Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Tunas Cendekia ISSN 2622-0849 (Media Cetak)

ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/tunascendekia ISSN 2622-0849 (Media Online)

Pengenalan Konten Life Science Pada Anak Usia Dini Melalui Kegiatan
Fun Cooking Kapurung

Azria Asis1 & Rosdianah2


12
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, FTIK, IAIN Palopo │email: azria@gmail.com │rosdiana@gmail.com

Abstrak: Pembelajaran sains bagi anak usia dini ditujukan agar anak memiliki kemampuan
memecahkan masalah, memiliki sikap ilmiah dan mengasah kepekaan panca indera dalam
bereksplorasi untuk memahami lingkungan sekitar. Kemampuan tersebut dapat terwujud secara ideal
hanya melalui pelaksanaan pembelajaran sains yang dilaksanakan melalui konten-konten sains yang
dikemas sesuai dengan tingkatan usia dan karakterisitk perkembangan anak: menyenangkan, banyak
bergerak dan dekat dengan kehidupan anak sehari-hari. Kegiatan yang sesuai dengan hal tersebut
adalah kegiatan fun cooking kapurung. Pada kegiatan ini, anak dilibatkan secara aktif pada kombinasi
unsur-unsur kegiatan kapurung seperti bahan dan proses serta dikaitkan dan disesuiakan dengan
indikator target serta instruksi pembelajaran yang digunakan guru di selama proses pembelajaran
berlangsung.
Kata Kunci: life science, kegiatan fun cooking, kapurung

Abstract: Science learning for early childhood is intended so that children have the ability to solve
problems, have a scientific attitude and hone the senses of the five senses in exploring to understand
the surrounding environment. This ability can be realized ideally only through the implementation of
science learning carried out through science content that is packaged in accordance with the age
level and characteristics of child development: fun, lots of movement and close to children's daily
life. Activities that are in accordance with this are fun cooking kapurung activities. In this activity,
children are actively involved in a combination of elements of kapurung activities such as materials
and processes and are linked and adjusted with target indicators and learning instructions used by
the teacher throughout the learning process.
Keywords: life science, kegiatan fun cooking, kapurung.

 Corresponding author : JURNAL TUNAS CENDEKIA


Address : PIAUD IAIN Palopo Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Phone : 085770093045 Institut Agama Islam Negeri Palopo
Alamat : Jl Agatis Balandai Kota Palopo.Tel / fax :
0471 22076 / 0471 325195

22
JURNAL TUNAS CENDEKIA
Volume 1, Edisi 1, April 2018

PENDAHULUAN ayam sebagai hewan berkaki 2 dan sapi


Standar Tingkat Pencapaian berkaki 4.
Perkembangan Anak, life science Demikian juga halnya ketika guru
merupakan salah satu muatan belajar yang membelajarkan pengklasifikasian
diturunkan dan disesuaikan dengan aspek tumbuhan sebagai bahan pembuatan
perkembangan kognitif anak usia dini (0-6) kapurung pada pembelajaran dengan
tahun. Life science meliputi fakta, konsep, indikator pengklasifikasian tumbuhan yang
teori, prinsip dan hukum yang berkaitan dapat berbuah dan tidak dapat berbuah.
dengan tumbuh-tumbuhan, binatang atau Pada prosesnya anak terlibat memegang,
hewan, hubungan antara tumbuhan dan memotong dan memasukkan sayur kedalam
hewan, serta aspek-aspek kehidupan 2 bejana yang berbeda, proses ini melalui
dengan lingkungannya. instruksi guru agar anak dapat membedakan
Konten-konten life science melatih tumbuhan yang berbuah dan tidak berbuah.
anak menggunakan panca inderanya; Berdasarkan hal tersebut, dapat
melihat, meraba, membau, merasakan dan dilihat bahwa kapurung melibatkan anak
mendengar. Semakin banyak keterlibatan untuk memahami life science melalui
indera dalam belajar, anak semakin keterlibatan secara langsung pada proses
memahami yang dipelajari. Anak dan pengolahan bahan-bahannya. Hal ini
memeroleh pengetahuan baru hasil sesuai dengan prinsip pembelajaran sains
penginderaanya dengan berbagai benda bagi Anak Usia Dini yang terlibat langsung
disekitarnya. Terlebih ketika anak bermain dan ikut berproses. Didukung juga dengan
bersama dengan temannya, anak lebih eksistensi kapurung sebagai masakan khas
terlatih untuk bekerja sama dan secara daerah Sulawesi Selatan yang dikenal luas
impulsif memeroleh bimbingan dan sering melibatkan anak-anak.
(scafolding) dari teman yang tingkatan Idealitas diatas mendorong peneliti
perkembangannya lebih tinggi. Salah satu mengintegrasikan kapurung dalam
kegiatan yang menjadi media bagi anak pembelajaran life science di TK Estika Kota
dalam mewujudkan hal tersebut adalah fun Palopo. Pada kenyataannya proses tersebut
cooking. membuat anak dapat memahami
Kegiatan fun cooking anak dapat pengklasifikasian hewan dan tumbuhan
mengeksplorasi secara langsung hewan dan yang masih konvensional. Guru hanya
tumbuhan yang digunakan sebagai bahan menjelaskan kegiatan melalui gambar
pembuatan kapurung hal tersebut dapat kepada anak, hanya menceritakan proses
dicantumkan pada indikator ciri-ciri hewan kegiatan yang akan dilakukan.
berkaki 2 dan berkaki 4. Pada prosesnya Berdasarkan berbagai paparan di atas,
anak langsung terlibat memegang, peneliti melakukan pengembangan
memotong, dan memindahkan daging konseptual pengenalan life science melalui
tersebut dalam bejana. Proses ini melalui kegiatan fun cooking masakan tradisional
instruksi guru anak memahami ciri-ciri kapurung. Bahan dan proses pembuatan

23
Pengenalan Konten,,,
Rosdianah

kapurung terintegrasi pada komponen mengikuti tujuan dan nilai sains untuk anak
pembelajaran life science yang dirancang usia dini secara umum.
berdasarkan situasi kegiatan memasak yang Karen Worth dan Sharon Grollman
menyenangkan bagi anak. juga menjelaskan batasan life science untuk
Life science secara familiar dikenal dalam anak usia. dini adalah sebagai berikut:
bahasa inggris yaitu life science, secara
“Life science for young children is
diktif dapat diturunkan dari dua kata yaitu
about maintaining this fascinantion
kata life dan science. Life (dalam bahasa throught the close and often
inggris) berarti hidup sedangkan science systematic observastion plants and
dapat diartikan sebagai sains atau ilmu; animals, including themselves. it is
singkatnya life science dapat disarikan about guiding children to begin to
menjadi ilmu tentang mahluk hidup. think about living thing; what they
Sementara itu, Ali Nugraha menyebutkan look like, how they live, and how they
change. That is, the life science
life science atau lebih dikenal ilmu hayati
program in the early childhood
merupakan bidang kajian sains yang clasroom focuses both on the
meliputi botani, zoology, dan ekologI. caracteristic of an organism and how
Terkait konten life science, The it lives in its natural environment
Empire State Development outside of the classroom. At the same
CorporationGovernment of New York times, it encourages children to treat
all things and their environments with
dalam Wikipedia International menjelaskan care and respect.”
bahwa “The life sciences comprise the
Penjabaran di atas menekankan, life
fields of science that involve the scientific
science dalam pendidikan anak usia dini
study of living organisms – such as
terkait dengan bagaimana anak
microorganisms, plants, animals, and
mengobservasi hewan dan tumbuhan,
human beings – as well as related
bagaimana anak dapat berfikir tentang
considerations like bioethics”. Dengan
mahluk hidup, bagaimana kehidupan
maksud yang sama, definisi ini juga menitik
mahluk hidup dan bagaimana mahluk hidup
beratkan bahwa life science merupakan
dapat tumbuh dan berkembang.
lingkup ilmu science yang banyak
Singkatnya, anak dapat memahami
membahas tentang mahluk hidup atau
karakteristik mahluk hidup dan bagaimana
organisme seperti mikroorganisme,
ia bisa bertahan hidup di alam bebas.
tumbuhan, hewan, manusia dan lingkungan
Pada sumber yang berbeda,
hidup.
Rossalind Charlesworth dan Karen K. Lind
Life science merupakan salah satu
dalam bukunya Math and Science for
konten atau lingkup kajian sains untuk anak
Young Children memberikan batasan
usia dini selain fysical science (ilmu fisika)
konten life science untuk anak usia dini;
dan dan earth sceince (ilmu geografi). Oleh
mereka menyatakan bahwa konsep dasar
karena itu, tujuan dan nilai life science,

24
JURNAL TUNAS CENDEKIA
Volume 1, Edisi 1, April 2018

untuk memahami life science adalah HASIL DAN PEMBAHASAN


dengan memahami materi tentang Kondisi Pembelajaran Life Science di
tumbuhan, hewan dan mahluk hidup TK Estika Kota Palopo
Berdasarkan hal tersebut, dapat Konten pembelajaran life science di
ditarik kesimpulan bahwa pemahaman life TK Estika Kota Palopo telah mengacu pada
konten pembelajaran life science yang ada
science adalah kemampuanseorang anak
pada kurikulum 2013. Pada
dalam mengklasifikasikan, mencontohkan,
pelaksanaannya, anak belum dapat
menyimpulkan, membandingkan, serta dilibatkan secara aktif pada proses
menjelaskan suatu fakta, konsep, atau pembelajaran yang meliputi proses
prinsip yang terdapat dalam materi pengamatan, penalaran, dan pengumpulan
karakteristik hewan dan tumbuhan, habitat informasi. Pada pembelajaran tersebut anak
hewan dan tumbuhan serta pengenalan hanya mendengarkan penjelasan dan
tubuh manusiayang diperolehnya melalui instruksi; setelah itu anak memilih kegiatan
sesuai dengan arahan dari guru.
komunikasi dengan orang lain baik secara
Meski demikian, guru telah
tulisan, verbal maupun piktorial.
melaksanakan pembelajaran di dalam kelas
menggunakan model pembelajaran
METODE kelompok. Model ini digunakan guru
Penelitian ini menggunakan dengan berfokus pada beberapa metode
pendekatan mix method dengan metode utama seperti metode bercakap-cakap,
Penelitian dan Pengembangan (Research tanya jawab dan pemberian tugas. Dalam
and Development). Proses pengembangan prosenya, dalam pembelajran guru juga
menafaatkan media pembelajaran visual
difokuskan siswa kelas B di TK Estika Kota
berbentuk gambar hewan dan tumbuhan.
Palopo Sulawesi Selatan.
Disamping itu, permbelajaran life
Kerangka acuan pengembangan science juga telah dilaksanakan secara
model pembelajaran dalam penelitian ini tematik. Namun, belum menunjukkan
diadopsi dan dimodifikasi sesuai kebutuhan integrasi yang ideal dengan pembelajaran-
lapangan. Model yang diguanakan adalah pembelajaran lain; meskipun media dan
desain instruksional Dick and Carey yang sumber belajar life science yang tersedia
cukup memadai. Bahkan topografi halaman
dioperasionalkan menjadi beberapa fase
sekolah yang rimbun dan dipenuhi
pembelajaran antaralain: (a) pre tes,
pepohonan memungkinkan pembelajaran
pengembangan indikator dan analisis dapat dijalankan secara alami. Akan tetapi
karakteristik siswa, (b) penetuan indikator potensi-potensi pembelajaran tersebut
target, proses dan bahan masakan sehingga belum dapat dimanfaatkan dan
kapurung, serta instruksi guru, dan (c) pos dilaksanakan berdasarkan prinsp-prinsip
tes. pembelajaran life science.

25
Pengenalan Konten,,,
Rosdianah

Dapat disimpulkan bahwa kondisi karakteristik siswa (3) indikator target (4)
objektif pembelajaran life science di TK bahan kapurung, proses pembuatan dan
Estika Palopo antara lain: (1) konten instruksi guru (5) pos tes pemahaman life
pembelajaran telah mengacu pada science.
kurikulum yang berlaku, (2) pada proses Tahap pre tes: sebelum melakukan
pembelajaran, belum terlihat keterlibatan kegiatan fun cooking, guru terlebih dahulu
anak secara nyata; pembelajaran hanya melakukan pre test untuk mengetahui
terpusat pada guru dan berlangsung secara kemampuan life science awal siswa. Pre tes
pasif, (3) pembelajaran life science telah dikembangkan berdasarkan teori terkait
mengacu pada pembelajaran tematik dengan instrumen pemahaman life science
PAUD. Berdasarkan hal tersebut, sudah divalidasi dan diuji lapangan. Pre tes
pengembangan pembelajaran life science ini penting sebagai acuan dasar dalam
sangat mungkin untuk dilakukan. mengembangkan indikator serta penentuan
keterlibatan siswa pada proses fun cooking
Perencanaan dan Pengembangan Model kapurung.
Berdasarkan hasil analisis kondisi Tahap pengembangan indikator dan
pembelajaran, maka dapat dirancang analisis karakteristik siswa: pada tahap ini
ancangan model pembelajaran life science guru melihat dan menganalisis karakteristik
melalui kegiatan fun cooking kapurung yang menyangkut potensi dan minat siswa
sebagai berikut: dalam pembelajaran. Potensi kaitannya
dengan pemahaman awal life science siswa
yang diperoleh dari pre tes, sementara
minat cenderung ke arah hal-hal yang
menyebabkan siswa termotivasi termasuk
gaya belajar. Hal ini akan digunakan untuk
mengembangkan indikator yang lebih
sesuai dengan karakteristik siswa.
Tahap penentuan indikator target:
indikator target dipilih dari hasil
pengembangan indikator pada target
Gambar 1. Ancangan Model Pembelajaran sebelumnya. Sehingga indikator target yang
Pengenalan Life Science Melalui Fun terpilih tersebut pada tahap ini disesuaikan
Cooking Kapurung dengan bahan proses dan instruksi yang
Pada ancangan model di atas, terdapat digunakan guru dalam kegiatan fun
beberapa tahapan pelaksanaan cooking. Indikator target tersebut antara
pembelajaran life science melalui fun lain (1) Anak mampu membandingkan ciri-
cooking kapurung. Tahapan tersebut antara ciri morfologis hewan berkaki 2 dengan
lain (1) pre tes pemahaman life science, (2) berkaki 4 (2) Mampu mengklasifikasikan
pengembangan indikator dan analisis tumbuhan yang dapat berbuah dan tidak

26
JURNAL TUNAS CENDEKIA
Volume 1, Edisi 1, April 2018

dapat berbuah (3) Mampu dengan instrumen tes yang digunakan pada
mengklasifikasikan hewan yang hidup di pre tes. Hasilnya, digunakan untuk
darat dan di laut (4) Mampu mengevaluasi proses pelaksanaan
membandingkan bentuk hewan yang hidup pembelajaran life science melalui fun
di darat dan hidup di laut (5) Mampu cooking kapurung. Hal ini lebih lanjut
mengklasifikasikan tumbuhan yang hidup digunakan untuk mengetahui kelebihan dan
di darat dan di air. kekurangan pembelajaran yang terjadi.
Tahap pengorganisasian dan Kelebihan dan kekurangan ini dijadikan
pelaksanaan bahan kapurung, proses dasar untuk menelusuri bagian mana
pembuatan serta instruksi guru: Tahap ini komponen pembelajaran yang masih
merupakan tahapan inti, dimana pada tahap membutuhkan perbaikan dan
ini anak dilibatkan langsung pada proses pengembangan lebih lanjut.
fun cooking untuk membuat masakan Pembahasan
tradisional kapurung. Bahan, proses, Secara prosedural, penerapan model
indikator target dan intruksi guru akan ini diawali dengan perumusan indikator dan
disesuaikan sehingga proses pembelajaran assesmen awal kemampuan life science
benar-benar dapat melibatkan anak dengan awal anak. Indikator dan assesmen ini
baik sehingga indikator capaian saling berkaitan dan mengacu pada aspek
pembelajaran dapat tercapai. Dalam hal ini, perkembangan anak ketika melakukan
guru memasangkan dan menyesuaikan kegiatan fun cooking seperti: Nam, kognitif,
antara indikator capaian dengan bahan dan bahasa dan sosem. Setelah itu pada proses
juga proses pembuatan kapurung. Sebagai selanjutnya guru memberikan pemahaman
contoh ketika indikator targetnya adalah ketika melakukan proses fun cooking
membandingkan ciri-ciri morfologis hewan kapurung, Sehingga indikator target yang
berkaki 2 dan berkaki 4. Anak dapat terpilih tersebut pada tahap ini disesuaikan
mempersiapkan daging ayam dan sapi dengan bahan proses dan instruksi yang
kemudian memasukkan didalam bejana digunakan guru dalam kegiatan fun
yang sudah diberi label “hewan berkaki 2 cooking.
dan hewan berkaki 4”. Dari proses tersebut, Tahap ini merupakan tahapan inti,
Guru membimbing anak untuk dimana pada tahap ini anak dilibatkan
mengklasifikasikan ciri-ciri morfologis langsung pada proses fun cooking untuk
ayam dengan sapi. Dengan memasukkan membuat masakan tradisional kapurung.
daging sapi dan ayam kedalam bejana yang Bahan, proses, indikator target dan intruksi
sesuai label. Dari proses itu, anak secara guru akan disesuaikan sehingga proses
langsung melakukan pembedaan terhadap pembelajaran benar-benar dapat melibatkan
hewan berkaki 2 dan 4. anak dengan baik sehingga indikator
Tahap pos tes pemahaman life capaian pembelajaran dapat tercapai. Pada
science: pada tahap ini guru melaksanakan intinya pembelajaran Kegiatan pengenalan
tes kembali menggunakan tes yang sama

27
Pengenalan Konten,,,
Rosdianah

life science pada usia Taman Kanak-kanak pembelajaran ini melibatkan kegiatan fun
sebaiknya disesuaikan dengan tingkat cooking masakan tradisioal Kapurung pada
perkembangan anak. Guru memberikan bahan dan proses pembuatannya. Pada
kegiatan pembelajaran yang intinya pembelajaran Kegiatan pengenalan
memungkinkan anak menemukan sendiri life science pada usia Taman Kanak-kanak
fakta dan konsep sederhana tersebut. Dalam sebaiknya disesuaikan dengan tingkat
Pengenalan Life Science Melalui Kegiatan perkembangan anak. Guru memberikan
Fun Cooking Kapurung anak mencoba kegiatan pembelajaran yang
melakukan proses yaitu: mengamati, memungkinkan anak menemukan sendiri
mengolongkan, mengukur, menguraikan, fakta dan konsep sederhana tersebut. Dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi Pengenalan Life Science Melalui Kegiatan
dan menarik kesimpulan. Fun Cooking Kapurung anak mencoba
pada indikator target guru melakukan proses yaitu:
menentukan indikator yang berkaitan pada indikator target guru
dengan kegiatan fun cooking kapurung, menentukan indikator yang berkaitan
mengenal bahan, dan proses awal sampai dengan kegiatan fun cooking kapurung.
akhir dan mampu membedakan mana Rumusan indikator disesuaikan dengan
hewan yang hidup di darat dan dilaut, kegiatan yang telah dilakukan. Indikator
bagaimna ukuran hewan yang hidup di tersebut antara lain: (4) Anak mampu
darat dan di laut, tumbuhan yang berbuah membandingkan ciri-ciri morfologis hewan
dan tidak berbuah melalui bimbingan dan berkaki 2 dengan berkaki 4, (7) Mampu
pengarahan guru tentang kemampuan dan mengklasifikasikan tumbuhan yang dapat
pengalaman belajar menjadi sumber belajar berbuah dan tidak dapat berbuah, (11)
anak dan memperoleh kegembiraan dari Mampu mengklasifikasikan hewan yang
kegiatan fun cooking. hidup di darat dan di laut, (12) Mampu
Meski demikian dalam penerapan membandingkan bentuk hewan yang hidup
model mix method dengan metode di darat dan hidup di laut, (14) Mampu
Penelitian dan Pengembangan (Research mengklasifikasikan tumbuhan yang hidup
and Development) hal ini bersandar pada di darat dan di air.
pertimbangan teoritis bahwa pemerosesan Indikator 4: Membandingkan ciri-ciri
informasi dalam otak ditentukan oleh gaya morfologis hewan berkaki 2 dan berkaki 4.
belajar masing-masing anak. Artinya gaya Anak dapat mempersiapkan daging ayam
belajar auditori visual dan kinesteik dan sapi kemudian memasukkan didalam
menentukan cara dan jenis informasi yang bejana yang sudah diberi label “hewan
sesuai bagi anak untuk dapat memahami berkaki 2 dan hewan berkaki 4”. Dari
dan menyerap informasi ketika belajar. proses tersebut, Guru membimbing anak
Berdasarkan kondisi pembelajaran di untuk mengklasifikasikan ciri-ciri
lapangan, maka proses pembelajaran life morfologis ayam dengan sapi. Dengan
science yang dikembangkan dalam memasukkan daging sapi dan ayam

28
JURNAL TUNAS CENDEKIA
Volume 1, Edisi 1, April 2018

kedalam bejana yang sesuai label. Dari tersebut secara tidak langsung anak dapat
proses itu, anak secara langsung melakukan mengenal jenis tumbuhan yang berbuah.
pembedaan terhadap hewan berkaki 2 dan Indikator 12: Membandingkan
4. bentuk tubuh hewan yang hidup di darat
Indikator 7: Mengklasifikasikan dan di air. Anak dapat mencampur semua
tumbuhan yang dapat berbuah dan tidak bahan yang telah diproses, mulai dari
dapat berbuah. Anak dapat memisahkan langkah awal sampai akhir. Dari proses
tumbuhan yang berbuah dan tidak berbuah tersebut guru mengamati kegiatan yang
sesuai dengan bejana yang telah diberi dilakukan oleh anak. Setelah proses
label. Dari proses tersebut, Guru tersebut selesai anak sudah mampu
membimbing anak untuk menyebutkan bagaimana ukuran hewan
mengklasifikasikan tumbuhan yang dapat yang hidup di darat dan di air.
berbuah dan tidak dapat berbuah. Dari Setelah kegiatan fun cooking
proses tersebut anak secara langsung dapat kapurung selesai, guru berdiskusi dengan
melakukan pemisahan antara tumbuhan anak tentang apa saja yang telah dilakukan
yang dapat berbuah dan tidak berbuah. dan kegiatan mana yang paling disukai
Indikator 11: Mengklasifikasikan anak pada saat proses berlangsung sehingga
hewan yang hidup didarat dan dilaut. Anak anak dapat memperoleh manfaat dari proses
dapat menyebutkan hewan yang hidup kegiatan fun cooking sekaligus guru dapat
didarat dan dilaut. Dari proses tersebut guru mengetahui bagian mana dari bahan
melakukan tanya jawab dengan anak. Dari pembelajaran yang masih belum dipahami
proses tersebut secara tidak langsung anak oleh sebagian anak.
memberikan respon atas pertanyaan yang
diberikan oleh guru. SIMPULAN
Indikator 14: mengklasifikasikan Berdasarkan pembahasan diatas
tumbuhan yang hidup didarat dan di air. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran life
Anak dapat menyebutkan tumbuhan yang science yang dilakukan di TK Estika Kota
hidup didarat dan di air dari proses tersebut Palopo, anak dapat memahami beberapa
guru membimbing anak untuk konsep sains yang bersifat abstrak, tetapi
memasukkan sayur kedalam bejana. tetap dengan memberikan contoh nyata
Dengan proses itu secara tidak langsung yang konkret dan praktek langsung.
anak telah mengetahui mana tumbuhan Dengan demikian maka anak dapat
yang hidup di darat dan di air. menikmati kegiatan yang dilakukan seperti:
Indikator 7/5: Memberikan contoh Pengenalan hewan dan tumbuhan.
tumbuhan yang dapat berbuah. Anak dapat Melalui kegiatan fun cooking guru
mengulek berbagai tumbuhan yang berbuah dapat mengetahui kemampuan awal anak
(lombok dan kacang) dari proses tersebut karena pada tahap ini anak terlibat langsung
guru memberikan pengetahuan tentang dalam melakukan kegiatan fun cooking dan
tumbuhan yang berbuah. Setelah proses mengembangkan aspek-aspek yang ingin

29
Pengenalan Konten,,,
Rosdianah

dicapai serta indikator yang ingin Ali, Pengembangan Pembelajaran Sains, h.


dikembangkan melalui pre tes. 99. Chalufour and Karen Worth,
Setelah melakukan proses Science in KindergartenA reading
from the CD accompanying
pembuatan kapurung maka anak dapat
Developmentally Appropriate
mengklasifikasikan hewan yang berkaki 2 Practice in Early Childhood
dan berkaki 4, membedakan tumbuhan Programs Serving Children from
yang berbuah dan tidak berbuah serta dapat Birth through Age 8, Third
mengetahui ukuran hewan yang hidup Edition, (USA: NAYC, 2006).
didarat dan di air. Dengan adanya Keren Worth dan Sharon Grollman, Worm
keterlibatan anak secara langsung dalam Shadows and WhirlpoolsScience
kegiatan fun cooking kapurung dapat in The Early Childhood Education.
memberikan pengalaman, keterampilan dan EDC Newton. Washington, 2003.
pengetahuan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terimakasih yang setinggi-
tingginya kepada para redaksi dan editor
Jurnal Tunas Cendekia yang telah
mengupayakan artikel ini sehingga
penerbitannya sesuai dengan yang
diharapkan. Selain itu, ucapan terimakasih
yang tidak terhingga juga dihaturkan
kepada kolega, teman sejawat dan berbagai
pihak yang telah membantu penyelesaikan
artikel ini hingga akhir.

DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia, “Life Science”, Wikipedia
Online; www.wikipedia.org,
(Diakses, 20 September 2017).
Keren Worth dan Sharon Grollman, Worm
Shadows and WhirlpoolsScience
in The Early Childhood Education.
EDC Newton. Washington, 2003.
Acramento, Preschool Learning
Foundation; History Social
Science and Science (California:
CDE Press, 2012).

30

Anda mungkin juga menyukai