Digital Workforce For A Future Ready Bank

thematic Academy
Tema Pelatihan
Pertemuan #1- :
Digital Workforce for
a Future Ready Bank
A bit about me
Key Projects As a Trainer & Partner

» Enterprise Architecture Program // 2015 - 2016 INFOBANK INSTITUTE BI INSTITUTE DTS & BPPTIK Kominfo
» Digital Banking IT Roadmap // 2015 - 2016 » Steps toward Digital » Become Future Ready » Lead IT Learning
Taufikurrahman » Digital Branch // 2015 Banking – May 2016 Bank – Mar 2019 Material - Thematic IT
Scholarship for Banking
» Branchless Banking // 2015 » Driving toward » Digital Banking
2020
IT Digital Banking Digital Banking and Blueprint Insight – Mei
» API Management // 2016 How to Respond 2019 » Become a Future Ready
Group Head
» Bimodal IT // 2016 Fintech Disruption – Bank – Sep 2020
» Network and
Mar 2017
» Digital Banking Blueprint // 2016 Connected Economy – » Partner for IT Learning
TF Innovation Center » Banking initiative in Mei 2019 Syllabus and Material -
» Digital Banking Transformation // 2017 - 2018
Strategic Enabler Digital Age – Mei Thematic IT Scholarship
» Innovation Center Blueprint // 2017 - 2018 2017 for Banking 2021
» Transformational
» Innovation Center Implementation // 2018 » Digital Payment Breakthrough in » Fullstack Developer on
Evolution and Banking – Des 2019 Industry 4.0 – Mei 2021
TF Digital Banking » Open Banking // 2019
Fintech Disruption –
Strategic Enabler » Digital Banking Platform // 2019 - now Feb 2018
» Blockchain // 2019 - now
Enterprise and » Agile IT // 2020 - now » Become Future
Solution Architect Ready Bank – Feb
» Crowd and Lean Sourcing // 2021 - now 2019
Material Summary
Digitalisasi bukan hanya menjadi sebuah buzzword lagi, di Indonesia pelaku-pelaku non-tradisional
(perusahaan-perusahaan Startup) yang memberikan solusi-solusi atas permasalahan kita sehari-hari
semakin banyak bermunculan, baik yang terkait finansial maupun tidak dan mulai terasa men-disrup bisnis
incumbent dalam beberapa tahun terakhir, yang dilakukan oleh para startup tersebut bahkan menjelma
menjadi Startup Unicorn seperti diantaranya Go-Jek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak. Salah satu
pemicunya adalah perkembangan teknologi digital yang sangat cepat dan murah, adopsi dan
pemanfaatnya telah merubah perilaku masyarakat secara luas, dan bermunculan bisnis-bisnis model
baru digital yang dapat melihat manfaat dari penggunaan teknologi digital yang saat ini berkembang.
Dengan terjadinya pandemic Covid-19 saat ini, semakin mempercepat perubahan semua bisnis di semua
industri untuk wajib Go-Digital, dimana kita sudah semakin sering mendengar istilah Mobile-First
Bagaimana dengan industri perbankan, apakah tetap menjalankan bisnis dengan cara yang saat ini
dilakukan? Apakah juga harus melakukan transformasi digital yang saat ini ramai dibicarakan? Apa itu
transformasi digital? Bagaimana bank menyikapi regulasi yang telah diterbitkan oleh OJK, PO OJK No 12
Thn 2018 terkait dengan layanan perbankan digital? Dan yang terakhir yang tidak kalah pentingnya
adalah bagaimana dengan kesiapan Digital Talent yang diperlukan oleh industri perbankan untuk
memenuhi kebutuhan bisnis di era digital saat ini.
DTS 2021 #Jadijagoandigital

Learning objective
1 Mendapatkan insight dan memahami

secara umum Bank Digital
2 Mendapatkan insight terkait apa yang

dilakukan oleh Bank Digital
DTS 2021
3 Mendapatkan gambaran informasi kapabilitas
Digital Workforce yang dibutuhkan
#Jadijagoandigital
Agenda
Introduction to
Digital Transformation
Industry 4.0 and Its
Impact on Businesess
Framework
Digital Worksforce

Agenda
Introduction to
Framework
Digital Worksforce

Kami
sudah
digital!!!
Apa itu Digitization,
Digitalization dan Digital
Transformation? Destruptive
technology
Sebenarnya Business
apa ini?! Innovation
Apa yang
harus
dilakukan? User
Experience
Digital
Disruption

Digitization
Digital /dɪdʒɪtəl/
A process of converting material actions
and objects into intangible elements with the
aid of computers
Sumber: www.miikkalleinonen.com

Digitalization
Digitalization /dɪdʒɪtəlaɪˈzeɪʃən/

Digital transformation is the realignment of, or new investment in, technology,
business models, and processes to drive new value for customers and employees
and more effectively compete in an ever-changing digital economy
Sumber: Brian Solis, Principal Analyst @Altimeter
Tetapi digital transformation bukan hanya hal tersebut, digital transformation membutuhkan komitmen
untuk melakukan proses transformasi pada seluruh area secara komprehensif dan berkelanjutan
Business models Customer, worker and

Organizational culture
partner approaches
Business functions Business operations IT Capabilities
Business ecosystem and

Business processes
partnership models

Dan secara umum, digital transformation yang dilakukan oleh semua pelaku di semua sektor
industri bertujuan untuk doing something better dan doing something new atas bisnis
yang secara berkelanjutan dikembangkan.
Doing Something Better

Doing Something New
Business Insights
New Products and Services

Business Relationships
New Business Models

Business Processes

Journey transformasi digital
pada pelaku incumbent
Secara umum, journey transformasi digital yang dilakukan oleh para pelaku incumbent adalah
dengan membangun/meningkatkan kapabilitas secara internal
Beberapa Contoh Incumbent Players
Dari journey yang terjadi,

proses transformasi digital
yang dilakukan biasanya
akan memiliki karakteristik
berikut.
Cenderung akan sulit untuk
bersaing dengan para
Membutuhkan Effort yang Tantangan
players yang ada pada kompleks yang besar
cluster lainnya.
waktu lama

Evolusi layanan perbankan

Model digital bank yang
berkembang yang terjadi
Bermunculan startup fintech yang memberikan layanan seperti bank dapat memberikan gambaran terkait
dengan model digital banking kedepan, dan hal ini juga dilakukan oleh beberapa incumbent bank yang
berhasil memberikan layanan digital banking sesuai dengan kebutuhan dan espektasi pengguna
Model Digital Bank yang Berkembang

Incumbent Banks Challenger Banks Neo Banks
(to digital native)
Mengembangkan Mengembangkan Mengembangkan

mobile only bank, mobile only bank yang mobile only bank
dimana menggunakan memiliki lisensi/ijin yang tidak memiliki
lisensi/ijin operasi operasi sebagai lisensi/ijin operasi
bank induknya bank sebagai bank

Peta persaingan incumbent,
neo bank dan challenger bank
Berdasarkan data dari Burnmark, memberikan
gambaran persaingan antara incumbent yang mulai Positioning incumbent (to digital native),
meng-adopsi mobile-only banking dengan para neo-bank dan challenger bank
startup fintech maupun technology giant
Umumnya yang dilakukan sebagai berikut:

Simplicity of CX
Fokus terhadap kemudahan desain customer
experience dalam memberikan layanan
KYC innovation
Kemudahan onboarding customer dengan tetap
tidak meninggalkan aspek KYC
Big data utilization
Menjadikan big data sebagai basis dalam
pengembangan bisnis kedepan
Technology-driven
Eksplorasi dan adopsi distruptif teknologi dilakukan
secara berkelanjutan utk memenuhi kebutuhan
kustomer di era digital

Challenger dan neo bank





Tren yang terjadi dan dilakukan
oleh industri perbankan Indonesia
BNI Virtual Assistant Mandiri Online BRI Digital Branch BCA Virtual Assistant
DBS Digibank BTPN Jenius ComBank Digital Branch
Source: Forrester, Februari 2014

BNI Hackfest
Mandiri Hackathon
BCA Finhack
Mandiri dan BCA mendirikan anak perusahaan yang berfungsi sebagai

venture capital yang memberikan penyertaan modal kepada startup
fintech potensial yang dapat menunjang kebutuhan bisnis mereka

Beberapa bank besar sudah

mulai menginisiasi proses
RnD untuk dengan mencoba
beberapa business
case/business model untuk
dapat diimplementasikan
dengan menggunakan
teknologi blockchain ini, baik
rencana bekerjasama dengan
prinsipal/vendor penyedia
private blockchain maupun
public blockchain.

Beberapa bank sudah mulai mengadopsi dan memanfaatkan tren teknologi AI yang diimplementasikan
dengan RPA, memberikan new way/new experience pada layanan perbankan kepada nasabah yang bisa
dilakukan dengan konversasional banking melalui virtual assistant (chatbot)

Beberapa bank besar sudah mulai menginisiasi

proses RnD dan adopsi teknologi big data
analytic ini dengan mencoba beberapa business
case/business model untuk dapat memanfaatkan
kelebihan dari teknologi big data analytic.
Source: Forrester, Februari 2014

Sudah mulai bermunculan platform mobile yang berfungsi sebagai alat

pembayaran dari beberapa startup fintech. Dimana tren ini, sebenarnya mirip
dengan kemunculan challenger bank/neo bank yang terjadi dibeberapa
negara di China, UK dan US, dimana tidak perlu berlisensi bank tetapi dapat
melayani layanan keuangan.

Strategi transformasi
digital yang dilakukan
Strategi inside-out yang telah dilakukan oleh DBS memberikan
kemudahan untuk membangun mobile-only digital bank, dengan
membangun mobile-only digital bank sebagai challenger bank, yang
memiliki core dan digital technology stack yang terpisah dari DBS yang
bertujuan untuk memenuhi demand yang ada di pengguna
Transformasi digital (digitalisasi) terhadap main-bank, DBS

Singapore tetap berjalan
Paralel membangun mobile-only digital bank, Digibank di India

yang terpisah dari DBS Singapore sebagai main-banknya
Sukses di India, dilanjutkan ke beberapa negara asia lainnya,

Malaysia dan Indonesia
Mengintegrasikan semua layanan finansial ke dalam digital

ecosystem, seperti mortgage, car, e-commerce dalam rangka
mencapai goal menjadi “Invisible Bank”
DTS 2021
Strategi transformasi
digital yang dilakukan
Strategi penyertaan dan akuisisi yang telah dilakukan oleh BBVA terhadap
challenger bank (Atom Bank) dan neo-bank (Simple), dengan memberikan
kebebasan kepada mereka untuk mengembangkan bisnis sendiri yang
dilakukan bertujuan untuk memberikan persaingan kepada para kompetitor
sesuai dengan karakteristik player yang ada pada digital ecosystem
We have created a business unit called New Digital Businesses that’s

reinventing BBVA from the outside. We want to build a portfolio of
companies that are disruptive, that do things from scratch and can attack
the incumbents, including ourselves.”
– Carlos Torres Vila, CEO New Digital Business, BBVA
DTS 2021
We are on
digital world
right now!
Digital Piano: Your Digital Competitiveness in Digital Era
3 Hal penting yang harus kita antisipasi
Sudden shift Speed Surprise

Berpindahnya bisnis yang terjadi seakan Terjadinya terasa cepat sekali, hal ini Yang membuat kita terkaget-kaget, karena
tiba-tiba, karena tidak terlihat dikarenakan kita mengabaikannya bisnis kita mendadak turun
Gejala 3S (Sudden shift, Speed dan Surprise) yang harus

kita perhatikan menurut Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya
yang berjudul Disruption terhadap bisnis di Digital World ini.
Disruption, Prof. Rhenald Kasali, diolah

Agenda
Introduction to
Framework
Digital Worksforce

Industri 4.0 dan konsekuensinya
Core Technologies Fundamental Principles
Big Data
Blockchain 3D/4D Printing Interconnection
and Anaytics
API Integration Information

VR and AR
Transparency
Technical
Cybersecurity Assistance
Robotic Process Decentralised

Automation Decisions
Cloud Computing
Internet of Things

Terobosan Besar Teknologi Sebagai
Faktor Utama Pendorong Disrupsi Digital
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan yang signifikan di sektor teknologi, atau
yang saat ini dikenal dengan teknologi digital menyebabkan terjadinya gelombang
disrupsi yang sangat besar diberbagai macam sektor bisnis.
Secara umum ada 5 hal besar pemicu yang terjadi adalah:

Cheaper access to technology
Globalization of technology
Increase comport with technology
Competitive advantage of technology
Multiplier effect of technology

Cheaper access to technology
Hal ini di picu oleh 3 hal fundamental teknologi, yaitu

computation, storage dan connectivity yang semakin
murah dan canggih. Cepatnya perkembangan internet,
mobility, cloud computing dengan pesatnya perkembangan
open-source meningkatkan akses kepada para startup
untuk memasuki semua bisnis industri yang ada.

Globalization of technology
Untuk pertamakalinya, hampir di seluruh dunia menggunakan teknologi yang sama untuk memacu inovasi
secara global. Menurut Wall Street Journal terdapat 146 “tech unicorns”, 27% nya dari Asia-Pacific, yang
persentase pertumbuhannya meningkat 20% dibandingkan 2 tahun lalu.

Increase comport with technology
Semakin banyak dan nyaman kita menggunakan

internet, laptop, mobile device, dan segala hal terkait
dengan teknologi memberikan pengaruh besar dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, baik personal
maupun professional.

Competitive advantage of technology
Inovasi dengan menggunakan teknologi

digital merupakan model revenue stream
baru dan merubah model industri
trandisional yang ada saat ini.

Multiplier effect of technology
Masing-masing perkembangan teknologi

men-trigger perkembangan teknologi lainnya
dan akan menghasilkan teknologi yang lebih
baik yang memicu revolusi pada seluruh
industri (cth. AI, VR, Robotic, dll).

Web 1.0, Dimulainya Dunia
Online dan Commerce
Awal tahun 90an, dimulailah fase awal internet, atau sering disebut sebagai
generasi pertama dari internet dengan diluncurkannya website berbasis HTML
dan URLs dan bermunculan commerce dgn pembayaran online.
Web 1.0 merupakan fase awal evolusi dari website menjadi berbagai macam
infomercials dan easy commerce.
Beberapa perusahaan pendorong pengembangan fase awal ini.

