Anda di halaman 1dari 60

PANDUAN MEKANISME

PENGIRIMAN SPESIMEN
Pemanfaatan Aplikasi SITRUST dan
Layanan Kurir

Yayasan KNCV Indonesia


ALTIRA BUSINESS PARK, UNIT B-06, JL. YOS SUDARSO, NO. 12-15,
SUNTER JAYA, JAKARTA UTARA, INDONESIA 14350
TAHUN 2020
Daftar isi
1 Pendahuluan ................................................................................................................................... 2
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................... 2
1.2. Tujuan ..................................................................................................................................... 3
1.3. Ruang Lingkup ......................................................................................................................... 3
2. Mekanisme Pengiriman Spesimen dengan Aplikasi SITRUST & Layanan Kurir............................... 3
2.1. Model Mekanisme Rujukan Spesimen .................................................................................... 4
2.2. SITRUST versi 2020 (terintegrasi dengan SITB) ....................................................................... 4
2.3. Tata Laksana Pengiriman Spesimen dengan aplikasi SITRUST dan Layanan Kurir.................. 8
2.4. Komponen Mekanisme Pengiriman Spesimen ..................................................................... 16
2.5. Peran dan Tanggung Jawab Pihak Terlibat ........................................................................... 17
3. Persiapan Implementasi Mekanisme Pengiriman Spesimen ........................................................ 18
3.1. Pemetaan jejaring laboratorium pengiriman spesimen ....................................................... 18
3.2. Pemilihan dan Pembuatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Penyedia Layanan Kurir ... 18
3.3. Sosialisasi awal mekanisme pengiriman spesimen kepada pemangku kepentingan di tingkat
kabupaten/kota ................................................................................................................................ 23
3.4. Pembentukan dan pelatihan tim fasilitator Provinsi ............................................................ 23
3.5. Lokakarya mekanisme pengiriman spesimen dan pelatihan pengguna SITRUST ................. 24
4. Pencatatan dan Pelaporan ............................................................................................................ 25
4.1. Pencatatan pelaporan rujukan dari fasyankes DOTS untuk pemeriksaan TCM ................... 26
4.2. Pencatatan dan pelaporan dari klinik & DPM untuk pemeriksaan TCM .............................. 26
5. Monitoring .................................................................................................................................... 27
5.1. Monitoring ............................................................................................................................ 27
5.2. Evaluasi ................................................................................................................................. 27
6. Referensi ....................................................................................................................................... 27
7. Lampiran ....................................................................................................................................... 28
SOP 1: Pengumpulan Dahak.............................................................................................................. 29
SOP 2: Pemberian Nomor Sediaan.................................................................................................... 30
SOP 3: Pengemasan Spesimen .......................................................................................................... 33

Page | 1
1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Diagnosis TBC adalah bagian sangat penting dalam program pengendalian penyakit
Tuberkulosis. Untuk kepentingan diagnosis, spesimen semua terduga TBC harus diperiksa
menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM), uji kepekaan maupun Line Probe Assay (LPA).
Meskipun Indonesia memiliki jejaring pemeriksaan mikroskopik TBC yang tersebar luas di
sebagian besar pusat kesehatan tingkat pertama di tingkat kecamatan (12.000 pusat
mikroskopis TBC), diagnosis tuberkulosis resisten obat (TBC RO) menjadi tantangan bagi
laboratorium yang belum memiliki TCM atau belum mampu biakan dan uji kepekaan. Hingga
Juni 2019, layanan diagnosis TBC RO masih terbatas, dengan 860 mesin TCM dan 12
laboratorium uji kepekaan yang sudah terjamin mutunya yang beroperasi di Indonesia. Oleh
karena itu, spesimen dari berbagai kasus harus dikirim dengan baik dan tepat waktu ke
laboratorium rujukan TCM terdekat; dan jika ditemukan Resisten Rifampisin (RR), maka
spesimen harus dikirim ke laboratorium uji kepekaan dan LPA lini dua.

Sebuah sistem pengiriman spesimen TBC yang dapat diandalkan dan efisien sangat diperlukan
untuk penanganan pasien TBC yang efektif, mempercepat penegakan diagnosa, mempercepat
pasien memulai pengobatan dan memantau hasil pengobatan. Hal ini bertujuan untuk
menjangkau pasien yang membutuhkan akses terhadap pemeriksaan tersebut serta
mengurangi risiko penularan jika pasien bepergian langsung ke laboratorium. Menimbang
luasnya kondisi geografis Indonesia serta terbatasnya distribusi layanan laboratorium,
ketiadaan sistem pengiriman spesimen tentu membatasi akses yang turut berdampak pada
rendahnya pemanfaatan TCM, uji kepekaan dan LPA.

Periode 2017-2018, Subdit P2TBC bekerjasama dengan Yayasan KNCV Indonesia (YKI) telah
mengembangkan mekanisme pengiriman spesimen yang fleksibel, sistematis dan terpantau
mengakomodir pengiriman spesimen dari fasyankes non-TCM ke lab TCM dan dari fasilitas RS
Rujukan TB RO ke lab uji kepekaan. Tenaga kesehatan terkait dan kurir akan menggunakan
SITRUST, aplikasi berbasis Android & website, yang dirancang ramah pengguna untuk
memantau pengiriman spesimen. Aplikasi ini juga mendukung pencatatan dan pelaporan
sistematis rujukan spesimen sehingga dapat dianalisis lebih lanjut untuk kepentingan
monitoring dan evaluasi efektivitas sistem.

Implementasi tahap awal dilakukan di wilayah pilot di 50 kabupaten/kota tersebar di 10


provinsi dengan pendampingan intensif dari YKI melalui dukungan dana Global Fund. Hingga
Juni 2020, mekanisme rujukan spesimen dengan aplikasi SITRUST dan layanan kurir eksternal
maupun internal ini secara terus menerus diperluas hingga ke 206 kabupaten/kota di 16
provinsi. Ekpansi sistem tidak hanya dilakukan oleh YKI namun juga atas inisitatif mandiri oleh
Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebanyak 4.760 fasyankes
baik Puskesmas, Rumah sakit swasta & pemerintah, klinik maupun DPM telah terdaftar dalam
jejaring rujukan SITRUST dimana 58% diantaranya aktif berpartisipasi merujuk spesimen.
Setiap bulan sekitar 30.000 spesimen berhasil dikirim melalui sistem ini. Terhitung sejak awal
pilot September 2017, 597.314 spesimen telah dikirim ke layanan TCM maupun uji kepekaan

Page | 2
sampai September 2020. Dengan tingginya frekuensi pengiriman spesimen, sistem ini turut
pula mendorong peningkatan utilisasi TCM hingga 2 kali lipat.

Capaian ini mencerminkan efektivitas sistem dalam menjamin keberlangsungan dan


keberlanjutan pengiriman spesimen dengan partipasi yang kontinyu dan penerimaan yang
sangat baik tidak hanya dari fasyankes tapi juga Dinas Kesehatan setempat. Menimbang
capaian tersebut, maka replikasi mekanisme pengiriman spesimen dengan pemanfaatan
aplikasi SITRUST dan layanan kurir ke wilayah lainnya penting untuk dilakukan demi
tersedianya akses universal terhadap layanan laboratorium TBC.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Penyusunan panduan ini ditujukan sebagai acuan dalam replikasi implementasi
pengiriman spesimen TBC menggunakan aplikasi SITRUST dan layanan kurir eksternal
maupun internal demi memperluas akses terhadap layanan laboratorium TBC untuk
penegakan diagnosis maupun pemantauan kemajuan pengobatan.
1.2.2. Tujuan Khusus :
a. Memberikan panduan persiapan implementasi mekanisme pengiriman spesimen
1) Pemetaan jejaring pengiriman spesimen
2) Pemilihan dan pembuatan Perjanjian Kerja Sama dengan penyedia layanan
kurir
3) Sosialisasi, pelatihan dan lokakarya mekanisme pengiriman spesimen
b. Menjelaskan fungsi & pengoperasian sistem informasi penunjang pengiriman
spesimen (SITRUST)
c. Menjelaskan Standar Prosedur Operasional pengiriman spesimen dengan aplikasi
SITRUST dan layanan kurir
d. Menjelaskan pencatatan dan pelaporan untuk monitoring dan evaluasi

1.3. Ruang Lingkup


Panduan Mekanisme Pengiriman Spesimen ini memberikan panduan terkait:
a. Persiapan pelaksanaan mekanisme pengiriman spesimen bagi Subdit TBC, Dinas
Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
b. Penggunaan sistem informasi SITRUST dalam pengiriman spesimen dan alur pengiriman
spesimen bagi Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, fasilitas
kesehatan (fasyankes) pengirim, fasyankes penerima dan kurir.
c. Standar operasional prosedur untuk pengambilan dahak, pemberian nomor sediaan,
pengemasan dan pengiriman spesimen bagi fasyankes pengirim serta penerimaan
spesimen dan distribusi hasil pemeriksaan bagi fasyankes penerima.
d. Pencatatan dan pelaporan bagi fasyankes pengirim, fasyankes penerima, lab TCM, lab uji
kepekaan dan LPA
e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan mekanisme pengiriman spesimen.

2. Mekanisme Pengiriman Spesimen dengan Aplikasi SITRUST & Layanan


Kurir
Pada dasarnya mekanisme pengiriman spesimen dengan aplikasi SITRUST dan layanan kurir ini
merupakan upaya melengkapi sistem rujukan dengan memperkuat sistem monitoring

Page | 3
implementasi rujukan spesimen. Tata laksana implementasi mengikuti sebagaimana alur maupun
pedoman yang telah dikembangkan program nasional termasuk algoritma pemeriksaan hingga
pencatatan pelaporan.
2.1. Model Mekanisme Rujukan Spesimen
Model mekanisme rujukan ini dirancang dengan strategi utama:
a. Mekanisme rujukan langsung antar layanan kesehatan
Sistem rujukan spesimen dikembangkan berbentuk langsung antar fasilitas kesehatan
sesuai jejaring yang telah disepakati di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun pusat.
Pada dasarnya mekanisme ini bersifat sangat fleksibel dapat mengakomodir seluruh
kebutuhan rujukan pemeriksaan laboratorium baik mikroskopis, TCM, biakan dan uji
kepekaan, hingga Line Probe Assay lini 2. Meskipun demikian dalam proses implementasi
penetapan ruang lingkup rujukan spesimen berdasarkan jenis pemeriksaan laboratorium
harus mengikuti pedoman program nasional mempertimbangkan sumber daya dan
kapasitas laboratorium.
b. Penunjukan resmi layanan kurir dari pihak eksternal maupun internal
Pemilihan dan penunjukkan resmi jenis kurir penting untuk memastikan kualitas proses
penjemputan, pengiriman, pengantaran paket spesimen hingga pengembalian kotak
kosong dan hasil pemeriksaan. Sistem ini bersifat fleksibel dapat menggunakan layanan
kurir eksternal pihak ketiga seperti PT.Pos Indonesia & JnE Indonesia maupun kurir
internal, petugas kesehatan itu sendiri.
c. Pemanfaatan sistem informasi SITRUST.
Mekanisme ini turut memanfaatkan digital health melalui penggunaan SITRUST (Sistem
Informasi Treking untuk Transportasi Spesimen) sebagai tools merekam dan memonitor
implementasi pengiriman spesimen baik di tingkat fasyankes, kurir eksternal dan internal,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan Subdit P2TBC.

2.2. SITRUST versi 2020 (terintegrasi dengan SITB)


SITRUST merupakan sistem informasi berbasis website dan aplikasi mobile android yang
terintegrasi dengan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) dirancang dengan fungsi dan peran
sebagai berikut:
a. Monitoring implementasi pengiriman spesimen serta tracking tools pergerakan
pengiriman spesimen oleh layanan kurir secara sistematis dan real time.
b. Tools komunikasi antar pengguna untuk menginformasikan :
1) Permintaan order paket spesimen
2) Rencana penjemputan, konfirmasi pengambilan, konfirmasi sampai oleh kurir;
3) Feedback kondisi spesimen yang diterima layanan rujukan
c. Rekapitulasi pencatatan manual formulir pengiriman spesimen & laporan pengiriman
kurir
d. Digitalisasi pemetaan jejaring untuk memastikan pengiriman spesimen terlaksana sesuai
jejaring yang telah dibentuk dan disepakati.
2.2.1. Aplikasi SITRUST web based
Merupakan pusat kontrol untuk pengelolaan data, rekapitulasi penyimpanan data rujukan
spesimen sekaligus sebagai platform monitoring pelaksanaan pengiriman spesimen.
Berdasarkan fungsi dan peran maka hak akses dari pengguna SITRUST versi website dapat
dibedakan menjadi administrator dan pengguna web aplikasi.
a. Administrator : Mencakup tim developer, Subdit P2TBC, Dinkes Provinsi dan Dinkes
Kab/Kota dengan fungsi utama melakukan monitoring capaian, pembuatan akun

Page | 4
termasuk akun pengguna (mobile dan web based), pembuatan jejaring, penghapusan
data, dll.
b. Pengguna web aplikasi : End-user yang dapat dibedakan menjadi: 1) petugas
pengelola program & staf laboratorium dari fasyankes pengirim; 2) petugas pengelola
program & staf laboratorium dari fasyankes penerima; 3) kurir. Adapun fungsinya
termasuk melakukan order pengiriman spesimen dan memantau pergerakan dari
order yang masuk.
Aplikasi SITRUST web based dapat diakses di www.web.sitrust.id dengan login dengan
akun yang telah didaftarkan oleh administrator.
2.2.2. Aplikasi mobile SITRUST
Aplikasi SITRUST berbasis android (spesifikasi Lollipop, minimal 5.0, free storage 50MB
available) dapat diunduh langsung melalui playstore dengan pengguna utama petugas
pengelola program dan staf laboratorium dari fasilitas kesehatan (Puskesmas, Lab, RS,
Klinik, Lapas yang telah memiliki akun SITB) dan penyedia layanan kurir. Pengguna baru
dapat mengakses aplikasi setelah didaftarkan berjejaring dalam sistem SITRUST oleh
administrator.
Tabel 1. Menu SITRUST versi Mobile
No Hak Akses Menu Funsgi
1 Fasyankes Buat Order Menu untuk melakukan order pengiriman
Pengirim spesimen
2 Status Pengiriman Menu untuk memantau status
pengiriman spesimen:
1. Draft (order belum diselesaikan
atau dikirimkan)
2. Menunggu konfirmasi (order telah
diselesaikan atau dikirimkan namun
belum dikonfirmasi rencana
pengambilan oleh kurir)
3. Dikonfirmasi (order yang telah
dikonfirmasi rencana pengambilan
oleh kurir)
4. Diambil (order yang telah
dikonfirmasi diambil oleh kurir)
5. Terkirim (order yang telah
dikonfirmasi sampai tujuan oleh
kurir)
6. Diterima (order yang telah
dikonfirmasi penerimaan oleh
fasyankes penerima)
2 Fasyankes Terima Paket Menu untuk fasyankes penerima untuk
Penerima melakukan konfirmasi status penerimaan
dan kondisi paket spesimen yang
diterima, apakah baik atau rusak, bocor,
volume kurang atau air liur agar dapat
segera ditindaklanjuti oleh fasyankes
pengirim.
Paket Yang Akan Menu untuk memantau status
diterima pengiriman paket spesimen yang telah
dikirimkan oleh fasyankes pengirim
kepada fasyankes penerima tersebut
Order Menu untuk melakukan order pengiriman
spesimen

Page | 5
Status Pengiriman Menu untuk memantau status
pengiriman spesimen yang telah
dikirimkan oleh fasyankes penerima ke
lab rujukan
3 Kurir Rencana pengambilan Menu untuk kurir melakukan konfirmasi
rencana pengambilan paket spesimen
Pengambilan Menu untuk kurir melakukan konfirmasi
bahwa paket spesimen telah diambil
Konfirmasi sampai Menu untuk kurir melakukan konfirmasi
bahwa paket spesimen telah sampai
ditujuan

Poin plus dari SITRUST ini adalah adanya notifikasi pengiriman spesimen dalam bentuk Inn
Apps Notification, dimana setiap fasyankes pengirim melakukan order pengiriman, akan
ada 4 kali notifikasi dalam aplikasi SITRUST, yakni:
a. notifikasi ke kurir untuk mengambil paket pengiriman.
b. notifikasi ke fasyankes penerima yang memberitahukan bahwa akan ada pengiriman
spesimen.
c. notifikasi ke fasyankes pengirim yang memberitahukan jam penjemputan paket oleh
kurir.
d. notifikasi ke fasyankes pengirim yang memberitahukan bahwa paket sudah diterima
dan kondisi dari paket tersebut.

Group WA Jejaring
Meskipun alur komunikasi/umpan balik pengiriman spesimen ini dilakukan dalam bentuk
notifikasi aplikasi, masing-masing Kab/Kota sangat disarankan membuat group WA
jejaring untuk memudahkan dalam berkomunikasi maupun saling memberikan umpan
balik di antara fasyankes pengirim, fasyankes penerima, kurir maupun Dinkes Kab/Kota
secara interaktif.

Matriks 1. Peran dan jenis pengguna SITRUST


Jenis akun Peran & hak akses
No Pengguna
SITRUST SITRUST web based SITRUST mobile
1 Struktural Administrator 1. Monitoring berkala -
Dinkes level provinsi ➢ Capaian pengiriman
Provinsi, spesimen antar
wasor kabupaten/kota
➢ Kinerja kurir dan verifikasi
klaim pembayaran kurir
2. Pembuatan akun
administrator level
kabupaten/kota
Hak Akses:
Wilayah provinsi,
- Unit
Terdiri dari menu
• Fasilitas Kesehatan
• Kurir Pengiriman
- Laporan
Terdiri dari menu
• Monitoring pengiriman
• Laporan spesimen
dikirim

Page | 6
• Laporan pengiriman
- Setting pengguna
Terdiri dari menu
• Pengguna
2 Struktural Administrator 1. Monitoring rutin:
Dinkes level ➢ Capaian pengiriman
Kab/Kota, kabupaten/ spesimen di wilayah
wasor, DO kota kab/kota
➢ Status pergerakan
pengiriman dari setiap
order spesimen untuk
memastikan setiap paket
telah diproses oleh kurir.
➢ Kinerja & kepatuhan
kurir dalam melakukan
pengantaran sesuai alur
➢ Partisipasi & keaktifan
fasyankes dalam
melakukan rujukan
spesimen
2. Melakukan verifikasi & update
perubahan jejaring pengiriman
3. Membuat akun SITRUST untuk
pengguna baru
4. Menghapus order sesuai
dengan permintaan dari
fasyankes pengirim

Hak Akses:
Wilayah kab/kotai,
- Unit
Terdiri dari menu
• Fasilitas Kesehatan
• Kurir Pengiriman
- Laporan
Terdiri dari menu
• Monitoring pengiriman
• Laporan spesimen
dikirim
• Laporan pengiriman
- Setting pengguna
Terdiri dari menu
Pengguna
3 Pengelola • Pengguna - Memantau daftar pengiriman 1. Memantau daftar pengiriman
program & aplikasi web spesimen spesimen di menu “paket
analis dari • Pengguna - Melakukan konfirmasi spesimen yang diterima”
fasyankes aplikasi penerimaan dan feedback Konfirmasi penerimaan paket
TCM, uji mobile kondisi spesimen spesimen dan mengisi feedback
kepekaan, (fasyankes kondisi spesimen yang
LPA penerima) dikirimkan di menu “terima
paket”
4 Pengelola • Pengguna - Memantau daftar pengiriman 1. Memantau daftar pengiriman
program & aplikasi web spesimen spesimen di menu “paket
analis dari • Pengguna - Melakukan konfirmasi spesimen yang diterima”
fasyankes aplikasi penerimaan dan feedback 2. Konfirmasi penerimaan paket
TCM mobile kondisi spesimen spesimen dan mengisi

Page | 7
(fasyankes - Melakukan order pengiriman feedback kondisi spesimen
pengirim & pake spesimen yang dikirimkan di menu
penerima) “terima paket”
3. Dapat melakukan order
pengiriman untuk terduga
dengan hasil RR ke lab uji
kepekaan sesuai jejaring di
menu “order”
4. Memantau paket yang
dikirimkan ke lab uji
kepekaan di menu “status
pengiriman”
5 Analis dari • Pengguna - Melakukan order pengiriman 1. Melakukan input terduga
fasyankes aplikasi web - Memantau status pengiriman TB (TB.06) di SITB
non TCM • Pengguna 2. Melakukan input
aplikasi permohonan lab (TB.05) di
mobile SITB
(fasyankes 3. Melakukan order
pengiirim) pengiriman di menu
“order” SITRUST
4. Memantau status
pengiriman di menu “status
pengiriman” SITRUST
6 Kurir • Pengguna - Memantau daftar pengiriman 1. Melakukan konfirmasi
aplikasi web spesimen rencana pengambilan paket
• Pengguna - Melakukan konfirmasi spesimen
aplikasi rencana pengambilan, 2. Melakukan konfirmasi
mobile (kurir) pengambilan, konfirmasi Pengambilan paket
sampai spesimen
3. Melakukan konfirmasi
bahwa paket telah sampai

2.3. Tata Laksana Pengiriman Spesimen dengan aplikasi SITRUST dan Layanan Kurir
Sebelum implementasi pengiriman spesimen dengan aplikasi SITRUST dan layanan kurir
eksternal/internal mulai dilakukan, penting untuk memastikan teknis pengiriman dan
penerimaan telah dharus diketahui dan disepakati bersama oleh fasyankes pengirim, kurir dan
penerima.

Pada dasarnya, rangkaian mekanisme pengiriman spesimen baik untuk pemeriksaan TCM, uji
kepekaan dan LPA dengan kurir internal atau eksternal dapat diurutkan seperti pada tabel 1.
Pemanfaatan aplikasi SITRUST mendukung pelaksanaan setiap tahapan dalam rujukan
spesimen.

Tahapan SITRUST
Fasyankes pengirim 1. Pengumpulan & (Input TB 06 di SITB)
pengemasan (Input permohonan Lab (TB 05) di SITB)
spesimen dahak
Permintaan order SITRUST
Kurir eksternal & 2. Pengiriman paket a) Konfirmasi rencana pengambilan
internal b) Konfirmasi pengambilan
c) Konfirmasi sampai
Fasyankes penerima 3. Penerimaan paket a) Konfirmasi penerimaan paket dan kondisi
spesimen spesimen diterima (baik, rusak, bocor,
volume kurang, air liur)

Page | 8
(Input hasil pemeriksaan di SITB)

4. Pengembalian kotak
kosong & formulir hasil
Di fasyankes pengirim, petugas poli atau lab mengakses Sistem Informasi Tuberculosis (SITB)
untuk melakukan input data terduga TB kemudian input permohonan Lab sesuai dengan
jejaring. Setelah diinput permohonan lab di SITB data otomatis akan ditarik ke SITRUST secara
realtime. Petugas kemudian melakukan akses ke SITRUST untuk order pengiriman. Secara
otomatis SITRUST akan mengirimkan notifikasi ke akun kurir dan fasyankes penerima sesuai
jejaring. Selama proses penjemputan sampai pengantaran paket, kurir harus melakukan
konfirmasi melalui SITRUST sebagai sistem treking untuk dapat dimonitor oleh seluruh
pengguna. Kurir mengakses SITRUST untuk melakukan konfirmasi rencana pengambilan
sebelum menuju ke fasyankes pengirim. Saat mengambil paket spesimen, kurir kembali
mengakses SITRUST untuk mengkonfirmasi pengambilan. Setelah paket berhasil diantarkan
ke fasyankes penerima sesuai jejaring rujukan, kurir kembali mengkonfirmasi paket telah
sampai pada aplikasi. Petugas poli atau lab di fasyankes penerima mengakses SITRUST untuk
memberikan feedback kondisi spesimen (baik, rusak, bocor, volume kurang, air liur) dan
mengkonfirmasi penerimaan. Sistem SITRUST akan mengirimkan notifikasi kepada pengguna
dari fasyankes pengirim untuk ditindaklanjuti.

