Anda di halaman 1dari 50

PROPOSAL

PENGARUH ORIENTASI
KEWIRAUSAHAAN,ADABTABILITAS LINGKUNGAN
DAN KREATIVITAS INOVASI TERHADAP
KEUNGGULAN BERSAING PADA UMKM JILBAB DI
JEPARA
Proposal Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas METOPEN

Dosen pengampu :
SUTONOSE. MM. Ph.D,
Disusun Oleh:
Nama : KHAMIDAH FEBRIYANTI
NIM : 201811510
Kelas : 6C

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS
TAHUN 2020/2021
1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu sektor yang telah memberikan
kontribusi signifikan terhadap perekonomian di Indonesia. UKM telah menunjukkan peran
yang sangat penting dalam menggerakkan ekonomi baik dalam lingkup nasional maupun
daerah. Selain berperan dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, nilai
ekspor nasional, dan investasi nasional, dengan adanya UKM pengangguran akibat angkatan
kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang. Seperti yang terdapat dalam
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 (Jurnal Administrasi Publik, 213- 220) tentang
pemerintahan daerah yang mempunyai wewenangan luas dalam membangun potensi
daerahnya. Salah satu yang menjadi potensi ditiap daerah adalah keberadaan Usaha Kecil
Menengah (UKM).

Asian Development Bank (2008) mengatakan bahwa peran UKM penting bagi restrukturisasi
industri, karena:

Alasan pertama adalah UKM memberikan kontribusi bagi pertumbuhan lapangan kerja
dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan besar, dan dalam
jangka panjang UKM dapat menyediakan porsi yang signifikan bagi lapangan kerja secara
keseluruhan.

Alasan kedua adalah UKM dapat menolong dalam restrukturisasi dan perampingan
(streamlining) dari perusahaan besar milik pemerintah dengan cara memungkinkan mereka
untuk melepaskan atau menjual aktivitas produk yang bukan inti dan dengan menyerap
tenaga kerja yang berlebihan.

Alasan ketiga adalah UKM menyediakan perekonomian dengan fleksibilitas yang lebih baik
dalam menyediakan jasa dan pembuatan variasi barang kebutuhan konsumen.

Keempat adalah UKM meningkatkan daya saing dari marketplace dan mencegah posisi
monopolistik dari berbagai perusahaan besar. Dan yang kelima adalah UKM bertindak
sebagai tempat pengembangan kemampuan wirausaha dan inovasi. UKM memainkan peran
penting penyediaan jasa bagi komunitas masyarakat dan UKM memberikan kontribusi
penting bagi program pengembangan regional

Pengembangan serta pembinaan UKM perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar lagi
dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku
ekonomi lainnya. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai aturan untuk
mendorong Usaha Kecil dan Menengah berkembang, namun produktivitasnya tetap rendah.
(Raharjo, 1994: 114) menyatakan bahwa “Persoalan dilingkungan Usaha Kecil dan
Menengah sangat kompleks tetapi yang harus ditingkatkan adalah produktivitasnya”.
Hambatanhambatan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: manajemen yang
lemah, modal, skill, pemasaran dan teknik produksi yang lemah.

Jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi ditelinga kita. Jilbab adalah kerudung wanita
yang menutupi kepala dan wajahnya apabila ia keluar untuk suatu keperluan. Banyak terdapat
model-model dan tipe jilbab disuguhkan kepada wanita muslimah untuk mempercantik diri.
Pada dasaranya jilbab berfungsi untuk menutup aurat wanita agarterhindar dari hal-hal
makisat.Terutama di Indonesia yang merupakan suatu negara dimana rakyatnya mayoritas
beragama atau memeluk agama islam. Hijab kini bukan hanya sebagai identitas para wanita
muslimah, tetapi sudah menjadi karaketer bagi banyak wanita.

Kesadaran wanita muslimah untuk menutup aurat semakin meningkat, sehingga dimasa
sekarang banyak yang membuat usaha hijab dengan berbagai macam motif dan ukuran.
Dengan hijab, wanita akan terlihat lebih cantik dan anggun. Apalagi apabila dilakukan
dengan memodifikasi jilbab yang digunakan dengan menjadi berbagai model dan diserasikan
dengan busana yang digunakan.

Jika kita lihat sekarang ini sering kita jumpai model-model baju, hijab/jilbab dan lain-
lain yang didesain sedemikian rupa, semakin trendi dan menarik mengikuti perkembangan
zaman. Dengan desain-desain atau model-model terbaru, banyak para wanita muslimah
mengambil keputusan untuk berhijab.Dengan begitu kita pun bisa saja memiliki peluang
bisnis usaha berjualan hijab dan sangat menguntungkan di tengah luasnya pasar.

Dengan melihat peluang pasar yang begitu luas, potensi keuntungan yang tebal, dan peluang
balik modal cepat, membuat bisnis hijab sulit untuk diabaikan.Pelaku bisnis hijab mencoba
meraih hati para hijabers agar menjadi pelanggan. Kalau kita mampu bersaing dengan
pebisnis hijab yang lain maka kita akan mendapatkan keuntungan secara pribadi karena toko
hijab kita akan semakin banyak diminati oleh masyarakat. Dan para pelanggan juga mendapat
keuntungan karena mereka dapat memakai hijab yang mereka inginkan dengan harga yang
terjangkau.
Alasan saya membuat wirausaha hijab ini berawal dari hobi saya yang suka mengoleksi
berbagai model dan jenis hijab. Hijab sekarang sudah menjadi barang yang biasa digunakan
wanita muslimah, bahkan tampilannya yang modis membuat hijab banyak diminati wanita
muslimah. Karena modis,maka pemakaiannya pun juga cepat ganti-ganti. Dan setelah dilihat,
peluang bisnis hijab di Indonesia cukup menjanjikan karena sudah ada pasarnya.

Karena telah merebaknya kebudayaan berkerudung dikalangan wanita mulai dari anak-anak
sampai dewasa. Dan diantara mereka terkadang merasa bosan dengan tatanan jilbab yang itu-
itu saja. Terkadang mereka merasa malu menggunakan berbagai pernak pernik jilbab dan
cenderung merasa tidak percaya diri. Tetapi apabila telah disediakan produk jilbab dengan
beraneka motif dan warna, serta dilengkapi dengan model maupun cara pakai, pasti akan
menarik perhatian para wanita.

Bisnis hijab tidak bisa dianggap remeh, sudah banyak contoh pebisnis hijab yang sukses
karena fokus dan tekun mendalami bisnis hijab ini. Dan ini menjadikan minat saya untuk
membuka dan mengembangkan usaha tersebut.

1.1 FENOMENA LAPANGAN

Kesadaran wanita muslimah untuk menutup aurat semakin meningkat, sehingga dimasa
sekarang banyak yang membuat usaha hijab dengan berbagai macam motif dan ukuran.
Dengan hijab, wanita akan terlihat lebih cantik dan anggun. Apalagi apabila dilakukan
dengan memodifikasi jilbab yang digunakan dengan menjadi berbagai model dan diserasikan
dengan busana yang digunakan.

Dengan melihat peluang pasar yang begitu luas, potensi keuntungan yang tebal, dan peluang
balik modal cepat, membuat bisnis hijab sulit untuk diabaikan.Pelaku bisnis hijab mencoba
meraih hati para hijabers agar menjadi pelanggan. Kalau kita mampu bersaing dengan
pebisnis hijab yang lain maka kita akan mendapatkan keuntungan secara pribadi karena toko
hijab kita akan semakin banyak diminati oleh masyarakat. Dan para pelanggan juga mendapat
keuntungan karena mereka dapat memakai hijab yang mereka inginkan dengan harga yang
terjangkau.

Karena telah merebaknya kebudayaan berkerudung dikalangan wanita mulai dari anak-anak
sampai dewasa. Dan diantara mereka terkadang merasa bosan dengan tatanan jilbab yang itu-
itu saja. Terkadang mereka merasa malu menggunakan berbagai pernak pernik jilbab dan
cenderung merasa tidak percaya diri. Tetapi apabila telah disediakan produk jilbab dengan
beraneka motif dan warna, serta dilengkapi dengan model maupun cara pakai, pasti akan
menarik perhatian para wanita.

1.2 RESEARCH GAP

Research gap atau celah penelitian adalah hasil dari usaha dalam mengidentifikasi celah atau
wilayah pengetahuan yang entah kosong atau perlu diisi dengan pemahaman atau
pengetahuan baru melalui penelitian

Adanya research gap mengenai variabel orientasi kewirausahaan, adabtabilitas lingkungan


dan kreativitas inovasi terhadap keunggulan bersaing.

Dari hasil penelitian Orientasi kewirausahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
keunggulan bersaing namun penyatuan orientasi kewirausahaan dengan inovasi produk
memberi pengaruh yang lebih kuat terhadap keunggulan bersaing. Dalam prosesnya
pengelola usaha belum sepenuhnya menerapkan sikap penuh keinovatifan, keberanian
mengambil resiko serta keagresifan dalam bersaing, implementasi ide produk dalam usaha
dapat mendukung tingkat daya saing dari suatu usaha

Hasil penelitian menunjukan bahwa adaptabilitas lingkungan berpengaruh positif dan


signifikan terhadap keunggulan bersaing untuk itu apabila semakin tinggi adaptabilitas
lingkungan maka akan semakin tinggi keunggulan bersaing sehingga hipotesis 1 dapat
diterima. Hal tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Beal, Reginald M,
(200) bahwa lingkungan berpengaruh positif terhadap strategi bersaing, hasil penelitian ini
juga sejalan dengan hasil penelitian dari Zulaikha & Fredianto (2003) bahwa perusahaan
yang berhasil menyelaraskan strategi atau menunjukkan tingkat adaptif dan fleksibilitas yang
tinggi dengan lingkungan eksternalnya, memperlihatkan kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan perusahaanperusahaan yang kurang berhasil menyelaraskan strategi
atau menunjukkan tingkat adaptif dan fleksibilitas yang rendah. Hasil penelitian ini juga
menjadi bukti empiris bagi pendapat yang disampaikan oleh Papolova (2006) bahwa untuk
dapat berhasil organisasi harus menyadari pentingnya strategis, pengelola harus memahami
bagaimana perubahan dalam lingkungan kompetitif, aktif mencari peluang untuk
memanfaarkan kemampuan strategis,menyesuaikan dan mencari perbaikan disetiap bidang.
Sismanto (2006) dan Dewi (2006) dimana inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keunggulan bersaing. Suatu usaha yang tidak memiliki kemampuan atau memiliki
kemampuan yang lemah dalam memperkenalkan inovasi maka usaha tersebut bisa tertinggal
dan inovasi mungkin dilakukan oleh kompetitor. Suatu usaha yang berkemampuan
memperkenalkan inovasi maka usaha tersebut bisa memimpin dan memperkecil
kemungkinan kompetitor untuk melakukan inovasi lebih awal. Penelitian ini menunjukkan
penciptaan produk-produk pendukung yang memiliki rasa yang berbeda dengan yang dimiliki
kompetitor serta produk-produk pendukung yang memiliki bentuk yang berbeda dengan
produk kompetitor membuat konsumen beranggapan bahwa usaha tersebut memiliki banyak
pilihan produk dan layak untuk dikunjungi. Varian-varian produk yang benar-benar baru
kurang menjadi perhatian pengelola usaha karena dianggap tidak signifikan dalam persaingan
produk mereka

2. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Bila dikaitkan dengan proses pembuatan sebuah penelitian, ruang lingkup bermakna batasan
subjek yang akan diteliti. Dalam pengertian ini, ruang lingkup dapat berupa batasan masalah
yang diangkat dan jumlah subjek yang diteliti. Serta materi yang akan dibahas dan variabel-
variabel yang akan diteliti.

Ruang lingkup sangat terkait dengan perumusan masalah. Masalah-masalah yang akan Anda
kemukakan belum tentu dapat diidentifikasi untuk diteliti lebih lanjut. Keterbatasan waktu,
tenaga, pikiran dan biaya membuat hanya permasalahan tertentu dapat diteliti lebih jauh.

2.1 OBJEK PENELITIAN

Objek penelitian ini adalah aktifitas yang dilakukan usaha kecil menengah (UKM) / Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang industri jilbab yang berada di jepara .

Subjek yang diteliti adalah pemilik atau penanggung jawab atau karyawan usaha yang
memiliki pengaruh pada UMKM tersebut.

2.2 DATA YANG DIGUNAKAN


Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder.

a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden. Dilakukan dengan
cara menyebarkan kuesioner yang berupa tanggapan pelaku UKM terhadap orientasi
kewirausahaan, inovasi dan karakteristik wirausahawan terhadap kinerja UKM jilbab di
jepara.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber
yang telah ada. Data sekunder penelitian ini berupa data ukm persektor usaha.

- bahan bahan yang berhubungan dengan topik penelitian yang diperoleh dari jurnal jurnal
dan sumber sumber lain yang dapat dijadikan bahan masukan untuk mendukung penelitian.

- data dari UMKM jilbab didaerah jepara

2.3 VARIABEL PENELITIAN

Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi 3, yaitu variabel independen, variabel dependen
dan variabel mediasi atau intervening. Variabel independen dalam bahasa indonesia sering
disebut sebagai variabel bebas. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikat (dependen), entah secara positif maupun
negatif (Imam Ghozali 2016:6). Variabel independen atau bebas dalam penelitian ini yaitu :
orientasi kewirausahaan (X1), adabtabilitas lingkungan (X2) dan kreativitas inovasi(X3).

Variabel dependen merupakan variabel output, kriteria, dan konsekuen. Dalam bahasa
indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel
yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen, yang menjadi perhatian utama
peneliti. Karena dalam hal ini variabel dependen yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti (Imam Ghozali 2016:6). Variabel dependen atau terikat dalam penelitian ini adalah
kinerja bisnis (Y2).

Variabel mediasi merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel bebas dengan
variabel terikat (Imam Ghozali 2016:6). Variabel mediasi atau intervening dalam penelitian
ini adalah kenggulan bersaing (Y1).

a. Orientasi Kewirausahaan
Orientasi kewirausahaan adalah perilaku wirausahawan dalam mengelolusahanya. Orientasi
kewirausahaan yang dimaksudkan dalam penelitian inI adalah kemampuan pemilik usaha
kecil menengah (UKM) jilbab dalam pencapaian keinginan untuk mengelola usahanya
dengan memiliki sikap kemandirian (self reliance), keterbukaan (extroversion) terhadap
lingkungan sekitar agar usaha jilbab yang dirintis dapat berkembang, adanya keinginan dari
pemilik usaha untuk mencapai keberhasilan atas usaha jilbab yang dijalankan (need for
achievement), dan adanya keyakinan dari pemilik usaha laundry bahwa hasil yang didapatkan
dipengaruhi oleh usaha yang telah dilakukan (internal locus of control).

b. adabtabilitas lingkungan

adabtabilitas lingkungan adalah kemampuan beradabtasi dengan lingkungan yang tidak


menentu yaitu kemampuan beradaptasi dengann perubahan peraturan undang
undangan,perubahan teknologi ,perubahan selera pasar

c. kreativitas inovasi

Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh
seseorang. Dalam hal ini pelaku ukm atau pemilik usaha laundry melakukan inovasi produk,
proses, organisasi dan pemasaran. Inovasi tersebut dilakukan untuk memberikan pelayanan
yang baik bagi klien dan untuk mendapatkan pelanggan yang loyal, selain itu inovasi
dilakukan demi peningkatan kinerja usaha dan untuk mendapatkan keuntungan. Bagi UKM
keberhasilan dalam pengembangan inovasi baru berarti UKM tersebut selangkah lebih maju
dibandingkan dengan pesaingnya

d. keunggulan bersaing

Keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Keunggulan
bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi
pembelinya. Bila perusahaan kemudian mampu menciptakan keunggulan melalui salah satu
dari ketiga strategi generik yang dikemukakan oleh Porter tersebut, maka akan didapatkan
keunggulan bersaing (Aaker, 1989).

Menurut Dickson (1992); Ghemawat (1986) dalam Kandampully da Duddy (1999), dalam
arena global, keunggulan bersaing perusahaan adalah kecepatan meniru dengan pesaing-
pesaingnya. Manifestasi ini sebagai persoalan penting yang bermantaat bagi perusahaan
dalam memberikan kecakapan mercka untuk melakukan inovasinya. Di sini dapat dikatakan
bahwa keunggulan bersaing dapat dicapai ketika perusahaan dapat mengembangkan atribut
yang sulit untuk ditiru. Menurut Prahalad dan Hamel (1990) dalam Kimura dan
Mourdoukoutas (2000), mengatakan bahwa keunggulan bersaing perusahaan harus
membangun pada kompetensi inti (core competencies) yang jauh lebih sulit untuk ditiru dari
strategi yang dilakukan oleh pesaing.

Strandskov (2006) mengukur keunggulan bersaing perusahaan dengan menggunakan empat


variabel, yaitu firm Specific Advantages, Localization Specific Advantages, Relationship
Specific Adfantages dan Competitive Srenghts/Performance. Hasil penelitian Strandskov
(2006) menemukan bahwa keunggulan bersaing yang berupa Firm Specifric Advantages dan
Relationship Specific Advantages lebih berpengaruh terhadap kesuksesan kinerja perusahaan.
Ming dan Chia (2004) menyatakan variabel-variabel pengukuran kinerja perusahaan, yaiu
pertumbuhan, kemampu-labaan, kepuasan konsumen, dan kemampuan beradaplas. Menurut
pendapat Glueck et al (1987) dalam Yuwalliatin (2006

2.4 JANGKA WAKTU PENELITIAN

Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan mulai dari bulan mei sampai oktober 2021

3. RUMUSAN MASALAH

perumusan masalah merupakan pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang
akan diteliti. Rumusan masalah adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah sebuah hal
atau kejadian yang berbentuk kalimat tanya yang sederhana, singkat, padat, dan jelas

3.1 IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN

Identifikasi masalah sebagai bagian dari proses penelitian dapat dipahami sebagai upaya
mendefinisikan problem dan membuat definisi tersebut dapat diukur (measurable) sebagai
langkah awal penelitian

Pengembangan serta pembinaan UKM perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar lagi
dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku
ekonomi lainnya. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai aturan untuk
mendorong Usaha Kecil dan Menengah berkembang, namun produktivitasnya tetap rendah.
(Raharjo, 1994: 114) menyatakan bahwa “Persoalan dilingkungan Usaha Kecil dan
Menengah sangat kompleks tetapi yang harus ditingkatkan adalah produktivitasnya”.
Hambatanhambatan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: manajemen yang
lemah, modal, skill, pemasaran dan teknik produksi yang lemah.

3.2 PERTANYAAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi pokok permasalahan adalah

1. Apakah Orientasi kewirausahaan,adabtabilitas dan kreativitas inovasi berpengaruh secara


bersama-sama terhadap Keunggulan Bersaing UMKM jilbab di jepara?

2. Apakah Orientasi kewirausahaan berpengaruh terhadap keunggulan bersaing UMKM


jilbab di jepara?

3. Apakah adabtabilitas lingkungan berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing UMKM


jilbab di jepara?

4. apakah kreativitas inovasi berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing UMKM jilbab di


jepara?

4. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian merupakan sesuatu yang hendak dicapai

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a) Untuk mengetahui pengaruh antara Orientasi kewirausahaan,adabtabilitas lingkungan dan


kreativitas Inovasi secara bersama-sama terhadap Keunggulan Bersaing UMKM jilbab di
jepara

b) Untuk mengetahui pengaruh Orientasi kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing


UMKM jilbab di jepara
c) Untuk mengetahui pengaruh adabtabilitas lingkungan terhadap Keunggulan Bersaing
UMKM jilbab di jepara

d) Untuk mengetahui pengaruh kreativitas inovasi terhadap Keunggulan Bersaing UMKM


jilbab di jepara

5. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian merupakan kegunaan hasil penelitian, baik bagi kepentingan


pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan.

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a) Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan
penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang dengan
menambah variabel-variabel lainnya.

b) Untuk menambah wawasan dalam bidang yang diteliti baik secara teori maupun aplikasi

6. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka adalah ringkasan penelitian-penelitian sebelumnya tentang topik tertentu

6.1 VARIABEL DAN INDIKATOR

 Variabel penelitian
adalah definisi-definisi yang akan dipengaruhi dalam
penelitian ini dengan tujuan untuk memberikan arah dan batasan dalam penyelesaian
masalah. Menurut Sugiyono (2004:39) bahwa variable penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun variable yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua variable
bebas dan satu variabel terikat.
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang variabel, serta untuk menghindari
salah pengertian dalam penelitian ini, maka berikut dijelaskan batasan istilah yang
digunakan peneliti ini, sebagai berikut:
- Orientasi kewirausahaan
Menurut Day et al (2006) orientasi kewirausahaan merupakan sifat, ciri,dan watak
yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan yang inovatif ke dalam
dunia nyata yang dilakukan secara kreatif atau secara singkat dikatakan sebagai
ability to create the new and different thing.
- Adabtabilitas lingkungan
Soemarwoto (1983) menjelaskan bahwa makhluk hidupndalam batas tertentu
mempunyai kelenturan .Kelenturan ini memungkinkan makhluk hidup itu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya . Penyesuaian diri itu secara umum
- Kreativitas
Menurut Torrance (1981) kreativitas adalah proses kemampuan individu untuk
memahami kesenjangan-kesenjangan atau hambatan-hambatan dalam hidupnya,
merumuskan hipotesis-hipotesis baru dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya,
serta sedapat mungkin memodifikasi dan menguji hipotesis-hipotesis yang telah
dirumuskan
- Inovasi
Kuniyoshi Urabe, inovasi merupakan setiap kegiatan yang tidak bisa dihasilkan
dengan satu kali pukul, melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif,
meliputi banyak proses pengambilan keputusan, mulai dari penemuan gagasan
hingga ke implementasian nya di pasar.
- Keunggulan bersaing
Porter (1990:3) keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah jantung
kinerja pemasaran untuk menghadapi persaingan. Keunggulan bersaing diartikan
sebagai strategi benefit dari perusahaan yang melakukan kerjasama untuk
menciptakan keunggulan bersaing yang lebih efektif dalam pasarnya
 Indikator penelitian
Indikator dalam penelitian bisa didefinisikan sebagai setiap variabel yang bisa
mengindikasikan adanya kondisi tertentu yang kemudian digunakan untuk mengukur
setiap perubahan yang terjadi dalam proses penelitian atau studi yang dilakukan.
Dalam penelitian, indikator adalah acuan yang digunakan sebagai dasar untuk melihat
perubahan pada objek yang diteliti.
1. Indikator Orientasi Kewirausahaan

Orientasi Kewirausahaan terbagi atas 4 Indikator Lee & Tsang (2001) antara lain:

a . kebutuhan untuk berprestasi ( Need for Achievement)

Menurut Mc Celland (2007) mengatakan need for achievement adalah proses


pembelajaran yang stabil yang mana kepuasan akan didapatkan dengan berjuang dan
memenuhi level tertinggi untuk dapat menjadi ahli dibidang tertentu. Pendapat
lainnya mengatakan bahwa need for achievement adalah keinginan untuk menantang
pekerjaan yang sulit, yang mana orang yang memiliki need for achievement yang
tinggi memiliki kontrol terhadap perilaku mereka dan menyukai tantangan yang sulit,
sementara karyawan yang memiliki need for achievement yang rendah mudah
dipuaskan dengan tantangan yang sedikit (Aamodt, 2001). Hal ini dijelaskan kembali
oleh (Santrok, 2003) yang mengatakan bahwa need for achievement adalah keinginan
untuk mencapai sesuatu, mencapai standar kemahiran dan meluaskan usaha untuk
menjadi ahli.

Selain itu, (Cook & Hunsaker, 2001) mengatakan bahwa need for achievement adalah
motif yang dipelajari yang mana kepuasan akan didapatkan saat mengerjakan tugas
yang sulit untuk mendapakan sebuah keberhasilan. Need for achievement adalah
keinginan untuk menguasai tantangan yang sulit, bersaing dengan orang lain,
memenuhi standar yang tinggi dan memiliki keinginan untuk mahir pada bidang
tertentu (Weitem, 2004). Pendapat lain mengatakan bahwa need for achievement
adalah motif yang dipelajari yang bertujuan mencapai suatu standart keberhasilan dan
keunggulan pribadi di suatu bidang tertentu (Wade & Tavris, 2008). Need for
achievement juga dapat diartikan sebagai keinginan untuk menyelesaikan suatu tugas
dengan sasaran secara lebih efektif. Individu-individu yang mempunyai need for
achievement yang tinggi cenderung menetapkan sasaran yang cukup sulit dan
mengambil keputusan yang lebih beresiko (Grifffin & Moorhead, 2013).

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa need for achievement
merupakan suatu dorongan untuk mencapai suatu keberhasilan dengan tantangan yang
sulit, memiliki sasaran yang tepat, memilih mengambil keputusan yang beresiko dan
mempertimbangan standar keahlian dan kemahiran yang harus dicapai.

b. Internal Locus Of Control

Menurut (Lefcourt dan Martin, 2005) mendefenisikan internal locus of control adalah
suatu keyakinan yang dihasilkan dari interaksi antara individu dan peristiwa-peristiwa
yang terjadi adalah dari individu itu sendiri. (Lau, 2008: 52) mengartikan locus of
control sebagai kontrol diri yang berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut masalah
perilaku dari individu yang bersangkutan. Individu dengan kontrol diri yang tinggi
akan melihat bahwa ia mampu mengontrol perilakunya (locus of control internal).
Pendapat tersebut didukung oleh (Sarafino, 2008: 114) yang menyatakan, individu
dengan locus of control internal yakin bahwa kesuksesan dan kegagalan yang terjadi
dalam hidup tergantung pada diri sendiri. (Sceibe, 2009) individu dengan internal
locus of control cenderung lebih aktif, berusaha keras, berprestasi, penuh kekuatan,
tidak tergantung dan efektif (Allen, 2003: 297).

Menurut (Philip Zimbardo, 2001) salah satu ahli psikologi yang terkenal menyatakan
bahwa internal locus of control adalah keyakinan tentang hasil perilaku kita
tergantung kepada apa yang kita lakukan. (Solmon oberlander , 2014) menyatakan
bahwa orang yang memiliki internal locus of control bertanggung jawab terhadap
kegagalannya. (Crider, 2013) seseorang dengan internal locus of control suka bekerja
keras, memiliki inisiatif, selalu berusaha menemukan pemecahan masalah, selalu
mencoba untuk berfikir seefektif mungkin, selalu mempunyai persepsi bahwa usaha
harus dilakukan jika ingin berhasil. (Silalahi, 2009: 30-32) menjelaskan bahwa
seseorang yang memiliki internal locus of control selalu menghubungkan peristiwa
yang dialaminya dengan faktor dalam dirinya karena mereka percaya bahwa hasil dan
perilakunya disebabkan faktor dari dalam dirinya, faktor tersebut antara lain
kemampuan, minat dan usaha.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa internal locus of


control adalah keyakinan individu bahwa sumber penentu dari peristiwa atau kejadian
dalam hidupnya dipengaruhi oleh usaha dan tingkah lakunya sendiri.

c. kemandirian (Self Relience)


Menurut (Masrun, 2006: 8) self reliance (kemandirian) adalah suatu sikap yang
memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakuka sesuatu atas dorongan
sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maupun
berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi
lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dari usahanya.
Mandiri adalah dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendak/keinginan
dirinya yang terlihat dalam tindakan/perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu
(barang/jasa) demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya (Antonius,
2002:145). Menurut (Kartini Kartono, 2005: 21) kemandirian seseorang terlihat pada
waktu orang tersebut menghadapi masalah. Bila masalah itu dapat diselesaikan sendiri
tanpa meminta bantuan dari orang tua dan akan bertanggung jawab terhadap segala
keputusan yang telah diambil melalui berbagai pertimbangan maka hal ini
menunjukkan bahwa orang tersebut mampu untuk mandiri. Salah satu bentuk
kemandirian seseorang adalah berani membuka usaha/kegiatan yang produktif seperti
berwirausaha.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kemandirian
merupakan sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan
sesuatu atas dorongan sendiri dan kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan
hak dan kewajibannya sehingga dapat menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang
dihadapi tanpa meminta bantuan atau tergantung pada orang lain dan dapat
bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambil melalui berbagai
pertimbangan sebelumnya.

d. Extroversion

Menurut (Stephen dan Timothy, 2008: 127) dimensi ini mengungkapkan tingkat
kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain. Individu yang
memiliki sifat ekstraversi (extroversion) cenderung suka hidup berkelompok, tegas,
dan mudah bersosialisasi. (Costa & McCrae, 2007) seseorang yang memiliki faktor
extroversion yang tinggi, akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi dengan
lebih banyak oran dibandingkan dengan seseorang dengan tingkat extroversion yang
rendah. Seseorang dengan tipe extravet lebih tertarik dengan objek di luar dirinya.
Umumnya mereka senang bergaul, bekerja dalam berkelompok, da berada dalam
keramaian. Dalam berinteraksi, mereka juga akan lebih banyak memegang kontrol.
Dalam kelompok mereka juga dianggap sebagai orang-orang yang ramah. Adanya
orang lain dapat memberi semangat bagi dirinya, merupakan eneregi yang
membuatnya bersemangat dan bergairah.

Extroversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme yang tinggi,
senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik tertarik dengan banyak hal,
ambisius, pekerja keras juga ramah terhadap orang lain.

Extraversion memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin hubungan
dengan sesama dan juga dominan dalam lingkungannya. (Hall dan Lindzey, 2012:
125) bahwa ekstrovert adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia objektif,
orientasinya terutama tertuju ke luar. Pikiran, perasaan, serta tindakannya lebih
banyak ditentukan oleh lingkungan.

2. Indikator adabtabilitas lingkungan:

- Interkasi sosial, adalah hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan
individu, maupun individu dengan kelompok (Soerjono Soekanto, 2009 :62)

- Komunikasi, adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang,


kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi
agar terhubung dengan orang lain dan lingkungannya.

- Organisasi, adalah pola hubungan yang melalui orang-orang yang berada di


bawah pengarahan pimpinan atau atasan guna mengejar tujuan bersama.

Berdasarkan penjelasan tentang adaptasi, dapat di simpulkan bahwa adaptasi


adalah kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan orang lain dan diri
dengan lingkungan sosial.

3. Indikator kreativitas inovasi

Menurut Thomas W. Zimmerer et all; (2008:57) indikator inovasi produk yaitu:

a. Perubahan desain :Perubahan desain adalah perubahan detail pekerjaan


yang bisa terjadi akibat adanya perubahan, sehingga menyebabkan
pengusaha harus dapat mengikut perkembangan zaman.
b. Teknis Inovasi :teknis merupakan keinginan pelanggan untuk selalu
mencari produk yang lebih baik dan pengerjaannya sesuai dengan yang
diharapkan oleh konsumen.
c. Pengembangan produk :Pengembangan produk merupakan upaya
perusahaan untuk senantiasa menciptakan produk – produk baru,
sertamemperbaiki atau memodifikasi produk – produk lamanya, agar
dapat selalu memenuhi tuntutan pasar dan selera konsumen.
4. Indikator keunggulan bersaing
Keunggulan bersaing diartikan sebagai strategi benefit dari perusahaan yang
melakukan kerjasama untuk menciptakan keunggulan bersaing yang lebih
efektif
dalam pasarnya. Menurut Hajar dan Sukaatmadja (2016:6591) terdapat 5
indikator,
diantaranya adalah sebagai berikut:
-Harga bersaing, adalah harga jual eceran yang rendah, baik sedikit atau
banyak,
dibandingkan harga jual eceran dari rata-rata pesaing.
- Eksplorasi peluang, adalah mengindentifikasi peluang dengan caracara yang
baru
untuk mengembangkan sumber daya yang ada.
- Pertahanan ancaman bersaing, adalah kemampuan perusahaan untuk
bertahan
dari ancaman bersaing untuk keberlangsungan hidup dan pertumbuhan
perusahaan.
- Fleksibilitas, adalah sebuah konsep untuk segera menanggapi perubahan
lingkungan.
- Hubungan pelanggan, adalah hubungan untuk mengetahui kebutuhan
pelanggan
lebih baik dari pesaing dengan harapan pelanggan loyal.

6.2 PENGARUH ANTAR VARIABEL

1. hubungan orientasi kewirausahaan terhadap keunggulan bersaing


Orientasi kewirausahaan merupakan salah satu sumber daya dan
kapabilitas perusahaan (Ferreria dan Azevedo, 2008: 28). (Wiklund,
2009), menyatakan bahwa orientasi kewirausahaan yang semakin bagus
dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memasarkan hasil
produksinya menuju keunggulan bersaing yang lebih baik.
2. hubungan adabtabilitas lingkungan terhadap keunggulan bersaing
Lingkungan yang semakin komplek akan meningkatkan ketidakpastian
lingkungan,sehingga dituntut informasi tentang lingkungan persaingan yang lebih
banyak.semakin kurang kompleks suatu lingkungan ,semakin sedikit biaya yang
diperlukan untuk memonitor lingkungan
3. hubungan kreativitas inovasi terhadap keunggulan bersaing
Inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan.
(West & Far, 2012). Menurut (Miller dan Fresen, 2009:4) menyatakan
bahwa perusahaan yang memiliki inovasi yang kuat akan meningkatkan
kinerja usaha jauh lebih baik dibandingkan perusahaan lain yang tidak
melakukan inovasi.

6.3 TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan selanjutnya untuk
menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya di samping itu kajian terdahulu
membantu penelitian dalam memposisikan penelitian serta menunjukkan orsinalitas dari
penelitian.

Adapun tinjauan peneliti terdahulu dalam penelitian ini yaitu :

no Judul & peneliti (tahun) Hasil penelitian Saran peneliti lanjutan


1. Pengaruh orientasi hasil penelitian dapat saran agar ditingkatkan lagi
kewirausahaan dan inovasi disimpulkan bahwa ada untuk orientasi
produk dan orientasi pasar pengaruh signifikan kewirausahaan terhadap
terhadap keunggulan orientasi kewirausahaan keunggulan bersaing pada
bersaing terhadap keunggulan UKM hijab di kabupaten
(studi pada UKM hijab di bersaing sebesar 33,16% bekasi.
kabupaten bekasi)
Rini : 2019
2. Pengaruh inovasi Inovasi produk, kreativitas pengusaha kerajinan enjeng
produk,kreativitas produk produk, dan kualitas produk gondok “AKAR”
dan kualitas produk secara serempak disarankan untuk
terhadap keunggulan berpengaruh positif dan meningkatkan kesesuaian
bersaing signifikan terhadap produk enjeng gondok
(studi kasus pada produk keunggulan bersaing. Hal dengan cara mengadaptasi
kerajinan enceng gondok ini dibuktikan dengan nilai ide-ide untuk menciptakan
“akar” ) F hitung sebesar 73,094 produk yang beragam dan
Rika revi kurniasari : dengan signifikansi sebesar menarik, sehingga dapat
2018 0,000<0,05. mengembangkan usaha
enceng gondok.
3. Pengaruh market Orientasi pasar berpengaruh Melihat perkembangan
orientation,inovasi positif secara langsung pasar yang diinformasikan
produk,dan kualitas terhadap keunggulan dari hasil deskripsi statistik,
produk terhadap kinerja bersaing.Artinya terdapat data
bisnis dalam menciptakan pengaruh yang searah orientasi pasar masih perlu
keunggulan bersaing orientasi pasar yang ada ditingkatkan melalui riset
Tulus haryono & sabar pada pasar untuk menentukan
mamiyati (2017) produk yang di peroleh dari posisi perusahaan, segmen
CV. MGA, dengan pasar, target pasar,
keunggulan bersaing. sehingga perusahaan bisa
menciptakan peluang
mendapatkan keungulan
dalam bersaing.
4. Adabtabilitas Hasil penelitian ini Penelitian yang mendatang
lingkungan,strategi membuktikan bahwa tingkat hendaknya dilakukan pada
diferensiasi dan strategi adaptabilitas yang semakin obyek penelitian lebih luas
efesiansi sebagai upaya baik akan meningkatkan dan lebih mendalam,
membangun keunggulan kualitas strategi efisiensi misalnya dalam apotek di
bersaing untuk yang pada gilirannya akan wilayah lain atau bahkan
meningkatkan kinerja meningkatkan keunggulan secara nasional, sehingga
perusahaan bersaing dan kinerja penelitan kedepan dapan
Muhammada perusahaan. lebih mengamati faktor-
zainudin,sugiono,dan faktor yang mempengaruhi
syuhada sufian : 2016 kinerja apotek
5. Faktor faktor yang penelitian ini adalah penelitian yang akan
mempengaruhi semakin tinggi derajat datang disarankan untuk
keunggulan bersaing bersaing .hipotesis yang menambah variabel yang
dalam upaya pertama dapat diterima belum dimasukkan dalam
meningkatkan keputusan ditunjukkan dari hasil penelitian ini dan mampu
pembelian penelitian yang menjelaskan variasi
Laylani lenggogeni :2016 menunjukkan adanya variabel keputusan
hubungan positif dan pembelian lebih besar
signifikan harga kompetitif
terhadap keunggulan
bersaing

6. Building SMEs Hasil uji statistik Pada intinya, peneliti harus


competitive advantage and menunjukkan bahwa semua memiliki kecepatan dan
the organization agility of hipotesis penelitian fleksibilitas untuk
apparel retailers in didukung. Kemampuan TIK merespon perubahan pasar
indonesia : the role of ICT perusahaan telah
as an initial trigger mempengaruhi kelincahan
Achsanul qosasi,erwin bisnis mereka secara positif
permana,anang dan signifikan secara
mufiadi,margo statistik. Kapabilitas TIK
purnomo,erna mulida : perusahaan telah
2019 mempengaruhi keunggulan
kompetitif mereka secara
positif dan signifikan.
Akhirnya, kelincahan bisnis
perusahaan telah
mempengaruhi keunggulan
kompetitif mereka secara
positif dan signifikan secara
statistik
7. pengaruh inovasi dan Dari hasil analisis diketahui penelitian ini hanya
orientasi kewirausahaan pula bahwa orientasi mengukur variabel
terhapap keunggulan kewirausahaan berpengaruh keunggulan bersaing
bersaing umkm kuliner terhadap keunggulan dengan menggunakan
indra lestari,miguna bersaing UMKM Kuliner di variabel inovasi dan
astuti,hariyanto wilayah Cilandak Barat, orientasi kewiausahaan.
ridwan:2019 Jakarta Selatan. Hal ini Diharapkan penelitian
menunjukan bahwa semakin selanjutnya dapat
pelaku UMKM kuliner menggunakan variabel lain
menerapkan orientasi selain variabel pada
kewirausahaan terhadap penelitian ini guna
usahanya maka keunggulan menyempurnakan
bersaing terhadap usaha penelitian.
tersebut akan meningkat.

8. Competitive Sustainability Kondisi persaingan usaha penelitian menemukan


of Food and Beverage UKM makanan dan bahwa tiga variabel laten
SMEs in South Sulawesi minuman di Sulawesi konstruk yang dapat
Muhammad Toaha,Haris Selatan cukup tinggi. Hal ini mempengaruhi keunggulan
Maupa,Nurdin ditunjukkan dengan kompetitif berkelanjutan
Brasit,Idrus Taba,and banyaknya usaha eksisting UKM makanan dan
Andi Aswan : 2018 yang beroperasi di daerah minuman. Ketiga variabel
tersebut, kemudahan tersebut menghasilkan
mendirikan usaha baru, hipotesis enam jalur yang
kemudahan keluar dari dibangun untuk
kegiatan usaha. Kondisi mengembangkan model
tersebut mencerminkan terintegrasi keunggulan
permasalahan kontinuitas kompetitif berkelanjutan.
yang dihadapi oleh bisnis Setiap konstruk diukur
makanan dan minuman di dengan sejumlah indikator
Sulawesi Selatan dan Barat. dan keseluruhan variabel
laten konstruk direfleksikan
oleh 19 variabel terukur.
9. The effect of business Bisnis berpengaruh penelitian masa depan
sphere on competitive signifikan terhadap kinerja disarankan untuk dapat
advantage and business usaha pada UMKM yang menjelaskan variasi
performance of SMEs ditunjang oleh dinas variabel keputusan
Achmad daengs,nuning perdagangan surabaya, pembelian yang lebih besar
kurniasih,andi reni,enny lingkungan usaha
istanti,diana zuhroh,and berpengaruh signifikan
nur qomariah : 2019 terhadap keunggulan
bersaing UMKM dibantu
dinas perdagangan
surabaya.

10. The influence of market Orientasi pasar berpengaruh penelitian masa depan
orientation and product positif dan signifikan disarankan untuk
innovation on the terhadap keunggulan menambahkan variabel
competitive advantage and bersaing. inovasi produk yang belum dimasukkan
its implication toward yang masuk positif ini akan dalam penelitian ini
small and medium meningkatkan kinerja usaha
enterprises UKM kecil dan menengah.
performance
Hendri
herman,hamdy,willy
arafah : 2018

6.4 KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Kerangka pemikiran merupakan gambaran terhadap permasalahan yang diteliti secara


singkat. Kerangka pemikiran ini menjelaskan hubungan antara variabel independen, variabel
dependen dan variabel mediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh hubungan antara variabel dependen yaitu kinerja bisnis (Y2), dengan variabel
independen yaitu orientasi kewirausahaan (X1), adabtabilitas lingkungan (X2) dan kreativitas
inovasi (X3), dengan keunggulan bersaing (Y1) sebagai variabel mediasi. yang diduga
berpengaruh terhadap keunggulan bersaing (Y1). Adabtabilitas lingkungan sebagai variabel
independen (X2) yang diduga memiliki pengaruh terhadap keunggulan bersaing (Y1). Inovasi
(X3) yang diduga berpengaruh terhadap keunggulan bersaing (Y1). Orientasi kewirausahaan
merupakan variabel independen (X1) yang diduga berpengaruh tehadap kinerja bisnis(Y2).
yang diduga memiliki pengaruh terhadap kinerja bisnis (Y2). Inovasi (X3) yang diduga
memiliki pengaruh tehadap kinerja bisnis (Y2), dan keunggulan bersaing (Y1) yang diduga
berpengaruh tehadap kinerja bisnis (Y2).

Berdasarkan uraian diatas, kerangka penelitian ini di gunakan untuk mempermudah jalan
pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas. Adapun kerangka konseptual penelitian ini
digambarkan pada model berikut ini :

Orientasi
kewirausaha
an

X1 H4
H1

Adabtabilitas Keunggul
an Kinerja
lingkungan H2 H6
bersaing bisnis

X2 Y1 Y2

H3
H5

Kreativitas
inovasi
X3

6.5 HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau sub masalah yang
diajukan oleh peneliti, yang diajabarkan dari landasan teori atau kajian teori dan masih harus
diuji kebenarannya (Martono, 2014:67). Untuk menjawab masalah pokok yang telah
dikemukakan sebelumnya,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:


1. Orientasi Kewirausahaan, adabtabilitas lingkungan,kreativitas Inovasi berpengaruh
terhadap keunggulan bersaing

Orientasi kewirausahaan merupakan komponen yang sangat penting dalam mengembangkan


usaha. Hal tersebut dikuatkan oleh (Covin dan Slevin, 2011) yang menyatakan bahwa
orientasi kewirausahaan yang semakin tinggi dapat meningkatkan kemampuan perusahaan
dalam memasarkan produknya menuju kinerja usaha yang lebih baik. Lingkungan yang
semakin komplek akan meningkatkan ketidakpastian lingkungan,sehingga dituntut informasi
tentang lingkungan persaingan yang lebih banyak,Adapun Inovasi juga merupakan komponen
yang sangat penting dalam upaya pengembangan usaha. Inovasi akan meningkatkan nilai
tambah dari suatu produk serta menciptakan suatu produk baru yang dapat memberikan solusi
yang lebih baik bagi pemecahan masalah yang dihadapi konsumen. Proses inovasi yang
berhasil memiliki hubungan dengan kinerja perusahaan juga dikemukakan oleh (Caves &
Ghemawat, 2012). Tanpa adanya inovasi, suatu usaha akan sulit untuk dapat bersaing dengan
perusahaan lain.

Selain itu keterampilan dan strategi dari seorang wirausaha juga mampu menciptakan suatu
peluang kesuksesan bagi perusahaannya. Semakin banyak pengalaman seseorang dalam
menjalankan usaha akan membantu dalam

mengembangkan usaha yang kemudian akan meningkatkan kinerja dari usaha yang
dijalankan ( Mazzarol dkk, 2009). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa orientasi
kewirausahaan, adabtabilitas lingkungan,dan kreativitas inovasi berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.
H1 : Diduga terdapat pengaruh antara orientasi kewirausahaan, adabtabilitas lingkungan ,dan
kreativitas inovasi terhadap kinerja usaha

2. Orientasi Kewirausahaan (X1) berpengaruh terhadap keunggulan bersaing (Y1)

Orientasi kewirausahaan merupakan salah satu sumber daya dan kapabilitas perusahaan
(Ferreria dan Azevedo, 2008: 28). Orientasi kewirausahaan dapat ditentukan berdasarkan
pada empat dimensi yaitu need for achievement, internal locus of control, self reliance dan
extroversion (Lee dan Tsang, 2001). (Wiklund, 2009), menyatakan bahwa orientasi
kewirausahaan yang semakin bagus dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam
memasarkan hasil produksinya menuju keunggulan bersaing yang lebih baik. Orientasi
kewirausahaan dari seorang pelaku wirausaha dapat menimbulkan peningkatan keunggulan
bersaing juga disampaikan oleh (Covin dan Slevin, 2011).

Selain itu, menurut (Miller dan Fresen, 2009:4) menyatakan bahwa perusahaan yang
memiliki orientasi kewirausahaan yang kuat akan memiliki kemampuan untuk melakukan
inovasi dengan lebih baik yang akan meningkatkan dibandingkan perusahaan lain. Adapun
penelitian terdahulu yang di lakukan oleh (Andwiani sinarsi, 2013) menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh signifikan antara orientasi kewirausahaan terhadapkeunggulan bersaing.
Dan dalam penelitian (Baum et al, 2015) menyatakan bahwa orientasi kewirausahaan
berpengaruh langsung terhadap kinerja usaha di dalam elemen kewirausahaan seperti internal
locus, need for echievment, extroversion, education experience dan self reliance
mempengaruhi pertumbuhan usaha. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
orientasi kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keunggulan
bersaing

H2 : Diduga terdapat pengaruh antara orientasi kewirausahaan terhadap Keunggulan bersaing

3. pengaruh adabtabilitas lingkungan (X1) terhadap keunggulan bersaing (Y1)

Lingkungan yang semakin komplek akan meningkatkan ketidakpastian lingkungan,sehingga


dituntut informasi tentang lingkungan persaingan yang lebih banyak.semakin kurang
kompleks suatu lingkungan ,semakin sedikit biaya yang diperlukan untuk memonitor
lingkungan (dollinger ,1992).informasi yang beragam akan mempersulit pemahaman tentang
pemahaman manajer tentang bagaimana hubungan atau interaksi yang terjadi antar sektor
lingkungan dan bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi sumberdaya yang dimiliki oleh
umkm (clark set al,1994)
umkm yang menghadapi lingkungan yang tidak stabil termotivasi untuk meningkatkan
kerjasama mereka dengan organisasi ,sehingga mereka dapat mengontrol sumber daya
kritis,karena dengan cara itu variabilitasnya akan menurun.ancaman kehilangan informasi
mengenai pesaing diminimalisisasi karena semua kemungkinan pesaing terkandung dalam
informasi hasil kerjasama (dollinger,1992)

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan adalah :

H3 : diduga adabtabilitas berpengaruh terhadap keunggulan bersaing

4. pengaruh kreativitas inovasi (X3) terhadap keunggulan bersaing (Y1)

Inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. (West & Far, 2012) definisi
inovasi itu sendiri adalah pengenalan dan penerapan dengan sengaja gagasan, proses, produk
dan prosedur yang baru pada unit yang menerapkannya, yang dirancang untuk memberikan
keuntungan bagi individu, kelompok, organisasi dan masyarakat luas. Dengan inovasi,
wirausahawan dapat menciptakan baik sumber daya produksi baru maupun pengelolahan
sumber daya yang ada. Dewasa ini inovasi sangat dibutuhkan untuk survive di dalam dunia
usaha, agar tidak terjadi kejenuhan. Selain itu (Han et all, 2015) mengatakan bahwa inovasi
secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keunggulan bersaing. Dari pernyataan di
atas dapat disimpulkan bahwa inovasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing.

H4 : diduga kreativitas inovasi berpengaruh terhadap keunggulan bedrsaing

7. METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono Pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan pengetahuan,
teori, untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia
(Sugiyono: 2012).

Metode Penelitian dalam melakukan penelitian perlu mengikuti aturan atau kaidah yang
berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid.  Metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri
keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.

Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau
dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau
langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Data penelitian yang dihasilkan harus memiliki kriteria tertentu, yaitu valid, reliable,
obyektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti.
Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah penelitian sering sulit dilakukan,
maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dilakukan pengujian
realibilitas dan obyektivitas. Data yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya
data yang valid pasti reliabel dan obyektif.

Reliabel berkaitan dengan derajat konsistensi/keajekan data dalam interval watu tertentu.
Sedangkan obyektif terkait dengan interpersonal agreement (kesepakatan antar banyak
orang), contohnya ketika banyak orang yang menyepakati bahwa siswa yang melakukan
tawuran sebanyak 100 orang, maka data tersebut bisa dikatan data yang obyektif.

Data yang reliabel belum tentu valid dan data yang obyektif belum tentu valid. Untuk
memperoleh data yang valid, reliabel, dan obyektif dalam penelitian kuantitatif, maka
instrument penelitiannya harus valid dan reliabel, maksudnya pengumpulan data dilakukan
dengan cara yang benar pada sampel yang representatif (mewakili populasi yang diteliti).
Sedangkan untuk penelitian kualitatif, untuk memperoleh data yang valid dan reliabel,
peneliti harus menjadi human instument yang baik, mengumpulkan data secara triangulasi
dari berbagai sumber data yang tepat , dan melakukan pengujian keabsahan data. Untuk
penelitian kombinasi, agar memperoleh data yang valid, reliabel, dan obyektif maka cara
yang digunakan adalah dengan menggabungkan cara/metode yang dilakukan dalam metode
kuantitatif dan kualitatif.

7.1 RANCANGAN PENELITIAN


Obyek penelitian ini adalah pelaku UMKM jilbab di jepara dengan menggunakan data primer
yang diperoleh dari penyebaran kuisoner tentang orientasi kewirausahaan,adabtabilitas
lingkungan, kreativitas inovasi mengenai faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing
sebagai variabel mediasi. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dan kuesioner
informasi yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM

7.2 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Operasional variabel diperlukan guna menentukan jenis dari indikator dari variabel-variabel
yang terkait dalam penelitian ini. Disamping itu, operasionalisasi variabel bertujuan untuk
menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel, sehingga pengujian hipotesis
dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan tepat.

a. Orientasi Kewirausahaan

Orientasi kewirausahaan adalah perilaku wirausahawan dalam mengelolusahanya. Orientasi


kewirausahaan yang dimaksudkan dalam penelitian inI adalah kemampuan pemilik usaha
kecil menengah (UKM) laundry dalam pencapaian keinginan untuk mengelola usahanya
dengan memiliki sikap kemandirian (self reliance), keterbukaan (extroversion) terhadap
lingkungan sekitar agar usaha laundry yang dirintis dapat berkembang, adanya keinginan dari
pemilik usaha untuk mencapai keberhasilan atas usaha laundry yang dijalankan (need for
achievement), dan adanya keyakinan dari pemilik usaha laundry bahwa hasil yang didapatkan
dipengaruhi oleh usaha yang telah dilakukan (internal locus of control).

b. adabtabilitas lingkungan

adabtabilitas lingkungan adalah kemampuan beradabtasi dengan lingkungan yang tidak


menentu yaitu kemampuan beradaptasi dengann perubahan peraturan undang
undangan,perubahan teknologi ,perubahan selera pasar

c. kreativitas inovasi

Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh
seseorang. Dalam hal ini pelaku ukm atau pemilik usaha laundry melakukan inovasi produk,
proses, organisasi dan pemasaran. Inovasi tersebut dilakukan untuk memberikan pelayanan
yang baik bagi klien dan untuk mendapatkan pelanggan yang loyal, selain itu inovasi
dilakukan demi peningkatan kinerja usaha dan untuk mendapatkan keuntungan. Bagi UKM
keberhasilan dalam pengembangan inovasi baru berarti UKM tersebut selangkah lebih maju
dibandingkan dengan pesaingnya

d. keunggulan bersaing

Keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Keunggulan
bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi
pembelinya. Bila perusahaan kemudian mampu menciptakan keunggulan melalui salah satu
dari ketiga strategi generik yang dikemukakan oleh Porter tersebut, maka akan didapatkan
keunggulan bersaing (Aaker, 1989).

Menurut Dickson (1992); Ghemawat (1986) dalam Kandampully da Duddy (1999), dalam
arena global, keunggulan bersaing perusahaan adalah kecepatan meniru dengan pesaing-
pesaingnya. Manifestasi ini sebagai persoalan penting yang bermantaat bagi perusahaan
dalam memberikan kecakapan mercka untuk melakukan inovasinya. Di sini dapat dikatakan
bahwa keunggulan bersaing dapat dicapai ketika perusahaan dapat mengembangkan atribut
yang sulit untuk ditiru. Menurut Prahalad dan Hamel (1990) dalam Kimura dan
Mourdoukoutas (2000), mengatakan bahwa keunggulan bersaing perusahaan harus
membangun pada kompetensi inti (core competencies) yang jauh lebih sulit untuk ditiru dari
strategi yang dilakukan oleh pesaing.

Strandskov (2006) mengukur keunggulan bersaing perusahaan dengan menggunakan empat


variabel, yaitu firm Specific Advantages, Localization Specific Advantages, Relationship
Specific Adfantages dan Competitive Srenghts/Performance. Hasil penelitian Strandskov
(2006) menemukan bahwa keunggulan bersaing yang berupa Firm Specifric Advantages dan
Relationship Specific Advantages lebih berpengaruh terhadap kesuksesan kinerja perusahaan.
Ming dan Chia (2004) menyatakan variabel-variabel pengukuran kinerja perusahaan, yaiu
pertumbuhan, kemampu-labaan, kepuasan konsumen, dan kemampuan beradaplas. Menurut
pendapat Glueck et al (1987) dalam Yuwalliatin (2006

7.3 JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis penelitian

Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih dalam sampel (populasi) .
Semua data yang pada gilirannya merupakan variabel yang kita ukur, dapat diklasifikasikan
menjadi data kuantitatif dan data kualitatif. Kuncoro (2004).

Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder.

a. Data primer

a Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara) (Indriantoro dan Supomo, 2013). Data primer dalam penelitian ini
diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner. Dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner
yang berupa tanggapan pelaku UKM terhadap orientasi kewirausahaan, inovasi dan
karakteristik wirausahawan terhadap kinerja UKM jilbab di jepara.

b. Data sekunder

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Indriantoro dan Supomo, 2013). Data sekunder
penelitian ini berupa data ukm persektor usaha jilbab

7.4 POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi juga
didefinisikan sebagai keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti
(Martono, 2014: 75).

Populasi dalam penelitian ini adalah usaha kecil menengah pada bidang industri jilbab di
jeparaAdapun populasi dalam penelitian ini adalah UKM kota jepara yang bergerak di bidang
usaha industri jilbab

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang
akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan
mengunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2014:
76).,

sehingga tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh (saturation
sampling) yaitu tekhnik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel, dengan syarat populasi tidak banyak (Sugiyono, 2001: 61).

7.5 PENGUMPULAN DATA

Data dapat dimaknai sebagai bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuatitatif yang menunjukkan fakta. Secara
umum, ada tiga metode pengumpulan data, yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi
(Martono, 2014:85).

Didalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan
dokumentasi.

a. Dokumen, yakni suatu usaha untuk memperoleh data melalui pencatatan

bukti-bukti yang terdapat dalam lokasi penelitian (Husein Umar, 2014: 52).

b. Penyebaran kuesioner, digunakan untuk memperoleh data dari responden. Data diambil
dari anggapan responden atas pernyataan yang ada di dalam kuesioner. (Husein Umar, 2014:
52)

7.6 UJI INSTRUMEN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama dalam
pengumpulan data. Kuesioner disampaikan kepada responden secara langsung. Data
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode pemberian
kuesioner kepada pelaku usaha jilbab di jepara

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini
jawaban yang diberikan oleh responden kemudian diberi skor dengan mengacu pada skala
likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
presepsi sesorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu (Siregar Sofyan, 2013).

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah ketetapan atau kecermatan suatu instrumen dalam pengukuran. Uji
validitas dimaksudkan untuk mengukur kualitas kuesioner yang digunakan sebagai instrumen
penelitian sehingga dapat dikatakan instrumen tersebut valid. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut,dengan melihat nilai Sig.correlation < α (5%) (Ghozali,

2013: 52). Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pernyataan tersebut adalah valid.

b. Jika r hitung negative dan r hitung < r tabel maka butir pernyataan tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel suatu konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:47). Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah oneshot atau pengukuran sekali saja.
Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan
lain atau mengukur korelasi antara jawaban pernyataan. Kriteria pengukuran dengan
menggunakan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.

7.7ANALISIS DATA

Suatu penelitian membutuhkan analisis data dan interprestasinya yang bertujuan menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti dalam rangka mengungkap fenomena sosial tertentu. Analisis
data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
dinterprestasikan. Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola
penelitian dan variabel yang akan diteliti.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kausalitas atau hubungan pengaruh.
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka teknik analisis yang
digunakan adalah SEM atau Structural Equation Modeling yang dioperasikan melalui
program AMOS. Pernmodelan penelitian melalui SEM memungkinkan seorang peneliti dapat
menjawab pertanyaan penelitian yang bersifat dimensional (yaitu mengukur apa indikator
dari sebuah konsep) dan regresif (mengukur pengaruh atau derajat hubungan antara faktor
yang telah didentifikasikan dimensinya). Hair et al., (1995) menyatakan beberapa alasan
penggunaan program SEM sebagai alat analisis adalah bahwa SEM sesuai digunakan untuk:

Mengkonfirmasi Unidimensionalisasi dari berbagai indikator untuk sebuah dimensi/


konstruk/ konsep/ faktor. Menguji kesesuaian/ ketepatan sebuah model berdasarkan data
empiris yang diteliti Menguji kesesuaian model sekaligus hubungan kausalitas antar faktor
yang dibangun/ diamati dalanm model penelitian.

Penelitian ini menggunakan dua macam teknik analisis yaitu:

1. Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis)

Analisis faktor kontirmatori pada SEM digunakan untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor


yang paling dominan dalam satu kelompok variabel.

Analisis faktor konfirmatori dimaksudkan untuk menguji apakah sejumlah variabel benar-
benar (akurat) tergabung dalam satu variabel faktor atau konstruk (Hair et al., 2006; Wijanto,
2008).

Pada penelitian ini analisis faktor konfirmatori digunakan untuk uji indikator yang
membentuk faktor atribut adaptabilitas lingkungan, orientasi kewirausahan, kualitas aliansi
dan keunggulan bersaing.

b. Regression Weight

Regression Weight pada SEM digunakan untuk meneliti seberapa besar variabel atribut
adaptabilitas lingkungan, orientasi kewirausahan, kualitas aliansi dan keunggulan bersaing.
Pada penelitian ini Regression Weight digunakan untuk uji hipotesis.

Menurut Hair et al., (1995), terdapat tujuh langkah yang harus dilakukan apabila
menggunakan permodelan Structural Equation Model (SEM). Sebuah permodelan SEM yang
lengkap pada dasarnya terdiri dari Measurement Model dan Structure Model. Measurement
Model atau model Pegukuran ditujukan untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi yang
dikembangkan pada sebuah faktor.

Structural Model adalah model mengenai struktur hubungan yang membentuk atau
menjelaskan kausalitas antara faktor. Untuk membuat permodelan yang lengkap beberapa
langkah berikut perlu

dilakukan:

1. Pengembangan Model Teoritis

Langkah pertama dalam pengembangan model SEM adalah pencarian atau pengembangan
sebuah model yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat. Setelah itu, model tersebut
divalidasi secara empirik melalui komputasi program SEM. Oleh karena itu dalam
pengembangan model teoritis secorang peneliti harus menggunakan serangkaian eksplorasi
ilmiah melalui telaah pustaka yang intens guna mendapatkan justifikasi atas model teoritis
yang dikembangkannya. Dengan perkataan lain, tanpa dasar teoritis yang kuat, SEM tidak
dapat digunakan. Hal ini disebabkan karena SEM tidak digunakan untuk menghasilkan
sebuah model, tetapi digunakan untuk mengkonfirmasikan model teoritis tersebut, melalui
data empirik.

2. Pengembangan Diagram Alur (Path Diagram)

Pada langkah kedua, model teoritis yang telah dibangun pada langkah pertama akan
digambarkan dalam sebuah path diagram. Path Diagram tersebut akan mempermudah peneliti
melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diujinya. Sedemikian jauh diketahui
bahwa hubungan-hubungan kausal biasanya dinyatakan dalam bentuk persamaan. Tetapi
dalam SEM hubungan kausalitas itu cukup digambarkan dalam sebuah path diagram dan
selanjutnya bahas program akan mengkonversi gambar menjadi persamaan dan persamaan
menjadi estiması.

Konstruk-konstruk yang dibangun dalam diagram alur di atas, dapat dibedakan

dalam dua kelomopok konstruk, yaitu

a. Exogenous Construct
Merupakan faktor yang ditinggalkan oleh anak panah, dengan satu ujung anak panah.
Konstruk eksogen dikenal juga sebagai source variable atau independent variable, yaitu
variabel yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model.

b. Endogenous Construct

Merupakan faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Dalam diagram (gambar)
terlihat sebagai faktor yang ditunjuk anak panah. Konstruk endogen ini dapat memprediksi
satu atau beberapa konstruk endogen lainnya. Akan tetapi konstruk endogen hanya dapat
berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Berdasarkan pijakan teoritis yang cukup,
seorang peneliti akan menentukan mana yang akan diperlakukan sebagai konsruk cndogen
dan mana sebagai variabel cksogen.

8. DAFTAR PUSTKA

Rini . (2019) . Pengaruh orientasi kewirausahaan dan inovasi produk dan orientasi pasar
terhadap keunggulan bersaing

Kurniasari R R . (2018) . Pengaruh inovasi produk,kreativitas produk dan kualitas produk


terhadap keunggulan bersaing

Haryono t , marniyati S . (2017) . Pengaruh market orientation,inovasi produk,dan kualitas


produk terhadap kinerja bisnis dalam menciptakan keunggulan bersaing . vol.17 , no.1 51-68

Zainudin M , sugiono , sufian S . (2016) . Adabtabilitas lingkungan,strategi diferensiasi dan


strategi efesiansi sebagai upaya membangun keunggulan bersaing untuk meningkatkan
kinerja perusahaan

lenggogeni l , ferdinand A T . ( 2016) . Faktor faktor yang mempengaruhi keunggulan


bersaing dalam upaya meningkatkan keputusan pembelian . vol.5 no.3 1-12

Qosasi A , permana E , mufiadi A . purnomo M , maulina E . (2019) . Building SMEs


competitive advantage and the organization agility of apparel retailers in indonesia : the role
of ICT as an initial trigger . vol.21 no.1
Lestari I , astutu M , ridwan H . (2019) . pengaruh inovasi dan orientasi kewirausahaan
terhapap keunggulan bersaing umkm kuliner . jurnal riset manajemen dan bisnis (JRMB) .
vol. 4 no. 1

Toaha M , maupa H , brasit N , taba I, Aswan A . (2018). Competitive Sustainability of Food


and Beverage SMEs in South Sulawesi . vol.92

Daeng A .kurniasih N , reni A , istannti E , zuhroh D , qomariah n . (2019) . The effect of


business sphere on competitive advantage and business performance of SMEs .

Herman H , hady H , arafah W .(2018) . The influence of market orientation and product
innovation on the competitive advantage and its implication toward small and medium
enterprises UKM performance . international journal of sciencee and engineering invention.
Vol.04-i08/02

LAMPIRAN PROPOSAL SKRIPSI

1. KUESIONER
PETUNJUK PENGISIAN:

Mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk menjawab seluruh

pertanyaan yang ada dengan mengisi jawaban secara tertulis dan memberikan tanda ceklis (√)

pada pilihan jawaban

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :…………………………….........

2. Umur : ..1 15 - 30 Tahun 30 – 60 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

4. Status Perkawinan : Kawin Belum Kawin

II. IDENTITAS USAHA

1. Nama Usaha :…………………………………

2. Jenis Bidang Usaha : ………………………………..

3. Perusahaan Berdiri Sejak Tahun : …………………………………

4. Tingkat Pendidikan Pemilik : SD SMP SMA/SMK PT

5. Pengalaman usaha : …….. Tahun

6. Alamat Perusahaan : …………………………………

7. Jumlah Tenaga Kerja : ……. Orang

PETUNJUK PENGISIAN:

Bacalah semua pernyataan ini dengan cermat. Pilih dan berikan tanda ceklis (√) pada

nomor yang paling menggambarkan kondisi yang paling sesuai dengan perusahaan anda.

1 = Sangat Tidak Setuju(STS) 4 = Setuju (S)

2 = Tidak Setu (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)


3 = Cukup Setuju (CS)

1. Variabel Orientasi kewirausahaan

NO PERTANYAAN JAWABAN
STS TS CS S SS
1. Saya sebagai pemilik usaha terus
berusaha walau
orang lain mengatakan tidak mungkin
2. Saya sebagai pemilik usaha terus bekerja
sampai
mencapai tujuan yang saya inginkan
3. Saya sebagai pemilik usaha senang dan
terbantu
dengan adanya karyawan dalam
menjalankan usaha
4. Saya sebagai pemilik usaha senang
berjumpa
dengan orang-orang baru dalam hal
mengembangkan usaha saya
5. Saya sebagai pemilik usaha selalu
berinisiatif untuk
memulai pembicaraan terlebih dahulu
baik terhadap
karyawan maupun terhadap pelanggan
6. Saya sebagai pemilik usaha menyukai
banyak
Kesibukan
7. Apa yang saya capai adalah hasil dari
kerja keras
Saya

2. Variabel adabtabilitas lingkungan

NO PERTANYAAN JAWABAN
STS TS CS S SS
1. saya mampu memenuhi keinginan dan
kebutuhan pelanggan yang selalu
berubah.
2. Usaha saya selalu mengikuti perubahan
yang
terjadi di industri (pesaing)
3. Usaha saya selalu memperhatikan
hubungan
kerja sama yang baik dengan penyalur.

3. Variabel kreativitas inovasi

NO PERTANYAAN JAWABAN
STS TS CS S SS
1 Fasilitas yang saya gunakan dalam
kegiatan
operasional sehari-hari masih bagus
2 Saya menerapkan pelayanan antar
jemput barang
Pelanggan
3 Saya sebagai pemilik usaha selalu
mengikuti masukan
sesuai dengan keinginan konsumen
4 Saya memberikan diskon kepada
pelanggan yang
Loyal
5 Saya sebagai pemilik usaha selalu
memperhatikan
efisiensi proses, konsistensi dan
ketepatan waktu dari
jasa yang diberikan kepada konsumen
6 Saya sebagai pemilik usaha selalu
memberikan garansi
terhadap pakaian yang cacat atau rusak,
serta
pelayanan dalam complain
4. variabel keunggulan bersaing

NO PERTANYAAN JAWABAN
STS TS CS S SS
1. Harga produk yang murah dari npesaing
akan meningkatka keunggulan bersaing
2. Produk yang lebih disukai oleh
konsumen adalah produk yang memiliki
desain yang unik dan berbeda dengan
yang lain
3. Kualitas produk yang saya hasilkan
lebih baik dan sesuai dengan yang
dibutuhkan
pelanggan bila dibandingkan dengan
pesaing.
4. Produk yang saya hasilkan memiliki
desain yang unik dan menarik.
Saya memiliki brand dan ciri khas yang
5. khusus sehingga sulit ditiru oleh pesaing

2. RESUME JURNAL

N Judul & peneliti Kerangka pemikiran teoritis & hipotesis Sampel & analisis Hasil penelitian &
o (tahun) data saran penelitian
lanjutan
1. Pengaruh -sampel yang -T hitung untuk
orientasi digunakan dalam variabel orientasi
kewirausahaan penelitian ini kewirausahaan
Orientasi
dan inovasi adalah sampel sebesar 3,316 dan
kewiraus
produk dan ahaan jenuh (sensus) signifikan
orientasi pasar (X1) karena jumlah 0,003<0,05
terhadap H1 populasi yang sedangkan untuk t
keunggulan relative kecil. tabel sebesar 2,056
bersaing Sehingga sampel dari hasil tersebut
(studi pada UKM yang digunakan dapat disimpulkan
hijab di Keunggul pada penelitian bahwa ada
Inovasi an
kabupaten H2 ini berjumlah 30 pengaruh signifikan
produk bersaing
bekasi) responden yaitu orientasi
(X2) (Y)
Rini : 2019 UKM hijab di kewirausahaan
kabupaten terhadap
Bekasi. keunggulan
H3 bersaing sebesar
-teknik 33,16%
Orientas pengumpulan
i pasar data observasi - saran agar
(X3) yang digunakan ditingkatkan lagi
dalam penelitian untuk orientasi
ini sebagai kewirausahaan
pengamatan terhadap
H1: orientaksi kewirausahaan,inovasi terhadap obyek keunggulan
produk,orientasi pasar secara individual penelitian dan bersaing pada UKM
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencatatan hijab di kabupaten
Keunggulan Bersaing. langsung dengan bekasi.
H2: orientasi kewirausahaan,inovasi sistematis
produk,orientasi pasar secara serempak mengenai apa
berpengaruh positif dan signifikan terhadap yang sebenarnya
keunggulan bersaing terjadi
2. Pengaruh -Sampel dalam - Inovasi produk,
inovasi penelitian ini kreativitas produk,
produk,kreativit Inovasi adalah sebagian dan kualitas produk
as produk dan produk pengunjung yang secara serempak
kualitas produk (X1) membeli produk berpengaruh positif
terhadap di kerajinan dan signifikan
keunggulan enjeng gondok terhadap
bersaing “AKAR” keunggulan
(studi kasus Keunggul bersaing. Hal ini
Kreativita
pada produk s produk an -sampel yang dibuktikan dengan
kerajinan (X2) bersaing digunakan dalam nilai F hitung
enceng gondok (Y) penelitian ini sebesar 73,094
“akar” ) adalah analisis dengan signifikansi
Rika revi statistik deskriptif sebesar 0,000<0,05.
kurniasari : dan analisis
2018 Kualitas kuantitatif -pengusaha
produk kerajinan enjeng
(X3) gondok “AKAR”
disarankan untuk
meningkatkan
kesesuaian produk
H1: Inovasi produk, Kreativitas produk, Kualitas enjeng gondok
produk secara individual berpengaruh positif dan dengan cara
signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. mengadaptasi ide-
H2: Inovasi produk, kreativitas produk, dan kualitas ide untuk
produk secara serempak berpengaruh positif dan menciptakan
signifikan terhadap keunggulan bersaing. produk yang
beragam dan
menarik, sehingga
dapat
mengembangkan
usaha enceng
gondok.
3. Pengaruh -Sampel yang -Orientasi pasar
market Market akan diambil berpengaruh positif
orientation,inov orientation untuk diteliti secara langsung
asi produk,dan (X1) adalah 150 terhadap
kualitas produk manager outlet keunggulan
terhadap kinerja CV Multi bersaing.Artinya
bisnis dalam Kinerja Keunggulan Global terdapat pengaruh
menciptakan bisnis (Y1) bersaing Agrindodan yang searah
keunggulan (Y2) kelompok tani orientasi pasar yang
bersaing yang ada di Pulau ada pada
Tulus haryono & Jawa. produk yang di
sabar mamiyati Inovasi peroleh dari CV.
(2017) produk (X2) -Data primer MGA, dengan
dalam penelitian keunggulan
ini berupa bersaing.
kuisioner yang
Kualitas disebarkan -Melihat
kepada perkembangan
outlet dan pasar yang
kelompok tani diinformasikan dari
H1 = Orientasi pasar berpengaruh positif dan yang hasil deskripsi
signifikan secara langsung terhadap memasarkan statistik, data
keunggulan bersaing produk CV. Multi orientasi pasar
H2 = Orientasi pasar berpengaruh positif dan Global Agrindo masih perlu
signifikan secara tidak langsung (MGA) yang ditingkatkan melalui
terhadap keunggulan bersaing melalui kinerja bisnis berupa persepsi riset pasar untuk
H3 = Inovasiproduk berpengaruh positif dan tentang market menentukan
signifikan secara langsung terhadap orientation, posisi perusahaan,
keunggulan bersaing. inovasi produk, segmen pasar,
H4 = Inovasi produk berpengaruh tidak langsung dan target pasar,
Positifdan signifikan terhadap kualitas produk sehingga
keunggulan bersaing melalui kinerja bisnis terhadap kinerja perusahaan bisa
H5 = Kualitas produk berpengaruh secara langsung bisnis dalam menciptakan
terhadap keunggulan bersaing. menciptakan peluang
H6 = Kualitas produk berpengaruh secara tidak keunggulan mendapatkan
langsung terhadap keunggulan bersaing keungulan dalam
bersaing melalui kinerja bisnis bersaing.
H7 = Kinerja bisnis berpengaruh secara langsung
terhadap keunggulan
Bersaing

4. Adabtabilitas - Populasi - Hasil penelitian ini

Strategi
lingkungan,strat penelitian apotek membuktikan
egi diferensiasi di Kota Semarang bahwa tingkat
dan strategi berjumlah 418 adaptabilitas yang
efesiansi sebagai Apotek, sampel semakin baik akan
upaya penelitian ini meningkatkan
membangun sebanyak 118 kualitas strategi
keunggulan responden. efisiensi yang pada
bersaing untuk Sedangkan gilirannya akan
meningkatkan instrumen meningkatkan
kinerja penelitian yang keunggulan
perusahaan digunakan adalah bersaing dan kinerja
Muhammada kuesioner sebagai perusahaan.
zainudin,sugion alat
o,dan syuhada pengumpulan -Penelitian yang
sufian : 2016 data dengan mendatang
menggunakan 10 hendaknya
skala mulai dari dilakukan pada
skala 1 sampai obyek penelitian
dengan skala 10. lebih luas dan lebih
Data yang telah mendalam,
terkumpul misalnya dalam
H1 : adaptabilitas lingkungan berpengaruh positif
dianalisis dengan apotek di wilayah
terhadap strategi diferensiasi.
Structural lain atau bahkan
H2 : adaptabilitas lingkungan berpengaruh positif
Equation secara nasional,
terhadap strategi efesiensi biaya.
Modeling (SEM) sehingga penelitan
H3 : strategi diferensiasi berpengaruh positif dengan kedepan dapan
terhadap keunggulan bersaing. menggunakan lebih mengamati
H4 : strategi efisiensi biaya berpengaruh positif pendekatan faktor-faktor yang
terhadap keunggulan bersaing. AMOS 2.0. mempengaruhi
H5 : keunggulan bersaing berpengaruh positif kinerja apotek
terhadap kinerja perusahaan. -analisis
Structural
Equation Model
(SEM) secara Full
Model yang
dimaksudkan
untuk menguji
model dan
hipotesis yang
dikembangkan
dalam penelitian
ini. Pengujian
model dalam
Structural
Equation Model
dilakukan dengan
dua pengujian,
yaitu uji
kesesuaian model
dan uji
signifikansi
kausalitas melalui
uji koefisien
regresi.
5. Faktor faktor - Sampel dalam -penelitian ini
yang Penjualan
penelitian ini adalah semakin
mempengaruhi personal (X1) adalah sebagian tinggi derajat
keunggulan pengunjung yang bersaing .hipotesis
bersaing dalam membeli produk yang pertama dapat
upaya diterima
meningkatkan H4 -analisis yang ditunjukkan dari
keputusan Harga digunakan dalam hasil penelitian yang
pembelian kompetitif penelitian ini menunjukkan
(X2)
Laylani menggunakan adanya hubungan
lenggogeni : analisis deskriptif positif dan signifikan
2016 dan analisis harga kompetitif
H2 Keunggulan
kuantitatif.metod terhadap
bersaing (Y) Keputusan e analisis data keunggulan
pembelian yang digunakan bersaing
dalam penelitian
ini adalah metode -penelitian yang
analisis regresi akan datang
Kualitas layanan berganda disarankan untuk
(X3) menambah variabel
yang belum
dimasukkan dalam
H1 : semakin kompetitif harga suatu produk maka penelitian ini dan
semakin tinggi derajat bersaing mampu
H2 : semakin baik kualitas layanan yang dilakukan menjelaskan variasi
maka semakin tinggi derajat bersaing variabel keputusan
H3 : semakin baik penjualan personal oleh suatu pembelian lebih
UKM ,maka semakin tinggi keunggulan bersaing besar
H4 : semakin baik penjualan personal,maka semakin
mantap keputusan pembelian
H5 : semakin tinggi keunggulan bersaing maka
semakin tinggi keputusan pembelian yang dilakukan
oleh konsumen

6. Building SMEs -Penelitian ini - Hasil uji statistik


competitive melakukan semua menunjukkan
advantage and Operatin Market pengujian bahwa semua
the organization hipotesis hipotesis penelitian
g agility agility
agility of apparel menggunakan didukung.
retailers in SEM PLS, Kemampuan TIK
indonesia : the dilakukan dengan perusahaan telah
role of ICT as an proses mempengaruhi
initial trigger boostrapping kelincahan bisnis
Achsanul yang mereka secara
Business
qosasi,erwin menghasilkan positif dan signifikan
permana,anang agility nilai t hitung. secara statistik.
mufiadi,margo Kapabilitas TIK

ICT Competitiv
capability e
purnomo,erna H3 perusahaan telah
mulida : 2019 H1 -Responden mempengaruhi
dalam penelitian keunggulan
ini adalah pelaku kompetitif mereka
retail pakaian jadi secara positif dan
di Jakarta. signifikan. Akhirnya,
H2 Penentuan kelincahan bisnis
jumlah perusahaan telah
responden mempengaruhi
mengacu pada keunggulan
H1: Kemampuan TIK perusahaan mempengaruhi sudut pandang kompetitif mereka
kelincahan bisnis mereka secara positif ahli. Suwarno secara positif dan
H2: Kapabilitas TIK Perusahaan mempengaruhi (2002) signifikan secara
keunggulan kompetitif mereka secara positif mengemukakan statistik
H3: Kelincahan bisnis perusahaan berpengaruh bahwa jumlah
positif terhadap keunggulan bersaing sampel analisis -Pada intinya,
Structural peneliti harus
Equation memiliki kecepatan
Modeling (SEM) dan fleksibilitas
yang memberikan untuk merespon
hasil yang cukup perubahan pasar
stabil adalah
antara 200
sampai 600
responden.

pengaruh -36 UMKM -Dari hasil analisis


7. inovasi dan kuliner di wilayah diketahui pula
orientasi Cilandak Barat, bahwa orientasi
kewirausahaan inovasi
Jakarta Selatan kewirausahaan
terhapap seluruhnya berpengaruh
keunggulan dijadikan sampel terhadap
bersaing umkm Keunggu
penelitian, atau keunggulan
kuliner lan yang dikenal bersaing UMKM
indra bersaing dengan sampling Kuliner di wilayah
lestari,miguna Orientasi jenuh. Tehnik Cilandak Barat,
kewirausahaa
astuti,hariyanto penentuan Jakarta Selatan. Hal
n
ridwan:2019 sampel ini dipilih ini menunjukan
peneliti untuk bahwa semakin
membuat pelaku UMKM
H1 : Inovasi berpengaruh terhadap keunggulan generalisasi kuliner menerapkan
bersaing UMKM kuliner di wilayah Cilandak Barat, dengan kesalahan orientasi
Jakarta Selatan. yang sangat kecil kewirausahaan
H2 : Orientasi kewirausahaan berpengaruh karena jumlah terhadap usahanya
terhadap keunggulan bersaing UMKM kuliner di populasi yang maka keunggulan
wilayah Cilandak Barat, Jakarta Selatan. relatif kecil bersaing terhadap
usaha tersebut akan
-Teknik analisa meningkat.
data yang
digunakan dalam -penelitian ini hanya
penelitian ini mengukur variabel
adalah analisis keunggulan
deskriptif dan bersaing dengan
analisis verifikatif menggunakan
dengan alat variabel inovasi dan
analisis Partial orientasi
Least Square kewiausahaan.
(PLS). Analisis Diharapkan
deskriptif penelitian
bertujuan untuk selanjutnya dapat
menggambarkan menggunakan
indeks jawaban variabel lain selain
responden dari variabel pada
berbagai konstruk penelitian ini guna
yang menyempurnakan
dikembangkan penelitian.
(Ferdinand,
2011).
8. Competitive -Penelitian ini -Kondisi persaingan
Sustainability of adalah penelitian usaha UKM
Food and the prduct perpustakaan. makanan dan
specific
Beverage SMEs condition Sumber minuman di
in South penelitian adalah Sulawesi Selatan
Sulawesi buku, jurnal dan cukup tinggi. Hal ini
Muhammad artikel di internet. ditunjukkan dengan
Toaha,Haris The Sustained banyaknya usaha
business competiti
Maupa,Nurdin specific ve - studi yang eksisting yang
Brasit,Idrus condition advantag mengukur beroperasi di
Taba,and Andi e keunggulan daerah tersebut,
Aswan : 2018 kompetitif kemudahan
The
berkelanjutan mendirikan usaha
process dari sudut baru, kemudahan
specific pandang keluar dari kegiatan
condition keterlibatan yang usaha. Kondisi
terkait dengan tersebut
pemangku mencerminkan
kepentingan, permasalahan
H1. Semakin inovatif dan menarik produknya,
pengetahuan kontinuitas yang
semakin tinggi reputasi bisnisnya. diam-diam, dan dihadapi oleh bisnis
H2. Semakin inovatif dan menarik produk, reputasi bisnis. makanan dan
semakin mungkin untuk memiliki keunggulan minuman di
kompetitif yang berkelanjutan. Sulawesi Selatan
H3. Semakin baik prosesnya, semakin baik dan Barat.
kondisi spesifik bisnisnya.
H4. Semakin baik prosesnya, semakin -penelitian
berkelanjutan keunggulan kompetitif bisnisnya. menemukan bahwa
H5: Semakin baik prosesnya, semakin inovatif tiga variabel laten
dan menarik produknya konstruk yang dapat
mempengaruhi
H6: Semakin Baik Kondisi Spesifik Bisnis,
keunggulan
semakin berkelanjutan keunggulan kompetitif
bisnis tersebut kompetitif
berkelanjutan UKM
makanan dan
minuman. Ketiga
variabel tersebut
menghasilkan
hipotesis enam jalur
yang dibangun
untuk
mengembangkan
model terintegrasi
keunggulan
kompetitif
berkelanjutan.
Setiap konstruk
diukur dengan
sejumlah indikator
dan keseluruhan
variabel laten
konstruk
direfleksikan oleh
19 variabel terukur.
9. The effect of -Teknik -Bisnis berpengaruh
business sphere pengambilan signifikan terhadap
on competitive Competitive
sampel adalah kinerja usaha pada
advantage and advantage teknik UMKM yang
business pengambilan ditunjang oleh dinas
performance of sampel untuk perdagangan
SMEs menentukan surabaya,
Achmad sampel yang lingkungan usaha
daengs,nuning digunakan dalam berpengaruh
kurniasih,andi penelitian. signifikan terhadap
reni,enny penelitian ini keunggulan
istanti,diana Business Business menggunakan bersaing UMKM
sphere performance
zuhroh,and nur teknik total dibantu dinas
qomariah : 2019 sampling dengan perdagangan
cara menentukan surabaya.
H1: Lingkungan bisnis berpengaruh signifikan sampel bila
terhadap kinerja bisnis UKM semua anggota -penelitian masa
H2: Lingkungan bisnis berpengaruh signifikan populasi dijadikan depan disarankan
terhadap keunggulan bersaing UKM sampel. untuk dapat
H3: keunggulan bersaing berpengaruh signifikan menjelaskan variasi
terhadap kinerja usaha UKM -penghitungan variabel keputusan
dilakukan dengan pembelian yang
menggunakan lebih besar
alat PLS smart
partial least
square,
dikarenakan
bentuk multi path
dan model yang
digunakan dalam
bentuk reflektif.
model
perhitungan
dilakukan dengan
menggunakan
alat smart PLs
karena adanya
korelasi multi
path, formatif
dan reflektif.
10 The influence of -Penentuan -Orientasi pasar
. market sampel dalam berpengaruh positif
orientation and Market H4 penelitian ini dan signifikan
product orientation adalah dengan terhadap
(X1)
innovation on menggunakan keunggulan
the competitive metode non bersaing. inovasi
advantage and H2 propability produk yang masuk
its implication samplig / non positif ini akan
Competiti
toward small H3 H6 SMEs random sampling meningkatkan
ve
performa
and medium advantag
nce (Y2)
dengan teknik kinerja usaha kecil
e (Y1)
enterprises UKM sampel jenuh dan menengah.
performance dimana seluruh
Hendri populasi dalam -penelitian masa
herman,hamdy, Product H2 penelitian ini depan disarankan
willy arafah : innovation dijadikan sampel. untuk
2018 (X2) H5 menambahkan
-populasi dalam variabel yang belum
penelitian ini dimasukkan dalam
adalah para penelitian ini
pelaku usaha
kecil menengah
yang ada di kota
H1: Orientasi pasar berpengaruh signifikan batam. populasi
terhadap keunggulan bersaing penelitian adalah
H2: Inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap para pelaku
keunggulan bersaing UMKM dengan
H3: Orientasi pasar dan inovasi produk secara jenis usaha
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap produksi
keunggulan bersaing
H4: orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap
kinerja UKM
H5: Inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap
kinerja UKM
H6: keunggulan bersaing berpengaruh signifikan
terhadap kinerja UKM
H7: Orientasi pasar, inovasi produk, dan keunggulan
bersaing secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kinerja UKM

Anda mungkin juga menyukai