Anda di halaman 1dari 9

Nama : Rahma Yeni Rosada

Kelas : B - Ekonomi Pembangunan


NIM : F0120105

1. Minum alkohol yang terlalu banyak menyebabkan mabuk dan selanjutnya


menyebabkan lebih banyak kecelakaan kendaraan bermotor, sehingga
membebankan biaya pada orang yang tidak minum dan orang yang mengemudi.
a. Gambarkan pasar alkohol, beri label pada kurva permintaan, kurva nilai sosial,
kurva penawaran, kurva biaya sosial, tingkat output ekuilibrium pasar, dan
tingkat output yang efisien.
b. Pada grafik Anda, tunjukkan area dwl dari ekuilibrium pasar. (Petunjuk: dwl
terjadi karena beberapa unit alkohol dikonsumsi yang biaya sosialnya melebihi
nilai sosial.) Jelaskan.
JAWAB
a. Alkohol memiliki kurva eksternalitas negatif dalam konsumsi karena
menyebabkan kerugian.
Kurva Alkohol
P
S, Social cost, Private cost

Pe
P2
Negative External Value
D, Private value
Social value
0 Q2 Qe Q
Pasar Alkohol
 Eksternalitas konsumsi alkohol negatif
 S = Social cost = Private cost
 D = Private value
 Social value < Private value = Negative externality
 Qe = Output ekuilibrium pasar
 Q2 = Output yang efisien
b. Kurva Alkohol
P
S, Social cost, Private cost
DWL
Pe E
P2
a
Negative Eksternal value
b D, Private value
Social value
0 Q2 Qe Q
 E = Pe, Qe
 DWL = Eab
Penjelasan :
Diketahui Social value lebih rendah dibanding Private value, oleh karena
itu masyarakat mengonsumsi lebih banyak pada titik Qe dibanding titik efisiennya
yaitu Q2. Hal ini menyebabkan Deadweight Loss (DWL) pada masyarakat umum.
Inefisiensi ini disebabkan terjadinya over konsumsi atau konsumsi berlebih pada
barang bereksternalitas negatif. Sedangkan titik efisien alokasi sumber konsumsi
bergeser pada perpotongan antara Private value dan Social value yaitu pada titik
P2 dan Q2 dimana kuanitas output yang efisien.

2. Pak Boss mempunyai perusahaan pengecatan rumah dengan fixed cost (FC) =
$200 dan variabel cost (VC) sebagai berikut:

a. Hitunglah: average fixed cost, average variable cost, and average total cost for
each quantity.
b. Apakah perusahaan Pak Boss mengalami economies of scale?
JAWAB
a.
Average Average Averange
Quantity Variabel cost Fixed cost
fixed cost variable cost total cost
(Q) (VC) (FC)
(AFC=FC/Q) (AVC=VC/Q) (ATC=TC/Q)
1 $10 $200 200 10 210
2 $20 $200 100 10 110
3 $40 $200 66,7 13,3 80
4 $80 $200 50 20 70
5 $160 $200 40 32 72
6 $320 $200 33,3 53,3 86,7
7 $640 $200 28,6 91,4 91,4

b. Apakah perusahaan Pak Boss mengalami economies of scale?


ATC
$210

Economies
of scale

$70

0 1 4 7 Quantity
Keterangan : Economies of scale terjadi ketika total rata-rata biaya (Average
total cost) menurun bersamaan dengan naiknya tingkat quantity product.
Economies of scale pada perusahaan Pakk Boss terjadi pada tingkat harga 210
dengan quantity 1 hingga tingkat harga 70 dengan quantity 4.
3. Pasar roti pie aple di kota idaman adalah kompetitif dan mempunyai skedul
permintaan sebagai berikut:

Setiap perusahaan di pasar mempnuyai FC (fixed cost) = $9 dan MC


(marginal cost):

a. Hitunglah TC (total cost) dan AC (average cost) setiap produsen dari roti 1
sampai dengan 6.
b. Harga roti (P) sekarang = $11. Berapa banyak roti yang terjual? Berapa
banyak roti yang diproduksi oleh setiap produsen? Berapa banyak keuntungan
yang diterima setiap produsen?
c. Apakah situasi di jawaban (b) adalah equilibrium jangka panjang? Jelaskan.
d. Andaikan di jangka panjang ada entri dan exit: Bagaimana profit yang
diterima setiap produsen dalam equilibrium jangka panjang? Berapa harga
pasar? Berapa roti yang diproduksi oleh setiap produser? Berapa roti yang
terjual di pasar?
JAWAB
a.
Quantity Marginal cost Fixed cost Variable cost Total cost Average cost
(Q) (MC) (FC) (VC) (TC=FC+VC) (AC=TC/Q)
1 2 9 2 11 11
2 4 9 6 15 7,5
3 6 9 12 21 7
4 8 9 20 29 7,25
5 10 9 30 39 7,8
6 12 9 42 51 8,5

b. Langkah - langkah :
 Harga roti (P) = $11, unit yang diminta = 200
 Perusahaan akan memproduksi dimana marginal revenue (MR) lebih
besar atau sama dengan marginal cost (MC). Pada kuantitas 5, marginal
revenue $11 dan marginal cost $10.
 Karena setiap produsen membuat produk 5 unit sedangkan yang diminta
200 unit, maka terdapat 40 perusahaan yang memproduksi.
 Roti yang terjual = Unit yang diminta
Produk yang dibuat setiap produsen
= 200 = 40
5
 Keuntungan yang diterima produsen
Total revenue = Price x Quantity
= 11 x 5
= $55
∏(Profit) = TR-TC
= 55-39
= $16
c. Perusahaan akan berada dalam ekuilibrium jangka panjang ketika harga
produk berada pada titik minimum jangka panjang pada kurva AC.
Sedangkan pada perusahaan roti ini tidak mengalami ekuilibrium jangka
panjang karena harga produk lebih tinggi dari pada AC pada jumlah unit 5,
hal ini menunjukkan bahwa setiap produsen mendapat keuntungan ekonomis.
Kurva Ekuilibrium Pasar Roti
Price
MC
12 AC
11 P = MR
 P > AC = Ekuilibrium
pasar roti berada pada
jangka pendek.
 Q =5, P = 11, AC = 7,8
 P > AC = 11 > 7,8
0 1 5 6 Quantity

d. Pasar dalam equilibrium jangka panjang


 Ketika berada dalam ekuilibrium jangka panjang, berarti mendapat
keuntungan ekonomi nol dimana harga produk sama dengan minimum
dari AC jangka panjang.
 Dalam ekuilibrium jangka panjang, harga produk sama dengan minimum
AC, yaitu sebesar =$7.
 Karena harga produk sama dengan minimum AC, maka kuantitas produk
yang diproduksi produsen yaitu = 3 unit
 Unit yang diminta dan terjual di dipasar dalam harga $7 yaitu sebesar
= 600 unit.
4. Definisikan Marginal Product (MP) dan jelaskan apa artinya diminishing.
JAWAB
Marginal Product (MP) merupakan tambahan output produksi karena
tambahan satu input variable produksi, dengan rumus MP = TP/X. Misalkan,
variable input produksinya tenaga kerja, dengan menambah input satu tenaga kerja
ke dalam proses produksi dengan input variable yang lain tetap, maka akan ada
tambahan output produksi, namun semakin ditambahkannya variable input produksi,
marginal output produksi bukan bertambah namun semakin berkurang.
Kurva Marginal Product
Output

Marginal Product

Increasing Diminishing Negative


Marginal Marginal Marginal
Product Product Product
0 Input
Zero Marginal
Product
Diminishing merupakan penurunan output marginal pada suatu proses
produksi karena jumlah satu variable produksi yang terus meningkat secara
bertahap, sedangkan variable lainnya tetap.

