Anda di halaman 1dari 10

KSM.

BEDAH
RUMAH SAKIT PERSAHABATAN
Jl. Persahabatan Raya. No. 1
TELP. (021) 4891708 PES. 146 FAX. 47861716

Petunjuk Pencegahan Penularan COVID-19


di Ruang Prosedur Operasi

 Menyikapi perkembangan dan peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia


saat ini, diperlukan arahan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan profesi serta tindakan di rumah sakit

 Dalam rangka upaya mengurangi penyebaran penyakit COVID-19 di


masyarakat serta mencegah penularan penyakit kepada staf medis di rumah
Pengertian
sakit yang dapat berdampak pada menurunnya kapasitas pelayanan di rumah
( Definisi ) sakit bersangkutan
 Sejalan dengan konsep penanganan kondisi bencana di rumah sakit, maka
fokus pelayanan hendaknya diarahkan pada pelayanan darurat dengan
mengurangi atau bahkan menghentikan pelayanan bedah elektif, untuk
menyediakan sumber daya yang cukup bagi pelayanan pasien dengan
COVID-19.
  Perawat Penanggung Runner OK Perawat OK Anestesiologis / Teknisi OK
jawab Kamar operasi Perawat Anestesi
- Memakai APD lengkap - Perawat memastikan - Memakai APD
Fase - Persiapkan OK sesuai APD yang adekuat lengkap dan
Persiapan kebutuhan tersedia dan berfungsi menyiapkan OK
- Perawat steril memakai scrub - Memakai APD sesuai kebutuhan
dan menyiapkan troli lengkap - Membantu
Pasien dari - Aktivasi Tim - Letakkan penanda kontrol - Perawat sirkuler memberikan - Mengambil barang mengatur posisi
bangsal - Membagi tugas staf infeksi pada pintu dan tutup semua barang habis pakai / habis pakai yang pasien
isolasi/ICU: & memberikan kunci pintu tiap koridor instrumen ke Runner (sebelum diperlukan, obat, dan
(diberikan untuk serah terima - Letakkan peralatan pada pasien masuk OK) dari troli injeksi dan
waktu 30 menit pasien di Ruang troli APD - Parkir troli pasien di ante intubasi (di ruang
untuk perawat persiapan pasien - Persiapan larutan room setelah transfer induksi)
bangsal disinfektan - Letakkan nampan
mengirim - Serah terima - Buka dan tunggu di pintu obat dan penunjang
pasien ke OK) kantung ke Runner Persiapan pasien dengan jalan napas pada troli
OK dengan isi: kartu akses untuk menerima yang telah disiapkan
Perawat -- HP pasien preop
bangsal / ICU ** Semua Personel tidak masuk ke ruang induksi / persiapan kecuali benar-
-- Kunci lemari APD
aktivasi security benar diperlukan **
-- kunci akses OK
  Letakkan barang yang Semua barang habis pakai / obat yang diletakkan di OK Lap troli pasien
Fase diminta pada troli di Ante intraop (terutama pegangan
Intraop room HARUS dibuang samping)
Hubungi Runner OK bila perlu barang lain. Ambil barang yang diminta dari Ante
room
Fasilitasi transfer pasien postoperasi melalui pintu akses yang telah ditentukan (Pasien dipulihkan di OK)  
Fase - Perawat sirkuler dan runner mengirim pasien kembali ke bangsal isolasi (Aktivasi Security 30 menit sebelum
Postop pengembalian)
- Perawat sirkuler dan anestesiologis mengirim pasien kembali ke ICU (Aktivasi Security 30 menit sebelum
transfer)
    Pengelolaan spesimen:  
- Spesimen dimasukkan dalam - Ganti bungkus plastik
bungkus lapis 2 baru untuk semua
- Kirim langsung ke bagian monitor
Patologi Anatomi dengan anestesi/laptop
cooler box
- Porter memakai APD lengkap
selama mengantar
Pedoman disinfeksi:
Chlor-clean/ alcohol : Lantai, semua permukaan funitur termasuk meja OK, bangku

Pelepasan APD dan PAPR:


Barang yang dilepas dalam Ante room: gaun, handskun, tutup kepala, & pelapis sepatu/shoe cover
Barang yang dilepas di luar Ante room: N95, goggle, tutup kepala & coverall gown
Pakai tutup kepala dan handskun di luar Ante room

