Anda di halaman 1dari 40

PENYUSUNAN STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP)

RAUDHATUL ATHFAL (RA)

Pendidikan anak usia dini menekankan pada pembentukan sikap sebagai dasar bagi
pengembangan karakter yang kuat. Pembentukan sikap memerlukan waktu yang jauh
lebih panjang daripada pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Proses
pembentukan sikap dilalui melaluipembiasaan yang konsisten diterapkan oleh semua
unsur satuan PAUD secara berkelanjutan sepanjang hari dan sepanjang tahun sepanjang
anak mengikuti program pendidikan anak usia dini.
Seperti halnya proses pengembangan pengetahuan yang disampaikan dengan cara
yang menyenangkan, maka pembentukan sikap pun harus dilakukan dengan cara yang
menyenangkan. Guru dituntut memahami bagaimana proses pembentukan sikap pada
anak usia dini diterapkan secara menyenangkan dan terbebas dari doktrin dan
pemaksaan. Krathwohl mengemukakan bahwa pembentukan sikap dimulai dari
menerima, merespon, hingga melaksanakan secara terus menerus hingga terinternalisasi
dalam perilaku anak.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini memuat 16 sikap yang diharapkan
menjadi kompetensi anak, yakni; (1) mempercayai adanya Tuhan, (2) menghargai diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan, (3) perilaku hidup sehat, (4) sikap ingin tahu, (5)
kreatif, (6) estetis, (7) percaya diri, (8) disiplin, (9) sabar, (10) mandiri, (11) peduli, (12)
toleran, (13) jujur, (14) tanggung jawab, (15) menyesuaikan diri, (16) rendah hati dan
santun.
Sesuai dengan cara belajar anak yang peniru, maka pembentukan sikap harus
dimulai dari guru sebagai model perilaku. Keajegan perilaku guru dalam membentuk
sikap membantu anak memahami lebih mudah apa dan bagaimana berperilaku sesuai
dengan sikap yang diharapkan. Untuk keperluan tersebut seharusnya satuan Raudhatul
Athfal (RA) membuat atau menyusun Standar Operasinal Prosedur (SOP) kegiatan yang
didalamnya memuat nilai-nilai sikap yang ingin terbentuk pada anak. Dalam upaya
memudahkan guru menyusun SOP di satuan Raudhatul Athfal (RA), maka disusunlah
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Satuan Pendidikan Anak Usia Dini
yang diterapkan dalam kegiatan harian satuan Raudhatul Athfal (RA) masing-masing.

A. Pengertian SOP
Setiap satuan RA diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali pelaksanaan
kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek pembelajaran di setiap satuan
RA dapat dilaksanakan secara optimal dan berkualitas.
SOP Pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk menjalankan pembelajaran
RA dalam mencapai semua kompetensi inti (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan
1
dan keterampilan) dan standar tingkat pencapaian perkembangan anak. SOP menjadi
sistem yang memberikan pedoman kerja, kapan, dimana, oleh siapa dan cara bagaimana
pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur program pembelajaran yang bersifat
rutin dan habituasi. Kegiatan rutin dan terus berulang dilakukan guru biasanya kegiatan
pembiasaan dan keteladanan dalam mencapai sikap spiritual dan sikap sosial.
SOP Pembelajaran RA terutama ditujukan untuk mewujudkan pencapaian
kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial. SOP
memandu pembelajaran mulai dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran,
sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat
dijalankan secara runut, teratur dan produktif.
Tatacara penyusunan SOP Pembelajaran yang diperlukan oleh setiap satuan RA
dipaparkan dalam pedoman khusus.

B. Fungsi SOP
1. Memperlancar petugas di lingkungan satuan RA dalam melaksanakan tugasnya.
2. Mempermudah penemuan hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan
tugas baik hambatan tersebut datangnya dari dalam maupun dari luar.
3. Mendisiplinkan semua pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan aturan
yang disepakati bersama.
4. Membangun cara kerja yang lebih tertata dan disiplin.
5. Membangun konsistensi atau keajegan perilaku pendidk yang diperlukan dalam
mengembangkan karakter anak.

C. Manfaat SOP
1. Semua orang yang ada di satuan RA memiliki standar yang sama dalam
melayani dan memfasilitasi anak belajar.
2. Memudahkan dalam pengkaderan bagi pendidik baru untuk mengenal cara
memberikan layanan di satuan RA tersebut.
3. Sebagai informasi terbuka bagi tenaga pendidik, kependidikan dan orang tua
tentang layanan yang baik dan sistematis.

D. Syarat SOP
1. Mudah dilaksanakan oleh seluruh pendidik
2. Memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
3. Memuat langkah-langkah jelas yang harus dilakukan.
E. Cara Penyusunan SOP
Setiap satuan RA diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali pelaksanaan
kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek pembelajaran di setiap satuan
2
RA dapat dilaksanakan secara optimal dan berkualitas. SOP pembelajaran merupakan
langkah-langkah untuk menjalankan pembelajaran RA dalam mencapai semua
kompetensi inti (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) dan
standar tingkat pencapaian perkembangan anak. SOP menjadi sistem yang memberikan
pedoman kerja kapan, dimana, oleh siapa dan cara bagaimana pembelajaran dijalankan
terutama dalam mengatur program pembelajaran yang bersifat rutin dan habituasi.
Kegiatan rutin dan terus berulang dilakukan guru biasanya kegiatan pembiasaan
danketeladanan dalam mencapai sikap spiritual dan sikap sosial.
SOP Pembelajaran RA terutama ditujukan untuk mewujudkan pencapaian
kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial. SOP
memandu pembelajaran mulai dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran,
sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat
dijalankan secara runut, teratur dan produktif.
Tata cara penyusunan SOP Pembelajaran yang diperlukan oleh setiap satuan RA
dipaparkan dalam pedoman khusus. Cara menyusun SOP adalah:
1. Menjabarkan setiap kegiatan dari jadwal kegiatan harian.
2. Identifikasi kemampuan yang ingin dibangun pada saat kegiatan ini dilakukan.
3. Susunlah ke dalam langkah-langkah kegiatan yang teratur dan jelas.

