Anda di halaman 1dari 6

CARA MEMBUAT FILM DOKUMENTER

UNTUK PEMULA
Dalam cara membuat film dokumenter, ada kiat-kiat khusus supaya film yang kamu buat
nantinya memiliki makna yang berkesan, disukai penonton, sekaligus bisa menyesuaikan
dengan budget. Berikut langkah-langkah bagaimana cara membuat film dokumenter yang harus
kamu tempuh untuk membuat film dokumenter.

1. Menentukan Tema / Ide


Menentukan tema film dokumenter tidaklah sulit, kamu bisa mencoba mencari tema di surat
kabar, radio, televisi, atau media apapun sebagai inspirasi. Setelah kamu menemukan tema
yang tepat, kamu harus menggali konflik yang ingin kamu tonjolkan dalam film tersebut.
Lakukan riset yang tepat mengenai subjek dalam film dokumenter kamu dan juga hal yang
berkaitan dengan subjek. Riset sangat penting karena film dokumenter bukanlah fiksi, dan
harus didukung dengan data dan fakta yang kuat.

2. Menuliskan Film Statement


Film statement yaitu penulisan ide dalam bentuk storyboard sebagai panduan di lapangan.
Untuk menghasilkan sebuah film statement kamu terlebih dahulu harus menyelesaikan
penulisan skenario.

3. Membuat Treatment atau Outline (Script)


Outline biasanya juga disebut sebagai script. Dengan adanya script kamu dapat menyalurkan
seluruh ide cerita kepada crew yang bertugas selama pembuatan film berlangsung.

a) script adalah alat struktural dan organizing yang dapat dijadikan referensi dan guide bagi
semua orang yang terlibat. Jadi, dengan script kamu dapat mengkomunikasikan ide film ke
seluruh crew produksi. Oleh karena itu script harus jelas dan imajinatif.
b) script penting untuk kerja kameramen karena dengan membaca script kameramen akan
menangkap mood peristiwa ataupun masalah teknis yang berhubungan dengan kerjanya
kameramen.
c) script juga menjadi dasar kerja bagian produksi, karena dengan membaca script dapat
diketahui kebutuhan dan yang kita butuhkan untuk memproduksi film.
d) script juga menjadi guide bagi editor karena dengan script kita bisa memperlihatkan struktur
flim kita yang kita buat. Kelima, dengan script kita akan tahu siapa saja yang akan kita
wawancarai dan kita butuhkan sebagai narasumber.

4. Mencatat Shooting
Shooting yang harus kamu catat adalah shooting list dan shooting schedule. Shooting list yaitu
rekan kejadian apa saja yang ingin kamu dapatkan, sedangkan shooting schedule adalah
catatan jadwal pengambilan gambar untuk film.

5. Editing Script
Langkah kelima ini sangat penting dalam pembuatan film. Biasa orang menyebutnya
dengan pasca produksi dan ada juga yang bilang film ini terjadinya di meja editor. Dalam
melakukan pengeditan kita harus menyiapkan tiga hal adalah menbuat transkip
wawancara, membuat logging gambar, dan membuat editing script. Dalam membuat
transkipsi wawancara kita harus menuliskan secara mendetail dan terperinci data
wawancara kita dengan subjek dengan jelas.
Membuat logging gambar ini maksudnya, membuat daftar gambar dari kaset hasil
shooting dengan detail, mencatat time code-nya serta di kaset berapa gambar itu ada.
Terakhir ini merupakan tugas filmmaker yang membutuhkan kesabaran karena membuat
editing scrip ini kita harus mempreview kembali hasil rekaman kita tadi ditelevisi supaya
dapat melihat hasil gambar yang kita ambil tadi dengan jelas. Dengan begitu kita akan
mebuat sebuah gabungan dari Outline atau cerita rekaan menjadi sebuah kenyataan yang
dapat menjadi petunjuk bagi editor.

Di bawah ini adalah contoh kerangka dari cara membuat film dokumenter yang dapat kamu
gunakan sebagai gambaran untuk membuat kerangka filmmu sendiri.

