E
DASAR PROBABILITAS
P
Modul 5. Pengantar Statistik
OUTLINE
S
• Pendahuluan
N
• Makna dan kegunaan konsep Probabilitas
E
• Pendekatan klasik dan relative
P
• Sifat Probabilitas
• Review teori himpunan dan keterkaitannya dengan konsep
probabilitas
• Dasar hukum Probabilitas
• Permutasi
• Kombinasi
• Tugas
3
PENDAHULUAN (1/2)
S
• Dalam kehidupan sehari-hari banyak kejadian (event) yang sulit
N
diketahui dengan pasti, apalagi untuk kejadian yang akan
E
datang.
P
• Pada prinsipnya, meskipun sulit diketahui, namun fakta-fakta
yang ada bisa menuju derajat kepastian / derajat keyakinan
(degree of belief) bahwa sesuatu akan terjadi.
• Derajat / tingkat kepastian atau keyakinan dari munculnya hasil
percobaan statistik disebut Probabilitas (Peluang).
4
PENDAHULUAN (2/2)
S
• Probabilitas : besarnya kesempatan (kemungkinan) suatu
N
peristiwa akan terjadi.
E
• Range berkisar antara 0 - 1, di mana “0” menyatakan bahwa
P
peristiwa pasti tidak akan terjadi, dan “1” menyatakan bahwa
peristiwa pasti terjadi.
5
S
• Kuantifikasi dari ketidakpastian dan penilaian pengaruhnya
N
pada perilaku dan perancangan suatu sistem.
E
• Variabel acak, yaitu variabel yang tidak dapat diramalkan
P
dengan pasti. Kepastian nilai variabel ini hanya dapat
diramalkan dengan probabilitas.
• Pemodelan atau penaksiran dari data yang terbatas.
6
DEFINISI DASAR
S
• Eksperimen/percobaan probabilitas adalah segala
N
kegiatan dimana suatu hasil (outcome) diperoleh.
E
• Ruang sampel adalah himpunan seluruh kemungkinan
P
outcome dari suatu eksperimen/percobaan. Biasanya
dinyatakan dengan S. Banyaknya outcome dinyatakan
dengan n(S).
• Peristiwa/kejadian adalah himpunan bagian dari outcome
dalam suatu ruang sampel.
7
Contoh
Dilakukan eksperimen, yaitu memeriksa 3 buah kapasitor
satu persatu secara berurutan dan mencatat kondisi
S
kapasitor tersebut dengan memberi notasi B untuk
N
kapasitor yang baik dan R untuk yang rusak.
E
Maka ruang sampel pada eksperimen probabilitas
P
pemeriksaan tersebut adalah S = {BBB, BBR, BRB, RBB, BRR,
RBR, RRB, RRR}. Jumlah outcome dalam ruang sampel S
adalah n(S) = 23 = 8.
Jika A menyatakan peristiwa diperoleh satu kapasitor
yang rusak, maka A = {BBR, BRB, RBB}. Jumlah outcome
dalam ruang peristiwa adalah n(A) = 3.
8
S
S
E N
B = Baik
R = Rusak
P A
S = Ruang Sampel
A = Event/Peristiwa
9
S
Definisi:
E N
• Setiap peristiwa mempunyai kesempatan yang sama untuk
P
terjadi.
• Bila kejadian A terjadi dalam m cara dari seluruh n cara yang
mungkin terjadi dan masing-masing dari n cara itu mempunyai
kesempatan yang sama untuk muncul, maka probabilitas kejadian
A, ditulis sebagai P(A), dapat dituliskan sebagai:
n( A) m
P ( A) = =
n( S ) n
10
S
Percobaan Hasil Probabi-litas
E N
Kegiatan melempar 1. Muncul gambar 2 ½
P
uang 2. Muncul angka
S
• Konsep perumusan ini menggunakan data statistik, dengan
pendekatan empiris yang memakai frekuensi relatif dari terjadinya
N
suatu kejadian dengan syarat banyaknya pengamatan atau
E
sampel n sangat besar.