2.3.1. Standar Operasional Prosedur


2.3.1.1. Pengumpulan dan pengemasan spesimen
a. Alat dan Bahan:
1) Alat Pelindung Diri (jas lab, masker disposible dan Handscoon non steril)
2) Pot dahak bermulut lebar (4-5 cm), dan bertutup ulir bertutup ulir (>3 ulir)
3) Absorben/Tissue
4) Alkohol 70%
5) Formulir TB.05
6) Alat Tulis (Pulpen, Spidol permanen)
7) Label/kertas stiker

Page | 9
8) Stiker biohazard
9) Seal tape/parafilm
10) Plastik Cetik/ Zipper
11) Karet Gelang
12) Wadah plastik bertutup - non dispossable (3 buah per fasyankes)
13) Gunting
14) Lakban bening
15) Potongan kertas
b. Petugas:
1) Petugas poli TBC
2) Petugas laboratorium
c. Prosedur
1) Terduga tiba di laboratorium dengan membawa formulir TB.05
2) Petugas laboratorium menyiapkan alat dan bahan untuk pengumpulan
spesimen dahak.
3) Petugas menggunakan alat pelindung diri (jas lab dan sarung tangan).
4) Petugas melakukan edukasi kepada terduga tentang cara berdahak yang baik
dan meminta terduga mengeluarkan dahak di sputum booth atau ruang
terbuka dengan sinar matahari langsung merujuk pada SOP pengumpulan
dahak dalam Petunjuk Teknis Transportasi Spesimen 2019 (terlampir).
5) Petugas laboratorium menerima dan memeriksa kualitas spesimen dahak
(volume dan konsistensi), bila kualitas kurang baik, petugas meminta terduga
mengeluarkan dahak kembali.
6) Petugas laboratorium menuliskan tanggal pengumpulan dahak dan nomor
identitas sediaan versi lengkap pada dinding pot dahak. Penulisan nomor
identitas sediaan merujuk pada Surat Edaran PM.01.03/1/2137.1/2017
(terlampir).
7) Petugas memeriksa kembali kelengkapan identitas sediaan & formulir TB.05.
Apabila semua data sudah lengkap, dahak siap dikemas untuk diperiksa di
laboratorium rujukan.
8) Petugas laboratorium mempersiapkan alat dan bahan untuk pengemasan
merujuk pada Petunjuk Teknis Transportasi Spesimen 2019 (terlampir).
Spesimen dikemas sesuai standar International Air Transportation
Association (IATA) antara lain :
a) Wadah pertama yang tidak mudah bocor (pot dahak)
b) Pembungkus yang tidak mudah bocor (kantong plastik bercetik +
absorban/tissu).
c) Pembungkus terluar sesuai dengan jumlah pot dahak yang dirujuk (wadah
plastik). Sebaiknya wadah tersebut telah ditempel dengan label sebagai
berikut yakni: 1) alamat fasyankes pengirim, 2) alamat fasyankes
penerima, 3) label biohazard, 4) label posisi spesimen. 5) label mudah
pecah, dan 6) bahan rujukan (contoh terlampir)
9) Petugas melakukan pengemasan dengan langkah merujuk pada Petunjuk
Teknis Transportasi Spesimen 2019 (terlampir). Pengamasan spesimen untuk
pemeriksaan TCM tanpa rantai dingin sementara pengemasan spesimen
untuk pemeriksaan C/DST wajib menggunakan rantai dingin.
10) Sebelum paket spesimen dikirim, petugas memastikan formulir TB.05
tersedia melengkapi setiap spesimen terduga yang dirujuk. Pastikan pula label

Page | 10
pada kotak paket telah terisi lengkap, label alamat & tujuan pengiriman,
lambang bio hazard, tulisan jangan dibanting dan tanda panah penunjuk
posisi pot dahak. dimasukkan ke dalam kantong plastik bersegel untuk
dikemas bersama dalam paket spesimen.
11) Petugas siap melakukan permintaan order sebelum memasukkan formulir
TB.05 ke dalam kantong plastik untuk dikemas bersama dalam paket
spesimen dan menyegel kotak paket spesimen

2.3.1.2. Permintaan pengiriman, penjemputan & pengantaran spesimen


a. Alat dan Bahan
1) Paket spesimen tersegel & terkemas baik
2) Formulir TB.05
3) SITB
4) Aplikasi SITRUST
5) Moda transportasi kurir
b. Petugas
1) Petugas lab/poli (sesuai kesepakatan)
2) Kurir eksternal/internal
c. Prosedur
1) Petugas poli/laboratorium mengakses SITB untuk melakukan input data
terduga TB (TB.06), kemudian melakukan penginputan formulir permintaan
lab atau TB 05, data akan otomatis masuk dalam SITRUST secara realtime
2) Petugas poli/laboratorium mengakses aplikasi SITRUST untuk melakukan
permintaan order sebelum batas waktu order yang telah disepakati bersama.
Permintaan order melebihi batas waktu yang telah disepakati akan diproses
pada keesokan harinya
3) Petugas memilih menu “buat order” pada aplikasi SITRUST. Order pada
SITRUST mewakili kotak paket spesimen. Artinya dalam 1 nomor order,
petugas dapat mengiim lebih dari 1 terduga/pasien sesuai jumlah spesimen
yang akan dirujuk.
4) Petugas mengakses menu “buat order” kemudian memilih fasyankes
penerima sesuai jejaring, kurir sesuai kebijakan dan melakukan penambahan
data yang sebelumnya telah diinput permohonan lab di SITB. data
permohonan lab yang terinput di SITB akan otomatis masuk dalam daftar
spesimen di SITRUST secara realtime, kemudian petugas memilih pasien
mana yang akan dikirimkan
5) Setelah semua data terduga/pasien yang akan dirujuk telah selesai
ditambahkan dalam 1 order, petugas dapat membuat order dan menunggu
konfirmasi rencana pengambilan oleh kurir.
6) Petugas kembali memasukkan formulir TB.05 fisik ke dalam kantong plastik
bersegel untuk dikemas bersama dalam paket spesimen dan menyegel kotak
paket spesimen dan menunggu konfirmasi & pengambilan kurir.
7) Kurir melakukan konfirmasi rencana pengambilan pada aplikasi SITRUST lalu
melakukan pengambilan sesuai batas waktu maksimal yang disepakati.
8) Kurir tiba di fasyankes pengiriman dan mengambil paket spesimen dari unit
laboratorium/poli sesuai kesepakatan bersama tanpa melalui
pendaftaran/adminsitrasi.

Page | 11
9) Petugas laboratorium/poli menyerahkan paket spesimen pada kurir. Kurir
sama sekali tidak boleh membuka kemasan bahan rujukan
10) Kurir memastikan label pada paket tersedia lengkap, melakukan konfirmasi
pengambilan pada aplikasi SITRUST dan melakukan proses pengantaran.

2.3.1.3. Pengantaran dan Penerimaan Paket spesimen


a. Alat dan Bahan
Sesuai prosedur kurir
b. Petugas
1) Kurir
2) Petugas lab fasyankes penerima
c. Prosedur
1) Kurir melakukan proses pengiriman paket spesimen dengan tata cara
penanganan yang baik (tidak dibalik, tidak ditumpuk, tidak terkena panas, dll)
2) Kurir mengantarkan paket spesimen pada fasyankes penerima sesuai label
tertera pada kotak & aplikasi SITRUST sesuai batas waktu penerimaan yang
telah disepakati
3) Kurir menyerahkan paket spesimen langsung ke unit yang telah disepakati,
mengakses aplikasi SITRUST & mengkonfirmasi paket telah sampai.

2.3.1.4. Pengembalian Kotak Kosong & Hasil Pemeriksaan


a. Alur Pengembalian Kemasan Kosong Spesimen

Ket :
➢ KP : Kantor Pos / Kantor Kurir Asal bagi yang menggunakan mekanisme
kurir eksternal / provider
Adapun mekanisme pengembalian box kosong oleh kurir adalah sebagai berikut:

Page | 12
1) Pada saat fasyankes pengirim melakukan order pengiriman (order 1), kurir
akan mengambil paket pengiriman dan mengirimkannya ke fasyankes
penerima.
2) Kurir akan menunggu sekitar 10 – 15 menit hingga petugas di fasyankes
penerima selesai mensterilkan box pengiriman.
Mekanisme lain adalah kurir akan mengirimkan box kiriman hari tersebut
yang berisi spesimen, kemudian mengambil box yang sudah disterilkan dari
hasil pengiriman hari sebelumnya
3) Box pengiriman yang sudah disterilkan tersebut diberikan kembali oleh
petugas fasyankes penerima kepada kurir dan kurir akan menyimpan box
tersebut di kantor kurir provider.
Jika menggunakan kurir internal maka mekanisme ketiga box langsung di
bawa ke fasyankes asl/pengirim
4) Pada saat fasyankes pengiriman melakukan order pengiriman berikutnya
(order 2), maka kurir akan mengambil paket pengiriman sekaligus
mengembalikan box pengiriman pada order 1 tersebut. Mekanisme
pengembalian box pengiriman selanjutnya akan kembali mengikuti langkah
no. 2 dan seterusnya.

2.3.1.5. Penerimaan Paket Spesimen


a. Alat dan bahan:
1) APD (untuk petugas lab): jas, masker, sarung tangan
2) Buku register TB.04
3) Aplikasi SITRUS
b. Petugas:
1) Petugas laboratorium
2) Kurir
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menerima spesimen:
1) Petugas laboratorium pelaksana TCM harus memeriksa kelengkapan dan
kesesuaian paket spesimen yang diterima dengan formulir TB-05.
2) Petugas laboratorium meneliti kelayakan spesimen yang diterima. Apabila
tidak layak dapat menolak permintaan pemeriksaan. Adapun kriteria
penolakan spesimen sebagai berikut:
a) Tanpa identitas
b) Tanpa tanggal pengumpulan dahak
c) Pot dahak pecah atau kosong
d) Spesimen mengandung sisa makanan atau partikel padat lain. Apabila
tidak memungkinkan untuk mendapatkan spesimen baru, lakukan
pengolahan spesimen dan pilih bagian yang tidak bercampur dengan sisa
makanan atau partikel padat lain.
e) Kualitas dahak tidak baik atau volume kurang.
f) Tampak pertumbuhan jamur (kontaminasi)
3) Petugas laboratorium pelaksana TCM mencatat data permintaan
pemeriksaan TCM ke dalam buku register (TB-04). Periksa kesesuaian
identitas pada pot spesimen dengan lembar pengumpulan dan pemeriksaan
spesimen.
4) Bila terdapat ketidaksesuaian identitas dan kualitas spesimen, segera hubungi
pengirim untuk melakukan klarifikasi.

Page | 13
d. Prosedur umum penerimaan spesimen:
1) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) : jas laboratorium, masker dan sarung
tangan pada saat membuka kemasan dan melakukan proses pemeriksaan
dahak.
2) Periksa kelengkapan dan kesesuaian identitas pot dahak dan jumlah pot
dahak yang diterima dengan data pada formulir TB-05.
3) Bila terdapat ketidaksesuaian identitas, segera hubungi petugas laboratorium
fasilitas kesehatan pengirim untuk melakukan klarifikasi .
4) Salin data permintaan pemeriksaan GeneXpert ke dalam buku register (TB-
04).
5) Periksa kondisi pot dahak : perhatikan adakah kebocoran pada pot dahak.
6) Jika pot dahak bocor atau pecah, maka pot dahak dibuang sebagai limbah
infeksius.
7) Laporkan ke laboratorium fasilitas kesehatan pengirim melalui
telepon/sms/email secepatnya dan minta pengiriman dahak baru.
8) Buka sarung tangan dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
e. Prosedur penerimaan spesimen menggunakan aplikasi SITRUST:
1) Kurir menyerahkan paket spesimen ke petugas laboratorium TCM atau uji
kepekaan.
2) Kurir membuka aplikasi SITRUST dan melakukan konfirmasi bahwa paket
sudah sampai.
3) Petugas laboratorium menerima paket spesimen, memeriksa kondisi
spesimen yang dikirim dan kemudian melakukan konfirmasi melalui SITRUST
bahwa paket sudah diterima dan memberitahukan kondisi paket tersebut,
apakah baik, rusak, bocor, volume kurang atau air liur dan menambahkan
keterangan jika diperlukan.

2.3.1.6. SOP Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan Spesimen


a. Tujuan:
SOP ini menjelaskan bagaimana cara memberitahukan hasil pemeriksaan
spesimen ke fasyankes pengirim.
b. Cakupan:
SOP ini berlaku untuk petugas laboratorium di fasyankes penerima yang
melakukan pemeriksaan terhadap spesimen yang dirujuk sehingga dapat segera
dilakukan tata laksana TBC atau TBC RO.
c. Alat dan bahan:
1) Formulir TB.05
2) Buku register TB.04 & SITB
d. Petugas:
Petugas laboratorium
e. Prosedur
1) Hasil pemeriksaan TCM harus dilaporkan ke fasyankes pengirim dalam waktu
1x 24 jam setelah hasil diperoleh agar pasien dapat segera mendapatkan tata
laksana TBC ataupun TBC RO. Pemberitahuan hasil pemeriksaan dilakukan
melalui SITB, pengiriman foto hasil TCM melalui pesan elektronik melalui
email, grup WA jejaring, WA pribadi petugas TBC, sms, telepon. Adapun
formulir TB05 beserta lampiran hasil pemeriksaan TCM dapat dikirimkan
menyusul melalui pos atau kurir bersamaan dengan mekanisme

Page | 14
pengembalian kemasan kosong spesimen. Atau melalui mekanisme lain yang
telah disepakati di tingkat kabupaten/kota seperti petugas fasyankes
pengirim akan melakukan pengambilan hasil fisik setiap satu minggu sekali
atau dua minggu sekali, atau hasil fisik akan diambil oleh dinas kesehatan
kemudian fasyankes pengirim akan mengambil secara rutin ke dinas
kesehatan, atau mekanisme lain sesuai situasi dan kondisi kab/kota
2) Informasi bagi klinisi/petugas TBC di fasyankes pengirim :
a) Jika hasil pemeriksaan Tes Cepat Molekuler adalah Rifampisin Resistan
(RR) :
✓ Spesimen berasal dari Terduga TBC RO, maka pasien harus
dirujuk ke RS Rujukan TBC RO untuk mendapatkan pengobatan.
✓ Spesimen berasal dari Terduga TBC, pemeriksaan ulang TCM
perlu dilakukan, minta pasien untuk mengumpulkan spesimen
yang baru dan kirim ke lab TCM sekali lagi. Hasil pemeriksaan
TCM yang kedua yang akan menjadi acuan dalam memberi
pengobatan. Rujuk pasien ke RS rujukan TBC RO jika hasil kedua
menunjukkan rif res
b) Jika hasil pemeriksaan TCM adalah Rifampisin Sensitif (RS) maka pasien
dapat memulai pengobatan TBC di Fasyankes setempat.
c) Jika hasil pemeriksaan TCM adalah Negatif lakukan pemeriksaan foto
toraks sesuai alur diagnosis TBC di Permenkes 67/2016. Jika gambaran
foto toraks mendukung TBC dan atas pertimbangan dokter, pasien dapat
didiagnosis sebagai pasien TBC terkonfirmasi klinis. Jika gambaran foto
toraks tidak mendukung TBC, kemungkinan bukan sakit TBC, cari
kemungkinan penyebab lain.
3) Hasil pemeriksaan Tes Cepat Molekuler dicetak dan dikirimkan kepada :
a) Laboratorium fasilitas kesehatan pengirim
Dan diketahui oleh
✓ Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terkait
✓ Poli TBC RO RS Rujukan dalam waktu 1 x 24 jam
4) Hasil pemeriksaan biakan dan uji kepekaan dituliskan dalam :
a) Formulir TB 05 dan dikirimkan kepada : laboratorium RS rujukan dan
wasor kab/kota terkait.
b) Buku register TB 04 dan SITB

Page | 15
Keterangan:
a) Semua spesimen terduga/pasien TBC/TBC RO yang berasal dari fasyankes
atau poli lainnya (poli TBC HIV/DM/anak/lainnya) dikirimkan ke poli
TBC/TBC RO menggunakan formulir rujukan pemeriksaan TB-05.
b) Data dasar terduga TBC/TBC RO selanjutnya diregister pada formulir TB-
06 oleh petugas poli TBC/TBC RO.
c) Spesimen TBC beserta formulir TB-05 dikirimkan ke laboratorium TCM,
kemudian cetak hasil pemeriksaan TCM.
d) Isikan hasil pemeriksaan TCM pada formulir TB-05 dan kirimkan ke
poli/fasyankes perujuk beserta cetakan hasil pemeriksaan TCM.
e) Alur pengiriman dan pelaporan hasil pemeriksaan TCM dapat disesuaikan
dengan kesepakatan internal masing-masing fasyankes.

2.4. Komponen Mekanisme Pengiriman Spesimen


Ada 6 komponen utama yang diperlukan agar pelaksanaan mekanisme pengiriman spesimen
ini dapat berjalan dengan baik, yakni:
1) Kebijakan yang mendukung pelaksanaan mekanisme pengiriman spesimen
2) Sumber daya manusia yang memastikan pelaksanaan kegiatan pengiriman spesimen
berjalan sesuai dengan SOP
3) Sistem informasi SITRUST yang membantu dalam memantau pengiriman spesimen hingga
diterima oleh fasyankes pengirim
4) Logistik dari pengiriman spesimen, yakni pengemasan dan TCM
5) Pedoman/SOP terkait dengan jejaring rujukan dan pengiriman spesimen
6) Pembiayaan pelaksanaan pengiriman spesimen, yang meliputi perbantuan teknis, biaya
pengiriman, biaya pemeriksaan dan pengadaan logistik pengemasan

Page | 16
2.5. Peran dan Tanggung Jawab Pihak Terlibat
Peran dan tanggung jawab pihak terkait adalah sebagai berikut:
Peran & tanggung jawab
Subdit TBC/Subdit Penunjang Pengampu program pengiriman spesimen
Dinas Kesehatan Provinsi • Penanggung jawab kegiatan pengiriman spesimen di
wilayah Provinsi
• Bersama Dinas Kesehatan Kab/Kota membentuk jejaring
pengiriman spesimen di wilayahnya
• Membentuk tim TOT tingkat provinsi dan melatih tim
trainer tingkat Kab/Kota terkait dengan pelaksanaan
pengiriman spesimen
• Melakukan pengadaan material pengemasan
• Membuat perjanjian kerja sama dengan penyedia
layanan kurir
Dinas Kesehatan Kab/Kota • Penanggung jawab kegiatan pengiriman spesimen di
wilayahnya
• Bersama Dinas Kesehatan Provinsi membentuk jejaring
pengiriman spesimen di wilayahnya
• Berperan sebagai administrator dalam pengiriman
spesimen untuk membuat akun pengguna, memastikan
jejaring rujukan dan memantau pelaksanaan
pengiriman spesimen
Fasyankes pengirim spesimen • Meminta terduga TBC/TBC RO yang memenuhi kriteria
untuk mengumpulkan spesimen
• Mengisi register buku rujukan terduga TBC / TBC RO
• Menerima spesimen dan mengisi form TB.05
• Melakukan isian formulir terduga TB (TB 06) dan
permohonan lab (TB 05) di SITB

Page | 17
• Melakukan order pengiriman spesimen ke jejaring
rujukan yang telah ditetapkan menggunakan SITRUST
dengan mengambil data integrasi SITB
Fasyankes penerima (lab TCM • Memberikan konfirmasi paket spesimen telah diterima
dan uji kepekaan) dan memberikan umpan balik terhadap kondisi paket
menggunakan SITRUST
• Mensterilkan box pengiriman spesimen sebelum
diberikan kepada kurir
• Melakukan pemeriksaan spesimen
• Mengisi hasil pemeriksaan spesimen di SITB
Kurir • Mengambil paket spesimen dari fasyankes pengirim
yang akan dikirim ke fasyankes penerima
• Mengkonfirmasi waktu pengambilan paket spesimen,
pengambilan paket dan saat paket diterima oleh
fasyankes penerima melalui SITRUST
• Mengembalikan box kosong ke fasyankes pengirim
pada order berikutnya

3. Persiapan Implementasi Mekanisme Pengiriman Spesimen


3.1. Pemetaan jejaring laboratorium pengiriman spesimen
Jejaring laboratorium TBC adalah jejaring kerja laboratorium yang melaksanakan pelayanan
kepada pasien TBC sesuai dengan jenjangnya, mulai dari fasyankes satelit sampai
laboratorium rujukan TBC Nasional, yang memiliki kompetensi mulai dari pemeriksaan
mikroskopis, biakan, uji kepekaan dan molekular untuk mendukung program pengendalian
TBC.
a. Laboratorium Biomolekuler
Pemeriksaan diagnosis molekuler terdiri dari tes cepat molekuler (TCM) dan Line Probe
Assay (LPA). Berdasarkan Permenkes No.67/2016 penegakan diagnosis TBC dapat
menggunakan alat TCM baik untuk terduga yang berasal dari sektor pemerintah dan
swasta. Untuk memastikan akses dan pemanfaatan alat TCM secara optimal maka
diperlukan pembentukan dan penguatan jejaring laboratorium rujukan TCM.
Pada dasarnya pemetaan jejaring laboratorium rujukan TCM bersifat dinamis dan
dikoordinir langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pembentukan jejaring
laboratorium TCM perlu menyesuaikan antara jumlah anggota jejaring dengan kapasitas
pemeriksaan TCM di wilayah masing-masing. Disamping itu juga mempertimbangkan
estimasi terduga dengan algoritma penegakan diagnosis TBC dengan pemeriksaan TCM.
b. Laboratorium Biakan dan Uji kepekaan
Laboratorium ini melaksanakan pemeriksaan biakan dan tersertifikasi untuk pemeriksaan
uji kepekaan M.tuberculosis lini 1 dan lini 2. Alur dan jejaring rujukan pemeriksaan biakan
dan uji kepekaan ditentukan langsung oleh Kementerian Kesehatan dan dapat berubah
secara periodik sesuai situasi dan kondisi di wilayah masing-masing.

