Anda di halaman 1dari 7

NASAKAH DRAMA

JOKO KENDIL

Oleh
LILY BOEDIJONO
18.1475

JURUSAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK III


SMK NEGERI 1 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


NASKAH DRAMA JAKA KENDIL

• PENOKOHAN DAN PERWATAKAN

Joko Kendil : Protagonis


Guntur : Protagonis
Ratu Aster : Protagonis
Putri Kenangga : Antagonis
Putri Mawar : Antagonis
Putri Melati : Protagonis

• SIPNOSIS

Pada Zaman Dahulu. Di Sebuah Desa Di Jawa Tengah, Hiduplah Seorang Janda Tua. Ia
Hidup Sebatang Kara. Suaminya Sudah Meninggal Beberapa Tahun Lalu. Ia Tinggal Di
Sebuah Rumah Tua Seorang Diri. Untuk Memenuhi Kebutuhannya Sehari-Hari, Ia Berjualan
Kayu Bakar Di Pasar. Perjalanan Yang Harus Di Tempuh Ke Pasar Sangat Jauh. Uang Yang
Ia Perolehdari Berjualan Pun Sangat Sedikit. Meskipun Begitu, Ia Tetap Giat Bekerja Dan
Tidak Menyerah.

Sebenarnya Janda Itu Sangat Menginginkan Kehadiran Seorang Anak. Namun, Untuk
Mengangkat Anak Sudah Pasti Ia Tidak Mampu. Untuk Memenuhi Kebutuhan Dirinya
Sendiri Saja Masih Kekurangan. Namun, Pada Suatu Malam, Ia Bermimpi Kejatuhan Bulan
Di Siang Hari. Mimpi Yang Aneh Itu Membuatnya Sangat Gelisah. Bagaimana Mungkin Ada
Bulan Pada Siang Hari? Ada Apa Dengan Mimpi Tersebut. Pikirnya.

Paginya, Janda Itu Bangun Dengan Hati Yang Resah Karena Berpikir Tentang Mimpinya.
Ia Bergegas Pergi Ke Pasar Sebelum Matahari Terbit. Setelah Menjual Semua Dagangannya
Dan Membeli Beberapa Barang Kebutuhannya, Ia Segera Pulang.

Ketika Melewati Pintu Pasar. Ia Melihat Segerombolan Orang Berkerumun Mengelilingi


Seorang Laki-Laki. Karena Penasaran,Janda Itu Mendekati Kerumunan Tersebut. Ternyata,
Laki-Laki Itu Adalah Seorang Peramal. Ia Sedang Meramal Seorang Wanita.

‘’ Pak Peramal, Saya Ingin Tahu Apa Maksud Mimpi Saya Semalam.’’ Ujar Wanita Tua Itu.

Peramal Itu Berkata, ‘’ Ceritakanlah Mimpimu Itu?’’

‘’ Semalam Saya Bermimpi Kejatuhan Bulan. Apakah Itu Pertanda Buruk?’’ Ujar Si Wanita.
Dengan Wajah Sumringah. Peramal Itu Berkata. ‘’ Wah, Justru Itu Pertanda Yang Baik.
Mimpi Kejatuhan Bulan Artinya Engkau Akan Mendapatkan Keturunan. Engkau Kan
Mendapat Seorang Anak. Selamat!’’
Mendengar Perkataan Peramal Itu. Si Janda Sangat Terkejut. Mimpi Yang Dialami
Oleh Wanita Itu Sama Dengan Mimpinya. Namun, Apakah Ia Juga Akan Memperoleh
Seorang Anak. Ia Tidak Habis Pikir. Bagaimana Mungkin Seorang Permpuan Tua Yang
Tidak Bersuami Seperti Dirinya Bisa Melahirkan Seorang Anak. Namun, Ia Tidak Terlalu
Memikirnya Ramalan Tersebut. Ia Pun Segera Berjalan Pulang.

Setibanya Di Rumah, Janda Tua Itu Melihat Dua Orang Laki-Laki Sudah Menunggu Di
Depan Rumahnya. Mereka Membawa Sebuah Bungkusan Yang Besar. Janda Tua Itu
Menanyakan Maksud Dari Kedatangan Mereka Kerumahnya.

‘’ Kami Ingin Menitipkan Sesuatu Kepada Ibu.’’ Kata Salah Satu Pemuda.

‘’ Apa Yang Ingin Kau Titipkan, Nak?’’ Tanya Si Janda. Pemuda Itu Menjawab. ‘’ Kami
Berniat Menitipkan Seorang Bayi Untuk Di Besarkan Oleh Ibu Layaknya Seorang Anak Ibu
Sendiri.’’

Mendengar Permintaan Dari Kedua Pemuda Itu, Si Janda Langsung Menolak. Ia


Merasa Tidak Mampu Merawat Seorang Anak Karena Hidupnya Yang Serba Kekurangan.
Namun, Kedua Pemuda Itu Memohon Dan Bersedia Untuk Memenuhi Seluruh Kebutuhan Si
Anakitu. Akhirnya, Janda Itu Pun Bersedia.

Kedua Pemuda Itu Menyerahkan Bungkusan Besar Yang Mereka Bawa. Ternyata
Berisi Seorang Bayi. Bungkusan Tersebut Boleh Di Buka Setelah Kedua Pemuda Itu Pergi.
Pada Saat Di Buka. Melompatlah Seorang Anank Laki-Laki Yang Sangat Aneh Bentuk
Tubuhnya. Janda Itu Sangat Terkejut.

Rupa Si Anak Itu Sangat Memprihatinkan. Bentuk Kepalanya Menyerupai Periuk Yang Biasa
Di Gunakan Untuk Menyimpan Air Atau Di Sebut Juga Kendil. Tetapi Ia Memiliki Badan
Yang Utuh. Anak Itu Di Beri Nama Joko Kendil.Meskipun Bentuk Tubuhnya Aneh. Joko
Kendil Adalah Anak Yang Baik Hati Dan Rajin. Seiring Berjalanya Waktu, Janda Tua Itu
Semakin Menyanyangi Anak Angkatnya Itu Yang Sudah Di Anggap Sebagai Anak
Kandungnya Sendiri.Kehidupan Janda Itu Sangat Berubah Semenjak Kehadiran Joko Kendil.
Joko Kendil Yang Rajin Selalu Membantunya Mengolah Kebun. Hasil Panennya Selalu
Berlimpah Ruah. Mereka Tidak Pernah Hidup Kekurangan.

