Anda di halaman 1dari 23

PENGEMBANGAN PERMAINAN UNO STACKO TERHADAP

KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH


BUSTANUL ATHFAL DESA PADANG LUAS, KECAMATAN TAMBANG,
KABUPATEN KAMPAR

SINOPSIS

OLEH:

VIONA LIA PEBRIANTI


NIM 12010924381

JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023 M
LATAR BELAKANG

Bermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan


kemampuan anak. Selain itu, bermain menjadi cara yang baik bagi anak dalam
memahami diri, orang lain, dan lingkungan. Pada saat bermain, anak-anak
mengarahkan energi mereka untuk melakukan aktivitas yang mereka pilih
sehingga aktivitas ini merangsang perkembangannya. Bagi anak, bermain
membawa harapan tentang dunia yang memberikan kegembiraan, memungkinkan
anak berkhayal tentang sesuatu atau seseorang. Bermain juga merupakan tuntutan
dan kebutuhan yang esensial bagi anak karena melalui bermain anak dapat
memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif,
kreativitas, bahasa, emosi sosial, nilai dan sikap hidup.1
Para pakar sering mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain.
Dengan main anak belajar, artinya anak yang belajar adalah anak yang bermain,
dan anak yang bermain adalah anak yang belajar. Bermain dilakukan anak-anak
dalam berbagai bentuk saat sedang melakukan aktivitas, mereka bermain ketika
berjalan, berlari, mandi, menggali tanah, memanjat, melompat, bernyanyi,
menyusun balok, menggambar dan lain sebagainya. Bermain adalah suatu
kegiatan yang dilakukan berulangulang dan menimbulkan kesenangan atau
kepuasan bagi diri seseorang. 2
Kegiatan belajar dan mengajar bisa menjadi lebih optimal jika guru bisa
memfasilitasi alat permainan yang bisa meransang semua respon bakat atau
respon perkembangan anak ketika sedang dalam proses pembelajaran. Media
belajar dengan bentuk konsep bermain sangat perlu dipakai saat menjalankan
aktivitas belajar mengajar, sebab dengan konsep main akan menimbulkan kondisi

1
Kamim Zarkasih Putro, Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Bermain, (Jurnal
Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, Volume 16, Nomor 1, 2016), hlm. 1.
2 Mira Yanti Lubis, Mengembangkan Sosial Emosional Anak Usia Dini Melalui Bermain,

(Jurnal Ilmiah Generasi Emas Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Volume 2, No. 1, Mei
2019), hlm. 50
psikologis anak selama proses pembelajaran lebih mengasikkan bagi anak dan
tidak membosankan, anak juga bisa lebih aktif dan efesien ketika mengikuti
proses kegitan belajar mengajar. 3 Kegiatan dalam belajar dapat dikatakan juga
sebagai kegiatan fisik dan mental yang berjalan dalam berkomunikasi aktif
didalam sebuah tempat untuk memahami, mencari pengetahuan, melakukan
perubahan, membentuk karakter serta memperkuat keterampilan.
Dalam konsep agama islam bermain sangat dianjurkan oleh Rasulullah
SAW. Bahkan setiap orang tua hendaknya selalu menyempatkan diri bermain
bersama anak-anaknya. Selain sebagai wujud kasih sayang, juga untuk melatih
anak berkreativitas dan melatih fisiknya supaya kuat, serta lincah. Menurut Ratna,
dengan bermain otot-otot anak akan berkerja maksimal, metabolisme tubuh
meningkat dan perkembangan otot lebih bagus.4
Mayke Sugianto membuat pernyataan bahwasannya alat permainan
edukatif (APE) meruapakan alat yang dibuat secara istimewa untuk memenuhi
kepentingan dalam pembelajaran. Berhubungan dengan alat permainan edukatif
untuk anak usia dini maka dapat dikatakan bahwa alat permainan edukatif untuk
anak usia dini merupakan suatu alat yang khusus dibuat untuk mengembangkan
semua aspek perkembangan anak usia dini. Alat permainan juga dapat dikatakan
sumber dari pembelajaran anak yang memiliki prinsip permainan. Oleh karena
itu, anak yang sedang bermain adalah anak yang sedang belajar. Kegiatan belajara
yang menyenangkan dapat diwujudkan dengan menyediakan media ataupun alat
permainan yang mendukung anak untuk mengembangkan aspek
perkembangannya dengan rasa senang, gembira dan tanpa paksaan apapun. 5 Salah
satunya yaitu permainan uno stacko.

