Anda di halaman 1dari 12

Pembelajaran Bahasa Lampung di Sekolah

Disusun Oleh : Dwi Rahma Safitri 2113041036


Olivia Ananda Salsabila 2113041020
Revira Cahya Ayu Maharani 2153041046
Yuanelly Pricillia Agustin 2113041072

Kelompok : 10
Mata Kuliah : Bahasa Lampung
Dosen Pengampu : 1. Dr. Farida Ariyani, M. Pd.
2. Siska Meirita, S. Pd., M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt., karena atas rahmat dan
karunia-Nyalah penyusun masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
berjudul “Pembelajaran Bahasa Lampung di Sekolah” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Bahasa
Lampung, sekaligus memberi pengetahuan kepada para pembaca terkait materi
yang dibahas.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah,
ibu Dr. Farida Ariyani, M. Pd. dan Siska Meirita, S. Pd. yang telah memberi
arahan serta bimbingannya. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada seluruh
pihak yang telah membantu dan memberi masukan dalam proses penyelesaian
tugas ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusun sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih


banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isi yang disampaikan. Untuk
itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca, sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi siapapun yang membaca, terkhusus
bagi penyusun sendiri dan teman-teman.

Bandarlampung, 04 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1

1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Pengertian Peranan Pembelajaran......................................................... 3

2.2 Tujuan Pembelajaran Bahasa Lampung............................................. 4

2.3 Pembelajaran Bahasa Lampung di Sekolah........................................ 5

2.4 Kelayakan dan Nilai Pembelajaran..... ................................................ 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14

3.1 Simpulan................................................................................................ 14

3.2 Saran...................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian pembelajaran bahasa?
2. Bagaimana kelayakan pembelajaran bahasa Lampung disekolah?
3. Bagaimana pembelajaran bahasa Lampung di sekolah?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian hakikat pembelajaran bahasa.
2. Untuk mengetahui kelayakan pembelajaran bahasa Lampung
disekolah.
3. Untuk mengetahui pemberdayaan pembelajaran bahasa Lampung di
sekolah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Bahasa


A. Pembelajaran Bahasa
Bahasa merupakan suatu kebutuhan bagi setiap umat manusia. Bahasa
menjadi salah satu unsur budaya dan simbol bagi manusia untuk
berkomunikasi. Melalui bahasa manusia dapat menyampaikan dan menerima
pesan. Secara sederhana, bahasa sebagai suatu sistem lambang yang disepakati
secara umum dan hasil belajar yang digunakan untuk menyajikan pengalaman-
pengalaman.
Belajar bahasa adalah suatu perilaku yang permanen dan merupakan hasil
pelatihan berbahasa yang mendapat penguatan. Dalam belajar bahasa
membutuhkan upaya yang panjang dan kompleks ketika mempelajari bahasa.
Pembelajaran menjadi proses perubahan psikis dari yang tidak tahu menjadi
tahu, tidak paham menjadi paham, tidak bisa menjadi bisa, dan tidak biasa
menjadi terbiasa.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup proses memperoleh
pengetahuan, memahami dengan baik wacana tulis maupun lisan, berlatih
untuk menerapkannya, dan terbiasa menggunakannya dalam kehidupan sehari-
hari dengan baik. Pembelajaran merupakan proses siswa untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru yang tumbuh ketika seorang
individu berinteraksi dengan lingkungannya.
B. Hakikat Bahasa Lampung
Bahasa lampung merupakan bahasa yang dituturkan oleh warga atau
masyarakat suku Lampung asli yang berada di Provinsi Lampung. Bahasa
Lampung adalah bahasa daerah yang terdapat di Nusantara. Bahasa tersebut
berada di Provinsi Lampung, merupakan bahasa yang masih dipelihata oleh
masyarat penuturnya. Hingga sekarang Bahasa Lampung masih dilestarikan dan
dijaga tutur bahasanya, sehingga pemerintah daerah meminta kepada dunia
pendidikan untuk diadakannya kurikulum muatan lokal yang didalamnya terdapat
Bahasa Lampung.