• ADEGAN

Disebuah desa kecil, ada seseorang bernama Joko kendil , tubuhnya lucu, bulat, pinggang
nya besar menyerupai sebuah periuk atau kendil. Ia memiliki sahabat karib yg bernama
Guntur. Joko dan Guntur sangat dekat, seperti kakak dan adik.
Pada suatu hari,
(Guntur masuk dan duduk lalu disusul joko)
Joko Kendil :Hai kawan, apa yang sedang kamu lakukan di sini? (menepuk pundak
Guntur)
Guntur :Eh Joko... ini lho, aku jadi kepikiran omongan Mbok Waru tadi...
Joko Kendil : (mengerutkan dahi) memangnya Mbok Waru ngomong apa to?
Guntur : Katanya Mbok Waru, sebentar lagi kita akan kedatangan tamu dari
kerajaan..
Joko Kendil : Wah... yang benar kamu? Siapa saja yang akan datang ke kampung kita ini?
Guntur : Pertanyaan yang bagus, aku pun tidak tahu akan hal itu, hehehe...
Joko kendil : (menyunggingkan bibirnya) Weleh... gimana to kamu ini
Guntur : Sudahlah.... lebih baik kita sekarang ke lapangan untuk menunggu
kedatangan tamu terhormat kita!
Joko kendil : Ya, lebih baik begitu
(joko & guntur keluar panggung, setelah itu Ratu & ketiga putri masuk disusul dengan joko
& guntur...... setelah Putri dan Ratu di panggung, melambaikan tangan lalu keluar lagi)
Guntur : (menepuk pundak joko) eh joko, lihat itu mereka sudah tiba!
Joko Kendil : (terkagum kagum) wah.... siapa saja mereka, Guntur?
Guntur : Yang paling cantik itu Ratu Aster, dan ketiga gadis cantik itu putrinya
Joko Kendil : siapa saja nama putri-putri cantik itu?
Guntur : Yang memakai baju kuning namanya Putri Kenanga
Kalau yang memakai baju merah itu namanya Putri Mawar
Dan yang memakai baju putih adalah putri yang paling baik, Putri Melati
Joko Kendil : Putri Melati..? (tersenyum)
Guntur : Kenapa? Kau suka? (meledek)
Joko Kendil : Ya, aku akan melamarnya..
Guntur : (kaget) Haah.. Yang benar saja kamu?
Joko Kendil : Tentu, jadi besok kamu harus mau mengantarku ke kerajaan!
Guntur : Baiklah, tapi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, aku tidak akan
bertanggung jawab
Joko Kendil : Oke,,Terima kasih Guntur, kau memang sahabat terbaikku
(guntur dan joko keluar lalu masuk lagi)
Joko Kendil : Mari kawan sudah waktunya kita berangkat
Guntur : Ya...
(guntur dan joko keluar, Ratu Aster mesuk disusul guntur dan joko)
Ratu Aster : Ada apa kalian berdua menemuiku?
Guntur : Saya kesini hanya mengantar sahabat saya ini, Ratu
Joko Kendil : Sebelumnya perkenalkan, nama saya Joko Kendil. Jadi begini, Ratu, saya
kesini bermaksud untuk melamar salah satu dari ketiga putri Ratu
Ratu Aster : Apa kamu yakin? Apakah putri2ku ada yang mau menjadi isrtimu?
Joko Kendil : Saya yakin, Ratu
Ratu Aster : Baiklah, akan aku panggilkan putri2ku. (memanggil) Putri2ku... mari sini,
ada yang mau melamar kalian..
(putri kenanga dan putri mawar masuk panggung dengan ber-lomba2, putri melati masuk
dengan santai)
Putri Kenanga : Mana? Mana orang yang ingin melamarku, Bunda?
Putri Mawar : Iya Bunda, mana orangnya?
Ratu Aster : Ini dia orang yang akan melamar salah satu diantara kalian, namanya Joko
Kendil ( menunjuk ke arah joko)
( mawar dan kenanga sama sama terkejut)
Putri Kenanga : Hah??? Apa bunda tidak salah? Benarkah ini orangnya?
Putri Mawar : Karena hari ini aku sedang baik hati, aku akan mengalah, jadi Joko Kendil
untuk kakak saja ya...
Putri Kenanga : Eh... enak saja... Tidak, aku tidak mau! Siapa yang mau menikah dengan
kendil seperti ini?
Ratu Aster : Joko kamu dengar sendiri kan, Putri2 saya tidak mau dengan kamu..
Joko Kendil : Tapi Ratu, bagaimana dengan Putri Melati?
Ratu Aster : Melati, apa kamu mau menjadi istri Joko Kendil ini?
Putri Melati : Baiklah Bunda, aku bersedia
Ratu Aster : Apa kamu yakin, Melati?
Putri Melati : Yakin, Bunda. Aku tidak melihat dari sisi kesempurnaannya, tapi aku
melihat dari kebaikan dan ketulusan hatinya.
Ratu Aster : Baiklah kalau memang kamu sudah yakin, bunda akan segera
mempersiapkan segala kebutuhan untuk pesta pernikahanmu dengan Joko Kendil
( Putri Kenanga, Mawar, dan Melati keluar panggung)
Ratu Aster : Joko, kamu boleh tinggal di sini selama menunggu waktu pernikahanmu
Joko Kendil : Terima kasih, Ratu. Tapi apa sahabat saya, Guntur boleh ikut tinggal
bersama saya di sini?
Ratu Aster : Oh tentu, mari saya antar ke kamar kalian
(joko, guntur, dan ratu keluar panggung,, putri melati masuk, lalu disusul dengan putri
lainnya)
Putri Mawar : Apa kamu sudah siap, Melati?
Putri Kenanga : Iya, apa kamu benar2 siap untuk menikah dengan Joko Kendil?
Putri Melati : Aku siap, kak
Putri Mawar : Aku sebenarnya heran sekali dengan mu, Melati
Putri Melati : Heran bagaimana, kak?
Putri Mawar : Kok bisa bisanya kamu menerima lamaran Joko Kendil
Putri Kenanga : Iya Melati, sebenarnya waktu itu kamu sadar atau tidak?
Putri Melati : Aku sadar kok kak,
Putri Mawar : Kenapa kamu bisa menerima Joko Kendil?
Putri Melati : Joko Kendil adalah pemuda yang baik, sopan, pemberani, dan jujur.
Meskipun tubuhnya aneh, namun wajahnya tidak jelek. Wajahnya begitu lucu seperti wajah
kanak2 yg tanpa dosa
( ratu masuk panggung)
Ratu Aster : Ada apa ini brisik2, Sudah malam , waktunya tidur!
Ketiga Putri : Iya, Bunda
(semua keluar panggung, dan joko masuk dengan keadaan sempurna menjadi raden anom
pamungkas, disusul ratu)
Ratu Aster : Hei, Siap Kau?
Joko Kendil : aku joko kendil, ratu
Ratu Aster : (kaget) Hah...? Tidak, Joko Kendil tidak seperti kamu!
(putri mawar dan kenanga masuk)
Putri Mawar : Ada apa ini, Bunda?
Putri Kenanga : Iya, Kenapa Bunda teriak2?
(putri melati masuk)
Putri Melati : Apakah ada yang melihat Joko Kendil? Dari tadi aku tidak melihatnya.
Putri Kenanga : Lalu siapa laki2 ini Bunda?
Joko Kendil : Aku Joko Kendil
Ketiga Putri : (kaget) Hah...?
Joko Kendil : Tenanglah, akan kujelaskan..
Sebenarnya namaku adalah Anom Pamungkas, anak Adipati Wirapati dari kerajaan Medang
Pamulang. Karena aku selalu membangkang, sombong, dan semena mena, aku diusir dan
dikutuk oleh Begawan Tunggul Manik. Oleh karena itu aku menjadi Joko Kendil.
Ratu Aster : Oh, jadi begitu ceritanya...
Putri Mawar : Aduuuhh... Kalau begini ceritanya, kenapa aku tidak menerima lamaran Joko
waktu itu....
Putri Kenanga : Iya.... aku sungguh menyesal...
( putri kenanga dan mawar lari meninggalkan panggung)
Putri Melati : Aku masih tidak percaya...
Ratu Aster : Sudahlah... sebaiknya kalian beristirahat, karna besok adalah hari
pernikahan kalian
Joko Kendil : Baik, Ratu
Putri Melati : Baik, Bunda
(joko,melati, dan ratu meninggalkan panggung, lalu semua Masuk)

Ratu Aster : INILAH SAATNYA, INILAH HARI YANG TELAH DITUNGGU


TUNGGU, YAITU HARI PERNIKAHAN PUTRI SAYA, PUTRI MELATI DENGAN
RADEN ANOM PEMUNGKAS ATAU JOKO KENDIL.
( semua bergandeng tangan, pasangan pengantin ditengah, smua bergembira)

• AMANAT

1. Jangan menilai orang dari luar nya saja menilailah dengan ketulusan hatinya.

Anda mungkin juga menyukai