Anda di halaman 1dari 28

N S

E
DASAR PROBABILITAS

P
Modul 5. Pengantar Statistik

Dr. Ir. Prima Kristalina, MT


Maret 2020
2

OUTLINE

S
• Pendahuluan

N
• Makna dan kegunaan konsep Probabilitas

E
• Pendekatan klasik dan relative

P
• Sifat Probabilitas
• Review teori himpunan dan keterkaitannya dengan konsep
probabilitas
• Dasar hukum Probabilitas
• Permutasi
• Kombinasi
• Tugas
3

PENDAHULUAN (1/2)

S
• Dalam kehidupan sehari-hari banyak kejadian (event) yang sulit

N
diketahui dengan pasti, apalagi untuk kejadian yang akan

E
datang.

P
• Pada prinsipnya, meskipun sulit diketahui, namun fakta-fakta
yang ada bisa menuju derajat kepastian / derajat keyakinan
(degree of belief) bahwa sesuatu akan terjadi.
• Derajat / tingkat kepastian atau keyakinan dari munculnya hasil
percobaan statistik disebut Probabilitas (Peluang).
4

PENDAHULUAN (2/2)

S
• Probabilitas : besarnya kesempatan (kemungkinan) suatu

N
peristiwa akan terjadi.

E
• Range berkisar antara 0 - 1, di mana “0” menyatakan bahwa

P
peristiwa pasti tidak akan terjadi, dan “1” menyatakan bahwa
peristiwa pasti terjadi.
5

MANFAAT KONSEP PROBABILITAS

S
• Kuantifikasi dari ketidakpastian dan penilaian pengaruhnya

N
pada perilaku dan perancangan suatu sistem.

E
• Variabel acak, yaitu variabel yang tidak dapat diramalkan

P
dengan pasti. Kepastian nilai variabel ini hanya dapat
diramalkan dengan probabilitas.
• Pemodelan atau penaksiran dari data yang terbatas.
6

DEFINISI DASAR

S
• Eksperimen/percobaan probabilitas adalah segala

N
kegiatan dimana suatu hasil (outcome) diperoleh.

E
• Ruang sampel adalah himpunan seluruh kemungkinan

P
outcome dari suatu eksperimen/percobaan. Biasanya
dinyatakan dengan S. Banyaknya outcome dinyatakan
dengan n(S).
• Peristiwa/kejadian adalah himpunan bagian dari outcome
dalam suatu ruang sampel.
7

 Contoh
 Dilakukan eksperimen, yaitu memeriksa 3 buah kapasitor
satu persatu secara berurutan dan mencatat kondisi

S
kapasitor tersebut dengan memberi notasi B untuk

N
kapasitor yang baik dan R untuk yang rusak.

E
 Maka ruang sampel pada eksperimen probabilitas

P
pemeriksaan tersebut adalah S = {BBB, BBR, BRB, RBB, BRR,
RBR, RRB, RRR}. Jumlah outcome dalam ruang sampel S
adalah n(S) = 23 = 8.
 Jika A menyatakan peristiwa diperoleh satu kapasitor
yang rusak, maka A = {BBR, BRB, RBB}. Jumlah outcome
dalam ruang peristiwa adalah n(A) = 3.
8

Eksperimen → Periksa kondisi 3 kapasitor

S
S

E N
B = Baik
R = Rusak
P A

S = Ruang Sampel
A = Event/Peristiwa
9

PENDEKATAN KLASIK (1/2)

S
Definisi:

E N
• Setiap peristiwa mempunyai kesempatan yang sama untuk

P
terjadi.
• Bila kejadian A terjadi dalam m cara dari seluruh n cara yang
mungkin terjadi dan masing-masing dari n cara itu mempunyai
kesempatan yang sama untuk muncul, maka probabilitas kejadian
A, ditulis sebagai P(A), dapat dituliskan sebagai:
n( A) m
P ( A) = =
n( S ) n
10

PENDEKATAN KLASIK (2/2)

S
Percobaan Hasil Probabi-litas

E N
Kegiatan melempar 1. Muncul gambar 2 ½

P
uang 2. Muncul angka

Kegiatan 1. Menjual saham 2 ½


perdagangan 2. Membeli saham
saham
Perubahan harga 1. Inflasi (harga naik) 2 ½
2. Deflasi (harga turun)

Mahasiswa belajar 1. Lulus memuaskan 3 1/3


2. Lulus sangat memuaskan
3. Lulus terpuji
11

PENDEKATAN RELATIVE (1/2)

S
• Konsep perumusan ini menggunakan data statistik, dengan
pendekatan empiris yang memakai frekuensi relatif dari terjadinya

N
suatu kejadian dengan syarat banyaknya pengamatan atau

E
sampel n sangat besar.