Web 2.0, Dimulainya
Sebuah Era Social Web
Awal tahun 2000an, pemanfaatan internet sebagai sebuah social
network dengan bermunculannya blog platforms, era social web pun
dimulai. Internet booming sebagai sebuah komoditas, bukan hanya
dimanfaatkan sebagai pertukaran informasi dan online commerce.
Beberapa perusahaan mendorong perkembangan pada era ini.

Web 3.0, Sekaranglah Eranya
Platform Bisnis Model
Menuju akhir tahun 2000an sampai dengan sekarang, pemanfaatan internet
semakin ber-variasi, bermunculan model-model bisnis baru dengan memanfaatkan
teknologi internet ini, bisnis dalam bentuk penyediaan platform untuk sebuah
ekosistem berkembang dengan sangat pesat
Bisnis platform memunculan unicorn-unicorn baru,

bahkan telah menjelma menjadi decacorn

Pergeseran Bisnis dari
Produk Menjadi Platform
Bisnis yang berkembang dalam kurun
waktu beberapa tahun terakhir ini
adalah dengan menyediakan sebuah
platform yang dapat melayani
ekosistem, yang mempertemukan
Perusahaan telpon Vendor software terbesar
para stakeholder yang memiliki besar tidak memiliki tidak membuat aplikasi
keterkaitan kepentingan. infra telekomunikasi
(Whatsapp)
(Google/Apple)
Logistik terbesar tidak Market store terbesar Travel terbesar tidak Pemilik media popular
memiliki kendaraan tidak memiliki toko memiliki armada tidak membuat konten
(Grab/Go-Jek) (Tokopedia/BL) (Traveloka) (Facebook)

Jenis Platform Bisnis yang
Marak Berkembang Saat Ini
Exchange
Platform yang biasanya sering disebut dengan marketplace, merupakan platform yang
mempertemukan antara yang membutuhkan dgn pihak yang menyediakan produk atau layanan
dengan memberikan fasilitas berbagai macam layanan online s.d proses pembayarannya.
Transaction System
Merupakan platform yang memfasilitasi layanan payment dan transaksi finansial, contohnya
antara pihak merchant dan bank, layanan personal finance management
Ad-supporting Media
Merupakan platform yang memberikan fasilitasi layanan distribusi iklan secara online
kepada seluruh pengguna yang ada pada ecosystem, yang memberikan efisiensi biaya yang
dikeluarkan untuk kebutuhan marketing.

Web 4.0, semua terkoneksi
dengan internet
1 2
Adopsi teknologi IoT sudah
Monitoring, Automation of
mulai dilakukan oleh beberapa
komunitas, terlihat dengan
Insight to Action Any services
Melakukan daily monitoring Menjadi channel baru utk
sudah mulainya pemanfaatan
atas seluruh aktifitas yg terkoneksi ke customer yg
IoT devices di smart City dilakukan kustomer dlm dapat digunakan utk men-
dalam beberapa tahun rangka memberikan layanan deliver semua layanan,
belakangan ini berkembang yg kontekstual seperti autopayment
cukup signifikan, dan
berpotensi bermanfaat untuk
kebutuhan bisnis.
“ 40B IoT devices yang akan terkoneksi

antara 2018 s.d 2025
Tsunami of data akan dihasilkan

oleh seluruh IoT devices yang terkoneksi,
bukan lagi merupakan Big Data tetapi
akan menjadi Thing Data

Web 5.0, eranya
kecerdasan buatan
Adopsi teknologi AI sudah
mulai dilakukan oleh
beberapa institusi, baik
1 Conversational
Services
Pemanfaatan AI untuk
oleh startup fintech memberikan layanan
maupun incumbent. secara konversasional
Beberapa pemanfaatan
Cognitive Services
2
masih mengarah ke
conversational services, Pemanfaatan AI untuk
seperti chatbots memberikan layanan yang
personalized dan contextual
3 Robotic Process
Automation
Pemanfaatan AI untuk
re-engineering dan otomasi
proses dalam rangka Digital
meningkatkan layanan Workforce
Artificial
Intelligence
Saat ini kita hidup dalam
dunia pengalaman!
Product Focus Information Focus Experience Focus

Saat ini kita hidup dalam
dunia pengalaman!
Needs: Needs: Needs:

Quality of life, Information, Creating lasting
relief and safety communication and life experiences
entertainment
Behaviour: Behaviour: Behaviour:

Buy & Own Use & Connect Experience & Share
Differentiation: Differentiation: Differentiation:

Product quality, Usability, speed Quality of service and
durability and and variety size of the ecosystem
reparability
Product Focus Information Focus Experience Focus

Perilaku pelanggan yang
harus diperhatikan

Dan Dunia telah berubah
Tren yang terjadi menunjukkan bahwa dunia sudah memasuki ekonomi digital, semua
aktifitas yang dilakukan dengan memanfaatkan manfaat yang ada dari teknologi digital.

Dan Dunia telah berubah
Tren yang terjadi menunjukkan bahwa dunia sudah memasuki ekonomi digital, semua
aktifitas yang dilakukan dengan memanfaatkan manfaat yang ada dari teknologi digital.

Maraknya Bisnis Online
Berbagai macam jenis bisnis di era digital saat
ini sudah sangat mudah dilakukan, yang dapat
dilakukan dengan memanfaatkan banyaknya
platform layanan yang tersedia secara gratis
untuk kebutuhan menjalankan berbagai
macam model bisnis digital tersebut.
Beberapa contoh diantaranya

adalah sebagai berikut:









Disrupsi digital telah terjadi
Christensen mengatakan ada pola yang
berulang terus menerus, di mana pemain
baru yang terus memperbaiki diri, berhasil Disrupsi adalah gangguan yang
menjadi pemain utama dalam bisnis. mengakibatkan industri tidak berjalan seperti
biasa karena kemunculan kompetitor baru,
Clayton M. Christensen umumnya karena penemuan teknologi, yang
Profesor Administrasi mengakibatkan pemain bisnis lama harus
Bisnis dari Universitas memikirkan ulang strategi berhadapan
Harvard dengan era baru ini.
Ada yang berhasil mengatasi situasi disrupsi

The Innovator’s Dilemma:
When Technologies Cause
ini, tetapi banyak yang gagal. Dengan
Great Firms to Fail penemuan dan kemunculan internet maka
hampir semua industri saat ini harus
bertarung dengan apa yang diistilahkan
Rhenald Kasali sebagai “musuh-musuh yang
tidak kelihatan” (Disruption, 2017)

The main is no longer “the main”,
ujar Rhenald Kasali dalam #MO.
Media massa membutuhkan kreativitas untuk mengeksplor
sumber-sumber revenue baru setelah penjualan dan iklan tak
lagi mampu menjadi tumpuan.
Kita tentu pernah mendengar kabar tentang media-media cetak
yang berhenti terbit. Dikutip dari thedisplay.net (03/01/2018),
inilah beberapa media cetak Indonesia yang mengakhiri
publikasi di tahun 2017-2019
o Majalah HAI o Tabloid Bola dan Bola Vaganza
o Maxim Indonesia o Rolling Stone Indonesia
o Cosmo Girl Indonesia o For Him Magazine Indonesia (FHM)
o NYLON Indonesia o Majalah Commando
o Esquire Indonesia o Grazia Indonesia
Sumber: https://www.expose.co.id/media-cetak-membutuhkan-the-main-baru

Disrupsi teknologi digital dan
berkembangan fitur smartphone yang kian
canggih menggilas bisnis kamera.
Dilibas Smartphone,
Tergerus Disrupsi Digital, Nikon Tutup Olympus Mundur dari Bisnis
setelah 8 Tahun Operasi di RI Kamera setelah 84 Tahun
Nikon Indonesia resmi menutup kegiatan Salah satu perusahaan yang
bisnisnya di Indonesia. Distributor produk mempelopori produk ini yaitu
kamera asal Jepang ini akhirnya berhenti Olympus Corporation akhirnya
setelah delapan tahun beroperasi. menyerah dan bakal menjual
divisi bisnis kameranya setelah
84 tahun eksis.

Semenjak Oktober 2017, semua gerbang tol tak lagi
Menjaga gerbang adalah pekerjaan yang sangat
melayani uang tunai, dan mengharuskan pengemudi
mudah untuk digantikan oleh mesin, dan hal ini
kendaraan menggunakan pembayaran non tunai.
ditunjang dengan pembayaran non tunai dengan
Hal ini mengakibatkan massivenya shifting role dan cukup menggunakan kartu uang elektronik
hilangnya pekerjaan yang dilakukan oleh pihak Jasa
Marga terhadap ribuan penjaga gerbang ruas tol
yang mereka miliki.
Salah satu contoh dampak

disrupsi digital terhadap
profesi pekerjaan
o Mesin dan
gerbang otomatis
eToll
o Pembayaran
menggunakan
kartu uang
elektronik

Disrupsi juga terjadi pada hampir semua agen ticketing Maraknya para startup yang
ataupun travel yang menjalankan bisnisnya masih secara mengambil/menggantikan porsi
konvensional yang sekarang akhirnya menghilang. bisnis konvensional
Traveloka
Yang diawali dengan Traveloka,
dan sekarang layanan segala
jenis ticketing ataupun travel
sudah banyak dilayani oleh
berbagai para pelaku startup,
dari ecommerce, marketplace,
raid-hailing, dan bahkan
payment maupun penyedia
uang elektronik

Digital Disruptor
Saat ini semakin banyak bermunculan non tradisional company atau yang sering dikenal dengan
sebutan startup dan large technology company (cth. google, apple, facebook, amazon), yang mana
mereka melakukan inovasi terhadap layanan dengan memanfaatkan teknologi digital mendisrupsi
trandisional company.
Forrester menyebutkan ciri-ciri umum digital disruptor:

Digital Disruptor
Bagaimana kita menyikapi digital
disruptor yang akan mengambil
alih bisnis kita?
Kita dan Disruptor
Kita hanya berhadapan

dengan seekor ikan kecil dan
mungkin hanya teri

Digital Disruptor
alih bisnis kita?
Kita dan Disruptor
Kita masih belum sadar…

Digital Disruptor
alih bisnis kita?
Kita dan Disruptor
Sampai pada akhirnya, kita

berhadapan dengan ikan
kecil yang banyak dan
mengancam kita
Digital Disruptor
alih bisnis kita?
Kita dan Disruptor
Haruskah kita lari?

Whatsapp Payment, P2P Tech Giant
yang Harus Diwaspadai
Whatsapp merupakan ekosistem yang sangat potensial untuk perkembangan model layanan P2P, sudah
2 tahun terakhir ini diimplementasikan di India yang terintegrasi dgn seluruh bank melalui UPI

Google Tez, P2P Tech Giant
yang Harus Diwaspadai
Google melakukan evolusi terhadap androidPay menjadi googlePay, dan dikembangkan lebih lanjut
dengan nama Tez yang diimplementasikan di India, yang juga sudah terintegrasi dengan UPI

Infografik Digital Disruptor
Booming pertumbuhan startup yang terjadi di Indonesia Hampir 1000
perlu di waspadai oleh para pelaku bisnis tradisional startup!!!
2015-2016 adalah tahun dimana terjadi pertumbuhan yang signikan atas startup fintech Indonesia
Berdasaran asosiasi fintech Indonesia, pertumbuhan startup fintech pada tahun
tersebut mencapai 78%, merupakan yang tertinggi sejauh ini.
78%
7% 9%
6%
2006-2010 2011-2012 2013-2014 2015-2016 2017-2018
DTS 2021 8 #Jadijagoandigital

Infografik Digital Disruptor
Dari seluruh fintech yang telah didata oleh regulator, potensi disrupsi di binis perbankan sangat terlihat,
dimana terdapat 56% Fintech di Indonesia bergerak dalam kategori payment, clearing dan settlement.

Dampak Disrupsi pada Bisnis Perbankan
Dampak yang mempengaruhi industry perbankan, baik dari proses yang terjadi di front-end maupun
yang terjadi di back-end, layanan banking dapat tergantikan oleh para startup fintech dan bahkan
sangat dominan dimungkinkan oleh technology giant, seperti google, apple, facebook, amazon.

Dampak disrupsi digital
pada bisnis perbankan

Unbundling Produk dan Layanan Bank
oleh Para Fintech Player
Unbundling produk dan layanan yang dilakukan oleh para fintech player mulai terasa mendisrupsi
produk dan layanan para incumbent player (bank).
Keberhasilan fintech player melakukan
unbunding produk dan layanan yang e-Money
ada pada incumbent player (Bank)
dan keberhasilan membangun
ecosystemnya, dilanjutkan Payment
dengan mengembangkan
berbagai macam produk
dan layanan finansial Lending
lainnya, cthnya seperti
PayLater yang saat ini cukup
massive perkembangannya. Financial
Pengembangan yang dilakukan Management
menjadi sebuah platform marketplace,
yang menyediakan berbagai macam
produk dan layanan kepada
......
ecosystem yang mereka miliki.

Model bisnis dari sebagian besar startup fintech
yang bermunculan cenderung mereplikasi model
bisnis lembaga keuangan formal,
khususnya bank.


Dan akhirnya, kompetisi kita!
Bagaimana Bank menyikapi digital disruptor
yang akan mengambil alih bisnis Bank?

Dan akhirnya, kompetisi kita!
Bagaimana Bank menyikapi digital disruptor
yang akan mengambil alih bisnis Bank?

Agenda
Introduction to
Framework
Digital Worksforce

Regulasi OJK terkait
dengan Digital Banking
Digital transformation yang akan
dilakukan mengacu kepada regulasi
layanan digital banking yang telah
diterbitkan oleh OJK.
Terkait dengan regulation yang telah
diterbitkan OJK untuk bank, material
mengacu ke dokumen POJK Nomor
12/POJK.03/2018

Layanan Perbankan Digital
Sesuai POJK 12/2018
Layanan Perbankan Elektronik yang dikembangkan dengan mengoptimalkan

pemanfaatan data nasabah dalam rangka melayani nasabah secara cepat, mudah,
dan sesuai dengan kebutuhan (customer experience), serta dapat dilakukan secara
mandiri sepenuhnya oleh nasabah, dengan memperhatikan aspek pengamanan
Bank dalam menyelenggarakan Layanan Perbankan Digital wajib
1 Menerapkan manajemen risiko

2 Prinsip kehati-hatian
3 Memenuhi ketentuan POJK No 12/2018
Sesuai POJK 12/2018
membentuk Layanan
atau Memiliki Perbankan Digital
dapat disediakan
Unit/Fungsi
Digital langsung dgn perjanjian
bertugas menangani oleh kerjasama melalui
Non
Layanan Perbankan Digital Bank LJK Mitra Bank LJK
o Menyusun kebijakan, standar, dan dengan layanan yang disediakan dengan layanan yang disediakan
prosedur penyelenggaraan LPD
o Memastikan kesesuaian antara
penyelenggaraan LPD dgn rencana
strategis kegiatan usaha Bank
administrasi otorisasi pengelolaan layanan layanan layanan
o Memantau pelaksanaan kerja sama
rekening transaksi keuangan informatif transaksional lain
dengan mitra Bank dalam
penyelenggaraan LPD
bermitra dgn bermitra dgn bermitra dgn
o Memastikan efektivitas langkah yang
digunakan dalam menyelenggarakan Non Non
layanan produk
LPD LJK LJK LJK LJK LJK
keuangan lain
o Memantau kendala dan
permasalahan yang muncul dari
pengelenggaraan LPD
o Memastikan kecukupan dan alokasi
sumber daya terkait LPD yg dimiliki
Bank

Sesuai POJK 12/2018
Non
LJK Mitra Bank LJK
wajib telah memperoleh
ijin OJK atau otoritas lain
yang berwenang
dan Bank wajib memiliki
Kebijakan dan Perjanjian Bank dilarang (turut) menanggung risiko yg timbul

Prosedur Kerja Sama dari produk dan/atau jasa ditawarkan mitra bank
dalam penentuan Secara tertulis dgn mitra bank
mitra bank yang disusun dgn menggunakan
Bahasa Indonesia

Sesuai POJK 12/2018
Layanan
Perbankan Digital
Bank wajib melakukan
identifikasi verifikasi
nasabah atau calon nasabah Informasi dan dokumen
pendukung nasabah atau
calon nasabah
tatap muka tanpa

o Secara langsung (face to face) tatap muka
o Menggunakan perlangkat lunak milik o Menggunakan perlangkat lunak milik
what you know bank, dengan perangkat keras milik bank, dengan perangkat keras milik what you know/what you have
what you have bank atau nasabah/calon nasabah bank atau nasabah/calon nasabah what you are
Bank wajib menerapkan paling sedikit 2 (dua) Bank dapat memanfaatkan

two factor authentication data/informasi milik
Lembaga/Instansi
yang berwenang
yang memiliki hubungan
kerjasama dgn bank

Highlight Blueprint SPI 2025
Bank Indonesia
Sistem Pembayaran
Indonesia 2025
Lima besaran inisiatif yang telah dirumuskan oleh
Bank Indonesia dalam rangka menavigasi sistem
pembayaran nasional di era digital.
Mendukung integrasi ekonomi-keuangan

digital nasional sebagai fungsi bank sentral
Mendukung digitalisasi perbankan melalui
open banking dan pemanfaatan teknologi
digital dan data dalam bisnis keuangan
Menjamin interlink fintech dan perbankan
untuk menghindari shadow-banking
Menjamin keseimbangan antara inovasi
dgn consumer protection, integritas dan
stabilitas serta persaingan usaha yg
sehat
Menjamin kepentingan nasional dalam
ekonomi-keuangan digital antar negara
melalui pemrosesan transaksi dan kerjasama
Sandbox 2.0
penyelenggara asing dgn domestik
(Innovation Lab, Industrial Sandbox dan Regulatory Sanbox)

Sistem Pembayaran Pengem
Indonesia 2025
Fokus Quick Win Standarisasi Kerangka
Bangan Pengaturan
yang dilakukan Open API
BI-FAST

Sistem Pembayaran
Indonesia 2025
Dalam inisiatif Bank Indonesia terkait dengan SPI 2025, terlihat adanya pergeseran dari fungsi Sandbox 1.0,
dimana sebelumnya hanya fokus untuk memastikan inovasi atas layanan keuangan digital sesuai dengan
ketentuan yang ada ataupun dalam rangka menentukan ketentuan yang dibutuhkan.
Pada Sanbox 2.0, terlihat bahwa BI memfasilitasi
kebutuhan eksplorasi teknologi dan model bisnis
inovatif yang sesuai dengan kebutuhan real dari
masing-masing sektor industri

Sistem Pembayaran
Indonesia 2025
Hasil yang diharapkan dari SPI 2025 yang direncanakan oleh Bank
Indonesia dalam menavigasi proses transformasi ekonomi Indonesia
masa depan ke arah digital adalah sebagai berikut.

Manfaat Sandboxing 2.0
Beberapa manfaat utama yang didapatkan selama proses
sandboxing yang telah dilakukan oleh beberapa bank maupun
startup fintech, diantaranya adalah sebagai berikut.
CoCreate
Dengan pendekatan bekerja bersama yang kolaboratif dalam
mewujudkan inovasi sangat memudahkan pengembangan
yang dilakukan bagi industri
Development Time
Yang berimplikasi terhadap proses pengembangan yang
dapat dilakukan dengan cepat, dimana ting-tang diskusi,
baik terkait hal bisnis maupun teknis dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat untuk mendapat
kan kesepakatan antar para pihak yang terlibat
Regulation
Dan yang terakhir, regulasi terhadap inovasi yang
dikembangkan tidak ada kekhawatiran akan membutuh
kan waktu yang lama, dikarena proses penggodokan,
perencanaan dan penetapan regulasi yang dibutuhkan
dilakukan bersamaan selama proses pengembangan
inovasi dilakukan

Digital Piano,
Framework Membangun digital
capability
Culture Bimodal
Transform Businesses
ation
DIGITAL PIANO, merupakan pilar yang
Fostering secara fundamental harus diwujudkan untuk Ecosystem
Innovation memiliki kapabilitas digital Partnership
Harmonisasinya akan menciptakan “mesin”
untuk mencapai keberhasilan tujuan dari
Organization TRANSFORMASI DIGITAL Agile IT &
Restructure CyberSecurity

Digital Piano,
capability
Culture
Transformation
secara fundamental harus diwujudkan untuk
memiliki kapabilitas digital

TRANSFORMASI DIGITAL

Berbisnis di era ekonomi digital
Di era digital economy saat ini, dunia bisnis dan pada umum keseluruhan mengalami keadaan yang
penuh gejolak (Volatility), tidak pasti (Uncertainty), rumit (Complexity), dan serba kabur (Ambiguity),
atau yang disebut dengan VUCA
Era Era
Industrial Digital
Economy Stable Volatile Economy
Fokus pada Alon-alon asal klakon Buruan! Fokus pada
optimalisasi digital innovation
Expected Uncertain
Ekstrapolasi saja Bereksperimenlah!
Complex Complex
Solusi tinggal terus diperbaiki Benarkah itu masalahnya?
Understandable Ambiguous
Pertahankan selama mungkin! Disrupsi sebelum
didisrupsi!
Andrew Tani & Co, 2018

5 pilar yang harus dilakukan
Digital Transformation Playbook, David Rogers, diolah
dalam berbisnis digital

Perubahan mendasar harus dilakukan oleh semua
bisnis agar dapat menjawab tantangan bisnis saat ini
Pilar Shifting Mindset dan Culture dalam Berbisnis di Era Digital
Manfaatkan jaringan Bangun platforms, Berbisnislah Bangun budaya inovasi, Selalu sesuaikan value
pelanggan bukan hanya products berdasarkan data wujudkan dengan cepat dengan customer
Customers Competition Data Innovation Value

dalam berbisnis digital hubungan 5 pilar perubahan

dengan bagaimana kita
menghadapi VUCA akibat
Perubahan mendasar harus dilakukan oleh semua Industri 4.0
Perubahan mendasar yang perlu

From diperhatikan pada cara pandang kita To
terhadap CUSTOMER
Customer as mass market ⃝ ⃝ Customer as dynamic network

Communication are broadcast to ⃝ ⃝ Communication are two-way
customer ⃝ Customer is the key influencer
Firm is the key influencer ⃝ ⃝ Marketing to inspire purchase,
Marketing to persuade purchase ⃝ Customers loyalty, advocacy
Economic of (firm) scale ⃝ ⃝ Economic of (customer) value



terhadap COMPETITION
Competition within defined industries ⃝ ⃝ Competition across fluid industries

Clear distinctions between ⃝ ⃝ Blurred distinctions between partners
partners and rivals and rivals
Products with unique features ⃝ ⃝ Platforms with partners who
and benefits Competition exchange value



terhadap DATA
Data is expensive to generate in firm ⃝ ⃝ Data is continuously generated

Firm make use only of structured data ⃝ everywhere
⃝ Unstructured data is increasingly
Challenge of data is storing and ⃝
usable and valuable
managing it
Data
⃝ Challenge of data is turning it into
Data is a tool for optimizing ⃝ valuable information
processess
⃝ Data is a key intangible asset for
value creation


terhadap INNOVATION
Decisions made based on intuition ⃝ ⃝ Decisions made based on testing

and seniority and validation
Challenge of innovation is to find the ⃝ ⃝ Challenge of innovation is to solve
right solution the problem
Failure is avoided at all cost ⃝ Innovation ⃝ Failure are learned from, early and
Focus is on the “finished” product ⃝ cheaply
⃝ Focus is on minimum viable
prototypes and iteration


terhadap VALUE
Value proposition defined by industry ⃝ ⃝ Value proposition defined by

Execute your current value propotion ⃝ changing customer needs
⃝ Uncover the next opportunity for
Optimize your business model ⃝ customer value
as long as possible
Value ⃝ Evolve before you must, to stay
ahead of the curve

Digital Piano,
capability
Bimodal
Businesses


Pandemic change the way we work
Semenjak awal tahun 2020, dampak dari pandemic covid-19
telah merubah pola kerja konvensional yang selama ini kita
lakukan, mulai dilakukan pola kerja baru tanpa perlu ke
kantor, atau yang dikenal dengan istilah WFH (Work from
Home).
Dan sekarang ini semakin popular juga kita mendengar
istilah WFA (Work from Anywhere).
Seperti apakah bisnis yang
akan kita jalankan kedepan?
Bagaimana menjalankan
operasional bisnisnya?
Pola kerjanya harus
bagaimana?
Sarana dan alat pendukung
apa yang kita butuhkan?
…
Bisnis harus tetap berjalan
Berdiam diri tidak akan menyelesaikan permasalahan, mulailah untuk
mengeksplorasi dan mengembangkan potensi bisnis yang ada, tetapi sambil
tetap mempertahankan dan menjalankan bisnis yang saat ini sudah dimiliki
Berinovasi atas produk dan Berinovasi menciptakan
layanan bisnis saat ini bisnis model baru
Mempertahankan Mengeksplorasi

Apa yang harus dilakukan?
Dampak pandemic Covid-19 yang telah mengakselerasi
digitalisasi di berbagai sektor bisnis, sejalan dengan
framework bisnis yang kita kembangkan untuk tetap dapat
bertahan, dimana kita bukan hanya fokus pada bisnis saat ini,
tetapi juga fokus kepada pengembangan bisnis baru digital
Arah peningkatan kapabilitas bisnis dan TI yang kami dilakukan
Physical Digital dan Ecosystem Digital
Bisnis Saat Ini Bisnis Baru Digital

Shifting ke digital
Ciptakan digital platform dan mengkustomisasi produk sesuai ekosistem
A new way of Banking Menjalankan Bimodal Bisnis Banking service values

More digitalized to any digital More embedded to various
devices and integrated with digital ecosystems and
physical channels growing together
Bisnis Saat Ini Bisnis Baru Digital
Physical Digital dan Ecosystem Digital
Products and Services Banking-Based Digital

Digitization and Businesses and Ecosystem
Augmentation Platforms

Digital tree, framework produk
dan layanan digital
Perlu dibuat sebuah panduan yang dapat memberikan kejelasan apa yang harus dibangun dalam rangka mewujudkan
layanan perbankan digital, panduan tersebut adalah berupa sebuah Digital Tree yang diadopsi dari market practices
dan disesuaikan dengan panduan layanan perbankan digital dari regulator
Digital Tree Prereq dan Interaksi pada Digital Tree yang

dibutuhkan dalam Layanan Perbankan Digital
untuk
Tokopedia memiliki
(OC)
Digital Loan
C untuk memiliki untuk untuk Own
P S memiliki mengakses
Channel
S Digital
Orig.
Install.
Payme C
nt
Mobile
Banking
(P) (A) (S) (C)
Product Asset Service Channel
(E)
tersedia pada Eco
System
tersedia pada
Digital
Signature A A E-KYC
Data

Digital Piano,
capability

Agile IT &
Cybersecurity
Perubahan mendasar untuk
menigkatkan agility pada
pengembangan solusi ti
Untuk memenuhi kebutuhan pengembangan Tim Pengembangan Produk
Perubahan pola yang dilakukan pada
produk dengan adanya tuntutan kebutuhan pelanggan proses pengembangan produk oleh
yang begitu cepat berubah di era digital saat ini, anggota tim
diperlukan perubahan mendasar yg perlu

dilakukan pada proses pengembangan
yang saat ini dilakukan.
Perubahan mendasar yang harus
dilakukan utk meningkatkan
agility dalam proses
pengembangan
Team and How Tools we used Infras we used

we work

Bekerja dalam bentuk
cross-function team
Cross-functional team merupakan langkah strategis yang telah dilakukan oleh Bank Digital
untuk mewujudkan pengembangan kapabilitas digital banking yang direncanakan
Tapi seperti apakah yang dimaksud dengan Cross-Functional Team tersebut?
According to the Scrum Guide, a cross-functional team is a team

that is organized around a product, a defined portion of a product,
a service, or a customer value stream, and must include all
competencies needed to accomplish their work without depending
Scrum Master
on others that are not part of the team Yang akan memastikan proses
pengembangan dilakukan
sesuai dengan target dan
timeline oleh product owner
Yang akan menggali detil Yang akan mengembangkan dan development team
permasalahan dan kebutuhan dan mewujudkan desain solusi
user, selanjutnya memberikan yang direkomendasikan oleh product
rekomendasi produk ataupun owner secara experimental dan agile
layanan sebagai alternatif untuk menjadi solusi real yang dapat
desain solusinya digunakan oleh user
Product Owner Development Team
Perubahan mendasar #1,
cara berkerja yang dilakukan Team and How
Mulai melakukan adopsi dan integrasi
Iterative, experimental approaches to innovation are needed
we work
Design Thinking, Lean Startup dan Agile
to guide an organization. While there are many approaches —
Scrum berdasarkan rekomendasi dari
design thinking, with its focus on the customer; lean startup
Gartner untuk proses pengembangan
as an innovation engine; and agile to develop technology
yang dilakukan. elements work well in combination
Cara Bekerja yang Dilakukan Combine Design Thinking, Lean Startup and Agile
Proses prototyping dilakukan

1 dengan Design Thinking
Testing secara berkelanjutan untuk
2 mendapatkan feedback dari
pengguna dilakukan dengan Lean
Startup
3 Hasil dari prototyping dan testing

yang didapatkan, dilakukan proses
pengembangan secara agile
menggunakan Scrum

Pengembangan secara
experimental dan agile
Pendekatan proses dan mekanisme Fokus proses pengembangan yang
pengembangan yang dilakukan. dilakukan adalah pada shipable MVP
(Minimum Viable Product) yang akan
Design Thinking dihasilkan, yang selanjutnya akan secara
Menjalankan proses emphatize periodik menghasilkan incremental
dan define untuk memastikan shipable MVP berikutnya.
kebutuhan dan permasalahan pada MVP merupakan versi produk dengan
pengguna, serta ideate utk Discover minimum fitur yang dapat memenuhi
mengeksplorasi alternatif solusi ada kebutuhan atau permasalahan
pengguna dalam rangka
mendapatkan feedback
Lean Startup untuk pengembangan
Proses prototyping dan testing selanjutnya.
yang dilakukan secara iteratif untuk
menemukan design solusi yang
Design MVP Deliver
sesuai dengan kebutuhan dan
permasalahan pengguna DevSecOps
Menjalankan proses
pengembangan solusi dan
Scrum operasionaliasi hasilnya secara
Dengan menggunakan framework Develop aman dan berkelanjutan (CI/CD)
scrum dalam menjalankan proses dan dengan didukung DevSecOps
mewujudkan hasil pengembangan infras dan toolchain
secara agile
Pengembangan secara
experimental dan agile
Berdasarkan paparan practices yang dijelaskan, bahwa SQUAD perlu melakukan proses pengembangan secara
eksperimental dan agile untuk menghasilkan pengembangan yang optimal dgn menggunakan Scrum, Design Thinking
dan Lean Startup Approach seperti mekanisme dibawah.
Tahapan Discover and Design Tahapan Develop Tahapan Deliver
Tahapan ini merupakan proses end-to-end pendefinisian backlogs yang akan Tahapan ini merupakan proses sprint pengembangan Tahapan ini merupakan
menjadi requirement untuk dikerjakan pengembangan solusi TI pada proses solusi TI berdasarkan requirement pada backlogs dgn proses deployment dan
berikutnya, dengan mengaplikasikan Scrum, Design Thinking dan Lean Startup mekanisme deliverable secara incremental MVP support operasional atas
Approach incremental MVP yang
Scrum Framework dihasilkan
Proses Scrum, Design Thinking dan Lean Startup yang dijalankan Proses Scrum yang dijalankan Proses yang dijalankan
Sprint Review and Release Deployment

Define Backlogs Planning Sprint Retros Comittee and Support
Design Thinking Approach Daily Meeting

Daily Daily Meeting
Meeting
Emphatize Define Ideate Lean Startup Approach DevSecOps (CI/CD) Processes
Prototype Test
Cross-functional Cross-functional Cross-functional

team team team
Review backlogs dan fine-tuning proses sprint yang dilakukan
Iterasi Kembali ke tahapan sebelumnya sesuai hasil review dan retrospective

Membangun kapabilitas lean
dengan devsecops
Setiap tahapan pengembangan sampai dengan Banyak sekali DevSecOps Toolchain yang tersedia
operasional IT dilakukan dengan menggunakan di market diantaranya seperti berikut
DevSecOps Toolchain yang banyak tersedia di
market, baik yang tersedia secara komersial
maupun open-source.
DevSecOps Toolchain ini akan membantu
proses continues Integration dan Continues
Delivery yang diinginkan dalam proses
pengembangan, pengamanan dan
operasional TI.
Tools we use
Devsecops dalam proses pengembangan
secara experimental dan agile
DevSecOps infras dan toolchain yang dapat dipergunakan untuk kebutuhan agility dan
menjalankan CI/CD pada setiap tahapan pada proses pengembangan dengan baik adalah
seperti diagram pemetaan dibawah.
Tahapan Discover and Design Tahapan Develop Tahapan Deliver
Tahapan ini merupakan proses end-to-end pendefinisian backlogs yang akan Tahapan ini merupakan proses sprint pengembangan Tahapan ini merupakan
menjadi requirement untuk dikerjakan pengembangan solusi TI pada proses solusi TI berdasarkan requirement pada backlogs dgn proses deployment dan
berikutnya, dengan mengaplikasikan Scrum, Design Thinking dan Lean Startup mekanisme deliverable secara incremental MVP support operasional atas
Approach incremental MVP yang
Scrum Framework dihasilkan
Proses Scrum, Design Thinking dan Lean Startup yang dijalankan Proses Scrum yang dijalankan Proses yang dijalankan
Sprint Review and Release Deployment

Define Backlogs Planning Sprint Retros Comittee and Support
Design Thinking Approach Daily Meeting Meeting Meeting
Emphatize Define Ideate Lean Startup Approach DevSecOps (CI/CD) Processes
Prototype Test
NexusOS
S

Devsecops dalam proses pengembangan
secara experimental dan agile
Contoh rekomendasi DevSecOps pipeline dengan pementaaan DevSecOps
toolchain yang dibutuhkan untuk kebutuhan menjalankan proses CI/CD dalam
pemenuhan solusi TI
Cloud Based
Infras

Adopsi cloud-based infras dan
supporting platform
Kendala yang umumnya terjadi adalah pada saat proses Infras we use
pengembangan selesai dilakukan, selanjutnya membutuhkan
effort yang cukup komplek dalam penyiapan infrastruktur yang
dibutuhkan. Dan hal ini berlanjut pada saat operasionalisasi,
dimana monitoring, tuning, sizing, migration, dan hal teknis
operasional lainnya menjadi semakin kompleks utk di manage
Adopsi dan penggunaan cloud-based platform dan
infrastructures memudahkan proses pengembangan dan
operasional IT yang dilakukan karena kapabilitasnya yang Cloud Infrastructure
elastic (kemudahan utk support reliability dan scalability) yang dibutuhkan
Cloud Supporting Platform
yang dibutuhkan
Private Cloud
IaaS (Infrastructure as a Services) PaaS (Platform as a Services) Public Cloud
On-Premise Hosted
Bimodal ti - Two speed of it
Best-practices yang dilakukan dalam meningkatkan agility dalam proses pengembangan dan
penyediaan solusi TI adalah dengan menerapkan Bimodal IT, dengan cara menambahkan percepatan
baru yang diperuntukkan untuk kebutuhan agility terhadap pengembangan dan penyediaan solusi IT
dalam rangka pemenuhan kebutuhan bisnis di era digial
IT Governance
System of System of
Record Engagement
Traditional Agile Solution

Solution Dev Development
System of Engagement
System of Record
Fokus untuk kebutuhan Fokus untuk kebutuhan

proses pengembangan, proses pengembangan dan
penyediaan dan penyediaan solusi TI
peningkatan kapabilitas secara agile, dengan
dan stabilitas solusi TI penerapan design thinking,
yang sudah dimiliki saat lean startup dan scrum
ini yang dilakukan dengan yang dilakukan bersama
penggunaan proses cross-functional team
SDLC yang saat ini telah dalam rangka meng-create
berjalan product/services yang
sesuai dengan kebutuhan
dan time-to-market

Bimodal ti - Two speed of it
Best-practices yang dilakukan dalam meningkatkan agility dalam proses pengembangan dan
penyediaan solusi TI adalah dengan menerapkan Bimodal IT, dengan cara menambahkan percepatan
baru yang diperuntukkan untuk kebutuhan agility terhadap pengembangan dan penyediaan solusi IT
dalam rangka pemenuhan kebutuhan bisnis di era digial
IT Governance
System of Record System of Engagement
Traditional Agile Solution

Solution Dev Development
Pengembangan dan Pengelolaan Pengembangan dan Pengelolaan
Legacy/Core System Surrounding dan Channeling System
Enterprise Mobility Customer Mobility
Surrounding dan channeling system Surrounding dan channeling

untuk kebutuhan employee dan system untuk kebutuhan
sales workforce customer, retail, business dan
corporate banking

Agenda
Introduction to
Framework
Digital Worksforce

Full stack developers
Full stack capability saat ini menjadi trend yang cukup banyak diminati oleh para
developers, baik sebagai web developer maupun sebagai mobile developer.
I’m full stack!

“ Full stack developer adalah
seorang developer yang memiliki
kemampuan untuk membuat
aplikasi secara end-to-end, dari
front-end sd back-end
Menguasai semua teknik dan Mengembangkan prototype
aspek yang dibutuhkan dalam maupun aplikasi lebih cepat,
pengembangan aplikasi karena tidak ada ketergantungan
Fleksibilitas sebagai front-end

ataupun back-end developer
dalam tim pengembangan aplikasi
Needs on industries
Bagaimana kebutuhan full stack
developer di berbagai industry?
Kebutuhan industri
Hampir semua industri di era
industry 4.0 saat ini
membutuhkan tim developer,
I’m full stack! tetapi tidak semua industri
mensyaratkan full stack
developer, biasanya sudah ada
formasi tim developer yang sudah
berjalan, kecuali pada startup
yang baru berkembang.

IT OCCUPATIONS ON BANKING INDUSTRY Oww…
Gambaran umum tim teknis dan perangkat I can fullfil what
pendukung pengembangan solusi TI industry needs!
yg dilakukan di industri perbankan.

IT OCCUPATIONS ON BANKING INDUSTRY
Secara umum technology stack yang di adopsi di
industri perbankan juga mengikuti perkembangan What kind of tech
technology trend yang ada, seperti diantaranya stack needed?
adalah sebagai berikut.

BNI Program to develop Program internship Industri dan Kampus
developer capability Magang

IT Outsources
Program magang
lulusan DTS Scholarship
IT Developer BNI
Digi46 Developer Academy dan Anak Usaha
BNI
Merupakan program kolaborasi
Menjalankan DTS
dengan para pihak penyedia teknologi, Scholarship Thematic
for Perbankan
para praktisi TI, kampus-kampus dan KemKomInfo University Ecosystem
As Resource Partner As Resource Partner
dengan KemKominfo dalam rangka
menjalankan Digi46 Developer
Academy untuk pengembangan
Digi46 Dev Team Dengan Digi46 Developer Academy Technology Giant Ecosystem
toolchain, para developer akan memiliki
Digi46 Developer portfolio kapabilitas teknis dan akan
kapabilitas teknis para developer Academy mempermudah rencana kebutuhan
pembentukan Developer CoP
yang terlibat dalam pengembangan (Community of Practices)
solusi TI di BNI maupun di anak

usaha BNI secara berkelanjutan. As Technology Partner
Menyediakan teknologi
dan handson training
Remote Collaboration supported by
supported by Digi46 llabs. As Practician Partner
Memberikan handons
training dan mentorship
Crowd
Developer
SMEs
HOW IT WORKS!
Apprenticeship akan dilakukan
Remote and Cloud-Based Learning
Learning
dengan agile, remote dan devops
automation ways of working Pembekalan pembelajaran technology stack yang akan digunakan
untuk real-case project dilakukan secara remote dan cloud-based.
Remote and Hub Project Collaboration

Fleksibilitas dan kemudahan kolaborasi dalam pengembangan real-
case project secara remote dan on-premise hub (jika dibutuhkan)
Cloud Development Project Delivery

Delivery hasil pengembangan real-case project sesuai sub modul yang
diberikan cukup melalui cloud private GIT yang dimiliki oleh BNI.
DevSecOps Automation
Sandboxing
Otomasi untuk memberikan kemudahan atas proses build dan deployment
hasil pengembangan real-case project yang telah dilakukan.
Cloud Development Sandbox

Testing atas hasil pengembangan di fasiliasi dengan menggunakan cloud
Disupport development sanboxing
oleh Digi46 Cloud Development Showcase Labs
Toolchain Showcase atas aplikasi mobile hasil pengembangan dapat langsung di
download dan testing, baik oleh tim development maupun tim bisnis.

#Jadijagoandigital
Terima Kasih

Digital Workforce For A Future Ready Bank

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Digital Workforce For A Future Ready Bank

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

thematic Academy

Key Projects As a Trainer & Partner

DTS 2021 #Jadijagoandigital

1 Mendapatkan insight dan memahami

2 Mendapatkan insight terkait apa yang

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

Business models Customer, worker and

Business functions Business operations IT Capabilities

Business ecosystem and

DTS 2021 #Jadijagoandigital

Doing Something Better

New Products and Services

New Business Models

DTS 2021 #Jadijagoandigital

Beberapa Contoh Incumbent Players

Dari journey yang terjadi,

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

Model Digital Bank yang Berkembang

Mengembangkan Mengembangkan Mengembangkan

DTS 2021 #Jadijagoandigital

Umumnya yang dilakukan sebagai berikut:

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DBS Digibank BTPN Jenius ComBank Digital Branch

Source: Forrester, Februari 2014

DTS 2021 #Jadijagoandigital

Mandiri dan BCA mendirikan anak perusahaan yang berfungsi sebagai

DTS 2021 #Jadijagoandigital

Beberapa bank besar sudah

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

Beberapa bank besar sudah mulai menginisiasi

Source: Forrester, Februari 2014

DTS 2021 #Jadijagoandigital

Sudah mulai bermunculan platform mobile yang berfungsi sebagai alat

DTS 2021 #Jadijagoandigital

Transformasi digital (digitalisasi) terhadap main-bank, DBS

Paralel membangun mobile-only digital bank, Digibank di India

Sukses di India, dilanjutkan ke beberapa negara asia lainnya,

Mengintegrasikan semua layanan finansial ke dalam digital

We have created a business unit called New Digital Businesses that’s

3 Hal penting yang harus kita antisipasi

Sudden shift Speed Surprise

Gejala 3S (Sudden shift, Speed dan Surprise) yang harus

DTS 2021 #Jadijagoandigital

DTS 2021 #Jadijagoandigital

API Integration Information

Robotic Process Decentralised

DTS 2021 #Jadijagoandigital

Secara umum ada 5 hal besar pemicu yang terjadi adalah:

Increase comport with technology

Competitive advantage of technology

Multiplier effect of technology

DTS 2021 #Jadijagoandigital