Terima kantung dari - kembalikan kantung ke - set instrumen dikirim Letakkan APD yang  
Fase runner OK perawat manajer yang langsung ke CSSD telah digunakan pada
Follow - Pastikan bertugas / perawat - Kembalikan kunci kamar troli yang telah
kelengkapan barang penanggung jawab on call operasi ke perawat ditentukan untuk
Up penanggungjawab disinfeksi yang baik.
- Lakukan serah terima
telepon dengan perawat
bangsal
Tambahkan stok suplai dan siapkan OK. Semua personel HARUS MANDI setelah tindakan
A. Triase awal prosedur pasien yang diketahui atau disuspek terinfeksi COVID-19
1. Untuk pasien yang disuspek terinfeksi COVID-19 (orang dalam pengawasan, atau masih menunggu tes COVID atau dikonfirmasi
terinfeksi), tunda prosedur sampai hasil tes COVID-19 tersedia, jika memungkinkan.
2. Apabila prosedur dapat dilakukan langsung di dekat pasien, maka lakukan prosedur dengan menggunakan protokol APD
(Alat pelindung diri) lengkap.
3. Apabila prosedur tidak dapat ditunda atau dilakukan langsung di dekat pasien:
a. Jadwalkan pasien dengan membuat penjadwalan operasi atau suster yang sedang bertugas untuk kasus pada hari yang sama.
b. Memberikan Informasi pada Duty Manager/ direktor medis ( atau orang lain yang ditunjuk) dan suster yang bertugas di kamar
operasi bahwa pasien tersebut merupakan positif COVID-19 atau sedang menunggu tes COVID-19,
c. Apabila memungkinkan, pertimbangkan pemasangan intubasi pada pasien di dalam ruang Isolasi Infeksi Airborne tekanan negatif
sebelum pasien dipindahkan ke ruang operasi.
d. Intubasi harus dilakukan sesuai dengan protokol APD COVID. Semua staf harus melakukan protokol APD COVID .
e. Batasi individu yang berada di dalam ruangan, hanya diperbolehkan personel yang penting saja.
4. Ruang operasi tetap bertekanan positif. Pastikan semua pintu tertutup untuk menjaga tekanan.
5. Idealnya, intubasi dan ekstubasi dilakukan pada ruangan yang didesain dengan aliran udara negatif di ruang isolasi. Personel memasuki
rangkaian ruang operasi segera setelah prosedur aerosol telah dilakukan (misalnya, intubasi dan ekstubasi) dan sebaiknya melakukan hal
tersebut hanya apabila dalam keadaan darurat serta wajib menggunakan APD COVID. Idealnya, mereka harus menunggu 15 menit
sebelum masuk dan setelah intubasi/ekstubasi, serta menggunakan APD yang sesuai berdasarkan diagram alur risiko COVID.
B. Penetapan Staf untuk Kasus Operasi
Penetapan staf untuk kasus operasi harus diminimalisir sebagai berikut:
a. Nursing team (2 Scrub Nurse atau 1 Scrub Nurse + 1 Sirkulating Nurse)
b. 1 cadangan sirkulator/teknisi yang akan ditempatkan di ruang operasi kedua untuk mendapatkan persediaan atau peralatan yang
dibutuhkan, serta membantu orang-orang untuk mengenakan dan melepaskan APD
c. Dokter spesialis anestesi
d. Dokter spesialis bedah

C. Memindahkan Pasien dengan Infeksi atau Suspek COVID 19 ke Kamar Operasi


1. Sebelum perpindahan, semua anggota tim operasi akan bertemu untuk menelaah rencana pembedahan dan anestesi, untuk memastikan
ruangan siap, dan semua perbekalan, peralatan, darah, dan material lain tersedia di OK dan bekerja dengan baik. Telaah tim ini akan
mencakup, minimal : DPJP bedah, DPJP anestesi, perawat sirkuler dan steril, cadangan sirkuler/teknisi, dan pimpinan OK.
2. Protokol Universal Time Out dapat digunakan sebagai referensi.
3. Keperawatan akan memanggil semua orang untuk pengarahan. Pada sebagian besar kasus, telaah akan dipimpin oleh DPJP bedah.
Anestesi akan memimpin diskusi untuk prosedur medis yang menciptakan aerosol.
4. Pasien langsung dipindahkan ke kamar operasi. Tidak ada pasien COVID-19+ atau pasien PDP yang masih menunggu hasil screening
menunggu di ruang pre-op .
5. Tim perpindahan mencakup:
a. Staf preop perawat kamar bedah / teknisi perawatan pasien preop.
b. DPJP anestesi
c. Staf perawat sirkuler anestesi
6. Perpindahan Pasien:
a. Semua orang yang terlibat dalam perpindahan pasien akan mendapat APD yang sesuai yang diperlukan untuk perpindahan dari
perbekalan OK, membawa APD ke lokasi pasien, dan memakai APD sebelum masuk ke ruangan pasien.
b. Pertimbangkan memindahkan pasien ke ventilator portable di ruangan bertekanan negative
( pasien dilakukan intubasi di ruang isolasi)
c. Pertimbangkan menggunakan ventilator portable di OK dengan TIVA untuk mencegah putus sambungan.