F. Daftar SOP Minimal di Satuan RA


1. SOP Penataan Alat Bermain 8. SOP Pijakan Sebelum Bermain
2. SOP Penyambutan Kedatangan 9. SOP Pijakan Selama Bermain
Anak
3. SOP Jurnal Pagi 10. SOP Pijakan Setelah Bermain
4. SOP Materi Pagi 11 . SOP Makan Sehat dan Pembiasaan
Kebersihan Diri
5. SOP Bermain Motorik Kasar 12 . SOP Jurnal Siang
6. SOP Kegiatan Transisi Sebelum 13 . SOP Kegiatan Penutup
Sentra
7. SOP Makan Snack 14 . SOP Penjemputan Anak

SOP dapat terus dikembangkan sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.


Semakin banyak program yang dijalankan satuan pendidikan semakin banyak SOP
yang harus disiapkan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK
RA MUSLIMAT NW 2 MATARAM

Nama RA : MUSLIMAT NW 2 MTR Kode Dok. : SOP/PROS-001


Unit Program : Kelompok B Standar : PROSES

3
Tgl. disahkan : 9 Juli 2019 Tgl. revisi :

1. JUDUL PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK


2. TUJUAN 1. Membiasaan mengucapkan salam dan bersalaman. (1.2; 2.14)
2. Melatih kemandirian anak (2.4; 2.6; 2.8)
3. Melatih sikap menyesuaikan diri terhadap lingkungan (2.11;
2.14)
4. Mengetahui kondisi awal anak baik secara fisik dan emosi
anak. (4.13)
5. Memberikan anak rasa senang, aman, nyaman dan
kekeluargaan pada saat memasuki sekolah
6. Menjalin komunikasi dengan orang tua dan atau pengantar
7. Melatih kemampuan berkomunikasi anak.
8. Memberikan keteladanan & pembiasaan sikap senyum,
salam, sopan, santun, dan ramah.
3. REFERENSI  QS. Tentang penduduk suatu negeri yang bertaqwa (lau
Anna)
 Kemendikbud No.137 th.2014 tentang Standar Kurikulum
 Kemendikbud No.146 th.2013 tentang Kurikulum 2013.
 Kemendikbud No.160 tentang Pemberlakuan Kurikulum
2013
 Visi, Misi, dan tentang tujuan lembaga
 Intruksi kepala sekolah
4. PIHAK- Kepala sekolah, Guru-guru, pengantar anak
PIHAK
TERKAIT
5. DOKUMEN  Buku absensi, pulpen, buku pesan orang tua.
 Jadwal guru piket pagi, buku catatan perkembangan anak
6. PROSEDUR Penyambutan merupakan kegiatan untuk melewati proses
KERJA transisi dari rumah ke sekolah.
Penyambutan kedatangan anak memiliki langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Guru piket 06.55 WIB menginformasikan kepada seluruh
guru untuk berada di tempat tugas masing-masing.
2. Guru piket berada & membuka pintu gerbang pada pukul
07.00 WIB.
3. Guru piket mengucapkan : “SELAMAT DATANG DI RA
MUSLIMAT NW 2 MATARAM” sambil membuka kedua
tangan dan senyum.
4. Guru piket memberi intruksi pada anak untuk membuat
barisan kemudian mengucapkan salam bersama-sama dengan
ucapan salam dan anak bersalaman dengan guru piket.
5. Guru piket menyambut kedatangan anak dengan senyum,
mensejajarkan diri dengan anak dan memberi
kesempatanpada anak untuk mengucapkan salam sambil
berjabat tangan lalu anak mencium tangan guru dengan
hidung/pipi/dahi. Jika ada orangtua guru piket bersalaman
dengan orangtua tersebut.
6. Guru memeriksa kondisi fisik anak ( suhu badan, wajah, kaki

4
dan tangan).
7. Guru piket mempersilahkan anak untuk menyimpan sepatu
dan tas diloker masing-masing
8. Untuk anak-anak yang membutuhkan waktu transisi pada saat
kedatangan diberikan waktu sesuai kebutuhan anak
berdasarkan kesepakatan bersama antara guru, orangtua, dan
anak.
9. Guru piket mengingatkan orangtua untuk mengantar anak
hanya sampai pintu gerbang. Jika orangtua ingin mengantar
anak ingin BAK/BAB yang mendampingi anak tersebut
adalah guru kelompok/ guru atau karyawan lainnya.
10.Guru piket mengingatkan orangtua untuk menuliskan pesan
di buku pesan (tentang kebutuhan anak atau butuh bertemu
dengan guru kelas).

Mataram, 9 Juli 2019


Mengetahui,
Kepala RA, Guru Kelas,

Yulmawati, S.Pd.I Rahmi Wathany, S.Pd

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KEPULANGAN ANAK
RAMUSIMAT NW 2 MATARAM

Nama RA : MUSLIMAT NW 2 MTR Kode Dok. : SOP/PROS-002


Unit Program : Kelompok B Standar : PROSES
Tgl. disahkan : 9 Juli 2019 Tgl. revisi :

1. JUDUL KEPULANGAN ANAK


2. TUJUAN 1. Membiasaan mengucapkan salam dan bersalaman. (1.2;

5
2.14)
2. Melatih kemandirian anak (2.4; 2.6; 2.8)
3. Melatih sikap menyesuaikan diri terhadap lingkungan (2.11;
2.14)
4. Mengetahui kondisi akhir anak baik secara fisik dan emosi
anak. (4.13)
5. Memberikan anak rasa senang, aman, nyaman dan
kekeluargaan pada saat pulang sekolah
6. Menjalin komunikasi dengan orang tua dan atau pengantar
7. Melatih kemampuan berkomunikasi anak.
8. Memberikan keteladanan & pembiasaan sikap senyum,
salam, sopan, santun, dan ramah.
3. REFERENSI  Permendiknas No. 58 th 2009
 Permendikbud No. 137, 146 th 2013
 Intruksi kepala sekolah
4. PIHAK-PIHAK Kepala sekolah, Guru-guru, pengantar anak
TERKAIT
5. DOKUMEN  Buku absensi, pulpen, buku pesan orang tua.
 Jadwal guru piket pagi, buku catatan perkembangan anak
6. PROSEDUR Kepulangan merupakan proses transisi bagi anak setelah
KERJA beraktifitas satu hari disekolah bersama guru dan teman-teman
untuk kembali kerumah bersama keluarganya.
Kegiatan kepulangan memilii langkah-langkah sebagai berikut:
1. Guru piket jam 10.00 WIB keluar ruangan untuk melihat
penjemput yang sudah datang, lalu mengajak anak yang
sudah dijemput keluar ruangan untuk pulang.
2. Guru piket jam 10.00 WIB memberi salam dan memberi
aba-aba waktu pulang sudah tiba.
3. Guru piket Jam 10.30 WIB menginformasikan kelompok
A& B untuk siap-siap di panggil pulang.
4. 11.00 WIB guru piket mulai memanggil anak kelompok
A&B yang sudah dijemput.
5. Anak yang pulang bersalaman dengan guru dan teman
kelompoknya. Guru kelas mengucapkan salam anak
menjawab salam.
6. Guru kelompok menemani kepulangan anak sampai jam
11.30 WIB.

Mataram, 9 Juli 2019


Mengetahui,
Kepala RA, Guru Kelas,

Yulmawati, S.Pd.I Rahmi Wathany, S.Pd

6
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEGIATAN INTI (BERMAIN DI SENTRA)
RA MUSLIMAT NW 2 MATARAM

Nama RA : MUSLIMAT NW 2 MTR Kode Dok. : SOP/PROS-003


Unit Program : Kelompok B Standar : PROSES
Tgl. disahkan : 9 Juli 2019 Tgl. revisi :

1. JUDUL KEGIATAN INTI (BERMAIN DI SENTRA)


2. TUJUAN  Mengamalkan nilai-nilai kehidupan beragama sejak
dini yang berintikan pada 6 (enam) rukun iman, 5

7
(lima) rukun islam dan ihsan.
 Mengembangkan sikap kebangsaan alam kehidupan
sehari-hari berdasarkan budaya nasional.
 Melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar
berbasis sains, informasi dan teknologi.
 Mengembangkan system pendidikan yang bermutu
sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
3. REFERENSI  Permendikbud 137 tahun 2014 tentang standar
kurikulum
 Permendikbud 146 tahun 2013 tentang kurikulum
 Permendikbud 160 tahun 2014 tentang pemberlakuan
kurikulum
 Instruksi Kepala Sekolah
4. PIHAK-PIHAK Kepala Sekolah, Guru-guru
TERKAIT
5. DOKUMEN RPPH
6. PROSEDUR KERJA  Kegiatan INTI merupakan kegiatan di dalam
Sentrayang sudah diprogramkan sesuai dengan
perencanaan guru. Setiap anak diberikan kesempatan
untuk memilih kegiatanyang diminati (paling sedikit 3
kesempatan main).
 Sentra merupakan pusat kegiatan pembelajaran dengan
metode belajar melalui bermain integrasi nilai-nilai
kehidupan beragama yang dirancang untuk
mengembangkan seluruh potensi anaksebagai karunia
dari Allah.
Kegiatan Inti (Bermain di Sentra) memiliki langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Apersepsi (Pijakan Pengalaman Sebelum Bermain).
 Guru dan anak membaca doa sebelum kegiatan di
Sentra.
 Guru mengucapkan salam dan selamat datang
kepada anak, anak mejawab salam dan
mengucapkan terima kasih kepada guru.
 Guru membacakan buku yang berkaitan dengan
tema dan pengalaman.
 Guru mengenalkan kosakata baru yang berkaitan
dengan tema dan konsep yang akan dikenalkan di
Sentra.

8
 Guru memberikan gagasan bagaimana
menggunakan bahan-bahan main.
 Guru memberi informasi tentang kegiatan apa saja
yang telah disediakan dan akan dilakukan anak
berikut jumlah kesempatan mainnya.
 Guru mengelola anak untuk keberhasilan hubungan
sosial anak dengan mendiskusikan bersama anak
aturan bermain dan harapan untuk pengalaman
main (prosedur kerja).
 Guru menjelaskan rangkaian waktu main.
 Guru merancang dan menerapkan urutan transisi
main dengan mempersilahkan anak untuk bergiliran
menuju kegiatan bermain yang dipilih anak.

2. Bermain (Pijakan Pengalaman Main).


 Guru memberikan anak waktu untuk mengelola dan
meneliti pengalaman main mereka.
 Guru mencontohkan komunikasi yang tepat.
 Guru memperkuat dan memperluas bahasa anak.
 Guru meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui
dukungan hubungan teman sebaya.
 Guru mengamati dan mendokumentasikan
perkembangan dan kemajuan main anak.
3. Beres-beres (Pijakan Setelah Bermain).
 Guru memberi tanda pada anak batas waktu
bermain di Sentra.
 Guru bersama anak merapihkan dan meletakkan
kembali alat-alat dan bahan-bahan main
ditempatnya secara terklasifikasi, sebagai
pengalaman belajar positif melalui pengelompokan,
urutan, dan penataanlingkungan main secara tepat.
4. Recalling (Pijakan Setelah Bermain).
 Guru mendukung anak untuk mengingat kembali
pengalaman mainnya dan saling menceritakan
pengalaman mainnya.
 Guru dan anak berdoa sesudah kegiatan bermain di
Sentra.

9
 Guru menutup kegiatan di Sentra dengan
mengucapkan salam dan anak menjawab salam
guru.

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENATAAN ALAT MAIN
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL PENATAAN ALAT BERMAIN


2. TUJUAN  Menumbuhkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari
agar bisa menjadi disiplin (2.6)
 Menumbuhkan perilaku yang mencerminkan
kemandirian (2.8)
 Mengembangkan perilaku yang mencerminkan sikap
tanggung jawab (2.12)
 Menumbuhkan minat anak bermain dan
mengembangkan pengalamannya dengan alat yang
disediakan (3.9)
 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan yang tertuang dalam
RPPH
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
4. PIHAK-PIHAK Guru sentra/area/kelompok
TERKAIT
5. DOKUMEN RPPH
6. PROSEDUR KERJA  30 menit sebelum anak datang, pendidik sudah
menyiapkan alat main yang akan digunakan.
 Lingkungan belajar yang akan digunakan di dalam
ruang (indoor) dan di luar ruang (outdoor) harus
bersih, aman, nyaman, dan menyenangkan.

10
 RPPH yang sudah dibuat harus menjadi acuan untuk
penataan alat main
 Penataan alat bermain harus mewakili 3 jenis main
yaitu main sensorimotor, main peran, dan main
pembangunan, untuk memberikan pengalaman
bermain yang beragam serta harus mendukung
perkembangan bahasa, kognitif, sosial- emosional
anak
 Peletakan alat main harus tepat sehingga anak bisa
memusatkan perhatian pada kegiatan yang
dilakukannya
 Pastikan alat main ditata di area yang aman. Jika
bermain menggunakan air, pastikan bahwa lantai di
area tersebut tidak licin, sehingga tidak mudah
terpeleset.
 Alat main yang disediakan harus bisa digunakan
dengan berbagai cara sehingga menumbuhkan
kreativitas anak.
 Alat main yang disiapkan harus dalam kondisi baik,
lengkap jumlahnya, tidak retak/membahayakan.
 Alat dan bahan main serta buku ditata pada tempat
yang mudah dijangkau oleh anak.
 Disiapkan celemek tidak tembus air untuk digunakan
saat anak bermain air
 Saat beres-beres harus disediakan tempat/wadah
untuk menyimpan mainan sesuai dengan kategorinya

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

11
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEGIATAN CUCI TANGAN
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL 7 langkah mencuci tangan


2. TUJUAN  Membiasakan untuk mencuci tangan (2.1)
 Membiasakan untuk tertib (2.6)
 Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan
kebersihan diri (2.1)
 Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap
kesehatan tubuh (2.12)
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
 Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally
Appropriate Curriculum Best Practices in Early
Childhood Education (4th ed.). USA: New Jersey.

12
 http://themedicina.blogspot.com/2011/06/c ara-
mencuci-tangan-yang-benar.html, tanggal 04/09/2014,
jam 13.26
4. PIHAK-PIHAK Guru kelompok/wali kelas
TERKAIT
5. DOKUMEN Catatan perkembangan anak

6. PROSEDUR KERJA 1. Basahilah kedua telapak tangan setinggi pertengahan


lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun
kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara


bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga


bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan


mengatupkan

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

13
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok
perlahan

7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian


dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan
membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang
mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KEGIATAN SIKAT GIGI
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL Menyikat gigi agar gigiku sehat

2. TUJUAN  Membiasakan untuk menyikat gigi (2.1)


 Membiasakan untuk tertib (2.6)
 Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan
kebersihan diri (2.1)

14
 Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap
kesehatan tubuh (2.12)
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
 Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally
Appropriate Curriculum Best Practices in Early
Childhood Education (4th ed.). USA: New Jersey.
 Kementerian Kesehatan RI, Buku kesehatan Peserta
Didik. Jakarta
4. PIHAK-PIHAK Guru kelompok/wali kelas
TERKAIT
5. DOKUMEN Catatan perkembangan anak

6. PROSEDUR KERJA 1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi

2. Kumur-kumur

3. Sikat semua permukaan gigi, maju mundur, pendek-


pendek 8 kali gerakan, rahang atas & bawah
4. Permukaan sikat gigi menghadap langit langit & lidah
5. Sikat permukaan gigi menghadap pipi

dan bibir atas & bawah


6. Permukaan yang dipakai mengunyah
7. Kumur 1x saja, fluor masih ada
8. Bersihkan sikat gigi, simpan posisi tegak kepala di atas

15
____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KEGIATAN MAKAN
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL KEGIATAN MAKAN


2. TUJUAN  Membiasakan untuk mencuci tangan (2.1)
 Pengenalan berbagai jenis makanan dan kegunaannya
untuk tubuh (2.1)

16
 Pengenalan matematika (berhitung, konsep satu ke
satu, bentuk, warna, rasa, dll) (3.6)
 Membiasakan untuk bersyukur pada Tuhan (doa) (1.2)
 Membiasakan untuk berbagi (2.9)
 Membiasakan untuk tertib (2.6)
 Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan
makanan (2.1)
 Membiasakan untuk bersih lingkungan (2.1) (2.6)
 Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap alat
makan (2.12)
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
4. PIHAK-PIHAK Guru kelompok
TERKAIT
5. DOKUMEN Catatan perkembangan anak
6. PROSEDUR KERJA 1. Pastikan semua anak dalam kelompok sudah mencuci
tangan dengan bersih dan benar
2. Pastikan semua anak sudah ada dalam kelompoknya
3. Anak menghitung jumlah orang dalam kelompok dan
pastikan jumlah alat makan yang diperlukan
4. Anak secara bergiliran menyiapkan alat makan sesuai
dengan jumlah tempat yang tersedia.
5. Pastikan semua anak sudah duduk di tempatnya, saat
guru mengenalkan menu makan dan kandungan gizi
yang dibutuhkan tubuh.
6. Apabila anak membawa makanan dari rumah, ceklah
apakah makanan sudah memenuhi aturan yang
ditetapkan lembaga
7. Anak dibiasakan untuk berbagi bekal yang
dibawanya.
8. Membiasakan anak bersyukur atas makanan yang
tersedia.
9. Berdoa sebelum makan dipimpin oleh anak secara
bergantian setiap harinya. Makan dengan tertib dan
tidak berceceran
10. Anak mengambil makanan sesuai dengan kebutuhan
dan tidak menyisakan makanan yang diambilnya
11. Kenalkan pada anak cara menggunakan alat makan

17
yang benar dan sopan santun saat makan.
12. Berdoa setelah selesai makan, dan mengucapkan
syukur.
13. Selesai makan anak menyimpan kembali alat makan
ke tempat semula. Jika memungkinkan anak diajak
mencucinya.
14. Sehabis makan anak harus membersihkan kembali
tempat yang sudah digunakan agar tidak ada sisa
makanan yang tercecer.
15. Setelah makan anak mencuci tangan dan menggosok
gigi dengan tertib.
16. Ajaklah anak untuk mengikuti kegiatan transisi.

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

18
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


DI SEKOLAH
2. TUJUAN  Membiasakan untuk menjaga keamanan diri (2.1)
 Membiasakan untuk tertib (2.6)
 Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap
kesehatan tubuh (2.12)
 Mengetahui cara hidup sehat (3.4)
 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat (4.4)
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
 Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally
Appropriate Curriculum Best Practices in Early
Childhood Education (4th ed.). USA: New Jersey.
4. PIHAK-PIHAK Guru kelompok/wali kelas
TERKAIT
5. DOKUMEN Catatan perkembangan anak

6. PROSEDUR KERJA MEMAR:


Memar merupakan kondisi akibat adanya trauma/benturan
dengan benda keras. Bisa berbentuk benjolan pada bagian
yang terantuk, kadang disertai warna kebiruan. Cara
mengatasinya:
1. Memberikan kompres dingin pada bagian yang
terbentur untuk mencegah bertambah banyaknya darah
yang merembes ke jaringan dan juga untuk mencegah
pembengkakan (udema)
2. Perhatikan pada hari berikutnya bengkak berkurang
atau tidak. Untuk mengurangi/ menghilangkan
pembengkakan dilakukan kompres panas selama 3-5
menit tujuannya untuk melebarkan pembuluh darah

19
setempat, setelah itu diganti dengan dikompres dingin
selama 1 – 2 menit. Lakukan sebanyak 4 -5 kali sehari
sampai bengkak menghilang. Ketika melakukan
kompres panas pastikan suhu panas tidak sampai
menimbulkan luka bakar. Kompres panas dilakukan
dengan menggunakan kantong air panas atau salep/
krim pemanas kulit.
LUKA PARUT:
Luka parut biasanya disebabkan karena adanya benda
keras yang merusak permukaan kulit misal jatuh saat
berlari. Cara mengatasinya:
1. Hentikan pendarahan yang terjadi dengan cara
menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan
menggunakan kain kasa steril atau saputangan/kain
bersih.
2. Dengan menggunakan air dan sabun bersihkan daerah
sekitar luka. Jika ada kerikil, kayu, atau benda lain di
luka keluarkan. Setelah itu luka dibersihkan dengan
kasa steril atau benda lain yang cukup bersih. Setelah
bersih berikan anti infeksi lokal seperti povidon iodin
atau kasa anti-infeksi. Bila luka yang terjadi terlalu
dalam, segera rujuk ke rumah sakit.
MIMISAN ATAU PENDARAHAN HIDUNG:
Diatasi dengan cara:
1. Anak yang mimisan didudukkan sambil agak
menunduk, cuping hidung kiri dan kanan dipencet
bersama-sama, bernafas melalui mulut. Tunggu
sampai 10 menit.
2. Bila darah masih keluar, segera rujuk ke rumah sakit.
3. Menggunakan daun sirih sebagai cara tradisional juga
bisa dilakukan karena daun sirih dapat menghentikan
pendarahan karena daun sirih mengandung zat yang
menyempitkan pemburuh darah.
KEMASUKAN BENDA ASING:
Memasukan benda asing adalah adanya benda yang tidak
biasa di dalam tubuh misalkan duri menusuk dan
tertinggal dalam kulit, hidung atau telinga kemasukan
biji-bijian, telinga kemasukan serangga, saluran nafas

20
tersumbat makanan. Cara mengatasinya:
1. Apabila benda yang masuk tidak terlalu besar,
usahakan untuk bersin, caranya dengan mencium
bubuk merica. Jika tidak berhasil dibawa atau dirujuk
ke rumah sakit. Jangan mengkorek atau menyemprot
dengan air karena bisa lebih berbahaya.
2. Jika ada benda asing di telinga harus dikeluarkan
dengan meneteskan minyak mineral (gliserin/parafin
cair) atau obat tetes telinga, kemudian miringkan dan
amati benda asing tersebut keluar atau tidak. Kalau
tidak keluar harus segera dirujuk ke rumah sakit.
3. Jika mata kemasukan debu, bisa menggunakan cairan
pencuci mata atau dengan mengalirkan air bersih.
4. Ada benda asing di kulit misal duri. Jika ujungnya
masih teraba cabut dengan alat penjepit yang telah
dibersihkan/ disucihamakan. Bila halus, duri
bambu/kaktus/ulat bulu dapat dengan menggunakan
plester yang ditempelkan pada kulit yang tertancap
duri halus, kemudian plester dicabut dengan cepat.
Lakukan berulang-ulang sampai duri/bulu halus
tercabut semua
5. Jika mendapat gigitan hewan, cuci bekas gigitan
dengan air bersih dan sabun, beri antiseptik balut, dan
rujuk ke rumah sakit.
6. Jika mendapat sengatan serangga, segera lepas
serangga dari tempat gigitannya dengan menggunakan
minyak pelumas atau terpentin atau minyak cat kuku.
Setelah terlepas luka dibersihkan dengan sabun dan
diolesi calamin atau krim antihistamin. Bila tersengat
lebah, ambil sengatnya dengan jarum halus, bersihkan
dan oleskan krim antihistamin atau kompres es bagian
yang tersengat. Jika muncul tanda-tanda seperti mual
dan mutah, pucat apalagi sampai sesak nafas segera
rujuk ke rumah sakit.

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,

21
Kepala RA,

________________________ ___________________________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KEGIATAN PIJAKAN SEBELUM MAIN
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL KEGIATAN PIJAKAN SEBELUM MAIN


2. TUJUAN  Membiasakan untuk berdoa sebelum melakukan
kegiatan (4.1)
 Mengembangkan kemampuan berbahasa (kosakata
baru, mengungkapkan bahasa) (3.11)
 Mengembangkan sikap percaya diri (2.5)

22
 Mengembangkan sikap menghargai orang lain yang
berbicara (2.10)
 Mengembangkan kemampuan mengamati, menanya,
mencobakan untuk mencari tahu
 Mengenalkan konsep pengetahuan sesuai dengan tema
dan RPPH yang disusun
 Mengembangkan kemampuan focus pada tema dan
kegiatan yang dilakukan (2.12, 3.13)
 Membiasakan anak disiplin mengikuti aturan (2.6)
 Membiasakan berani melakukan tantangan baru(2.2,
2.5)
 Membiasakan untuk berkata santun (menggunakan
kata terima kasih, maaf, tolong). (2.14, 3.2)
 Mengembangkan kemampuan menentukan pilihan
sendiri (2.5, 2.8)
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
4. PIHAK-PIHAK Guru sentra
TERKAIT
5. DOKUMEN Catatan perkembangan anak
6. PROSEDUR KERJA 1. Anak duduk dalam bentuk lingkaran atau duduk
merapat tetapi dalam suasana tidak berdesakan,
posisi guru di depan menghadap ke anak.Menyapa
anak untuk memulai kegiatan
2. Anak berdoa sebelum melakukan kegiatan
3. Bertanya kepada anak tentang hal-hal yang dilakukan
hari kemarin
4. Menanyakan perasaan anak hari ini untuk mengenal
perasaan anak
5. Memberitahukan bila ada sesuatu yang tidak biasa
terjadi hari ini, misalnya ada tamu, ada guru yang
tidak masuk sehingga digantikan oleh guru lainnya
6. Mengenalkan tema dan konsep hari ini dan
mempersilakan anak mengamati, bertanya tentang
tema yang dikenalkan.
7. Siapkan buku yang sesuai dengan tema agar anak
bisa mencari informasi dan bertanya yang terkait
dengan tema.

23
8. Membacakan buku sesuai tema untuk membangun
ide bermain.
9. Mengembangkan kosa kata dan menanyakan
pendapat anak tentang arti kata yang dimaksud.
10. Mendiskusikan ide bermain apa yang akan dibuat
anak dengan alat dan bahan yang tersedia.
11. Memberikan contoh secara tepat untuk kegiatan baru
yang belum dimengerti anak.
12. Membangun aturan main bersama anak
13. Mengulang kembali aturan di sentra:
 pilih kegiatan
 selesaikan kegiatan
 perlihatkan hasil karya pada pendidik
 merapikan alat yang sudah digunakan
 pilih kegiatan lainnya.
14. Anak memilih mainan sesuai dengan minatnya
15. Mengelola kegiatan pemilihan mainan dengan
menerapkan permainan yang menarik
16. Mempersilakan anak mulai bermain.

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

24
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEGIATAN PIJAKAN SELAMA MAIN
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL KEGIATAN PIJAKAN SELAMA MAIN


2. TUJUAN  Mengembangkan kemampuan mencobakan untuk
mencari tahu (2.2)
 Membiasakan untuk berani melakukan tantangan baru
(2.5)
 Mengembangkan kemampuan focus (3.13,3.14)
 Membiasakan untuk bekerja tuntas (awal sampai
akhir) (2.12)
 Membiasakan untuk melakukan kegiatan secara
mandiri dan bekerjasama (2.8, 2.10)
 Membiasakan untuk saling membantu dengan guru
dan teman (2.9)
 Membiasakan untuk berbagi alat main (2.9)
 Mengenal berbagai konsep pengetahuan (matematika,
sosial, alam, sains, bahasa, alat/teknologi). (3.6, 3.7,
3.8, 3.9)
 Mengembangkan keterampilan membuat karya dengan
berbagai alat dengan ide sendiri (4.15)
 Membiasakan untuk berkata santun (menggunakan
kata terima kasih, maaf, tolong). (2.14)
 Membiasakan untuk menghargai hasil karya diri dan
teman (2.10)
 Mengembangkan keterampilan berkomunikasi (4.11)
 Mengembangkan sikap percaya diri (2.5)
 Membiasakan untuk bertanggung jawab (2.12)
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
4. PIHAK-PIHAK Guru sentra
TERKAIT

25
5. DOKUMEN Catatan perkembangan anak
6. PROSEDUR KERJA 1. Melakukan (pengamatan) dan membuat catatan
perkembangan anak.
2. Memberikan waktu bermain selama (45 menit – 1
jam)
3. Memberikan pijakan dengan menggunakan kalimat
bertanya yang terbuka secara tepat Misal: bagaimana
caramu menemukan warna ini?, Bangunan apa yang
sedang dibangun nak?
4. Pijakan yang diberikan harus sesuai dengan
perkembangan anak
5. Dorong anak untuk bermain dalam kelompok kecil
selain bermain secara mandiri.
6. Anak diberi kesempatan untuk membuat karya
dengan idenya sendiri
7. Anak diberi kesempatan untuk mencoba alat dan
bahan main dengan caranya sendiri
8. Anak didukung untuk bekerja sampai tuntas
9. Anak didukung untuk saling berbagi alat main
10. Anak didukung untuk mau membantu guru dan
temannya.
11. Anak didukung menemukan konsep pengetahuan
(matematika, sosial, alam, sains, bahasa,
alat/teknologi) melalui alat dan bahan yang
dimainkannya.
12. Membangun kepercayaan diri anak dengan
memberikan kesempatan untuk mengemukakan
gagasannya melalui alat dan bahan main yang
digunakannya.
13. Mengingatkan pada anak sisa waktu bermain.
14. Mengajak anak untuk membereskan alat sesuai
tempat dan jenisnya.

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

26
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEGIATAN PIJAKAN SETELAH MAIN
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL KEGIATAN PIJAKAN SETELAH MAIN


2. TUJUAN  Membiasakan untuk berdoa sesudah melakukan
kegiatan (4.1)
 Mengembangkan kemampuan berbahasa (kosakata
baru, mengungkapkan bahasa) (4.11)
 Mengembangkan sikap percaya diri (2.5)
 Mengembangkan sikap menghargai orang lain yang
berbicara (2.7)
 Menguatkan konsep pengetahuan sesuai dengan tema
dan RPPH yang disusun
 Membiasakan untuk berkata santun (menggunakan
kata terima kasih, maaf, tolong). (2.14)
 Mengembangkan kemampuan behasa ekspresif
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
4. PIHAK-PIHAK Guru sentra

27
TERKAIT
5. DOKUMEN Catatan perkembangan anak
6. PROSEDUR KERJA 1. Mengajak anak untuk duduk melingkar dan
menanyakan perasaan setelah bermain
2. Menanyakan kegiatan bermain yang sudah dilakukan
anak (recalling).
3. Anak diberi kesempatan untuk menunjukkan hasil
karya, bisa dalam bentuk gambar, tulisan, bercerita.
4. Memperkuat kembali konsep pengetahuan yang sudah
didapat anak selama bermain (sesuai dengan RPPH)
5. Memberikan penghargaan seperti ucapan terima kasih
terhadap perilaku anak yang sudah sesuai dengan
aturan dan
6. Membahas apa yang seharusnya dilakukan bila ada
anak yang belum mematuhi aturan.
7. Menyampaikan kegiatan berikutnya dan perilaku yang
diharapkan pada anak untuk mengikuti kegiatan
berikutnya.

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENATAAN LINGKUNGAN MAIN
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL PENATAAN LINGKUNGAN MAIN

2. TUJUAN  Menumbuhkan minat anak bermain dan


mengembangkan pengalamannya dengan alat
yang disediakan
 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan yang tertuang dan
RPPH

28
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

4. PIHAK-PIHAK Guru sentra/area/kelompok


TERKAIT
5. DOKUMEN RPPH

6. PROSEDUR KERJA 1. Pendidik menyiapkan alat main yang akan


digunakan anak maksimal 30 menit sebelum anak
datang.
2. Pastikan bahwa lingkungan belajar di dalam
(indoor) dan di luar (outdoor) bersih, aman,
nyaman, dan menyenangkan.
3. Penataan alat main harus berdasarkan RPPH yang
sudah dibuat.
4. Alat bermain yang ditata harus mewakili 3 jenis
main yaitu main sensorimotor, main peran, dan
main pembangunan, untuk memberikan
pengalaman bermain yang beragam.
5. Alat main ditata di area yang aman. Jika bermain
yang menggunakan air, pastikan bahwa lantai
tidak licin, sehingga tidak menjadikan mudah
terpeleset.
6. Penataan alat main mendukung perkembangan
bahasa, kognitif, sosial-emosional anak.
7. Alat main yang ditata dapat digunakan dengan
berbagai cara sehingga menumbuhkan kreativitas
anak.
8. Alat main yang disiapkan dipastikan dalam
kondisi baik, lengkap setnya, tidak retak.
9. Alat dan bahan main serta buku ditata pada
tempat yang mudah dijangkau oleh anak.
10. Disiapkan tempat untuk membereskan mainan
sesuai dengan kategorinya.

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

29
________________________ ___________________________

30
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBUKAAN KEGIATAN HARIAN
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL PEMBUKAAN KEGIATAN HARIAN


2. TUJUAN Membangun minat anak dan mampu beradaptasi dengan
lingkungan PAUD, mengenalkan symbol negara dan lagu
kebangsaan serta kecintaan pada tanah air
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
4. PIHAK-PIHAK Guru sentra/area/kelompok
TERKAIT
5. DOKUMEN RPPH
6. PROSEDUR KERJA 1. Awali dengan kegiatan berdoa dan bernyanyi.
2. Pendidik memberikan kesempatan kepada anak untuk
menceritakan pengalaman dan mendiskusikannya.
3. Pendidik bersama anak melakukan percakapan untuk
mengecek kehadiran sambil membiasakan anak untuk
memperhatikan dan menyebutkan temannya yang
tidak masuk.
4. Biasakan selalu berbicara dengan lembut (soft
speaking communication).
5. Biasakan mengawali kegiatan dengan membacakan
buku atau bacaan lain sesuai dengan tema (selalu
menyebutkan judul buku dan nama pengarangnya).
6. Sebelum masuk ke kegiatan hari ini, tanyakan
kembali kegiatan yang dilakukan kemarin.
7. Selalu mendiskusikan tema, lingkup materi, kegiatan
yang akan dilakukan, serta kosakata terkait di awal
kegiatan.
8. Mendiskusikan aturan bermain.
9. Memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih
mainan.

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,

31
Kepala RA,

________________________ ___________________________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


BERMAIN MOTORIK KASAR
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL BERMAIN MOTORIK KASAR


2. TUJUAN  Melatih otot-otot kasar; (kekuatan, kelenturan,
keseimbangan, kelincahan)
 Mengembangkan sensorik motorik (koordinasi
tangan, mata, kaki)
 Membiasakan untuk bekerjasama
 Mengembangkan sikap sosial- emosional
 Mengembangkansikap berani melakukan hal baru dan
mau mengambil resiko
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
4. PIHAK-PIHAK Guru sentra/area/kelompok
TERKAIT
5. DOKUMEN RPPH
6. PROSEDUR KERJA 1. Pendidik menawarkan kegiatan yang beragam dan
menarik , sesuai tahapan perkembangan anak.
2. Pendidik mempersilahkan anak memilih kegiatan
yang disukai.
3. Pendidik mengajak anak yang baru datang untuk
bermain bersama teman.
4. Pendidik mengawasi, mengamati, memotivasi dan
memberikan bantuan kepada anak yang
membutuhkan.
5. Pendidik mengajak anak minum air putih sebelum
pindah ke kegiatan berikutnya.

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,

32
Kepala RA,

________________________ ___________________________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MELATIH ANAK KE TOILET
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL MELATIH ANAK KE TOILET


2. TUJUAN  Membiasakan untuk menjaga kebersihan diri sendiri
 Membiasakan berperilaku hidup bersih sehat
 Membiasakan untuk menentukan keinginan sendiri
(memahami keinginan diri sendiri)
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
4. PIHAK-PIHAK Guru sentra/area/kelompok
TERKAIT
5. DOKUMEN RPPH
6. PROSEDUR KERJA 1. Pendidik mempersilahkan anak untuk ke
toilet/WC/kloset pada waktu-waktu tertentu, namun
tetap disesuaikan dengan kebutuhan individual anak.
2. Pendidik melatih anak untuk melepas dan
mengenakan celana secara mandiri/sesuai tahap
perkembangan.
3. Pendidik melatih anak untuk menyiram
toilet/WC/kloset.
4. Pendidik mengawasi dan memberikan bantuan jika
dibutuhkan.
5. Pendidik memastikan anak mencuci tangan dengan
sabun dan air bersih yang mengalir setelah BAK dan

33
BAB.
6. Pendidik memastikan anak untuk mengeringkan
tangannya setelah cuci tangan.
7. Pendidik mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
yang mengalir sebelum keluar dari kamar mandi
sesuai kebutuhan.

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENGELOLAAN KEGIATAN BELAJAR
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL PENGELOLAAN KEGIATAN BELAJAR


2. TUJUAN  Menumbuhkan minat anak bermain dan mengembangkan
pengalamannya dengan alat yang disediakan
 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan yang tertuang dan RPPH
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
4. PIHAK-PIHAK Guru sentra/area/kelompok
TERKAIT
5. DOKUMEN RPPH
6. PROSEDUR 1. Pendidik menyiapkan lingkungan bermain yang aman,
KERJA nyaman dan tersedia APE yang mendukung.
2. Pendidik mengawali kegiatan dengan membacakan buku.
3. Pendidik mengajak anak berdiskusi tentang tema hari ini.
4. Pendidik membacakan buku atau bercerita dengan
menggunakan APE sesuai kebutuhan.

34
5. Pendidik mendorong anak untuk aktif mendiskusikan tema
yang sedang dibahas.
6. Pendidik menginformasikan kegiatan main hari ini, dan
menyampaikan gagasan main.
7. Mendiskusikan aturan main.
8. Pendidik memberikan kesempatan pada anak untuk
memilih teman main.
9. Anak melakukan kegiatan bermain sesuai minat.
10. Pendidik melakukan observasi (pengamatan) dan membuat
dokumentasi atau catatan tentang perkembangan anak.
11. Pendidik mengingatkan pada anak sisa waktu bermain.
12. Pendidik mengajak anak untuk membereskan alat
13. Pendidik mengajak anak untuk duduk melingkar dan
menanyakan kembali, pengalaman bermain anak.
14. Anak didorong untuk memberikan unjuk kerja, bisa dalam
bentuk gambar, tulisan, bercerita menggunakan hasil
karyanya atau recalling (menceritakan kembali pengalaman
bermainnya).

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MEMBACA BUKU UNTUK ANAK
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL MEMBACA BUKU UNTUK ANAK


2. TUJUAN  Mengembangkan kemampuan mengamati, menanya,
mencobakan untuk mencari tahu
 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan yang tertuang dan RPPH
3. REFERENSI  Permendiknas no. 146 tahun 2014
 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
4. PIHAK-PIHAK Guru sentra/area/kelompok

35
TERKAIT
5. DOKUMEN RPPH
6. PROSEDUR KERJA 1. Pendidik menerapkan waktu-waktu rutin untuk
membaca, misalnya: pagi hari saat lingkaran, sebelum
tidur, setelah mandi sore atau pada saat-saat
transisi/pergantian kegiatan.
2. Pendidik menyediakan/memilih buku dengan ilustrasi
yang menarik.
3. Pendidik membacakan buku dengan cara-cara yang
ekspresif, kreatif dan interaktif dengan anak
(membuat anak berpartisipasi).
4. Pendidik membacakan buku dengan intonasi dan
ucapan yang jelas.
5. Pendidik menunjukkan cara memperlakukan buku
yang benar (misalnya: membuka halaman dengan
hati-hati, tidak melipat halaman, mengembalikan ke
tempatnya).

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


____________________________________
RA _________________________

Nama RA : Kode Dok. :


Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL
2. TUJUAN

36
3. REFERENSI

4. PIHAK-PIHAK
TERKAIT
5. DOKUMEN

6. PROSEDUR KERJA

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,
Kepala RA,

________________________ ___________________________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


_________________________________
RA _________________________

37
Nama RA : Kode Dok. :
Unit Program : Standar :
Tgl. disahkan : Tgl. revisi :

1. JUDUL
2. TUJUAN

3. REFERENSI

4. PIHAK-PIHAK
TERKAIT
5. DOKUMEN
6. PROSEDUR KERJA

____________, ___________________
Mengetahui, Guru Kelas,

38
Kepala RA,

________________________ ___________________________
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia


Dini dan Pendidikan Masyarakat, Pedoman Penyusunan Standar Oprasional
Prosedur Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Pembinaan Anak Usia
Dini, Tahun 2015

Lampiran Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 3489, Tentang


Kurikulum Raudhatul Athfal (RA). Tahun 2016.

39
DOKUMEN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
RAUDHATUL ATHFAL (RA) _____________________

LOGO RA

Oleh:
NAMA GURU

NAMA YAYASAN PENGELOLA


ALAMAT

40

Anda mungkin juga menyukai