 Judul : Hutan Terakhir


 Tema : Hancurnya sebuah wilayah hutan, akibat adanya penebangan liar
 Pesan : Pengelolaan dan penebangan liar, menghancurkan wilayah hutan dan mengakibatkan
bencana banjir
 Cerita : Kegigihan masyarakat di Berau, dalam menjaga hutan dan tanah adat mereka secara
bersama-sama
 Bentuk : Multikarakter (wawancara anggota masyarakat)
 Potensi Konflik : Ketika banyak sumber ekonomi hutan yang habis, kematian anggota
masyarakat karena bencana banjir, akibat penebangan pohon-pohon hutan
 Elemen : Footage video hutan di Berau, Kalimantan. Foto hutan di Berau Kalimantan.
 Kliping koran
 Durasi : 40 menit, Format MiniDV (Betacam, atau Seluloid)

Demikian panduan dasar cara membuat film dokumenter untuk pemula yang bisa kamu coba.
Berikut ini ada sebuah referensi film dokumenter yang mungkin bisa menjadi inspirasi buat kamu
dalam cara membuat film dokumenter.

Film dokumenter “I Want To Be A Pilot” merupakan contoh cara membuat film dokumenter dari
Diego Quemada-Diez, seorang filmmaker dari Spanyol. Film dokumenter ini bercerita tentang
seorang Omondi yang tinggal di Kibera, sebuah daerah kumuh terbesar di Kenya Afrika Timur.
Dengan penyampaian berbentuk puisi Diego memperlihatkan cara membuat film dokumenter
tentang mimpi Omondi untuk terbang di angkasa dengan pesawat terbang yang sering ia lihat
terbang di atas kotanya.
SKENARIO FILM DOKUMENTER (PESONA WISATA AIR TERJU BLANGKOLAM)

Produksi : Kelompok I
Durasi : +/- 7 min
Cerita dan Skenario : Rahmat Syah Putra / Fajar Mulia Riski
Karakteristik Pemain : Host : Masrur
Pendukung Acara : Aufa Muliana
Putri Syafriati
Al Munadia
Mulidawati
Santika Dewi
Farah Diana Dewi
Fitriana
Melda Alfiani
Kameramen : Fajar Mulia Riski
: Rizky
: M. Riandika Pratama Nasution
Pengarah Acara : Khairul Iman
Rahmat Syah Putra
Pengisi Suara : Rahmat Syah Putra
Fajar Mulia Riski

Sinopsis
Berceritakan tentang Pesona Wisata Air Terjun Blangkolam. Aceh Utara ternyata ada daerah yang
dapat dijadikan tempat wisata yang sangat indah. Aceh Utara adalah salah satu kabupaten yang
menyimpan begitu banyak pesona alam yang begitu indah.
Dari tempat pesona wisata ini kami sepakat untuk menunjukkan betapa indahnya blangkolam yang
begitu asri dan sejuk. Disamping itu film dokumeter ini dibuat untuk menyelesaikan tugas akhir mata
kuliah Produksi Siaran Tv. Di dalam pengambilan gambar kami memperlihatkan spot-spot yang
indah untuk di pandang dan dinikmati, agar para penonton dapat merasakan betapa indahnya
blangkolam tersebut.

Skenario

Opening:
Memperlihatkan kawasan wisata Blangkolam + back sound + pengisi suara

Scene 01. EXT. Pintu Gerbang Blangkolam


Waktu : 13.30 – 13.50
Pemain : Host

Host akan sedikit menjelaskan tentang air terjun blangkolam dan menjelaskan sedikit pemandangan
dari atas.
Siapa yang tidak tahu Air Terjun Blangkolam? Air Terjun Blangkolam adalah salah satu kawasan
wisata kabupaten Aceh Utara. Pemandangan di atas terlihat seperti ini sangat indah, tapi kalau kita
turun ke bawah, kita bisa lihat air terjun yang lebih indah lagi, ayo sama-sama kita jalan kebawah.

CUT

Middle:
Back sound + keramaian pengunjung

Scene 02. EXT. Pertengahan Tangga Blangkolam


Waktu : 14.20 – 14.55
Pemain : Host

Host akan menceritakan bahwa ia sudah berada di tangga sekitar 900-an atau hampir sampai. Dan ia
akan berkata “ pemirsa kita sudah berada di tangga 960 masih ada 40 anak tangga lagi, sepertinya
suara air sudah terdengan, itu tandanya kita hampir sampai. Ayo kita lanjutkan perkjalanan lagi.
CUT

Back sound + pemandangan Air Terjun Blangkolam

Scene 03. EXT. Sampai di Air Terjun Blangkolam


Waktu : 15.20 – 15.35
Pemain : Host

Host akan berbicara, ok pemirsa saat ini kita sudah sampai di Air Terjun Blangkolam, tepat di
belakang saya ada Air Terjun Blangkolam. Pemirsa bisa liat betapa indahnya Air Terjun Blangkolam
tersebut. Udara di sini sangat sejuk dan begitu bersih, pemirsa juga dapat bersantai dan berliur
bersama dengan keluarga di sini. Ok pemirsa saya dan teman – teman akan langsung menikmati ke
indahan Air Terjun ini.

CUT
Back sound + Pengisi Suara ( akan menjelaskan sedikit tentang Wisata Air Terjun Blang Kolam)

Scene 04. EXT. Air Terjun Blangkolam, kembali pulang ke rumah + back sound
Waktu : 17.30 – 17.45
Pemain : Host

Host akan berbicara, tidak terasa sudah beberapa jam berlalu, kita sudah menikmati betapa indahnya
Air Terjun Blang Kolam. Hari pun sudah semakin gelap, itu tandanya kita akan kembali untuk naik
ke atas dan kembali kerumah masing – masing. Ok pemirsa sampai jumpa lagi.

CUT
Scene Ending: menampilkan kegiatan terakhir sebelum pulang + Pengisi Suara (ending) + back sound
+( menampilkan Credit Ending Film + back sound)
Tema FILM DOKUMENTER : EFEK BENCANA Terhadap Perkembangan Anak

1. Subyek : Anak

2. Lokasi : Daerah-daerah bencana dan potensi menimbulkan bencana.

3. POV 1 : Point of View Anak terhadap lingkungannya (bencana alam yang memperngaruhi
lingkungan sosial budayanya.)

4. POV 2 : Pandangan orang luar (para ahli, media) terhadap kejadian, bencana, hal yang
berhubungan dengan lokasi pengamatan (pembuatan film).

5. Data tambahan : Klipping koran, komparasi data historis dan segment Animasi.

Rancangan tayangan :

1. 60 menit dengan 5 segment dan 1 teaser

2. Pembagian segment :

o Teaser : Montage dan narasi awal tentang kejadian sebuah bencana atau sebuah ketakutan
terhadap ancaman bencana.

o Segment 1 (hubungan anak dgn keluarga dan lingkungannya) : Subyek anak sebagai
pemain utama menerangkan pola hubungannya terhadap keadaan keluarga dan lingkungan
sekitarnya.

o Segment 2 (Anak melihat Lingkungannya yang berubah rusak atau mulai mengalami
tekanan – intervensi dari orang luar atau kendala lingkungan yang memaksa
ia/keluarganya melakukan sesuatu).

o Segment 3 (Sisi pandang orang lain – contoh : para Investor yang melihat daerah lokasi
sebagai tempat menuai uang (tempat yang cocok untuk dieksploitasi). Sisi pandang orang-
orang yang melakukan kesalahan (perusakan lingkungan), karena alasan ekonomi dsb.

o Segment 4 : Penjelasan para Ahli dan Animasi data. Bisa juga dimasukkan komparasi data
historis terhadap lingkungan yang sama atau kejadian yang berbeda di waktu yang
berbeda (komparasi data NEWS, data riset dsb.)

o Segment 5 : Sang Anak menemukan sebuah jawaban atau sebuah pertanyaan terhadap
kondisi lingkungannya yang semakin rusak. Eksplorasi kesedihan/dramatika subyek
terhadap keadaan bencana / kerusakan lingkungan.

Rancangan Cerita per Episode :

1. Episode Anak Petani Sayuran – Dieng- Wonosobo

Teaser : Kerusakan lingkungan dataran tinggi Dieng Wonosobo. Aspek budaya dan ekonomi.
Mengerucut pada persoalan keluarga seorang petani penggarap lahan kentang yang mempunyai
anak yang membantu ayah ibunya sepulang sekolah.

Segment 1 : Subyek anak adalah anak yang rajin membantu ayahnya untuk bertani dan menanam
sayuran.

Segment 2 : Subyek anak melihat kesulitan orang tuanya dalam hal ekonomi. Ia melihat sang Ayah
terjerat hutang kepada para pemodal/investor/tengkulak yang memberinya pinjaman uang untuk
modal usaha.

Segment 3 : POV para investor yang melihat dataran tinggi dieng sebagai lahan yang bagus untuk
investasi pertanian. POV pemerintah daerah yang melihat daerah tersebut sebagai daerah subur
dan pertanian yang menjanjikan. POV para petani yang merasa tidak mempunyai pilihan dan
terdesak kebutuhan ekonomi.

Segment 4 : Pendapat para Ahli dan pemerintah Wonosobo terhadap lingkungan yang rusak di
daerahnya.

Segment 5 : Subyek Anak menemui sebuah dilema dan sebuah ketakutan akan bahaya longsor dan
penggundulan daerah dataran tinggi.

1. Episode Anak Penambang pasir – Pegunungan Sindoro – Wonosobo

Teaser : Kerusakan lingkungan dataran tinggi Sindoro. Penambangan pasir besar-besaran. Tanah
pertanian yang berubah menjadi lahan terbengkalai. Eksploitasi besar-besaran yang
mengakibatkan kerusakan lingkungan. Fokus menuju cerita seorang anak yang mempunyai orang
tua penambang pasir.

Segment 1 : Subyek anak adalah anak yang terpaksa membantu ayahnya menjadi penambang
pasir.
Segment 2 : Subyek anak melihat kesulitan orang tuanya dalam hal ekonomi. Sebagai keluarga
miskin, mereka terpaksa menjadi penambang pasir untuk mendapatkan uang lebih.

Segment 3 : POV para investor yang melihat daerah Sindoro sebagai tambang pasir yang besar.
POV para penambang pasir yang merasa tidak mempunyai pilihan dan terdesak kebutuhan
ekonomi. POV Pemerintah Wonosobo dalam menerangkan proses penambangan pasir di
wilayahnya. POV seorang warga yang terpaksa harus menjual lahannya untuk dieksploitasi
pasirnya. POV seorang warga yang menolak menjual lahannya walaupun diiming-imingi uang besar
oleh para investor.

Segment 4 : Pendapat para Ahli dan pemerintah Wonosobo terhadap lingkungan yang rusak di
daerahnya. Data dan animasi dampak negatif perusakan lingkungan akibat penambangan pasir
besar-besaran.

Segment 5 : Subyek Anak menemui sebuah dilema dan sebuah ketakutan akan bahaya kerusakan
lingkungan atas penambangan pasir.

1. Episode Sang Anak dari kaki gunung Merapi – Obyek Wisata Turgo – Plawangan.

Teaser : Bahaya bencana gunung merapi. Kondisi taman wisata Plawangan – Turgo. Daerah alam
yang indah dan berada di wilayah rawan bencana. Teaser berfokus kepada seorang anak yang
menjadi penjaja makanan/tour guide bagi setiap wisatawan.

Segment 1 : Subyek anak adalah anak yang yang bekerja mencari penghasilan sebagai tour guide
dan penjual makanan di Obyek wisata Turgo Plawangan.

Segment 2 : Subyek anak adalah pekerja keras yang ingin membantu perekonomian orang tuanya.
Ia melihat ayah ibunya kesulitan dalam ekonomi. Selain itu sang Anak melihat bahaya gunung
merapi yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan tempat tersebut.

Segment 3 : POV para pemimpin daerah (Sri Sultan) yang melihat daerah wisata tersebut adalah
daerah rawan bencana. POV para penduduk Turgo yang tidak mau diungsikan

Segment 4 : Pendapat para Ahli Vulkanologi dan ahli sosial budaya yang melihat keberadaan
penduduk di daerah kaki gunung merapi. Animasi longsoran lahar dan lava gunung berapi.
Komparasi visual 3 obyek wisata di kaki merapi (Plawangan Turbi, Kali urang dan Kali Adem)

Segment 5 : Subyek Anak menemui kenyataan pahit, bahwa desa tempat tinggalnya dan kawasan
wisata Plawangan Turgo telah/akan hancur.

Anda mungkin juga menyukai