D. Prosedur Saat Datang ke Ruang Operasi dan Selama Pembedahan


1. Tanda RUANGAN COVID 19 akan dipasang pada pintu-pintu ke kamar OK untuk memberitahu staf dan
meminimalisir paparan.
2. Catatan akan diletakkan pada bagian luar pintu untuk mencatat semua staf yang masuk ke dalam ruangan.
3. Petugas transport dan pasien akan masuk ke OK dan membiarkan pintu menutup.
4. Setelah pasien dipindahkan ke meja OK, tempat tidur/brankar akan dibersihkan dan dipindahkan ke lokasi yang sesuai di
luar dari OK.
5. Perawat sirkuler akan tetap bersih dan menggunakan gaun, sarung tangan, pelindung mata, dan N95.
6. Gunakan sarung tangan dobel sebagai standar praktik di OK.
7. Sebelum tindakan aerosol apapun (misalnya intubasi dan ekstubasi) dilakukan, semua personel OK harus memakai
masker N95 ditambah face shield/pelindung wajah atau APD lengkap, ditambah dengan gaun dan sarung tangan.
a. Setelah tindakan aerosol dilakukan, personel OK tambahan yang masuk ke kamar OK harus mengenakan APD
yang sesuai di luar dari OK.
b. Bila tidak menggunakan gaun steril saat intubasi, personel yang akan melakukan tindakan operasi sebaiknya
menunggu 15 menit sebelum masuk ke ruangan setelah intubasi untuk menggunakan gaun dan sarung tangan.
8. Bila tidak dilakukan pembiusan umum tidak diperlukan, pasien akan terus menggunakan masker bedah selama prosedur.
9. Bila pembiusan umum diperlukan, tim bedah sebaiknya keluar dari ruangan selama intubasi dan ekstubasi, kecuali tim
bedah (misalnya THT atau bedah oral & maksilofasial) terlibat langsung dalam manajemen jalan napas. Mereka dapat
masuk kembali setelah 15 menit.
10. Pertimbangkan penutup yang dapat dibuang (misalnya lembaran plastik untuk permukaan) untuk mengurangi
kontaminasi droplet dan kontak dari peralatan dan permukaan lingkungan lain.
11. Evakuasi asap dari pensil electrosurgical akan digunakan untuk menghadapi kemungkinan dari virus pada asap
electrosurgical.

E. Prosedur Pasca Operasi untuk Pasien yang Diketahui atau Disuspek Terinfeksi COVID-19
1. Melepas gaun dan sarung tangan di dalam ruang operasi dan dibuang ke tempat sampah biasa, lalu melakukan prosedur
pembersihan tangan. Keluar dari ruang operasi dengan menggunakan proteksi pernapasan (pelindung wajah, respirator N95).
2. Keluar melalui koridor luar.
3. Apabila pasien akan segera dipindahkan ke ruang ICU, tetap gunakan proteksi pernapasan dan menggunakan APD yang sesuai.
4. Orang yang bertugas sebagai membantu dokter bedah (scrub): Di akhir kasus, orang yang bertugas sebagai sirkulator utama akan
membawa keranjang kosong ke dalam ruang operasi. Scrub kemudian menempatkan alat-alat yang kotor ke dalam keranjang
kosong dan menyemprot peralatan dengan pembersih antiseptikyang sesuai. Keranjang yang sudah ditutup akan dibersihkan
dengan pembersih antiseptik sebelum dikirim ke bagian sterilisasi.
5. Pasien sebaiknya dipulihkan di dalam ruang isolasi negatif atau langsung dibawa ke ruang isolasi pasien negatif di dalam ICU ,
apabila pasien datang dari/dijadwalkan untuk kembali ke ICU.
6. Pindahkan pasien dari meja ruang operasi ke kasur biasa sebelum tim bedah dan anestesi keluar.
7. Sebelum membantu pemindahan pasien ke lokasi rawat inap, anggota tim operasi yang terlibat dalam pemindahan akan segera
melepaskan APD dan melakukan prosedur pembersihan tangan. Pelindung wajah sebaiknya dibersihkan dengan pembersih
disinfektan di luar ruangan pasien dan staf harus mengikuti prosedur pelepasan APD.
8. Setelah pasien meninggalkan ruang operasi, tutup ruang operasi selama 30 menit (hingga diperoleh lebih dari 99,9% klirens
negatif aerosol). Rangkaian ruang operasi kemudian dapat diberlakukan pembersihan rutin dengan disinfektan rumah sakit sesuai
dengan protocol setelah 30 menit. Teknisi dapat menggunakan APD secara rutin untuk membersihkan dan melakukan prosedur
disinfeksi pada lingkungan ruang operasi. Penting untuk memastikan bahwa seluruh permukaan dibersihkan secara menyeluruh
(misalnya meja prosedur, kursi, peralatan pelayanan pasien, peralatan anestesi, dan lain-lain) dengan disinfektan yang disetujui.
Setelah dibersihkan, ruangan siap digunakan untuk pasien selanjutnya.
 

Anda mungkin juga menyukai