Anda di halaman 1dari 19

EDUGAMA: Jurnal Kependidikan Dan Sosial Keagamaan

Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar


Vol.03 No. 13 oktober 2022
ISSN: 2598-8115 (print), 2614-0217 (electronic)

Penggunaan Alat Permainan Edukatif Kincir Pintar Dalam


Kemampuan Mengenal Huruf Dan Gambar

Choyrun Nysa
Jurusan PIAUD
STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka
Belitung Bangka, Indonesia
Choyrunissabangka@gmail.com

Abstract

The APE (Educational Game Tool) Smart Wheel can increase children's knowledge
and insight because children are free to explore games and indirectly encourage children
to recognize shapes, spaces and various colors. This Smart Wheel APE can stimulate a
child's five senses, which includes a child's sense of sight, hearing and touch. From the
APE (Educational Game Tool) Smart Wheel can help children to recognize square, round,
triangular shapes, and various colors. This Smart Wheel can help children's cognitive
growth as well as add new vocabulary and add new knowledge.

Key Words: APE Smart wheel, cognitive, knowledge

Abstrak

APE (Alat Permainan Edukatif) Kincir Pintar ini dapat menambah pengetahuan

dan wawasan anak karna anak bebas bereksplorasi pada permainan dan secara tidak

langsung mendorong anak untuk mengenal bentuk, ruang dan ragam warna. APE

Kincir Pintar ini dapat menstimulus panca indra anak, yang meliputi indra

penglihatan, pendengaran serta indra perabaan anak, dari APE (Alat Permainan

Edukatif) Kincir Pintar ini dapat membantu anak mengenal bentuk kotak, bulat,

segitiga, serta berbagai macam warna. Kincir Pintar ini dapat membantu pertumbuhan

kognitif anak serta menambah kosakata baru dan menambah ilmu pengetahuan baru.

Kata Kunci: Alat Permainan Edukatif Kincir Pintar, Kognitif, Pengetahuan.


Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

A. Pendahuluan
Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD merupakan pendidikan bagi
anak mulai dari sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun.1 Di usia dini
ini merupakan periode yang menarik dan penting bagi anak-anak.2 mereka
bisa mempersepsikan diri mereka sendiri dan selanjutnya mulai mencari
cara untuk memahami aturan-aturan yang berbeda dalam lingkaran sosial
masyarakat umum di mana mereka tinggal. Saat ini anak-anak berusaha
untuk menyesuaikan diri dan melaksanakan hal-hal lain yang bermanfaat
disekitar mereka meskipun mereka masih berusaha untuk menunjukkan
kepribadian mereka sendiri.
Pembelajaran di PAUD sangat membutuhkan Alat Permainan
Edukatif yang digunakan sebagai alat dalam pembelajaran. 3 Alat yang
digunakan juga berbagai macam seperti Kincir Pintar, Puzzle, Plastisin,
Boneka Jari, Pasir Warna, Maze, Kotak Suara,dan lain sebagainya. 4
Tujuannya tetap sama yaitu agar anak lebih fokus dalam pembelajaran dan
dapat mengembangkan macam-macam aspek berupa aspek moral dan
agama, fisik motorik, bahasa, sosial emosional, kognitif, dan seni.
Dalam observasi peneliti melihat bahwa guru hanya menggunakan
media sederhana dan kurang bervariasi seperti kartu huruf berukuran
kecil dan tidak berwarna. Seharusnya guru dalam proses pembelajaran
harus menggunakan media / alat peraga yang bervariasi agar dapat
mempermudah anak dalam mengenal huruf. 5 Alat yang dapat
menumbuhkan semangat belajar dan termotivasi dalam proses
pembelajaran. Dari hal tersebut peneliti di sekolah ingin menyusuri
penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE) Kincir Pintar untuk
meningkatkan kemampuan mengenal huruf serta gambar.
Suharyati Zulmiyetri dalam penelitiannya menemukan Lemahnya
fungsi kognitif akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak,
salah satu stimulasi yang cocok untuk mengembangkan fungsi kognitif anak
adalah APE kincir pintar.6 Kincir pintar ini adalah permainan yang di
gunakan untuk merangsang pertumbuhan kognitif anak, meningkatkan

1
Seefeld, Pendidikan Anak Usia Dini, ( Jakarta: PT Indeks, 2008 ), hlm. 78 .
2
Bambang Tsujipto, Media Pembelajaran Kincir Pintar Manual dan Digital,
( Bogor : Ghalia Indonesia, 2011 ), hlm. 56-57 .
3
Imam Musbikin, Buku Pintar PAUD, (Yogyakarta : Laksana, 2010), hlm.68.
4
Seefeld, Pendidikan Anak Usia Dini, ( Jakarta: PT Indeks, 2008 ), hlm. 78 .
5
Anwar, Pendidikan Anak Usia Dini (Panduan Praktis Bagi Ibu dan Calon
Ibu),( Bandung: Alfabeta,2009), hlm.45.
6
Suharayati Zulmiyetri, “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui
Alat Peraga Edukatif (Ape) Kincir Pintar Bagi Pada Anak Kelompok B TK Karya
Padang, 2015”.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

perkembangan bahasa anak serta dapat melatih kemampuan motorik


anak.