P
• Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama, tergantung dari
berapa banyak suatu kejadian terjadi.

f
P ( A) =
P ( A)n=
f
n
f =frekuensi
f =frekuensikemunculan kejadian
kemunculan kejadian A,sampel
A, n =jumlah n=jumlah sampel
12

PENDEKATAN RELATIVE (2/2)

S
• Distribusi nilai 100 mahasiswa yang mengikuti ujian statistika

N
diberikan sbb:

E
Nilai X 45 55 65 75 85 95

P
Frekuensi f 10 15 30 25 15 5

• Probabilitas kejadian E mahasiswa yang mendapat nilai 55


adalah:
15
P ( E ) = P( X = 55) = = 0,15
100
• Probabilitas kejadian E mahaiswa yang nilainya di bawah
65 adalah:
10 15
P ( E ) = P ( X  65) = P( X = 45) + P( X = 55) = + = 0, 25
100 100
13

SIFAT-SIFAT PROBABILITAS KEJADIAN A

S
• 0  P(A)  1 , artinya nilai probabilitas kejadian A selalu

N
terletak antara 0 dan 1

E
• P(A) = 0, artinya dalam hal tidak terjadi kejadian A

P
(himpunan kosong), maka probabilitas kejadian A adalah 0.
Dapat dikatakan bahwa kejadian A mustahil untuk terjadi.
• P(A) = 1, artinya dalam hal ada kejadian A, maka
probabilitas kejadian A adalah 1. Dapat dikatakan bahwa
kejadian A pasti terjadi.
14

REVIEW TEORI HIMPUNAN (1/3)

S
• Diagram Venn untuk berbagai kejadian dalam himpunan semesta S

E N
P
S S S Ac
A

himpunan semesta S A S himpunan AC

S A B S A B S
A
B

A B A B B A
15

REVIEW TEORI HIMPUNAN (2/3)

S
• Sifat-sifat Himpunan

N
• Komutatif: A  B = B  A, A  B = B  A

E
• Asosiatif: ( A  B )  C = A  ( B  C ) , ( A  B )  C = A  ( B  C )

P
• Distributif:
A  ( B  C ) = ( A  B)  ( A  C )
A  ( B  C ) = ( A  B)  ( A  C )

• Hukum De Morgan
( A  B ) = AC  BC
C

(  ) = AC  BC
C
A B
16

REVIEW TEORI HIMPUNAN (3/3)

S
• Aljabar Boolean

N
A A = A A = A

E
A = A

P
A = 
A S = S
A S = A
A  AC = S
A  AC = 
• Aturan-aturan lain:
A  B = A  ( AC  B )
= A + ( AC .B )
17

KETERKAITAN KONSEP PROBABILITAS DAN TEORI HIMPUNAN

N S
P E
S
A S n( A) m
A P ( A) = =
n( S ) n
18

DASAR HUKUM PROBABILITAS (1/4)

S
• Probabilitas gabungan dua kejadian dinyatakan sebagai

N
P ( A  B ) = P ( A) + P ( B ) − P ( A  B )

𝑃 𝐴∪𝐵

P E Contoh : P(A) = 0,35, P(B) = 0,40, P(C) = 0,25


Maka P(A ATAU B ) = 0,35 + 0,40 = 0,75
𝐴∩𝐵
19

DASAR HUKUM PROBABILITAS (2/4)

S
• Probabilitas dari A  B  C adalah:

N
P ( A  B  C ) = P ( A) + P ( B ) + P (C ) − P ( A  B ) −

E
P( AC) − P(B C) + P( A B C)

• Pada n kejadian:
 n  n
 j =1  j =1
P
P  Aj  =  P ( Aj ) −  P ( Ai A j ) +  P ( Ai A j Ak )
n n

i =1 j = 2
n n n

i =1 j = 2 k =3
20

DASAR HUKUM PROBABILITAS (3/4)

S
• Hukum Perkalian

N
P ( A  B ) = P ( A ) .P ( B )

𝑃 𝐴∩𝐵

P E P( A DAN B) = P(A) . P(B)


Apabila P(A) = 0,35 DAN P(B) = 0,25
Maka P(A DAN B) = 0,35 X 0,25 = 0,0875
21

DASAR HUKUM PROBABILITAS (4/4)

S
• Probabilitas dari A  B  C adalah

E N
P ( A  B  C ) = P ( A ) .P ( B ) .P ( C )

• Pada n kejadian:
P
P ( A1  A2  ...  AN ) = P ( A1 ) .P ( A2 ) ....P ( AN )
N  N
= P  Ai  =  P ( Ai )
 i =1  i =1
22

• Contoh 1:
Probabilitas Andi lulus mata kuliah Matematika adalah 1/3
dan lulus mata kuliah Statistika adalah 1/4. Jika probabilitas

S
lulus kedua mata kuliah tersebut adalah 1/6. Berapakah
peluang lulus salah satu mata kuliah tersebut?

E N
P
diketahui:
1 1 1
P ( A) = , P ( B ) = , P ( A  B ) =
3 4 6
1 1 1
P ( A  B ) = P ( A) + P ( B ) − P ( A  B ) = + −
3 4 6
5
=
12
• Contoh 2: 23

Sebuah web site mempunyai tiga server A, B, dan C, yg


dipilih secara independent dg probabilitas:
P(A) = ¼, P(B) = ½, P(C)= ¼. Carilah:

S
a. Probabilitas A atau B dipilih

N
b. Probabilitas A tdk dipilih

E
c. Probabilitas server A dipilih dua kali

P
d. Probabilitas urutan seleksi server ABCA

Jawab:
a. P(A or B) = ¼ + ½ = ¾
b. P(Ac) = 1 – P(A) = ¾
c. P(AA) = P(A)P(A) = ¼ x ¼ =1/16
d. P(ABCA) = P(A)P(B)P(C)P(A) = ¼x ½x ¼x ¼ = 1/128
24

PERMUTASI

S
• Susunan yang dibentuk dari anggota-anggota suatu

N
himpunan dengan mengambil sebagian atau seluruh

E
anggota himpunan dan memberi arti pada urutan masing-

P
masing anggota tersebut.
• Jika dalam sebuah himpunan ada n anggota, dan terpilih
sebanyak r anggota, dimana r  n maka permutasi dari r
terhadap n anggota tsb dinyatakan sebagai:

n!
n Pr = P ( n, r ) =
( n − r )!
25

• Contoh:
• Berapa banyaknya cara untuk menerima 2 pasien rawat

S
inap dari 4 orang pasien yang datang ?

N
n = 4, r = 2

E
S =  P1 , P2 , P3 , P4  = 4

4 P2 = =
4.3.2.1
( 4 − 2 )! 2.1
= 12
P
R = {( P1 , P2 ) , ( P1 , P3 ) , ( P1 , P4 ) , ( P2 , P1 ) , ( P2 , P3 ) , ( P2 , P4 ) ,
( P3 , P1 ) , ( P3 , P2 ) , ( P3 , P4 ) , ( P4 , P1 ) , ( P4 , P2 ) , ( P4 , P3 )} = 12
4!
26

KOMBINASI

S
• Susunan yang dibentuk dari anggota-anggota suatu

N
himpunan dengan mengambil sebagian atau seluruh

E
anggota himpunan tanpa memberi arti pada urutan

P
masing-masing anggota tersebut.
• Jika dalam sebuah himpunan ada n anggota, dan terpilih
sebanyak r anggota, dimana r  n maka kombinasi dari r
terhadap n anggota tsb dinyatakan sebagai:
n n!
C =   =
 r  r !( n − r ) !
n r
27

• Contoh:
• Dalam sebuah kelompok terdapat 4 kimiawan dan 3
fisikawan. Buatlah susunan 3 orang sebagai panitia terdiri

S
dari 2 kimiawan dan 1 fisikawan

E N
n1 = 4, r1 = 2 S K =  K1 , K 2 , K 3 , K 4 

P
n2 = 3, r2 = 1 S F =  F1 , F2 , F3 

4 C2 = ( K1 , K 2 ) , ( K1 , K 3 ) , ( K1 , K 4 ) , ( K 2 , K 3 ) , ( K 2 , K 4 ) , ( K 3 , K 4 ) = 6
 4 4! 4.3.2.1
 = = =6
 2  2!( 4 − 2 ) ! 2.1.2.1
Banyaknya panitia terbentuk =6x3=18 cara
3 C1 =  F1 , F2 , F3  = 3

 3 3! 3.2.1
  = = =3
 1  1!( 3 − 1) ! 1.2.1
TUGAS
28

1. Dalam sebuah toples berisi permen campur yang terdiri dari: 6 buah
rasa mint, 4 buah rasa coffee, dan 3 buah rasa coklat. Bila

S
seseorang mengambil acak dari dalam toples ini, carilah

N
probabilitas untuk mendapatkan permen:

E
a. Rasa mint

P
b. Rasa coffee atau coklat.
2. Menjelang Pergantian kepengurusan BEM PENS akan dibentuk
panitia inti sebanyak 2 orang (terdiri dari ketua dan wakil ketua),
calon panitia tersebut ada 6 orang yaitu: Alif, Budi, Chika, Donny,
Eni, Farid. Ada berapa pasang calon yang bisa duduk sebagai
panitia inti tersebut?
3. Pengembang real estate menawarkan kepada konsumen 3 tipe
rumah, 2 tipe garasi dan 3 tipe sistim pemanasan. Berapa macam
disain rumah yang tersedia bagi konsumen ?

Anda mungkin juga menyukai