Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PEMBUATAN PAPER TOYS UNTUK MELATIH SARAF MTORIK ANAK

TUGAS AKHIR

Oleh:

Kadek Winda Dwiastari

143140309111001

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah :

Perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap akan berpengaruh pada tingkat
kecerdasan secara menyeluruh. Misalnya, kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. Anak
umumnya memiliki kecakapan motorik yang lebih rendah dibandingkan kelompok anak normal
sebaya, hal ini ditunjukkan dengan ketidakmampuan dalam aktivitas motorik untuk tugas-tugas
yang memerlukan ketepatan gerakan, keterampilan manual, serta dalam melakukan reaksi gerak
yang memerlukan koordinasi motorik dan keterampilan gerak yang lebih kompleks.

Perkembangan motorik dapat mengendalikan gerakan jasmani melalui kegiatan pusat


syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik terbagi menjadi 2 (dua)
yaitu motorik halus dan motorik kasar. Motorik halus berkaitan dengan gerakan yang
menggunakan otot halus, sedangkan motorik kasar merupakan gerakan yang terjadi karena
adanya koordinasi otot-otot besar. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada awal Maret
dilakukan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Cerme, supaya untuk meningkatkan motorik
halus yaitu dengan bermain kolase, origami, dan meronce, sedangkan untuk meningkatkan
motorik kasar yaitu dengan bermain bola, voli, dan senam. Selain hal tersebut, ada pula
permainan lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus yaitu paper toys.
Permainan tersebut dibuat dari kertas dan dibentuk menjadi bangun ruang, sedangkan berlari dan
melompat merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan motorik kasar. Pengaruh kegiatan
tersebut meningkakan kemampuan motorik anak belum dapat dijelaskan.

Anak- anak memiliki perkembangan yang terlambat pada anak di bawah usia 6 tahun
sering kali mengalami gejala awal dari belajar, perkembangan ini dinyatakan terlambat apabila
pada skrining terdapat keterlambatan pada salah satu atau beberapa dari aspek perkembangan
(motorik kasar, motorik halus, berbicara, perilaku sosial). Dari hasil studi pendahuluan yang
dilakukan awal Maret pada 17 anak ringan kelas 3 dan 4 didapatkan 100% mengalami
keterlambatan keterampilan motorik. Pada motorik halus ditandai dengan kekakuan jari sebesar
32%, tangan gemetar ketika menulis sebesar 26% dan koordinasi mata serta tangan tidak optimal
sebesar 42%. Kemudian, motorik kasar ditandai dengan ketidakseimbangan saat berjalan sebesar
13%, kurang mampu untuk melompat sebesar 31% dan tidak bisa mengkoordinasikan tangan dan
kaki sebesar 66%.

Perkembangan motorik anak dipengaruhi sifat dasar genetik termasuk bentuk tubuh dan
kecerdasan anak. Anak yang mempunyai Intelligence Quantient (IQ) di bawah rata-rata
menunjukkan perkembangan motorik yang lambat dibandingkan dengan anak normal. Adanya
dorongan atau rangsangan untuk menggerakkan jari-jari tangan akan mempercepat
perkembangan motorik anak. Aktivitas kegiatan dasar yang dilakukan untuk melatih motorik bisa
dilakukan melalui permainan, melenturkan otot-otot tangan agar mampu memainkan gerakan
rumit. Anak ini juga rata-rata tingkat kecerdasannya rendah dan perlu perbaikan dalam hal pola
gerak dasarnya. Keterampilan motorik tidak akan berkembang melalui kematangan saja,
melainkan keterampilan itu harus dipelajari. Tiga cara yang paling umum digunakan anak dalam
mempelajari kemampuan motorik adalah trial and error, meniru, dan pelatihan. Pelatihan
penting dalam tahap awal belajar karena dapat meningkatkan kemampuan motorik jika dilakukan
secara berulang-ulang. Oleh karena itu, jika anak tidak segera diberikan pelatihan, maka akan
berakibat pada keterbatasan perkembangan motoriknya. Motorik halus sangat diperlukan untuk
perkembangan kemampuan mengendalikan suatu obyek yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan
atau aktivitas. Perkembangan motorik kasar sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang
lain. Apabila anak tidak mampu melakukan gerakan fisik dengan baik akan menumbuhkan rasa
tidak percaya diri dan konsep diri negatif dalam melakukan gerakan fisik .

Terapi bermain merupakan salah satu bentuk aktivitas sosial yang utama pada masa anak-
anak. Menurut dalam Desmita permainan bagi anak-anak adalah suatu bentuk aktivitas yang
menyenangkan dilakukan semata-mata untuk menyenangkan aktivitas itu sendiri, Bukan ingin
memperoleh suatu yang dihasilkan dari aktivitas tersebut, menyebutkan bahwa bermain aktif
penting bagi anak untuk mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuhnya. Salah satu
terapi bermain untuk meningkatkan perkembangan motorik halus adalah dengan bermain paper
toys. Paper toys sangat penting dalam membantu kreativitas anak, dan juga dapat melatih
perkembangan motorik halus pada anak sekaligus sebagai sarana bermain yang menyenangkan
dan kaya manfaat . Paper toys adalah salah bentuk permainan berupa bahan dasar kertas yang
dicetak dalam berbagai ukuran yang didesain untuk sebuah hasil atau produk berupa bentukan
dua maupun tiga dimensi. Pada umumnya paper toys awalnya dibuat desain satu dimensi yang
diharapkan keluarannya menjadi bentukan tiga dimensi dengan menggunakan prinsip bangun
ruang dengan mendesain jaring-jaring bangun ruang sehingga menghasilkan karakter yang
diharapkan. Paper toys dikonsep sebagai media bermain dan belajar untuk anak. Bentuk desain
paper toys ini disesuaikan dari karakter yang akan dibuat anak-anak. Biasanya berbentuk
sederhana dengan menekankan pada seni grafis yang dituangkan pada bidang 3 dimensi tersebut.
Objek yang dibuat paper toys secara general meliputi hampir semua benda yang ada di dunia,
miniatur dalam bentuk kertas, ada yang kendaraan, bangunan, manusia, binatang, karakter game,
sedangkan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar bisa dilakukan dengan cara berjalan,
melompat, berlari, naik turun tangga. SLB Negeri Cerme belum pernah melakukan kegiatan
bermain paper toys. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian lebih jauh tentang
peningkatan kemampuan motorik pada anak melalui terapi bermain paper toys.
Rumusan masalah
1. Apa definisi paper toys?
2. Bagaimana paper toys dapat melatih saraf motorik anak?
3. Apa saja paper toys untuk melatih saraf motorik anak?
4. Bagaimana motorik halus dan motorik kasar anak-anak dengan menggunakan paper
toys?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui definisi paper toys.
2. Menjelaskan cara penerapan paper toys dapat melatih saraf motorik anak.
3. Mengetahui jenis-jenis paper toys untuk melatih saraf motorik anak.
4. Mengetahui perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak-anak dengan
menggunakan paper toys.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan 8 anak (100%)
menunjukkan perbedaan kategori nilai kemampuan motorik halus dan kasar sebelum dan
sesudah intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi perubahan kategori nilai.
Terapi bermain paper toys mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
kemampuan motorik anak retardasi mental dengan hasil analisis statistik Wilcoxon Signed Rank
Test didapatkan nilai signifikan = 0,035 pada motorik halus dan = 0,011 pada motorik kasar.
Hasi penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan motorik yang
signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada anak retardasi mental dengan
hasil analisis statistik Mann Whitney U Test menunjukkan nilai signifikasi = 0,031 pada
motorik halus dan = 0,045 pada motorik kasar.
Metodologi Perancangan :

Paper toys dibuat menarik dengan gambar atau design sehingga orang tertarik mencoba.
Kemampuan desain grafis dasar untuk meningkatkan daya kreativitas anak-anak. Desain grafis
adalah bidang yang cepat sekali mengalami perubahan termasuk kreatif desain paper toys. Hal
tersebut mudah sekali untuk mendorong terjebak dalam mempelajari keterampilan baru, itu sama
pentingnya untuk fokus memperbaiki dan mendorong batas-batas kreativitas kita sebagai
desainer grafis yang baik.

Manfaat :
Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut.
1. Mengembangkan pengetahuan anak melalui pelatihan saraf motorik anak menggunakan
paper toys.
2. Anak anak bisa membuat paper toys dengan meniru dari desain grafis.
3. Meningkatkan kemampuan dan kreativitas dibuat secara mandiri.
4. Anak-anak dapat merancang dan membuat pola-pola; modul-modul, serta metode
penyusunan dalam menghasilkan sebuah produk kreatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Paper toys :
Paper toys adalah seni memotong ,melipat,dan menempel potong-potong kertas menjadi
sebuah .
Bentuk tiga dimensi sesuai dengan model yang diinginkan , paper toys merupakan
pengembangan dari origami (seni melipat kertas di jepang )perbedaan antara origami dan paper
toys adalah jumlah kertas yang digunakan origami hanya menggunakan satu lembar kertas ,
sedangkan papercarft merupakan merakit beberapa lembar kertas.

2. Kerajinan tentang paper toys :

Kertas merupakan material atau bahan yang paling penting dari peradaban kita hingga
saat ini dan kertas akan terus berfungsi sebagai media untuk mendokumentasikan informasi dan
ide-ide. Namun kertas ditangan seniman dan desainer muda menghasilkan kegairahaan baru
dalam berkreasi dan sebagai bahan percobaan untuk potensi desain lainnya. Banyak pengalaman
fantastis yang dapat diungkapkan dari berbagai ide-ide.

Sebagian besar dari kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah origami atau seni
kerajinan melipat kertas. Bila sebelumnya seni origami cukup populer di Negara Jepang dan
mulai merambah ke berbagai negara tetangga termasuk juga di Indonesia, maka sekarang ini
kreasi origami telah mengalami perkembangan dan mulai berinovasi menjadi 3D paper model

(ichi no gami) yang berarti kerajinan tangan tiga dimensi yang terbuat dari kertas.

Tak hanya marak di negara asalnya, sekarang ini paper toy mulai dikenal di negara Indonesia dan
banyak digemari kalangan masyarakat. Bahkan saking banyaknya penggemar paper model,
sekarang ini kreasi kerajinan tangan berbahan dasar kertas ini tak hanya dijadikan sebagai sebuah
hobi, namun juga menjadi peluang bisnis baru yang menjanjikan keuntungan cukup besar bagi
para pelakunya.
Teknik pembuatannya yang cukup asyik, yakni dari mulai menggunting pola, melipat,
menempel, serta membangun sebuah kurva, ternyata mampu memancing rasa penasaran para
penggemarnya. Sehingga tidak heran bila sekarang ini konsumen paper model tak hanya dari
kalangan anak-anak saja, namun juga mulai merambah konsumen remaja, bahkan instansi
maupun perusahaan-perusahaan besar yang mulai memesan 3D paper model untuk dijadikan
sebagai souvenir maupun maskot perusahaan.

Dari kreasi kerajinan kertas yang terbilang cukup murah ini, ada beberapa peluang usaha yang
bisa Anda jalankan. Misalnya saja seperti menjadi desainer paper model, menyediakan bahan
baku untuk kebutuhan papercraft, menjadi seorang paper model builder, serta menjadi penyedia
jasa printing yang belakangan ini dibutuhkan banyak pelaku bisnis kerajinana paper model.

3. BAHASA SARAF MOTORIK TENTANG ANAK ( KESENANGAN )

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan kontinyu


(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati atau perubahan-perubahan
yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yan
berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun
psikis, perkembangan adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja
organ-organ tubuh ke arah keadaan yang makin terorganisasi dan terspesialisasi. Makin
terorganisasi artinya organ-organ tubuh makin bisa dikendalikan sesuai dengan kemauan, dan
makin terspesialisasi artinya organ-organ tubuh semakin bisa berfungsi sesuai dengan fungsinya
masing-masing.

.
4. Kaitan Paper craft Origami

Gambar 1.1 Papercraft prinscess

Papercraft adalah seni membuat sebuah objek dari bahan dasar kertas, dengan cara
menggunting, melipat dan menempel pola yang telah didesain sedemikian rupa agar dapat
menjadi bentuk yang kita inginkan.
Papercraft bisa dibilang pengembangan dari Origami. Tapi biasanya objek-objek yang dihasilkan
Papercraft lebih menyerupai bentuk aslinya dibandingkan dengan Origami. Contoh objek yang
bisa dijadikan Papercraft misalnya orang fashion , rumah , dll.
5. Kaitan Paper tyos Origami

Gambar 1.2 Papertoys Prinscess

.?
6. Penjelasan Desain kea rah kartun/Realis

Gambar 1.2 Disney Princess


.?
Aspek-aspek perkembangan anak dapat dilihat dari perkembangan fisik, perkembangan
motorik, perkembangan bicara, dan perkembangan emosi.

1. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik penting untuk dipelajari karena baik secara langsung ataupun tidak
langsung akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. Secara langsung, perkembangan fisik
anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak, misalnya anak usia 6 tahun yang
mengalami hambatan atau cacat tertentu maka jelas tidak mungkin mengikuti permainan yang
dilakukan teman sebayanya. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembanga fisik anak
akan mempengaruhi bagaimana anak memandang dirinya sendiri dan bagaimana dia memandang
orang lain. Misalnya, anak yang gemuk akan menyadari bahwa dia tidak bisa mengikuti
permainan yang dilakukan oleh teman sebayanya, dan dilain pihak teman-temannya akan
menganggap anak gemuk terlalu lamban dan tidak pernah diajak bermain lagi. Perasaan tidak
mampu dan merasa tertimpa nasib buruk ini akan memberikan warna tersendiri bagi
perkembangan kepribadian anak.

2. Perkembangan motorik

Perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi


perkembangan pribadi secara keseluruhan. Perkembangan motorik adalah perkembangan
pengendalian gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang
terkoordinasi. Berikut beberapa perkembangan motorik (kasar maupun halus) selama periode
anak-anak:

a) Anak Usia 5 Tahun

Bermain boneka boneka lucu


Mampu cari yang wajah ,lengan ,kepala.
Dapat menghitung jari jarinya
Mendengar dan mengulang hal hal penting dan mampu bercerita
Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
Mampu membedakan besar dan kecil

b) Anak Usia 10-12 Tahun

Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat


Ketrampilan lebih individual
Ingin terlibat dalam sesuatu desain
Menyukai kelompok dan mode
Mencari teman secara aktif.
Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar desain

Anak Usia 17 lebih Tahun

Mampu dan motorik halus membuat design


Mampu melakukan aktivitas desain grafis ,photoshop yg dll
Adanya keinginan anak hobbi untuk menyenangkan dan membantu paper toys
Memproses desain sampai cari- sari yang sulit .

A. AKTIVITAS
Contoh pola membuat paper toys yaitu kertas dua bagian ( Dewasa dan remaja ):

Mengetes salah satu teman umur 17 sampai dewasa tahun sedang mencoba
membuat paper toys .
1. Pertama mencari kata kunci paper craft
2. Kemudian memilih salah satu gambar dan cetak
3. Seorang dewasa langsung memahami dan melihat arah gunting pada salah satu
gambar itu, selanjutnya menggunting.
4. Pada saat menggunting kertas, terutama harus teliti dan focus pada arah gunting,
supaya bisa terlihat rapih
5. Melipat pada salah satu kertas masing-masing
6. Kemudiaan kertas sudah dilipat dan diberikan lem
7. Merapikan kertas itu sudah dibentuk
Anak mengetes umur 10 15 tahun sedang mencoba membuat paper toys.

Langkah-langkah caranya membuat paper toys untuk Anak : ,

1. Pertama mencari kata kunci paper toys


2. Kemudian memilih salah satu gambar dan cetak
3. Anak kecil langsung memahami dan melihat arah gunting pada salah satu gambar itu,
selanjutnya menggunting.
4. Pada saat menggunting kertas, terutama harus teliti dan focus pada arah gunting, supaya
bisa terlihat rapih
5. Melipat pada salah satu kertas masing-masing
6. Kemudiaan kertas sudah dilipat dan diberikan lem
7. Merapikan kertas itu sudah dibentuk.

B. ANALISA FINAL DESIGN PAPER TOYS


Gambar 1.1 Jasmine

Gambar 1.2 S.White

C. Logo Konsep
Gamabar 1. 3 Logo konsep
Untuk Otak anak- anak normal dan tuli berkembangan motorik baik/halus atau kasar
sesuai dengan umur yang memproses samapi berat/sulit, anak mampu desain grafis yg dll
?

BAB III

PROGRAM RUANG DESIGN

A. Program ruang
Membuat model kertas Bagian
Konversi data fisik menjadi digital
Digunakan scanner untuk mengubah gambar fisik menjadi gambar digital , selain
scanner dapat juga menggunakan kamera digital
Membuat kompotensi mendesain model kertas sederhana menggunakan
Aplikasi Grfais (Corel Draw) atau Photoshop

B. Design Corel Draw


1. TEKNIK DESIGN

Mengaturan ukuran kertas orientasi kertas satuan ukuran buat layar baru
1. Kertas A3
2. Landscape 180%
3. Dibuat kontak ( Rectangle tool
Membuat kertas baru ( NEW) sebelumnya mendesain , harus sesuai aturan
ukuran ,supaya semunya rapi dan bersih
Setelah sketsa yang sudah di scan dan letakan

Pada layar posisi terbawah


Sketsa yang sudah rapi dan bisa membantu keposisi ( horizontal/vertikal)
dengan cara Drag ke posisi yang dibutuhkan

Semua desain gambar dan wana-warna menggunakan Konsep gambar

( JASMIN)
C. VISUAL PAPER TOYS

Gambar 1.1 Jasmine

D. Pengaruh Paper toys untuk Anak- anak ( bagaimana )


Perkembangan anak balita periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita.
Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/ stimulasi yang
berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Pada usia 4 tahun
koordianasi motorik halus anak-anak menikatkan secara subtansial dan lebih tepat. Kadang-
kadang, anak-anak berusia 4 tahun memiliki masalah dalam membangun menara tinggi dengan
balok karena mereka ingin menempatkan setiap balok dengan sempurna, mereka mungkin marah
dengan balok yang sudah berada dalam susunannya. Anak akan meningkatkan perhatiannya pada
lingkungan sekitar melalui penglihatannya. Oleh karena itu, orang tua 2 disarankan untuk
memberikan mainan warna-warni dan boneka paper toys pada usia tiga bulan pertama. Bermain
juga dapat berfungsi dalam peningkatan krativitas, dimana anak mulai belajar menciptakan
sesuatu dari permainan yang ada dan mampu memodifikasi objek yang digunakan dalam
permainan .Salah satu terapi bermain untuk meningkatkan perkembangan motorik halus adalah
dengan bermain paper toys. Paper toys sangat penting dalam membantu kreativitas anak, dan
juga dapat melatih perkembangan motorik halus pada anak sekaligus sebagai sarana bermain
yang menyenangkan dan kaya manfaat, Sampai saat ini study paper toys terhadap peningkatan
perkembangan motorik halus pada anak prasekolah belum jelas dan belum banyak diterapkan.

E. APLIKASI DALAM DESAIN

Paper toys dibuat secara menarik dengan penampilan gambar atau design sehingga orang

tertarik dan mencoba. Kemampuan desain grafis dasar untuk meningkatkan daya kreativitas

anak-anak. Desain grafis adalah bidang yang cepat sekali mengalami perubahan termasuk kreatif

desain paper toys. Hal tersebut mudah sekali untuk mendorong atau tertarik dalam mempelajari

keterampilan baru, itu sama pentingnya untuk fokus memperbaiki dan mendorong batas-batas

kreativitas kita sebagai desainer grafis yang baik.

Anda mungkin juga menyukai