Engla Devitawati membuktikan dalam penelitiannya bahwa Alat


Permainan Edukasi Kincir Pintar terbukti dapat memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap kemampuan membaca pada anak. Anak merasa
senang dan antusias dalam melakukan kegiatan mencari kata yang sama,
perbedaan menyusun suku kata dan menyusun huruf menjadi kata untuk
melakukan kegiatan membaca, dengan cara seperti itu yang nantinya
akan membantu untuk mengembangkan kemampuan membaca secara
optimal.
Saleh Yahya menunjukan bahwa anak sudah mendapatkan
perubahan yang signifikan dalam pembelajarannya dengan pembelajaran
menggunakan Alat Permainan Edukatif Kincir Pintar. Hasil penelitian ini
adalah Kincir Pintar mampu meningkatkan daya berfikir anak untuk
dapat membedakan macam-macam warna,bentuk-bentuk benda,maupun
macam-macam huruf. 7
Laily Rosidah menemukan bahwa pengenalan huruf dan gambar
dapat dilalui dengan memberikan gambar visual yang tepat pada anak
agar anak dapat dengan mudah memahami pembelajaran dan dapat
memecahkan masalahnya sendiri. Hasilnya sekitar 5 anak memberikan
hasil yang signifikan terkait perkembangan bahasa serta kognitifnya,
persamaan anak jadi mudah bergaul dengan teman serta dapat mengenal
huruf dan gambar secara baik. Perbedaan penelitian ini hanya
menekankan pada visual. 8
Sufitri Amelia dalam penelitiannya menunjukan bahwa Kemampuan
kognitif anak dapat meningkat dengan menggunakan metode bermain
Permainan Kincir Pintar. Persamaan Anak dapat dilatih untuk berfikir
sendiri maupun distimulasi oleh lingkungan baik itu orang tua maupun
teman sebayanya, guru harus menciptakan suasana belajar yang kondusif
seperti suara yang lebih dikeraskan dan penjelasan yang diberikan kepada
anak hendaknya dilakukan secara perlahan hingga anak mengerti semua.9

7
Saleh Yahya, “Mengerjakan Permainan Melalui Alat Permainan Edukatif
Kincir Pintar Pada Kelompok B Di TK Cempaka Kabupaten Bojonegoro”, Jurnal Care
8.Vol.8 No.3, 2019.
8 Laily Rosidah
, “Peningkatan Kecerdasan Kognitif Melalui Metode
Pengenalan Gambar Pada Kincir Pintar ”, Jurnal Ilmiah.Vol.6 No.2, 2020.
9
Sufitri Amelia. “Penerapan Strategi Pemecahan Masalah Dalam
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B”, Jurnal Ilmiah Potensi. Vol. 6
No. 2. 2020.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

B. Alat Permainan Edukatif (APE)


Anak Usia Dini sangat membutuhkan alat untuk bermain agar dapat
meningkatkan kemampuan yang ada pada dirinya. Alat Permainan Edukatif
merupakan suatu sarana belajar yang dapat mengembangkan berbagai aspek
perkembangan anak seperti perkembangan kognitif, bahasa, fisik motorik,
seni, sosial emosional dan agama moral anak.10 Bermain dengan
menggunakan Alat Permainan Edukatif dapat memenuhi aspek kebahagiaan
anak, ketika anak merasa senang pertumbuhan otak anak akan meningkat
sehingga memudahkan anak dalam melakukan beberapa kegiatan dalam
pembelajaran, oleh sebab itu Alat Permainan Edukatif tidak bisa dipisahkan
dari kebutuhan anak. Alat Permainan Edukatif merupakan salah satu sumber
belajar yang digunakan anak untuk memudahkan dalam memahami proses
belajar melalui bermain atau bisa di sebut juga Alat Permainan Edukatif
dapat meningkatkan fungsi menghibur dan fungsi mendidik.
Suyadi berpendapat bahwa Alat Permainan Edukatif (APE) adalah
segala bentuk permainan yang dapat memberikan pengetahuan baru dan
kemampuan baru bagi anak serta juga dapat mengoptimalkan
perkembangan anak. 11 Alat Permainan Edukatif ialah segala sesuatu yang
dapat dijadikan sebagai sarana bermain yang sekaligus bermanfaat bagi
perkembangan anak.12 Guru berperan sebagai mediator hendaknya memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan atau
Alat Permainan Edukatif, karena media pendidikan merupakan alat
komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar.
Soetjiningsih mengatakan bahwa “Alat permainan edukatif (APE)
adalah alat yang mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan
usianya, dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk perkembangan
fisik-motorik (motorik kasar dan motorik halus), bahasa, kognitif dan
sosial”.13 Alat Permainan Edukatif selain untuk kebutuhan bermain anak,
juga sebagai sarana belajar anak untuk mengembangkan seluruh aspek
perkembangan anak usia dini. Alat Permainan Edukatif memiliki
bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Contohnya seperti : boneka jari,
puzzle, lilin mainan, kotak suara, pasir warna,dan juga seperti Kincir Pintar.

C. Kincir Pintar
Kincir Pintar adalah Alat Permainan Edukatif (APE) yang di
gunakan untuk merangsang pertumbuhan bahasa anak serta dapat melatih

10
Luvia Haini, “Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Perkembangan
Anak”. Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.3. No. 2. 2015, hlm. 55.
11
Suyadi, Alat Permainan Edukatif Sebagai Sarana Pembelajaran, (Semarang:
IKIP PGRI, 2013), hlm.206.
12
Ibid…, hlm. 60.
13
Soetjiningsih, Metode Bermain Peran Dan Alat Permainan Edukatif Untuk
Meningkatkan Empati Anak Usia Dini, 2014, hlm. 11.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

kemampuan kognitif anak. 14 Alat Permainan Edukatif (APE) kincir pintar


ini terdapat berbagai macam bentuk seperti gambar hewan, bunga,
maupun gambar benda-benda yang ada di kehidupan sehari-hari anak.
Kincir pintar juga dibumbui dengan banyak warna seperti warna merah,
kuning, hijau, biru, dan lain sebagainya. 15 Kincir Pintar di rancang untuk
memiliki banyak warna agar membuat anak tertarik untuk memainkannya
karna permainan satu ini juga dapat di putar-putar serta memiliki huruf
serta kata-kata yang juga dapat mengajari anak yang bagus untuk
perkembangan bahasanya.
Kincir pintar bisa merangkap banyak hal sekaligius dan sangat
positif apabila digunakan dengan sesuai fungsinya serta komunikasi yang
baik. Guru dengan orang tua anak harus paham betul fungsinya dan tau
cara membimbing anak dalam permainanya. Kincir Pintar terinspirasi
dari kincir angin tapi karena temanya adalah APE maka ditambahkan
gambar di kincirnya agar dapat dipelajari oleh anak. Pembuatan APE
Kincir Pintar ini dimaksudkan untuk menambah semangat anak dalam
belajar.
Permainan Kincir Pintar adalah permainan yang mengasah
kemampuan kognitif anak dengan metode Visual-Spasial yaitu anak dapat
melihat gambar, bentuk, pola dan huruf yang ada pada media Kincir Pintar
juga bisa dimainkan dengan cara menebak gambar seperti contoh 16 :
gambar buah apel, maka kita akan bermain tebak-tebakan seperti apa nama
buah ini, apa warna buah ini, apa rasanya dan apa bentuknya. Kemudian
kita akan mengumpulkan beberapa kelompok anak untuk dapat berdiskusi
dan saling bertanya kepada temannya. Disinilah kemampuan bahasa,
kognitif, dan sosial-emosional anak akan diasah. Kita juga akan
membiarkan anak menceritakan pengalamannya.

D. APE Kincir Pintar Dalam Mengembangkan Kemampuan Mengenal


Huruf Dan Gambar
Upaya untuk meningkatkan mengenal huruf pada anak bisa di lakukan
dengan cara bermain Alat Permainan Edukatif (APE) Kincir Pintar karna
pada Kincir Pintar ini terdapat berbagai macam huruf serta kata yang bisa
diajarkan kepada anak usia dini. Anak bisa menebak huruf dan kata yang
14
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2013) Hlm. 08.
15
Suyadi, “Peningkatan Kecerdasan Visual-Spasial Anak Usia Dini Melalui
Permainan Kincir Pintar”, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 6. No. 2. 2015. hlm.
103.
16
Suyadi, “Penerapan Permainan Kintar (Kincir Pintar) Angka Dalam
Mengembangkan Kecerdasan Logika Matematika Anak Usia Dini”, Jurnal Pendidikan,
Vol. 1. No. 1. hlm. 52.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

ada pada setiap baling-baling Kincir Pintar serta dapat berdiskusi dengan
temannya seperti menebak gambar apel maka apel berawalan dengan huruf
A, Anak bisa menyerukan huruf A beramai-ramai dan begitupun untuk
huruf-huruf lainnya.
Alat Permainan Edukatif Kincir Pintar juga diharapkan dapat
menumbuhkan kemampuan intelektual, semangat sosial, moral dan bahasa
anak melalui persiapan visual-spasial anak-anak dengan benar, melatih
perasaan anak-anak dalam latihan untuk menebak gambar sesuai huruf dan
kalimat yang benar,17 meningkatkan semangat anak-anak dan pantang
menyerah. Dengan pedoman yang ada dan melatih bahasa anak dalam
berbicara dengan teman dan guru. Alat Permainan Edukatif Kincir Pintar
juga bisa digunakan dengan metode bercerita seperti gambar hewan maka
guru disini akan berperan penting untuk mendongeng sebuah cerita
mengenai hewan sembari mengajak anak untuk menebak apa nama hewan
tersebut. Guru juga dapat mengajak anak berdiskusi dan melatih
kemandirian anak dari melihat gambar pada permainan Kincir Pintar dan
bisa menulis huruf apa yang ada pada gambar.
Kegiatan lainnya setelah mendongeng dari gambar yang ada pada Alat
Kincir Pintar adalah berupa mendengarkan audio cerita untuk anak,
mendengarkan lagu-lagu anak, bernyanyi, menirukan suara, menebak suara,
menjawab pertanyaan, dan lain sebagainya. Metode pembelajaran yang
sesuai dengan pendidikan anak usia dini adalah metode bercerita, bercakap-
cakap, melakukan tanya jawab, melakukan wisata edukasi. Selain itu, dunia
anak-anak identik dengan dunia tanpa batas, dalam artian apa yang mereka
dengar, lihat dan rasakan akan mempengaruhi daya pikir mereka dan itu
akan berbekas didalam pikiran mereka dalam waktu yang relatif lama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Alat Kincir Pintar bisa
melalui metode bercerita yang efektif untuk mendidik dan mengajari anak
tanpa adanya kesan menggurui.18

Melalui Alat Permainan Edukatif Kincir Pintar anak-anak dapat


menyelidiki, menemukan,19 mengekspresikan sesuatu yang menarik dan
waktu yang baik untuk diri mereka sendiri, dan anak-anak dapat memahami
kerjasama di antara mereka sendiri dan lingkungan sosial mereka, mencari
cara untuk bergaul dan memahami pembelajaran saat ini. Oleh karena itu,
pendidik prasekolah harus memiliki pilihan untuk mengembangkan
permainan yang dapat bekerja dengan perkembangan dan peningkatan anak-
anak.

E. APE Kincir Pintar Mengembangkan Berbagai Aspek

17
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam Berbagai
Aspeknya, (Jakarta: Prenadamedia Group,2014),hlm.67.
18
Lilis Suryani, S.Pd, “Kincir Pintar”…, hlm. 30.
19
Romlah, Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Anak Usia Dini Dengan
Bermain, Darul Ilmi: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2015, hlm. 40.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

1. Mengembangkan Perkembangan Bahasa Anak


Perkembangan adalah suatu pola perubahan dimana anak belajar
menguasai tingkat yang lebih kompleks dari berbagai aspek. Salah satu
aspek penting dalam perkembangan anak adalah aspek perkembangan
bahasa. Menurut Vygotsky menyatakan bahwa Bahasa merupakan media
untuk mengungkapkan ide dan bertanya, Bahasa juga menciptakan konsep
dalam kategori-kategori berpikir.20 Selain itu Bahasa juga merupakan sarana
dalam berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
karena di samping berfungsi sebagai media untuk menyatakan pikiran dan
perasaan bahasa juga mampu menyalurkan emosi yang terpendam serta
bahasa sebagai suatu tempat untuk kita berinteraksi dengan orang-orang
disekitar kita dengan kepada orang lain juga sekaligus sebagai media untuk
memahami perasaan dan pikiran orang lain.
Menurut Soetjiningsih Bahasa mencakup setiap sarana komunikasi
dengan menyimbolkan pikiran dengan perasaan untuk menyampaikan
makna kepada orang lain. Sedangkan menurut Jahja Bahasa merupakan
kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.21 Bahasa adalah suatu
bentuk komunikasi baik itu lisan, tertulis, isyarat yang berdasarkan pada
suatu sistem dari simbol-simbol. Bahasa terdiri dari kata-kata yang
digunakan oleh masyarakat beserta aturan-aturan untuk menyusun berbagai
variasi dan mengkombinasikannya. Bahasa sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari, setiap orang perlu Bahasa untuk berbicara dan mendengarkan
orang lain
Melalui APE Kincir Pintar anak dapat belajar berbahasa dengan
baik dengan menebak bentuk simbol-simbolnya dengan benar, berdiskusi
dengan teman, kerja kelompok, bernyanyi, mendengarkan dongeng,
menceritakan pengalaman. 22 Dari metode belajar seperti inilah maka anak
akan dengan sangat mudah mengenali lingkungannya serta mengetahui
nilai-nilai moral dan agama lainnya. Ada dua kategori dalam keterampilan
berbahasa, yakni keterampilan berbahasa reseptif dan keterampilan
berbahasa produktif. Keterampilan berbahasa reseptif adalah keterampilan
bahasa yang diaplikasikan untuk memahami sesuatu yang disampaikan
melalui bahasa.

2. Mengembangkan Perkembangan Kognitif Anak


Kemampuan Kognitif yaitu kemampuan untuk memperoleh dan
menggunakan pengetahuan dalam rangka menyelesaikan masalah serta
beradaptasi dengan lingkungan.23 Pengetahuan yang didapatkan anak berasal
dari kemampuan daya ingat sehingga menjadikan anak mampu memahami
20
Lev Vygotsky, ”Mind In Society”, hlm. 30.
21
Fadlillah, Buku Ajar Bermain & Permainan Anak Usia Dini,
(Bandung:Prenada Media,2019), hlm.54.
22
Badru, Permainan Kreatif untuk Mencerdaskan Anak. (Jakarta: Mediakita,
2009), hlm. 22.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

permasalahan yang ada dilingkungannya dengan menggunakan pengetahuan


sebelumnya yang anak dapat. Kemampuan kognitif merupakan suatu proses
berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan
mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.
Berkembangnya proses berpikir membuat anak lebih mudah menilai
dan mempertimbangkan suatu kejadian sehingga pikiran anak akan
berkembang lebih optimal untuk mampu menerapkan pengetahuannya
dalam memecahkan masalah dalam proses mencari sebab akibat, dan juga
memahami segalanya.24 Dapat disimpulkan bahwa kemampuan Kognitif
adalah bagian dari proses berpikir anak dalam menerima dan mengolah
informasi yang diterima sehingga anak mampu untuk mengingat,
memahami dan menerapkan segala pengetahuannya dalam memecahkan
masalah sederhana untuk dapat menilai dan mempertimbangkan suatu
kejadian.
Permainan Kincir Pintar digunakan untuk memperluas
perkembangan Kognitif anak serta dapat menstimulasi perkembangan
anak. Proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada
waktu manusia sedang berpikir dan kemampuan Kognitif ini berkembang
secara bertahap searah dengan perkembangan fisik dan saraf yang berada
pada susunan pusat saraf.25 Pada proses pembelajaran menggunakan
media Kincir Pintar pada anak dapat mengembangkan kemampuan
Kognitif peserta didik. Sarannya agar guru tidak harus mengulang kegiatan
yang sama untuk mengembangkan kemampuan Kognitif anak tetapi
menggunakan kegiatan yang menarik dan bervariasi untuk meningkatkan
minat anak seperti kegiatan permainan Kincir Pintar berjalan dengan baik.

3. Mengembangkan Perkembangan Sosial-Emosional Anak


Perkembangan Sosial-Emosional adalah proses belajar anak dalam
menyesuaikan diri untuk memahami keadaan serta perasaan ketika
berinteraksi dengan orang-orang di lingkungannya yang diperoleh dengan
cara mendengar, mengamati dan meniru hal-hal yang dilihatnya. 26 Menurut
Nurjannah perkembangan Sosial-Emosional anak usia dini merupakan
proses belajar pada diri anak tentang berinteraksi dengan orang disekitarnya
yang sesuai dengan aturan sosial27 dan anak lebih mampu dalam
mengandalikan perasaannya yang sesuai dengan kemampuannya dalam
mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaannya yang diperoleh secara
bertahap dan melalui proses penguatan dan modeling.
23
Mursid, Belajar Dan Pembelajaran PAUD, (Rosdakarya Remaja : Bandung,
2015), hlm.57.
24
Ibid.., hlm.58.
25
Phrischa Angelina, “Implementasi Permainan Kincir Pintar Berjalan Untuk
Mengembangkan Kemampuan Kognitif Peserta Didik Kelompok Di Pos Paud Teratai Kota
Malang”, Jurnal Pendidikan. Vol. 3. 2019. hlm. 720.
26
Mursid, Pengembangan Pembelajaran PAUD, (Rosdakarya Remaja :
Bandung, 2016), hlm.78.
27
Nurjannah, “Bermain Peran Untuk Mengembangkan Sosial-Emosional Anak”,
(Pustaka Grup : Jakarta), hlm.34.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

Media Kincir Pintar digunakan untuk merangsang kecerdasan anak hal


ini juga termasuk dalam aspek Sosial-Emosional karna anak dapat
mengekspresikan emosinya serta anak dapat bersosialisasi dengan temannya
dalam pembelajaran berkelompok serta berdiskusi. 28 Disitulah para pendidik
mengasah kerja sama anak dalam menebak gambar dan memahami
pembelajaran.

F. Cara Pembuatan Kincir Pintar

1. Alat Dan Bahan Kincir Pintar


Bahan-bahan dalam pembuatan kincir pintar cukup mudah dan bisa
didapatkan dilingkungan sekitar. Ataupun dengan bahan-bahan bekas
pakai agar lebih hemat. Alat dan bahan yang digunakan yaitu: 29
a. Dengan bahan kardus bekas diawali dengan memotong kardus
berbentuk segi tiga sama kaki 3 bagian dan berbentuk bulat 4 bagian.

b. Kertas manggis atau kertas warna dipotong bentuk segi tiga sama kaki
3 bagian dan bentuk bulat 4 bagian.

c. Lem digunakan untuk merekatkan 3 bagian kardus bentuk segi tiga


sama kaki agar berbentuk piramida kemudian lem dengan kertas
manggis untuk menambah daya tarik agar terlihat warna warni. Lem
juga bulatan kardus dengan kertas warna.

d. Gunakan bambu 3 buah dan masukan pada ujung piramida lalu


tempelkan kardus bulat yang berwarna pada ujung bambu dengan
menggunakan lem.

e. Tempelkan gambar hewan ataupun buah pada setiap baling-balingnya


jangan lupa tempelkan kertas berbentuk huruf dibawahnya.

f. Kincir Pintar siap dimainkan.

Kesimpulannya maka Alat Permainan Edukatif Kincir Pintar


sungguh efisien karna dapat menghemat pengeluaran hanya dengan
menggunakan barang-barang bekas anak sudah bisa belajar mengenal
huruf dan gambar tanpa harus membeli mainan dari luar yang harganya
sangat mahal. Selain itu Kincir Pintar ini juga dapat digunakan berulang

28
Ibid.., hlm.79-80.
29
Lilis Suryani, “Kincir Pintar : Inovasi Barang Bekas Untuk Si Kecil”,
(Surabaya : CV Pustaka Mediaguru, 2018), hlm.45.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

kali dan bisa digunakan bersama-sama dengan anak lainnya. 30


Guru maupun orang tua dapat mendongeng sambil bercerita dengan
anak melalui gambar yang ada pada Kincir Pintar. Karakter yang
dimainkan bisa berupa buaya yang serakah, ulat yang sombong, kijang
yang licik. Hal ini tentu dapat menarik minat anak untuk mendengarkan
dongeng dan secara tidak langsung mendorong anak untuk berimajinasi
dan membuatnya bercerita mengenai pengalamannya sendiri. 31
Implikasinya dari Alat Permainan Edukatif Kincir Pintar menjadi
pilihan yang tepat untuk pembelajaran dalam mengembangkan daya inovatif
anak dalam menyimpan informasi sehingga penting bagi guru untuk
memberikan media yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran serta
unsur penilaian bagi anak maupun guru sendiri agar penerapan menjadi
lebih efektif.

G. Langkah-Langkah Menggunakan APE Kincir Pintar


Lilis Suryani menyatakan APE Kincir Pintar dimainkan dengan
beberapa langkah berikut:
1. Guru mengajak anak untuk duduk melingkar
Guru mengajak anak untuk berbaris kemudian maju kedepan dan
duduk dengan rapi serta berbentuk lingkaran. Anak disuruh untuk
membuat sebuah kelompok untuk berdiskusi.

2. Guru menjelaskan cara permainan


Guru menjelaskan aturan-aturan dalam permainan yaitu anak bisa
memutar-mutar baling-baling yang ada pada APE Kincir Pintar serta
guru menunjukan beberapa gambar yang ada pada APE Kincir Pintar dan
anak diajak untuk menebak gambar apa saja yang ada pada APE Kincir
Pintar serta menjawab huruf apa saja yang ada pada gambar. Guru
kemudian mencoba untuk bertanya kepada anak apakah pada APE Kincir
pintar tersebut terdapat berbagai bentuk disitu kita secara tidak langsung
mendorong anak untuk dapat belajar mengenal bentuk dan juga warna.32

3. Anak mulai menebak gambar dan huruf


Anak mulai menebak gambar dan huruf serta berdiskusi kepada teman
kelompoknya. Anak juga bisa menebak warna serta bentuk yang ada
pada APE Kincir Pintar. Anak dapat menceritakan sendiri
pengalamannya mengenai warna juga macam-macam gambar yang ada
pada APE Kincir Pintar selain itu guru bisa mengajak anak untuk
memainkan APE Kincir Pintar dengan cara di putar-putar untuk menebak
30
Romlah, “Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Anak Usia Dini Dengan
Bermain”, Darul Ilmi: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2015, hlm.09.
31
Observasi di TK Ar-Rahmah desa kace, 28 oktober 2021
32
Lilis Suryani, “Kincir Pintar : Inovasi Barang Bekas Untuk Si Kecil”,
(Surabaya : Pustaka Mediaguru, 2018), hlm.40.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

gambar yang ada pada baling-balingnya barulah guru bisa langsung


mengajak anak berdiskusi sambil menganalisis gambar dan mengajak
anak untuk mendengarkan dongeng.
Permainan Kincir Pintar dimainkan dengan harapan bisa
mengembangkan perilaku sosial anak, permainan Kincir Pintar dimainkan
secara berkelompok dan interaksi yang terus menerus terjalin, dengan
adanya permainan Kincir Pintar anak-anak dapat mengembangkan perilaku
sosialnya seperti anak dapat bermain dengan teman sebaya, menunjukkan
sikap kerjasama, toleransi, bertanggungjawab, dan mengembangkan sikap
jujur.33
Langkah-langkah penggunaan APE Kincir Pintar bisa dimodifikasi
seperti kegiatan awalnya berupa mengajak anak untuk membaca kata yang
ada pada APE Kincir Pintar. Permainannya bisa berupa mengajak anak
untuk mencocokkan huruf serta menyusun huruf supaya menjadi kata yang
baik dan benar.34 Anak merasa senang dan antusias dalam melakukan
kegiatan mencari kata yang sama, menyusun suku kata dan menyusun huruf
menjadi kata untuk melakukan kegiatan membaca, dengan cara seperti itu
yang nantinya akan membantu untuk mengembangkan kemampuan
membaca secara optimal.

H. Syarat Dan Manfaat APE Kincir Pintar


Menurut Sujiningsih, ada tiga macam prasyarat untuk membuat
Kincir Pintar yaitu identifikasi ciri-ciri, karakteristik, dan lingkungan anak.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:35
a. Identifikasi ciri-ciri alat yang diperhatikan sesuai dengan kondisi,
unjuk kerja atau tingkat setiap tujuan pembelajaran.

b. Identifikasi kerakteristik siswa pembelajar yang memerlukan alat


Kincir Pintar pembelajaran khusus.

c. Identifikasi karakteristik lingkungan belajar berkenaan dengan alat


Kincir Pintar yang akan digunakan.

d. Identifikasi pertimbangan praktis yang memungkinkan alat Kincir


Pintar mudah dilaksanakan.

e. Identifikasi faktor ekonomi dan organisasi yang menentukan


kemudahan penggunaan alat Kincir Pintar.

Menggunakan alat harus memperhatikan syarat pemilihan alat terlebih


dahulu. Syarat-syarat dalam pemilihan alat pembelajaran menurut Saud

33
Guru di TK Ar-Rahmah Kace Timur, Wawancara, 16 Juni 2021.
34
Suhartono, “Pengembangan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini”,
(Jakarta: Depdiknas, 2015), hlm.60.
35
Abu Ahmad. Ilmu pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991), hlm.45.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

adalah:36 Tepat guna, artinya alat pembelajaran yang digunakan sesuai


dengan kompetensi dasar. Berdaya guna, artinya alat pembelajaran yang
digunakan mampu meningkatkan motivasi siswa. Bervariasi, artinya alat
pembelajaran yang digunakan mampu mendorong sikap aktif siswa dalam
belajar. Prinsip-prinsip alat yang dipaparkan oleh Saud tersebut
mengidentifikasikan bahwa alat yang tepat guna, berdaya guna, dan
bervariasi dapat menjadi suatu alat pembelajaran yang baik. Isi alat yang
dirancang sesuai dengan desain pembelajaran dapat menjadikan alat
berkualitas.
Rosidah mengungkapkan, permainan Kincir Pintar memiliki manfaat
yang sangat kritis bagi anak usia dini, khususnya: melatih koordinasi mata
dan tangan, melatih kesabaran, mengembangkan pengetahuan, melatih
konsentrasi, dan melatih motorik.37 Permainan Kincir Pintar dapat
mengembangkan seluruh aspek dan potensi yang dimiliki oleh anak karena
permainan Kincir Pintar dapat dimodifikasi sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.
Manfaat Pembelajaran APE Kincir Pintar memanfaatkan pikiran atau
konsentrasi anak agar terampil dalam memecahkan masalah, keterampilan
dan kecepatan dalam memahami sesuatu membutuhkan daya konsentrasi
tinggi. Latihan permainan ini memberikan rangsangan bagi anak untuk
mengolah berbagai informasi, menurut Soejiningsih APE Kincir Pintar
mempunyai manfaat yang besar untuk mengoptimalkan perkembangan anak
diantaranya:38 Learning By Planning, Mengembangkan otak kanan,
Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak, Belajar memahami nilai
memberi dan menerima.
APE Kincir Pintar dapat dijadikan ajang untuk berlatih merealisasikan
rasa dan sikap percaya diri, mempercayai orang lain, serta kemampuan
bernegosiasi dan memecahkan masalah. Adapun manfaat APE Kincir Pintar
pada anak menurut Kurniawan diantaranya adalah sebagai berikut: sebagai
alat fasilitas belajar untuk menstimulasi intelegensi logika matematika dan
menstimulasi spasial yang bertujuan untuk mengembangkan aspek
perkembangan anak, mengembangkan daya imajinasi anak, melatih
kecermatan anak dalam belajar problem solving, melatih konsentrasi,
melatih motorik halus.
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas Howard mengatakan
manfaat APE Kincir Pintar memiliki kemampuan berpikir sesuai dengan
perkembangan kecerdasan, melakukan stimulasi terhadap intelegensi logika
serta kemampuan untuk memecahkan masalah. Perkembangan kecerdasan
tersebut dapat distimulasi melalui berpikir sesuai dengan perkembangan

36
Saud, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta. A.M.
Sardiman. 2012), hlm.56-60.
37
Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Kencana Prenada Media
Group : Jakarta, 2010), hlm.45-46.
38
Soejiningsih, “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan
Menggunakan Media Permainan Kincir Pintar Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas 11 Di
SLB/C TPA Jember”, 2013, hlm.40.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

anak.39
Dalam setiap pembelajaran guru mengharapkan seluruh peserta
didiknya mengikuti kegiatan pembelajaran yang semangat,
menyenangkan, aktif, dan mudah difahami oleh siswa. 40 Namun pada
hakikatnya berbeda, siswa masih merasakan malas berfikir, bosan, jenuh,
tidak tertarik pada pelajaran, dan masih banyak yang lainnya. hal ini
dikarenakan peserta didik merasakan kegiatan pembelajaran sangat
membosankan Karena dalam proses pembelajaran hanya menggunakan
metode dan model pembelajaran yang monoton.

I. Keuntungan dan Tujuan Memanfaatkan APE Kincir Pintar


Keuntungan memanfaatkan APE Kincir Pintar menurut Erviana
sebagai berikut:41
1. Menghemat Biaya, Dalam membuat Kincir Pintar memanfaatkan
benda-benda yang telah ada di lingkungan untuk pembelajaran akan
menghemat biaya juga bermanfaat besar dalam kognitif anak untuk
mengembangkan prestasi anak dengan biaya yang murah dibanding
harus membeli permainan mahal ditoko juga memanfaatkan barang
bekas dapat melestarikan lingkungan.

2. Pengalaman Nyata, Kincir Pintar Memberikan pengalaman yang nyata


kepada peserta didik membuat pelajaran menjadi lebih konkrit.

3. Contextual Learning, Barang bekas yang berasal dari lingkungan


peserta didik yang bisa dijadikan Kincir Pintar akan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan
konsep pembelajaran kontekstual.42

4. Pelajaran Lebih Aplikatif, Materi belajar yang diperoleh dari alat


Kincir Pintar , peserta didik melalui alat lingkungan kemungkinan
besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena peserta didik akan
sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam
kehidupannya sehari-hari.

39
Dina Lisdiana, “Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Kelompok Bl
Melalui Permainan Kintar (Kincir Pintar) Di Tk Terpadu Nailul Maram Kecamatan
Kaliwates Kabupaten Jember”, Skripsi Ilmu Pendidikan Anak Usia Dini, 2017, Universitas
Jember, hlm. 24.
40
Harun Rasyid, Dkk, Asesmen Pengembangan Anak Usia Dini, (Multi
Presindo : Jakarta, 2009), hlm.78.
41
Dedi Kuswandi, Penggunaan Multimedia Interaktif Bermuatan Game
Edukasi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Peserta didik Sekolah
Dasar, 2017, hlm: 124.
42
Anita Yus, Penelitian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak – Kanak, (Kencana
: Jakarta, 2011), hlm.64.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

5. Lebih Komunikatif, Sebab benda dan peristiwa yang ada dilingkungan


peserta didik biasanya mudah dicerna oleh peserta didik,
dibandingkan dengan alat yang dikemas atau didesain.

Tujuan dari APE Kincir Pintar yang bermanfaat dan dapat


diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk meningkatkan
kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan alam, meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan
Tuhan,43 memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan
sebagai dasar pengetahuan. di sinilah peran guru sangat penting untuk
dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik.
Tujuan APE Kincir Pintar adalah agar dapat mengoptimalkan
pembelajaran anak agar bisa mudah berkomunikasi dengan teman, guru,
orang tua serta anak diharapkan mampu mengenal benda ataupun mahkluk
hidup yang ada dilingkungan sekitarnya. Tujuannya agar anak mengetahui
bahwa segala hal ciptaan Allah SWT adalah hal yang berharga baik itu
makhluk hidup ataupun benda. Maka anak diharapkan mampu mempelajari
moral dan dapat menghargai lingkungannya. Anak juga bisa diajarkan
bahwa menyakiti hewan adalah hal yang dilarang untuk dilakukan ataupun
merusak tanaman orang juga dapat merugikan orang lain. Maka anak bisa
melakukan kegiatan positif seperti memberi makan hewan-hewan ataupun
menanam pohon dihalaman rumah.
Tujuan APE Kincir Pintar adalah mengajari anak untuk dapat
berbahasa santun baik itu kepada siapapun yang anak temui. 44 Anak
diharapkan dapat memilih kosakata yang baik untuk berkomunikasi dan
tidak mengatakan kata-kata kasar. APE Kincir Pintar juga diharapkan dapat
mengasah kemampuan kognitif anak agar anak dapat memecahkan
masalahnya sendiri dan lebih mandiri. Anak juga bisa mengekspresikan
emosinya dengan baik yaitu dapat mengendalikan amarah, sedih, ataupun
bahagia yang berlebihan. Anak juga diharapkan bisa mengenali emosi orang
disekitarnya apabila orang lain marah, sedih ataupun senang.

J. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu maka penelitian yang berjudul
“Pengaruh Alat Permainan Edukatif Kincir Pintar Dalam Mengembangkan
Kemampuan Mengenal Huruf Dan Gambar Di TK Ar-Rahmah Desa Kace
Timur Kecamatan Mendo Barat”, berkesimpulan:
Pertama, Penggunaan Alat Permainan Edukatif Kincir Pintar dalam
proses belajar di TK Ar-Rahmah Desa Kace Timur adalah dengan langkah-

43
Ibid.., hlm.60.
44
Badru, Permainan Kreatif Untuk Mencerdaskan Anak. (Jakarta: Mediakita), 2009,
Hal. 22.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

langkah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan anak serta mengajar anak


tentang disiplin, 2. Mengajar anak untuk berbaris dan duduk melingkar, 3.
Menjelaskan aturan-aturan bermain, 4. Mengajak anak untuk menebak huruf
dan gambar, 5. Mendorong anak untuk dapat menceritakan pengalaman, 6.
Mengajak anak untuk mengenal bentuk serta warna, 7. Evaluasi, 8. Doa
penutup.
Kedua, Hasil penilaian dalam proses pembelajaran di PAUD Ar-
Rahmah Desa Kace Timur penggunaan APE Kincir Pintar dapat
mengembangkan perkembangan bahasa anak, sosial-emosional, dan kognitif
anak. Perkembangan bahasa anak dapat dibuktikan dengan menggunakan
APE Kincir Pintar karna anak bisa menebak huruf dan gambar secara
bersamaan dalam sebuah permainan tebak-tebakan disatu sisi anak juga bisa
berdiskusi dan berinteraksi pada teman dan guru. Anak didik juga dapat
mengasah kemampuan kognitifnya dengan berusaha berfikir untuk menebak
huruf, gambar, bentuk, warna dengan baik dan benar. Pada saat bermain
APE Kincir Pintar peserta didik kelompok A berkembang sangat baik dalam
menebak huruf dan gambar juga bisa menebak warna dan bentuk dengan
baik serta mampu menceritakan pengalamannya terkait gambar. terlihat
bahwa anak didik bereksplorasi menggunakan ide-idenya ketika memainkan
APE Kincir pintar. Ditambah guru juga mendongeng disela-sela
pembelajaran yang membuat anak didik makin antusias belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Saleh Yahya. 2019. “Mengerjakan Permainan Melalui Alat Permainan Edukatif


Kincir Pintar Pada Kelompok B Di TK Cempaka Kabupaten
Bojonegoro”, Jurnal Care 8.Vol.8 No.3.
Laily Rosidah. 2020. “Peningkatan Kecerdasan Kognitif Melalui Metode
Pengenalan Gambar Pada Kincir Pintar ”. Jurnal Ilmiah.Vol.6 No.2.

Sufitri Amelia. 2020. “Penerapan Strategi Pemecahan Masalah Dalam


Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B”. Jurnal
Ilmiah Potensi. Vol. 6 No. 2.
Luvia Haini. 2015. “Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis
Perkembangan Anak”. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol.3. No. 2.
Suyadi, 2015. “Peningkatan Kecerdasan Visual-Spasial Anak Usia Dini Melalui
Permainan Kincir Pintar”. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 6.
No. 2.
Soetjingsih, 2014. Metode Bermain Peran Dan Alat Permainan Edukatif Untuk
Meningkatkan Empati Anak Usia Dini.
Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Suyadi, 2013. Alat Permainan Edukatif Sebagai Sarana Pembelajaran.
Semarang: IKIP PGRI.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam


Berbagai Aspeknya. Jakarta.

Lilis Suryani. 2018. “Kincir Pintar : Inovasi Barang Bekas Untuk Si


Kecil”.Surabaya : Pustaka Mediaguru.

Romlah. 2015. “Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Anak Usia Dini Dengan


Bermain”.Darul Ilmi: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

Fadlillah, 2019. Buku Ajar Bermain & Permainan Anak Usia Dini.
Bandung:Prenada Media.
Badru. 2009. Permainan Kreatif Untuk Mencerdaskan Anak. Jakarta:
Mediakita.
Mursid. 2015. Belajar Dan Pembelajaran PAUD. Rosdakarya Remaja :
Bandung.
Phrischa Angelina. 2013. “Implementasi Permainan Kincir Pintar Berjalan Untuk
Mengembangkan Kemampuan Kognitif Peserta Didik Kelompok Di Pos
Paud Teratai Kota Malang”. Jurnal Pendidikan. Vol. 3.
Mursid. 2015. Belajar Dan Pembelajaran PAUD. Rosdakarya Remaja :
Bandung.
Nurjannah, 2013. “Bermain Peran Untuk Mengembangkan Sosial-Emosional
Anak”. Pustaka Grup : Jakarta.

Bambang, Tsujipto. 2011. Media Pembelajaran Kincir Pintar Manual Dan


Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Anwar, 2009. Pendidikan Anak Usia Dini (Panduan Praktis Bagi Ibu Dan Calon
Ibu). Bandung: Alfabeta.

Muhtar, Latif Dkk. 2016. Orientasi Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Pernadamedia Grup.

Ahmad, Susanto. 2014. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam


Berbagai Aspeknya. Jakarta: Prenadamedia Group.

Fadlillah, 2019. Buku Ajar Bermain & Permainan Anak Usia Dini.
Bandung:Prenada Media.

Suyadi, 2013. Alat Permainan Edukatif Sebagai Sarana Pembelajaran.


Semarang: IKIP PGRI.

Soetjingsih, 2014. Metode Bermain Peran Dan Alat Permainan Edukatif Untuk
Meningkatkan Empati Anak Usia Dini.

Nurjannah, 2013. “Bermain Peran Untuk Mengembangkan Sosial-Emosional


Anak”. Pustaka Grup : Jakarta.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

Dedi, Kuswandi 2017. Penggunaan Multimedia Interaktif Bermuatan Game


Edukasi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Peserta
Didik Sekolah Dasar.

Mursid. 2015. Belajar Dan Pembelajaran PAUD. Rosdakarya Remaja :


Bandung.

Diana Mutiah. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Kencana Prenada Media
Group : Jakarta.

Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada.

Harun Rasyid, Dkk. 2009. Asesmen Pengembangan Anak Usia Dini. Multi
Presindo : Jakarta.

Anita Yus. 2011. Penelitian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak – Kanak.
Kencana : Jakarta.

Johni Dimyati. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya Pada


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Prenada Media Group.

Badru. 2009. Permainan Kreatif Untuk Mencerdaskan Anak. Jakarta:


Mediakita.

Usman Rianse Dan Abdi. 2009. Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi:
Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Alfabeta.

Saud. 2012. Widodo Supriyono, Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. A.M.
Sardiman.

Lilis Suryani. 2018. “Kincir Pintar : Inovasi Barang Bekas Untuk Si


Kecil”.Surabaya : Pustaka Mediaguru.

Agung.2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu


Pendidikan Ganesha Singaraja.

Dedy Mulyana.2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu


Pendidikan Ganesha Singaraja.

Rully Indrawan dan Poppy Yuniawati. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif,


Kuantitatif dan Campuran. Bandung: Refika Aditama.

Noeng Muhadjir.1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: PT Bayu


Indra Grafika.
Choyrun Nysa l Penggunaan APE Kincir Pintar

Suhartono.2015. “Pengembangan Keterampilan Berbicara Anak Usia


Dini”.Jakarta: Depdiknas.

Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pengajaran. Tanggerang: Graha


Ilmu.

Ardini, Pupung Puspa. 2018. Bermain dan Permainan Anak Usia Dini. Demang
Palang: Adjie Media Nusantara.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Izzaty, Rita Eka. 2017. Perilaku Anak Prasekolah. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.

Muhajir, Neong. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakata: PT Bayu


Indra Grafika.

Musbikin, Imam. 2010. Buku Pintar PAUD. Yogyakarta: Laksana.

Ndari, Susianty Selaras dkk. 2018. Metode Perkembangan Sosial Emosi Anak
Usia Dini. Tasikmalaya: Edu Publisher.

Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar Dan Alat Permainan. Jakarta: PT


Grasindo.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodah. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam


Berbagai Aspeknya. Jakarta.

Takdirotun, Musfiroh. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta:


Universitas terbuka.
Choyrun nys

Anda mungkin juga menyukai