelah kiri, lalu dilanjutkan dengan
sedikit rasa nyeri. Saat tidur, barulah terjadi kematian yang biasanya diiringi
dengan kesulitan bernapas, namun si penderita tidak menyadari akan hal ini.
Adegan proses kematian tersebut kemudian saya masukkan ke dalam alur cerita
di komik Setan Viral.

Ada pun hal lain yang menjadi ide cerita di Setan Viral adalah tren membuat utas
di Twitter. Beberapa tahun belakangan ini marak sekali pengguna Twitter yang
membuat utas berisi bermacam-macam cerita, mulai dari yang berguna seperti
tips-tips kesehatan, Pendidikan, sampai ke utas yang isinya cerita palsu atau
membongkar aib seseorang. Salah satu contoh adalah kasus cerita palsu
mengenai salah satu idol Korea Selatan.

23 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 15 Contoh Utas Berisi Kebohongan

Dalam utas ini, si pembuat utas mengaku sebagai penerjemah di salah satu konser
boygroup Korea Selatan, dia menceritakan bahwa salah satu anggota boygroup
tersebut sering berkelakuan tidak pantas bahkan sampai mengamuk karena tidak
diberikan rokok. Setelah ditelusuri, ternyata si pembuat utas hanyalah anak SMA
biasa dan ia membuat utas bohong tersebut hanya untuk mencari-cari perhatian
dari pengguna internet lain. Kasus utas berisi hal bohong ini kemudian saya
jadikan sebagai ide cerita utama di komik Setan Viral.

2. Industri hiburan
Permasalahan di industri hiburan khususnya seperti stasiun TV swasta tidak jauh
dari masalah sensasi artis dan gimik. Beberapa waktu lalu, sempat beredar
postingan seseorang yang mengaku sebagai salah satu pemeran untuk adegan
kesurupan di salah satu program bertema misteri.

24 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 16 Postingan Media Sosial Pemeran Kesurupan Bayaran

Postingan tersebut sempat dibantah oleh pihak dari acara Karma tersebut. Tapi
masyarakat pun sebelum adanya postingan tersebut sudah sering mencurigai
bahwa acara tersebut hanyalah sandiwara belaka. Fenomena acara horor
sandiwara tersebut saya jadikan sebagai ide cerita dari komik Gara-Gara Gimmick.
Ide ceritanya menggunakan sudut pandang makhluk gaib dalam memandang
orang-orang yang berpura-pura kesurupan padahal tidak ada yang merasuki
mereka.

3. Masyarakat di pemukiman padat


Penggarapan ide cerita ini berawal dari obrolan dengan salah seorang
narasumber yang menceritakan bahwa di suatu pemukiman padat Jakarta yaitu
daerah Sunter, terdapat keluarga jin yang ingin pindah dari tempat tinggalnya
karena sudah lelah mendengar gosip warga sekitar mengenai mereka. Menurut
warga di sana, segala kejadian kriminal yang terjadi diakibatkan oleh jin dan setan
yang sering bergentayangan dan merasuki warga sehingga mampu berbuat jahat.
Padahal dalam kenyataannya, kejadian-kejadian tersebut dilakukan murni oleh
manusia-manusia tanpa campur tangan makhluk halus. Permasalahan di
pemukiman padat ini menurut saya memang sangat kompleks dan beragam.

25 Sekolah Pascasarjana IKJ


Karena tidak terlalu akrab dengan daerah Sunter, saya memilih daerah lain yang
juga memiliki penduduk yang cukup padat, misalnya daerah Cawang, Jakarta
Timur.

Berdasarkan pengalaman saya tinggal di Cawang, daerah ini begitu menarik


karena keragaman penduduknya. Bahkan sekarang semakin beragam karena
banyak sekali penduduk tidak tetap misalnya penghuni kontrakan dan indekos.
Mayoritas penduduk di sini adalah warga kelas ekonomi menengah ke bawah.
Walaupun daerah ini banyak terdapat pelaku kriminal, namun warganya
cenderung akur satu sama lain. Posisi rumahnya yang berdempetan membuat
warga daerah ini khususnya para ibu-ibu sangat akrab seperti keluarga. Hampir
sebagian besar waktu dihabiskan untuk berinteraksi dan bergosip antar warga.
Tapi terkadang, banyak juga fenomena-fenomena menarik yang terjadi misalnya
saja dalam satu waktu daerah ini didatangi polisi yang menggerebek bandar
narkoba, atau yang paling sering adalah tawuran karena perebutan lahan putar
balik atau perebutan lahan parkir di depan Universitas Kristen Indonesia. Tidak
hanya itu, kasus-kasus kriminal besar seperti pembunuhan dan pemerkosaan pun
pernah terjadi di daerah ini, seolah seperti sudah menjadi langganan kunjungan
pihak kepolisian. Keragaman warga sampai dengan keragaman kasus kriminal
yang pernah terjadi di sini menarik perhatian saya untuk mengulasnya menjadi
cerita untuk komik Om Jin Kena Fitnah.

Riset dan penelitian

Berdasarkan gagasan yang telah dijabarkan, saya memulai pembuatan karya ini dengan
riset dan penelitian mengenai makhluk gaib. Saya mewawancarai beberapa orang yang
menurut saya cukup dikenal predikatnya sebagai indigo. dari sekian banyak pertanyaan
saya, saya memiliki satu benang merah yaitu “Apa pendapat makhluk ini tentang
manusia?” jawaban yang saya terima pun beragam, namun semua narasumber yang saya
wawancarai setuju bahwa makhluk gaib bisa marah jika digambarkan berbeda dengan
keadaan sebenarnya, apalagi jika bernada menjelekkan. Beberapa dari mereka ada yang

26 Sekolah Pascasarjana IKJ


tidak perduli dengan manusia dan banyak juga yang sering menertawakan kelakuan
manusia.

Salah satu cerita menarik yang saya dapatkan adalah, saat seorang tokoh agama bertemu
dengan keluarga jin yang sedang bergegas pindah dari tempat tinggal mereka semula.
Mereka bilang bahwa orang-orang di kampung tersebut menuduh jika kesialan yang
terjadi di kampung tersebut seperti banyak terjadi maksiat, pencurian, dan perzinahan
adalah akibat perbuatan jin. Keluarga jin ini merasa kesal dengan tuduhan seperti itu
sedangkan mereka sendiri tidak pernah melakukan apapun disana, pada akhirnya mereka
memilih untuk meninggalkan daerah tempat tinggalnya tersebut. Cerita ini kemudian saya
angkat menjadi salah satu bagian dari keempat cerita komik yang saya garap dengan
menambahkan unsur-unsur penokohan lain.

Proses riset pun berlanjut ke beberapa tempat yang akan dijadikan latar cerita. Salah
satunya saya pergi ke daerah Sudirman-Thamrin dan ikut masuk ke gedung perkantoran
tempat teman saya bekerja. Riset ini dibutuhkan karena salah satu tokohnya yaitu Jaka,
merupakan seorang pekerja korporat yang meninggal di kantor saat lembur karena
kelelahan bekerja. Lokasi jalan Sudirman-Thamrin dipilih karena daerah tersebut
merupakan pusat bisnis di Jakarta.

Gambar 17 Taman Stasiun BNI City

27 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 18 Terowongan Stasiun BNI City

Gambar 19 Pemandangan Jl. Sudirman

Ada pun beberapa lokasi lainnya yang saya datangi yaitu daerah Cawang, Jakarta Timur.
Awalnya saya memilih daerah Sunter sebagai latar cerita untuk jin yang difitnah warga.
Namun karena saya lebih mengenal daerah Cawang yang memiliki karakteristik penduduk
yang cocok juga dengan karya yang akan saya garap, saya pun memutuskan untuk
mengganti lokasinya.

28 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 20 Jalanan Kelurahan Cawang

Gambar 21 Jalanan Kelurahan Cawang

Selain itu, riset mengenai karakter juga dilakukan melalui metode wawancara dan buku-
buku yang membahas tentang sosok-sosok hantu. Salah satunya saya mewawancarai
Indiria Maharsi, M.Sn, seniman yang juga seorang dosen di Institut Seni Indonesia,
Yogyakarta. Beliau menulis buku berjudul 101 Sketsa Wajah Hantu berdasarkan apa yang
selama ini dilihat olehnya. Selama wawancara berlangsung, beliau banyak menceritakan
tentan kisah-kisah dan karakteristik hantu yang pernah bertemu dengannya. Hal-hal yang
saya dapatkan selama wawancara dengan beliau menjadi salah satu referensi terbesar
untuk pembuatan karakter tokoh di komik ini.

Sinopsis dan storyline

Komik ini merupakan kumpulan cerita 3 hantu yang usil dan seorang Indigo bernama Niki
di dunia manusia. Ada banyak masalah sosial manusia yang diungkap pada cerita ini dan
kritik sosial terhadap manusia yang berkelakuan melebihi batas, bahkan sampai
mempermainkan entitas lainnya. Cerita yang diangkat dalam komik ini merupakan

29 Sekolah Pascasarjana IKJ


gambaran tren masa kini termasuk tren media sosialnya. Berbagai cerita ini dikemas
dalam komik dengan balutan komedi.

1. Setan Baru

Jaka yang baru saja meninggal tidak percaya bahwa ia telah menjadi arwah
penasaran. Selama bergentayangan di dunia manusia, tanpa sengaja Jaka
bertemu dengan Dona dan Uwo. Keduanya menolong jaka yang terlihat
kebingungan akan keadaannya dan kemudian dibantu oleh seorang indigo
bernama Niki. Mereka kemudian memulai petualangan bersama di dunia
manusia.

2. Setan Viral

Kematian Jaka yang mendadak menimbulkan banyak spekulasi di antara teman-


temannya, mulai dari obrolan mulut ke mulut sampai ada yang membuat utas di
media sosial mengenai kematian Jaka hanya untuk panjat sosial. Jaka merasa
tersinggung dengan segala cerita bohong tersebut. Akhirnya Jaka memutuskan
untuk mengerjai mereka dibantu oleh Dona, Uwo dan juga Niki yang akan
mengungkapkan cerita sebenarnya.

3. Gara-gara Gimmick

Niki yang sering membuat konten ramalan tarot di media sosial dan terkenal akan
kemampuannya sebagai indigo, diundang sebagai bintang tamu di acara
bertemakan spiritual di televise. Niki awalnya senang dan ia juga mengajak Dona,
Uwo dan Jaka untuk ikut datang ke lokasi syuting. Namun saat syuting dimulai,
Niki merasakan banyak kejanggalan seperti orang-orang yang pura-pura
kesurupan sampai cerita yang mengada-ada demi rating. Dona, Uwo dan Jaka lalu
mengerjai syuting acara tersebut untuk menunjukan mereka seperti apa tragedi
spiritual yang “nyata” itu.

4. Om Jin Kena Fitnah

Niki dan kawan-kawan sedang berjalan-jalan dan melewati sebuah daerah di


ujung Jakarta yang sering dianggap sebagai daerah yang ‘keras’ dan banyak terjadi
tindakan kriminal. Banyak juga rumah-rumah kosong yang terkenal angker di
sana. Sesampainya di sana, mereka bertemu dengan om Jin dan keluarganya yang
sedang duduk di trotoar membawa banyak barang. Om Jin pun menceritakan

30 Sekolah Pascasarjana IKJ


bahwa ia dituduh oleh seorang anak lurah daerah tersebut sebagai pembawa sial
karena menempati sebuah rumah kosong, padahal itu hanya akal-akalan dia saja
agar rumah tersebut tidak didatangi warga karena sering ia pakai untuk bermain
judi dan mabuk-mabukan bersama teman-temannya. Dona yang merasa kesal
akhirnya mengajak kedua temannya untuk membongkar segala perbuatan si anak
lurah tersebut.

5. Epilog

Komik sebanyak 3 halaman ini menceritakan akhir dari kisah persahabatan


keempat tokoh utama ini. Komik ini menggunakan setting waktu 3 tahun setelah
Dona dan Jaka pergi ke alam baka untuk selamanya dengan sudut pandang Niki
sebagai satu-satunya manusia di lingkaran pertemanan itu. Niki yang sebelumnya
tidak mau memiliki hubungan dengan sesama manusia akhirnya mau membuka
hatinya, bahkan ia sekarang memiliki seorang kekasih. Pesan yang diangkat dalam
epilog ini adalah, akan selalu ada pertemuan dan perpisahan, namun pada
akhirnya kita harus terus hidup dan berjalan di jalur kehidupan masing-masing.

- Storyline

volume halaman Point of story

1 1-8 Jaka baru meninggal dan bergentayangan di sekitar


wilayah perkantoran Jakarta.

- Pemilihan lokasi sekitar daerah thamrin.

- Mengumpulkan fakta-fakta kasus kematian karena

kelelahan bekerja.

Jaka yang kebingungan akhirnya bertemu dengan


Dona dan Uwo di bangku trotoar thamrin.

Jaka kabur karena takut setan.

9-16 Dona mencari bantuan teman indigonya, Niki.

31 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambaran sedikit keseharian Niki yang dari luar
terlihat biasa saja.

- Hasil riset wawancara dengan beberapa indigo.

-Pemilihan karakter Niki sebagai peramal tarot online

karena wawancara beberapa waktu lalu dengan

seorang peramal yang memiliki kepribadian unik.

Niki menemui Jaka dan coba memberitahunya bahwa


ia sudah meninggal.

17-24 Konflik :

Jaka masuk dalam tahap denial.

Jaka melarikan diri dan mencoba datang ke kantor


keesokan harinya, namun ia justru menemukan berita
mengenai kematiannya. Bahkan teman-temannya
pergi melayat jenazahnya di rumah orang tuanya.

Di rumah orang tuanya, Jaka melihat ibunya menangis


dan ia akhirnya menyaksikan sendiri jenazahnya yang
sudah terbujur kaku. Ia baru menerima kenyataan
bahwa dirinya sudah meninggal. Setelah itu Jaka
mendatangi Dona, Uwo, dan Niki kembali untuk bisa
berteman dengan mereka.

2 1-8 Dona, Jaka dan Uwo sedang bermain di kamar Niki.

Jaka meminjam komputer Niki untuk melihat sosial


medianya yang dibanjiri ucapan duka cita.

Jaka kaget melihat teman sekantornya membuat


‘thread’ fitnah di twitter tentang kematian Jaka, yang
kemudian dibanjiri komentar jahat.

- Di media sosial twitter sedang populer orang-


orang yang membuat utas berisi cerita apapun
mulai dari cerita horor, info yang bermanfaat,

32 Sekolah Pascasarjana IKJ


sampai cerita berisi fitnah atau mengumbar aib
orang lain.

Jaka sedih dan ingin membersihkan nama baiknya.

Niki membantu Jaka karena ia satu-satunya manusia di


situ.

9-16 Niki coba menghubungi temannya Jaka untuk


menghapus segala konten tentang jaka namun ditolak
mentah-mentah karena mereka hanya mencari
ketenaran.

Niki akhirnya menyarankan Jaka untuk memberi


pelajaran sendiri pada orang tersebut seperti
menghantuinya di malam hari.

Jaka yang masih baru menjadi setan belum memiliki


banyak kekuatan untuk menampakkan diri di hadapan
orang.

17-24 Jaka diajari oleh Dona dan Uwo untuk menampakkan


diri di depan orang.

Setelah bisa, jaka menjalankan aksinya, ia menghantui


teman-temannya dengan mengubah wujud menjadi
lebih seram.

Hal tersebut ternyata efektif, teman-teman jaka


langsung meminta maaf lewat niki dan menghapus
postingan tersebut sambil diawasi oleh jaka dari
belakang.

3 1-8 Niki sedang melakukan sesi pembacaan tarot daring di


YouTube.

Contoh konten-konten Niki di media social.

Niki mendapat telepon dari stasiun televisi, ia


diundang ke sebuah acara berbau supranatural.

33 Sekolah Pascasarjana IKJ


Niki menghadiri acara tersebut dengan sangat
bersemangat, ia kemudian diberikan arahan tentang
jalannya acara tersebut. Niki juga mengajak ketiga
kawan hantunya untuk menonton di studio.

9-16 Niki menyadari ada yang aneh saat sesi briefing, ia


harus mengikuti script termasuk saat adegan
kesurupan yang seharusnya terjadi secara spontan

- Beberapa media online telah membocorkan


bahwa acara seperti ini palsu dan menghadirkan
narasumber bayaran serta aktor-aktor amatir.

Saat proses syuting berlangsung Niki merasa tidak


nyaman karena banyak kejadian yang mengada-ada.

Saat break, niki berbincang dengan ketiga temannya,


uwo yang usil ingin mengerjai kru acara tersebut
supaya terjadi kehebohan .

17-24 Uwo mulai dengan menjatuhkan beberapa perangkat


syuting, lalu Dona mengusili kru dan jaka
mengeluarkan suara-suara aneh di mikrofon.

Seluruh kru dilanda kepanikan, acaranya pun sampai


harus diakhiri sebelum waktunya.

Niki berbicara kepada kru bahwa ia mengetahui dan


mengizinkan makluk-makhluk tersebut untuk
mengacaukan tempat syuting karena kesal dengan
skrip yang terlalu mengada-ada.

Keesokan harinya di rumah, Niki ditelfon lagi untuk


diundang ke acara tersebut karena ternyata ratingnya
melonjak drastis dan menjadi trending topic di dunia
maya. Namun Niki menolak mentah-mentah tawaran
tersebut.

34 Sekolah Pascasarjana IKJ


4 1-8 Uwo, Dona dan Jaka sedang berjalan-jalan di daerah
sunter. Mereka kemudian bertemu dengan om Jin dan
keluarganya.

Dona yang mengenal baik om Jin langsung


menghampiri dan bertanya mengapa mereka ada di
pinggir jalan.

Om Jin pun menceritakan tentang lingkungan tempat


tinggalnya yang sering memfitnah mereka, sehingga
mereka tidak betah.

Anak lurah daerah tempat tinggal om Jin menghasut


warga untuk menjauhi satu rumah kosong yang
disebut2 banyak terdapat jin dan makhluk halus
sehingga banyak kejadian aneh di kampung tersebut.

Aslinya, rumah kosong itu dipakai oleh anak si lurah


untuk mabuk-mabukan dan bermain judi bersama
teman-temannya.

9-16 Dona yang merasa kasihan dengan keluarga om Jin


akhirnya mengajak Jaka dan Uwo untuk membuat
warga tahu apa yang sebenarnya dilakukan anak lurah
tersebut di rumah itu.

Dona, Uwo dan Jaka mengatur rencana untuk


mengerjai anak lurah tersebut.

17-24 Dona bertugas menahan anak lurah ini agar tidak


keluar dari rumah tersebut saat warga
mendatanginya.

Si anak lurah dan teman-temannya terlihat sangat


ketakutan saat dihantui oleh Dona sampai tidak
menyadari bahwa warga mulai berkerumun di depan
rumah itu.

35 Sekolah Pascasarjana IKJ


Saat warga membuka rumah tersebut, betapa
kagetnya mereka tatkala menemukan anak lurah (yang
terkenal baik dan soleh) sedang mabuk-mabukan
bersama teman-temannya. Akhirnya mereka
menyadari bahwa segala fitnah itu dilakukan agar
rumah tersebut tidak dicurigai warga.

Esoknya, warga berinisiatif membersihkan rumah


tersebut agar tidak terlalu menyeramkan dan
digunakan untuk tempat maksiat lagi.

Om Jin akhirnya bisa kembali menempati rumah


tersebut dan mereka sekeluarga sangat
berterimakasih pada Dona, Uwo dan Jaka.

- Breakdown Storyline (Plotpoint)

Gambar 22 Plotpoint Komik Setan Baru

36 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 23 Plotpoint Komik Setan Viral

Gambar 24 Plotpoint Komik Gara-gara Gimmick

37 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 25 Plotpoint Komik Om Jin Kena Fitnah

- Pemilihan Gaya Visual

Gaya kartun saya pilih sebagai gaya menggambar dalam komik ini. Selain karena gaya
kartun adalah gaya yang konsisten saya gunakan dalam berkarya, unsur komedi dalam
komik hantu ini dapat lebih ditonjolkan melalui gaya gambar kartun. Walaupun komik ini
bertemakan hantu, namun unsur keseramannya tidak saya tampilkan secara gamblang
melalui visual.

- Desain Karakter

Tokoh Utama :

Dona
Sosok kuntilanak ini dipilih karena penyebab kematiannya akibat dibunuh setelah
diperkosa. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber dan penjelasan di buku
Kisah Tanah Jawa, Jagat Lelembut (2019), sosok kuntilanak memang lahir akibat kematian
perempuan yang tidak wajar. Dona digambarkan sebagai kuntilanak yang memiliki

38 Sekolah Pascasarjana IKJ


tatapan kosong namun ramah dan bersahabat. Baju Dona juga berwarna putih karena
Dona diceritakan meninggal sekitar tahun 90an. Kuntilanak berwarna putih digolongkan
sebagai kuntilanak muda yang umur kematiannya berkisar 0-100 tahun. Dona memiliki
bentuk fisik yang cantik, sebagian wajahnya tertutup rambut dan tidak pernah dibiarkan
terlihat, namun saat marah dia akan berubah menjadi sosok yang menyeramkan.

Gambar 26 Sketsa Karakter Dona

Gambar 27 Referensi Karakter Dona

39 Sekolah Pascasarjana IKJ


Jaka
Jaka adalah hantu yang baru meninggal akibat kelelahan bekerja. Sosok Jaka selama hidup
adalah seorang pekerja korporat di sebuah perusahaan swasta. Ia hidup berdua saja
dengan ibunya, maka dari itu Jaka sangat bekerja keras untuk bisa membahagiakan
ibunya. Namun ternyata sifat pekerja kerasnya itu yang membawa petaka pada dirinya.
Sosok Jaka divisualisasikan memakai baju kerja yang sama saat ia meninggal dunia.
Walaupun jaka sudah menjadi hantu, namun Jaka terkadang masih takut melihat sesama
hantu.

Gambar 28 Sketsa Karakter Jaka

Gambar 29 Referensi Karakter Jaka

40 Sekolah Pascasarjana IKJ


Uwo
Uwo digambarkan sebagai sosok genderuwo yang ramah dan polos walaupun
penampilannya terlihat paling menyeramkan. Pemilihan sifat ini berdasarkan cerita dari
Indiria Maharsi mengenai sosok hantu-hantu seram yang menurutnya baik dan banyak
beliau ajak berdiskusi tentang kehidupan. Narasumber bernama Donny Pasaribu pun
pernah menceritakan tentang sosok genderuwo baik yang sudah dikenalnya semenjak
kecil. Uwo juga memiliki karakteristik khas genderuwo pada umumnya, yaitu giginya
bertaring dan tubuhnya dipenuhi bulu, serta kemampuannya merubah diri menjadi sosok
pria tampan.

Gambar 30 Sketsa Karakter Uwo

41 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 31 Referensi Karakter Uwo

Niki
Niki merupakan sosok manusia biasa, namun ia adalah seorang gadis indigo yang memiliki
profesi sebagai peramal tarot daring. Niki hidup sendiri dan tidak memiliki banyak teman,
ia banyak berinteraksi dan berteman dengan hantu karena banyak teman manusianya
yang menganggapnya aneh. Niki memiliki karakter yang tangguh dan bersemangat,
sifatnya pun cenderung cuek dan tidak memperdulikan urusan orang lain. Niki juga sangat
modis dan suka sekali merokok, dia menganggap rokok merupakan media yang bisa
meningkatkan energi spiritualnya. Karakter perokok ini saya ambil saat bertemu dengan
Fox, salah satu narasumber yang memiliki karakter paling unik. Ia selalu memakai jas dan
jaket panjang tebal, serta selalu mengisap rokok, dan menurut saya hal itu sangat
memperkuat karakter dirinya. Referensi visualisasi Niki diambil dari sosok artis Tiongkok
bernama Lu Keran yang memiliki karakter mirip dengan yang akan saya gambar. Rambut
pendek membuat karakter ini terlihat queer sehingga tidak perlu terlalu terpaku pada
karakteristik suatu gender.

42 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 32 Referensi Karakter Niki

Gambar 33 Sketsa Karakter Niki

43 Sekolah Pascasarjana IKJ


- Setting Lokasi

Stasiun BNI City


Lokasi ini saya pilih menjadi tempat Jaka bergentayangan karena cerita dari beberapa
narasumber bahwa lokasi ini cukup digemari makhluk gaib, khususnya pada bagian
terowongannya. Setelah saya melakukan riset ke stasiun yang juga terhubung dengan
stasiun MRT ittu, saya pun mendapati bahwa lokasinya memang cocok untuk dijadikan
tempat bergentayangan hantu-hantu metropolitan. Lokasi yang banyak pohon, lalu
memiliki banyak pojok-pojok sepi dan dekat dengan kali, serta memiliki terowongan yang
menurut saya pencahayaannya tidak terlalu terang.

Gambar 34 Sketsa Stasiun BNI City

Kelurahan Cawang, Jakarta Timur


Pemilihan lokasi ini berdasarkan pengalaman pribadi selama tinggal di daerah ini. Daerah
ini merupakan tempat tinggal nenek saya selama 50 tahun, dan pernah juga saya tinggali
di tahun 2003-2005. Saat ini hanya nenek saya saja yang masih menetap di sana. Daerah
Cawang ini berada di lokasi yang sangat strategis, dekat ke daerah Jakarta selatan,
kemudahan akses ke tol cikampek dan jagorawi, juga tidak terlalu jauh juga dari pusat
kota. Hal ini yang menyebabkan daerah Cawang cukup padat penduduk dan warganya
pun terdiri dari beragam etnis serta berbagai tingkat ekonomi. Cawang didominasi

44 Sekolah Pascasarjana IKJ


penduduk asli Betawi, banyak juga terdapat warga etnis Tionghoa dan Arab, serta
penduduk-penduduk tidak tetap karena beberapa tahun belakangan banyak
bermunculan kontrakan dan indekos.

Hal yang menarik mengenai daerah Cawang ini adalah, di daerah ini terdapat pusat TNI
Kodam Jaya, namun banyak juga preman-preman dan pelaku kriminal yang tinggal disini
seolah tidak takut akan ditembak aparat apabila bertindak macam-macam, beberapa
bahkan mengenal baik keluarga saya. Bukan hal aneh lagi jika mendapati warga yang
berjalan sempoyongan di sore hari karena habis mabuk-mabukan, atau bahkan terluka
karena baru saja ikut tawuran di daerah Cililitan dan sekitarnya. Kasus-kasus seperti
bunuh diri, pelacuran, dan bahkan pembunuhan ayah oleh anaknya sendiri pernah
mewarnai daerah ini. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, lokasi ini
dianggap begitu pas dengan cerita keluarga Jin yang difitnah karena daerah tersebut
banyak terjadi tindak kriminal.

Gambar 35 Sketsa Kelurahan Cawang

- Storyboard

Storyboard komik ini dikerjakan dengan bantuan asisten, untuk komik dua dan tiga
storyboard-nya dikerjakan olehnya. Tahapan awal pembuatan storyboard, saya selalu
membuat thumbnails sebagai guide panelling komik agar pembuatan storyboard-nya
dapat dikerjakan lebih cepat dan mudah. Segala pengerjaan mulai dari thumbnails,
storyboard, outline sampai pewarnaan dikerjakan dengan media digital.

45 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 36 Thumbnails Komik Setan Baru

Gambar 37 Storyboard Komik Setan Baru halaman 1

46 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 38 Storyboard Komik Setan Baru Halaman 21

Gambar 39 Storyboard Komik Setan Baru Halaman 23

47 Sekolah Pascasarjana IKJ


- Outline

Gambar 40 Outline Komik Setan Baru Halaman 1

48 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 41 Outline Komik Setan Baru Halaman 21

49 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 42 Outline Komik Setan Baru Halaman 23

50 Sekolah Pascasarjana IKJ


- Coloring dan Penambahan Dialog

Gambar 43 Komik Setan Baru Halaman 1

51 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 44 Komik Setan Baru Halaman 21

52 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 45 Komik Setan Baru Halaman 23

53 Sekolah Pascasarjana IKJ


Hambatan dan Perubahan Dalam Berkarya

Tema mengenai makhluk gaib menjadi tantangan yang cukup berat dalam mengerjakan
karya ini. Hal ini dikarenakan sumber data yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, serta
pencarian narasumber yang harus benar-benar terpercaya. Beberapa kali saya
mendapatkan narasumber yang menurut komunitasnya sendiri pun tidak valid dan
seringkali menambahkan bumbu kebohongan dalam setiap kontennya. Namun pada
akhirnya saya berhasil menyaring sumber-sumber yang paling terpercaya. Selain itu
hambatan lainnya dikarenakan masa pandemi Covid19 yang tak kunjung usai. Jadwal yang
sudah disusun untuk melakukan riset, bertemu narasumber dan mencari lokasi yang akan
digunakan sebagai latar komik menjadi berantakan dan harus disesuaikan setiap adanya
peraturan baru dari pemerintah daerah terkait pembatasan sosial. Pada bulan Juli sampai
Agustus, saya juga sempat menjadi penyintas Covid19 dan diharuskan menjalani
karantina di rumah sakit, hal yang tidak diduga ini membuat saya tidak dapat mengerjakan
karya selama jangka waktu hampir 2 bulan.

Perubahan selama berkarya tidak terlalu signifikan. Awalnya saya mengajukan 10 judul
komik untuk diproduksi, namun mengingat keterbatasan waktu, komik yang diproduksi
adalah komik yang memiliki inti cerita paling penting sebanyak 4 judul. Selain itu, setelah
preview 1 saya pun menambahkan epilog sebanyak 3 halaman atas saran dari penguji
yaitu Indiria Maharsi, M.Sn. Komik ini dikerjakan berbarengan dengan proses coloring
keempat komik utamanya dalam jangka waktu kurang dari 2 minggu.

54 Sekolah Pascasarjana IKJ


BAB IV

Hasil karya

Media

Buku Komik
Jumlah Halaman : 20-24 halaman
Ukuran : 13x17 cm
Format Pewarnaan : Hitam Putih

Desain sampul

Setan Baru
Desain sampul komik setan baru ini bergambar sang tokoh utama, Jaka, sedang
memandang dengan wajah kaget dan bingung ke dalam lubang kubur. Ilustrasi ini
menggambarkan tokoh Jaka yang masih belum percaya dengan identitas baru dirinya
sebagai makhluk gaib dan kaget melihat jasadnya sendiri.

Gambar 46 Sampul Komik Setan Baru

55 Sekolah Pascasarjana IKJ


Setan Viral
Walaupun ilustrasinya bukan bergambar setan, namun saya memvisualisasikan gadis yang
“kebelet” viral ini sebagai salah satu jenis setan, karena setan saja dibuat kerepotan
dengan kelakuannya. Karakter wanita ini divisualisasikan mirip setan dengan memakai
baju terusan putih, rambut panjang terurai namun ia memegang telepon genggam.

Gambar 47 Sampul Komik Setan Viral

Gara-gara Gimmick
Ilustrasi sampul komik ini menampilkan sosok Niki sebagai pusat cerita dan mata Uwo
yang berwarna merah. Uwo digambarkan ada di belakang niki yang mengatur segala
keisengan yang terjadi di stasiun televisi tersebut.

56 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 48 Sampul Komik Gara-gara Gimmick

Om Jin Kena Fitnah


Desain sampul ini bergambar tiga sekawan Dona, Uwo dan Jaka sedang menguping dan
memantau kejahatan di rumah kosong dari balik pintu. Sesuai ceritanya, mereka mencari
tahu apa yang dilakukan Yogi si anak Lurah sampai-sampai om Jin harus pergi dari tempat
tinggalnya.

57 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 49 Sampul Komik Om Jin Kena Fitnah

Epilog
Halaman pertama epilog ini berupa kata-kata terakhir yang diucapkan Dona dan Jaka saat
berpisah dengan Niki, dan kata-kata itu selalu diingatnya sampai hari ini. Mereka meminta
Niki untuk hidup dengan baik dan bisa menerima kehadiran orang lain dalam hidupnya,
karena manusia tidak bisa hidup sendiri. halaman berikutnya menceritakan tentang
bagaimana Niki menjalani kehidupan selama 3 tahun ini, dan juga Uwo yang akhirnya
memiliki istri seorang manusia biasa. Sedangkan di halaman terakhir terdapat keinginan
Niki bahwa di kehidupan berikutnya, mereka semua akan berkumpul kembali sebagai
sebuah keluarga.

58 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 50 Halaman 1 Epilog

59 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 51 Halaman 2 Epilog

60 Sekolah Pascasarjana IKJ


Gambar 52 Halaman 3 Epilog

61 Sekolah Pascasarjana IKJ


KESIMPULAN

Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap klenik seperti sudah mendarah daging. Hal-
hal berbau spiritual hampir selalu berjalan beriringan dalam setiap aspek kehidupan
bahkan di zaman modern seperti sekarang ini. Dalam pemecahan masalah hidup pun
seringkali menggunakan klenik sebagai salah satu solusi, tidak perduli apakah hal itu baik
ataupun buruk sekalipun. Komik dengan 4 judul berbeda ini menceritakan tentang segala
problematika itu melalui sudut pandang makhluk gaib. Dalam komik ini, tingkat
keseraman yang diangkat dalam komik ini bukanlah dikarenakan setan, namun lebih
kepada segala perilaku manusia. pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa manusia
sejatinya memiliki derajat yang lebih tinggi dari makhluk lainnya, jadi sudah seharusnya
kita sebagai manusia pun memiliki sikap dan menempatkan diri di posisi itu.

62 Sekolah Pascasarjana IKJ


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, Statistik Kriminal 2019, 2019, Jakarta.

David, Nurit Bird, “Animism” Revisited, Personhood, Environment, And Relational


Epistemology, 1999, Current Anthropology Volume 40, Supplement, February
1999 1999 by The Wenner-Gren Foundation for Anthropological Research (p67-
89) Cambridge, London.
https://www.journals.uchicago.edu/doi/abs/10.1086/200061

Dawud, Muhammad Isa, Dialog Dengan Jin Muslim, 1992, Pustaka Hidayah, Bandung.

Setiadi, Elly M. dan Kolip, Usman, Pengantar Sosiologi, Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Soial : Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya, 2011, Kencana Prenada
Media Group, Jakarta.

Skinner, B.F, Ilmu Pengetahuan dan Perilaku Manusia, 2013, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

63 Sekolah Pascasarjana IKJ


LAMPIRAN

Wawancara dengan Donny Pasaribu, 24 Januari 2020

Makhluk halus itu sebenarnya memperhatikan kita, tapi jika kita gak mengganggu ya gak
dipedulikan. Kalau untuk yang jahat-jahat juga ada, biasanya suruhan, misalnya kemarin
saya disuruh bersihin pertokoan depan (Ruko Taman Galaxy, Bekasi Selatan, penulis), dia
ganggu si pemilik sampai mau mencelakakan anak yang punya dan minta tumbal.
Akhirnya saya bohongin aja pakai darah anjing dari kutu-kutunya, atau kalau mau bisa cari
di lapo yang jual masakan anjing. Keesokan harinya, kejadiannya jadi berbalik ke si
pengirim tumbal. Kalau masalah pesugihan sendiri, kemarin sempat si R (artis/pembawa
acara, penulis) kirim DM ke saya, dia minta dibukain aura dan dilancarin untuk jadi artis.
Dia emang di medsos dan TV terkenal suka nyinyir dan galak, tapi sebenarnya hidup dia
susah juga sampe minta bantuan ke saya. Ada lagi ini (menunjukan isi pesan, penulis) istri
pejabat kepolisian yang 3 bulan lalu minta tolong ke saya supaya suaminya bisa naik
pangkat. Beberapa hari lalu dia whatsapp saya lagi ngucapin terima kasih karena
suaminya minggu lalu akhirnya naik jabatan. Cerita lainnya ada sih tapi agak explicit
hahaha, waktu saya masih pelatihan pendeta, saya termasuk orang yang nakal
sebenarnya. Jadi pendeta emang bukan kemauan saya, saya sempat kabur ke rumah sakit
lama tempat kakak saya praktik, di sana saya pacaran dengan salah satu suster dan
beberapa kali melakukan hubungan intim gitu lah. Namun setelah yang terakhir kali itu,
malamnya saya dicekik penunggu disana, cewek, saya ngelawan sampai roh saya lepas
dari badan saking meronta-rontanya. Ternyata dia ada perasaan tidak suka melihat
tempatnya dijadikan tempat mesum, dan dia juga gak tahunya sedikit tertarik dengan
saya.

Wawancara dengan Indiria Maharsi, M.Sn, 16 Desember 2019

Coba fokus ke pembaca dulu, komik tidak harus selalu dibombardir dengan hantu-
hantuan terus. Tidak selalu diteror dengan wajah-wajah seram atau kejadian-kejadian
tidak masuk akal. Tapi bisa dari sisi kreativitas komiknya, itu menarik juga, jadi kita gak
melulu, di film aja lah, di film nasional selalu ada hantu-hantu yang menjijikan, seram,

64 Sekolah Pascasarjana IKJ


wajahnya rusak, menurut saya menarik namun harus pintar-pintar mengatur agennya dan
persuasinya kemana. Apakah bikin orang kaget, takut secara sekilas atau kemudian justru
takut secara menahun. Bahkan warung kecil pun suka ada, menurut saya itu gak perlu,
bisa pakai gambar yang bersih-bersih, gak perlu penampakan, tapi justru bisa sangat
simbolis, di situ horornya menang, jadi pas mau jajan kita jadi mikir. Di situ tantangannya,
bisa gak sih kita gambar horor yang bersih, yang cute-cute, tapi justru harus dibangun
dengan narasinya. Horor kan intinya bikin orang takut, tapi bentuk takut itu kan bisa
macam-macam. Oh iya satu lagi, jadi ini dibikin kayak masalah lokal kita, masalah
Indonesia, di Jakarta, bayangan saya adalah, muluk-muluk nih, ini akan menjadi sesuatu
yang khas jika ditawakan ke orang luar. Menumbuhkan perasaan-perasaan yang lokal
banget, itu bisa jadi ciri khas komik mbak Cantika atau komik lokal lain. Kalo saya
nangkepnya komik ini buat mengingatkan manusia, tapi secara serius mau ngomongin itu
kan, manusia itu sekarang kaya gini, lebih hantu daripada hantu, nyalah-nyalahin setan.
Jadi mungkin justru tadi itu, horornya lebih ke psikologis, gambarnya bisa aja serem di
beberapa bagian, jadi mainin di simbolisnya. Saya ada cerita, waktu itu di jalanan deket
mana, ada yang gentayangan bingung, saya tanya kan, ternyata dia belum sadar kalau dia
itu sudah mati, gak tahunya deket situ ada yang abis kecelakaan, naik motor waktu itu.
Akhirnya begitu dia sadar kalo udah mati, udah didoain macem-macem, baru dia bisa
menghilang ke alam sana. Yang genderuwo ada di daerah Bantul, anak cewek ditaksir
sama genderuwo, anak cewek ini agak kekurangan, autis gitu, namanya orang tinggal di
desa mereka kan gak ngerti ya harus ngapain. Jadi si cewek ini tiap malem diliatin terus
sama genderuwo, digangguin, si genderuwo ini ternyata naksir dan pengen dinikahin.
Akhirnya si cewek ini juga seneng, di mata dia tuh genderuwo cakep, gak tau aslinya kan,
karna orang tuanya ya tinggal di kampung, percaya dan udah gak bisa ngurus anaknya
lagi, dinikahin lah itu. Nah ini mba Cantika tinggal diganti aja mau ngedrivenya ke arah
mana, bisa jadi karya yang bagus, dalam hal ini gak selalu ngulang metode yang sama,
hantu yo jijik-jijikan, serem, dan eksperimennya itu, di masing-masing judul cara nakut-
nakutinnya bisa beda-beda.

65 Sekolah Pascasarjana IKJ

Anda mungkin juga menyukai