Kajian Pustaka Laporan Alat Galvanometer
Kajian Pustaka Laporan Alat Galvanometer
TUJUAN
Galvanometer adalah alat untuk menunjukkan adanya arus kecil atau unutk
mengukur arus kecil, atau untuk membandingkan arus kecil. Galvanometer
kumparan juga disebut galvanometer yang pergerakannya berupa kumparan yang
digantungkan atau dapat berputar pada suatu poros pada kumparan itu. Pada
proses ini dipasang jarum penunjuk. Kumparan berada didalam medan magnet
diantara kutub-kutub sebuah magnet tetap. Bila arus listrik mengalir melalui
kumparan itu, kumparan berputar bersama-sama poros dan jarum penunjuk. Gerak
berputar kumparan dihambat oleh suatu pegas spiral pengendali, sedemikian
sehingga jarum sebanding dengan kuat arus (Hadiat, 2004 : 129).
Sebuah kumparan (coil) kawat halus yang digantung di dalam medan maknit yang
dihasilkan oleh sebuah maknit permanen. Menurut hukum dasar gaya
elektromagnetik kumparan tersebut akan berputar di dalam medan magnet bila
dialiri oleh arus listrik. Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus
berfungsi sebagai pembawa arus dari dan ke kumparan. Kumparan akan terus
berdefleksi sampai gaya elektromagnetiknya mengimbangi torsi mekanis lawan
dari gantungan. Dengan demikian penyimpangan kumparan merupakan ukuran
bagi arus yang dibawa oleh kumparan tersebut. Sebuah cermin yang dipasang
pada kumparan menyimpangkan seberkas cahaya dan menyebabkan sebuah bintik
cahaya yang telah diperkuat bergerak diatas skala pada suatu jarak dari instrumen.
Efek optiknya adalah sebuah jarum penunjuk yang panjang tetapi massa nya nol.
Gerakan dasar kumparan putar maknit permanin (PMMC) sering disebut gerak
d’Arsonval. Gerakan dasar PPMC bukannya memiliki sifat bawaan yang tidak
sensitif terhadap temperatur, tetapi temperaturnya bisa dikompensir dengan
meggunakan tahanan shunt dan tahanan seri yang sesuai dari bahan tembaga dan
manganin. Untuk menyatakan sensitivitas sebuah galvanometer, umumnya
digunakan tiga definisi, yaitu : sensitivitas arus (current sensitivity), sensitivitas
tegangan (voltage sensitivity), dan sensitivitas mega-ohm (megaohm sensitivity)
Tm = N i b a µ H = N i B A (XI.22)
τᵢ = µ i A x H = i A x B
Efek yang terjadi bila terdapat dua material yang berbeda dihubungkan
dalam suatu rangkaian tertutup dan pada kedua sambungannya (junction)
dipertahankan pada temperatur yang berbeda maka arus listrik akan mengalir
dalam rangkaian tersebut dan ketika salah satu kawatnya diputuskan lalu
disambung dengan sebuah galvanometer, maka akan terlihat perbedaan tegangan
dari kedua ujung etrsebut. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa
perbedaan temperatur dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan tegangan yang
menghasilkan gaya gerak listrik dengan kata lain bahwa arus listrik yang
dihasilkan oleh termoelektrik, jika terjadi perbedaan suhu antara kedua sisi
tersebut (Dejafar, 2010 : 33).
3. Jepit buaya
4. Probe
5. Jarum penunjuk
6. Inti besi lunak (besi mainan mobil)
8. Busur Derajat
9. Baterai
10. Sterofoam
14. Kardus/kotak
5.1 Hasil
Tegangan Baterai Skala yang Ditunjuk Hasil
5.2 Pembahasan
Pada pembuatan alat kali ini yaiutu alat ukur galvanometer sederhan.
Alat-alat yang kami gunakan dalam pembuatan galvanometer sederhana ini adalah
baterai, kabel, kawat (kumparan), magnet, lem tembak, lem setan, busur, kartu
perdana bekas, kaleng bekas, penjepit buaya, probe, dan ban mobil. Kemudian
langkah selanjutnya yaitu kami merangkai alat. Kami membuat sesuai dengan
prosedur kerja dimana setelah merangkai alat kami membuat kumparan dengan
melilit kawat dengan rapi pada kubus yang di bentuk dari kartu perdana bekas.
Pada kumparan kami menyisahkan lilitan untuk dihubungkan ke probe lalu probe
dihubungkan dengan penjepit buaya.
VI. KESIMPULAN
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang dapat di gunakan untuk mengukur
arus dan tegangan yang relarive kecil. Galvanometer dapat bekerja dengan
menggunakan prinsip induksi elektromagnetik yang akan menghasilkan gaya
lorenz. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan
dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam
suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk,
menunjukkan arah medan magnet (B). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik
(I). Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk
muatan negatif arah gerak berlawaan dengan arah arus. Kumparan yang
diletakkan di antara kutub-kutub magnet tersebut dialiri arus listrik dalam daerah
medan magnetik yang menyebabkan kumparan tersebut berputar. Kumparan
hanya berputar sedikit karena ditahan oleh adanya pegas spiral. Putaran kumparan
tersebut menyebabkan jarum penunjuk berada pada skala tertentu. Pembacaan
skalanya dapat kita lihat pada busur derajat, dengan menguji menggunakan jumlah
baterai yang bervariasi.
VII. Saran
Pada alat ukur galvanometer yang telah kami buat memiliki kelemahan yaitu
didalam mengkalibrasi alat. Dimana alat yang kami buat memiliki tingkat
kesensitivan yang cukup tinggi saat diberi gerakan perputaran posisi jarum setelah
dialiri baterai (selesai melakukan pengukuran) tidak berada tepat pada angka nol
hal ini dikarenakan pemasangan pegas pada besi kumparan kurang baik.
Diharapkan kedepannya dapat dilakukan pemasangan pegas yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
VIII. LAMPIRAN
a. Lampiran gambar
LAPORAN ALAT-ALAT UKUR
“PEMBUATAN GALVANOMETR SEDERHANA”
Dosen pengampu :
Wawan Kurniawan M.Sc.
Disusun oleh :
1. Lugy Rivaldo (A1C317011)
2. Rachel Risda Sitanggang (A1C317067)
3. Puspa Cantika Riana (A1C317069)