Anda di halaman 1dari 3

BAB VI.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Sistem penyelenggaraan makanan di RSUD Sleman Yogyakarta

menggunakan sistem full out sourcing. Pendidikan tenaga gizi di RSUD

Sleman Yogyakarta yaitu berpendidikan S1Gizi, D-IV Gizi dan D-III Gizi.

Ketenagaan di dapur jasaboga belum sesuai dengan PGRS 2007. Sistem

distribusi makanan yang digunakan oleh RSUD Sleman Yogyakarta

adalah sistem sentralisasi dan desentralisasi. Penyelenggaraan makanan

dilakukan di dua tempat yaitu pada pihak jasa boga dan pihak rumah sakit.

Pengadaan bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan distribusi

makanan jadi ke rumah sakit dilakukan oleh pihak jasa boga. Kegiatan

penyajian makanan dan distribusi makanan ke pasien dilakukan oleh pihak

rumah sakit oleh pramusaji.

2. Setelah melakukan kegiatan manjemen asuhan gizi pada pasien,

mahasiswa dapat memahami secara benar tata laksana asuhan gizi dan

mampu menilai status gizi pada pasien dengan menggunakan asuhan gizi

dan mengidentifikasi kebutuhan gizi pada pasien dengan diet tertentu serta

melakukan monitoring dan evaluasi secara langsung pada pasien dalam

tugas wajib dan membuatkan asuhan gizi serta memberikan konseling gizi

pada pasien.

173
174

3. Dalam kegiatan diklat yang telah dilaksanakan tentang pengaturan diit

pada penderita diabetes mellitus audience mengetahu tentang pengertian,

penyebab, gejala dan cara pengaturan makan diabetes mellitus. Sedangkan

dalam diklat tentang pemorsian makanan biasa diet 1700 kalori sesuai

dengan standar porsi peserta diklat mengerti tentang pemorsian yang benar

dan mampu mempraktekkan pemorsian makanan biasa diit 1700 kalori

sesuai dengan standar porsi.

B. SARAN

1. Dalam melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit diperlukan sumber

daya manusia yang kompeten, sarana dan prasarana yang memadai agar

pelayanan gizi yang dilaksanakan memenuhi standar yang telah ditetapkan

dan meningkatkan mutu pelayanan gizi di rumah sakit yang berbasis

kompetensi. Selain itu perlu adanya upaya peningkatan mutu bagi pihak

jasa boga sehingga pelayanan gizi termasuk dalam pengadaan makanan

bagi pasien memenuhi standar yang telah ditetapkan.

2. Setelah melakukan PKL (praktek kerja lapang) mahasiswa diharapkan

mempunyai wawasan lebih luas tentang gizi klinik sehingga mampu

memberikan gambaran pada mahasiswa gizi klinik yang ada di Politeknik

Negeri Jember lainnya bahwa Gizi Klinik merupakan bidang keahlian

kesehatan yang menangani masalah diet pasien secara klinis dan pengelola

asuhan gizi pada pasien dengan komplikasi.


175

3. Untuk mencapai kelancaran dan kesempurnaan dalam pelaksanaan diklat

selanjutnya diperlukan persiapan yang sangat matang, baik persiapan dari

pelatih dan persiapan materi diklat juga penentuan waktu diklat agar tidak

kenyamanan dan konsentrasi peserta tertuju pada kegiatan diklat yang

dilaksanakan. Untuk menindaklanjuti hambatan dan permasalahan yang

mungkin terjadi perlu dilakukan verifikasi (pengecekan ulang) terhadap

kesiapan pelaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai