Anda di halaman 1dari 21

Buku Teks Bilingual, Pengajaran

Dalam Bahasa Inggris, dan (Calon)


Generasi Tanggung
OPINI | 19 October 2010 | 02:21 254 3

1 dari 1 Kompasianer menilai Bermanfaat

Sekitar satu tahun yang lalu saya pernah hampir melamar untuk menjadi
penerjemah di suatu penerbitan tetapi karena saat itu saya sedang melakukan suatu
penelitian yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan merasa tidak sempat untuk
menerjemah, saya tidak jadi mengajukan diri sebagai penerjemah.

Penerjemah yang dibutuhkan adalah seseorang yang bisa menerjemahkan buku-


buku teks IPA berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Saya pikir,
kebutuhan untuk menerjemahkan buku-buku teks ini ke dalam bahasa Inggris
diperlukan untuk keperluan sekolah-sekolah bilingual (dan RSBI) yang mulai
menjamur di Indonesia aat itu. Saya tidak tahu apa menerjemahkan buku-buku
teks berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris memang diperlukan. Apakah
pemahaman siswa akan terbantu dengan diterjemahkannya buku-buku teks
berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris? Entahlah.

Saya mempunyai seorang murid privat yang bersekolah di sebuah sekolah swasta
di Jakarta. Dia kini berada di kelas 8. Kemarin malam, saat saya menemaninya
belajar fisika, saya membaca-baca buku teks yang digunakannya untuk belajar.
Bukunya tertulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia. (Setiap paragraf ditulis
dalam bahasa Inggris, lalu di bawahnya ada terjemahannya dalam bahasa
Indonesia). Alangkah kagetnya saat saya sedang membaca sebuah paragraf yang
menerangkan mengenai perlambatan. Begini tulisannya:

“Frictional force between air and the body of motorcycle, causes the motion
seems the motorcycle retarded.”

Tentunya yang ingin disampaikan oleh penulis adalah bahwa ‘karena adan gaya
gesek antara sepeda motor dan udara, maka sepeda motor mengalami perlambatan
(negative acceleration)’.

Sebentar, sebentar… Apa saya tidak salah baca? Kata ‘perlambatan’


diterjemahkan sebagai ‘retarded‘? Motorcycle retarded? Retarded kan artinya
terbelakang, tapi biasanya digunakan untuk manusia, bukan sepeda motor. Benar
kan?

Ah gemasnya saya. Tentunya kesalahan ini merupakan kesalahan fatal, karena


istilah ‘retarded’ sama sekali berbeda dengan ‘negative acceleration’, konsep
yang sebenarnya ingin disampaikan. Apakah buku-buku ini benar-benar beredar
di masyarakat?

Untungnya, di bagian bawah ada terjemahannya. Murid saya misalnya, lebih


memilih membaca paragraf yang berbahasa Indonesia. Tapi apa jadinya apabila ia
membaca paragraf dalam bahasa Inggris, yang kesalahannya cukup fatal seperti di
atas? Bagaimana apabila ada guru yang menggunakan buku ini sebagai acuan
tetapi pemahaman bahasa Inggrisnya pun pas-pasan sehingga ia menerima apa
yang ada di buku sebagai kebenaran?

Saya jadi ingat kisah di mana guru IPA yang diminta mengajar dalam bahasa
Inggris menerjemahkan “gaya” (fisika) menjadi “style”, padahal seharusnya
adalah “force”. Ini kisah nyata yang terjadi di Indonesia. Bayangkan apa yang
dipelajari oleh siswa-siswi kita di sekolah? Apa mencerdaskan? Atau sebaliknya?

Ada beberapa penyebab hal-hal seperti yang tertera di atas  bisa terjadi, pertama
adalah adanya sekolah-sekolah bilingual “instan”. Proses menjadikan sebuah
sekolah menjadi sekolah bilingual dilakukan tanpa pemikiran, persiapan, dan
desain yang matang. Sebagai contoh, ada sekolah-sekolah yang tiba-tiba
mensyaratkan guru-gurunya mengajar dalam bahasa Inggris. Untuk
mempersiapkan guru-gurunya, mereka hanya diikutkan kursus bahasa Inggris
selama 3 bulan (itu pun hanya 2 sampai 3 kali dalam seminggu).

Kedua, kontrol mengenai kualitas buku-buku teks masih kurang memadai.


Sehingga masih ada buku teks yang berkualitas rendah. Meskipun BSNP
mengaku telah melakukan kontrol terhadap buku-buku teks yang ada, pada
kenyataannya banyak buku teks (juga LKS) berkualitas rendah yang masih
beredar di sekolah-sekolah. Apabila guru memiliki keterampilan yang baik untuk
membuat bahan sendiri, worksheet, dan mampu mengajak siswa belajar melalui
berbagai sumber (tidak terpaku pada buku teks), tentunya kualitas buku teks yang
buruk tidak akan menjadi masalah. Guru bisa mengkritisinya dan menggunakan
sumber-sumber lain sebagai media pembelajaran. Sayangnya masih banyak guru
yang belum memiliki keterampilan-keterampilan ini.

Tentunya agar secara umum guru-guru Indonesia bisa menjadi guru yang terampil
dalam merancang proses pembelajarannya (termasuk dalam menggunakan
berbagai sumber untuk belajar agar tidak tergantung pada buku teks), tentu
diperlukan proses dan adanya program-program peningkatan kualitas guru secara
berkelanjutan.

Sambil menjalankan beberapa program peningkatan kualitas guru, ada beberapa


hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah yakni : pertama, melakukan kontrol
terhadap buku teks yang beredar di masyarakat dan terutama di sekolah.
Pemerinta perlu memastikan agar buku-buku tersebut berkualitas baik. Kedua,
menghentikan program-program “bilingual instan”, yakni program-program yang
bilingual yang tidak dedesain dengan baik, yang melakukan melakukan
pengajaran dalam bahasa Inggris tanpa adanya persiapan yang matang, terutama
kesiapan guru-gurunya. Kalau memang ingin meningkatkan kemampuan
berbahasa Inggris siswa, lebih baik meningkatkan kualitas pelajaran bahasa
Inggris, terutama dengan meningkatkan kapasitas guru-guru bahasa Inggris. Yang
utama adalah pemahaman anak akan ilmu pengetahuan. Lebih baik anak belajar
menggunakan bahasa ibu, tetapi fokus di pemahaman akan ilmu pengetahuan
daripada belajar menggunakan bahasa asing tetapi setengah-setengah (ilmu
pengetahuannya tidak didapatkan, kemampuan berbahasanya juga minim). Kita
tidak ingin menghasilkan generasi yang tanggung bukan?

PENDEKATAN-PENDEKATAN PRAKTIS DALAM MENERAPKAN


PEMBELAJARAN SECARA BILINGUAL
Monday, 02 August 2010 09:07 | Author: Ade Herdian, S.Pd |    

BAB I PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Era globalisasi telah mendorong persaingan yang semakin ketat dalam setiap
bidang kehidupan manusia. Setiap individu saat ini tidak hanya bersaing dalam tingkat
nasional tetapi juga harus siap bersaing dalam persaingan global yang tidak lagi bisa
dihindari. Agar bisa bertahan dalam persaingan yang semakin berat, setiap individu
ditantang untuk selalu memperbaharui kualitas sumberdaya mereka sehingga tetap
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.

Pendidikan merupakan sektor strategis untuk mengembangkan kualitas


sumberdaya manusia. Oleh karena itu, dalam upaya mempersiapkan kualitas bangsa
yang lebih baik, pemerintah Indonesia melalui departemen pendidikan nasional telah
menaruh perhatian yang besar dalam pengembangan sekolah bertaraf internasional
(SBI). Diberlakukannya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) no 20
tahun 2003 pasal 50 ayat 3 membuktikan adanya upaya serius pemerintah dalam
menyelenggarakan satuan pendidikan bertaraf internasional. Pemerintah memberikan
bantuan dana serta bimbingan terhadap sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan
untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional.

Menurut Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan


penyelenggaraan pendidikan, sekolah bertaraf internasional harus memenuhi standar
nasional pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju. Berkaitan
dengan proses pembelajaran, Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian
Pendidikan Nasional mengeluarkan kebijakan bahwa karakteristik proses pembelajaran
kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan harus menggunakan bahasa Inggris.
Berdasarkan peraturan serta kebijakan pemerintah tersebut, maka sekolah yang terpilih
menjadi rintisan SBI harus siap dengan perubahan-perubahan besar yang mencakup (1)
adaptasi kurikulum dengan kurikulum internasional, (2) penyediaan sarana dan
prasarana pendukung penyelenggaraan pendidikan, (3) pengembangan kualitas pendidik
dan tenaga kependidikan, dan (4) penggunaan bahasa inggris dalam kegiatan
pembelajaran.

Perubahan dari sekolah biasa menjadi sekolah bertaraf internasional merupakan


harapan besar bagi kemajuan bangsa. Namun dibalik harapan itu terbentang jalan yang
penuh dengan kesulitan serta tantangan. Bagi guru sebagai tenaga pendidik, salah satu
tantangan terbesarnya adalah bagaimana meningkatkan kompetensi mereka dalam
penguasaan bahasa inggris sehingga tuntutan karakteristik proses pembelajaran sekolah
bertaraf internasional bisa tercapai. Akan tetapi merubah kebiasaan dari memberikan
pembelajaran berbahasa Indonesia ke berbahasa inggris bukanlah hal yang sederhana.
Upaya tersebut merupakan proses yang memerlukan keberanian, pengorbanan,
ketekunan, serta waktu yang tidak sebentar.

Pembelajaran secara dwibahasa (bilingual) yang dilakukan secara bertahap


dipandang sebagai upaya yang memungkinkan guru dan siswa untuk sama-sama belajar
mengembangkan kemampuan bahasa inggris masing-masing sehingga diharapkan suatu
saat guru akan siap membawakan pembelajaran dengan bahasa inggris secara total.
Namun seperti apakah pembelajaran bilingual itu masih menjadi pertanyaan bagi para
guru. Tidak adanya petunjuk teknis tentang bagaimana pembelajaran bilingual, serta
kurangnya sumber-sumber yang bisa dijadikan sebagai model pembelajaran bilingual
telah menjadikan para guru menginterpretasikan pembelajaran bilingual itu sejauh
pemahaman mereka masing-masing. Untuk itu, kajian mendalam tentang bagaimana
teknis pembelajaran bilingual diterapkan di kelas merupakan suatu hal yang sangat
penting untuk dilakukan. Hal inilah yang mendorong Penulis untuk mengangkat
permasalahan ini dalam bentuk makalah untuk didiskusikan lebih lanjut dalam forum
ilmiah.

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk membantu para pendidik mendapatkan gambaran


yang sama tentang bagaimana teknis pembelajaran bilingual diterapkan di kelas
sehingga berbagai kendala yang selama ini dirasakan para guru tidak lagi menjadi suatu
hal yang perlu dicemaskan.

1.3 Rumusan Masalah

Beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

(1) Apa sebenarnya esensi dari pembelajaran bilingual ?

(2) Bagaimana teknis pembelajaran bilingual itu diterapkan di kelas ?

(3) Apa upaya yang bisa dilakukan guru untuk bisa memberikan pembelajaran secara
total berbahasa inggris ?

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Esensi Pembelajaran Bilingual

Pembelajaran secara dwibahasa (Bilingual) dalam hal ini adalah penggunaan bahasa
Indonesia dan bahasa inggris secara bersamaan dalam proses pembelajaran. Tujuan dari
pembelajaran bilingual ini adalah memberikan pengetahuan kepada siswa sehingga
secara bertahap mereka memiliki kemampuan untuk (1) memahami istilah-istilah
berbahasa inggris terkait materi yang sedang diajarkan, (2) mampu memahami
penjelasan tertulis tentang materi atau soal-soal yang disajikan dalam bahasa inggris, (3)
mampu memahami penjelasan langsung, atau instruksi secara lisan tentang materi atau
soal yang disajikan dalam bahasa inggris, dan (4) mampu menuangkan gagasan,
memberikan jawaban, berdiskusi baik secara tertulis maupun secara lisan dengan
menggunakan bahasa inggris.

Pencapaian keempat kemampuan siswa tersebut akan bervariasi tergantung


kemampuan dasar mereka masing-masing dalam bahasa inggris. Akan tetapi dalam hal
ini guru bisa membantu para siswa sehingga mereka mendapatkan pengetahuan serta
pemahaman yang relatif sama.

Pembelajaran bilingual bisa dimulai oleh guru saat ini juga tanpa harus menunggu
sampai guru mencapai kemahiran menggunakan bahasa inggris. Pembelajaran bilingual
sebenarnya tidak mensyaratkan guru yang mahir berbahasa inggris. Walaupunpun guru
sudah mahir berbahasa inggris, belum tentu pembelajaran secara total berbahasa
inggris bisa diberikan secara efektif. Hal ini tergantung pada kesiapan siswa. Jika siswa
belum siap dengan pembelajaran total berbahasa inggris, maka mau tidak mau guru
harus memberikan pembelajaran secara bilingual.

Jika kondisi guru dan siswa sama-sama pada tahap belum menguasai bahasa inggris,
maka pembelajaran bilingual adalah pilihan terbaik untuk sama-sama belajar
meningkatkan kemampuan bahasa inggris masing-masing.

Akan tetapi, kondisi yang pada umumnya terjadi saat ini adalah kemampuan bahasa
inggris para siswa jauh lebih baik daripada penguasaan bahasa inggris yang dimiliki guru.
Kondisi ini seringkali menjadi sebuah beban tersendiri bagi guru. Seringkali guru
tertahan untuk memulai pembelajaran bilingual karena khawatir melakukan kesalahan
bahasa. Untuk itu hendaknya guru menyadari kekurangannya dan bersikap terbuka.
Kesediaan untuk menerima masukkan atau koreksi atas kesalahan bahasa dari para
siswa merupakan pilihan yang bijaksana. Melalui pembelajaran bilingual, guru dan siswa
bisa sama-sama saling membantu memberikan energi positif sehingga masing-masing
bisa meningkatkan kemampuan bahasa inggris dengan cara yang menyenangkan.