P
• Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama, tergantung dari
berapa banyak suatu kejadian terjadi.
f
P ( A) =
P ( A)n=
f
n
f =frekuensi
f =frekuensikemunculan kejadian
kemunculan kejadian A,sampel
A, n =jumlah n=jumlah sampel
12
S
• Distribusi nilai 100 mahasiswa yang mengikuti ujian statistika
N
diberikan sbb:
E
Nilai X 45 55 65 75 85 95
P
Frekuensi f 10 15 30 25 15 5
S
• 0 P(A) 1 , artinya nilai probabilitas kejadian A selalu
N
terletak antara 0 dan 1
E
• P(A) = 0, artinya dalam hal tidak terjadi kejadian A
P
(himpunan kosong), maka probabilitas kejadian A adalah 0.
Dapat dikatakan bahwa kejadian A mustahil untuk terjadi.
• P(A) = 1, artinya dalam hal ada kejadian A, maka
probabilitas kejadian A adalah 1. Dapat dikatakan bahwa
kejadian A pasti terjadi.
14
S
• Diagram Venn untuk berbagai kejadian dalam himpunan semesta S
E N
P
S S S Ac
A
S A B S A B S
A
B
A B A B B A
15
S
• Sifat-sifat Himpunan
N
• Komutatif: A B = B A, A B = B A
E
• Asosiatif: ( A B ) C = A ( B C ) , ( A B ) C = A ( B C )
P
• Distributif:
A ( B C ) = ( A B) ( A C )
A ( B C ) = ( A B) ( A C )
• Hukum De Morgan
( A B ) = AC BC
C
( ) = AC BC
C
A B
16
S
• Aljabar Boolean
N
A A = A A = A
E
A = A
P
A =
A S = S
A S = A
A AC = S
A AC =
• Aturan-aturan lain:
A B = A ( AC B )
= A + ( AC .B )
17
N S
P E
S
A S n( A) m
A P ( A) = =
n( S ) n
18
S
• Probabilitas gabungan dua kejadian dinyatakan sebagai
N
P ( A B ) = P ( A) + P ( B ) − P ( A B )
𝑃 𝐴∪𝐵
S
• Probabilitas dari A B C adalah:
N
P ( A B C ) = P ( A) + P ( B ) + P (C ) − P ( A B ) −
E
P( AC) − P(B C) + P( A B C)
• Pada n kejadian:
n n
j =1 j =1
P
P Aj = P ( Aj ) − P ( Ai A j ) + P ( Ai A j Ak )
n n
i =1 j = 2
n n n
i =1 j = 2 k =3
20
S
• Hukum Perkalian
N
P ( A B ) = P ( A ) .P ( B )
𝑃 𝐴∩𝐵
S
• Probabilitas dari A B C adalah
E N
P ( A B C ) = P ( A ) .P ( B ) .P ( C )
• Pada n kejadian:
P
P ( A1 A2 ... AN ) = P ( A1 ) .P ( A2 ) ....P ( AN )
N N
= P Ai = P ( Ai )
i =1 i =1
22
• Contoh 1:
Probabilitas Andi lulus mata kuliah Matematika adalah 1/3
dan lulus mata kuliah Statistika adalah 1/4. Jika probabilitas
S
lulus kedua mata kuliah tersebut adalah 1/6. Berapakah
peluang lulus salah satu mata kuliah tersebut?
E N
P
diketahui:
1 1 1
P ( A) = , P ( B ) = , P ( A B ) =
3 4 6
1 1 1
P ( A B ) = P ( A) + P ( B ) − P ( A B ) = + −
3 4 6
5
=
12
• Contoh 2: 23
S
a. Probabilitas A atau B dipilih
N
b. Probabilitas A tdk dipilih
E
c. Probabilitas server A dipilih dua kali
P
d. Probabilitas urutan seleksi server ABCA
Jawab:
a. P(A or B) = ¼ + ½ = ¾
b. P(Ac) = 1 – P(A) = ¾
c. P(AA) = P(A)P(A) = ¼ x ¼ =1/16
d. P(ABCA) = P(A)P(B)P(C)P(A) = ¼x ½x ¼x ¼ = 1/128
24
PERMUTASI
S
• Susunan yang dibentuk dari anggota-anggota suatu
N
himpunan dengan mengambil sebagian atau seluruh
E
anggota himpunan dan memberi arti pada urutan masing-
P
masing anggota tersebut.
• Jika dalam sebuah himpunan ada n anggota, dan terpilih
sebanyak r anggota, dimana r n maka permutasi dari r
terhadap n anggota tsb dinyatakan sebagai:
n!
n Pr = P ( n, r ) =
( n − r )!
25
• Contoh:
• Berapa banyaknya cara untuk menerima 2 pasien rawat
S
inap dari 4 orang pasien yang datang ?
N
n = 4, r = 2
E
S = P1 , P2 , P3 , P4 = 4
4 P2 = =
4.3.2.1
( 4 − 2 )! 2.1
= 12
P
R = {( P1 , P2 ) , ( P1 , P3 ) , ( P1 , P4 ) , ( P2 , P1 ) , ( P2 , P3 ) , ( P2 , P4 ) ,
( P3 , P1 ) , ( P3 , P2 ) , ( P3 , P4 ) , ( P4 , P1 ) , ( P4 , P2 ) , ( P4 , P3 )} = 12
4!
26
KOMBINASI
S
• Susunan yang dibentuk dari anggota-anggota suatu
N
himpunan dengan mengambil sebagian atau seluruh
E
anggota himpunan tanpa memberi arti pada urutan
P
masing-masing anggota tersebut.
• Jika dalam sebuah himpunan ada n anggota, dan terpilih
sebanyak r anggota, dimana r n maka kombinasi dari r
terhadap n anggota tsb dinyatakan sebagai:
n n!
C = =
r r !( n − r ) !
n r
27
• Contoh:
• Dalam sebuah kelompok terdapat 4 kimiawan dan 3
fisikawan. Buatlah susunan 3 orang sebagai panitia terdiri
S
dari 2 kimiawan dan 1 fisikawan
E N
n1 = 4, r1 = 2 S K = K1 , K 2 , K 3 , K 4
P
n2 = 3, r2 = 1 S F = F1 , F2 , F3
4 C2 = ( K1 , K 2 ) , ( K1 , K 3 ) , ( K1 , K 4 ) , ( K 2 , K 3 ) , ( K 2 , K 4 ) , ( K 3 , K 4 ) = 6
4 4! 4.3.2.1
= = =6
2 2!( 4 − 2 ) ! 2.1.2.1
Banyaknya panitia terbentuk =6x3=18 cara
3 C1 = F1 , F2 , F3 = 3
3 3! 3.2.1
= = =3
1 1!( 3 − 1) ! 1.2.1
TUGAS
28
1. Dalam sebuah toples berisi permen campur yang terdiri dari: 6 buah
rasa mint, 4 buah rasa coffee, dan 3 buah rasa coklat. Bila
S
seseorang mengambil acak dari dalam toples ini, carilah
N
probabilitas untuk mendapatkan permen:
E
a. Rasa mint
P
b. Rasa coffee atau coklat.
2. Menjelang Pergantian kepengurusan BEM PENS akan dibentuk
panitia inti sebanyak 2 orang (terdiri dari ketua dan wakil ketua),
calon panitia tersebut ada 6 orang yaitu: Alif, Budi, Chika, Donny,
Eni, Farid. Ada berapa pasang calon yang bisa duduk sebagai
panitia inti tersebut?
3. Pengembang real estate menawarkan kepada konsumen 3 tipe
rumah, 2 tipe garasi dan 3 tipe sistim pemanasan. Berapa macam
disain rumah yang tersedia bagi konsumen ?