Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI

PELAKSANAAN TB DOTS
RS KHUSUS BEDAH RAWAMANGUN TAHUN 2017

Monev program TB merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai


keberhasilan pelaksanaan program TB. Monitoring dilakukan secara berkala sebagai
deteksi awal masalah dalam pelaksanaan kegiatan program sehingga dapat segera
dilakukan tindakan perbaikan. Evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana pencapaian
tujuan, indicator dan target yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan dalam rentang
waktu lebih lama, biasanya setiap 6 bulan s/d 1 tahun.
Komponen utama melakukan monev adalah : pecatatan pelaporan, analisis indicator dan
hasil dari supervisi.

Tujuan dan Target


Tujuan : Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB paru, memutuskan rantai
penularan, serta mencegah terjadinya multidrug resistance (MDR), sehingga TB paru
tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
Target :Target program penanggulangan TB paru adalah tercapainya penemuan pasien
baru TB paru BTA positif paling sedikit 80% dari perkiraan dan menyembuhkan 85 - 100
% dari semua pasien tersebut serta mempertahankannya. Target ini diharapkan dapat
menurunkan tingkat prevalensi dan kematian akibat TB paru dan mencapai tujuan
Millenium Development Goals (MDGs)
Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan kegiatan survailans, diperlukan
suatu sistem pencatatan dan pelaporan baku yang dilaksanakan dengan baik dan benar,
dengan maksud mendapatkan data yang valid untuk diolah, dianalisis, diinterpretasi,
disajikan dan disebarluaskan untuk diamnfaatkan sebagai dasar perbaikan program.
Data laporan TB di Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun :
1. Distribusi penderita TB Paru yang diobati Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun
:

NO Bulan Data BTA Ro (+) Kambuh Anak Ekstra Total


suspek (+) paru diobati
1 Januari 10 6 1 1 8
2 Februari 21 3 4 1 1 1 10
3 Maret 22 1 5 1 2 9
4 April 15 5 1 6
5 Mei 18 2 4 1 1 2 10
6 Juni 10 1 1 2
7 Juli 17 1 1 3 5
8 Agustus 11 2 3 2 1 3 11
9 September 9 1 1 1 2 3 8
10 Oktober 8 2 2 1 2 3 10
11 November 15 1 1 1 1 4 8
12 Desember 19 2 2 2 5 11
Jumlah 175 14 36 11 11 27 98

Total Suspect TB Paru di Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun dengan jumlah
175 pasien. BTA (+) berjumlah 14 pasien, RO 36 (+) orang, pasien tipe kambuh
11, tb anak 11 dan Total diobati berjumlah 98 orang.
Pasien TB di Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun
7

BTA (+) Ro (+) Kambuh Anak Ekstra paru

2. Angkakesembuhanpasien TB di RSKB Rawamanguntahun 2017.


a. Pengobatan sembuh
Pasien TB dikatakan sembuh apabila menyelesaikan pengobatannya secara
lengkap dan hasil pemeriksaan dahak ulangnya hasilnya negative pada AP (
akhir pengobatan ) dan pada satu atau seluruh pemeriksaan dahak ulang
sebelumnya.
b. Pengobatan lengkap

Adalah pasien yang telah menyelesaikan pengobatan secaraa lengkap, namun


tidak memenuhi persyaratan sembuh atau gagal.

c. Default

Adalah pasien yang tidak datang berobat dan tidak meminum obatnya selama 2
bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatan selesai.

d. Gagal

Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahak ulangnya telah positif atau
kembali menjadi positif pada bulanke 5 atau lebih selama pengobatannya.
e. Pindah/rujuk

Adalah pasien yang pindah berobat ke UPK lain yang register TB 03 nya
berbeda dan hasil pengobatnnya tidak diketaui

f. Meninggal

Adalahpasien TB yang meningggal dalam masa pengobatanya karena sebab


apapun.

Jumlah hasil pemgobatan pasien tb di Rumah Sakit Khusus Bedah


Rawamangun

N Bulan Pengobat Pengobat Defa Pinda Menin Gagal Masih


O an an ult h/ ggal berobat
sembuh lengkap Ruju
k
1 Januari - 8 - - - -
2 Februari 1 6 2 1 - -
3 Maret 1 7 - 1 - - -
4 April - 5 1 - - - -
5 Mei 1 6 1 2 - - -
6 Juni - 1 - 1 - - -
7 Juli - 4 - 1 - - -
8 Agustus 2 5 3 1 - - -
9 Septemb 2 1 1 - - - 4
er
10 Oktober 1 3 2 - - - 4
11 Novemb - - 1 - - - 7
er
12 Desemb - - 1 3 - - 7
er
Jumlah 6 46 11 11 1 0 21
Hasil pengobatan di RS Khusus Bedah Rawamangun
9

Pengobatan sembuh Pengobatan lengkap Default Pindah / Rujuk Meninggal Gagal Masih berobat

Kesimpulan :

 Capaian pasien dengan dahak BTA (+ ) hanya 7,42 % belum mencapai target (
target 80% ) karena pasien dapat diobati di faskes awal yang menangani pasien TB
dengan strategi DOTS.
 Pasien yang diobati di Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun lebih banyak
dari TB ekstra paru karena Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamngun banyak
pasien operasi yang hasil PA : lymphadenitis chronica granulomatosa TB
 Hasil pengobatan tahun 2017 masih banyak yang pengobatan sampai akhir bulan
ini.
 Pasein Drop Out OAT ( 11, 2 % ) karena berbagai alasan : ingin menyusui
anaknya dulu, ada yang pindah ke bandung, dan banyak yang pindah ke alternatif.
 Pasien masih pengobatan ( 21,42 % ) pengobatan belum tuntas sampai 6 bulan.
 Hasil pengobatan pasien pindah/dirujuk ( 11,2%) karen pasien alergi obat OAT,
pasien putus berobat dan ingin melanjutkan pengobatan.
 Hasil pengobatan lengkap (46,93%) karena kategori pasien TB 80% pasien tb
klinis, tb ekstra paru.
TIM TB DOTS

( MUTIAH YANTI LESTARI )

Anda mungkin juga menyukai