Bahasa Inggris
Setuju :
Di era globalisasi ini, dunia pendidikan mengalami perkembangan dan perubahan dalam suatu
penggunaan sistem bahasa, dimana tak jarang instansi pendidikan menggunakan bahasaasing
sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar-mengajar. Pendidikan sekolah dasar jugatak
lepas dari pengaruh perkembangan penggunaan bahasa internasional yang di jadikan
sebagai bahasa pengantar yang dipakai sebagai standar suatu sekolah tertentu. Anak-anak sebaga
i penerus bangsa diharapkan mampu bersaing dalam pasar dunia sehingga ketika dalam
usia yangcukup matang atau masa dewasa. maka, anak-anak yang tumbuh menjadi dewasa yang
telahmendapatkan pendidikan lebih dengan menggunakan bahasa inggris mampu melakukan
suatu perubahan nantinya
(3) SBI dapat menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris dan/atau bahasa asing lainnya yang
digunakan dalam forum internasional bagi mata pelajaran tertentu.
(4) Pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan, Pendidikan Sejarah, dan muatan lokal menggunakan bahasa pengantar bahasa
Indonesia.
(5) Penggunaan bahasa pengantar bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dimulai dari kelas IV untuk SD.
"Bahasa pengantar itu tetap (bahasa Indonesia). Tapi bahasa asing memang harus diadakan harus
diperkuat, jadi itu nilai lebihnya. Jadi kita menggunakan bahasa asing untuk ekspansi, tanpa
harus mengurangi nilai-nilai kita. Prinsipnya yang tidak boleh kan melunturkan," kata
Mendikbud M Nuh di Bidakara, Jakarta, Kamis (26/4/2012).
Sekolah berstandar internasional telah menjamur di berbagai SMP dan SMA negeri di seluruh
penjuru Indonesia. Menurut peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), trend Bahasa
Inggris ini merupakan kebanggaan semua
Dampak positif
2. Semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris makaakan semakin
cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan
3. Menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional, bisnis,sekolah).
4. Anak dapat memperoleh dua atau lebih bahasa dengan baik apabila terdapat polasosial yang
konsisten dalam komunikasi, seperti dengan siapa berbahasa apa, dimana berbahasa apa, atau
kapan berbahasa apa.
Dalam upaya penggunaan bahasa Inggris di sekolah, pemerintah dalam hal ini Kemdikbud
menetapkan bahwa penggunaan bahasa Inggris hanyalah untuk mata pelajaran tertentu saja,
seperti Matematika dan IPA, dan beberapa mata pelajaran kejuruan untuk SMK, jadi tidak
berlaku untuk semua pelajaran. Peraturan ini juga hanya diberlakukan kepada sekolah RSBI,
tidak untuk semua sekolah. Hal ini jelas dinyatakan dalam pedoman penjaminan mutu
sekolah /madrasah bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengahbahwa
“pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan menggunakan
bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata pelajaran lainnya, kecuali bahasa asing, harus
menggunakan bahasa Indonesia”.
A. Pengertian Sekolah Bertaraf Internasional,
Seiring dengan berkembangnya jaman, pada era globalisasi manusia dituntut untuk
menghadapi persaingan ketat antar Negara tanpa ada batasan geografis. Oleh karena itu,
Indivudu-individu yang berdaya saing global sangat dibutuhkan saat ini. Atas dasar itu, maka
dibuatlah lembaga-lembaga pendidikan dan sekolah-sekolah bertaraf Internasional (SBI). SBI
sendiri menggunakan kurikulum nasional yang ditambah dengan penyesuaian-penyesuaian agar
mencapai taraf internasional
sia peserta didik yang tergolong anak-anak (6 sd 12 tahun) merupakan usia emas
(golden age) yang mana otak mereka mampu menyerap dengan cepat berbagai
pengetahuan kebahasaan yang mengarahkan mereka memperoleh bahasa target
yang dipelajari. Oleh karena itu, pengenalan multi bahasa pada usia tersebut
menjadi sebuah keniscayaan.
Fenomena ini dimaknai bahwa peserta didik lebih menyenangi belajar Bahasa
Inggris dibandingkan dengan bahasanya sendiri. Hal ini menimbulkan kekhawatiran
di kalangan elit pemerintah yang bergelut di bidang pendidikan terkait dengan
nasionalisme generasi muda yang akan cenderung terkikis, karena lebih
menjagokan bahasa yang menjadi identitas orang atau negara lain .
Berbeda dengan Mendikbud, pengamat pendidikan Darmaningtyas bersuara lebih lantang. Dia
dengan tegas menolak Bahasa Inggris sebagai bahasa wajib dalam kegiatan belajar mengajar
sekolah.
"Kemajuan suatu bangsa tidak ditentukan bahasa asing atau Bahasa Inggris. Jepang sampai
sekarang tidak sampai 5 persen dari warganya bisa berbahasa Inggris. Bahasa bukan penentu
kemajuan, penentu kemajuan adalah penghayatan nalar ilmu," ungkap Darmaningtyas yang
mengawali karier sebagai guru honorer di SMP Bina Muda, Gunung Kidul, pada 1982 silam ini
"Itu kebanggaan semu. Kalau sudah bisa lancar berbahasa Inggris, terus mau apa? Apakah
menunjukan kualitas? Apakah ketika sekolah menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar, itu berarti kualitasnya internasional? Masa hanya karena berbahasa Inggris lalu sudah
bangga," kata sejarawan Asvi Warman Adam.
Bahkan secara tegas pakar bahasa Abdul Chaer menyatakan penggunaan hal tersebut melanggar
konstitusi.
"Penggunaan bahasa Inggris dalam proses belajar - mengajar di RSBI bertentangan dengan
amanat konstitusi yang disebutkan dalam pasal 36 UUD 1945, dan pasal 29 ayat (1), (2), dan (3)
UU No 24/2009," kata Abdul Chaer.
Seperti diketahui, para orang tua murid dan aktivis pendidikan menguji pasal 50 ayat (3) UU
Sisdiknas yang mengaku tak bisa mengakses satuan pendidikan RSBI/SBI ini lantaran mahal.
Mereka adalah Andi Akbar Fitriyadi, Nadia Masykuria, Milang Tauhida (orang tua murid),
Juwono, Lodewijk F Paat, Bambang Wisudo, Febri Antoni Arif (aktivis pendidikan).
Dampak negatif penggunaan bahasa inggris tehadap anak usia sekolah dasara.
4. Semakin lama anak-anak Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa Indonesiayang baik dan
benar.
5. Mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya
sendiri.
Kritikan lain terhadap penggunaan bahasa Inggris di sekolah dikaitkan dengan UUD 1945 pasal
31 tentang pendidikan dan pasal 36 tentang bahasa negara. Pasal 31 (1) Tiap-tiap warga negara
berhak mendapat pengajaran; (2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang. Pasal 36: Bahasa negara ialah Bahasa
Indonesia.
Kesimpulan
Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran beberapa mata
pelajaran di Sekolah Bertaraf Internasional bukan merupakan hal yang salah. Hal tersebut
dikarenakan tujuan dari SBI yaitu menciptakan individu-individu yang unggul, berdaya saing
global dan berkapasitas Internasional. Tetapi kecintaan terhadap bahasa Indonesia harus tetap
ditumbuh kembangkan dalam setiap pembelajaran dengan pengantar Bahasa Indonesia yaitu
menerapkan system pembelajaran berbasis praktek.
Keberadaan Bahasa Indonesia juga harus dapat dipertahankan dengan menumbuhkan sikap
positif terhadap bahasa Indonesia oleh masyarakat. Penggunaan bahasa Inggris di Indonesia
tidak akan menggeser fungsi bahasa Indonesia selama masyarakatnya pun ikut melestarikan,
peduli dan tanggap.