2.2 Teknis Pembelajaran Bilingual

Tidak ada ketentuan teknis yang menjelaskan tentang bagaimana pembelajaran bilingual
diterapkan di kelas. Namun, jika melihat esensi dari tujuan diberikannya pembelajaran
bilingual, maka pembelajaran bilingual bisa dilakukan secara bertahap melalui beberapa
pendekatan sebagai berikut :

A. Pendekatan Translasi Bahasa


Pendekatan translasi bahasa adalah pembelajaran bilingual yang paling
sederhana yang bisa diterapkan. Teknisnya adalah guru memberikan translasi bahasa
inggris untuk setiap istilah penting dalam materi yang diberikan. Untuk keperluan
tersebut guru bisa menggunakan bantuan buku sumber berbahasa inggris jika ada, atau
dari sumber-sumber lain seperti kamus, internet dan lain sebagainya.

Melalui pendekatan ini, siswa diharapkan dapat mengenal istilah-istilah bahasa


inggris untuk materi yang diberikan sehingga paling tidak jika mereka menemukan istilah
yang sama mereka bisa memperkirakan maksudnya kemana. Dalam menggunakan
pendekatan ini, guru sangat dianjurkan untuk dapat memberikan contoh pengucapan
yang benar untuk setiap istilah berbahasa inggris yang diberikan. Melihat kamus atau
bertanya kepada guru bahasa inggris mungkin dapat dijadikan sebagai bantuan. Selain
itu, agar istilah-istilah baru tersebut bisa bertahan lebih lama dalam ingatan siswa, maka
ada baiknya guru memberikan upaya seperti penegasan serta pengulangan.

Contoh bahan ajar menggunakan pendekatan translasi bahasa dapat dilihat


sebagai berikut :

 
 

B. Pendekatan Semi Bahasa Inggris

Pembelajaran bilingual dengan pendekatan Semi bahasa inggris adalah


memberikan pembelajaran dengan cara setengah bahasa Indonesia dan setengah
bahasa inggris. Dalam pendekatan semi bahasa inggris ini, ada dua tipe pendekatan yang
bisa dilakukan tergantung pada tingkat kesiapan guru dan siswa.

(1) Pendekatan Semi Bahasa Inggris Tipe 1

Pendekatan Semi Bahasa Inggris tipe 1 adalah pendekatan pembelajaran


bilingual dimana bahan ajar disajikan dalam teks yang berbahasa inggris, sementara
penjelasannya diberikan dalam bahasa Indonesia. Pendekatan dengan cara seperti ini
memungkinkan siswa untuk memahami lebih dari sekedar istilah-istilah bahasa
inggrisnya saja. Siswa dapat mempelajari teks berbahasa inggris yang kemudian
disempurnakan oleh penjelasan dari guru. Jika diperlukan, guru bisa menjelaskan setiap
kata yang disajikan dalam bahan ajar. Akan tetapi biasanya untuk istilah-istilah bahasa
inggris yang umum digunakan siswa tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam
memahaminya. Contoh bahan ajar untuk tipe 1 bisa dilihat sebagai berikut :

 
 

(1) Pendekatan Semi Bahasa Inggris Tipe 2

Pendekatan Semi Bahasa Inggris tipe 2 adalah pendekatan pembelajaran


bilingual dimana bahan ajar disajikan dalam teks yang berbahasa Indonesia, sementara
penjelasannya diberikan dalam bahasa inggris. Pendekatan ini memang merupakan
kebalikan dari pendekatan tipe 1. Pendekatan tipe ini akan lebih membutuhkan kesiapan
guru karena guru harus memberikan penjelasan dalam bahasa inggris. Pendekatan
dengan cara seperti ini memungkinkan siswa untuk melatih kemampuan menyimak
penjelasan langsung yang berbahasa inggris. Seandainya siswa tidak bisa menangkap
seratus persen penjelasan dari guru, mereka masih bisa memahami maksud guru lewat
teks bahan ajar yang berbahasa Indonesia. Untuk menerapkan pendekatan ini guru
harus mempersiapkan diri mulai dari pemilihan kata-kata yang mudah dipahami, melatih
pengucapan serta intonasi supaya penjelasannya dapat dipahami siswa. Berikut ini
adalah contoh bahan ajar untuk pendekatan tipe 2 :
 

 
 

Apabila guru sudah mencoba menerapkan pembelajaran bilingual, mulai dari


pendekatan translasi bahasa, kemudian meningkat ke pendekatan semi bahasa inggris
tipe 1 dan 2, maka siswa sudah memungkinkan untuk diberikan soal evaluasi berbahasa
inggris. Sebagai langkah awal, guru bisa memberikan penjelasan istilah untuk soal
evaluasi berbahasa inggris. Contoh soal evaluasi berbahasa inggris yang diberikan
penjelasan istilah adalah sebagai berikut :

Normal 0 false false false

A.

 
 

C. Pembelajaran Ideal

Pembelajaran ideal yang dimaksudkan disini adalah pembelajaran yang secara


total diberikan dalam bahasa inggris. Baik bahan ajarnya maupun penjelasannya semua
disajikan dalam bahasa inggris. Selama proses pembelajaran berlangsung interaksi
antara guru dengan siswa juga menggunakan bahasa inggris. Soal evaluasi sudah tentu
disajikan dalam bahasa inggris. Pembelajaran seperti inilah yang merupakan
karakteristik proses pembelajaran sekolah bertaraf internasional. Pembelajaran seperti
ini hanya mungkin bisa dilakukan jika guru dan siswa dalam kondisi yang sudah siap.
Proses kegiatan belajar mengajar dengan total berbahasa inggris memang sulit untuk
dicapai, tetapi dengan upaya bersama antara guru dan siswa yang dilakukan secara
bertahap dan berkelanjutan, pembelajaran berbahasa inggris bukan lagi suatu hal yang
mustahil untuk diwujudkan.

2.3 Upaya Guru Agar Bisa Memberikan Pembelajaran Secara Total Berbahasa Inggris

Memberikan pembelajaran secara total berbahasa inggris memerlukan tingkat


penguasaan bahasa inggris yang memadai. Banyak upaya yang bisa dilakukan guru untuk
meningkatkan penguasaan bahasa inggris. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

(1) Mengikuti kursus atau pelatihan bahasa inggris secara serius. Biasanya sekolah
rintisan SBI memiliki program khusus dalam upaya peningkatan penguasaan bahasa
inggris bagi para guru.
(2) Mempelajari bahasa inggris secara mandiri dari buku-buku Grammar, internet dan
sebagainya.

(3) Melakukan diskusi dengan guru bahasa inggris mengenai hal-hal yang masih belum
dipahami.

(4) Melatih kemampuan menulis berbahasa inggris dengan banyak mempelajari contoh-
contoh tulisan berbahasa inggris. Hal ini bisa dilakukan misalnya degan membaca
buku pelajaran berbahasa inggris, jurnal ilmiah, majalah, dan sebagainya.

(5) Melatih kemampuan menyimak bahasa inggris. Hal ini bisa dilakukan misalnya
dengan mendengarkan berita berbahasa inggris, mendengarkan kaset pembelajaran
bahasa inggris, mendengarkan Podcast bahasa inggris, dan lain sebagainya.

(6) Melatih kemampuan berbicara bahasa inggris dengan melakukan percakapan dengan
sesama guru atau dengan para siswa.

Pencapaian penguasaan bahasa inggris merupakan proses yang memerlukan ketekunan.


Kemahiran berbahasa inggris tidak bisa diperoleh secara seketika. Hanya orang yang
memiliki keinginan yang kuat yang sanggup melewati tahap-tahap belajar yang
terkadang cukup berat dan membosankan. Upaya serius mempelajari bahasa inggris
secara sedikit demi sedikit tetapi berkelanjutan merupakan strategi ampuh untuk
mencapai penguasaan bahasa inggris secara permanen.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembelajaran secara dwi bahasa (bilingual) telah menjadi tuntutan wajib bagi sekolah
rintisan SBI. Berdasarkan tuntutan tersebut, maka para guru sekolah rintisan SBI harus
mulai menerapkan pembelajaran bilingual di kelas. Pembelajaran secara bilingual bisa
dilakukan tanpa harus menunggu sampai guru memiliki penguasaan bahasa inggris yang
baik. Pembelajaran secara bilingual justru dimaksudkan agar guru dan siswa dapat
bersama-sama meningkatkan kemampuan bahasa inggris masing-masing sehingga
secara bertahap guru dan siswa akan mencapai suatu kondisi dimana pembelajaran total
berbahasa inggris memungkinkan untuk dilakukan.
Pembelajaran secara bilingual hendaknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kesiapan guru dan siswa. Pendekatan translasi bahasa bisa dijadikan sebagai langkah
awal. Selanjutnya seiring waktu, pendekatan pembelajaran bilingual bisa ditingkatkan ke
pembelajaran semi bahasa inggris. Dengan keinginan yang kuat yang dibuktikan dengan
upaya serius yang dilakukan secara bersama-sama antara guru dan siswa, maka
pembelajaran total berbahasa inggris bukan lagi suatu hal yang mustahil untuk
diwujudkan.

3.2 Saran

Pendekatan-pendekatan mengenai pembelajaran bilingual yang disajikan dalam


makalah ini merupakan hasil kajian terhadap pengalaman Penulis dan rekan-rekan
Penulis dalam upaya menemukan langkah-langkah efektif menerapkan pembelajaran
bilingual di kelas. Apa yang disajikan dalam makalah ini tentunya hanyalah sebagian kecil
dari sekian banyak pengalaman-pengalaman para guru yang sudah mencoba
menerapkan pembelajaran secara bilingual. Oleh karena itu pembahasan mengenai
pembelajaran bilingual masih merupakan hal yang terbuka bagi siapapun untuk
mengembangkannya dengan pendekatan-pendekatan yang berbeda. Upaya-upaya
pengembangan pembelajaran bilingual melalui studi ilmiah berbasis penelitian juga
sangat baik untuk dilakukan. Penelitian ilmiah yang berfokuskan pada pengembangan
pembelajaran bilingual akan mendorong lahirnya teori-teori yang bisa menjadi pedoman
baku bagi para guru untuk menerapkan pembelajaran bilingual di kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional Direktorat Jendral Mandikdasmen Kementrian


Pendidikan Nasional, www.mandikdasmen.depdiknas.go.id

Menuju Kelas Bilingual


Tantangan dunia pendidikan di masa depan kian membutuhkan kesiapan banyak hal.
Mulai dari kalangan pendidik, sarana dan prasarana hingga perangkat lainnya. Sebab,
dunia pendidikan di tanah air harus terus berbenah supaya dapat melahirkan peserta
didik yang semakin berkualitas.

Perlunya pembenahan dalam pola pendidikan tersebut mengemuka dalam  Seminar dan
Pelatihan Pembelajaran Bilingual di ajang Pesta Buku Jakarta 2009 (29/6). Acara yang
digelar Penerbit Yudhistira ini menampilkan Dr. Fuad Fachrudin, Dr. Syamsir Alam, dan
Munasprianto Ramli sebagai pembicara.
Salah satu wujud upaya peningkatan mutu itu adalah dengan membuka kelas-kelas
bilingual di sejumlah sekolah. Kelas semacam ini kerap disebut sebagai kelas
internasional. Dalam kelas bilingual diperlukan standar proses, penilaian, dan pendidik
yang mumpuni.

Sebuah kelas dikatakan bilingual jika para guru mampu memahami konten dalam bahasa
Inggris dan mampu menyampaikannya dalam bahasa Inggris. Munasprianto Ramli dari
Qindy Academy mengatakan, untuk mewujudkan kelas bilingual, sejak dini guru harus
meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya. “Sekolah harus mendesain program
peningkatan bahasa Inggris siswa,” katanya.

Untuk mendukung hal ini, menurut Ramli, sekolah yang bersangkutan harus
mengeluarkan peraturan yang mendukung penyelenggaraan program bilingual. “Sekolah
juga harus menerapkan persyaratan khusus untuk guru dan siswa di kelas bilingual,”
kata Ramli.

Namun, diakui bahwa pembukaan kelas bilingual di tanah air masih dihadapkan pada
sejumlah kendala. Di antaranya adalah masih terbatasnya kemampuan bahasa Inggris
para guru, dan masih terbatasnya kemampuan bahasa Inggris para siswa. Tampaknya,
diperlukan kerja ekstra keras semua stakeholder pendidkan jika program ini hendak
mencapai sukses. Selain pendidik dan peseta didik yang berkemapuan bahasa Inggris
dengan baik, kelas ini juga memerlukan dukungan yang memadai dari masyarakat dan
pemerintah.[]

Of College "International Trade


Theory Course" Model of Bilingual
Education
Posted:2011-2-25 11:04:00   visit:29945 chinese Version  Related News
Paper Keywords: Model of Bilingual Education
Abstract: In order to use bilingual students of international trade taught
<"International Trade Principles>> lesson is teaching courses on international trade,
a bold attempt to analyze this class of bilingual education, improvement ideas and
solve problems in teaching process to find the promotion of bilingual teaching
methods and approaches, while improving the English proficiency of students in
foreign trade, better participation in foreign trade practices.
A, "" State trade theory>> course the need for bilingual education and Reality
International Trade is a highly practical discipline of economics, and its goal is to
develop international trade expertise with conservation, Economic and social needs
of the market to adapt complex international trade professionals. International
trade theory is the theory of international trade practice foundation, students are
only mastered the theory, in order to better apply theory in practice to solve
practical problems. So we implemented in colleges and universities <"International
Trade Principles>> class bilingual education, bilingual education in the process of
implementing the use of Original material, can allow students access to world-class
scholars to write the latest and most cutting-edge, so that students better and more
effective absorption of international trade theory, we can see the need for bilingual
teaching; opinions issued from the point of view the Ministry of Education, 2001
Ministry of Education <"On Strengthening Undergraduate Education to improve the
teaching quality of a number of observations>> that, in accordance with the
educational needs of modernization, the world and the future requirements for
scientific and technological revolution of economic globalization and the challenges
of undergraduate Education should create conditions for public use of English and
other foreign language courses and specialized courses teaching. can be seen
exploring the practice of bilingual teaching is also in line with our current policy of
university education. In addition, from now I'm taking a professional school of
international trade terms, international trade is Top professional, high admission
scores, candidates are naturally higher scores, better quality of students, the
bilingual teaching of the language on the basis of good preparation, the
"International Trade Principles>> course the feasibility of bilingual education is
well. Bilingual teaching is seen to adapt to the new situation of China's reform and
opening up, promote new measures of college quality education, the only way to
train not only proficient in professional knowledge and awareness of international
cooperation and competition ability of the compound talents.
Second, "" International Trade Principles>> constraints bilingual teaching
First, the teaching model constraints. Bilingual education program by the choice of
model is the degree of difficulty, the overall quality of students, teaching conditions,
teaching materials and specific factors such as constraints, so the choice of teaching
is essential, will affect the classroom results. <"International Trade Principles>>
how bilingual teaching in the classroom use of plain English style, or teaching in
Chinese and English language teaching in English and Chinese, the ratio of the two
languages, are a highly important issue, too Students in English may affect the
understanding of professional knowledge, too little may lead to bilingual education
in English meaningless. Also in the teaching of organizational form, the proportion
of teachers and students involved in teaching the ratio is relatively difficult to grasp
the problem, teachers taught students to participate in the classroom will affect too
many interests, too little teaching will lose the meaning of imparting knowledge. For
deeper exploration of teaching people to practice, to bilingual education, only in
practice with the English proficiency of students in specific and the ability to use
English to grasp the extent of the use of English language teaching, that students can
be accepted in English, is more important to students accepted through transfer of
expertise and understanding of digestion, in order to achieve <"International Trade
Theory Course>> Bilingual teaching purposes.
Second, the teachers and students to the constraints of English. As the constraints of
traditional education model, a number of professional teachers, although English is
more solid basic skills, teaching experience, but the lack of speaking ability, could
not do the task of bilingual education. There are some teachers, though have a
certain degree of listening, speaking, translation and writing ability, but because of
international trade in professional specialty is new, the lack of appropriate
professional knowledge of English, bilingual education is difficult in a short time to
adapt to the requirements. and for college students, its learning foreign languages
Experience has been with the acceptance of international trade, the most basic
requirements of bilingual teaching. However, due to regional differences as well as
their different circumstances, foreign language ability between them, or there is a
big difference, if you ask them to accept the Specialized knowledge of English to
explain, is naturally difficult.
Third, the constraints of bilingual teaching. At present our theory of international
trade in the selection of bilingual materials still at the exploratory stage, basically
has no system of teaching system. Truly subject characteristics, for bilingual
education (international trade theory>> Course Comparison of plaque material lack.
If you choose the original foreign language teaching materials, while students can
access to authentic foreign language, it can also learn from foreign advanced
teaching philosophy and curriculum. but generally targeted foreign countries is not
strong original material, materials content does not fully meet the conditions of our
country; unfocused foreign materials, students master the difficulties; Finally, a
general lack of foreign textbooks on international trade issues systematically
discussed, this knowledge Structure is bound to bring some students the problem. If
the teacher in the lesson planning process will be translated into English textbooks
for teaching, but also typical of the lack of foreign language and live sex, so no doubt
the choice of materials has become a bottleneck of bilingual teaching.
Fourth, a bilingual teaching environment constraints. As a non-English speaking
countries, we do not have the natural environment for learning English in school
students to think in English, neither the pressure nor the need to communicate in
English, not to create an English self- language learning environment, students will
inevitably raise the level of English is limited, no doubt to the implementation of
bilingual education has brought environmental constraints.
Fifth, the class tensions of the constraints. Part of bilingual teaching in the teaching
of English to use some basic concepts and definitions in English after the finish,
often have difficulty with the Chinese on them, so further explanation, which
extended teaching time, and bilingual education programs does not increase the
hours, so many bilingual education at the expense of the necessary expense of
teaching content, which will bring the imperfect knowledge, of students to master
knowledge of international trade theory, and theory is an essential weapon to guide
practice, basic principles of knowledge barrier is bound to affect the conduct of
practice is clearly not desirable. reposted elsewhere in the paper for free download
Third, improve the <"International Trade Principles >> way bilingual teaching
First, to explore the appropriate bilingual education, scientific design of teaching
contents. According to the level of teachers and students of English teaching mode
selected, the appropriate allocation of both English and Chinese languages ratio in
