Anda di halaman 1dari 21

KEARIFAN LOKAL

di susun oleh:
1. Ellena Alifia M. (11)
2. Firnanda Ayu Sekar A. (12)
3. Ilham Mamluki. (13)
4. Jesika Amelia Putri. (14)
5. Kayla Tsabitah A. (15)
6. M. Aliev Yodhistira. (16)
7. M. Ozi Ridho Rohman. (17)
8. Meilani Eka Putri. (18)
9. M. Mario Pratama. (19)
10. M. Reza Saputra. (20)

Kelas: VIII B
Kelompok: 2

SMP Negri 1 Sumberrejo 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kearifan
Lokal” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas guru
pembimbing. Selain itu, makalah ini bertujuan unutuk menambah wawasan tentang
“Kearifan Lokal” bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah


memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan tugas yang kami tekuni.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

kami menyadari, makalah ini yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Sumberrejo, 27 Nov 2022

Penulis

ii
HALAMAN PENGESAHAN

KEARIFAN LOKAL
(Bahasa Jawa)

Di setujui:

Guru Pembimbing

Dafit Prasetyo. S.Pd


NIP. -

Mengetahui
Kepala SMP Negri 1 Sumberrejo

Mokhamad Riono, S.Pd, M.M.Pd


NIP. 19671026 198901 1 002

iii
DAFTAR ISI

Table of Contents
SAMPUL .....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iv
BAB 1 ......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .............................................................................................................. 2
1.4 Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
BAB 2 ......................................................................................................................... 4
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................... 4
2.1 Definisi ............................................................................................................... 4
2.2 Landasan Teori .................................................................................................. 4
BAB 3 ......................................................................................................................... 7
DESAIN PROJEK (Metodologi) ................................................................................ 7
3.1 Upaya Memuat 5W+1H ..................................................................................... 7
3.2 Aksi Kegiatan Yang Dilakukan .......................................................................... 8
BAB 4 ....................................................................................................................... 10
LAPORAN (pembahasan Hasil................................................................................. 10
BAB 5 ....................................................................................................................... 13
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 13
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 13
5.2 Saran ................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14
LAMPIRAN ............................................................................................................. 15

iv
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kearifan lokal merupakan suatu bentuk kearifan lingkungan ada dalam
kehidupan bermasyarakat berupa tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal
dalam berinteraksi dengan tempat atau daerah hidupnya. Sebagai salah satu bentuk
perilaku manusia, kearifan lokal bukanlah suatu hal yang statis, melainkan
berubah sejalan dengan waktu atau dinamis, tergantung dari tatanan dan ikatan
social budaya yang ada di masyarakat.

Muatan lokal merupakan salah satu kajian mata pelajaran yang diberikan
satuan pendidikan mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA/sederajat yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi dari suatu daerah. Sebagaimana dengan yang
dijelaskan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 Pasal 1
ayat (8) bahwa muatan lokal merupakan suatu bahan kajian pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan pembelajaran tentang potensi dan keunikan
lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap
potensi di daerah tempat tinggalnya. Sehingga pada pendidikan di sekolah tidak
hanya diberikan pembelajaran umum saja melainkan juga pengembangan kearifan
lokal daerah setempat.

Pemberian materi yang bersifat muatan lokal berisi materi tentang potensi dan
keunikan lokal yang dimaksudkan agar budaya dan tradisi di daerah peserta didik
tidak terkikis oleh perkembangan budaya-budaya baru yang hadir di lingkungan
peserta didik. Dengan demikian, penanaman kearifan lokal di setiap daerah di
seluruh Indonesia tetap lestari dan terjaga keasliannya sebagai aset bangsa yang
kaya akan keberagaman budaya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Suharti dalam
Arafik (2013 : 29) bahwa pembelajaran Bahasa Jawa selain mengajarkan bahasa
dan sastra Jawa juga perlu diarahkan untuk terjadinya transfer nilai-nilai budaya di
dalamnya.

Pemerintah telah melakukan langkah nyata dalam rangka melestarikan


kearifan lokal melalui jalur pendidikan dengan memberikan wewenang kepada
satuan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masing-masing
daerah. Sebagaimana yang terdapat pada Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19
Tahun 2014 disebutkan “mata pelajaran Bahasa Daerah sebagai muatan lokal
1
wajib di Sekolah/Madrasah”. Contohnya yaitu Bahasa Jawa. Pembelajaran Bahasa
Jawa diselenggarakan di satuan pendidikan yang berada di pulau Jawa pada
tingkat SD, SMP dan SMA dengan tujuan mengembangkan kompetensi daerah
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah. Peraturan tersebut
mengukuhkan pelajaran bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib di provinsi Jawa
Timur.

Adanya pengukuhan pelajaran bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib di


semua jenjang pendidikan oleh pemerintah Jawa Timur memiliki maksud dan
tujuan tertentu. Salah satunya yaitu dimaksudkan sebagai wahana untuk
menanamkan nilai-niai pendidikan etika, estetika, moral, spiritual dan karakter dan
bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan dan mengkreasikan bahasa dan
sastra daerah. Bahwa tujuan pembelajaran Bahasa Jawa di lingkup SMP yaitu:
agar peserta didik menghargai bahasa Jawa sebagai bahasa daerah dan
berkewajiban melestarikannya, siswa dapat memahami bahasa jawa dari segi
bentuk, makna dan fungsi serta mampu menggunakannya dengan tepat, peserta
didik dapat menggunakan bahasa jawa untuk meningkatkan keterampilan,
kemampuan intelektual, kematangan emosional dan sosial serta dapat bersikap
positif dalam tata kehidupan sehari-hari.

1.2 Tujuan
1) Tujuan langsung
Tujuan langsung penerapan bahasa daerah yaitu bahan pengajaran lebih
mudah diserap oleh siswa, sumber belajar di daerah dapat lebih
dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, siswa dapat menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya untuk memecahkan
masalah yang ditemukan di sekitarnya, siswa lebih mengenal kondisi alam,
lingkungan sosial dan lingkungan budaya yang terdapat di daerahnya.
2) Tujuan tak langsung
Adanya penerapan penggunakan bahasa daerah antara lain siswa dapat
meningkatkan pengetahuan mengenai daerahnya, siswa diharapkan dapat
menolong orang tuanya dan menolong dirinya sendiri dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya, siswa menjadi akrab dengan
lingkungannya dan terhindar dari keterasingan terhadap lingkungannya
sendiri.

1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil:

2
1. Manfaat Teoritis
a) Menambah pengetahuan dan kajian ilmu geografis khususnya geografis
budaya dan geografis social.
b)Dapat dijadikan pengetahuan umum yang berguna pada penelitian
berikutnya.
2. Manfaat bagi masyarakat dan siswa
Mendidik pribadi pribadi peserta didik agar dapat memberikan
sumbangan kepada masyarakat dan lingkuangan, atau untuk
membentuk dan mengintergrasikan siswa dengan masyarakat.

1.4 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud bahasa Jawa (Krama Inggil)?
2. Apa manfaat mempelajari bahasa (Krama Inggil) orang lain?
3. Apa tujuan mempelajari bahasa (Krama Inggil)?
4. Apa landasan yang digunakan untuk pengembangan bahasa Jawa (Krama
Inggil)?
5. Bagaimana tanggapan masyarakat dan siswa mengenai bahasa Jawa
(Krama Inggil)?

3
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Bahasa Jawa dan Madura merupakan bahasa yang paling banyak digunakan
masyarakat Jawa Timur. Bahasa Jawa di Jawa Timur bukan merupakan bahasa
Jawa baku karena dalam pergaulan sehari-hari umumnya menggunakan bahasa
Jawa kasar (ngoko). Sedangkan masyarakat yang berbatasan dengan Jawa Tengah
lebih halus dan mengenal tingkatan seperti di Jawa Tengah. Bahasa pergaulan
sehari-hari penduduk Malang adalah bahasa Jawa dialek Jawa Timuran dan bahasa
Madura. Akan tetapi, dalam pergaulan di kalangan anak muda Malang dikenal
adanya Osob Kiwalan Kera Ngalam (Boso Walikan Arek Malang) atau bahasa
prokem. Bahasa ini diucapkan dengan membalik susunan katanya, seperti pulang
diucapkan ngulap, tidak diucapkan kadit, dan lain sebagainya.

Dalam komunikasi sehari-hari, orang Jawa menggunakan bahasa Jawa yang


bertingkat-tingkat secara sosial. Bahasa Jawa resmi dibedakan atas tiga tingkatan
pemakaian bahasa, yaitu ngoko, madya, dan krami (krama). Bahasa ngoko dipakai
untuk orang yang sudah dikenal dekat dan akrab, serta terhadap orang lain yang
lebih muda usianya maupun lebih rendah derajat sosialnya (ngoko lugu dan ngoko
ngandap).

Bahasa krami digunakan untuk berbicara dengan orang yang belum akrab,
lebih tua, dan lebih tinggi status sosialnya. Bahasa madya muncul sebagai variasi
pemakaian bahasa ngoko dan krami itu sendiri. Di daerah Surakarta
danYogyakarta dikenal gaya bahasa kedaton yang digunakan di lingkungan istana
sultan dan kasunanan. Pada masyarakat pedesaan berkembang bahasa resmi yang
disebut krama desa.

2.2 Landasan Teori


Menurut George Quinn, ngoko adalah bentuk bahasa yang digunakan ketika
berbicara dengan orang-orang yang dekat atau ketika ingin berbicara dengan
seseorang yang usianya jauh lebih muda.34
Ragam ngoko dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ngoko lugu dan ngoko alus.
1) Ngoko Lugu
Ngoko lugu merupakan bentuk unggah-ungguh yang semua

4
kosakatanya berbentuk ngoko tanpa terselip krama, krama inggil, atau
krama andhap.35 Dalam ragam ini, afiks yang digunakan adalah di-, -e,
dan–ake. Berikut ini merupakan contohnya.
a) Akeh wit kelopo kang ditegor seperlu dijupuk kayune
“banyak pohon kelapa yang ditebang untuk diambil
kayunya”
b) Esuk iki Huda diterake sekolah ibune
“pagi ini Huda diantar sekolah ibunya”

Tingkat atau ragam krama merupakan perwujudan sikap sangat hormat yang
dimiliki komunikator kepada lawan bicara atau komunikan, tingkat tutur ini
merupakan perwujudan rasa segan atau pekewoh si pembicara (komunikator)
terhadap orang yang diajak bicara (komunikan). Ragam krama memiliki dua
bentuk varian yaitu krama lugu
dan krama alus.
1) Krama lugu
Krama lugu merupakan suatu bentuk ragam krama yang kadar kehalusannya
rendah. Jika dibandingkan dengan bentuk ngoko alus, ragam krama lugu
masih tetap menunjukkan kadar kehalusannya. 40 Ragam krama lugu
menggunakan afiks dipun-, -ipun, dan –aken. Berikut ini merupakan
contohnya.
a) Niki bathike sing pundi sing ajeng diijolake?
“ini batik yang mana yang akan ditukarkan?”
b) Mas, njenengan wau dipadosi bapak
“mas, anda tadi dicari bapak”
2) Krama alus
Bentuk unggah-ungguh bahasa Jawa yang semua kosakatanya terdiri dari
bentuk leksikon krama dan dapat ditambah dengan leksikon krama inggil
atau krama andhap. 41 Dalam tingkat tutur ini menggunakan afiks dipun-, -
ipun, dan –aken. Berikut ini merupakan contohnya.
a) Panjenengan nembe rawuh mas?
“kamu baru datang mas?”
b) Kula badhe nyuwun pirsa, dalemipun mas Huda punika?
“saya mau bertanya, rumah mas Huda dimana?”

5
Tabel 1. Contoh Kosakata, Ngoko, Madya, dan Krama
Ngoko Madya Krama Arti
Adus Adus Siram Mandi
Deg ,Ngadeg Deg, Ngadeg Jumeneng Berdiri
Akon Aken Dhawuh Suruh
Aku Kula Dalem Saya
Melu Tumut Ndherek Ikut
Aran,Jeneng Nama Asma Nama
Turu Tilem Sare Tidur
Cekel Cepeng Asta Pedang
Tuku Tumbas Mundhut Beli

6
BAB 3

DESAIN PROJEK (Metodologi)


Pada Bab ini membahas tentang kearifan lokal masyarakat jawa sebagai subjek
penelitian yang melaksanakan wawacara dengan menggunakan bahasa jawa (Krama
Inggil) yang dilaksanakan oleh kelompok kami di SMP Negri 1 Sumberrejo.
3.1 Upaya Memuat 5W+1H
A. Apa (what)
Apa pengaruh bahasa Jawa (Krama Inggil) untuk lingkuangan sekolah dan
masyarakat SMP Negri 1 Sumberrejo?

Pengaruh bahasa Jawa (Krama Inggil) untuk lingkungan sekolah dan masyarakat
SMP Negri 1 Sumberrejo adalah untuk pembentukan karakter dan sopan santun.
B. Siapa (who)
Siapa yang menjadi objek penelitian ini?

Yang menjadi objek penelitian ini adalah Bapak/Ibu Guru para siswa-siswi kelas
7, 8 dan 9 SMP Negri 1 Sumberrejo.
C. Dimana (where)
Dimana penelitian ini dilakukan?

Penelitian ini dilakukan di lingkungan sekolah SMP Negri 1 Sumberrejo.


D. Kapan(when)
Kapan penelitian ini mulai dilakukan?

Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 12-11-2022 sampai 26-11-2022.


E. Mengapa(why)
Mengapa penelitian bahasa Jawa krama ini dilakukan?

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pembiasaan penggunaan bahasa Jawa di


lingkungan SMP Negeri 1 Sumberrejo.
F. Bagaimana(how)
Bagaimana proses penelitian bahasa Jawa (krama Inggil) ini diawal sampai akhir?

Proses penelitian wawancara berbahasa jawa ini sangat lancar, akan tetapi masih
banyak siswa yang tidak mau untuk diwawancara, dengan alasan masih belum terlalu
bisa menggunakan bahasa jawa dengan fasih dan lancar.

7
3.2 Aksi Kegiatan Yang Dilakukan
Aksi yang kami lakukan adalah mewawancarai warga sekolah seperti siswa siswi
dari kelas 7,8 dan 9, Bapak/Ibu Guru.

gambar 1. wawancara kelas 8A

gambar 2. Wawancara kelas 8E

8
gambar 3. Wawancara kelas 8C

9
BAB 4

LAPORAN (pembahasan Hasil


Keterangan Web Profil SMP Negri 1 sumberrejo ini dikumpulkan dari laman resmi
KEMDIKBUD (Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) yang
memang dipublish secara umum.

1. Web Sekolah SMP Negri 1 Sumberrejo


Tabel 2. Profil SMP Negri 1 Sumberrejo
Nama Sekolah SMP Nergri 1 Sumberrejo

NPSN 20504409
Alamat Jl. Raya No. 151 Sumberrejo, Kec.
Sumberrejo, Kab. Bojonegoro, Prov. Jawa
Timur

Kode Pos 62191


Status SMP Negri
Email smpn1sumberrejo@yahoo.com
Website -
Kepala Sekolah Mokhamad Riono
Daya Listrik 14.299
Ruang Kelas 27
Peserta Didik 833

2. Lokasi SMP Negri 1 Sumberrejo

JL. Raya Sumber Rejo NO. 151, Prayungan, Kec. Sumberejo, Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur 62191

10
3. Pendidikan SMP Negri 1 Sumberrejo
Tabel 3. Profil SMP Negri 1 Sumberrejo
Naungan : Kementerian Pendidikan dan
Kedudayaan
No. SK. Pendirian : 0188/0/1979
Tanggal SK. Pendirian : 1979-04-01
No. SK. Operasional : 0188/0/1979

Tgl Mulai SK Operasional : 1979-09-28


Tgl Akhir SK Operasional : -
File SK Operasional : 439217-80141-130288-33254191-
731985573.pdf
Akreditasi : A
No. SK. Akreditasi : 1347/BAN-SM/SK/2021
Tanggal. SK. Akreditasi : 08-12-2021
No. Sertifikasi ISO : Belum, Bersertifikat

4. Data Guru dan Staff SMP Negri 1 Sumberrejo


Tabel 4. Profil SMP Negri Sumberrejo
Data Guru : 47 Guru
Data Staff : 9 Staff

5. Hasil Pembahasan
Tabel 5. Laporan Hasil Pembahasan
Kriteria Jumlah
SK -
K 1
C 3
B 19
SB 77
Jumplah semua 100

11
Keterangan:
Kriteria

Tabel 6. Keterangan
Sangat kurang (SK) Kurang (K) Cukup (C) Baik (B) Sangat Baik (SB)
1-2 3 4-5 6 7-8

12
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Guru dan orang tua berperan penting dalam mendidik anak agar dapat bisa
berbahasa daerah masing-masing.
2. Bahasa daerah merupakan bahasa etnis yang harus dijaga budaya yang menjadi
pemersatu dalam etnis itu sendiri, namun penggunaannya harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi serta tidak memperhunakan bahasa daerah dan
bahasa Indonesia.
3. Dengan melalukan wawancara berbahasa jawa, dapat meningkatkan wawasan
pengetahuan siswa tentang bagaimana cara penggunaan bahasa jawa yang baik
dan benar serta segala makna yang ada di dalamnya.

5.2 Saran
Dari uraian pembahasaan, kami memberikan saran sebagai berikut:
seharusnya orang tua mengajarkan anak bahasa jawa sejak usia kecil melalui
percakapan sehari dan dilakukan secara terus menerus.memberikan pemahaman
kepada anak untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada anak untuk mencintai
budaya jawa.

Dalam mengatasi faktor-faktor kegagalan, orang tua menerapkan bahasa jawa


setiap hari memberikan catatan tentang kosakata yang sederhana sehingga waktu
orang tua sudah pulang kerja, mereka dapat berinteraksi dengan anaknya
menggunakan kosakata tersebut dan perkumpulan Sihasara dapat menjadi wadah
untuk berkomunikasi bahasa jawa. misalnya ketua arisan membuat peraturan dalam
acara dengan menggunakan bahasa jawa, Sehingga anak muda akan mengikuti aturan
itu.

Dengan adanya fenomena penggunaan bahasa jawa di kalangan SMP tersebut ,


maka perlu adanya penerapan pola pembelajaran mata pelajaran bahasa jawa yang
dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam berkomunikasi.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://123dok.com/document/qmj1jn09-pendahuluan-bahasa-merupakan-
salah-unsur-penting-kehidupan-sosal.html

https://eprints/umm.ac.id/39398/BAB%202.pdf

https://eprints.umm.ac.id/35955/3/jiptummpp-gdl-irawansatr-48429-3-babiip-f.pdf

https://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/2036/3/15`510000330_BAB%20ll.pdf

https://arifindustri.wordpress.com/2020/09/08/tembungngokokrama/10/

https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/20164df4-8b18-
e111-b05d-9574ad94a70e

https://lib.unnes.ac.id/22076/`/260141o42-S.pdf

14
LAMPIRAN

gambar 4. Wawancara kelas 8A

gambar 5. Wawancara kelas 8C

15
gambar 6. Wawancara kelas 8E

gambar 7. Wawancara kelas 7A

16
gambar 8. Wawancara kelas 7A

17

Anda mungkin juga menyukai