Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mery Sundari

Nim : 2287210033
Kelas : 3B Pendidikan Khusus
Analisis Hakikat Sains dan Peranannya dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Kata sains berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”sayatahu”. Dalam
Bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti pengetahuan. Sehingga
Science secara harfiah berarti ilmu yang mempelajari mengenai alam atau mempelajari
peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Pengetahuan sains sangat penting dipelajari baik oleh anak-anak normal maupun anak-
anak yang mengalami ketunaan. Sain diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia, seperti: untuk mengetahui nama-nama tumbuhan dan hewan,
untuk mengetahui nama-nama alat pencernaan, untuk mengetahui pengelompokan pada
tumbuhan dan hewan. Sebagai contoh hewan yang ada di sekitar, misalnya: kambing, kucing,
ayam memiliki pengelompokan yang berbeda-beda dan sebagainya.

Pembelajaran sains yang diberikan kepada anak tunarungu dapat membantu mereka
untuk lebih memahami secara mendalam diri mereka sendiri dan alam sekitar sehingga
mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat menghubungkan
pengalaman belajar yang didapat dari sekolah dengan pengalaman belajar yang didapat dari
rumah atau sebaliknya.

Belajar sains merupakan belajar tentang suatu proses penemuan dari fakta-fakta dan
konsep-konsep yang sudah ada di alam sekitar kemudian disusun dan diuji melalui suatu
penyelidikan. Bagi anak tunarungu, belajar sains merupakan belajar tentang alam visual yang
berada di dekat mereka, mereka dapat melihat dan merabanya. Akan tetapi, seringkali anak-
anak tunarungu mengalami kesulitan dalam menggambarkan dan menjelaskan sesuatu
dengan kata-kata.

Anak yang menderita tunarungu tidak dapat belajar semudah dan secepat kebanyakan
orang. Mereka mengalami kesulitan belajar akibat keterbatasan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain. Padahal, seringkali anak-anak tunarungu memiliki potensi intelegensi
yang sama dengan anak normal. Tetapi hal ini sering dianggap tidak berarti oleh sebagian
orang disebabkan karena keterbatasan mereka dalam berkomunikasi.
Dengan adanya pembelajaran sains bagi anak tunarungu, diharapkan dapat merubah
pendapat orang tentang mereka. Walaupun mereka tidak dapat menjelaskan pengetahuan
dengan kata-kata, anak-anak tunarungu dapat mengekspresikan pengetahuan sainsnya dengan
cara menggunakan bahasa isyarat atau dengan cara mempraktekkan apa yang mereka ketahui
dengan benda-benda visual seperti alat peraga, miniatur benda-benda, puzzle buah-buahan
atau hewan, gambar-gambar, buku-buku pelajaran yang bergambar dan sejenisnya. Belajar
sains itu tidak harus dengan kata-kata, tetapi dapat langsung dilihat, sehingga potensi alami
anak tunarungu dapat ditunjukkan kepada orang lain tanpa merasa dibatasi oleh keterbatasan
kemampuan komunikasi mereka.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi guru SLB untuk mengetahui bagaimana
mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak yang mengalami kelemahan pendengaran dan
metode pengajaran apayang sesuai untuk menolong mereka. Dengan mengetahui metode
pengajaran khusus untuk anak tunarungu, diharapkan guru SLB dapat menetapkan metode
mengajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak tunarungu sehingga kegiatan belajar
mengajar sains dapat berjalan dengan semaksimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai