1 Wayang golek Rahwana 1) Garis dalam wayang golek 2) warna mengandung tema, bahwa 3) Bidang watak manusia itu ada 2 4) Bentuk macam yaitu jahat dan baik, 5) Nilai keindahan dan yang jahat disimbolkan 6) Tekstur dengan figur Rahwana, 7)Gelap Terang goleknya memakai makuta dengan model sekar kluwih dan ukirannya menyerupai ukiran jaman Kerajaan Pajajaran dan Mataram dengan keturunannya yaitu Suyudana dan Dursasana. 2 Wayang golek Yudistira 1) Garis dalam wayang golek 2) warna mengandung tema, bahwa 3) Bidang watak manusia itu ada 2 4) Bentuk macam yaitu jahat dan baik, 5) Nilai keindahan dan yang baik disimbolkan 6) Tekstur figur Yudistira 7)Gelap Terang menggambarkan sosok pejuang sejati yang tampan dan gagah berani bajunya memakai supit urang, seangkatannya seperti ; Bima dan Gatotkaca. 3 Boneka matryoshka 1) Ruang Bagi warga Rusia, (Boneka Rusia) 2) warna matryoshka tentu 3) Tekstur merupakan Matryona, 4) Nilai keindahan melambangkan kesehatan perempuan, kesuburan, watak perempuan yang mengesankan, serta simbol keluarga,” terang Yelena Titova, Direktur All-Russian Museum of Decorative, Applied and Folk Art di Moskow 4 Boneka Tsabita 1) Ruang Badut adalah seorang (Boneka Badut) 2) warna penghibur yang memoles 3) Tekstur wajahnya dengan bedak 4) Nilai keindahan tebal dan berpakaian aneh, serta fasih memperagakan mimik-mimik lucu. Profesi badut sebenarnya cukup tua. Konon, sejak zaman Yunani kunodan Romawi kuno. Mereka tak hanya membuat tertawa orang-orang kaya yang stres lewat pertunjukan. Tapi juga menghibur dan mencari nafkah di jalan-jalan atau yang dikenal dengan istilah ngamen. Dengan kemampuan berpantomim dengan gerakan-gerakan slapstik yang konyol, boleh jadi merekalah salah satu penjajah hiburan jalanan tertua di dunia.
5 Patung sang kala wimurca 1) Ruang sang kala wimurca adalah
2) warna simbol bahwa siapa pun 3) Tekstur tidak dapat melawan hukum 4) Nilai keindahan karma. Apabila sudah 5) Bentuk waktunya seseorang 7)Gelap Terang meninggalkan dunia fana, maka pada saat itu pula Kala akan datang menjemputnya.
6 Ondel-Ondel 1) Garis Dulunya, ondel-ondel
2) warna memiliki tema sebagai 3) Bidang penolak bala atau semacam 4) Bentuk azimat. Saat itu, ondel-ondel 5) Nilai keindahan dijadikan personifikasi 6) Tekstur leluhur penjaga kampung. 7)Gelap Terang Tujuannya untuk mengusir roh-roh halus yang bergentayangan mengganggu manusia. Oleh karena itu tidak heran kalau wujud ondel-ondel dahulu, menyeramkan. Seiring perjalanan waktu, fungsinya bergeser dan kini ondel-ondel menjelma menjadi seni pertunjukan rakyat yang menghibur. Boneka besar itu dulu dikenal dengan nama 'Barongan 7 seni patung abstrak Batu susun 1) Bentuk Seni ini memiliki Filosofi 2) warna yakni berpusat pada satu 3) Bidang titik, yaitu titik nol. 4) Nilai keindahan "Terbentuk dari vertikal dan 5) Tekstur horizontal adanya 6)Gelap Terang balance(keseimbangan) itu ada di titik dua ini. Ini menggambarkan hubungan dengan Tuhannya vertical line. Horizontal ini menggambarkan hubungan dengan alam. Filosofi ini harus bisa berintropeksi bahwa manusia tidak ada yang bisa disombongkan. Karena berada di tengah-tengah, sehingga tidak memiliki hal yang perlu dibanggakan. Dari atas kita turun juga nol di alam semesta juga nol. Dari sini munculah attitude humble. Titik nol itu menggambarkan ikhlas jelas bahwa suatu saat proses itu akan menemukan hasilnya atas usaha.
8 Tiang totem 1) Garis Totem merupakan makhluk
2) warna roh, benda suci, atau simbol 3) Bidang dari suku, klan, keluarga 4) Bentuk atau individu. Beberapa 5) Nilai keindahan tradisi suku asli Amerika 6) Tekstur menyatakan bahwa setiap 7)Gelap Terang orang terhubung dengan sembilan hewan yang berbeda serta akan menemaninya sepanjang hidup, bertindak sebagai pemandu. Pemandu hewan yang berbeda, juga disebut roh pemandu / kekuatan hewan-hewan, keluar dan masuk dalam kehidupan tergantung pada arah yang kita tuju dan tugas-tugas yang perlu diselesaikan sepanjang perjalanan. Keyakinan suku tersebut menjelaskan bahwa sebuah totem hewan merupakan seekor hewan yang menyertai diri kita seumur hidup, baik di dunia fisik maupun dunia spiritual. Meskipun orang-orang mengidentifikasikan dengan hewan pemandu yang berbeda-beda sepanjang hidup mereka, satu-satunya totem hewan inilah yang bertindak sebagai roh pelindung utama. Melalui satu hewan ini, sebuah hubungan dibagi, baik melalui minat pada hewan, karakteristik, mimpi, atau interaksi lainnya. Hewan pemandu ini menawarkan kekuatan dan kebijaksanaan bagi individu ketika kita "berkomunikasi" dengannya, menyampaikan rasa hormat dan kepercayaan mereka. Ini tidak berarti bahwa kita benar-benar menyentuh atau menghabiskan waktu dengan hewan ini, lebih dari itu, kita dapat terbuka untuk mempelajarinya.
9 Seni Patung abstrak Modern 1) Bentuk Salah satu kesalahan umum
2) warna yang terjadi pada saat kita 3) Bidang ingin memahami karya seni 4) Nilai keindahan adalah kita terus bertanya 5) Tekstur “maksudnya apa?”. Tidak 6)Gelap Terang semua karya seni harus memiliki pesan atau maksud yang dituju. Terkadang lukisan abstrak dilukis hanya untuk dinikmati seperti keindahan bunga di taman. Apresiasi dan nikmati berbagai kombinasi bentuk dan warna yang terjadi pada karya abstrak.
10 Patung chief omas 1) Bentuk Kepercayaan yang dianut
Gendang suku asmat) 3) Bidang Suku Asmat disimbolkan 4) Nilai keindahan dalam bentuk patung serta 5) Tekstur ukiran. Patung Asmat 6) Gelap Terang merupakan wujud dari 7( Garis dimensi kepercayaan dari para leluhur yang diwariskan ke generasi selanjutnya. Keunikan Suku Asmat terlihat dari seni ukir yang berbentuk patung mirip sosok manusia yang didesain dengan muatan makna tertentu, yang berhubungan dengan kepercayaan yang mereka anut. Selama bertahun-tahun pembuatan patung ini terus dilanjutkan dari generasi ke generasi sehingga membentuk keyakinan dan kepercayaan dari nenek moyang mereka yang dipercaya telah memberikan sinergi kehidupan baik di masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Awal mula budaya mengukir di Asmat, lahir dari upacara keagamaan dan ritual yang beraroma spiritual dan magis, dimulai dengan membuat patung yang secara kasar menyerupai sosok manusia untuk dipersembahkan dalam kegiatan upacara adat. Kemudian patung-patung Asmat tersebut diletakkan di tempat terbuka seperti rawa-rawa, tempat ladang dan hutan sagu dan pohon palem yang merupakan sumber makanan utama masyarakat Asmat di Papua. Tujuannya, agar arwah yang telah bersemayam di dalam tubuh payung-patung tersebut, dapat menjaga sumber kehidupan suku Asmat. Karakter yang terdapat dalam setiap patung Asmat mengandung filosofi, makna, peran dan fungsi yang berbeda-beda. Di mana setiap patung yang tercipta, mampu melambangkan dan menjiwai adanya kehadiran roh nenek moyangnya. Ada patung yang menggambarkan rasa duka, sedih, dan bahagia.