Anda di halaman 1dari 6

Proposal Kewirausahaan Nasi Bakar Sehat

Anggota :

1. Revira Cahya Ayu Maharani 2113041046


2. Dwi Sustianingsih Putri 2117061006
3. Ecin Saptia 2111031054
Mata Kuliah : Kewirausahaan

Dosen Pengampu : 1. Albet Maydiantoro, S.Pd, M.Pd.

2. Suroto, S.Pd, M.Pd.

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
A. Sumber Daya
Pasokan bahan makanan pokok berupa beras di Lampung terhitung
pada tahun 2020 berjumlah 1,52 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak
278,05 ribu ton atau sekitar 22,47% dibanding tahun sebelumnya yakni
tahun 2019. Dalam hal ini dapat dipahami bahwa konsumsi beras dan nasi
di Lampung sendiri dapat dikatakan banyak dan ramai peminat. Adanya
inovasi pembuatan kuliner olahan nasi berupa nasi bakar yang ekonomis
dan menyehatkan dapat menjadi langkah awal membiasakan pola hidup
sehat yang tetap memiliki cita rasa yang enak dan mengenyangkan.
Langkah awal pembuatan nasi bakar ini sebenarnya sama dengan nasi
bakar pada umumnya, beras di cuci dan di masak terlebih dahulu lalu di
beri bumbu berupa garam dan penyedap rasa berupa kaldu jamur yang
lebih sehat di banding msg, setelah itu masak isian berupa ayam atau
jamur yang bisa di tumis dengnan rempah dan disandingkan dengan daun
melinjo atau bayam sebagai asupan serat yang menyehatkan. Langkah
selanjutnya nasi dan isian yang telah matang di masukan kedalam daun
pisang dan di tutup rapat kemudian di bakar kurang lebih 3-5 menit untuk
mendapatkan aroma bakar yang khas.

B. Peluang Usaha dan Strategi Pemasaran


Inovasi nasi bakar yang menggunakan bahan yang lebih sehat
namun tetap enak dapat menjadi pilihan disaat masyarakat bosan akan
olahan nasi yang itu-itu saja, penggunaan beras merah atau coklat yang
menjadi asupan kalori yang lebih sehat dan rendah gula dapat pula menjadi
pilihan masyarakat yang memiliki riwayat diabetes atau gula darah dalam
hal ini juga dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang sedang menjalani
pola hidup sehat. Penggunaan sayur sebagai pelengkap asupan dan
penggunaan daging sebagai asupan protein harian akan membuat asupan
makanan yang seimbang dan sempurna jadi terpenuhi.
Strategi yang digunakan dapat berupa penjualan langsung berupa
stand atau kios makan yang dapat dijumpai masyarakat dengan mudah
atau dengan penjualan online seperti gofood, grbfood dan shopeefood
perluasan secara online dapat di lakukan agar minat beli masyarakat
meningkat.

C. STP ( Segmentation, targeting, positioning)


1) Segmentation
Variabel yang sebaiknya dipenuhi dalam hal ini menurut Kotler
(2005) terdiri atas geografis, demografis, dan psikografis demi
terciptanya segmentasi pasar.
a. Geografis
Pada hal ini geografis indonesia sendiri terbagi menjad negara
tropis yang makanan pokonya berupa nasi dan karbohidrat,
dalam hal ini Nasi bakar dapat menjadi pilihan menu yang
menggiurkan bagi masyarakat.
b. Demografis
Penyediaan produk dan supply konsumen harus sesuai, dalam
hal ini nasi bakar dapat menjadi pilihan masyarakat dari lelaki,
perempuan, muda, tua, dan banyak kalangan. Hal ini dapat di
sesuaikan dengan tingkatan pedas yang menyesuiakan dengan
permintaan konsumen.
c. Psikografis
Segmentasi prilaku serta kesamaan pengetahuan, sikap, tingkat
penggunaan, dan responm terhadap suatu produk dapat dilihat
dengan nasi bakar ini dapat menjaddi pilihan masyarakat
dengan tetap mempertimbangkan gizi harian yang tercukupi
dan kepuasaan cita rasa terhadap suatu makanan.

2) Targeting
Target pasar yang potensial dalam hal ini terbagi atas banyak
aspek, dapat di jual di kantin sekolah mulai SD, SMP, SMA,
Perkantoran, Pasar dan banyak lagi karna olahan nasi memang
menjadi pilihan utama masyarakat saat lapar.

3) Positioning
Perusahaan memposisikan produk Nasi Bakar Sehat sebagai salah
satu opsi pilihan makanan utama bagi masyarakat yang ingin
menjalakan kann pola hidup sehat namun tetap nikmat, gizi serta
kalori yang tertakar dapat memberi pengetahuan kepada
masyarakat jika penggunaan karbohidrat kompleks, protein yang
cukup, dan asupan serat dari sayur akan memenuhi asupan 4 sehat
5 sempurna.

D. Bauran Pemasaran
a) Dirrect Selling
Direct Selling atau penjualan langsung merupakan jenis strategi
pemasaran dimana penjual menjual langsung produknya kepada
konsumen. Kelebihan strategi ini yaitu modalnya tidak perlu besar.

b) Point of Purcase
(POP) merupakan strategi marketing dengan cara menempatkan
material marketing atau iklan di dekat produk yang sedang di
promosikan. Strategi ini sangat cocok pada kios makan atau stand
makanan yang menjual produk secara langsung ke masyarakat.
c) Internet Marketing
Internet marketing merupakan pemasaran yang sering dilakukan
pada saat ini terutama selama pandemi covid-19. Caranya yang
mudah dan cepat menjadi banyak dipilih oleh pelaku usaha. Media
sosial menjadi sarana dalam pemasaran selain hal itu pemasaran
menggunakan sarana aplikasi seperti gofood, grabfood dan
shopeefood juga dapat digunakan sebagai sarana internet
marketing.

E. Kelayakan Usaha dan Cashflow


Kelayakan usaha merupakan suatu kegiatan untuk menilai sejauh
mana manfaat (benefit) yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu
kegiatan usaha atau proyek, disebut dengan studi kelayakan terutama
masyarakat yang bergerak dalam bidang dunia usaha, bermacam-macam
peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha. Telah
menuntut perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatan atau kesempatan
tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) bila diusahakan. Kegiatan
untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek.
Pada produk Nasi Bakar Sehat ini diharapkan dapat memberikan
dampak positif terhadap berbagai kegiatan masyarakat disekitarnya. Baik
dalam arti peningkatan kesehatan masyarakat, pendapatan, penyerapan
tenaga kerja, perluasan lapangan kerja, serta perubahan pola pikir
masyarakat, peningkatan pendidikan, dan berbagai dampak positif lainnya
sebagai akibat adanya industri nasi bakar ini.

Tabel 1. Analisis Usaha Sederhana


Indikator Total
Harga Pokok Produksi (HPP)
Pendapatan per 2 tahun
Keuntungan per 2 tahun
Revenue/Cost (R/C)
Break Event Poimt (BEP)
Waktu Pengembalian Modal
BAB 3. METODE PELAKSANA
A. Metode pelaksana
Dalam hal ini dapat di berlakukan masa Pra Produksi kemudian formulasi
dan pembuatan yang kemudian di lanjut pengujian rasa lalu pengemasan
produk dan publikasi serta pemasaran produk.

B. Pembuatan dan Pengemasan Produk


Cuci beras hingga bersih lalu masak beras dengan menambahkan garam
dan kaldu jamur, kemudian masak ayam dan sayur yang akan menjadi
isian gunakan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah,
dan cabai rawit serta tomat sebagai bumbu, lalu ayam di tumis dengan
bumbu yang telah di haluskan berikan beberapa batang sereh dan daun
jeruk tumis hingga harum dan matang, lalu masukan dun melinjo atau
daun bayam kedalam tumisan yang sudah setengah matang tersebut,
diamkan sampai air menyusut dan matang. Selanjutnya angkat nasi yang
telah di masak tata pada dun pisang lalu di beri isian dan beri daun
kemangi agar semakin harum dan nikmat, setelah itu tutup kembali dengan
nasi dan gulung nasi dengan daun sampai tertutup rapat setelah itu bakar
nasi yang telah dibungkus daun sekitar 3-5 menit sampai harum.
Kemasan dapat di bungkus dengan daun pisang agar citarasa dan aroma
khas nasi bakartetap terjaga, dapat diberi stiker identitas produk pada atas
nasi bakar ketika telah matang atau pada bungkus strofoam pelapis nasi
bakar.

C. Mekanisme Pemasaran Produk


Dalam hal ini pemasaran produk dapat dilaksanakan secara online dengan
memanfaatkan beragai aplikasi penyedia makanan yang telah ada serta
penjualan secara langsung dengan stand dan kios.

D. Keberlanjutan Usaha
a. Aspek Produksi kesediaan bahan baku yang melimpah seperti beras
merah atau coklat, isian ayam dan sayuran seperti daun melinjo dan
kemangi yang sangat terbatas dikira tidak akan berdampak pada aspek
produksi.
b. Aspek Keuangan aspek keuangan hanya berjalan tanpa catatan dalam
hal ini berjalan hanya berdasarkan ingatan penjual.
c. Aspek Pasar yang akan menjadi aspek pasar dalam hal ini dapat
melakukan penjualan langsung dengan stand outlet atau otlet kecil
kecilan serta secara oline menggunakan aplikasi penujang yang telah
tersedia.
d. Aspek Sumberdaya Manusia dalam hal ini sumber daya dalam anggota
kelompok memiliki peran sesuai kemampuan masing-masing dan
dengan hal ni di harapkan dapat berjalan dengan lancar dan
memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai