Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE BERMAIN

DI PAUD NAZARETH OESAPA


Oleh:
Salmon Amiran
email: salmonamtiransa@gmail.com
Prodi IPS, Program PascaSarjana, Universitas Nusa Cendana Kupang

Abstrak
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana efektifitas
penggunaan metode bermain di PAUD Nazareth Oesapa?”. Adapun tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode bermain di
PAUD Nazareth Oesapa. Dalam menganalisis data penulis menggunakan teknik penelitian
kualitatif adalah merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil pengamatan (observasi), wawancara, catatan lapangan, dan studi
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke sintesis, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting, dan mana yang dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Metode pengumpulan data yang penulis
gunakan adalah Observasi, Wawancara, dan Studi Dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa metode bermain dapat membantu anak dalam
meningkatkan daya imajinasi, kemampuan fisik motorik halus dan kasar, keterampilan sosial,
kognitif, emosi melalui metode bermain anak dapat dibimbing dan diarahkan. Anak dapat
mengikuti aturan permainan, mendengarkan penjelasan materi permainan dengan tenang,
senang dan kerjasama dan anak dapat menumbuhkan minat dan kreativitas anak sehingga
kegiatan permainan tidak membosankan.
Kata kunci: Metode Bermain

Abstract
Issues raised in this research is "How can the effectiveness of using the method to
play in PAUD Nazareth Oesapa?”. The objectives to be achieved in this study was to
determine the effectiveness of using the method to play in PAUD Nazareth Oesapa. In
analyzing the data the authors use qualitative research techniques is a process of searching
for and compiling a systematic data obtained from observations (observation), interviews,
field notes, and documentation study, by way of organizing data into synthesis, organize into
a pattern, choose which one important, and what is learned, and make conclusions so easily
understood by myself and others. Data collection methods that I use is observation, interview,
and documentation Studies. The results showed that the method can help children play in
increasing the power of imagination, physical ability fine and gross motor skills, social skills,
cognitive, emotional through methods of playing children can be guided and directed. Kids
can follow the rules of the game, listening to the game with the matter quiet, happy and
cooperation and the child can grow the interest and creativity of children so that the
activities of the game is not boring.
Keywords: Playing Method

PENDAHULUAN Anak memerlukan kasih sayang,


Anak merupakan amanah sekaligus pembinaan, bimbingan khusus agar dapat
karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang berkembang fisik, mental, spiritualnya
senantiasa dijaga harkat, martabat dan hak secara maksimal. Anak adalah investasi
asasi yang melekat sejak anak dilahirkan. yang sangat besar bagi keluarga dan juga

