Anda di halaman 1dari 10

Permainan Puzzle Braille Terhadap Keterampilan Mengenal Bangun Datar Pada Anak Tunanetra Di Sekolah Luar

Biasa

PERMAINAN PUZZLE BRAILLE TERHADAP KETERAMPILAN MENGENAL


BANGUN DATAR PADA ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA

Oleh:
ERAM MALING
16010044076
2020
PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PERMAINAN PUZZLE BRAILLE TERHADAP KETERAMPULAN MENGENAL BANGUN
DATAR PADA ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA
Eram Maling
(Pedindikan Luar Biasa,Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nenegeri Surabaya)
eram.marso@gmail.com

Dr H Sri Joeda Andajani M.Kes


Pendidikan luar biasa,Fakultas ilmu pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Permainan Puzzle Braille Terhadap Keterampilan Mengenal Bangun Datar Pada Anak Tunanetra Di Sekolah Luar
Biasa

Abtrak Anak tunanetra memiliki hambatan pada indera pengliatan,maka memanfaatkan indera yang masih berfungsi
sebagai pengganti.prestasi belajar anak tunanetra belum tercapai sesuai harapan guru.Mengenal dan mendapatkan
informasi melalui,perabaan dan taktil,permaiana puzzle braille dapat meningkatkan keterampilan mengenal bangun
datar pada anak tunanetra
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis permainan puzzle braille terhadap keterampila mengenal bangun data pada
anak tunanetra. Penelitian ini menggunakan penelitian literatur review dengan sumber yang diperoleh dari buku dan
jurnal-jurnal yang memilki topik serupa dan sesuai dengan pembahasan dalam penelitian ini.Hasil kajian menunjukan
bahwa,permainan puzzle baraille dapat meningkatkan keterampilan mengenal bangun datar pada anak tunanetra di
sekolah luar biasa.
Kata kunci: keterampilan mengenal bangun datar

Abtrak
Children with visual impairments have barriers to the senses of sight, so utilizing the senses that still function as
substitutes. The learning achievement of blind children has not been achieved as expected by the teacher. Recognizing
and getting information through tactile and tactile, puzzle braille games can improve the skills to recognize flat wake in
blind children
The purpose of this study was to analyze the braille puzzle game on the skills to recognize data in blind children. This
study uses literature review research with sources obtained from books and journals that have similar topics and are in
accordance with the discussion in this study. The results of the study show that, baraille puzzle games can improve the
skills to recognize flat wake in blind children in exceptional schools.
Keywords: skills to recognize flat wake
Permainan Puzzle Braille Terhadap Keterampilan Mengenal Bangun Datar Pada Anak Tunanetra Di Sekolah Luar
Biasa

PENDAHULUAN

Tunarungu ialah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan indera pendengaran baik sebagian
atau seluruh alat pendengaran yang dari ringan sampai berat sekali yang digolongkan kepada tuli dan kurang dengar
.{1 } Wardani 2007).Siswa tunarungu memiliki inteligensi yang sama dengan siswa normal, namun kemampuan
verbalnya mengalami hambatan sehingga mengganggu proses pembelajaran matematika lebih khusus geometri bangun
datar yang berupa simbol, jenis dan konsep abstrak.{2 }Somantri (2006:65), Mengungkapkan tunanetra
Merupakan seseorang yang mengalami kerusakan pada indera penglihatan maka tidak berfungsi sebagai saluran
penerima informasi dalam kehiduapan sehari-hari seperti orang awas.Akibat dari ketunanetraan,mka pengenalan
terhadap objek yang ada disekitarnya tidak dapat menerima denga utuh.Anak tunanetra mengalami kekurangan pada
indera penglihatan maka rangsangan dari luar dapat memanfaatkan d melalui indera yang masih berfungsi .
Melalui indera pendengaran,dan taktil anak dapat mendeteksi sumber dan abjek suara mengembangkan
tentang arah,sumber,jarak,objek,informasi tentang ukuran dan bentuk bangun datar tetapi tidak mampu memberikan
gambaran yang kongkrit mengenai bentuk,ukuran,warna,dan jenis.Anak tunanetra akan mengenal bentuk,ukuran,jeniss
dan perbedaan melalui perabaan dan taktil.Anak tunanetra akan mengenal bentuk, ukuran, posisi, dan perbedaan objek
melalui perabaan dan taktil.Bagi anak tunanetra, kehilangan salah satu sumber utama input sensornya jelas membawa
konsekuensinya terhadap proses persepsi beberapa konsep tidak dapat dnikenalnya warna, bentuk,adah ,jarak waktu dan
ukuran.Akibat dari ketidakfungsian penglihatan dapat menghambat perkembangan kognitif,bahsasa dan motorik..
Kecenderungan anak tunanetra menggantikan indera penglihatan dengan indera perabaan ,taktil dan suara sebagai
saluran utaman penerima informasi dari luar pembentukaan perntgertian atau konsep hanya berdasarakan apa yang
deengar dan rasakan,akibatnya seringkali tidak menguntungkan yaitu kecenderungan siswa tunanetra salah dalam
mengenal bentuk suatu objek. pengertian lawan bicara ataupun mengartikan proses pembelajaran. Selain dampak
tersebut, dampak lain yang langsung berakibat yaitu anak tunanetra menjadi malas dan juga kurang semangat dalam
mengikuti pembelajaran, hal ini menyebabkan hasil belajar menjadi menurun. Untuk membantu anak tunaetra dalam
memahami pembelajaran yang mengutamakan indera pendengaran taktil dan perabaan , maka dalam proses
pembelajrannya memerlukan metode yang telah di modifikasi sesuai dengan karakteristik anak tunaetra.Dengan
pembelajaran,dalam dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi dan metakognisi yang berpengaruh terhadap
pemahaman.
{3 }
Barrage dalam Purwaka,(2015) Mengatakan bahwa anak yang kehilangan atau kerusakan pada indera
penglihatan merupakan anak mengalami cacat penglihatan maka mengganggu dalam proses belajar dan mencapai
secara optimis sehingga diperlukan berbagai penyesuaian dalam prosos pembelajaran.Informasi visual dapat
memotivasi anak dalam berpikir kritis.Hal ini dibandingkan anak awas dalam mengatasi bermasalahan memiliki banyak
informasi dari luar yang dapat mempengaruhi terutama melalui visual.Anak tunanetra akan memecahkan permasalahan
secara fokus dan kiriteria berdasarkan informasi yang ia peroleh sebelumnya serta terindar dari pengaru visual
penglihatan yang dialami oleh anak awas.Berkaitan dengan kondisi tersebut maka perlu suatu cara yang bervariasi
untuk mengenal bangun datar pada anak tunanetra yang sesuai dengan karakteristik. Melaksanakan pembelajaran untuk
mengenal bangun datar diperlukan sebuah permainan yang dapat menarik minat anak tunanetra.Salah satunya adalah
menggunakan permainan puzzle barille.
Permainan puzzle memiliki bentuk yang timbull sehingga dapat digunakan untuk belajar mengenal
bangun datar.Penggunaan media puzzle dalam penelitian ini sedikit berbeda dengan beberapa penelitian yang telah
dilaksanakan sebelumnya.Pada umumnya,permainan puzzle hanya digunakan dengan cara mengamati atau
membongkar pasang saja,akan tetapi penelitian ini puzzle akan memodifikasi tulisan bralle dibeberapa sudut dan sisi
bangun datar.Setiap sudut bangun datar dan sisi memiliki ukuran yang perbeda,oleh karena itu, sudut dan sisi bangun
datar akan tulis huruf dan angka braille, agar ketika siswa merapa puzzle dapat lebih mengenal bentuk,sudut dan
ukura bangun datar. Pada umumnya,mengenal bangun datar membutuhkan kemampuan yang cukup tinggi untuk
mengenal bentuk,ukuran, jenis mereka mengenal,tetapi dengan adanya bantuan puzzle braille anak lebih mengenal
bangun datar karena akan akan merapa puzzle barille di setiap sudut bangun datar.
❑{4 }Kisaki 2008:13),Permainan puzzle braille modifikasi berkaitan dengan karakteristik positif dan potensi
yang masih dimiliki anak tunanetra yang berkaitan dengan kemampu pendengaran peraba.Anak tunanetra mudah untuk
memahami dan mengingat berbagai hal yang anak melalui indera pendengaran,perabaan.Anak tunanertra mudah
mengetahui dan merasahkan benda-benda apa saja yang ada disekitarnya melalui indra peraba melalui kemampuan
pendengaran dan perabaan yang dimiliki anak tunanetra dapat dengan mudah untuk mengetahui bentuk, ukuran dan
Permainan Puzzle Braille Terhadap Keterampilan Mengenal Bangun Datar Pada Anak Tunanetra Di Sekolah Luar
Biasa

jenis puzzle.Melalui permainan puzzle braille anak dapat menggunakan kemampuan indera pendengaran dan perabaan
untuk mengenal objek.Bangun datar merupakan bangun-bangun dua dimensi,gabungan,bangun datar dapat membentuk
bangun ruang seperti tabung atau yang lainnya, terdapat jenis-jenis bangun datar, diantaranya segi
tiga,jajargenjang,tarpesium,lingkaran,laying-layang persegi Panjang,persegi .
.setiap bangun datar memiliki sifat dan rumus yang perbeda S.Dalam mempelajari materi segiempat bisa dengan
menggunakan gambar bangun datar. Gambar bangun datar bisa dibuat dari potongan kertas yang dibentuk bangun datar
yang diinginkan, seperti dibentuk persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang- layang, dan trapesium.
Gambar bangun datar tersebut dipergunakan sebagai media pembelajaran matematika untuk mempelajari ciri-ciri dan
menemukan rumus luas serta keliling bangun datar secara nyata, sehingga memudahkan siswa dalam mempelajari dan
mengingat materi bangun datar tersebut.
penelitian literature review ini menggunakan permainan puzzle braille modifikasi sesuai karakteristik anak
tunanetra.Adapun karakteristik anak tunanetra diantaranya menggunakan indera perabaan dan taktil sebagai sarana
informasi untuk mengenal sebuah objek yang diberikan, indera pendengaran untuk mengetahui apa saja yang
diintruksikan oleh guru untuk meraba, melepas dan memasang puzzle braille. Maksud permainan puzzle braille adalah
modifikasi bangun datar dengan menggunakan tulisan braille disetiap sudut dan sisinya,agar ketika memasang dan
melepas puzzle , siswa tunanetra meraba dan memasang puzzle sesuai dengan jenis bangun datar.Dalam modifikasi
puzzle braille bangun datar,anak tunanetra bukan hanya mengenal bentuk saja, tetapi juga bermanfaat dalam mata
pelajaran matematika terutama mengenal luas,sisi, panjang, tinggi dan lebar.Permainan puzzle braille modifikasi
merupakan cara yang baik untuk mengenal bentuk,ukuran dan sisi yang ada disekitarya.

TUJUAN
Tujuan penelitian ini yakni menganalisis permainan puzzle braille terhadap keterampilan mengenal bangun datar pada
anak tunanetra di SLB .

Metode Penelitian
Jenis metode yang dugunakan dalam penelitian ini adalah literatur review. Sumber-sumber yang digunakan dalam
penelitian ini dapat diperoleh dari buku dan jurnal-jurnal yang memilki topik relevan dengan penelitian ini, dari sumber
tersebut akan diperoleh hasil kajian kemudian dianalisis dengan sistematis sehingga dapat memuat informasi yang
relevan dan berkaitan dengan topik penelitian.Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif. Teknik
analisis data deskrtif digunakan untuk menganalisa sekumpulan data dengan cara mendeskripsikan. Pada penelitian ini
akan mendeskripsikan tentang keterampilan mengenal bangun datar pada anak tunanetra.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL
TABEL .1

No Nama Tahun Hasil persamaan


Permainan Puzzle Braille Terhadap Keterampilan Mengenal Bangun Datar Pada Anak Tunanetra Di Sekolah Luar
Biasa

1. Yuiarini 2010 Pembelajaran berlangsung terlihat sangat Persamaa artikel di sampig


antusiasi,siswa tidak merasa bosan karena adalah sama-sama permainan
pebelajaran dilakukan belajara sampil puzzle,namun perbedaannya
permaian. modifikasi puzzle braille
untuk anak tunanetra.
2. Nurhasnah 2016 Hasil penelitihan bahwa siswa di kelas Persamaan artikel disamping
tersebut sudah mampu menghitung luas adalah sama sama menghitung
segi tiga, dengan indikator pembelajaran luas bangun datar pada anak
sudah mencapai. tunanetra
3. Fahryzal 2017 Hasil belajar siswa mengalami meningkat Permainan artikel disamping
dan siswa terlibat penuh semangat dalam adalah sama sama
permainan yang menyenangkan sehingga menggunakan puzzle braille
materi pembelajaran dapat mengerti terhadap mengenal bangun
dengan baik. datar.
4 Bunga 2014 analisis tersbut menunjukan adanya Persamaan artikel disamping
pengaru yang signifikan hasil belajar adalah sama sma
puzzle huruf braille meningkat. menggunakan Puzzle braille

5. Kismurbani 2012 Berdasarkan hasil permaianan puzzle Permainan artikel disamping


bahwa perkembangan kreatif anak adalah sma sama
kelompok B TK sudah peningkatan sesuai menggunakan permaianan
dengan harapan. puzzle
6. Elan 2017 berdasarkan hasil penelitian,media puzzle Persamaan artikel ini,sama-
dapat mengalami signifikan meningkat sma menggunakan puzzle
terutama pembelajaran geometri untuk mengenal bangun
datar.namun peneliti akan
modifikasi puzzle braille
dengan bentuk yang perbeda
yaitu masing-masing sisi dan
sikunya terdapat tulisan barile.
7. 2011 Persamaan artikel ini adalah
Rosiana
sama sama menggunakan
Hasil menunjukan bahwa aktifitas media puzzle,untuk
siswa dalam pemebelajaran IPS dengan keterampilan mengenal
menggunakana media puzzle braille bangun datar.
telah mengalami siknifikan penigkata.
8. Anita 2019 Hasil menunjukan bahwa persamaan artikel disamping
meningkat pemahaman matematika adalah subjek yang dijadikan
pada materi bangun ruang sisi datar bahan untuk pembuatan artikel
dan meraba serta menyebutkan dengan yaitu sama-sama anak
tanpa bantuan. tunanetra.

9. Andajani 2019 The results show that the independence of persamaan dari artikel adalah
students is very large without the help of sama-sama anak tunanetra.
others in the use of detector media in
curved songs using lessons that are
approved to be used based on the results of
the assessment of validating those who are
competent in their fields.
10. Arida 2020 Hasil kegiatan pembelajaran Persamaa dari artikel disampig
berdasarkan media papan perpadu adalah sama sama-mengenal
mengalami signifikan dalam bangun datar subjeknya anak
bembelajaran tentang kesebangunan tunnanetra.
Permainan Puzzle Braille Terhadap Keterampilan Mengenal Bangun Datar Pada Anak Tunanetra Di Sekolah Luar
Biasa

datar pada siswa kelas IX SLB A TPA


Jember.

11. 2017 hasil pembahasan bahwa metode puzzle persamaan dari artikel ini
Rusdial meningkatkan kemapuna kognitif dan adalah sma-sama
motoric anak Down Syndrome. menggunalkan puzzle.
12. Judi 2017 Pembelajaran matematika dengan teori persamaan artikel ini adalah
belajar van Hiele pada materi geometri mengenal geometri bangun
dapat signifikan meningkat aktifitas datar
anak.
13 Rusal 2018 Hasil menunjukan bahwa dengan metode Persaman dari artikel ini
puzzle dapat meningkatkan dalam adalah sama-sama
mengembangkan kemampuan kognitif menggunakan puzzle
peserta didik Donw syndrome.

14 Endah 2018 Hasil menunjuka bahwa anak tunanetra Persaman dari artikel ini
menyebut dengan segera dan lancer adalah sama-sama meggualka
tentang penerapan strategis yang dipilih materi mengenal bangun datar
langkahlangkah hitung dengan baik. dan subjekya anak tunenetra

15 2019 Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa Persamaan dari artikel


Oktova puzzle braille dapat signifikan meningkat disamping adalah sama-sama
pada kemampuan membaca dan menulis menggunakan puzzle braille
anak tunanetra

B. PEMBAHASAN

Peneliti dapat disimpulkan bahwa, bersadarkan hasil jurnal review literature menunjukkan bahwa adanya permainan
puzzle braille terhadap keterampilan mengenal bangun datar dapat melatih kerampilan motoric dan taktil.
Permainan puzzle braille dapat melatih keterampilan motorik dan taktil anak sesudah diberi perlakuan,dengan kata
lain aktivitas bermain menggunakan puzzle braille untuk melatih motori halus dan taktil dapat merangsang terjadinya
proses belajar pada anak tunanetra.Belajar dengan permaianan,yaitu ketika anak melepas dan memasang puzzle braille
berdasarkan didengar,dan diraba, sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Rokhmat dalam Situmorang
2012:5),Hal ini terlihat pada saat anak memasang,menjodohkan atau bangun-bangunan puzzle braille maka anak akan
mulai mengenal misalkan tentang bentuk,ukuran, nama dan jenis bangun datar. Ketika anak diberikan puzzle braille
,media yang dapat melatih taktil. Permainan puzzle braille,secara tidak langsung akan membuat anak aktif dan
menggunakan motorik halusnya untuk berpikir mengenai apa yang telah diraba. Permainan puzzle braille dapat
menjodohkan dan materi lain untuk mengajarkan keterampilan seperti mengenal bentuk,ukuran,jumlah,kesamaan dan
perbedaan,berhitung,merngurutkan dan mengelompokkan .permaian puzzle braille bukan hanya bongkar pasang saja
akan tetapi melatih koordinasi gerakan mata, tangan menggunakan motori halus ,ketika bermaian dengan materi
penguasaan benda,menurut Nilsen dalam Ekasari,(2013:21.) Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Aral
(2012),bahwa penggunaan media puzzle sangat mendukung dan membantu menstimulus perkembangan anak, karena
dengan menggunakan media puzzle anak tidak hanya bermain dan duduk diam namun anak akan terlihat secara aktif
dalam penggunaan media tersebut terutama media puzzle. Selain ketrampilan taktil, juga terdapat area perkembangan
lainya yang ikut berkembang yaitu perkembangan linguistik, kognitif,motorik,kepatuan, sosial dan emosional. Media
puzzle ini dapat menstimulus keterampilan anak karena anak akan dituntut untuk berpikir dan memecahkan suatu
persoalan sederhana.Kemampuan memecahkan maslah anak tunanetra dapat dikembangkan melalui berbagai upaya
salah satunya dengan memberikan kesembatan atau peluang pada anak untuk mecari solusi dari permasalahan tersebut
Perlu memberikan pelayanan ,keterampilan ,arahan,bimbingan,latihan,dan kesembatan yang yang luas kepada
anak untuk mencari dan menemukan permasalahan anak.Hal ini didukung oleh buku Psikologi anak Luar Biasa karya
Permainan Puzzle Braille Terhadap Keterampilan Mengenal Bangun Datar Pada Anak Tunanetra Di Sekolah Luar
Biasa

.Sutjihati.bahwa,bimbingn dan keterampilan anak tunanetra dapat memberikan sejak dini agar anak dapat meningkatkan
ketrampilan dari semua aspek baik motoric,kognitif social emosi dan bahasa
Permainan menurut Setiawan (2008: 19-12), permainan merupakan kegiatan yang direncang agar anak
dapat meningkatkan kemampuan berdasarkan pengalaman belajar.Hurlock (1978:280),Mengemukakan permaian
adalah proses aktifitas fisik atau psikis yang menyenangkan dan menggembirakan.Menurut Budiarto (2005:358),
pada dasarnya anak Sekolah Dasar masih senang dengan bermain.Sehingga permainan dapat dijadikan inovasi dalam
sebuah pembelajaran. Sifat anak Sekolah Dasar yang masih senang bermain dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran
matematika dan dengan bermain diharapkan peserta didik merasa senang dan tidak terbebani.Belajar melalui
bermain,anak tunanetra,belajar dengan mengamati, mendengar dan melalukan suatu pengetahuan atau hal yang baru
bagi anak. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yuiarini,(2010), menunjukan bahwa saat proses belajar
berlansung siswa terlihat antusis,semangat,tidak merasa bosan,karena siswa pembelajaran dilakukan dengan belajar
sambal bermain.Permaiana puzzle braille membantu anak untuk belajar atau melatih dirinya dalam keterampilan
motorik halus,taktil serta memecahkan masalah yang dihadapi anak.Aktivitas menggunakan media puzzle braille
merupakan salah satu cara memberikan stimulus pada anak tunanetra sehingga memunculkan respon berupa melatih
keterampilan taktil dan aktivitas anak dalam proses pembelajaran.Keterampilan permainan media braille dapat
meningkatkat berfikir dan mencoba sendiri tanpa dipaksa oleh guru,siswa diberikaan kesempatan maka akan berfikir
secara luas tentang cara bermaiannya.Kemampuan berfikir distimulus dengan penggunaan media puzzle
braille.Penggunaan media puzzle braille sangat membantu anak tunanetra dalam mengembangkan seluruh aspek
perkembangan terutama dalam kognitif khususnya matematika geometri , dimana dalam proses belajar anak harus
sabar dalam mencari dan mencocokkan kepingan, memahami strategi untuk dapat menyelesaikan tantangan dengan
cepat dan tepat. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elan dkk (2017), menunjukan bahwa
media puzzle dapat meningkatkan kemampuan mengenal matematika terutama materi geometri bangun datar
Puzzle braille merupakan media/alat peraga modifikasi sesuai karakteristik anak tunanetra yang dibuat dari
puzzle biasa dengan kombinasi menggunakan angka-angka braile di sudut dan sisi bangun datar.puzzle braille ini
memodifikasikan materi keterampilan mengenal bangun data dengan materi pengenalan macam-macam bangun
datar, seperti persegi, persegi panjang, segitiga, layang- layang, jajar genjang.Hal ini didukung oleh penelitain yang
dilakukan Anita (2019), pemahaman matematika pada materi bangun ruang sisi datar, bangun jajargenjang, belah
ketupat, dan layang-layang dapat signifikan meningkat.Puzzle braille digunakan untuk peserta didik hususnya anak
tunanetra karena membantu untuk mengenal bangun datar. Puzzle braille dapat digunakan pada peserta didik jenjang
Sekolah Dasar maupun yang lainnya pada anak yang masih sulit dalam membedakan bangun datar. Hal ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan Modifikasi puzzle braille yang digagaskan oleh peneliti adalah
mengkombinasikannya dalam pembelajara geometri dengan teori belajar van hiele, teori belajar van hiele adalah
teori belajar yang menggagaskan mengenai kesulitan belaja peserta didik khusus dalam materi geometri.Peneliti
menggabungkan teori belajar van hiele dengan media puzzle braille diharapkan peserta didik khususnya anak tunanetra
mampu mengenal matematika terutama materi geometri bangun datar. Hal tersebut juga sejalan dengana penelitian
yang dilakukan oleh Beni 2017 menunjukan bahwa aktifitas anak menggunakan teori belajar Van Heie Heie
mengalami signifikan meningkat.Permaianan media puzzle braille yang digagaskan peneliti adalah bersumber dari
berbagai permasalahn pada peserta didik mengenai kesulitan belajar geometri, lebih khusus mengenal bangun datar.
Bangun datar menurut Rahaju (2008:252),mengemukakan bahwa bangunan yang mempunyai dua dimensi
yaitu Panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi dan tebal .Ditinjau dari sisinya dapat digolongkan menjadi dua
jenis, yakni bangun datar yang memiliki empat disebut segiempat sedangkan bangun datar yang memiliki tiga sisi
disebut segitiga Sinagadkk (2013: 300).
Segiempat terdiri dari persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang- layang, dan trapesium, sedangkan
segitiga terdiri dari segitiga sama kaki, sama sisi, siku-siku dan sembarang.

PENUTUP
A.Kesimpulan
Permainan Puzzle Braille Terhadap Keterampilan Mengenal Bangun Datar Pada Anak Tunanetra Di Sekolah Luar
Biasa

Sesuai hasil penelitian literatur relevan,dan analisis kebutuhan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa
permainan puzzle braille keterampilan mengenal bangun datar Anak tunanetra di SLB rata-rata mengalami penigkatan
terhadap keterampilan taktil.Kesimpulan ini ditarik dari beberapa hasil penelitian yang di anggap relevan dan juga
menunjang.

B.saran
Sesuai hasil penelitian, pembahasan, dan analisis kebutuhan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa
permainan puzzle terhadap keterampilan mengenal bangun datar Anak Tunanetra di SLB rata-rata mengalami
peningkatan terhadap hasil belajar siswa terutama dalam mata pelajaran matematika materi geometri bangun
datar.Kesimpulan ini di tarik dari beberapa hasil penelitian yang di anggap relevan dan juga menunjang.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa permainan puzzle braille terhadap keterampilan mengenal bangun datar
anak Tunanetra di SLB maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
a.Bagi Peneliti selanjutnya
Digunakan sebagai salah satu acuan untuk pemahaman anak terhadap pelajaran matematika khususnya materi
geometri.
b.Bagi guru
Gambaran kepada guru tentang keterampila puzzle braille dalam Pembelajaran matematika Materi geometri bangun
datar untuk Anak Tunanetra di SLB.

DAFTAR PUSTAKA
Permainan Puzzle Braille Terhadap Keterampilan Mengenal Bangun Datar Pada Anak Tunanetra Di Sekolah Luar
Biasa

Rusdial .M 2017 Penanganan kognitif down syndrome melalui metode puzzle pada anak usia dini .Penanganan Kognitif
Down Syndrome melalui Metode Puzzle pada Anak Usia Dini
Jurnal obsesi:jurnal Pendidikan anak usia dini
DOI:10.31004/obsesi.v1i1.29
https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/29/0
Andajani S.J. Oce W & Pamuji (2019) The Implementation of media detecdor in track running sprot.Advance in social
scirnce,Education and Humanoties research,volume 39 internasional conferenceon research and academic
community services (ICRAOS) 2019.
https://www.researchgate.net/publication/338849775_The_Implementation_Of_Media_Detector_In_Track_Ru
nning_Sport_Learning_For_Visually Impaired_Student_In_Special_Needs_School
Yuiarini (2010) Permainan edukatif dengan media puzzle mengembangkan kemampuan
kognitif anak usia 4-5 tahun TK Islamiya
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/3631
Ziyana E. K. N (2018) Pengembangan Media Pembelajaran Geoboard Berbasis Teori Belajar Van Hiele Pada Materi
Pengenalan Bangun Datar untuk Tunanetra Volume II, Nomor 1 Nisa’: SENDIKA: Seminar Nasional
Pendidikan FKIP UAD ISSN (Print) : 2443-1141 ISSN (Online) : 2541-5301
Rosiana K. (2011) Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-
pgsd/article/view/3119
Rusdiana.I, Umi.S Ummah.S (2019) Pembelajaran Berbasis Teori Van Hiele Terhadap Pemahaman Bangun
Geometri.Tunanetra.Jurnal Ortopedagogia, Volume 5 Nomor 1 Juli 2019: E-SSN 2528 2980,ISSN 2355
1143. http://journal2.um.ac.id/index.php/jo/article/view/4104
Fahryzal.O A. S.& Umi S. U. Upgrading Writing and Reading Braille Blind StudentsThrough Puzzle.Jurnal
Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa, Vo 2 No 2(2015):27-29 ISSN 2355-746X E –ISSN
2528-3197.http://journal2.um.ac.id/index.php/jppplb/article/view/4327
Elan, Dindin A.M.L.& 𝐅𝐞𝐫𝐚𝐧𝐢𝐬 (2017)Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Kemampuan
Mengenal Bentuk Geometri .Jurnal PAUD
Agapedia,Vol.1No.1Juni2017.https://ejournal.upi.edu/index.php/agapedia/article/view/7168/0
Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini (2017) Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menghitung luas bangun datar
melalui metode penemuan terbilang di kelas IV SD. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN 2354-
614X E-ISSN 2234 3089. https://www.google.com/search?
ei=8_H2XpffDoGo9QPNqJL4AQ&q=Meningkatkan+hasil+belajar+siswa+pada+materi+menghitung+luas+
bangun+datar+melalui+metode+penemuan+terbilang+di+kelas+IV+SD&oq=Meningkatkan+hasil+belajar+si
swa+pada+materi+menghitung+luas+bangun+datar+melalui+metode+penemuan+terbilang+di+kelas+IV+S
D&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQDDIOCAAQ6gIQtAIQmgEQ5QIyDggAEOoCELQCEJoBEOUCMg4IABDqA
hC0AhCaARDlAjIOCAAQ6gIQtAIQmgEQ5QIyDggAEOoCELQCEJoBEOUCMg4IABDqAhC0AhCaAR
DlAlCj9xNYo_cTYNGHFGgBcAB4AIABAIgBAJIBAJgBAaABAaABAqoBB2d3cy13aXqwAQY&sclient
=psy-ab&ved=0ahUKEwjXpPequaHqAhUBVH0KHU2UBB8Q4dUDCAs
Mahardikha,Arsori.M & Desni.Y (2011) Permainan edukatif dengan media puzzle mengembangkan kemampuan
kognitif anak usia 4-5 tahun TK Islamiya.Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa.Vo 2 No 10
2011 ISSN 5410 9027 E-6354 2174 http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/3631/3640
Arida:C.N (2020) Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Kesebangunan Bangun Datar Melalui Media
Papan Berpaku Pada Siswa Tunanetra Kelas Ix Di SLB-A TPA Jember.Journal of Spesial Education
(JSPEED).Vo 3 No 2 2020 http://doi.org/10.31537/speed.v3i2.278https://jurnal.ikipjember.ac.id/inde
php/speed/article/view/278
Fahryzal O. A.S., Endro.W, & Usep.K (2017) The Development Of Braille Puzzle Media For Increasing The Ability
Of Reading And Writing For Children With Visual Impairment Of 4th Grade In The Elementary Special
Education. Jurnal Pendidikan Inklusi (JPI) Volume 1 Nomor 1 2017 E-ISSN: 2580-9806 . DOI:
http://dx.doi.org/10.26740/inklusi.v1n1.p40-51 https://journal.unesa.ac.id/index.php/ji/article/view/2560
Permainan Puzzle Braille Terhadap Keterampilan Mengenal Bangun Datar Pada Anak Tunanetra Di Sekolah Luar
Biasa

Beni.J (2017 ) Penerapan Teori Belajara Van Hiele Pada Materi Geometri Di Kelas VIII . MES (Journal of
Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 3, No. 1.2017. DOI:
https://doi.org/10.30743/mes.v3i1.213 https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mesuisu/article/view/213
Anita D.U.& Puput .S Strategi Guru Dalam Membelajarkan Matematika Terkait Pengetahuan Konseptual Kepada
Anak Tunanetra. Jurnal Derivat Volume 2 No. 1 Juli 2015 (ISSN: 2407 – 3792.
https://media.neliti.com/media/publications/76095-ID-strategi-guru-dalam-membelajarkan-matematika
Direktorat Pembiaan Pendidikan Khusus Dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar Kemetrian Pendidikan Dan Kebudayaan tahun 2014.
Kementrian pedidika da kebudataa republik idoesia 2014 buku guru.buku tematik terpadu kurikulum 2013.
Sutjihati .S (2015) Psikologi Anak Luar biasa

Anda mungkin juga menyukai