2
(Muhamad Sukirlan, 2010: 495) mengatakan bahwa pengajaran BDL
(Bahasa Daerah Lampung) menjadi salah satu bentuk upaya untuk melestarikan
nilai-nilai luhur budaya daerah sehingga generasi sekarang dan yang akan dating
dapat mengenali jati dirinya. (Hartati Hasan. 2010: 489) mengatakan juga bahwa
Bahasa Lampung menjadi salah satu asset budaya yang harus dilestarikan.

2.2 Tujuan Pembelajaran


Tujuan pengajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal adalah untuk
melestarikan bahasa daerah dari berbagai faktor yang dapat mengancam
kepunahannya. Lembaga-lembaga seperti muatan lokal memiliki peran penting
dalam pelestarian dan pengembangan bahasa daerah. Dalam kerangka otonomi
daerah, pemerintah daerah memiliki kekuasaan untuk mengatur bahasa daerah
mereka, termasuk menetapkan aturan yang mengharuskan pengajaran bahasa
daerah dari tingkat dasar hingga menengah. Banyak praktisi pendidikan dan
ilmuwan telah memodifikasi metode pengajaran bahasa daerah dengan cara yang
kreatif dan menarik, dengan tujuan untuk memotivasi siswa untuk belajar bahasa
daerah mereka dengan antusiasme dan rasa bangga.
Pendidikan bertujuan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia dan
meningkatkan kemampuan siswa melalui pengenalan dan pengembangan
lingkungan. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan pengembangan kurikulum
lokal atau KMP. Kurikulum ini terdiri dari beberapa mata pelajaran yang
membantu siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sesuai
dengan kebutuhan lingkungan setempat. Kurikulum muatan lokal adalah rencana
dan pengaturan isi dan materi pelajaran yang dibuat oleh daerah sesuai dengan
kebutuhan setempat. Isi dan bahan pelajaran muatan lokal didasarkan pada
kegiatan dan kebutuhan lingkungan, dan dituangkan dalam mata pelajaran dengan
alokasi waktu yang telah disepakati.
Satuan pendidikan menentukan materi dan isi kurikulum sebagai bagian dari
kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan daerah. Muatan lokal secara umum bertujuan memberikan
peserta didik bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap hidup agar mereka
memiliki pemahaman yang kokoh tentang lingkungan dan masyarakat sesuai

3
dengan nilai-nilai yang berlaku di daerah tersebut dan berkontribusi pada
pembangunan nasional (Depdinas, 2006).
Sukirlan (2010) berpendapat bahwa mengajar Bahasa Daerah Lampung
(BDL) adalah salah satu upaya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya daerah
yang tinggi, sehingga generasi masa kini dan masa depan bisa mengenali identitas
mereka. Sejalan dengan itu, Hasan (2010) menyatakan bahwa Bahasa Lampung
merupakan aset budaya yang perlu dilestarikan karena berfungsi sebagai alat
untuk merefleksikan budaya Lampung karena bahasa dan budaya saling
memengaruhi satu sama lain.
Mempertahankan dan mengembangkan penggunaan bahasa Lampung dapat
memberikan kontribusi dalam memperkaya budaya daerah, terutama di Lampung.
Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Provinsi Lampung telah mengeluarkan
kebijakan yang meminta seluruh kabupaten dan kota di daerah tersebut untuk
menyertakan bahasa daerah Lampung dalam kurikulum muatan lokal (Mulok)
sebagai bagian dari upaya pembinaan dan pengembangan bahasa dan seni budaya
daerah Lampung.
Pada tahun 1990, kepala kantor wilayah departemen pendidikan dan
kebudayaan provinsi Lampung mengeluarkan keputusan nomor
10229/112.29/1990 tanggal 05 Maret 1990 tentang muatan lokal (MULOK)
bahasa dan aksara Lampung, yang telah memulai pembelajaran bahasa Lampung
hingga sekarang. Pembelajaran bahasa Lampung di sekolah, baik di tingkat SD
dan SMP memberikan kontribusi dan pengaruh yang signifikan terhadap
pemeliharaan dan pengembangan bahasa Lampung.
Dalam penelitian yang berjudul “Studi Kelayakan Pembelajaran Bahasa
Lampung di Sekolah Dasar Negeri 3 Segalamider” oleh Roveneldo (2022)
diketahui bahwa silabus pembelajaran bahasa Lampung di SDN 3 Segalamider
Bandarlampung sangat komprehensif karena menyediakan penjelasan yang detail
dan praktis mengenai elemen pembelajaran yang disusun berdasarkan kurikulum.
Implementasi kurikulum yang telah dikembangkan memenuhi standar kurikulum
muatan lokal yang ada. Silabus pembelajaran bahasa Lampung ini mengikuti
prinsip-prinsip komunikatif dan terstruktur dengan baik. Setiap pokok bahasan
mencakup kegiatan yang berbeda, seperti berbicara, mendengarkan, membaca,

4
menulis, serta kosakata dan struktur kalimat. Selain itu, siswa juga diberikan
pelajaran lain untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam bahasa Lampung,
seperti menyimak, menulis, dan membaca. Tujuan dari pengembangan kurikulum
dan silabus ini adalah untuk memperluas wawasan keilmuan bahasa siswa.
Diperlukan perhatian terhadap kemampuan tenaga pendidik atau guru bahasa
Lampung dalam mengimplementasikan kurikulum dan silabus pada pembelajaran
bahasa Lampung yang diberikan kepada siswa secara efektif, sehingga tujuan
pembelajaran bahasa Lampung dapat tercapai dengan optimal. Berdasarkan hasil
pendataan riwayat guru bahasa Lampung di Sekolah Dasar Negeri 3 Segalamider,
terungkap bahwa para guru tersebut tidak memenuhi persyaratan yang
dibutuhkan. Hal ini disebabkan oleh latar belakang pendidikan guru yang hanya
memiliki kemampuan menguasai bahasa Lampung Pesisir, padahal bahasa
Lampung terdiri dari bahasa Lampung Pesisir dan bahasa Lampung Pepadun.
Kondisi ini sangat disayangkan, karena hanya sekitar tiga puluh persen dari
kemampuan bahasa Lampung yang dikuasai oleh para guru tersebut, sehingga
kualitas pengajaran bahasa Lampung menjadi tidak seimbang. Sangat disayangkan
bahwa pemerintah tidak memperhatikan pengembangan tenaga pendidik untuk
keilmuan guru bahasa Lampung, padahal sangat penting untuk memajukan dan
melestarikan bahasa Lampung. Tenaga pendidik bahasa Lampung memiliki peran
yang krusial dalam upaya tersebut.
Jadi, pembelajaran Bahasa Lampung ditinjau dari segi silabus sudah
terstruktur dengan baik dan memuat materi yang memiliki kegiatan beragam
untuk menambah pengetahuan siswa. Sedangkan, ditinjau dari segi pendidik
pembelajaran bahasa Lampung kurang layak karena guru yang mengajar bukan
dari lulusan keilmuan guru bahasa Lampung.

2.3 Peranan Bahasa Lampung di Sekolah

2.4 Kelayakan dan Nilai Pembelajaran Bahasa Lampung di Sekolah

5
Dilampung upaya untuk melesatarikan bahasa daerah telah sejak lama
dilakukan salah satunya adalah dengan memberikan pelajaran bahsa lampung
disekolah. Meskipun demikian, beberapa tantangan mungkin masih perlu diatasi
untuk meningkatkan kelayakan pembelajaran bahasa Lampung di sekolah, seperti:

1. Kurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat dalam


menjaga keberlangsungan program pembelajaran bahasa Lampung di
sekolah.
2. Kurangnya sumber daya, seperti buku pelajaran dan materi ajar yang
berkualitas, serta kurangnya guru yang memadai dan terlatih untuk
mengajar bahasa Lampung.
3. Minimnya penggunaan bahasa Lampung dalam kehidupan sehari-hari,
yang membuat siswa kurang terbiasa dan kurang termotivasi untuk
mempelajari bahasa tersebut.
4. Adanya kendala teknis seperti keterbatasan sarana dan prasarana untuk
pembelajaran bahasa Lampung, seperti kurangnya fasilitas laboratorium
bahasa dan teknologi untuk pembelajaran jarak jauh.

Oleh karena itu, dibutuhkan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah,
masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya, untuk meningkatkan kualitas dan
kelayakan pembelajaran bahasa Lampung di sekolah. Hal ini dapat dilakukan
dengan memberikan dukungan dan perhatian yang lebih terhadap program
pembelajaran bahasa Lampung, serta mengatasi kendala-kendala yang masih
dihadapi, sehingga tujuan untuk melestarikan dan memperkuat identitas budaya
Lampung dapat tercapai dengan baik.

Muhamad Sukirlan dalam (Roveneldo, 2022) berpendapat bahwa pengajaran


Bahasa Daerah Lampung (BDL) merupakan salah satu upaya untuk melestarikan
nilai-nilai budaya daerah yang berharga, sehingga generasi saat ini dan masa
depan dapat mengenali identitas dan asal-usul mereka. Untuk mengembangkan
bahasa dan seni budaya daerah Lampung, pemerintah daerah provinsi Lampung
telah mengeluarkan kebijakan kepada seluruh kabupaten dan kota Lampung agar
melaksanakan pembelajaran bahasa daerah Lampung melalui kurikulum muatan

6
lokal (Mulok). Pembelajaran bahasa Lampung telah dimulai sejak tahun 1990
berdasarkan keputusan kepala kantor wilayah dapartemen pendidikan dan
kebudayaan provinsi Lampung nomor: 10229/112.29/1990, tanggal 05 Maret
1990 tentang muatan lokal (MULOK) bahasa dan aksara Lampung. Dengan
demikian, pembelajaran bahasa Lampung di sekolah baik di tingkat SD maupun
SMP memiliki peran penting dalam mempertahankan dan mengembangkan
bahasa Lampung, yang memberikan kontribusi dan pengaruh yang signifikan.x

Menurut (Roveneldo, 2022) peran pembelajaran bahasa lampung disekolah


baik pada tingkat smp maupun Sd memberikan peran yang signifikan terhadap
mempertahankan dan pengembangan bahasa Lampung. Selain itu menurutnya
pembelajaran bahsa lampung di sekolah perlu memperhatikan bagaimana tenaga
pendidik atau guru bahasa Lampung dapat menerapkan Kurikulum dan silabus
terhadap pembelajaran bahasa Lampung perlu diberikan dengan teliti agar tercapai
tujuan yang tepat.
Penelitian yang dilakukan setelah melakukan pendataan riwayat guru bahasa
Lampung di Sekolah Dasar Negeri 3 Segalamider, ternyata ditemukan bahwa
profesional guru bahasa Lampung tidak memenuhi syarat. Hal ini disebabkan
karena lulusan guru tersebut adalah lulusan PGTK, bukan lulusan guru bahasa
Lampung. Mereka hanya memiliki kemampuan menguasai bahasa Lampung
Pesisir saja, padahal bahasa Lampung terdiri dari bahasa Lampung Pesisir dan
bahasa Lampung Pepadun. Hanya tiga puluh persen saja yang mampu menguasai
bahasa Lampung secara keseluruhan. Masalah ini sangat disayangkan karena
pemerintah tidak memperhatikan pengembangan tenaga pendidik untuk keilmuan
guru bahasa Lampung. Padahal, tenaga pendidik bahasa Lampung sangat penting
untuk memajukan dan mempertahankan keberadaan bahasa Lampung.
Jadi, kelayakan pembelajaran bahasa Lampung di sekolah berdasarkan kasus dan
penelitian yang ada bahwa pembelajaran bahasa Lampung masih perlu mendapat
perhatian bagaimana tenada pendidiknya, kurikulum dan silabusnya. Selain itu
masih terdapat masalah-masalah mengenai tenaga pendidik.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

3.2 Saran
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penyusun akan
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah.

8
Daftar Pustaka
Muhammad Ali. (2020). Pembelajaran Bahasa Indonesia Dan Sastra
(BASASTRA) Di Sekolah Dasar. Pernik Jurnal Paud. Vol. 3, No. 1.
Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi Lulusan, Jakarta Permendiknas 23 tahun
2006.
Hasan, H. (2010). Pembalikan Pergeseran BAHASA LAMPUNG. Jati Diri Lokal
Dalam Korelasi Global. Kantor Bahasa Prov. Lampung.
Roveneldo. (2022). Studi Kelayakan Pembelajaran Bahasa Lampung di Sekolah
Dasar Negeri 3 Segalamider.
Sukirlan, M. (2010). Strategi Mempertahankan Bahasa Daerah Lampung Melalui
Tiga Perencanaan Bahasa. Jati Diri Lokal Dalam Korelasi Global. Kantor
Bahasa Prov. Lampung.

Anda mungkin juga menyukai