Anda di halaman 1dari 16

Proposal

MEMBIASAKAN BERBAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SEKOLAH


UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MEMBACA ANAK SEKOLAH DASAR DI
LOMBOK TIMUR

Dosen Pengampu: Doni Septu Marsa Ibrohim, M. Pd

DISUSUN OLEH

WIDIA PURNAMA SARI (190102033)

5A PGSD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)

UNIVERSITAS HAMZANWADI

1
2021/2022

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat dan
atas kehendak-Nya serta petunjuk dan hidayah-Nya, penyusunan proposal ini dapat di
selesaikan tepat pada waktunya. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad Saw.

Proposal ini berjudul tentang “Membiasakan berbahasa Indonesia dilingkungan sekolah


untuk meningkatkan literasi membaca anak di Lombok Timur” yang di susun tepat waktu.
Proposal ini disusun sebagai pegangan untuk belajar bagi seseorang yang ingin membacanya
dan menambah wawasannya. Melalui kata pengantar ini penyusun minta maaf dan mohon di
maklumi jika ada kekurangan dan tulisan yang kurang tepat atau menyinggung perasaan
pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Penelitian
Tindakan Kelas yaitu; Doni Septu Marsa Ibrohim, M. Pd.

Semoga proposal ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada yang
membacanya. Penyusun telah berusaha dengan maksimal untuk membuat proposal ini. Akan
tetapi, penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan yang ada di
dalam proposal ini. Oleh karena itu penyusun akan sangat berterima kasih jika ada masukan
dan saran dari pembaca guna melengkapi proposal ini.

Pancor, 19 November 2021

Penyusun

WIDIA PURNAMA SARI

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang.........................................................................................................2
B. Identifikasi Masalah................................................................................................2
C. Batasan Masalah......................................................................................................2
D. Rumusan Masalah....................................................................................................2
E. Tujuan penulisan......................................................................................................2
F. Manfaat Penulisan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4

A. Hakikat Bahasa........................................................................................................4
B. Pengertian Literasi...................................................................................................5
C. Pengertian Membaca...............................................................................................6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................................7

A. Subyek Penelitian....................................................................................................7
B. Instrumen Penelitian................................................................................................7
C. Prosedur Penelitian..................................................................................................8
D. Pengolahan Data......................................................................................................11
E. Analisis Data............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang telah disepakati oleh negara Indonesia
sebagai bahasa persatuan, dan atau sebagai bahasa nasional. Indonesia merupakan negara
yang beragam, terdapat berbagai suku, ras, agama, bahasa, dan lain sebagainya. Bahasa
di Indonesia dari Sabang sampai Merauke terdiri dari 769 bahasa. Utamanya bahasa yang
ada di daerah Lombok Timur. Lombok timur terdiri dari beberapa desa dan beberapa
dusun. Setiap dusun tentu juga memiliki ciri khas bahasa yang berbeda atau beragam.
Pada abad 21 yang saat ini sedang kita hadapi menuntut adanya pendidikan
literasi. Dimana literasi itu sendiri merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Namun, itu tidak akan terjadi jika
tanpa adanya dukungan dari setiap pihak. Kita lihat di daerah Lombok Timur, banyak
satuan-satuan pendidikan yang masih menggunakan bahasa daerah dalam proses
pembelajaran. Minimnya penggunaan bahasa nasional ini menyebabkan kurangnya
literasi peserta didik. Jangankan pada anak usia sekolah dasar, Mahasiswa pun masih ada
tingkat literasi yang rendah.
Pada abad 21 ini dimana segala sesuatu menjadi mudah karena adanya teknologi
yang canggih. Ini menuntut seorang pendidik dan peserta didik untuk lebih meningkatkan
literasi. Teknologi yang canggih tidak bisa kita kuasai tanpa adanya literasi. Literasi tidak
akan bisa tumbuh dalam diri peserta didik jika tidak di biasakan dari hal-hal yang kecil.
Misalnya seperti membiasakan berbahasa Indonesia dilingkungan sekolah. Tidak ada
salahnya jika kita menggunakan bahasa daerah, akan tetapi tepat pada saatnya. Disitulah
keprofesionalan seorang pendidik dibutuhkan. Sering sekali penempatan atau penggunaan
bahasa daerah lebih banyak digunakan pada saat proses belajar mengajar ( formal), inilah
yang menyebabkan peserta didik kurang akan literasi.

4
Upaya membiasakan berbahasa Indonesia di lingkungan sekolah merupakan salah
satu cara dasar untuk meningkatkan literasi pada anak di usia sekolah dasar. Terutama
pada anak SD tingkat rendah.

B. Identifikasi Masalah
A. Minimnya penggunaan bahasa Indonesia saat proses belajar mengajar.
B. Literasi membaca yang kurang akibat dari tidak terbiasanya menggunakan bahasa
Indonesia.
C. Membiaskan bahasa Indonesia di lingkungan sekolah terutama pada saat proses
pembelajaran.
D. Meningkatkan literasi membaca pada anak usia sekolah dasar.
C. Batasan Masalah
A. Penelitian dilakukan di beberapa sekolah dasar di Lombok Timur. NTB.
B. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode observasi atau pengamatan untuk
mengetahui masalah yang ada pada siswa sekolah dasar yang berkaitan dengan
literasi membaca anak.
C. Penelitian ini juga dilakukan untuk memberikan salah satu upaya untuk
meningkatkan literasi membaca anak dengan membiasakan menggunakan bahasa
Indonesia dilingkungan sekolah terutama pada saat proses belajar mengajar.
D. Objek dari penelitian ini yaitu guru dan peserta didik.
D. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan bahasa?
2. Apa yang di maksud dengan literasi?
3. Apa yang dimaksud dengan membaca?
4. Bagaimana upaya untuk meningkatkan literasi membaca pada anak usia sekolah
dasar di Lombok Timur?
E. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan bahasa.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan literasi.
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan membaca.

5
4. Untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan literasi membaca pada anak usia
sekolah dasar di Lombok Timur.
F. Manfaat Penulisan
a) Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam upaya meningkatkan literasi
membaca pada anak sekolah dasar. Selain itu juga untuk menambah kepekaan
terhadap setiap individu untuk masalah-masalah yang ada pada peserta didik
khususnya.
b) Manfaat Praktis
A. Bagi Guru
Penelitian ini ditulis agar pendidik mampu bersikap profesional dalam mengajar,
meskipun banyak slogan yang bilang guru harus mengikuti dunia anak.
Profesional disini artinya bahwa biasakan menggunakan bahasa Indonesia saat
mengajar, karena kita tahu bahwa peserta didik akan mengikuti apa yang
dilakukan oleh pendidiknya.
B. Bagi Peserta Didik
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan literasi membaca pada peserta didik
kelas sekolah Dasar dapat meningkat.
C. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan sekolah peka terhadap permasalahan
yang ada di lingkungan sekolah, terutama masalah-masalah yang ada pada peserta
didik, karena bagaimana pun peserta didik lah yang akan menentukan masa depan
bangsa.
D. Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini, peneliti mampu menerapkan strategi atau upaya ini
untuk meningkatkan literasi membaca, terutama di era abad 21 yang sedang kita
hadapi.

6
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Hakikat Bahasa
Pengertian Bahasa dan Bahasa Indonesia
Hakikat bahasa dilihat dari aspek bunyi/isyarat, simbol (huruf/gambar), dan makna.
Dari ketiga aspek ini dapat di definisikan bahwa ‘bahasa’ adalah suatu bunyi ujaran/isyarat
yang dapat di simbolkan melalui huruf/gambar yang berbeda-beda, masing-masing
bunyi/isyarat dan simbol/gambar tersebut memiliki makna yang berbeda-beda pula. ( Drs.
Mulyati, M. Pd hal. 2:2015).
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk berkomunikasi atau
menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat
untuk berinteraksi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
perasaan. Bahasa dapat diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat
arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi ( Chaer dan Agustina, 2010:1 dalam Dr.
Prima Gusti Yahu, M. Hum, dkk:2016)
Keraf (1994:1) (dalam Dr. Prima Gusti Yahu, M. Hum, dkk:2016)
menerangkan bahwa mengingat pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi dan
memperhatikan wujud bahasa itu sendiri, kita dapat membatasi pengertian bahasa sebagai alat
komunikasi antara masyarakat berupa simbol bunyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia.
Pengertian tentang bahasa atas sejalan dengan yang dikemukakan oleh Kridalaksana (dalam
Chaer, 2007:32), mengemukakan definisi tentang bahasa yaitu bahwa bahasa adalah sistem

7
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk
bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-
masing mempunyai makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dan objek
atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara
alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan
menjadi sebuah kamus.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia, sebagaimana
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa
persatuan bangsa Indonesia sebagaimana dalam Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 ( Nurul
Hidayah, M. Pd, 2016:8). Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia
yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan sehari-hari
yang tidak resmi masyarakat Indonesia.
B. Pengertian Literasi
Berdasarkan istilah kata literasi dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa latin yaitu
Literat(huruf). Arti dari kata literat adalah melibatkan beberapa sistem-sistem dalam tulisan
dan konvensi yang menyertainya. Secara klasikal, literasi dipandang sebagai kemampuan
membaca dan menulis. Literasi erat kaitannya dengan istilah Kemahirawacanaan. .Literasi
merupakan kemampuan diri seseorang dalam mengelola serta memaknai berbagai
pengetahuan dan informasi. Berbicara terkait literasi, pada dasarnya literasi secara sempit
adalah kemampuan dalam keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Sedangkan
menurut Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa literasi adalah
kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan keterampilan yang dimiliki
dalam hidupnya, bukan hanya kemampuan baca tulis, (Dyah W. E & Beti I. S, 2018:1-2).
Ada beberapa definisi literasi yang diberikan oleh para ahli dan peneliti. Literasi
secara luas diartikan sebagai kemampuan berbahasa yang mencakup kemampuan menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis, serta kemampuan berpikir yang menjadi elemen di
dalamnya. Literasi diartikan juga sebagai melek huruf, kemampuan baca tulis,
kemelekwacanaan atau kecakapan dalam membaca dan menulis (Teale & Sulzby, 1986;
Cooper, 1993:6; Alwasilah, 2001 dalam Kusmana, 2016 dalam Ni Nyoman Patmadewi &
Luh Putu Artini, 2018).
Secara tradisional, literasi dipandang sebagai kemampuan membaca dan menulis.
Orang yang dapat dikatakan literat dalam pandangan ini adalah orang yang mampu membaca

8
dan menulis atau bebas buta huruf. Pengertian literasi selanjutnya berkembang menjadi
kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Sejalan dengan perkembangan
waktu, definisi literasi telah bergeser dari pengertian yang sempit menuju pengertian yang
lebih luas mencakup berbagai bidang penting lainnya. Perubahan ini disebabkan oleh
berbagai faktor, baik faktor perluasan makna akibat semakin luas penggunaannya,
perkembangan teknologi informasi dan teknologi, maupun perubahan analogi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI) , literasi mempunyai arti; (1)
kemampuan menulis dan membaca; (2) pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau
aktivitas tertentu dan (3) kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan
untuk kecakapan hidup. (Dra. L. Asri Indah Nursanti, 2019:4).

C. Pengertian Membaca
Menurut Dalman (2013:7) dalam Melyawati, M. Pd (2016:1), membaca merupakan
suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi
yang terdapat dalam tulisan. Tarigan (2005:7) dalam Melyawati, M. Pd (2016:3) berpendapat
bahwa membaca merupakan proses yang kompleks. “membaca merupakan suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis”. Sependapat dengan Tarigan,
Suwaryono (2009:4)mengatakan “membaca merupakan dua tingkat proses dari penerjemahan
dan pemahaman. Pengarang menulis pesan berapa kode (tulisan) dan pembaca mengartikan
kode itu”.
Adapun beberapa pengertian membaca menurut para pakar ahli (dalam Muhsyanur, S.
Pd., M. Pd.,2014:10) sebagai berikut:
1. Membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa
keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan. Selain itu, membaca adalah
perilaku penguraian tulisan, suatu analisis bacaan. Dengan demikian membaca
merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan
jiwa dalam menghayati naskah. Di sana mula-mula melakukan aktivitas adalah indra mata
bagi orang yang normal, alat peraba bagi tunanetra. Setelah proses yang bersifat mekanis
tersebut berlangsung, maka nalar dan instituisi kita bekerja pula, berupa proses
penghayatan dan pemahaman. Dengan penghayatan pembaca, berarti telah pula
merasakan nuansa naskah sehingga bisa pula melangsungkan perenungan-perenungan.
(Jazir Burhan, 1971:90).

9
2. Membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat
yang terstruktur sehingga hasil akhir dari proses membaca seseorang mampu membuat
inti sari dari bacaan. (Juel dalam Sadjaja, 2005:45).
a. Membaca sebagai suatu proses mental atau proses kognitif yang di dalamnya
seorang pembaca diharapkan bisa mengikuti dan merespon terhadap pesan
penulis. (Davies dalam Sugiarto, 2001:73).
b. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang ditulis dengan
melisankan atau dalam hati.(Amir, 1996:5).
c. Membaca ialah suatu bagian proses menuntut ilmu untuk memperoleh
pemahaman dari informasi, ide, pesan, dan wacana yang dituliskan oleh
pengarang dalam sebuah bacaan. (Asmiani Halid)
Dari beberapa pendapat pakar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca pada
hakikatnya adalah suatu proses pengenalan bentuk-bentuk huruf dan tata bahasa serta
kemampuan memperoleh dan memahami isi, ide atau gagasan baik tersurat maupun tersirat
bahkan tersorot dalam suatu bacaan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. SUBYEK PENELITIAN
Subyek penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas 4 SD berjumlah 24 siswa,
dengan 1 orang guru kelas. Kelas ini dipilih sebagai subjek penelitian karena ditemukan
permasalahan-permasalahan yang ditemukan seperti yang telah di paparkan pada latar
belakang.
Obyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah: a) Kebiasaan guru menggunakan
bahasa Indonesia di dalam kelas, b) Respons siswa terhadap bahasa yang digunakan guru
dalam berkomunikasi.

B. INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitiam
Non-tes yaitu observasi langsung. Dimana peneliti ikut terlibat dalam kegiatan yang
dilakukan oleh peserta didik dan pendidik dalam kegiatan proses pembelajaran di dalam
kelas, guna untuk mengumpulkan data dan informasi terkait dengan permasalahan yang

10
menjadi topik pembajasan dalam penelitian ini. Adapun lembar observasi yang digunakan
yaitu:

Lembar observasi langsung

No. Nama Aspek


Siswa Kefasihan Membaca Kerapian Menulis Kebiasaan Berbahasa
Indonesia
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Keterangan:

Aspek 1 : Kefasihan Membaca

Aspek 2 : Kerapian menulis

Aspek 3 : Kebiasaan Berbahasa Indonesia

Skor

Sangat Bagus : 3

Bagus :2

Cukup :1

Lembar Observasi Guru

No. Aspek Keterangan


.

11
Lembar Observasi Proses Pembelajaran

No. Aspek Keterangan

C. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan empat tahapan sesuai dengan model
Jhon Elliot (Muslihuddin, 2010:72), yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
a. Siklus 1
1. Perencanaan (planning)

Tahap perencanaan adalah rincian operasional tindakan yang ingin dikerjakan


atau perubahan yang akan dilakukan dengan tahapannya sebagai berikut:

 Mengidentifikasi masalah yang ada di dalam kelas.


 Mempersiapkan materi belajar, seperti bahan ajar, dan lain sebagainya.
 Menyajikan format pengamatan untuk melihat proses pembelajaran
dan aktivitas siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan dari perencanaan. Adapum
pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:
 Membuka pembelajaran dengan berdoa dan tepuk semangat.
 Menyampaikan motivasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Mengoreksi bersama PR siswa
 Memberikan penjelasan tentang materi sambil bermain
 Tanya jawab
 Menulis materi
 Menyimpulkan materi yang sudah dibahas
3. Pengamatan ( Observation )

12
Tahapan observasi dilakukan secara rinci dan seksama. Adapun aspek-
aspek yang diamati sebagai berikut:
 Adanya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
 Adanya kerjasama antara siswa dalam menjalankan tugas.
 Adanya tanya jawab dan keikutsertaan siswa dalam proses belajar
mengajar.
 Dari tanya jawab tersebut dapat melihat bagaimana ketepatan
berbahasa siswa.
 Dengan adanya penugasan menulis materi belajar dapat melihat
kerapian dalam menulis.
4. Refleski (reflection)
Tahapan refleksi merupakan tahapan pengkajian tindakan yang dilakukan
secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan sampai
pengamatan. Jika terjadi permasalahan akan di refleksi sehingga pada
pertemuan selanjutnya permasalahan dapat teratasi dengan baik. Demikian
tahap kegiatan terus berulang sehingga membentuk siklus yang satu ke
siklus dua dan seterusnya sampai suatu permasalahan dianggap selesai.
b. Siklus 2
1. Perencanaan (planning)

Tahap perencanaan adalah rincian operasional tindakan yang ingin dikerjakan


atau perubahan yang akan dilakukan dengan tahapannya sebagai berikut:

 Mengidentifikasi masalah yang ada di dalam kelas.


 Mempersiapkan materi belajar, seperti bahan ajar, dan lain sebagainya.
 Menyajikan format pengamatan untuk melihat proses pembelajaran
dan aktivitas siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan dari perencanaan. Adapum
pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:
 Membuka pembelajaran dengan berdoa dan tepuk semangat.
 Menyampaikan motivasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

13
 Mengoreksi bersama PR siswa
 Memberikan penjelasan tentang materi sambil bermain
 Tanya jawab
 Menulis materi
 Menyimpulkan materi yang sudah dibahas
3. Pengamatan ( Observation )
Tahapan observasi dilakukan secara rinci dan seksama. Adapun aspek-
aspek yang diamati sebagai berikut:
 Adanya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
 Adanya kerjasama antara siswa dalam menjalankan tugas.
 Adanya tanya jawab dan keikutsertaan siswa dalam proses belajar
mengajar.
 Dari tanya jawab tersebut dapat melihat bagaimana ketepatan
berbahasa siswa.
 Dengan adanya penugasan menulis materi belajar dapat melihat
kerapian dalam menulis.
4. Refleski (reflection)
Tahapan refleksi merupakan tahapan pengkajian tindakan yang dilakukan
secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan sampai
pengamatan. Jika terjadi permasalahan akan di refleksi sehingga pada
pertemuan selanjutnya permasalahan dapat teratasi dengan baik. Demikian
tahap kegiatan terus berulang sehingga membentuk siklus yang satu ke
siklus dua dan seterusnya sampai suatu permasalahan dianggap selesai.

D. PENGOLAHAN DATA

Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengolah data yang terkumpul


a. Data aktifitas siswa sewaktu proses pembelajaran berlangsung yaitu lembar
observasi.
b. Data observasi pengamat.

14
2. Menyeleksi data
3. Mengklasifikasikan data dan mentabulasikan data. Langkah ini dilakukan untuk
mengelompokkan data sesuai alternatif jawaban yang tertera, sedangkan mentabulasikan
data dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai jumlah frekuensi yang akan
muncul.
4. Menghitung skor. Skor digunakan untuk melihat sejauh mana literasi siswa.
5. Menyimpulkan data.

E. ANALISIS DATA

Analisis data yang digunakan dalm penelitian ini yaitu analisi data kuantitaif yang berupa
perhitungan dan data kualitatif berupa uraian. Setelah data dari hasil penelitian terkumpul
kemudian dilakukan perhitungan terhadap data yang ada mengenai jumlah skor, yang
kemudian dideskripsikan.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus., dkk. 2017. Pembelajaran Literasi: Strategi Meningkatkan Kemampuan


Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Jakarta: Bumi Aksara
Ekowati, D. W., dkk. 2019. Literasi Numerasi Untuk Sekolah Dasar. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Hidayah, Nurul. 2016. Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
Garudawacha.

15
Krissandi, A. D. D., dkk. 2017. Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk SD (pendekatan dan
Teknis). Bekasi: Penerbit Media Maxima.
Meliyawati. 2016. Pemahaman Dasar Membaca. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Muhsyanur. 2014. Membaca (Suatu Keterampilan Berbahasa Reseptif). Yogyakarta:
Buginese ART.
Mulyati. 2017. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: Kencana.
Nursanti, L. A. I. 2019. Panggilan Literasi Dampingi Anak Didik Berprestasi. Jakarta:
Cantrik Pustaka.
Padmadewi, N., dkk. 2018. Literasi Di Sekolah dan Teori ke Praktik. Bandung: Nilacakra.
Yanti, P. G., dkk. 2016. Bahasa Indonesia Konsep Dasar dan Penerapan. Jakarta: Grasindo.

16

Anda mungkin juga menyukai