Kelompok : 10
Mata Kuliah : Bahasa Lampung
Dosen Pengampu : 1. Dr. Farida Ariyani, M. Pd.
2. Siska Meirita, S. Pd., M. Pd.
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt., karena atas rahmat dan
karunia-Nyalah penyusun masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
berjudul “Pembelajaran Bahasa Lampung di Sekolah” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Bahasa
Lampung, sekaligus memberi pengetahuan kepada para pembaca terkait materi
yang dibahas.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah,
ibu Dr. Farida Ariyani, M. Pd. dan Siska Meirita, S. Pd. yang telah memberi
arahan serta bimbingannya. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada seluruh
pihak yang telah membantu dan memberi masukan dalam proses penyelesaian
tugas ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
3.1 Simpulan................................................................................................ 14
3.2 Saran...................................................................................................... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian hakikat pembelajaran bahasa.
2. Untuk mengetahui kelayakan pembelajaran bahasa Lampung
disekolah.
3. Untuk mengetahui pemberdayaan pembelajaran bahasa Lampung di
sekolah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
(Muhamad Sukirlan, 2010: 495) mengatakan bahwa pengajaran BDL
(Bahasa Daerah Lampung) menjadi salah satu bentuk upaya untuk melestarikan
nilai-nilai luhur budaya daerah sehingga generasi sekarang dan yang akan dating
dapat mengenali jati dirinya. (Hartati Hasan. 2010: 489) mengatakan juga bahwa
Bahasa Lampung menjadi salah satu asset budaya yang harus dilestarikan.
3
dengan nilai-nilai yang berlaku di daerah tersebut dan berkontribusi pada
pembangunan nasional (Depdinas, 2006).
Sukirlan (2010) berpendapat bahwa mengajar Bahasa Daerah Lampung
(BDL) adalah salah satu upaya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya daerah
yang tinggi, sehingga generasi masa kini dan masa depan bisa mengenali identitas
mereka. Sejalan dengan itu, Hasan (2010) menyatakan bahwa Bahasa Lampung
merupakan aset budaya yang perlu dilestarikan karena berfungsi sebagai alat
untuk merefleksikan budaya Lampung karena bahasa dan budaya saling
memengaruhi satu sama lain.
Mempertahankan dan mengembangkan penggunaan bahasa Lampung dapat
memberikan kontribusi dalam memperkaya budaya daerah, terutama di Lampung.
Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Provinsi Lampung telah mengeluarkan
kebijakan yang meminta seluruh kabupaten dan kota di daerah tersebut untuk
menyertakan bahasa daerah Lampung dalam kurikulum muatan lokal (Mulok)
sebagai bagian dari upaya pembinaan dan pengembangan bahasa dan seni budaya
daerah Lampung.
Pada tahun 1990, kepala kantor wilayah departemen pendidikan dan
kebudayaan provinsi Lampung mengeluarkan keputusan nomor
10229/112.29/1990 tanggal 05 Maret 1990 tentang muatan lokal (MULOK)
bahasa dan aksara Lampung, yang telah memulai pembelajaran bahasa Lampung
hingga sekarang. Pembelajaran bahasa Lampung di sekolah, baik di tingkat SD
dan SMP memberikan kontribusi dan pengaruh yang signifikan terhadap
pemeliharaan dan pengembangan bahasa Lampung.
Dalam penelitian yang berjudul “Studi Kelayakan Pembelajaran Bahasa
Lampung di Sekolah Dasar Negeri 3 Segalamider” oleh Roveneldo (2022)
diketahui bahwa silabus pembelajaran bahasa Lampung di SDN 3 Segalamider
Bandarlampung sangat komprehensif karena menyediakan penjelasan yang detail
dan praktis mengenai elemen pembelajaran yang disusun berdasarkan kurikulum.
Implementasi kurikulum yang telah dikembangkan memenuhi standar kurikulum
muatan lokal yang ada. Silabus pembelajaran bahasa Lampung ini mengikuti
prinsip-prinsip komunikatif dan terstruktur dengan baik. Setiap pokok bahasan
mencakup kegiatan yang berbeda, seperti berbicara, mendengarkan, membaca,
4
menulis, serta kosakata dan struktur kalimat. Selain itu, siswa juga diberikan
pelajaran lain untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam bahasa Lampung,
seperti menyimak, menulis, dan membaca. Tujuan dari pengembangan kurikulum
dan silabus ini adalah untuk memperluas wawasan keilmuan bahasa siswa.
Diperlukan perhatian terhadap kemampuan tenaga pendidik atau guru bahasa
Lampung dalam mengimplementasikan kurikulum dan silabus pada pembelajaran
bahasa Lampung yang diberikan kepada siswa secara efektif, sehingga tujuan
pembelajaran bahasa Lampung dapat tercapai dengan optimal. Berdasarkan hasil
pendataan riwayat guru bahasa Lampung di Sekolah Dasar Negeri 3 Segalamider,
terungkap bahwa para guru tersebut tidak memenuhi persyaratan yang
dibutuhkan. Hal ini disebabkan oleh latar belakang pendidikan guru yang hanya
memiliki kemampuan menguasai bahasa Lampung Pesisir, padahal bahasa
Lampung terdiri dari bahasa Lampung Pesisir dan bahasa Lampung Pepadun.
Kondisi ini sangat disayangkan, karena hanya sekitar tiga puluh persen dari
kemampuan bahasa Lampung yang dikuasai oleh para guru tersebut, sehingga
kualitas pengajaran bahasa Lampung menjadi tidak seimbang. Sangat disayangkan
bahwa pemerintah tidak memperhatikan pengembangan tenaga pendidik untuk
keilmuan guru bahasa Lampung, padahal sangat penting untuk memajukan dan
melestarikan bahasa Lampung. Tenaga pendidik bahasa Lampung memiliki peran
yang krusial dalam upaya tersebut.
Jadi, pembelajaran Bahasa Lampung ditinjau dari segi silabus sudah
terstruktur dengan baik dan memuat materi yang memiliki kegiatan beragam
untuk menambah pengetahuan siswa. Sedangkan, ditinjau dari segi pendidik
pembelajaran bahasa Lampung kurang layak karena guru yang mengajar bukan
dari lulusan keilmuan guru bahasa Lampung.
5
Dilampung upaya untuk melesatarikan bahasa daerah telah sejak lama
dilakukan salah satunya adalah dengan memberikan pelajaran bahsa lampung
disekolah. Meskipun demikian, beberapa tantangan mungkin masih perlu diatasi
untuk meningkatkan kelayakan pembelajaran bahasa Lampung di sekolah, seperti:
Oleh karena itu, dibutuhkan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah,
masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya, untuk meningkatkan kualitas dan
kelayakan pembelajaran bahasa Lampung di sekolah. Hal ini dapat dilakukan
dengan memberikan dukungan dan perhatian yang lebih terhadap program
pembelajaran bahasa Lampung, serta mengatasi kendala-kendala yang masih
dihadapi, sehingga tujuan untuk melestarikan dan memperkuat identitas budaya
Lampung dapat tercapai dengan baik.
6
lokal (Mulok). Pembelajaran bahasa Lampung telah dimulai sejak tahun 1990
berdasarkan keputusan kepala kantor wilayah dapartemen pendidikan dan
kebudayaan provinsi Lampung nomor: 10229/112.29/1990, tanggal 05 Maret
1990 tentang muatan lokal (MULOK) bahasa dan aksara Lampung. Dengan
demikian, pembelajaran bahasa Lampung di sekolah baik di tingkat SD maupun
SMP memiliki peran penting dalam mempertahankan dan mengembangkan
bahasa Lampung, yang memberikan kontribusi dan pengaruh yang signifikan.x
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penyusun akan
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah.
8
Daftar Pustaka
Muhammad Ali. (2020). Pembelajaran Bahasa Indonesia Dan Sastra
(BASASTRA) Di Sekolah Dasar. Pernik Jurnal Paud. Vol. 3, No. 1.
Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi Lulusan, Jakarta Permendiknas 23 tahun
2006.
Hasan, H. (2010). Pembalikan Pergeseran BAHASA LAMPUNG. Jati Diri Lokal
Dalam Korelasi Global. Kantor Bahasa Prov. Lampung.
Roveneldo. (2022). Studi Kelayakan Pembelajaran Bahasa Lampung di Sekolah
Dasar Negeri 3 Segalamider.
Sukirlan, M. (2010). Strategi Mempertahankan Bahasa Daerah Lampung Melalui
Tiga Perencanaan Bahasa. Jati Diri Lokal Dalam Korelasi Global. Kantor
Bahasa Prov. Lampung.