the actual teaching process, according to the nature of the chapters, the key
knowledge point few chapters, the students easily grasp the basic international
trade theory, common-sense knowledge used in English can be a little more, while
the major and difficult international trading and supply division of the pure
theoretical part, you can properly and more with some Chinese students
understanding. Also teachers should maintain effective communication with
students, understanding the content taught students to grasp the current level of
English to strengthen communication between students, students study the
problems in learning to adjust. Also on the < "International Trade Principles>> of the
scientific design of course content, teaching methods and adopt a flexible approach
to improve the effectiveness of bilingual education. For example, in teaching
international trade classification, can be used in kind, the picture in the form of
increased perceptions of students; assisted instruction to students using multimedia
data in an intuitive, theoretical content; En sand can do shpresentation, so that
students do in English related to the theory of international trade report, to
encourage students to discuss, understand and absorb knowledge.
Second, using a variety of bilingual education teacher training methods. Bilingual
education teachers training is a core issue, the current university are often enriched
through the introduction of returned overseas students to teachers, however, the
introduction of talents are few, in order to promote bilingual education for can be
taken in-country training and study abroad combination, you can also use the "going
out, please come in" approach. send them in international trade and professional
teachers sent abroad, in an English environment, accelerate the improvement of
English language ability. You can also training in the country, due to funding and of
time, the latter is more likely to be used that employ foreign teachers, staff and
students returned to training outside the circumference of the teachers had a certain
training for teachers of English skills. training can be divided into long-term and
short-term, long-term training can fully enhance teachers of English listening,
speaking and writing, the time in more than six months; short training time can be
very short, is designed to allow teachers to learn some English language classroom.
In teacher training, it is recommended to pay special attention Bilingual teaching
ability of young teachers in training and improve as soon as possible in cultivating
young backbone teachers. Another direct recruitment of "returnees" scholars, using
their good solid foundation in English, high professional standards for bilingual
teaching, there help students to receive professional training in authentic English
thinking, thus better to pass an English international trade expertise.
Third, create a language environment, improving the standard of English teachers
and students. Bilingual education teachers, students put forward higher
requirements, the learning needs of English language environment, and therefore,
the school create an atmosphere conducive to teaching for bilingual teachers and
students have a facilitating role. international trade major beneficiaries of bilingual
education students to master the English language, you can better participate in the
foreign trade business practice, so students must improve their English, to
encourage students to consider CET, in the normal accumulation of a large
vocabulary learning, especially vocabulary, students learn professional knowledge
and lay a good solid foundation. Another School Contest can also be held in English,
knowledge of English in international trade competition, mobilize the students
interest in learning English for create a language environment for foreign teachers
and students to join your oral angle, the film soundtrack to the students of English
players to improve their English listening, speaking, reading and writing skills. For
teachers, improve the incentive, incentive mechanisms and a good bilingual
education policy orientation would a crucial impact. For example, bilingual
education class to improve benefits, rewards outstanding performance in bilingual
education teachers, bilingual education teachers address the cost of buying the
original material, the establishment of bilingual education programs to construction
projects. It also can encourage teachers to carry out observation of teaching and
experience sharing sessions, learn from each other, learn from each other, you can
also organize seminars bilingual education, bilingual education teachers to deepen
awareness of the need for English teachers, to create an atmosphere of learning
English teachers also carried out competition Bilingual teaching competition, urging
teachers to raise interest in bilingual education, and promote the improvement of
English teachers. In addition, you can also take advantage of the current Computer
network, as an extension of language teaching, to make up for lack of classroom
teaching hours can be carried out online teaching , through the network to provide a
platform for students to active learning, through the network content to choose
their own self-interest, you can query a number of English language websites,
exchange, or even to test and improve their English level. network platform can
enhance students communication between teachers and students can ask questions
to teachers through the network, through e-mail communication and timely manner,
in short, the network can be personalized for the students to create space for
development, strengthening teacher-student interaction and communication, and
thus fundamentally improve the students English level, to improve teachers and
students the results of bilingual education.
Fourth, the characteristics of the preparation of materials for our students. Bilingual
bilingual teaching materials selection is a key factor in positioning, due to complete
the drawbacks of the introduction of foreign original materials, so the building to
explore the issue of bilingual teaching materials for the characteristics of our
students to prepare for China conditions of international trade theory bilingual
textbooks, writing materials to comply with the syllabus issued by the Ministry of
Education, curriculum standards, the correct handling of bilingual teaching
materials and textbooks for the relationship between the two should form a
complementary relationship between the ease of teaching materials to meet the
students of foreign languages. Bilingual Teaching for the management and feasible
approach is based on teaching arrangements, the organization set up bilingual
education teachers in the forefront of teaching notes prepared group of Chinese
teachers in the study curricula and teaching materials based on the experience and
teaching experience, combined with their level of knowledge, appropriate teaching
materials from the original selection of Information relevant to the content and
teaching notes compiled. While this may cause a lack of systematic information in
English and logic, but after all, to some extent, to ensure that the expertise The
quality of teaching and the English original. In addition, the teachers should not be
the contents of a textbook to all, regardless of the severity of "indoctrination" to the
students, highlighting the key and difficult to do, and some content to stay after
school for students self-study, in the context of self-study, the corresponding foreign
Selected compilation of original materials and finishing as the professional literature
in English self-study materials recommended counseling to students, help students
to self-study after school bilingual learning activities. the only way to enable
students to master the international the basic theory of trade knowledge and basic
policies to reach the use of the basic theory of international trade knowledge and
basic policy analysis and resolution of international trade between the emergence of
new problems and new situations purposes. Links to free paper for free download
http://www . hi138.com

Anda mungkin juga menyukai