3.2. Pemilihan dan Pembuatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Penyedia Layanan
Kurir
Spesimen dahak dikategorikan dalam agen infeksius Kategori B sehingga memerlukan tata
cara pengelolaan yang khusus, mulai dari pengemasan, penyimpanan sampai proses
pengiriman. Pada prinsipnya, untuk memastikan daya hidup kuman, perlu diperhatikan lama
penyimpanan spesimen, mulai dari proses pengiriman sampai spesimen diperiksa dengan
ketentuan sebagai berikut:

Page | 18
a. Pemeriksaan TCM
1) Suhu 2-8°C : Spesimen dahak harus diolah dalam 7 hari
2) Suhu ruang : Spesimen dahak harus segera diolah dalam 3 hari
b. Uji biakan dan kepekaan obat
1) Suhu 4-8°C : Ditempuh dalam 72 jam
2) Suhu kamar : Ditempuh dalam 48 jam
Dengan demikian, untuk menjamin paket spesimen dapat sampai di laboratorium rujukan
dalam batas waktu tertentu serta mendapat penanganan yang tepat selama proses
pengiriman, diperlukan adanya kerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi dengan
layanan kurir khusus (dedicated-courier).
3.2.1. Langkah-langkah
a. Pemilihan penyedia jasa layanan kurir
Penyedia layanan kurir dan moda transportasi yang akan digunakan dalam proses
pengiriman dapat beragam sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah.
Meskipun demikian dalam pemilihan vendor perlu diperhatikan kapabilitas dari
penyedia layanan kurir meliputi cakupan wilayah, kesediaan untuk mengirim paket
spesimen dahak, termasuk tarif dan mekanisme layanan penjemputan yang
ditawarkan. Proses pemilihan vendor juga harus memperhatikan sumber pendanaan
yang digunakan. Apabila Dinas Kesehatan Provinsi menggunakan dana Global Fund
untuk kegiatan TB RO, maka harus mengikuti ketentuan pengadaan barang dan jasa
(procurement policy) yang berlaku. Misalnya, apakah perlu melalui proses bidding
terbuka atau dapat dilakukan penunjukkan langsung. Dalam hal ini, Dinas Kesehatan
Provinsi disarankan untuk berkonsultasi dengan bidang pengadaan daerah. Jika
sebelumnya Dinas Kesehatan Provinsi pernah membuat dokumen PKS untuk tujuan
pengadaan barang atau jasa, proses pengadaan tersebut dapat digunakan sebagai
acuan.
b. Koordinasi awal dengan vendor terpilih untuk memulai penyusunan dokumen PKS
Pertemuan koordinasi awal antara Dinas Kesehatan Provinsi dan vendor terpilih
dilakukan untuk membangun komitmen, mensosialisasikan mekanisme pengiriman
spesimen, termasuk menjelaskan fungsi dan peran yang diharapkan dari pihak kurir
sebagai landasan dalam penyusunan template kerja sama. Pada umumnya penyedia
jasa kurir sudah memiliki template perjanjian kerja sama dengan klien-klien
sebelumnya. Dinas Kesehatan Provinsi dapat menggunakan template tersebut
sebagai draft awal pembuatan perjanjian kerja sama.
c. Pertemuan penyusunan PKS antara Dinas Kesehatan Provinsi dan vendor terpilih
Dalam pertemuan ini akan dibahas secara mendetail kalimat per kalimat dalam
template PKS yang digunakan. Klausul yang relevan namun belum tercantum dalam
dokumen akan ditambahkan dan klausul yang tidak relevan akan dihilangkan
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Setiap istilah dan singkatan yang dipakai
dalam dokumen harus tercantum dan dijelaskan pada bagian definisi operasional.
Pertemuan pembahasan draft PKS dilakukan oleh tim teknis penyusunan PKS dan
sebaiknya juga melibatkan bagian hukum dari kedua belah pihak. Sebagai contoh
untuk penyusunan PKS dengan PT Pos Indonesia pada kegiatan pilot SITRUST, dari
pihak Dinas Kesehatan Provinsi diwakili oleh Wasor, PPO GF, dan FA/AFA GF
sementara dari pihak PT POS Indonesia diwakili oleh perwakilan kantor pos regional
divisi Surat dan Paket, Remitansi Keuangan (wesel pos) dan IT.
Adapun hal-hal yang harus tertera dalam PKS adalah sebagai berikut:

Page | 19
1) Ruang lingkup perjanjian kerja sama, selain mencakup layanan pengiriman
spesimen juga mengatur pengembalian kemasan kosong (jika menggunakan
kemasan yang non-dissposable).
2) Tata cara perlakuan dan penanganan kiriman termasuk standar waktu
pengantaran.
3) Tarif pengiriman spesimen diberlakukan flat rate. Tarif sekali pengiriman ini juga
sudah termasuk pengembalian kemasan kosong.
4) Tata cara penagihan invoice pembayaran. Jika kegiatan menggunakan sumber
pendanaan GF, maka perlu dicantumkan pula klausul mengenai pembebasan
tagihan dari pajak.
Dalam PKS, perlu dicantumkan secara mendetail:
1) Tanggal efektif berlaku
2) Tanggal habis berlaku
3) Perjanjian adalah antara penyedia layanan kurir dengan Dinas Kesehatan Provinsi
4) Perjanjian masing-masing pihak, yang memuat perihal penting, yakni:
a) Kesepakatan penyedia layanan kurir untuk mengirim/melakukan seluruh
layanan yang dibutuhkan.
b) Cara permintaan dilakukan via telefon, e-mail, fax, atau formulir permintaan.
c) Bukti pengambilan dan pengiriman spesimen dengan tanda tangan pihak
berwenang pada tiket pengambilan/airway bill atau slip sales digunakan
sebagai bukti pengiriman dan penerimaan spesimen.
d) Penyerahan tagihan (invoice) semua pengiriman yang telah terlaksana selama
periode pembayaran kepada Dinas Kesehatan Provinsi. Tagihan harus
memuat semua informasi yang diperlukan.
e) Batas waktu pembayaran ke penyedia layanan kurir setelah tagihan diterima.
f) Penyedia layanan kurir akan memperoleh bayaran dengan satuan harga yang
tetap (ditentukan) per pengiriman spesimen.
5) Lingkup kerja (site lokasi pengambilan dan pengiriman spesimen)
6) Pihak-pihak yang terkait
7) Proses (SOP pengambilan dan pengiriman)
8) Waktu pengambilan dan pengiriman
9) SOP untuk penyedia layanan kurir
10) Harga per pengiriman per lokasi
11) Daftar lokasi pengambilan dan pengiriman
12) Terminasi kontrak
13) Klausul penalti
14) Klausul amandemen
d. Penyusunan dokumen petunjuk pelaksanaan pendamping PKS
Setiap hal teknis terkait pelaksanaan kegiatan pengiriman spesimen diatur dalam
petunjuk pelaksanaan (juklak) yang menjadi dokumen teknis pendamping PKS.
Petunjuk pelaksanaan ini akan menjadi panduan teknis khususnya bagi penyedia jasa
layanan kurir dalam pelaksanaan kegiatan. Pembahasan juklak dapat dilakukan
bersamaan dengan pembahasan PKS dengan frekuensi pertemuan minimal 2-3 kali
dengan durasi 1 hari kegiatan.
Dokumen juklak memuat komponen yang lebih detail dari PKS sebagai berikut:
1) Tata cara, prosedur dan alur dalam penanganan kiriman spesimen, termasuk di
dalamnya klausul perlakuan paket spesimen seperti tidak boleh dibalik/jatuh,

Page | 20
tidak boleh dibanting, harus ditempel dengan label biohazard-fragile-posisi atas,
dll.
2) Jejaring pengiriman spesimen termasuk PIC dari masing-masing pihak (Matriks 1)
3) Prosedur penagihan dan rekonsiliasi.
e. Finalisasi dan penandatanganan dokumen PKS
Setelah draft PKS dan Petunjuk Pelaksanaan difinalkan dan direvisi oleh bagian hukum
kedua belah pihak, maka perlu dibubuhkan paraf dari pejabat pembuat dokumen dari
kedua belah pihak pada setiap halaman PKS (untuk dokumen Petunjuk Pelaksanaan
jika dirasa perlu juga dapat diparaf di setiap halaman karena berformat seperti
Standar Pelayanan Operasional/ SPO).

Pada contoh PKS dengan PT POS Indonesia, dokumen PKS minimal diparaf oleh Kabid
P2 dan dari sisi Kantor Pos Regional diparaf oleh pejabat setara dalam struktur PT POS.
Untuk penandatanganan PKS, dilakukan antara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
sebagai Sub-recipient Representative Global Fund dengan Kepala Kantor Pos
Regional.

Untuk kepentingan penandatanganan PKS, jika salah satu klausulnya menyebutkan


dana GF sebagai satu-satunya sumber pendanaan kegiatan, maka harap dipastikan SK
Kepala Dinas sebagai Sub-recipient Representative GF masih valid atau sudah
diperbaharui sesuai nama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi yang sedang menjabat.
Alternatif lainnya adalah menggunakan jabatan Kepala Dinas Provinsi dengan
mencantumkan nomor SK Pengangkatan Kepala Dinas Kesehatan oleh Gubernur.
Alternatif ini sebenarnya lebih baik mengingat PKS menjadi tidak perlu diamandemen
jika pendanaan GF sudah selesai atau kegiatan didanai oleh sumber lain (misalnya
APBD).

Page | 21
Matriks 1. Jejaring Pengiriman Spesimen
Provinsi :
Kab/Kota :

Fasyankes Pengirim Fasyankes Penerima Kurir Terpilih


Estimasi SWP Detail
Standar waktu Estimasi biaya pentarifan
Jenis a. Telepon a. Telepon
No Kode Kode Nama Estima pengiriman (Harga terdiri
fasyan Nama Fasyankes Nama Fasyankes PIC
fasyanke Nama Alamat fasyan fasyan Alamat si dari item apa
kes PIC b. Telpon PIC b. Telpon kurir Minimum
s kes kes Jarak Maksimum saja dan
PIC PIC Min Maks (sampai
( ... gram) berapa per
1200 gram)
itemnya )

Page | 22
3.3. Sosialisasi awal mekanisme pengiriman spesimen kepada pemangku kepentingan di
tingkat kabupaten/kota
Tujuan dari kegiatan sosialiasi ini adalah untuk memperkenalkan mekanisme pengiriman
spesimen, termasuk memaparkan pencapaian kegiatan uji coba pengiriman spesimen yang
dilaksanakan di provinsi pilot serta untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari
pemangku kebijakan terkait dengan pelaksanaan mekanisme tersebut. Pada pertemuan ini,
sistem informasi untuk pengiriman spesimen (SITRUST) juga diperkenalkan kepada pemangku
kepentingan.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan selama 1 hari dengan agenda kegiatan sebagai berikut:

Materi Program Bentuk Kegiatan


Capaian program P2TBC dan analisis situasi: Paparan
• Pemanfaatan TCM
• Pemetaan jejaring pengiriman spesimen
• Pelaksanaan pengiriman spesimen
• Sistem pencatatan dan pelaporan
Penjelasan mekanisme pengiriman spesimen & capaian hasil Paparan
kegiatan uji coba pengiriman spesimen
Simulasi singkat cara penggunaan aplikasi SITRUST Paparan & praktik
Kesepakatan timeline pelaksanaan kegiatan selanjutnya Diskusi

3.4. Pembentukan dan pelatihan tim fasilitator Provinsi


Tahap selanjutnya adalah pembentukan tim fasilitator tingkat provinsi terdiri dari wasor
provinsi, petugas lab TBC (B/BLK), TO GF dan mitra untuk memfasilitasi:
a. Penguatan lab TBC terkait pengiriman spesimen (pengemasan, handling penerimaan)
b. Pelatihan administrator SITRUST di tingkat kabupaten/kota
c. Kesepakatan SPO pengiriman spesimen
d. Pelatihan pengguna SITRUST di tingkat Kab/Kota
e. Monitoring capaian via dashboard SITRUST

Pelatihan bagi tim fasilitator dilaksanakan selama 2 hari kegiatan efektif, dimana hari 1 akan
diberikan materi program dan hari 2 diberikan materi teknis penggunaan SITRUST dengan
rincian materi dan bentuk kegiatan sebagai berikut:

Bentuk
Materi Program Bentuk Kegiatan Materi Teknis
Kegiatan
Kebijakan program P2TBC Paparan Jejaring laboratorium Diksusi
rujukan molekuler & uji
kepekaan
Algoritma pemeriksaan TBC Paparan Kesepakatan (SPO) Diskusi
dan TBC RO dengan TCM pengiriman spesimen
Pencatatan dan pelaporan Paparan Aplikasi SITRUST: web based Paparan &
& mobile based praktik
Klaim pendanaan GF untuk Paparan Troubleshooting aplikasi Paparan
kegiatan MTPTRO SITRUST
Pengemasan dengan rantai Paparan & praktik
dingin & tanpa rantai dingin

Page | 23
3.5. Lokakarya mekanisme pengiriman spesimen dan pelatihan pengguna SITRUST
Lokakarya pelatihan mekanisme pengiriman spesimen dengan pemanfaatan aplikasi SITRUST
dan layanan kurir dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1) Pengenalan mekanisme pengiriman spesimen yang terpantau dan tercatat sistematis
melalui pemanfaatan SITRUST dan layanan kurir baik pihak ketiga maupun kurir internal
petugas kesehatan.
2) Pemetaan serta penguatan jejaring rujukan laboratorium untuk pengiriman spesimen.
3) Penyusunan kesepakatan teknis mekanisme pengiriman spesimen termasuk alur
pengiriman & penerimaan, batas waktu untuk melakukan order pengiriman,
penjemputan sampai penerimaan, dll
4) Pelatihan penggunaan SITRUST baik aplikasi web based maupun aplikasi mobile sesuai
peran masing-masing.
5) Pelatihan pengemasan spesimen berdasarkan standar keamanan pengiriman sampel
dahak (International Air Transportation Association - IATA)
Kegiatan lokakarya dilaksanakan selama 1 hari kegiatan. Peserta lokakarya merupakan
perwakilan dari 2 komponen utama yang sangat berperan dalam pelaksanaan mekanisme
pengiriman spesimen di masing-masing fasyankes, yakni petugas analis laboratorium dan
petugas poli DOTS. Kegiatan lokakarya ini juga dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan
TBC lainnya, seperti pertemuan monev, pelatihan MTPRO, dll.

Materi dan bentuk kegiatan dalam lokakarya pelatihan mekanisme pengiriman spesimen
adalah sebagai berikut:

No Materi Pelatihan Bentuk Kegiatan Waktu


1 Kebijakan program TBC: Paparan 45’
Algoritma pemeriksaan TBC, kebijakan penggunaan
TCM, pencatatan & pelaporan
2 Matriks jejaring pengiriman spesimen Diskusi 15’
3 Matriks kesepakatan mekanisme pengiriman Diskusi 30’
spesimen memuat alur pengiriman, batas waktu
pengiriman, penjemputan sampai penerimaan,
mekanisme klaim, dll.
4 SITRUST: Fungsi, peran dan cara penggunaannya Paparan, simulasi & 90’
role play
5 Pengemasan dahak dengan dan tanpa rantai dingin Pemutaran video & 60’
praktik

Matriks Kesepakatan

ITEM FASYANKES FASYANKES


Detail KURIR
PEMBAHASAN PENGIRIM PENERIMA
a. Alat Pelindung Diri
b. Pot dahak
bermulut lebar
dan bertutup ulir
c. Formulir TB-05
d. Buku Register TB-
1. Logistik Daftar Alat & Bahan 04 N/A N/A
e. Alat Tulis
f. Label (1) nama -
alamat fasyankes
pengirim &
fasyankes tujuan
(2) biohazard,

Page | 24
barang pecah
belah, jangan
dibalik
g. Parafilm
h. Wadah
bertutup/dus
tebal/styrofoam
i. Solatip bening
j. Plastik
Cetik/Zipper bag
k. Absorben (Tissue)
l. Gunting
Kemasan/wadah Kemasan pakai
pengiriman yang ulang/non- N/A N/A
digunakan dispossible
Pengadaan dari (item
logistik apa saja yg
ditanggung oleh
Provinsi dan
ditanggung fasyankes)
Kriteria terduga Kriteria
dirujuk untuk selektif/semua N/A N/A
2. Diagnosis
pemeriksaan TCM terduga
TCM
Jumlah pot sputum
S&P
untuk dikirim
Mengemas paket &
Terima notifikasi:
order:
Konfirmasi via Konfirmasi jam
1. Petugas Lab
SITRUST & sterilisasi jemput:
PIC yang ditunjuk 2. Petugas TBC*
box kosong: Konfirmasi
(khusus fasyankes
Petugas Lab diambil:
yang tidak memiliki
Konfirmasi sampai:
petugas lab)
3. Order pengiriman Penerimaan Penjemputan:
Batas waktu
Transportasi Hari/jam: Hari/jam: Hari/jam:
Spesimen Alur penerimaan Langsung ke lab Langsung ke lab
Dokumen
Pencatatan/Pelaporan N/A
Program
Besaran biaya yg Pengantaran: real
Packing: Pemeriksaan:
dapat diklaim & cost
Dokumen klaim: Dokumen klaim:
dokumen Dokumen klaim:
Frekuensi klaim Frekuensi klaim:
kelengkapan Frekuensi klaim

4. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan mengacu pada peraturan dan sistem informasi yang ditetapkan oleh
P2TBC baik secara manual maupun elektronik untuk menjamin akuntabilitas dan evaluasi
program.

Page | 25
4.1. Pencatatan pelaporan rujukan dari fasyankes DOTS untuk pemeriksaan TCM

4.2. Pencatatan dan pelaporan dari klinik & DPM untuk pemeriksaan TCM

Page | 26
5. Monitoring
5.1. Monitoring
a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1) Pengecekan secara berkala peningkatan kasus pada SITB di wilayahnya
2) Wasor kabupaten/kota bertanggungjawab memastikan semua terduga TB RO yang
dirujuk sampai tepat waktu ke fasyankes TCM → remote monitoring via SITRUST →
sisipkan screenshot menu monitoring SITRUST versi website
3) Memastikan terduga dengan hasil positif yg dirujuk melalui SITRUST tercatat di sistem
pencatatan nasional → crosscheck dengan SITB
4) Identifikasi masalah & mencari solusi
b. Dinas Kesehatan Provinsi
1) Pengecekan berkala peningkatan kasus pada SITB antar kabupaten/kota
2) Kinerja kurir sesuai Perjanjian Kerja Sama
3) Memantau fasyankes yang belum melakukan pengiriman spesimen sesuai dengan
mekanisme yang disepakati
5.2. Evaluasi
Indikator-indikator yg diakses lewat SITRUST

No Indikator penilaian Numerator Denominator Periode Sumber data


1 Jumlah pengiriman Jumlah NA Per bulan SITRUST
spesimen dirujuk ke lab spesimen
TCM maupun C/DST dirujuk
2 Proporsi pemeriksaan TB Jumlah terduga Jumlah terduga Per bulan SITRUST
berdasarkan jenis dirujuk dirujuk untuk
terduga TBC berdasarkan diagnosis TCM
jenis terduga:
TBC anak, TBC
HIV, TBC RO, dll
3 Proporsi temuan kasus Jumlah terduga Jumlah terduga Per bulan SITB
TBC dengan hasil rif dirujuk untuk
sen atau rif res diagnosis TCM
4 Partisipasi fasyankes Jumlah Jumlah fasyankes Per bulan SITRUST
fasyankes yang yang telah
telah merujuk mengikuti
spesimen via pelatihan
SITRUST lokakarya
5 Durasi pengiriman Lamanya waktu yang dibutuhkan Per bulan SITRUST
mulai dari spesimen diambil oleh
kurir sampai spesimen diterima oleh
fasyankes TCM

6. Referensi
a. KMK No. HK.01.07/Menkes/755/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Tatalaksana Tuberkulosis
b. Buku petunjuk teknis Transportasi spesimen tuberkulosis, Kementerian Kesehatan RI, 2019
c. Buku Petunjuk Teknis Pemeriksaan TBC Menggunakan Tes Cepat Molekuler, Kementerian
Kesehatan RI, 2017.
d. Buku Petunjuk Teknis Pemeriksaan Biakan, Identifikasi, dan Uji Kepekaan Mycobacterium
Tuberculosis pada Media Padat, Kementerian Kesehatan RI, 2012.

Page | 27
e. Guidance on Regulations for the Transport of Incetious Substances 2017 – 2018, WHO, 2017.
f. Surat Edaran No. PM.01.02/1/2530/2017 tentang Penjelasan Alur Diagnosis, Laboratorium,
Pengobatan, serta Pencatatan dan Pelaporan TBC.
g. Surat Edaran No. PM.01.03/1/2137.1/2017 tentang Aturan Pemberian Nomor Identitas
Sediaan Pasien TBC dan TBC Resistan Obat (RO)

7. Lampiran
a. SOP Pengumpulan Dahak
- Pengumpulan dahak
- Pemberian nomor sediaan
- Pengemasan
b. Manual User SITRUST versi 2020 terintegrasi dengan SITB

Page | 28
Lampiran A
SOP Pengumpulan Dahak

SOP 1: Pengumpulan Dahak

Tujuan: SOP ini menjelaskan bagaimana cara pengambilan dahak dari terduga.
Cakupan: SOP ini berlaku untuk petugas poli TBC di fasyankes pengirim dalam melakukan pengambilan
dahak.
Alat dan bahan:
 Pengambilan dahak dilakukan di tempat khusus (booth dahak)
 Pot dahak (2)
 Tisu
Petugas:
• Petugas poli TBC
• Petugas laboratorium

LOKASI

Lokasi berdahak harus dapat menjaga


martabat pasien, agar pasien dapat
dengan leluasa berdahak.
Untuk mencegah penularan,
pengumpulan dahak dilakukan di ruang
terbuka yang terkena matahari langsung
atau di sputum booth dengan ventilasi
baik.
Sputum booth harus dilengkapi dengan
sarana cuci tangan: air mengalir dan
sabun.
Poster cara pengumpulan dahak harus
terpampang di lokasi pengumpulan
dahak.
Prosedur:
a. Kumur dengan air putih matang sebelum mengeluarkan dahak, bila memakai gigi palsu,
lepaskan gigi palsu sebelum berkumur.
b. Tarik napas dalam 2-3 kali dan hembuskan napas dengan kuat.
c. Buka penutup pot dahak, dekatkan pot dahak dekat dengan mulut.
d. Batukkan dengan keras dari dalam dada dan keluarkan dahak ke dalam pot. Hindari terjadinya
percikan pada dinding luar wadah.
e. Tutup pot dahak dengan rapat.
f. Bersihkan mulut dengan tisu dan buang tisu pada tempat sampah tertutup yang sudah
disediakan.
g. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
h. Serahkan pot dahak kepada petugas laboratorium.

Page | 29
SOP 2: Pemberian Nomor Sediaan

Tujuan: SOP ini menjelaskan bagaimana cara memberikan nomor sediaan pada pot dahak.

Cakupan: SOP ini berlaku untuk petugas laboratorium di fasyankes pengirim dalam memberikan
nomor sediaan dahak yang akan dirujuk ke lab TCM atau C/DST.

Alat dan bahan:

 Label nomor sediaan


 Spidol permanen

Petugas:
• Petugas laboratorium

Prosedur:
a. Petugas laboratorium menuliskan nomor identitas dan tanggal pengumpulan spesimen
dahak pada dinding pot dahak dengan spidol permanen sesuai dengan nomor register
TB-06 di fasyankes pengirim.
b. Pemberian nomor identitas sediaan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

Keterangan:
• 2 digit = Tahun berjalan pengambilan dahak (spesimen)
• 7 – 11 digit = 7 digit untuk kode RS; 11 digit untuk kode Puskesmas
*Kode RS diperoleh dari Ditjen Yankes (RS) dan kode
Puskesmas dari Pusdatin
• 1 digit = Angka 1 untuk terduga TBC sensitif obat (SO)
Angka 2 untuk terduga TBC resistan obat (RO)
• 4 digit = Nomor urut terduga TBC dan TBC RO sesuai register
TB.06
• “_” = Kode huruf dan angka sesuai waktu pengambilan
dahak

Page | 30
c. JANGAN lakukan penulisan: Nama pasien dan identitas pasien pada tutup pot dahak.
Tuliskan penomoran identitas sediaan versi singkat pada dinding pot dengan ketentuan
sebagai berikut:

Page | 31
Gambar 1. Cara pemberian identitas pasien pada pot dahak

Page | 32
SOP 3: Pengemasan Spesimen

Tujuan: SOP ini menjelaskan bagaimana cara pengemasan spesimen sesuai dengan standar
pengemasan.

Cakupan: SOP ini berlaku untuk petugas laboratorium di fasyankes pengirim dalam melakukan
pengemasan spesimen yang akan dirujuk ke lab TCM atau C/DST sehingga aman sampai diterima di
fasyankes penerima.

Alat dan bahan:

No. Nama Barang Spesifikasi Contoh Barang


a. Pengepakan spesimen tanpa rantai dingin untuk rujukan pemeriksaan TCM
1 Kemasan/wadah Volume 2-3 L,
bertutup terbuat dari bahan
yang tidak mudah
rusak, Tinggi >10 cm
sehingga
memungkinkan
memuat beberapa
pot dahak yang
disusun bertumpuk,
atau bersebelahan.
b. Pengepakan spesimen rantai dingin untuk rujukan pemeriksaan biakan dan uji kepekaan
1 Cool box Volume 4-6 Liter,
berat 2 kg, dimensi
280x80x200mm

2 Ice cool gel Dimensi 14,5 x 9 x


2,5 cm

2 Pot dahak Tidak mudah pecah,


tidak bocor,
bermulut lebar
(diameter 5-6 cm)
dan bertutup ulir
(minimal 4 ulir).

Page | 33
3 Parafilm (36) Segel di sekeliling
tutup pot dahak
untuk memastikan
pot dahak tertutup
rapat dan spesimen
tidak tumpah.

Parafilm M
Laboratory Seal Film
PM-996
Ukuran 4'' (101mm)
x 38 Meter (125ft)
1 Roll Lab Supplies
Untuk mengemas 1
pot dahak
dibutuhkan 5 cm
4 Kantong plastik Pembungkus lapis
ziplock (untuk pertama pot dahak
pot dahak) dengan ukuran
15x10 cm

4 Kantong plastik Pembungkus lapis


bening kedua untuk 2 pot
dahak dari satu
pasien sekaligus
pembungkus
formulir dengan
ukuran 30 x 40 xm,
transparan

5 Label Biohazard Label biohazard,


label sticker posisi jangan dibalik
dan barang pecah
belah, disarankan
terbuat dari bahan
vinyl
6 Lakban Alat perekat sebagai
segel di sekeliling
tutup box plastik,
berwarna bening

Page | 34
7 APD 1. Sarung tangan,
handscoen non steril

2. Masker bedah

8 Karet gelang
9 Gunting

10 Tisu Absorban

Page | 35
Lampiran B
Manual user SITRUST 2020

Manual User
SITRUST versi 2020 terintegrasi dengan SITB

Daftar ISI
A. SITRUST versi mobile....................................................................................................................... 2
1. Update SITRUST versi 8 ke SITRUST versi 2020 yang terintegrasi dengan SITB ......................... 2
2. Tampilan dan fungsi menu Fasyankes Pengirim ......................................................................... 3
3. Tampilan dan fungsi menu Fasyankes Penerima ........................................................................ 4
4. Tampilan dan fungsi menu Kurir ................................................................................................. 5
5. Cara Melakukan Order Pengiriman oleh Fasyankes Pengirim .................................................... 6
6. Cara Melakukan konfirmasi pengiriman oleh Kurir .................................................................... 7
7. Cara Melakukan konfirmasi Penerimaan oleh Fasyankes Penerima .......................................... 8
8. Cara Memantau Status Pengiriman .......................................................................................... 10
B. SITRUST Versi Website .................................................................................................................. 11
1. Tampilan.................................................................................................................................... 11
2. Fungsi dan Menu (perbedaan dengan SITRUST website lama) ................................................ 13
a. Membuat Master Fasyankes Pengirim dan Fasyankes Penerima ........................................ 13
b. Membuat Jejaring Fasyankes penerima ............................................................................... 13
c. Membuat master Kurir dan Jejaring kurir............................................................................. 14
d. Membuat akun pengguna ..................................................................................................... 17
3. Melakukan monitoring data SITRUST versi 2020 terintegrasi dengan SITB ............................. 19
a. Monitoring pengiriman ......................................................................................................... 19
b. Laporan spesimen dirkirim.................................................................................................... 20
c. Laporan pengiriman .............................................................................................................. 22
4. Mekanisme Monev dan Menu Dashboard ............................................................................... 23

Page | 1
A. SITRUST versi mobile
1. Update SITRUST versi 8 ke SITRUST versi 2020 yang terintegrasi dengan SITB

Keterangan :
- Buka aplikasi “play store” di HP
Android pengguna
- Ketik “SITRUST” di kolom
pencarian
- Pilih aplikasi “SITRUST” untuk
melakukan update atau
pembaruan aplikasi dari
SITRUST versi 8 menjadi
SITRUST versi 2020
(untuk beberapa pengaturan
HP, mungkin akan melakukan
update aplikasi secara otomatis
saat tersambung dengan
jaringan wifi)
- Pilih “update” atau
“pembaruan” di aplikasi
- Tunggu sampai proses instalasi
selesai
- Jika sudah selesai, buka aplikasi
- Login dengan username dan
password yang sudah dibuatkan

Page | 2
2. Tampilan dan fungsi menu Fasyankes Pengirim

SITRUST versi 8 (versi lama) SITRUST 2020

• Terdapat 6 menu • Terdapat 2 Menu Utama (sesuai


• Hanya bisa di akses : dengan fungsi fasyankes pengirim)
- Order pengiriman, Status - Menu “Buat Order” untuk order
Pengiriman, Hasil Pemeriksan, pengiriman
Notifkasi - Menu “Status Pengiriman” untuk
melihat status kiriman
• Warna dominan : Hijau • Warna Dominan : Orange

Page | 3
3. Tampilan dan fungsi menu Fasyankes Penerima

SITRUST versi 8 (versi lama) SITRUST 2020

• Terdapat 6 menu • Terdapat 4 Menu Utama sesuai


• Hanya bisa di akses dengan fungsi fasyankes penerima dan
- Fasyankes penerima, Status pengirim (default pada SITRUST baru
Pengiriman, Hasil Pemeriksan, fasyankes penerima sekaligus menjadi
Notifkasi, Order pengiriman pengirim)
(untuk fasyankes penerima - Menu “Terima Paket” untuk
sekaligus pengirim) melakukan konfirmasi dan
feedback penerimaan paket
- Menu “Paket yang akan
diterima” untuk melihat status
kiriman paket yang akan diterima
- Menu “buat order” untuk order
pengiriman
- Menu “status pengiriman” untuk
melihat status kiriman jika
fasyankes melakukan order
pengiriman

• Warna dominan : Hijau • Warna Dominan : Hijau

Page | 4
4. Tampilan dan fungsi menu Kurir

SITRUST versi 8 (versi lama) SITRUST 2020

• Terdapat 6 menu • Terdapat 3 Menu Utama sesuai


• Hanya bisa di akses dengan fungsi kurir
- Kurir, Status Pengiriman, Notifkasi - Menu “Rencana pengambilan”
untuk melakukan konfirmasi
rencana paket akan diambil
- Menu “Pengambilan” untuk
melakukan konfirmasi bahwa
paket telah diambil
- Menu “Konfirmasi sampai”
untuk melakukan konfirmasi
bahwa paket telah sampai tujuan
• Warna dominan : Hijau • Warna Dominan : Biru

Page | 5
5. Cara Melakukan Order Pengiriman oleh Fasyankes Pengirim
1. Input tambah terduga TBC (TB 06) di SITB
2. Input “permohonan lab” (TB 05) terduga TBC

3. Pilih “buat order” untuk 4. Isi dan sesuaikan 5. Pilih “buat order”
membuat order - “tanggal order”, 6. Pilih “tambah spesimen”
pengiriman spesimen - “lab fasyankes untuk menambahkan
tujuan” spesimen terduga yang
- “kurir” akan di kirim

Akan tampil daftar terduga 8. Pilih icon “  “ untuk 10. Notifikasi “order berhasil
yang telah diinput kembali ke detail order dibuat” jika proses order
“permintaan lab” di SITB setelah manambahkan berhasil dibuat
7. Pilih “tambah” untuk terduga selesai
menambahkan terduga 9. Pilih “kirim order” untuk
yang akan di kirim menyelesaikan order

Page | 6
6. Cara Melakukan konfirmasi pengiriman oleh Kurir
Konfirmasi Rencana Pengambilan

Saat fasyankes pengirim 1. Pilih “rencana 3. Isi dan sesuaikan


berhasil melakukan order, pengambilan” untuk - “tanggal rencana
akan ada notifikasi dari aplikasi melakukan konfirmasi pengambilan”
ke kurir untuk mengambil rencana pengambilan - “jam rencana
paket pengiriman dari 2. Pilih order yang akan pengambilan”
fasyankes tersebeut dikonfirmasi Pilih “kirim” untuk
pengiriman konfirmasi
Konfirmasi paket telah diambil

4. Pilih “pengambilan” 5. Pilih order yang sesuai 6. Isi dan sesuaikan


untuk melakukan dengan paket yang telah keterangan “tambahkan
konfirmasi bahwa paket diambil informasi” kemudian pilih
telah diambil “kirim” untuk
mengirimkan konfirmasi

Page | 7
Konfirmasi paket telah sampai tujuan

7. Pilih “konfirmasi sampai” 8. Pilih order yang sesuai 9. Isi dan sesuaikan
untuk melakukan dengan paket yang telah keterangan “tambahkan
konfirmasi bahwa paket sampai tujuan informasi” kemudian pilih
telah sampai di tujuan “kirim” untuk
mengirimkan konfirmasi

7. Cara Melakukan konfirmasi Penerimaan oleh Fasyankes Penerima

1. Pilih “terima paket” 2. Pilih order yang sesuai 3. Isikan feedback seluruh
untuk melakukan dengan yang akan spesimen yang dikirimkan
konfirmasi penerimaan dikonfirmasi penerimaan sebelum melakukan
paket konfirmasi penerimaan

Page | 8
4. Sesuaikan “jumlah pot” 5. Pilih kondisi spesimen 6. Pilih “kirim feedback”
dengan yang dikirimkan yang sesuai, tambahkan untuk menyimpan
oleh fasyankes, keterangan jika feedback yang telah
kemudian isikan diperlukan disikan pada spesimen
feedback pada masing- terduga tersebut
masing pot spesimen

Pastikan semua terduga telah 7. Pilih “terima paket”


dilakukan pengirisn feedback untuk melakukan
kondisi spesimen (akan ada konfirmasi penerimaan
tanda lingkaran hijau jika paket
sudah di isi, dan merah jika 8. Notifikasi “paket berhasil
belum di isi) diterima” jika berhasil
melakukan konfirmasi

Page | 9
8. Cara Memantau Status Pengiriman

Keterangan,
Untuk melakukan
pemantauan status
pengiriman, fasyankes
dapat melihat di menu
- Status pengiriman
(untuk fasyankes
pengirim)
- Paket yang akan
diterima (untuk
fasyankes penerima)
- Pada menu disamping
akan menampilkan
daftar paket spesimen
yang sedang
dikirimkan oleh
fasyankes pengirim
atau yang akan
diterima oleh
fasyankes penerima

Keterangan
Status pengiriman terdiri
dari
• Draft (order belum
diselesaikan atau
dikirimkan)
• Menunggu konfirmasi
(order telah diselesaikan
atau dikirimkan namun
belum dikonfirmasi
rencana pengambilan
oleh kurir)
• Dikonfirmasi (order yang
telah dikonfirmasi
rencana pengambilan
oleh kurir)
• Diambil (order yang telah
dikonfirmasi diambil oleh
kurir)
• Terkirim (order yang
telah dikonfirmasi sampai
tujuan oleh kurir)
• Diterima (order yang
telah dikonfirmasi
penerimaan oleh
fasyankes penerima)

Page | 10
B. SITRUST Versi Website
Alamat website lama : https://web.sitrust.id/
Alamat website baru : https://web.sitrust.id/ (tidak ada perubahan)
Alamat website baru training : https://dev.sitrust.id/ (keperluan training)

1. Tampilan
a. SITRUST versi lama
1) Antar muka

2) Beranda dan Dasborad

Page | 11
b. SITRUST versi 2020
1) Antar muka

2) Beranda dan Dasboard

Page | 12
2. Fungsi dan Menu (perbedaan dengan SITRUST website lama)
a. Membuat Master Fasyankes Pengirim dan Fasyankes Penerima
SITRUST website versi lama SITRUST website versi 2020
Membuat Master Fasyankes Pengirim Membuat Master Fasyankes Pengirim dan
dan Fasyankes penerima : Fasyankes penerima :
- Menambahkan master - Tidak perlu dilakukan, semua
fasyankes (baik pengirim fasyankes yang ada di SITB sudah
maupun penerima) di menu otomatis masuk dalam SITRUST
Master versi baru
- Ada di menu “master” - Ada di menu “fasilitas kesehatan”

b. Membuat Jejaring Fasyankes penerima


SITRUST website versi lama SITRUST website versi 2020
Membuat jejaring fasyankes Membuat jejaring fasyankes penerima :
penerima : - Ada di menu “fasilitas kesehatan”
- Menambahkan jejaring di
menu master fasyankes
penerima yang sudah
dibuatkan sebelumnya
- Ada di menu “master”

Jika fasyankes tersebut merupakan fasyankes rujukan


(sesuai dengan SITB) maka akan muncul menu
“jejaring lab” di kolom tindakan

Page | 13
- Cari fasyankes rujukan yang akan diatur
jejaringnya, kemudian kilk “jejaring lab” untuk
mengatur jejaringnya

- Klik “tambah baru” untuk menambahkan jejaring


fasyankes pengirim

- Pilih fasyankes dengan menyesuaikan isian


variabel, klik “simpan” untuk menambah jejaring
dan menyimpan
- Ulangi sampai jejaring lengkap

c. Membuat master Kurir dan Jejaring kurir


SITRUST website versi lama SITRUST website versi 2020
Membuat Master Kurir : Membuat Matser kurir :
- Menambahkan master - Ada di menu “kurir pengiriman”
kurir di menu Master
- Ada di menu “master”

Page | 14
- Kemudian pilih “tambah baru” untuk membuat
master kurir

- Sesuaikan isian formulir master kurir pengiriman

Membuat Jejaring kurir


- Menambahkan jejaring kurir dari master yang
telah dibuat sebelumnya
- Pilih master kurir yang telah dibuat, pada bagian
kanan ada icon “jejaring”

Page | 15
- Pilih “jejaring” untuk membuat jejaring
pengiriman kurir
- Pilih “tambah baru” untuk menambahkan jejaring
fasyankes pengirim

- Isikan jejaring yang sesuai dengan kebijakan dan


kesepakatan

- Isi kan variable Provinsi, Kab/kota dan fasyankes


pengirim sesuai dengan jejaring yang akan dibuat
- Jika kurir merupakan kurir internal fasyankes,
maka jejaring hanya berisi 1 fasyankes pengirim
internal dari kurir tersebut
- Jika kurir eksternal, maka jejaring fasyankes dapat
di isi sesuai dengan kebijakan dan kesepakatan
dengan kurir akan menerima kiriman dari
fasyankes mana saja

Page | 16
d. Membuat akun pengguna
SITRUST website versi lama SITRUST website versi 2020
Membuat akun pengguna : Membuat akun pengguna :
- Masuk di menu setting, - Ada di menu setting pengguna, pengguna
pengguna - Pada SITRUST versi baru pembuatan akun untuk
- Pengguna mobile untuk fasilitas kesehatan sudah otomatis bisa
membuat akun mobile digunakan baik untuk mobile maupun website
- Pengguna admin untuk
pengguna website

- Pilih “tambah baru” untuk menambahkan akun


pengguna SITRUST

- Sesuaikan isian

Page | 17
• Nama Pengguna : untuk membuat
username/nama pengguna SITRUST
• Password : untuk membuat password dari akun
pengguna
• Nama lengkap : isi dengan nama lengkap
pemegang akun pengguna
• Grup pengguna, merupakan role/peran
pengguna SITRUST, yang tediri dari
- Kementerian Kesehatan
- Dinas Kesehatan Provinsi
- Dinas Kesehatan Kab/Kota
- Fasilitas Kesehatan
- Kurir
Sesuaikan dengan role pengguna
• Propinsi : isi dan sesuaikan dengan propinsi
akun pengguna SITRUST
• Kab/Kota : isi dan sesuaikan dengan Kab/Kota
akun pengguna
• Institusi : pilih institusi yang sesuai, digunakan
untuk menentukan institusi pengguna yang
berasal dari fasilitas kesehatan atau kurir
(hanya akan aktif jika pada grup pengguna di
pilih “fasilitas kesehatan” atau “kurir”)
• Akses pengguna: pilih akses pengguna yang
sesuai untuk pengguna dari fasilitas kesehatan,
yang terdiri dari
- Sebagai pengirim
- Sebagai penerima
- Sebagai pengirim dan penerima
Menu ini hanya aktif jika pada grup pengguna
di pilih “fasilitas kesehatan”
• Pilih “simpan” untuk menyelesaikan
pembuatan akun pengguna

Page | 18
3. Melakukan monitoring data SITRUST versi 2020 terintegrasi dengan SITB
a. Monitoring pengiriman
Menu “monitoring pengiriman” memuat daftar order pengiriman beserta data status
pengiriman. Digunakan untuk melakukan monitoring status pengiriman berdasarkan
order yang di kirim oleh fasyankes. Adapun variabel yang terdapat dalam menu
“monitoring pengiriman” adalah,

No Variabel No Variabel
1 No. 6 Fasyankes Penerima
2 No. Order 7 Kurir
3 Propinsi 8 Jumlah spesimen
4 Kab/Kota 9 Tanggal Order
5 Fasyankes Pengirim 10 Status Order

Dapat diakses di menu “laporan

Akan tampil menu monitoring pengiriman

Page | 19
Pengguna dapat melakukan “filter”, “reset”, dan export data ke dalam bentuk excel
pada menu “export” di bagian atas tabel

b. Laporan spesimen dirkirim


Menu “laporan spesimen dirikim” memuat daftar spesimen yang dirujuk baik untuk
pemeriksaan TCM maupun pemeriksaan biakan dan uji kepekaan obat. Digunakan
untuk melihat daftar spesimen terduga yang dikirim. Adapun variabel yang terdapat
dalam menu “laporan spesimen dirikim” adalah :

No Variabel No Variabel
1 No. 15 Kategori pemeriksaan
2 No. Order 16 TB anak
3 Tanggal Order 17 Status HIV
4 Fasyankes Pengirim 18 DM
5 Fasyankes Penerima 19 Gizi buruk
6 Nama Pasien 20 Reccurrent Pneumonia
7 ID Spesimen 21 Usulan Pemeriksaan
8 NIK 22 Kategori Pemeriksaan
9 Jenis Kelamin 23 Jenis Spesimen
10 Tahun 24 Lokasi Anatomi
11 Propinsi 25 Tanggal Pengambilan sampel
12 Kab/Kota 26 Kondisi Spesimen
13 Alamat 27 dikirim dengan cold chain?
14 No. Telp 28 Turn around Time

Page | 20
Dapat diakses di menu “laporan

Akan tampil menu “laporan spesimen dikirim”

Pengguna dapat melakukan “filter”, “reset” , dan export data ke dalam bentuk excel
pada menu “export” di bagian atas tabel

Page | 21
c. Laporan pengiriman
Menu “laporan pengiriman” memuat rekapitulasi pengiriman spesimen yang telah
dikirimkan oleh pihak kurir berdasarkan order kiriman termasuk durasi pengiriman.
Digunakan sebagai salah satu bahan untuk evaluasi kinerja pihak kurir. Adapun variabel
yang dapat ditarik pada menu “laporan pengiriman” adalah

No Variabel No Variabel
1 No. 8 Lama Penjemputan
2 No. Order 9 Nama Kurir
3 Lokasi Pengambilan 10 Tujuan Pengiriman
4 Jumlah spesimen 11 tanggal sampai
5 Tanggal Order 12 Jam Sampai
6 Tanggal Penjemputan 13 Tanggal diterima
7 Jam Penjemputan 14 Lama Pengiriman

Dapat diakses di menu “laporan

Akan tampil menu “laporan pengiriman”

Page | 22
Pengguna dapat melakukan “filter”, “reset” , dan export data ke dalam bentuk excel
pada menu “export” di bagian atas tabel

4. Mekanisme Monev dan Menu Dashboard


c. Monitoring
5) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
a) Pengecekan berkala peningkatan kasus pada SITB di wilayahnya
b) Wasor kabupaten/kota bertanggungjawab memastikan semua speseimen
terduga TB yang dirujuk sampai tepat waktu ke fasyankes penerima
c) Memantau fasyankes yang belum melakukan pengiriman spesimen sesuai dengan
mekanisme yang disepakati
d) Identifikasi masalah & mencari solusi
6) Dinas Kesehatan Provinsi
4) Pengecekan berkala peningkatan kasus pada SITB antar kabupaten/kota
5) Kinerja kurir sesuai Perjanjian Kerja Sama
6) Memantau Kab/Kota yang belum melakukan pengiriman spesimen sesuai dengan
mekanisme yang disepakati
7) Identifikasi masalah & mencari solusi

d. Evaluasi
No Indikator penilaian Numerator Denominator Periode Sumber data
1 Jumlah pengiriman Jumlah spesimen N/A Per bulan Dasboard
spesimen dirujuk dirujuk SITRUST &
berdasarkan jenis Report:
pemeriksaan (TCM, Laporan
LPA, Uji Kepekaan, spesimen
Biakan) dikirim
SITRUST
2 Kondisi spesimen Jumlah spesimen Jumlah Per bulan Dasboard
yang dirujuk dengan kondisi : spesimen SITRUST &
baik, rusak, dirujuk Report:
bocor, volume Laporan
kurang, air liur spesimen
dikirim
SITRUST

Page | 23
3 Durasi pengiriman Jumlah order Jumlah order Per bulan Dasboard
(Lamanya waktu yang paket spesimen paket SITRUST &
dibutuhkan mulai dengan durasi : 0 spesimen Report:
dari spesimen hari, 1-3 hari, dirujuk Laporan
diambil oleh kurir >3hari, tidak Pengiriman
sampai spesimen dikonfirmasi SITRUST
diterima oleh
fasyankes TCM)
4 Partisipasi fasyankes Jumlah fasyankes N/A Per bulan Dasboard
yang telah SITRUST &
merujuk Report:
spesimen via Monitoring
SITRUST Pengiriman
5 Partisipasi Kab/Kota Jumlah Kab/kota N/A Per bulan Dasboard
yang telah SITRUST &
merujuk Report:
spesimen va Monitoring
SITRUST Pengiriman

Tampilan dasborad SITRUST versi baru

*grafik pada menu dashboard SITRUST dapat di export dalam bentuk JPG

Page | 24

Anda mungkin juga menyukai