Anda di halaman 1dari 11

BAB III

DESKRIPSI PROGRAM

A. Judul Program
Setelah ber-musyawarah mengenai judul yang cocok dengan konsep yang akan
kami siarkan, pada akhirnya kami menamakan program radio drama ini dengan judul
“NIGHT STORY”. Pengertian Night Story sendiri secara singkat adalah Kisah Malam.
Sesuai dengan judulnya sendiri, acara program “NIGHT STORY” ini akan menyajikan
genre drama yang bervariasi mulai dari romance, slice-of-life, horror sampai dengan
thriller pada malam hari ketika para pendengar sedang dalam waktu rehat.

B. Design Promo Program

Ini design promo yang penulis


buat. Karena program ini
bertemakan di malam hari, maka
kami mengambil warna-warna
gelap namun ringan yang tidak
terlalu berat ketika di pandang
mata dan menaruh beberapa
graphic kelelawar untuk
menguatkan fakta bahwa program
“Night Story” dibuat khusus untuk
para pendengar yang masih terjaga
di malam hari yang suka dengan
cerita drama.
C. Deskripsi Program
Program acara “NIGHT STORY” ini menyiarkan kisah-kisah cerita yang
menarik pada malam hari yang ditujukan kepada para pendengar yang sedang bersantai di
waktu rehat dengan tujuan untuk mengisi waktu kosong mereka. Program acara ini
berdurasi 30 menit yang disiarkan khusus pada akhir pecan, tepatnya pada hari Sabtu
sampai dengan Minggu, pukul 22.00 – 22.30 WIB. Genre drama yang disajikan juga akan
bervariasi, mulai dari romance, slice-of-life, horror sampai dengan thriller, dan masih
banyak lagi. Program ini akan di selingi musik, iklan, dan cerita-cerita yang pastinya
akan menghibur para pendengar di malam hari.
 Kategori Program : Hiburan
 Media : Radio
 Station ID : BSI Radio
 Frekuensi Radio : 89.9 FM
 Format Program : Drama
 Judul Program : NIGHT STORY
 Durasi Program : 30 menit
 Target Audience : - Semua Umur
- Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
- Status Ekonomi Sosial : Semua kalangan
 Karakteristik Produksi : Tapping, Record
 Hari dan Jam Tayang : Sabtu sampai dengan Minggu, 22.00 – 22.30 WIB.
(Alasan : Pendengar bisa mendengarkan drama yang dikisahkan dengan santai
sembari melakukan aktivitas lain.)

Kru

 Produser : Intan Novitasari


 Pengarah Acara : Tina Andayani
 Penulis Naskah : Nadila Dewi G & Zelma Arheta
 Penyiar : Dara Suci Fitrianing
 Editor : Nadila Dewi G & Intan Novitasari
4.3. Proses Kerja Penulis Naskah
Menurut pendapat penulis, drama adalah suatu pertunjukkan, baik itu audio maupun
visual, yang mengantarkan sebuah pesan/amanat dalam bentuk alur cerita. Karena namanya
drama, maka dibutuhkan unsur dramatik dalam sebuah pertunjukkan drama agar sesuai
dengan penamaannya sendiri. Sering kali unsur dramatik lah yang menjadikan inti dari daya
tarik alur cerita drama tersebut. Jika tidak ada unsur dramatic, maka drama akan
membosankan karena pembawaannya hanya datar saja. Pernyataan ini didukung oleh
Armantono (2003:26), “Unsur dramatik pun tidak di kesampingkan, mengingat unsur
dramatik sangat berpengaruh terhadap keindahan alur cerita serta kedalaman emosi
penonton ikut larut dalam drama tersebut.” Sebagaimana yang kita ketahui, drama sudah
banyak dipertunjukkan di beragam macam media massa pada masa sekarang. Dari lenong,
televisi, sampai dengan radio. Radio drama sendiri adalah sebuah pertunjukkan drama yang
hanya mengandalkan tampilan audio diiringi musik-musik kecil yang disiarkan di media
yang hanya menampilkan suara. Dalam pembuatan drama radio, dibutuhkan beberapa peran
penting agar terciptanya sebuah konsep tersebut menjadi kenyataan. Salah satunya adalah
penulis naskah. Penulis naskah sangat berguna untuk membuat suatu konsep atau scenario
yang nantinya akan diterapkan menjadi sebuah cerita yang menarik.

Menurut MORRISSAN, M.A. (2008 : 314), “Penulis script (Scriptwriter) memiliki


peran penting khususnya pada tahap pra produksi. Seorang penulis script memberikan garis-
garis besar cerita dan dalam banyak hal menentukan struktur keseluruhan suatu produksi.”

Dari teori di atas, dapat disimpulkan bahwa penulis naskah mempunyai peran yang
sangat penting karena, tanpa adanya penulis naskah, maka tidak akan tercipta sebuah konsep
atau scenario yang menjadi inti dari sebuah radio drama. Dibutuhkan konsistensi diri yang
seimbang agar dapat menyelesaikan sebuah skenario yang nantinya akan menjadi acuan para
tim kru dalam proses produksi sampai pasca produksi. Penulis naskah sangat berperan
penting dalam tahap pra produksi, dimana tahap tersebut adalah ketika penulis naskah
mempunyai tugas untuk mengembangkan sebuah konsep menjadi skenario cerita yang dapat
memikat hati banyak orang. Bagus tidaknya sebuah cerita, selain dari penilaian massa, hal
lainnya juga tergantung dari penulisan naskah itu sendiri. Jika penulis naskah membuat
skenario yang tidak masuk akal, maka otomatis tidak akan ada yang terpikat dengan cerita
tersebut. Pernyataan ini didukung oleh BIRAN (2010:279) yang berkutip, “skenario adalah
naskah yang berisi cerita atau gagasan yang telah didesain cara penyajiannya, agar
komunikatif dan menarik disampaikan dengan media massa.”

Berdasarkan pemahaman di atas, penulis selaku penulis naskah ingin menciptakan


sebuah naskah drama yang mempunyai alur cerita yang menarik dan dapat menyampaikan
pesan positif bagi para pendengarnya. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah naskah
drama ber-genre horror dan thriller yang diberi judul “Beautiful Bones” atau “Tulang
Cantik”. Naskah drama ini mengisahkan tentang perjuangan seorang ayah menemukan
pelaku pembunuhan anaknya yang ber-usia 14 tahun yang tewas tanpa diketahui
kebenarannya. Penulis berharap cerita ini dapat menghibur sekaligus memberi pelajaran
kepada para pendengar yang antusias mendengarkan.

4.3.1 Pra Produksi


Praproduksi merupakan tahap awal sekaligus salah satu bagian inti dari pembuatan
sebuah program drama radio. Pada bagian ini, kami para anggota di balik layar mulai
mempersiapkan segala pekerjaan kami agar konsep bisa dieksekusi menjadi nyata nantinya.
Salah satu hal penting agar konsep radio drama yang direncanakan menjadi nyata adalah
alur cerita dari drama tersebut. Untuk membuat alur cerita, dibutuhkan inspirasi, tema dan
tentunya naskah agar cerita dapat dibuat dengan teliti dan baik.

Menurut penulis selaku penulis naskah, praproduksi adalah proses terpenting dalam
pembentukan sebuah karya apalagi untuk penulis naskah sendiri. Para anggota sangat
bergantung pada penulis naskah di tahap ini agar alur cerita dapat tercipta kesinambungan
dengan baik. Karena tanpa alur cerita, maka tidak ada artinya membuat radio drama. Selain
itu, cerita yang diciptakan adalah acuan dalam pembuatan drama radio ini. Dalam tahap ini,
sebelum penulis membuat naskah, pertama-tama semua anggota yang sudah diberi job desk
masing-masing dianjurkan untuk setidaknya membuat satu tema radio drama yang kemudian
langsung dibimbingan ke Dosen Pembimbing Gan Gan Giantika agar dapat mengetahui jika
tema tersebut dapat diterima untuk pembentukan radio drama atau tidak. Pada tahap ini tidak
mudah karena dosen pembimbing meminta kami untuk membuat cerita yang menarik dan
tidak mainstream, sehingga beberapa tema yang sudah kami buat tidak gampang disetujui
begitu saja. Namun, setelah anggota kami bertemu dengan dosen untuk bimbingan dan
mempresentasikan semua ide yang telah kami buat, pada akhirnya ide “Beautiful Bones”
atau “Tulang Cantik” disetujui oleh Dosen Gan Gan Giantika. Setelah presentasi ide
tersebut, dosen pembimbing meminta agar pada bimbingan berikutnya (satu minggu
kemudian), ide sudah dapat menjadi sebuah skenario yang utuh.

Setelah ide diterima, penulis langsung bergegas membuat skenario yang cocok dan
berkesinambungan dengan ide alur cerita yang sudah disiapkan. Demi kelancaran
pembuatan skenario, seluruh anggota turut serta membantu dengan memberi banyak
masukan dan referensi novel yang ternyata sangat membantu menambah kosakata penulis
dalam membuat alur cerita tersebut. Bagi penulis, pembuatan skenario bukanlah sesuatu
yang mudah. Waktu pengerjaan yang minim juga mempengaruhi penyelesaian pembuatan
skenario, sehingga sering kali penulis mengalami tekanan dalam proses pembuatannya.
Namun, dengan adanya referensi, motivasi, serta dukungan dari seluruh anggota, akhirnya
selesainya penulisan radio drama “Beautiful Bones / Tulang Cantik” dalam waktu yang telah
ditetapkan. Menentukan untuk mengetik naskah di software Microsoft Word juga sangat
membantu mengirit waktu dan tenaga penulis. Setelah penyelesaian penulisan naskah, bukan
berarti penulis langsung lepas dari tanggung jawabnya. Penulis diharapkan juga harus
membantu produser memilih talent yang cocok dengan karakter yang sesuai dengan
gambaran yang telah dibentuk. Setelah mendapatkan talent yang cocok, baru lah anggota
beralih ke tahap produksi.

4.3.2 Produksi
Dalam tahap ini, penulis sudah tidak begitu memegang peranan besar melainkan hanya
jadi peran pembantu dalam melancarkan tahap produksi radio drama. Namun, bukan berarti
penulis bisa terlepas begitu saja dari tanggung jawabnya. Dalam tahap ini, penulis juga
diwajibkan untuk memberikan penjelasan tentang skenario yang telah dibuat apabila ada
yang tidak mengerti atau salah paham dengan skenario tersebut. Penulis juga diwajibkan
untuk membantu memberi masukan atau mengoreksi pengarah acara mengenai ekspresi
suara yang cocok dengan gambaran konsep penulis. Selain itu, penulis juga harus siap
merubah dialog jika memang terjadi suatu kendala.
Kendala saat produksi adalah waktu. Jangan waktu penyerahan karya yang sangat
singkat dan pendek sangat mempengaruhi cara kerja tim yang membuat para tim berusaha
semaksimal mungkin untuk menghemat waktu. Selain itu, sebelum pada persetujuan ide
oleh dosen pembimbing, seluruh anggota melakukan beberapa kali revisi kepada konsep
yang dibuat karena minimnya pengalaman anggota dalam membuat ide cerita yang menarik.

Setelah selesai dengan rekaman radio drama, maka tim beralih ke tahap pascaproduksi,
dimana hasil rekaman akan di edit agar kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam rekaman
bisa dihilangkan dan mendapati hasil yang baik dan maksimal.

4.3.3 Pasca Produksi


Setelah melewati tahap-tahap sebelumnya, kami beralih ke tahap terakhir yang tak lain
adalah tahap pascaproduksi. Dalam tahap ini, hasil dari rekaman produksi disunting kembali
agar kesalahan-kesalahan fatal dapat dihilangkan supaya mendapati hasil yang maksimal.
Oleh karena itu, editor menjadi ujung tombak dalam pekerjaan ini agar menghasilkan
produksi yang baik. Namun, tentunya penulis naskah juga masih harus terlibat walaupun
perannya tidak begitu rumit. Penulis naskah berperan untuk memberi panduan kepada editor
dalam proses editing atas kesinambungan cerita dari naskah yang telah dibuat. Sehingga
tidak terjadi kesalahan atau melebihi durasi waktu yang telah ditentukan saat mengedit
sebelum akhirnya tercipta menjadi rekaman radio drama. Hal itu lah yang membuat penulis
naskah harus tetap memantau dalam proses pascaproduksi.

Kendala dalam tahap ini adalah perlu diulasnya kembali naskah yang sudah penulis
kerjakan agar proses editing berjalan lancar dan editor tidak melakukan kesalahan saat
proses editing. Selain itu, sekiranya dialog melebihi durasi yang sudah ditetapkan, maka
penulis akan membantu editor untuk menghilangkan dan menyelaraskan beberapa dialog
tanpa kesalahan dan konsisten tetap pada kesinambungan. Waktu yang mepet juga menjadi
faktor kendala tersebut. Solusi tim kami adalah membantu editor memberi masukan dan
motivasi agar mendapatkan hasil yang maksimal.
4.3.4 Lembar Kerja Penulis Naskah

JUDUL

Beautiful Bones

(Tulang Cantik)

SINOPSIS

Namanya Bella, dia seorang gadis berusia 14 tahun. Dia adalah gadis yang sangat amat
periang, dia cantik dan memiliki banyak teman dia anak kesayangan dari ayah dan ibunya
dia memiliki seorang kakak perempuan. Bella sangat suka berfoto setiap sore dia selalu
mengabadikan keindahan di sore hari dengan kamera polaroidnya, dia sangat amat gadis
periang dan baik hati.

Hingga pada suatu hari ketika Bella berjalan kaki sepulang dari sekolahnya, dia
berjalan menyusuri kebun jagung yang berada di antara rumah keluarga Bella. Tiba-tiba
perlahan langkah Bella terhenti karena Bella bertemu dengan tetangganya bernama Jack,
lelaki yang berusia 36 tahun. Jack tiba-tiba menghentikan langkah Bella dengan senyuman
ramah. Di tengah ladang jagung Jack memperlihatkan kepada Bella hasil karyanya yaitu
permainan anak-anak, lalu Jack membujuk Bella untuk mencoba hasil karyanya. Dengan
kepolosannya itu, Bella pun mengikuti Jack memasuki terowongan yang dibuat oleh Jack.
Namun, tidak disangka-sangka nasib malang pun menimpa Bella.Di terowongan itu, Bella
tidak akan pernah bisa lagi kembali ke dunianya. Bella diperkosa oleh Jack dengan keji dan
setelah kepuasannya tersendiri, Jack pun langsung membunuh dan memutilasi badan Bella.
Jasad Bella kemudian disimpan di dalam brankas besi setelahnya dan untuk menghilangkan
jejak, Jack pun membuang brankas besi yang berisi potongan-potongan badan Bella di
tempat pembuangan sampah.

Tidak sampai disini, selama perjalanan menuju ke dunia lain yang disebut surga, Bella
tahu bahwa dirinya tidak akan pernah kembali lagi ke dunia bersama keluarganya.
Sementara itu, Ayah Bella yang kebingungan dan frustasi, berusaha sekuat tenaga untuk
menemukan kembali putri kesayangannya yang tidak tahu dimana keberadaan. Tak lama,
fakta kematian Bella akhirnya terungkap saat seseorang menemukan sebuah potongan badan
dan melakukan tes yang hasilnya ternyata menunjukkan bahwa potongan badan itu adalah
milik Bella.

Ketika mengetahui berita tersebut, saudara dari Bella yang bernama Via pun berusaha
keras menyelidiki pembunuh Bella. Setelah mengumpulkan beberapa bukti, Via mulai
mencurigai tetangga di seberang rumahnya yang bersikap dingin hari demi hari ketika
penyelidikan di mulai, yang tak lain adalah Jack sendiri. Saat polisi datang untuk
menyelidiki, polisi tidak menemukan Jack di dalam rumahnya. Hingga akhirnya ayah Bella
mencoba mencari ke ladang jagung dan benar saja, disitu ia bertemu dengan Jack. Jack
sangat pucat bertatap dengan ayah Bella ikatan. Batin seorang ayah kuat. Ayah Bella pun
spontan menyadari kalau Jack lah yang memang membunuh putri kesayangannya. Ayah
Bella pun hanya bisa menangis membayangkan begitu teganya seorang laki-laki sudah tua
sepertinya mencoba membunuh anaknya yang masih kecil, (dengan menangis yang begitu
besar). Ayah Bella pun mencoba mendekati Jack dan langsung memukul wajahnya. Jack pun
kabur dan ayah Bella berusaha mengejar namun sangat disayangkan, pada akhirnya ia
kehilangan jejak.

Hingga akhirnya pencarian masih dilakukan oleh polisi, Bella sering datang kerumah
memberi pesan kepada ayahnya. Di akhir kisah pembunuhnya tidak ditemukan dan orang
tuanya memilih untuk berpisah.

Itu adalah kisah seorang gadis yang malang dia tidak hilang dia hidup di dunianya
sendiri yang begitu sempurna, tapi di hatinya dia tahu bahwa dunia itu tidak sempurna.
Pembunuhnya masih terbayang di pikiran Bella, Bella menunggu keadilan tapi keadilan
belum juga tiba kepadanya. Dan yang membunuhnya adalah tetangganya sendiri yaitu Jack.
4.3. Proses Kerja Editor
Radio banyak diminati masyarakat karena sifatnya yang khas dan unik. Yang
dimaksud penulis dengan khas dan unik adalah karena radio menyajikan sebuah informasi
dan hiburan hanya dengan audio (suara) saja, selain itu juga dapat dinikmati secara mudah
dah murah oleh semua kalangan bahkan sampai yang buta huruf. Dengan media massa yang
telah berkembang pesat seiring waktu, dapat diketahui bahwa stasiun radio pun juga sudah
semakin banyak berjamur, bahkan sampai-sampai bersaing dengan satu sama lain untuk
merebut perhatian khayalak. Salah satu upayanya adalah dengan membuat suatu siaran
program yang menarik, yang menyesuaikan minat bagi masyarakat luas di era zaman
sekarang. Meskipun begitu, setiap stasiun radio tetap tidak lepas dari gaya-gaya khas
tersendiri.

Tak lain halnya dengan BSI RADIO 89.9 FM. Dalam BSI RADIO 89.9 FM, format
program radio yang disediakan berbagai macam, salah satunya adalah fiksi (drama).
Menurut NARATAMA (2004:65), “fiksi (drama) adalah sebuah format acara radio yang
diproduksi dengan kreatifitas imajinasi dari kisah drama atau fiksi yang di rekayasa dan
dikreasikan ulang.”

Dari teori tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa drama adalah sebuah cerita yang
adegan-adegannya di imajinasikan oleh para pembuatnya. Atas dasar itu lah, kami selaku
anggota membuat sebuah program drama radio yang berjudul “NIGHT STORY”.

Dalam proses pembuatan konsep drama, dibutuhkan beberapa tim kru untuk dapat
merealisasikan konsep tersebut agar tidak menjadi imajinasi saja. Salah satunya adalah
editor. Editor merupakan ujung tombak terciptanya sebuah konsep drama. Seorang editor
harus mempunyai ide yang kreatif dan memiliki kemampuan memadai dalam menyunting
potongan-potongan rekaman yang diambil saat proses produksi agar memperoleh hasil yang
maksimal. Seorang editor juga harus mempunyai ketahanan fisik yang baik karena akan
dituntut untuk bekerja keras dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Menurut M. BAYU WIDAGDO DAN WINASTAWAN GORA S. (2007:104),


“Editor adalah orang terakhir dari seluruh pekerja produksi. Pekerjaannya adalah
mengolaborasikan berbagai unsur kreatif sehingga bisa memberikan sentuhan seni pada
akhir film.”

Dari teori tersebut, penulis menyimpulkan bahwa editor adalah orang yang
mempunyai peran penting saat tahap pascaproduksi. Dimana pada tahap tersebut, hasil dari
produksi harus disunting dengan baik oleh editor agar memperoleh hasil yang diinginkan.
Maka dari itu, editor harus banyak berdiskusi dengan tim kru agar tidak terjadi
kesalahpahaman dalam proses pembuatannya. Sangat penting bagi peran editor untuk
mengerti alur cerita agar tidak ada kendala saat proses editing. Editor juga wajib memikirkan
secara matang mana yang harus di edit, dan mana yang cocok ditampilkan di media massa.
“Saat melaksanakan fungsi editing, boleh jadi setiap editor mengemas adegan dalam sebuah
film secara berbeda meskipun materi yang dikerjakan sama. Hal tersebut dipengaruhi selera
dan cita rasa seni yang dimilikinya.” (Widagdo Et All, 2007:104) Penulis menyimpulkan
dari teori tersebut bahwa dalam proses editing, editor mempunyai kebebasan untuk
menyunting hasil produksi yang sudah dibuat sesuai dengan konsep editor sendiri asalkan
alur ceritanya tetap berkesinambungan. Namun, bukan berarti dengan kebebasan itu, editor
jadi semena-mena dalam menyunting radio drama. Editor juga harus menerima kritik dan
saran dari tim anggotanya ketika proses editing agar tercipta keselarasan dalam
pembuatannya.

4.4.1 Pra Produksi


Tahap ini adalah tahap awal dari proses pembuatan radio drama. Pada tahap ini dibuat
pembentukan kru sesuai dengan job desknya tersendiri agar tercipta kerja sama yang
maksimal. Walaupun penulis selaku editor belum memiliki peran penting di tahap pra
produksi, namun editor bersama dengan kru lainnya dihimbau untuk setidaknya membuat
satu ide atau konsep drama yang nantinya diajukan kepada dosen pembimbing. Ketika salah
satu konsep sudah disetujui oleh dosen pembimbing, maka penulis naskah akan mulai
mengembangkan ide tersebut. Selama proses pengembangan ide berlangsung, penulis selaku
editor bersama dengan kru lainnya membantu penulis naskah memberi masukan dan ide agar
tercipta naskah yang menarik. Setelah penyelesaian penulisan naskah, tim kru dihimbau
untuk mempelajari dan memahami makna dari cerita tersebut agar bisa menyiapkan seluruh
keperluan yang nantinya akan digunakan saat tahap produksi. Dalam tahap ini, penulis
menyiapkan perangkat software dan laptop dengan spesifikasi yang mencukupi agar tidak
terjadi kendala saat proses editing. Editor juga harus mulai merancang konsep tahapan
editing sembari memahami cerita yang sudah diciptakan, agar bisa didiskusikan kepada tim
dan dapat digunakan untuk memberi arahan atau masukan kepada pengarah acara ketika
proses produksi berlangsung.

4.4.2 Produksi

4.4.3 Pasca Produksi

4.4.4 Lembar Kerja Editor

Anda mungkin juga menyukai