3 Siti Maemunah. Kreativitas Guru Paud Dalam Mengembangkan Media Pembelajaran


Melalui Pemanfataan Bahan Alam, (Vol : XXII, No : 3,Tahun 2016), hlm.46
4 Fadillah. 2014. Edutaiment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran

Menarik, Kreatif, dan Menyenangkan, Jakarta: Kencana, hlm. 28-30.


5
Badru Zaman, dkk. Media Dan Sumber Belajar TK, (Universitas Terbuka : Banten, 2016),
hlm.1.27- 1.28
Uno stacko adalah Permainan menyusun balok-balok membentuk menara
dengan mengambil balok dari bagian bawah atau tengah menara dan
meletakkannya di puncak menara secara bergantian tanpa boleh merobohkan
menara atau menjatuhkan balok lain. Uno stakco terdiri dari susunan sejumlah
balok. 6 Permainan ini sangat bermanfaat untuk menghilangkan stres, selain itu
juga bermanfaat untuk menguji konsentrasi otak dan ketangkasan. Beberapa
penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa permainan uno dapat memberikan
efek positif kepada peserta didik dalam proses pembelajaran serta dapat
meningkatkan kemampuan kognitif anak. Sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Festin Gustiasih dan Wiwik Widajati (2016) yang membuktikan
bahwa model pembelajaran konstruktvisitik bermedia uno stacko mendukung
anak dalam membangun pengetahuan yang baru dipahami dilingkungannya, anak
tidak merasa bosan serta berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan
kognitif anak yang perlu diasah dan dikembangkan. 7
Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan semua
proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari,
memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkenalkan, memulai dan
memikirkan lingkungannya. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan
berpikir anak dalam mengolah perolehan belajar, menemukan berbagai alternatif
pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika dan
pengetahuan tentang ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan
mengelompokkan dan mempersiapkan pengembangan kemampuan berfikir teliti. 8

6
Angelina, m.,& hamdun D. Pengembangan Media Pembelajaran Ta’bir Berbasis Permainan
Uno Stacko pada Siswa MA Ibnul Qoyyim Putra Yogyakarta. (Al Mahara: Jurnal
Pendidikan Bahasa Arab Volume 2, No. 5 Tahun 2019) hlm. 7
7 Gustianih, S dan Widajati, W. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivistik

Bermedia Uno Stacko Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak Kelompok
A. Jurnal PAUD Teratai, 5(2),hlm. 118-123.
8
Yuliani Nurani Sujiono, “Metode Pengembangan Kognitif”, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2010), hlm. 1.3.
Otak manusia bekerja menerima informasi, memprosesnya kemudian
memberi jawaban. Proses jalannya informasi tersebut pada manusia disebut
kognisi. Sehingga kognisi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses
memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan, dan sebagainya) atau
proses usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri. Dalam psikologi
kognitif, bahasa menjadi salah satu objek materialnya karena bahasa merupakan
perwujudan fungsi-fungsi kognitif.9
Adapun perbedaan Uno Stacko dulu dan yang akan dikembangkan yaitu
dari segi desain dan cara bermainnya, Uno Stacko dahulu didesain hanya
menggunakan stiker angka 1-12 sedangkan Uno Stacko yang dikembangkan
didesain menggunakan angka lalu ditambah gambar-gambar hewan dan buah-
buahan di setiap sisinya agar lebih bervariasi dan pengetahuan anak lebih
berkembang. Dalam bermain, Uno stacko dahulu menggunakan dadu dan
permainan berakhir apabila menara roboh sedangkan Uno Stacko yang
dikembangkan yaitu berupa undian dan permainan berakhir apabila menara roboh
lalu mampu menyelesaikan tantangan berupa kartu tantangan yang berisikan
materi pembelajaran yang diberikan oleh guru, anak yang tidak pernah
merobohkan menara Uno akan mendapatkan reward. Tujuan dari tantangan dan
Reward tersebut ialah supaya anak lebih termotivasi, lebih semangat,
menyenangkan, dan agar anak mampu menyelesaikan dan mengingat kembali
materi yang sudah diberikan oleh guru serta mengembangkan seluruh aspek
perkembangan yang ada pada diri anak terutama perkembangan kognitif nya.
Berdasarkan dari hasil observasi awal yang dilakukan di TK Aisyiyah
Bustanul Athfal Desa Padang Luas perkembangan kognitifnya belum sesuai
dengan perkembangan yang seharusnya, terutama dalam lingkup perkembangan
berfikir simbolik. Hambatan yang sering ditemui oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran yaitu penerapan metode dan media yang tepat digunakan dalam

9
Yuliani Nurani Sujiono, Metode Pengembangan Kognitif. (Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka. 2014) hlm 3.3.
mengembangkan aspek perkembangan kognitif pada anak. Hal ini dikarenakan
dalam penggunaan media guru yang mengajar lebih sering menggunakan
majalah/buku dan tulisan yang dibuat di papan tulis dalam mengembangkan aspek
kognitif anak, dan juga fasilitas dan alat permainan kurang memadai, hanya itu-itu
saja dan kurang dikembangkan, sehingga anak lebih mudah bosan, cenderung
diam dan kurang mengerti tentang materi yang diberikan oleh guru. Dalam
pembelajaran hampir 80% anak kurang fokus dan sulit untuk mengingat materi
yang sudah diberikan. Sehingga guru menyarankan untuk mengembangkan
sebuah permainan untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada anak di TK
tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengembanagan Permainan Uno Stacko Terhadap
Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Desa
Padang Luas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar”.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah- masalah yang ada maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana pengembangan permainan uno stacko agar
dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal Desa Padang Luas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.”

TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
melakukan pengembangan permainan uno stacko agar dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak usia dini di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Desa Padang
Luas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.

MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat Teoritis
a) Menambah fariasi permainan uno stacko yang dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak usia dini.
b) Dengan adanya pemngembangan permainan uno stacko
diharapkan mempermudah proses pembelajaran di PAUD.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi guru
Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang
mengembangkan kemampuan kognitif anak dengan menggunakan
permainan Uno Stacko.
2) Bagi Sekolah
Dijadikan contoh bentuk peningkatan yang berbasis sekolah dalam
meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini, sehingga mutu
atau kualitas sekolah akan meningkat.
3) Bagi siswa
▪ Menarik rasa ingin tahu anak.
▪ Meningkatkan kemampuan kognitif pada anak usia dini.
▪ Sebagai acuan agar anak mampu mengoptimalkan
kemampuan kognitifnya.
4) Bagi peneliti
a) Dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti Selanjutnya.
b) Memberikan motivasi agar dapat menerapkan dan
menggunakan permainan Uno Stacko dengan baik dan
optimal serta memacu peneliti untuk dapat menerapkan
media-media yang lain.

KAJIAN TEORITIK
1. Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anaksecara menyeluruh atau menekankan kepada
perkembangan seluruh aspek kepribadian anak. 10 Pendidikan anak usia dini
sekarang ini telah banyak bermunculan di masyarakat, baik pendidikan formal
maupun informal. Perkembangan kemampuan anak bermakna bagi
pengembangan potensi anak secara utuh dan bagi kemajuan ilmu pengetahuan
dan seni budaya. Menurut ahli permainan mendukung tumbuhnya pikiran
kreatif, karena di dalam bermain anak memilih permainan sendiri yang
mereka sukai, belajar membuat identifikasi banyak hal.11
Pendidikann anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan
sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan
yang ditunjukan bagi anak sejak lahir hingga usia enam tahun yang dilakukan
dengan pemberian rangsangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuiki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada
jalur formal,nonformal, dan informal. 12
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada perletakan dasar
kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordiasi motorik halus dan
kasar), kesecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang
dilalui oleh anak usia dini.13

10 Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: Remaja Rosdakarya: 2013) hlm.
22
11
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2012), hlm. 20
12
Lilis Madyawati, Strategi Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Kencana,2016) hlm,3
13
Hasnida, Analisa Kebutuhan Anak Usia Dini, (Jakarta: Luxima, 2014), 169
Pendidikan anak usia dini adalah jenjang dimana anak usia dini
memasuki tahap pertama sebelum melakukan jenjang kesekolah dasar
tahapan-tahapan pendidikan anak usia dini memiliki tahapan yang berbeda-
beda dengan keunikannya masing-masing yang dilalui oleh anak usia dini.
Pendidikan anak usia dini dimulai sejak lahir sampai usia 6 tahun supaya
memiliki kesiapan secara mental dengan siap sebelum melakukan kejenjang
berikutnya. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
Penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan
dasar ke arah pertumbuhan dan enam perkembangan yaitu: perkembangan
moral agama, perkembangan fisik, kecerdasan, sosial emosional, bahasa, dan
komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai
kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini.14
Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, butir 14 Pendidikan Anak Usia Dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pembelajaran
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut.15
Pendidikan anak usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat
fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan
berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada anak.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada anak usia dini, seperti:
Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan PAUD Sejenis, maupun

14
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini”Stimulasi Dan Perkembangan Anak”,(
Jakarta: Kencana,2016), 257
15
Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional), Pendidikan Anak Usia Dini
Pasal 01,(Jakarta:Sinar Grafika,2003),4
Taman Kanak-Kanak sangat bergantung pada sistem dan proses pendidikan
yang dijalankan.
2. Media Permainan Uno Stacko
Uno stacko adalah Permainan menyusun balok-balok membentuk
menara dengan mengambi balok dari bagian bawah atau tengah menara dan
meletakkannya di puncak menara secara bergantian tanpa boleh merobohkan
menara atau menjatuhkan balok lain. Media uno stacko merupakan media
permainan edukatif berbentuk susunan balok warna-warni yang menarik dan
dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. 16
Terdapat beberapa jenis UNO, yakni UNO kartu dan UNO Stacko.
Sesuai dengan namanya, UNO kartu menggunakan komponen kertas,
sedangkan UNO Stacko berupa balok yang dimainkan dengan cara disusun.
Jadi, Uno Stacko merupakan balok yang dimainkan dengan cara
disusun dengan dimainkan 2-10 pemain dengan warna, angka, petunjuk.
Permainan ini sangat digemari oleh semua orang yang dimana semua
kalangan bisa memainkannya dan sangat mudah dalam memahami permainan
ini karena tidak banyak peraturan yang ada pada permainan ini.
3. Kemampuan kognitif anak usia dini
Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak
berkembang dan berfungsi sehingga dapat berpikir. Keat menyatakan bahwa
perkembangan kognitif merupakan proses mental yang mencakup pemahaman
tentang dunia, penemuan pengetahuan, pembuatan perbandingan, berfikir dan
mengerti. Proses mental yang dimaksud adalah proses pengolahan informasi
yang menjangkau kegiatan kognisi, intelegensi, belajar, pemecahan masalah
dan pembentukan konsep. Hal ini juga menjangkau kreativitas, imajinasi dan

16
Roziqin, Muhammad. Pengaruh Permainan Uno Stacko Terhadap Peningkatan Fungsi
Kognitif Lansia Di Griya Usila Santo Yosef Surabaya. Skripsi. Fakultas Keperawatan,
Pendidikan Ners, Universitas Airlangga. Surabaya 2017.
(Online)file:///D:Proposal/newww/full%20text.pdf diakses 25 April 2023.
ingatan. Anak usia 5-6 tahun berada pada tahap praoperasional. Pada tahap ini
anak mulai menunjukan proses berfikir yang jelas. Anak mulai mengenali
beberapa simbol dan tanda termasuk bahasa dan gambar. Penguasaan bahasa
anak sudah sistematis, anak dapat melakukan permainan simbolis. Namun,
pada tahap ini anak masih egosentris. 17
Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang penting
untuk dikembangkan. Jean Piaget mengemukakan tentang perkembangan
kognitif yaitu kemampuan untuk secara lebih cepat mempresentasikan dunia
dan melakukan operasi logis dalam mempresentasikan konsep yang berdasar
pada kenyataa dan tahapan-tahapan perubahan yang terjadi dalam proses
kehidupan manusia untuk memahami, mengolah informasi, memecahkan
masalah dan mengetahui sesuatu. Piaget membagi empat tahap tingkat
perkembangan yaitu sebagai berikut:
a) Tahap Sensori Motor (Lahir hingga usia 2 tahun)
b) Tahap Pra-operasional (Usia 2-7 tahun)
c) Tahap Konkret Operasional (Usia 7-11 tahun)
d) Tahap Formal Operasional (Usia 11 tahun hingga dewasa)
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa anak usia 5-6 tahun masuk
dalam tahap berpikir pra-operasional. Dimana anak pada tahapan ini
memasuki proses berpikir simbolis. 18

4. Tujuan Dan Manfaat Uno Stacko


Tujuan dari permainan Uno Stacko ini adalah untuk melatih
kemampuan kognitif anak dan juga dapat meningkatkan kualitas daya berfikir

17Ilmiyati, Ilmu Pendidikan Anak,(Pekanbaru: Adefa Grafika, 2015) hlm.17


18Saputri Timur Vilanova Olyvia, dkk. Pengembangan Permainan UNO STACKO Terhadap
Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Di Mataram Tahun Pelajaran 2020/2021, ( Journal
homepage: Jurna FKIP universitas Mataram Volume 1, No.2, 2021) hlm.54.
anak selain itu juga melatih anak bertanggung jawab dalam menerima
tantangan.
Adapun manfaat dari Uno Stacko yaitu pertama, dapat menstimulasi
perkembangan kognitif yang berkaitan dengan kemampuan untuk belajar dan
memecahkan masalah. Dengan bermain uno stacko para pemain akan
mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun balok secara teratur dan rapi.
Kedua, meningkatkan keterampilan motorik halus yang berkaitan dengan
kemampuan menggunakan otot-otot kecilnya khususnya tangan dan jari-jari
tangan. Supaya balok dapat tersusun membentuk bangunan maka bagian-
bagian balok harus disusun secara hati-hati. Ketiga, Meningkatkan
keterampilan sosial yang berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan
orang lain. Uno stacko dapat dimainkan secara perorangan. Namun uno stacko
dapat pula dimainkan secara kelompok. Permainan yang dilakukan oleh
secara kelompok akan meningkatkan interaksi sosial antara pemainnya.
Dalam kelompok, anggota akan saling menghargai, saling membantu dan
berdiskusi satu sama lain. Keempat melatih kesabaran, Bermain uno stacko
membutuhkan ketekunan, kesabaran dan memerlukan waktu untuk berpikir
dalam menyelesaikan tantangan. Dan yang kelima, Meningkatkan konsentrasi,
Bermain uno stacko membutuhkan konsentrasi ketika akan memindahkan
balok uno stacko keatas, karena jika tidak hati-hati akan menyebabkan
tumpukan uno stacko tersebut roboh dan permainan selesai. 19
5. Cara Bermain Uno Stacko
Permainan uno stacko tetap dilakukan seperti di berbagai tempat,
namun dalam kajian ini terdapat sebuah inovasi baru. Dengan memasukan

19Roziqin, Muhammad. Pengaruh Permainan Uno Stacko Terhadap Peningkatan Fungsi


Kognitif Lansia Di Griya Usila Santo Yosef Surabaya. Skripsi. Fakultas Keperawatan,
Pendidikan Ners, Universitas Airlangga. Surabaya 2017.
(Online)file:///D:Proposal/newww/full%20text.pdf diakses 25 April 2023
unsur untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak dan menjadkan
permainan yang menyenangkan bagi anak:
• Menyiapkan seluruh kompenen media permainan uno stacko
• Pemain duduk secara berkelompok yang terdiri dari 4-6 pemain
• Pemain menyusun Uno Stacko berbentuk menara yang ditumpuk
keatas dengan 3 balok pada tiap tumpukannya dan disusun secara
menyilang antara tumpukan satu dengan yang lainnya
• Meletakkan kartu berupa tantangan dan reward
• Setiap pemain mengambil nomor undian
• Pemain yang mendapatkan giliran pertama memulai permainan dengan
mengambil satu balok dengan warna dan nomor yang bebas lalu
meletakkan di bagian atas menara Uno
• Lalu dilanjutkan oleh pemain kedua dengan mengambil satu balok
sesuai dengan warna atau nomor yang diambil oleh pemain yang
pertama dan begitu seterusnya.
• Permainan dikatakan selesai apabila menara roboh
• Apabila menara tersebut roboh maka pemain terakhir harus
mengambil kartu tantangan dan melakuakan tantangan yang tertera di
kartu tersebut dan bagi yang tidak merobohkan maka berhak
mengambil kartu reward.
• Setelah pemain menyelesaikan permainan uno stacko, Guru bisa
melakukan evaluasi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan
atau hambatan pada dirinya.

METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian pengembangan permainan uno stacko terhadap kemampuan
kognitif anak usia dini di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Desa Padang Luas,
Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. mengacu pada jenis penelitian
pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono bahwa
penelitian Research and Development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut.20 Peneliti menggunakan penelitian dan pengembangan pada
level 3 yaitu meneliti dan menguji produk dalam rangka mengembangkan
produk yang telah ada. Melalui pngembangan diharapkan produk yang telah
ada menjadi semakin efektif, efisien, praktis, menarik dan memuaskan.
Metode penelitian ini menggunakan model pengembangan yang
dikembangkan oleh Borg & Gall. Brog and Gall berpendapat bahwa,
pendekatan Research and Development (R & D) dalam pendidikan meliputi
sepuluh langkah. Tujuan utama metode penelitian pengembangan ini
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan mengetahui kelayakan
produk yang dikembangan.21
Secara prosedur langkah-langkah penelitian model reseach and
development (R&D) adalah sebagai berikut :

Potensi dan Produk


masalah massal

Mengumpulk Revisi
an informasi produk

Uji coba
Desain
pemakaian
produk

Validasi Revisi
20 desain
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif dan R & produk
D (Bandung:
Alfabeta, 2013), Hlm. 07
21
Ibid, Hlm. 408.
Revisi desain
Uji coba
produk

a. Potensi dan Masalah


Potensi dari penelitian ini adalalah media permainan dapat membantu
jalannya proses kegiatan belajar mengajar lebih menarik dan
menyenangkan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Masalah yang
terlihat dilapangan kurangnya media berupa benda kongkret seperti Alat
Permainan Edukatif ini yang dapat memberikan manfaat kepada anak
didik. Pendidik dan anak didik dapat melakukan interaksi dalam
permainan in.
b. Mengumpulkan Informasi
Survey lapangan dilakukan bertahap pada TK Aisyiyah Bustanul Athfal
Desa Padang Luas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. yang
menjadi tempat sasaran peneliti, dilakukan dengan cara observasi. Data
yang dikumpulkan juga mengenai faktor-faktor pendukung dan
penghambat pelaksanaan pembelajaran, dan mengenai penggunaan Alat
Permainan Edukatif.
c. Desain Produk
Berdasarkan pada hasil survey di lapangan, diperoleh keputusan mengenai
desain seperti apa yang ditampilkan pada Alat Permainan Edukatif ini.
Permainan uno stacko ini bermanfaat bagi anak didik untuk meningkatkan
kemampuan kognitif anak, sehingga kemampuan kognitif anak bisa
berjalan sesuai yang diharapkan.
d. Validasi Desain
Validasi desain yang merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional
akan lebih efektif dari yang lama atau tidak.
e. Perbaikan desain
Berdasarkan masukan para ahli,dilakukan perbaikan atau revisi untuk
mendaptkan hasil yang maksimal yang selanjutnya akan diuji cobakan
kembali. Pada uji coba ini uji coba produk.
f. Uji Coba Produk
Pada uji tahap awal dengan mengambil sampel yang akan dilakukan
dalam kelas. Uji coba produk dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal
Desa Padang Luas, Kecamatan tambang, kabupaten Kampar dalam satu
kelas sejumlah 10 orang anak didik dengan kemampuan berbeda. Uji coba
awal dilakukan untuk mendapatkan penilain terhadap alat permainan Uno
Stacko meliputi tampilan dan isi melalui angket. Setalah melakukan uji
coba produk,maka akan dilakukan revisi untuk perbaikan.
g. Revisi Produk
Kegiatan revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba produk masih
terdapat kekurangan/kelemahan berdasarkan hasil catatan penelitian
maupun pengamatan serta melalui angket respon anak didik terhadap
permainan edukatif pada saat uji coba kelompok kecil. Revisi ini
dilakukan untuk penyempurnaan produk yang dikembangkan. Produk
yang telah direvisi kemudian diadakan uji coba pemakaian.
h. Revisi Produk Tahap Akhir
Uji coba kelompok besar dilakukan pada 15 peserta didik di semua kelas
di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Desa Padang Luas, Kecamatan tambang,
kabupaten Kampar. Selama uji coba berlangsung dilakukan pengamatan
melalui observasi. Setelah pengujian terhadap produk berhasil, maka
selanjutnya produk berupa media pembelajaran tersebut di terapkan pada
lingkup lembaga pendidikan yang lebih luas. Penelitian ini dilakukan
sampai tahap kesembilan atau revisi produk tahap akhir karena
keterbatasan penelitian. Revisi produk tahap akhir karena keterbatasan
penelitian. Revisi produk dan produksi masal dapat dilakukan pada
penelitian pengembangan selanjutnya.
i. Revisi Produk Tahap Akhir
Revisi produk uno Stacko tahap ini dilakukan apabila produk yang
dicobakan pada kelompok besar masih mempunyai kekurangan dan
kelemahan sehingga perlu dilakukan revisi untuk menghasilkan produk
akhir permainan uno stacko yang siap dan layak digunakan dalam
pembelajaran. Penelitian sampai pada tahap terakhir yaitu uji coba pada
tahap revisi produk tahap akhir.
2. Subjek Penelitian
Subjek yang dimaksud pada penelitian ini yakni Pengembangan
permainan Uno Stacko yang akan diteliti kelayakan Uno Stacko untuk
meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini.
3. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah masalah yang ingin diteliti yaitu
permainan Uno Stacko untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 5-
6 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Desa Padang Luas, Kecamatan
Tambang, Kabupaten Kampar.
4. Teknik Analisis Data
1. Data Proses Pengembangan Produk
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif sesuai prosedur
pengembangan yang dilakukan. Tahap awal pengembangan ini dilakukan
dengan pengumpulan referensi materi. Tahap selanjutnya adalah
pembuatan produk awal berupa permainan uno stacko dan penyusunan
instrumen penilaian. Tahap terakhir adalah penilaian permainan uno
stacko oleh beberapa ahli.
Produk awal Uno Stacko divalidasi oleh ahli media permainan
anak usia dini selanjutnya diperoleh revisi pengembangan tahap I.
Tahapan selanjutnya yaitu penilaian oleh guru yang kemudian akan
dihasilkan revisi produk tahap II. Tahapan berikutnya adalah uji coba
kepada anak- anak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Desa Padang Luas,
Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. yang selanjutnya akan
diperoleh revisi untuk penyempurnaan produk akhir. Dari tahap-tahap
revisi produk tersebut, maka akan dihasilkan produk akhir Uno Stacko
sebagai media permainan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Desa Padang
Luas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
2. Data Kelayakan Produk yang Dihasilkan
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
secara dekriptif dengan satu variabel yaitu kualitas Uno Stacko
berdasarkan kisi-kisi penilaian Uno Stacko yang telah ditetapkan.
Langkah- langkah analisis data kelayakan komik sebagai berikut:
a. Mengubah penilaian data dalam bentuk kualitatif menjadi kuantitatif
b. Data yang terkumpul dihitung skor rata-ratanya
c. Mengubah skor rata-rata menjadi nilai kualitatif
DAFTAR PUSTAKA:

Agung Triharso. (2013). Permainan Kreatif & Edukatif untuk Anak Usia Dini,
Yogyakarta: CV Andi Offset.

Ahmad Susanto, 2012. Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Angelina, M., & Hamdun, D. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Ta‘bīr


Berbasis Permainan Uno Stacko pada Siswa MA Ibnul Qoyyim Putra
Yogyakarta. Al Mahāra: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 5(2), 209-23.

Badru Zaman, dkk. 2016. Media Dan Sumber Belajar TK, Banten: Universitas
Terbuka.

Dadan Suryana, 2016. Pendidikan Anak Usia Dini”Stimulasi Dan Perkembangan


Anak”, Jakarta: Kencana.

Fadillah. 2014. Edutaiment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran


Menarik, Kreatif, dan Menyenangkan, Jakarta: Kencana.

Gustianih, S dan Widajati, W. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran


Konstruktivistik Bermedia Uno Stacko Terhadap Kemampuan Mengenal
Lambang Bilangan Anak Kelompok A. Jurnal PAUD Teratai, 5(2),118-123.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paud-teratai/article/view/14929
diakses April 2023.

Hasnida, 2014. Analisa Kebutuhan Anak Usia Dini, Jakarta: Luxima.

Ilmiyati, 2015. Ilmu Pendidikan Anak, Pekanbaru: Adefa Grafika.

Kamim Zarkasih Putro,(2016) Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Bermain,


Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, 16 (1), 1.
Lilis Madyawati, Strategi Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Kencana,2016) hlm,3

Mira Yanti Lubis, 2019. Mengembangkan Sosial Emosional Anak Usia Dini Melalui
Bermain, Jurnal Ilmiah Generasi Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia
Dini 2 (1) 50.

Roziqin, Muhammad. 2017. Pengaruh Permainan Uno Stacko Terhadap Peningkatan


Fungsi kognitif lansia Di Griya Usila Santo Yosef Surabaya. Skripsi. Fakultas
Keperawatan, Pendidikan Ners, Universitas Airlangga. Surabaya
(Online)file:///D:Proposal/newww/full%20text.pdf diakses April 2023.

Saputri Timur Vilanova Olyvia, dkk. 2021. Pengembangan Permainan UNO


STACKO Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Di Mataram
Tahun Pelajaran 2020/2021, Journal homepage: Jurna FKIP universitas
Mataram.1 (2) 54.

Siti Maemunah, 2016. Kreativitas Guru Paud Dalam Mengembangkan Media


Pembelajaran Melalui Pemanfataan Bahan Alam, XXII (3) 46

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R &
D. Bandung: Alfabeta.

Suyadi, 2013. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional), Pendidikan Anak Usia


Dini Pasal 01,(Jakarta:Sinar Grafika,2003),4

Yuliani Nurani Sujiono, 2010. “Metode Pengembangan Kognitif”, Jakarta:


Universitas Terbuka.

Yuliani Nurani Sujiono, 2014. Metode Pengembangan Kognitif. Tanggerang Selatan:


Universitas Terbuka.
Yusnita,( 2020). Optimalisasi dan Stimulasi Terhadap Perkembangan Kognitif Anak
Usia Dini, Jurnal Pendidikan dan konseling, Vol 3, No 1.
DOKUMENTASI PERMAINAN UNO STACKO
DOKUMENTASI OBSERVASI

Anda mungkin juga menyukai