710
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 1, Juni 2016

bangsa. Anak-anak adalah generasi berbagai aktivitas, sehingga konsep-


penerus keluarga sekaligus penerus konsep yang akan diajarkan dapat
bangsa. Di tangan-tangan penerus bangsa ditangkap dengan cepat dan mampu
inilah sejarah negara Indonesia akan bertahan dalam memori anak (Maryatun
dilukiskan. Jika para generasi penerus dan Hayati, 2010).
baik, maka akan baik pula negara yang Banyak orang kurang mengetahui
dipimpinnya. Namun untuk mewujudkan bahwa bermain merupakan bagian paling
generasi yang baik ini tidaklah semudah penting dalam kehidupan seorang anak,
membalikan telapak tangan. Dibutuhkan terutama usia balita dan usia sekolah.
pengorbanan dan perjuangan yang cukup Gejala-gejala umum yang tampak terutama
besar baik dari lingkungan keluarga (orang di kota-kota, anak-anak malah dijejali
tua) dan lingkungan sekolah (guru) untuk berbagai kegitan, baik akademis maupun
mencapainya. non akademis untuk mengejar prestasi.
Masa anak-anak adalah jendela Akibatnya banyak waktu anak-anak tersita
kesempatan emas bagi berbagai peluang untuk mengerjakan berbagai tugas sekolah
tumbuh kembang anak yang tidak maupun mengikuti bermacam-macam les
terulang, baik secara fisik, emosional dan yang belum tentu mereka suka. Anak
sosial. Kurangnya perhatian pada masa mungkin terpaksa melakukan hal itu untuk
anak-anak bahkan sejak usia dini sekedar memenuhi ambisi orang tuanya
mempunyai pengaruh yang terbawa hingga padahal anak-anak perlu diberi
dewasa. Seperti apa seorang anak pada kesempatan untuk bermain dan berkreasi,
masa dewasanya sangat bergantung yang tujuannya sama penting dengan
seberapa perhatian, kasih sayang, dan belajar (Sujiono, 2006).
kepentingan terbaiknya yang diterima Bermain selalu berdasarkan
bahkan sejak usia dini (Budiardjo, 2011). inisiatif anak, kemauan anak dan
Bermain merupakan tuntutan dan dukungan guru, sehingga guru berperan
kebutuhan psikologis dan biologis anak sebagai fasilitator yang senantiasa siap
yang sangat penting. Melalui bermain, melayani anak sesuai dengan
tuntutan akan kebutuhan perkembangan kebutuhannya. Belajar dan bermain bagi
dimensi perkembangan motorik, kognitif, anak menjadi menyenangkan dalam
kreatifitas, bahasa emosi, interaksi sosial, bentuk kegiatan sehari-hari yang dirancang
nilai-nilai dan sikap hidup, dapat untuk anak-anak. Kesenangan bermain
terpenuhi. bermain-main adalah ekspresi yang tidak terhalang melepaskan segala
dan hiburan, yang mencakup kesenangan macam perilaku negatif yang ada dalam
dan tujuan, Baik tubuh dan pikiran. diri anak, melatih kesehatan, dan membuat
Bermain adalah suatu cara bagi anak-anak anak merasa penuh kenyamanan. Dalam
untuk belajar tentang benda-benda dan permainan anak dapat mengekspresikan
berhubungan dengan orang lain (Sujiono, dirinya dan sosialitas. Bermain bukan saja
2006). bahagia, tetapi kreatif dan inovatif.
Bermain dapat memberikan Melalui bermain ditanamkan
kesempatan kepada anak untuk memahami beragam nilai dan aturan hidup. Bermain
dunia, berinteraksi dengan anak lain, sungguh memberi efek yang sangat kuat
mengekspresikan dan mengendalikan dan positif bagi pertumbuhan otak dan
emosi, dan mengembangkan kemampuan seluruh kemanusiaan anak.
simbolik sehingga anak aktif membangun
pengetahuannya. Perkembangan anak Pengertian Bermain
semakin maju jika anak memiliki Dalam kamus Bahasa Indonesia,
kesempatan untuk praktek keterampilan- bermain didefinisikan sebagai melakukan
keterampilan yang diperolehnya. Bermain sesuatu untuk bersenang-senang. jadi
akan banyak melibatkan anak dalam seorang anak yang sedang bermain berarti

711
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 1, Juni 2016

itu sedang melakukan suatu aktivitas yang sering dilakukan, tanpa disadari bahwa ia
menyenangkan dirinya. Bermain itu telah melatih dirinya dalam beberapa
menyenangkan karena dalam bermain kemampuan tertentu sehingga ia memiliki
anak bebas mengekspresikan perasaan- kemampuan baru.
perasaanya, ide-ide ataupun fantasi- Menurut Linda (2006) bermain
fantasinya kadang tidak selaras dengan merupakan peluang bagi anak untuk
kenyataan yang sebenarnya (Sujiono, melakukan berbagai hal. Situasi itulah
2006). Hurlock (1978) mendefinisikan yang membuat anak belajar. Belajar
bermain sebagai aktivitas-aktivitas untuk tentang apa saja. Bermain tentang objek,
memperoleh kesenangan. Lebih lanjut kejadian, situasi dan konsep misalnya:
Hurlock (1978) menegaskan bermain halus dan kasar. Anak juga berlatih
merupakan lawan dari kerja. Jika bermain koordinasi berbagai otot gerak misalnya
dilakukan dengan kesenangan dan otot jari. berlatih mencari sebab akibat dan
kebahagiaan, maka bekerja belum tentu memecahkan masalah. selain itu, melalui
harus dilakukan dengan dengan bahagia, bermain anak berlatih mengekspresikan
jika bermain dilakukan dengan tanpa perasaan, dan berusaha mendapatkan
beban, maka bekerja harus dilakukan sesuatu.
dengan beban kewajiban tertentu, jika Berdasarkan beberapa pendapat di
bermain dilakukan dengan tanpa tujuan atas penulis dapat menyimpulkan bermain
atau hasil, maka bekerja selalu berorientasi merupakan berbagai macam bentuk
pada hasil. kegiatan yang memberikan kepuasan pada
Bermain adalah kegiatan yang diri anak dalam mengamati,
sangat penting bagi pertumbuhan dan mengeksplorasi, berhayal, bahagia,
perkembangan anak. Bermian harus berinteraksi, dalam mengungkapkan segala
dilakukan atas inisiatif anak dan atas pikiran dan perasaan yang ada dalam diri
keputusan anak sendiri (Mutiah, 2010). anak itu sendiri.
Bermain harus dilakukuan dengan rasa
senang, sehingga semua kegiatan bermain Fungsi Bermain
yang menyenangkan akan menghasilkan Fungsi bermain sebagai berikut:
proses belajar pada anak. Masitoh (2007) Moeslichatoen (2004): a) Menirukan apa
bermain suatu kegiatan yang melekat pada yang dilakukan oleh orang dewasa. b)
dunia anak. Bermain adalah kotrat anak. Untuk melakukan berbagai peran yang ada
Solehuddin (1996) menyatakan bahwa dalam kehidupan nyata. c) Untuk
pada intinya, bermain dapat dipandang mencerminkan hubungan dalam keluarga
sebagai suatu kegiatan yang bersifat dan pengalaman hidup yang nyata. d)
volunter, spontan, terfokus pada proses, Untuk menyalurkan perasaan yang kuat. e)
memberikan ganjaran secara intrinsik, Untuk melepaskan dorongan-dorongan
menyenangkan dan fleksibel. Yus (2011) yang tidak dapat diterima. f) Untuk kilas
bermain merupakan suatu yang balik perang-peran yang biasa dilakukan.
menyenangkan. Hampir tidak ada g) Mencerminkan Pertumbuhan. h) Untuk
permainan yang membuat anak tidak memecahkan masalah dan mencoba
senang. Kadangkala, ia berlama-lama berbagai penyelesaian.
dalam satu permainan, pada saat yang lain
ia bermain sesaat atau sebentar saja. Manfaat Bermain
Dalam bermain anak melakukan berbagai Manfaat bermain sebagai berikut:
kegiatan yang berguna untuk a) Manfaat bermain untuk perkembangan
mengembangkan dirinya. Anak aspek fisik.
mengamati, mengukur, membandingkan, Ketika bermain anak mendapat
bereksplorasi, meneliti, dan masih banyak kesempatan untuk melakukan kegiatan
lagi yang dilakukan anak. Situasi seperti yang banyak melibatkan gerakan-

712
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 1, Juni 2016

gerakan tubuh, sehingga membuat diperoleh jika dilakukan melalui


tubuh anak menjadi sehat. selain itu, kegiatan bermain.
anggota tubuh mendapat kesempatan f) Manfaat bermain untuk mengasah
untuk digerakkan, dan anak juga dapat ketajaman penginderaan.
menyalurkan tenaga (energi) yang Penginderaan menyangkut penglihatan,
berlebihan sehingga anak tidak merasa pendengaran, penciuman, pengecapan,
gelisah. dan perabaan. Melalui kegiatan bermain
b) Manfaat bermain untuk perkembangan kelima aspek penginderaan dapat diasah
aspek motorik kasar dan motorik halus. agar anak menjadi lebih tanggap atau
Aspek motorik kasar dapat peka terhadap hal-hal yang berlangsung
dikembangkan melalui kegiatan di lingkungan sekitarnya.
bermain, misalnya anak yang bermain g) Manfaat bermain untuk
kejar-kejaran untuk menangkap mengembangkan keterampilan olah
temannya. Aspek motorik halus dapat raga dan menari.
dikembangkan melalui kegiatan Dalam kegiatan bermain olahraga anak
bermain mewarnai, menggambar melakukan gerakan-gerakan olahraga
bentuk-bentuk tertentu atau meronce seperti berlari, melompat, menendang
berbagai bentuk dengan variasi dan melempar bola sehingga anak akan
berbagai bahan. memiliki tubuh yang sehat, kuat dan
c) Manfaat bermain untuk perkembangan cekatan. Dalam kegiatan menari anak
aspek sosial. melakukan gerakan-gerakan yang lentur
Dengan bermain anak belajar dan tidak canggung-canggung sehingga
berkomunikasi dengan sesama teman anak akan memiliki rasa percaya diri
baik dalam hal mengemukakan isi (Sujiono, 2010).
pikiran dan perasaannya maupun
memahami apa yang diucapkan oleh Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
teman, sehingga hubugan dapat terbina Menurut Masitoh dkk (2007)
dan dapat saling tukar informasi. Pendidikan anak usia dini merupakan
d) Manfaat bermain untuk perkembangan bentuk pendidikan yaitu anak yang berusia
aspek emosi atau kepribadian. 0 sampai dengan 6 tahun. Pendidikan
Melalui bermain anak dapat memiliki peran yang sangat penting untuk
melepaskan ketegangan yang mengembangkan kepribadian anak serta
dialaminya dalam hidupnya sehari-hari. mempersiapkan mereka untuk memasuki
Selain itu, bermain bersama jenjang pendidikan selanjutnya.
sekelompok teman anak akan Pendidikan anak usia dini merupakan
mempunyai penilaian terhadap dirinya jembatan antara lingkungan keluarga dan
sehingga dapat membantu pembentukan masyarakat yang lebih luas yaitu sekolah
konsep diri, rasa percaya diri, dan harga dasar dan lingkungannya.
diri karena ia merasa mempunyai Undang–undang Sistem
kompetensi tertentu. Pendidikan Nasional tahun 2003 pada
e) Manfaat bermain untuk perkembangan pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa
aspek kognitif. pendidikan anak usia dini adalah suatu
Pada usia dini anak diharapkan upaya pembinaan yang ditujukan kepada
menguasai berbagai konsep seperti anak sejak lahir sampai dengan usia enam
warna, ukuran, bentuk, arah, besaran tahun yang dilakukan melalui pemberian
sebagai landasan untuk belajar menulis, rangsangan pendidikan untuk membantu
bahasa, matematika, dan ilmu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
pengetahuan sosial. Pemahaman dan rohani agar anak memiliki kesiapan
konsep-konsep ini lebih mudah dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya

713
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 1, Juni 2016

adalah pendidikan yang diselenggarakan yang diperlukan dalam mendukung


dengan tujuan untuk memfasilitasi penelitian yang sedang dilakukan
pertumbuhan dan perkembangan anak (Iskandar, 2009:121).
secara menyeluruh atau menekankan pada 2. Wawancara
pengembangan seluruh aspek kepribadian Wawancara merupakan bentuk
anak. Pendidikan anak usia dini memberi komunikasi antara peneliti dengan
kesempatan kepada anak untuk subjek yang diteliti dengan mengajukan
mengembangkan kepribadiannya. Oleh pertanyaan-pertanyaan dalam mencari
karena itu, pendidikan anak usia dini perlu informasi berdasarkan tujuan (Iskandar,
menyediakan berbagai kegiatan yang dapat 2009:212).
mengembangkan berbagai aspek 3. Studi Dokumentasi
perkembangan yang meliputi: kognitif, Studi dokumentasi merupakan
bahasa, sosial, emosi, fisik, dan motorik pencarian data mengenai hal atau
(Masitoh dkk, 2007). variabel yang berupa catatan, transkip,
Berdasarkan pendapat beberapa di buku, surat kabar, majalah, agenda dan
atas penulis dapat menyimpulkan bahwa lain sebagainya (Arikunto, 2005).
Pendidikan anak usia dini adalah sebuah Sugiyono (2012) menyatakan
upaya yang dilakukan guru untuk analisis data kualitatif merupakan proses
diberikan kepada anak usia 0 sampai mencari dan menyusun secara sistematis
dengan 6 tahun dalam mempersiapakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan
anak memesuki pendidikan lebih lanjut. (observasi), wawancara, catatan lapangan,
dan studi dokumentasi, dengan cara
METODE mengorganisasikan data ke sintesis,
Jenis penelitian yang digunakan menyusun ke dalam pola, memilih mana
penulis adalah jenis penelitian deskriptif yang penting, dan mana yang dipelajari,
kualitatif yaitu: prosedur penelitian dan membuat kesimpulan sehingga mudah
menghasilkan data deskriptif berupa kata- dipahami oleh diri sendiri maupun orang
kata tertulis maupun lisan dari orang-orang lain.
dan perilaku yang diamati. Penelitian Untuk menganalisis data, penulis
kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah menggunakan teknik analisis kualitatif.
dan bersifat penemuan. Dalam penelitian Sesuatu telaah dengan menggunakan
kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci pemikiran logis dan sistematis untuk
(Moleong, 2007). menggambarkan atau melukiskan
Menurut Iskandar (2009:121) permasalahan dan fenomena yang ada
pengumpulan data dalam penelitian serta menjelaskan secara menyeluruh
kualitatif dapat dilakukan oleh peneliti berdasarkan fakta-fakta yang ada di
dengan menggunakan beberapa teknik. lapangan. Di dalam teknik ini lebih banyak
Dalam penelitian kualitatif teknik dianalisis dengan kata-kata ketimbang
pengumpulan data yang paling populer angka-angka yang berdasarkan pada
digunakan lebih banyak pada observasi, jawaban responden di lapangan.
wawancara dan dokumentasi. Untuk
mendapatkan data atau keterangan sesuai PEMBAHASAN
dengan masalah yang diteliti, maka penulis Bermain merupakan hal penting
menggunakan teknik pengumpulan data yang dibutuhkan anak untuk dapat
sebagai berikut: mengembangkan perkembangan anak.
1. Observasi Bermain ini sangat penting bagi anak
Observasi adalah melakukan sehingga anak dapat mengenal bentuk,
pengamatan, pencatatan secara warna, dan dapat meningkatkan daya
sistematik, kejadian-kejadian, perilaku, imajinasi, kemampuan fisik motorik halus
objek-objek yang dilihat dalam hal lain dan kasar, kemampuan kognitif dan

714
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 1, Juni 2016

kemampuan sosial anak sebagai bekal mengekspresikan pengetahuan yang dia


anak dalam menggapai masa depan nanti. miliki tentang dunia dan kemudian juga
Di PAUD, bermain sangat penting bagi sekaligus bisa mendapatkan pengetahuan
anak untuk diperhatikan. baru, dan semua dilakukan dengan cara
Berdasarkan hasil observasi dan menggembirakan hatinya. Bermain juga
wawancara tanggal 2 juni 2016 dan menambah daya ingat dan kesempatan
pendapat Linda (2006) menunjukkan menalar, inilah sebabnya bermain dapat
bahwa anak dalam meningkatkan daya membantu penyelesaian diri yang baik
imajinasi, kemampuan fisik motorik halus dalam kehidupan karena anak belajar
dan kasar, keterampilan sosial, kognitif, mengatasi masalah sehari-hari dari hasil
emosi melalui metode bermain anak dapat bermain tersebut namun demikian
dibimbing dan diarahkan. Anak dapat mekanisme permainan yang dapat
mengikuti aturan permainan, merangsang kreativitas anak belum di
mendengarkan penjelasan materi ketahui secara jelas.
permainan dengan tenang, senang dan Berdasarkan obeservasi tanggal 5
kerjasama. Mengunakan permainan dapat juni 2016 dapat disimpulkan bermain
menumbuhkan minat dan kreativitas anak adalah metode yang dapat membantu
sehingga kegiatan permainan tidak penyaluran kelebihan tenaga untuk
membosankan. Kegiatan permainan disini memperoleh keseimbangan antara kegiatan
membantu anak dalam meningkatkan dengan menggunakan kekuatan tenaga dan
keterampilan sosial, kognitif dan emosi kegiatan yang memerlukan ketenangan.
sehingga anak tidak bosan untuk berlatih. Kelebihan metode bermain :
Metode bermain ini adalah Anak lebih senang dan tertarik, b) Dapat
kegiatan yang sesuai untuk melatih diikuti oleh seluruh anak, c) Meningkatkan
kerjasama yang ada pada diri anak, keterampilan berhubungan dengan anak
kreativitas anak untuk bermain dan lain, d) Guru dapat berinteraksi langsung
menyelesaikan permainannya akan dengan anak, e) Menyempurnakan
membantu anak menumbuhkan interaksi keterampilan-keterampilan yang dipelajari,
dengan teman dalam kelompok f) Guru dapat langsung mengkelompokkan
bermainnya. Dalam kegiatan bermain yang kegiatan bermain
sudah dilakukan dalam setiap kegiatan, Metode bermain ini merupakan
guru-guru selalu menyisipkan contoh wujud dari penyaluran kegiatan PAUD
kegiatan yang dapat dikembangkan anak Nazareth Oesapa. Dengan bermain, anak
dalam peningkatan daya imajinasi, akan merasa senang dan riang. Dalam
kemampuan fisik motorik halus dan kasar, keceriaan permainan anak, disisipkan
keterampilan sosial, kognitif dan emosi pelajaran oleh guru agar anak mudah
anak. guru-guru juga mengajak anak untuk untuk mengerti. Dalam metode ini, anak
kreatif dalam menyelesaikan permainan diajak untuk bermain bersama memainkan
tersebut dan sejalan dengan keinginan alat peraga sebagai objek pembelajaran.
anak, cara anak melakukan permainan
berinteraksi atau bekerjasama ketika KESIMPULAN
kegiatan berlangsung. Penggunaan metode bermain
Metode bermain memberikan merupakan metode pembelajaran yang
kesempatan kepada anak untuk efektif sehingga anak membangun
mengembangkan kreativitas, maka berarti pengetahuannya, dapat berinteraksi sosial
kreativitas itu bisa tampil dini dalam dengan temannya, bebas tanpa beban dan
kehidupan anak dan terlihat pada saat ia anak merasa senang, hal ini mendorong
bermain, karena ketika bermain anak anak ikut aktif dalam pembelajaran
berimajinasi dan mengeluarkan ide-ide sehingga dapat meningkatkan
yang tersimpan di dalam dirinya. Anak perkembangan anak usia dini.

715
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 1, Juni 2016

SARAN Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain


Berdasarkan hasil penelitian yang Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana
diperoleh, maka penulis dapat Prenada Media Group.
mengemukakan saran sebagai berikut: Padmonodewo, Soemiarti. 2000.
1) Guru hendaknya menggunakan metode Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta
pembelajaran yang tepat, menarik, dan : PT. Rineka Cipta.
menyenangkan agar dapat mendorong Solehudin, 1996. Kurikulum Pendidikan
minat dan antusias anak dalam Taman Kanak-Kanak dan Pedoman
mengikuti pembelajaran serta tujuan Penyusunan Silabus. Jakarta :
dapat tercapai dengan baik. Depdiknas Dirjen Dikti.
2) Mengingat metode bermain dapat Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
meningkatkan perkembangan anak usia Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
dini, guru hendaknya menerapkan Kualitatif, dan R dan C. Bandung:
metode ini serta sering melakukan Cv Alfabeta.
pendekatan secara emosional sehingga Sujiono, Yuliani Nurani. 2006. Metode
anak merasa nyaman dan senang Pengembangan Kognitif. Jakarta:
mengikuti pembelajaran. Universitas Terbuka.
. 2010. Bermain Kreatif
Berbasis Kecerdasan Jamak.
Jakarta: PT Indeks.
DAFTAR PUSTAKA Yus, Anita. 2011. Penilaian
Perkembangan Anak Taman Kanak-
Arikunto, S. 2005. Manajeman Penelitian. Kanak. Jakarta: Kencana Prenada
Jakarta: Rineka Cipta. Media Group.
Budiardjo, Tri. 2011. Pelayanan Anak
Yang Holistik. Yogyakarta: ANDI.
Hurlock B. Elizabeth. 1978.
Perkembangan Anak: Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Iskandar. 2009. Metode Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada.
Linda, C. 2006. Metode Praktis
Pembelajaran Berbasis Multi
Intelegences. Jakarta: Intuisi Pres.
Maryatun, Eka Budi dan Hayati, Nur.
2010. Pengembangan Program
Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta
Masitoh, Ocih, Heny, DJ. 2007. Strategi
Pembelajaran TK. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Moeslichataen, R. 2004. Metode
Pengajaran Di Taman Kanak-
Kanak. Jakarta: PT Rineka. Cipta.
Moleong, Lexy J. 2007 Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.

716

Anda mungkin juga menyukai