5. Jelaskan secara rici kondisi yang menyebabkan perusahaan shutdown dan exit
(berikan jawaban dengan kurva dan keterangan).
JAWAB
a. Perusahaan Shutdown
Perusahaan pada kondisi shutdown ketika perusahaan memutuskan menutup
sementara perusahaannya atau tidak memproduksi dalam periode tertentu karena
kondisi pasar. Pada keadaan perusahaan shutdown, pengusaha dapat menghindari
biaya produksi variable, namun masih tetap harus membayar biaya tetap.
Keputusan perusahaan untuk menutup sementara atau tidak memproduksi
sementara waktu dikarenakan total pendapatan (TR) lebih kecil dibanding biaya
variabel (VC) dalam produksi.
Shutdown jika TR < VC
Perusahaan shutdown jika pendapatan total nilainya kurang dari biaya
variabelnya. Dengan membagi kedua sisi dari pertidaksamaan tersebut dengan
jumlah Q.
Shutdown jika TR/Q < VC/Q
Sisi kiri pertidaksamaan ini, TR / Q adalah pendapatan total P x Q dibagi
jumlah Q, yaitu pendapatan rata-rata. Dengan demikian, pendapatan rata-rata
untuk setiap perusahaan secara sederhana adalah harga barang yang dijualnya atau
P sisi kanan pertidaksamaan ini, VC / Q adalah biaya variable rata-rata AVC.
Shutdown jika P < AVC.
Pada kesimpulannya perusahaan akan menutup sementara jika harga barang
lebih rendah dari rata-rata biaya variable. Jika perusahaan tetap melakukan
kegiatan produksi perusahaan akan lebih merugi karena harus mengeluarkan
biaya variable dan biaya total sedangkan harga barang dipasar rendah. Namun jika
perusahaan memilih untuk menutup sementara perusahaan, perusahaan akan tetap
merugi namun lebih rendah karena hanya harus membayar biaya tetap,
perusahaan dapat beroperasi kembali jika keadaan pasar sudah normal. Misalkan
sebuah pabrik roti memutuskan shutdown/tutup sementara, perusahaan tersebut
terbebas dari biaya variable untuk memproduksi roti, tapi dalam masa tutup
sementara tersebut perusahaan roti tetap harus membayar biaya tetap untuk
pemeliharaan bangunannya.
Kurva konsidi perusahaan shutdown
 P < AVC = Perusahaan akan
Cost MC
mengambil keputusan jangka
P > ATC
pendek untuk shutdown
ATC
 P > AVC = Perusahaan akan
AVC
P > AVC melanjutkan produksi dalam
jangka pendek.

P < AVC  P > ATC = Perusahaan akan


terus berproduksi untuk
0 Quantity
mendapat profit.

b. Perusahaan exit
Sedangkan perusahaan pada kondisi exit yaitu keputusan jangka panjang
untuk menutup perusahaan secara permanen atau tidak memproduksi lagi karena
kondisi pasar. Pada keadaan perusahaan exit, pengusaha dapat menghindari biaya
produksi variable serta biaya tetap, karena perusahaan menutup produksi
selamanya.
Keputusan perusahaan untuk menutup permanen atau tidak memproduksi
lagi dikarenakan total pendapatan (TR) lebih kecil dibanding total biaya produksi
(TC) dalam produksi.
Exit jika TR < TC
Perusahaan shutdown jika pendapatan total nilainya kurang dari biaya total
produksinya. Dengan membagi kedua sisi dari pertidaksamaan tersebut dengan
jumlah Q.
Shutdown jika TR/Q < TC/Q
Sisi kiri pertidaksamaan ini, TR / Q adalah pendapatan total P x Q dibagi
jumlah Q, yaitu pendapatan rata-rata. Dengan demikian, pendapatan rata-rata
untuk setiap perusahaan secara sederhana adalah harga barang yang dijualnya atau
P sisi kanan pertidaksamaan ini, TC / Q adalah biaya rata-rata ATC.
Shutdown jika P < ATC.
Pada kesimpulannya perusahaan akan menutup permanen jika harga barang
lebih rendah dari rata-rata biaya total. Jika perusahaan tetap melakukan kegiatan
produksi perusahaan akan sangat merugi karena harus mengeluarkan biaya
variable dan biaya total sedangkan harga barang dipasar dibawah ATC. Namun
jika perusahaan memilih untuk menutup perusahaan, perusahaan akan terhindar
dari biaya total dan biaya variable untuk produksi.. Misalkan sebuah pabrik roti
memutuskan exit/tutup permanen, perusahaan tersebut terbebas dari biaya
variable dan biaya tetap untuk memproduksi roti, dan perusahaan bisa mendapat
keuntungan dari menjual bangunan pabrik roti, namun akan kehilangan
pendapatan produksi roti.
Kurva kondisi perusahaan exit
Cost
MC
P > ATC
ATC

P < AVC

0 Quantity

 P < AVC = Perusahaan akan mengambil keputusan jangka panjang untuk exit
 P > ATC = Perusahaan akan masuk pasar jika keadaan pasar harga barang lebih
tinggi dari total rata-rata biaya

Anda mungkin juga menyukai