Enterprise
Architecture
3. Solusi Masalah 2. Masalah pada
Enterprise Enterprise
Architecture Architecture
4
1. Apa dan Mengapa
Enterprise Architecture?
5
Jadi…
EnterpriseArchitecture
Enterprise Architecture?Itu
Makhluk Apa?
Makhluk Apa?
Gartner
(2005)
TOGAF FEAF
(1999)
Zachman (1995)
(1987)
EAP
(1992)
6
Rumah
Tidak Perlu
• Luas 120 m2 Blueprint
Rumah!
• Total penghuni 5 orang
• 1 istri, 3 anak
• 2 kamar tidur
• 1 ruang keluarga
• 2 kamar mandi
9
Bagaimana proses Pengelolaan data
menguras kolam renang,
dan dokumen yang
membersihkan taman,
diproduksi seluruh
berangkat ke sekolah?
penghuni?
10
Harmonisasi Proses, Data, Infrastruktur
Rumah
=
12
Arsitektur Rumah vs Arsitektur Organisasi
Technology Application
Architecture Architecture
Business
Architecture
Data
Architecture
13
Masalah di Dell
Tidak adanya konsolidasi antara visi,
misi, tujuan, dengan proses bisnis
dan operasionalisasi perusahaan,
menghambat perubahan yang harus
cepat di perusahaan
16
Masalah di PT Pertamina EP
Pengelolaan anggaran dan
investasi IT belum efektif dan
efisien
17
Masalah di PT Federal International Finance
Dokumentasi pengembangan
aplikasi tidak sesuai standar
pemodelan analisis dan desain
sistem
Terjadi lonjakan
Retensi staf IT yang
permintaan aplikasi
rendah (200 aplikasi pertahun)
18
Permasalahan Umum Organisasi
Data tersebar sehingga tidak
terpadu, tidak akurat, dan sulit
diakses
19
20
Cetak biru organisasi yang menyelaraskan visi dan misi organisasi,
serta proses bisnis (business architecture) dengan teknologi
informasi dalam perspektif data (data architecture), aplikasi
(application architecture) dan teknologi (technology architecture)
Business Architecture
Business Model Value Chain Business Process
Canvas Diagram
Architecture
Data Diagram Diagram Data Model
Roadmap
Application Architecture
Application Use Case Application Portfolio
Catalog Diagram Assessment
21
EA vs Software
1. How to Write a Code
(Coder or Programmer)
• Menguasai Bahasa Pemrograman
22
EA vs IT Roadmap
• Divisi IT dalam perusahaan dulu banyak
menggunakan terminologi IT Roadmap/
Blueprint/Cetak Biru/Masterplan
• IT Roadmap sering kehilangan ruh dasar,
bahwa solusi IT dibangun:
• Mengautomasi proses bisnis
• Membuat proses bisnis lebih efisien
• Membuat operasional perusahaan
lebih murah
• Meningkatkan ROI dan mempercepat BEP perusahaan dalam kerangka
melaksanakan visi dan misi
• Pengembangan solusi IT, aplikasi, data dan teknologi absurd ketika
tidak berangkat dari:
• Visi dan misi perusahaan
• Proses bisnis apa yang akan diautomasi?
• Satu dekade terakhir, perusahaan-perusahaan memilih menggunakan
terminologi Enterprise Architecture (arsitektur organisasi)
23
EA vs Tata Kelola IT
1. Big Data
Digital
4. Enterprise 2. Internet of
Architecture Transformation Things
Components
3. Business Process
Simulation and
Automation
25
1. Big Data
• Puluhan ribu data mahasiswa di kampus yang
diambil dari sistem informasi akademik
• Apakah pernah kita ubah menjadi pengetahuan
yang lebih bermanfaat? TIDAK!
• Seperti apa pengetahuan itu? Rumus, Pola, Aturan
26
Prediksi Kelulusan Mahasiswa
27
Profiling dan Prediksi Koruptor
Asosiasi atribut
Data tersangka koruptor
Data Data Pengetahuan
28
Pola Profil Tersangka Koruptor
29
Pola Rekomendasi Hasil Pemeriksaan LHKPN
30
Profiling dan Deteksi Kasus TKI
31
Klasifikasi Bantuan Sosial Pangan (BSP)
untuk Pemenuhan Kuota Penerima BSP
32
2. Internet of Things
33
3. Business Process Simulation & Automation:
Penanganan Pasien Gawat Darurat
34
Validasi Proses Bisnis
Overutilization
Underutilization
39
Rekomendasi Simulasi Proses Bisnis
40
40
Pemindahan Aktifitas ke Resource dengan
Utilisasi Rendah
41
Peningkatan dan Pengurangan Target
Pekerjaan atau Jumlah SDM
45
Business Process Automation:
From Stupid Apps to Smart Apps
Stupid Smart
Applications Applications
• Sistem Informasi • Sistem Prediksi
Akademik Kelulusan Mahasiswa
• Sistem Pencatatan • Sistem Prediksi Hasil
Pemilu Pemilu
• Sistem Laporan • Sistem Prediksi
Kekayaan Pejabat Koruptor
• Sistem Pencatatan • Sistem Penentu
Kredit Kelayakan Kredit
46
Revolusi Industri 4.0
47
Komputer Datang untuk Efisiensi!
• Alan Turing dengan komputer yang dibuat berhasil
mendekripsi pesan enigma dengan cepat
• Dilakukan manusia puluhan atau ratusan tahun,
dengan komputer hanya 3-4 jam
• Menyelesaikan perang yang harusnya bisa terjadi
puluhan tahun, menjadi hanya 3 tahun, dan
menghemat miliaran USD
49
Software Sistem Kita Berkualitas?
3. KTP-EL 1 Tahun!
50
Strategic Plan
Business Architecture
Data Architecture
Application Architecture
Technology Architecture
KPI
51
2. Masalah pada
Enterprise Architecture
52
Meningkatkan interoperabilitas serta
pengelolaan sistem yang lebih mudah
53
54
55
DODAF
(2003)
FEAF
(1999)
HarusZachman
mulai dari mana?
(1987) Apa yang harus dibuat?
Jenis EA Framework
Consortia-Developed Frameworks ARCON, GERAM, RM-ODP,
IDEAS Group, ISO 19439, TOGAF
Defense Industry Frameworks AGATE, DNDAF, DoDAF, MODAF, NAF
Government Frameworks ESAAF, GEA, FDIC, FEAF, NORA, NIST,
TEAF
Open Source Frameworks LEAD, MEGAF, Praxeme, TRAK, SABSA
Proprietary Frameworks ASSIMPLER, AM, IAF, OBASHI, IFW,
SAM, SAP EAF, Zachman Framework,
SOMF
57
EA Framework Comparison (Criteria)
60
TOGAF Framework
a framework (a detailed method and a set of supporting tools)
for developing an enterprise architecture
• (freely used) methods and tools for assisting in the acceptance,
production, use, and maintenance of an enterprise architecture
• iterative process model supported by best practices and a re-
usable set of existing architecture assets
62
Meta model
Method Artifact
TOGAF Interaction
63
Enterprise Architecture Metamodel
64
Architecture Vision Metamodel
65
Enterprise Architecture Metamodel
66
Business Architecture Metamodel
67
68
Permasalahan pada Enterprise Architecture
Enterprise architecture is dead, too much in-breeding and self-
asphyxiation (Jon Mc Leod, 2017)
EA berbentuk statis cetak, sulit EA tidak sesuai dengan berbagai
dipahami dan menggunakan banyak peraturan dan standard: SPBE, BPMN,
tools yang terpisah-pisah APQC, UML, ISO, dsb
69
3. Solusi masalah
Enterprise Architecture
70
Framework pengembangan Enterprise Architecture:
• Menyelaraskan visi, misi dan strategi organisasi dengan peta proses bisnis
standard yang divalidasi dan disimulasi
• Merelasikan seluruh aspek dimensi organisasi (risiko, KPI, data, aplikasi,
teknologi, standard regulasi)
• Menggunakan satu tool terintegrasi untuk mendukung transformasi digital yang
mudah digunakan tidak hanya untuk pengelola bisnis tapi juga pengelola IT
• Mendukung percepatan pengembangan enterprise architecture yang:
• Agile, sehingga dinamis dan adaptif mengikuti perkembangan organisasi
• Digunakan harian, sebagai tata kelola kelembagaan digital yang mengabstraksikan
helicopter view organisasi
• Sederhana dan mudah digunakan, oleh berbagai level SDM organisasi dalam
menjalankan organisasi dengan efektif dan efisien
71
Framework idEA
6
Roadmap dan
1
Compliance dan
Governance yang
komprehensif, selaras
terintegrasi dengan dengan visi dan misi
berbagai standar organisasi
2 5
Tools dan template yang Terintegrasi dengan
terintegrasi dan mendukung
Digital Transformation
3 4 dimensi organisasi
(program, regulasi, data,
1. Big Data aplikasi, risiko, KPI)
2. Internet of Things
3. Business Process Metode sistematis dan Transfer pengetahuan
Simulation selaras dengan artifact dan Change
4. Enterprise sehingga mudah dipahami Management secara
Architecture iterative
72
1. Integrated Standard Compliance
Business Architecture
Framework Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis Analisis Proses Bisnis Manajemen Risiko
(APQC) (BPMN) (BABOK) (ISO 31000)
Architecture Governance
Tata Kelola dan and Implementation
Arsitektur Data
Penentuan Architecture
Manajemen Proyek
Implementation dan Roadmap IT
(PMBOK, SCRUM)
Analisis Data Elemen
(ISO 11179)
Monitoring dan Monitoring
Evaluasi Penerapan IT dan Evaluasi IT
Tata Kelola dan (COBIT)
Arsitektur Aplikasi
Application Architecture
Sistem Pemerintahan
Analisis dan Desain Manajemen Software Manajemen Layanan IT Penilaian Kualitas
Berbasis Elektronik
Software (UML) (SWEBOK) (ITIL) Software (ISO 25010)
(SPBE)
73
2. Integrated Digital Transformation Tools
idEA Integrated Systems
(based on Sparx Systems Platform):
Architecture
Repository
Artifact’s Enterprise Architecture’s artifacts
Components
77
idEA Integrated System
(Sistem Tata Kelola Organisasi Digital)
Web
Mobile Desktop
78
3. Simplified Systematic Methods
80
Simplified Systematic Methods
Project Planning
1. Identifikasi ruang lingkup, tim, dan jadwal pekerjaan Architecture Vision
2. Kickoff meeting 1. Penentuan prinsip dan tujuan enterprise architecture
2. Transfer pengetahuan tentang enterprise architecture
3. Identifikasi visi, misi, strategi, dan program di organisasi
4. Identifikasi struktur organisasi
5. Identifikasi fungsi utama dan pendukung organisasi
Architecture Implementation 6. Identifikasi model bisnis organisasi
1. Penyusunan roadmap arsitektur 7. Identifikasi hubungan bisnis, data, aplikasi, dan teknologi
2. Penyusunan tata kelola enterprise architecture
3. Review dan finalisasi architecture implementation
Business Architecture
1. Penentuan prinsip arsitektur bisnis
2. Transfer pengetahuan tentang proses bisnis
Technology Architecture 3. Pemetaan fungsi utama dan pendukung organisasi
1. Penentuan prinsip arsitektur teknologi 4. Pemodelan interaksi bisnis antar unit kerja
2. Identifikasi kondisi infrastruktur teknologi informasi 5. Identifikasi aktor dalam organisasi
3. Pemodelan matriks teknologi dengan aplikasi 6. Identifikasi proses bisnis organisasi
4. Pemodelan spesifikasi server dan lokasi 7. Identifikasi risiko pada proses bisnis
5. Pemodelan komunikasi jaringan 8. Identifikasi KPI yang ada di organisasi
6. Pembaruan solution concept diagram 9. Identifikasi standar dan regulasi organisasi
7. Review dan finalisasi technology architecture 10. Pembaruan solution concept diagram
11. Review dan finalisasi business architecture
Aplikasi
Data
Proses
Bisnis
Risiko
KPI 85 85
1534 1168
477
1790
645 2346
588
1254
616
1978
86
Business Process Development Phase
87
87
1. Business Process Analysis
• Metode Analisis:
1. Evidence-based Discovery
2. Interview-based Discovery
3. Workshop-based Discovery
• Menganalisis SOP, Juklak, Juknis dan
Jobdesc tiap fungsi terkait proses
bisnis yang akan dimodelkan
Organisasi Tugas dan Proses Bisnis Proses Bisnis Proses Bisnis
Fungsi Level 1 Level 2 Level 3
88
2. Business Process Modeling
Regulasi
• Melakukan pemodelan proses Aplikasi
bisnis berdasarkan SOP Data
• Mapping Dimensi (Risk,
Regulasi, KPI, Data, Aplikasi)
ke proses bisnis
Proses
• Diskusi dan coaching clinic Bisnis
pemodelan proses bisnis
kepada process owner
• Perlu Domain Expert dan
Process Analyst Risiko
KPI
89
3. Business Process Verification
Melakukan verifikasi dan meminta
persetujuan kepada seluruh Kepala
Bidang dan Unit atas proses bisnis
yang sudah dimodelkan
90
Proses Bisnis Level 0 Universitas Pendidikan Indonesia
91
Proses Bisnis Level 1: Pengelolaan Pendidikan dan Kemahasiswaan
92
Proses Bisnis Level 1: Pengelolaan Pendidikan dan Kemahasiswaan
Proses Bisnis Level 2: Pengelolaan Pendidikan Mahasiswa
93
Proses Bisnis Level 1: Pengelolaan Pendidikan dan Kemahasiswaan
Proses Bisnis Level 2: Pengelolaan Pendidikan Mahasiswa
Proses Bisnis Level 3: Pengelolaan Rekrutmen Mahasiswa Baru
94
Proses Bisnis Level 1: Pengelolaan Pendidikan dan Kemahasiswaan
Proses Bisnis Level 2: Pengelolaan Pendidikan Mahasiswa
Proses Bisnis Level 3: Pengelolaan Rekrutmen Mahasiswa Baru
Proses Bisnis Level 4: Pelaksanaan Rekrutmen Mahasiswa Baru
95
4. Business Process Harmonization
• Kegiatan identifikasi, pemetaan dan sinkronisasi antara
proses bisnis pada setiap level, termasuk didalamnya yang
telah diklaim oleh bidang atau unit kerja terkait
• Pola harmonisasi proses bisnis:
1. Sekuensial
Proses bisnis satu unit kerja dengan unit kerja yang lain
adalah proses yang berurutan (sekuensial)
2. Hierarkis
Proses bisnis unit kerja merupakan sub proses dari
proses bisnis unit kerja yang lain sehingga sifatnya
hierarkis
3. Duplikasi
Proses bisnis beberapa unit kerja yang sepertinya
berbeda, ternyata sama
96
5. Business Process Simulation
Logic Faults Processing Time Resource Capacity
Deadlock Process Cycle Time Over/Under Utilization
97
Process Validation: Penanganan Pesanan Bahan Ajar
98
Process Validation: Penanganan Pesanan Bahan Ajar
100
Process Validation: Penanganan Pesanan Bahan Ajar
Perlu dilakukan
Sinkronisasi Proses
101
Process Validation: Penanganan Pesanan Bahan Ajar
30 Menit 10 Menit
10 Menit
10 Menit
104
Time Analysis: Penanganan Pesanan Bahan Ajar
105
Resource Analysis: Penanganan Pesanan Bahan Ajar
No Activity Quantity Resource
Penanggung Jawab Bidang
1 Melakukan Update Rencana Pengiriman 1
Pengiriman
Penanggung Jawab Bidang
2 Melakukan Cetak DO & Label Kirim 2
Sistem Informasi Data
Mengumpulkan Paket BASP di Area “Transit Belanja” sesuai Penanggung Jawab Bidang
3 1
DO Pergudangan
Penanggung Jawab Bidang
4 Memeriksa Paket per Box, Tempel Label Kirim & Strapping 1
Pengiriman
Menata per DO di Area “Transit Kirim” & Menyiapkan UT03 Penanggung Jawab Bidang
5 1
& SPK Pengiriman Pengiriman
Kepala Pusat Pengelola Bahan
6 Meninjau & Menerbitkan SPK Pengiriman 1
Ajar
Penanggung Jawab Bidang
7 Mengirim Paket BA ke Vendor Pengriman 1
Pengiriman
106
Resource Analysis: Penanganan Pesanan Bahan Ajar
1 Orang
2 Orang
1 Orang
107
Resource Analysis: Penanganan Pesanan Bahan Ajar
100 99,88
Top
Manajerial
75
65-75%
50
33,29 Level
25
25,89
20,35 Manajerial
11,1
75-85%
0
Kepala Pusat Penanggung Penanggung Penanggung UPBJJ Level
Pengelola Bahan Jawab Bidang Jawab Bidang Jawab Bidang Officer/Staf
Ajar Pengiriman Pergudangan Sistem Informasi
Data 85-95%
Underutilisation Optimal Overutilisation
108
Pendekatan Pemecahan Masalah
Simulasi Waktu dan Resource
109
109
1. Pemindahan Aktivitas Pekerjaan ke Resource
yang Utilisasinya Rendah
110
110
1. Pemindahan Aktivitas Pekerjaan ke Resource
yang Utilisasinya Rendah
Penanggung Jawab
Bidang Pengiriman
dengan Utilisasi awal
99.88 menjadi 87.28
111
111
2. Business Process Automation
• Melakukan identifikasi aktivitas mana yang dapat
diautomasi oleh sistem, sehingga meningkatkan efisiensi
waktu dan pekerjaan
• Mengajukan request pengembangan aplikasi ke IT
112
112
Business Process Automation
(Before)
113
Business Process Automation
(After)
Dikembangkan Sistem Cerdas yang membantu Staff
mengautomasi aktifitas:
115
3. Peningkatan dan Pengurangan Target Pekerjaan
116
116
3. Peningkatan dan Pengurangan Target Pekerjaan
(Before)
90 Order
117
117
3. Peningkatan dan Pengurangan Target Pekerjaan
(After)
Target pekerjaan
ditingkatkan menjadi
100 Pesanan Bahan Ajar
118
118
4. Peningkatan dan Pengurangan Jumlah SDM
Analisis Beban Kerja dilakukan pada
proses bisnis penanganan pesanan
dengan existing resource
1 orang Penanggung Jawab Bidang
Pengiriman
Penanggung Jawab
Bidang Pengiriman
Token Waktu Proses Average Utilisasi SDM dalam 1
No Proses Bisnis Utilisasi Existing
Simulasi (menit) Bulan(%)
1.3.2.5.6 Penanganan
1 Pesanan Bahan Ajar - DO 90 99.88% 10 936 98.94%
Otomatis
1.3.2.5.5 Penanganan
Pesanan Bahan Ajar - Wajib
2 90 29.26% 3 442 9.12%
Beli Bahan Ajar (Sistem
Informasi Akademik) 1
1.3.2.5.4 Penanganan
3 Pesanan Bahan Ajar - Toko 90 80.14% 4 561 33.11%
Buku Online
1.3.2.5.7 Penanganan
4 Pesanan Bahan Ajar - 90 97.96% 2 558 22.70%
Permintaan UPBJJ
Beban Kerja dalam Satu Bulan 163.87%
119
119
4. Peningkatan dan Pengurangan Jumlah SDM
160% Resource Bidang Pengiriman
163,87%
140% ditambahkan 1 orang pada
120% masing-masing proses yang
100%
80%
terlibat
60% 73,54%
40%
20% Utilisasi Actor bisa dihitung, ketika
Existing Recommendation
semua proses yang melibatkan
Bid. Pengiriman actor tsb disimulasikan
Web
Mobile Desktop
121
Architecture Vision
Architecture Implementation
122
123
Proses Bisnis 8.5.4 Membuat Layanan dan Solusi Teknologi Informasi
124
125
Value Chain Diagram
126
Value Chain Diagram
127
128
129
130
131
Penanganan Pesanan Bahan Ajar
132
133
Business Process Modeling (APQC Framework Modified)
(Wahono, 2018)
134
134
Proses Bisnis Level 1: 10.0 Mengakuisisi, Membangun, dan
Mengelola Aset
135
Proses Bisnis Level 1: 10.0 Mengakuisisi, Membangun, dan Mengelola Aset
Proses Bisnis Level 2: 10.3 Mengelola Aset Produktif
136
Proses Bisnis Level 1: 10.0 Mengakuisisi, Membangun, dan Mengelola Aset
Proses Bisnis Level 2: 10.3 Mengelola Aset Produktif
Proses Bisnis Level 3: 10.3.2 Mengelola Pemeliharaan Aset
137
Proses Bisnis Level 1: 10.0 Mengakuisisi, Membangun, dan Mengelola Aset
Proses Bisnis Level 2: 10.3 Mengelola Aset Produktif
Proses Bisnis Level 3: 10.3.2 Mengelola Pemeliharaan Aset
Proses Bisnis Level 4: 10.3.2.b Mengelola Pemeliharaan Enjiniring Pembangkit
138
Proses Bisnis Level 1: 10.0 Mengakuisisi, Membangun, dan Mengelola Aset
Proses Bisnis Level 2: 10.3 Mengelola Aset Produktif
Proses Bisnis Level 3: 10.3.2 Mengelola Pemeliharaan Aset
Proses Bisnis Level 4: 10.3.2.b Mengelola Pemeliharaan Enjiniring Pembangkit
Proses Bisnis Level 5: 10.3.2.b.a Efficiency Management
139
140
141
Proses Bisnis 10.3.3.a Melaksanakan Preventive Maintenance
Risk Owner
Risiko
142
143
KPI
144
145
146
147
148
Business Process – Risk Matrix
149
Business Process – KPI Matrix
150
Business Process – Data Matrix
151
Business Process – Application Matrix
152
153
Application Architecture
154
155
156
157
158
Application Portfolio Assessment
159
ISO 25010 Model – Software Quality
160
Application Portfolio Assessment
H
Functional Quality F
High
Replace Maintain
D C B
A G
E
Low
Eliminate Reassess
Low High
Technical Quality
Functional Technical
Verdict Action
Quality Quality
Eliminate Low Low Jangan gunakan lagi sistem ini
Replace High Low Ganti dengan sistem baru yang menjalankan fungsi yang sama
Reassess Low High Tambahkan fitur baru yang lebih bermanfaat
Maintain High High Maintain sistem supaya bisa terus berjalan
161
Rekapitulasi Hasil Application Portfolio Assessment Survey
100,00 Aplikasi IP Audit
Repository
Network
ID
DJPK
WEB
Report
Aplikasi Monitoring SPAN
Aplikasi Pelaksanaan Transfer II
Aplikasi Pelaksanaan Transfer I
90,00 Aplikasi
Situs DJPK Simulasi
INOVASIdan
DAKalokasi Dana
(www.djpk.depkeu.go.id)
SAS SPAN INTAN
SIMDKD Desa
LDT
SIMPEG (Laporan Dana Transfer)
GUESTBOOK
SIMTRADA
ADIK
RKA-KL
Core SIKD
Simpatik
SinergiSIKD
SIKD
80,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00 SIPRIDA
10,00
- RKAKL-BA999
Manajemen
SAS-BA999 Proyek Maestro
Sipoltak Monitoring
DJPK e-Office
Penyluran
SOKLIN Aplikasi
Sintia
Hibah
SimiaDaerah
DBH
e-Proposal
CHT DAK
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 162 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00
163
Technology Standard Catalog
Technology Standard Catalog
164
165
Technology – Application Matrix
166
6. Comprehensive Roadmap and Governance
167
Metode Penyusunan Architecture Implementation
Planning
168
169
170
Architecture Governance
171
Operator Divisi, Bidang, Unit merupakan pegawai yang berperan sebagai pengelola proses bisnis pada divisi,
bidang, unit masing-masing yang dapat mengakses konten, membuat, dan mengajukan draf proses bisnis
Pengelola Arsitektur
Pengelola Arsitektur merupakan pegawai yang berperan sebagai pengelola rencana strategis korporat,
pengembang organisasi, pengelola proses bisnis, pengelola kinerja, pengelola risiko, pengelola regulasi,
penyusun standar kualitas dan prosedur, pengelola data, dan pengelola TI
172
172
Studi Kasus Penerapan idEA
(Romi Satria Wahono, Penerapan Framework idEA, IlmuKomputerCom Braindevs Sistema, 2020)
173
Penghargaan Malcolm Baldrige
174
Hasil Penerapan idEA di PT PJB
4,00
3,60
3,50 3,50
3,50 3,33 3,33
3,00 3,00
3,00
Administration
2,50
Architecture Planning
Effectiveness
0,50 4,00
2,50
Effectiveness
2,00
1,66
1,50
1,00
0,50
0,00
Sebelum Sesudah
175
Terima kasih
Romi Satria Wahono
romi@romisatriawahono.net
http://romisatriawahono.net
http://youtube.com/RomiSatriaWahono
08118228331
Reference
1. Alan Dennis et al, Systems Analysis and Design with UML 5th Edition, John Wiley and Sons,
2016
2. Joseph S. Valacich and Joey F. George, Modern Systems Analysis and Design 8th Edition,
Pearson Education, 2017
3. Kenneth E. Kendall and Julie E Kendall, Systems Analysis and Design 8th Edition, Prentice Hall,
2010
4. Scott Tilley and Harry J. Rosenblatt, Systems Analysis and Design 11th Edition, Cengage
Learning, 2017
5. Albert Endres and Dieter Rombach, A Handbook of Software and Systems Engineering,
Pearson Education, 2003
6. American Productivity & Quality Center (APQC), Cross Industry Process Classification
Framework Version 7.1.0, 2017
7. Bruce Silver, BPMN Method and Style Second Edition, Cody-Cassidy Press, 2011
8. Marlon Dumas et. al., Fundamentals of Business Process Management, Springer, 2013
9. Object Management Group, Business Process Model and Notation (BPMN), OMG Document
Number: formal/2011-01-04, 2011
10. Open Group Standard, TOGAF® Version 9.2, The Open Group, 2018
11. Open Group Standard, TOGAF® Version 9.2 – A Pocket Guide, The Open Group, 2018
12. Daniel Minoli, Enterprise Architecture A to Z: Frameworks, Business Process Modeling, SOA,
and Infrastructure Technology, Taylor & Francis, 2008
13. Jon Holt and Simon Perry, Modelling Enterprise Architectures, The Institution of Engineering
and Technology, 2010
177
Reference
14. Romi Satria Wahono, Panduan Pengembangan Enterprise Architecture, IlmuKomputerCom
Braindevs Sistema, 2020
15. Romi Satria Wahono, Pengantar Framework Integrated Multidimensional Enterprise
Architecture (idEA), IlmuKomputerCom Braindevs Sistema, 2020
16. Romi Satria Wahono, Penerapan Framework Integrated Multidimensional Enterprise
Architecture (idEA), IlmuKomputerCom Braindevs Sistema, 2020
17. Romi Satria Wahono, Mansyur, Suharyanto, Mulyana, Risa Dhani H. P., ICT Master Plan
(Enterprise Architecture) Pertamina EP 2019-2025, PT IlmuKomputerCom Braindevs Sistema,
2019
18. Romi Satria Wahono, Mansyur, Mulyana, Haris Dermawan, Pengembangan EA Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), PT Brainmatics Cipta Informatika, 2015
19. Romi Satria Wahono, Wahyu, Risa, Suharyanto, Aziz Adi Nugroho, Pengembangan EA
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KemRistekdikti), PT IlmuKomputerCom
Braindevs Sistema, 2016
20. Romi Satria Wahono, Mansyur, Ariyanto Adi Nugroho, Yusup Undara, Pengembangan EA
Kementrian Keuangan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), PT Brainmatics
Cipta Informatika, 2017
21. Rebekka Alm and Matthias Wißotzki, TOGAF Adaption for Small and Medium Enterprises,
Lecture Notes in Business Information Processing, 112–123, Springer, 2013
22. Svyatoslav Kotusev, TOGAF-based Enterprise Architecture Practice: An Exploratory Case
Study, Communications of the Association for Information Systems, Volume 43 Article 20,
2018
178