Anda di halaman 1dari 3

OFFICE MANAGEMENT

FILM GHOST WRITER

A. Sinopsis Cerita Dari Film


Sebuah film yang bergenre horror komedi yang bercerita tentang
seorang penulis novel bernama Naya (Tatjana Saphira) seorang penulis
novel sukses yang hidup bersama adiknya, Darto (Endy Arfian)
memutuskan untuk pindah ke rumah kontrakan baru yang lebih murah dan
terlihat menyeramkan. Di satu sisi, adiknya Darto sedang dalam proses
menuju sekolah yang baru. Semua itu membutuhkan biaya yang besar.
Naya terpaksa melakukan itu mengingat nominal royalti dari novelnya
mulai mengecil sehingga harus mengakali keuangannya.
Rumah milik bapak Djarot (Slamet Rahardjo) itu ternyata menyimpan
misteri kelam dari hantu penunggu rumah yang kerap mengganggu Naya
dan Darto. Buku harian diatas plafon rumah yang Naya temukan adalah
pemicunya. Naya yang sedang galau karena naskah novel barunya tidak
disetujui makin bingung karena synopsis cerita barunya pun ditolak
penerbit. Vino (Deva Mahendra), pacar Naya yang ikut meeting pun
buru-buru menceritakan soal isi buku harian yang Naya temukan. Penerbit
pun tertarik dan menyetujui cerita itu.
Selepas meeting tersebut, gangguan hantu terhadap Naya dan Darto
makin hebat. Hingga di satu momen saat memegang buku harian, Naya
bisa melihat hantu Galih (Ge Pamungkas) yang tidak terima kisah hidup
di buku hariannya ditulis ke dalam bentuk novel. Naya yang awalnya takut
merasa Galih bukanlah ancaman dan mencoba merayu Galih supaya mau
kisah hidupnya dipindahkan ke dalam novel.
Persahabatan Galih dan Naya pun terjalin, mereka mulai menulis
bareng. Semua berjalan lancer bagi Naya, sampai sesosok hantu
perempuan bernama Bening (Asmara Abigail) merecoki dan marah-
marah karena tidak setuju dengan keputusan Galih. Nyawa Naya dan
Darto pun terancam oleh hantu Bening yang ganas dan memiliki motivasi
misterius.
B. ANALISIS SWOT
1. STRENGTH (KEKUATAN)
 Film ini dibintangi oleh aktor,aktris dan komika ternama, mereka
antara lain Tatjana Saphira, Ge Pamungkas, Deva Mahenra, Arie
Kriting, Ernest Prakasa, Endy Arfian, Slamet Rahardjo, hingga
Dayu Wijanto.
 Banyaknya cerita yang menarik yang bisa menarik penontonnya
untuk melihat film yang diproduseri oleh Ernest Prakasa ini.
 Cerita yang menarik. Dalam dunia penulisan, istilah Ghost Writer
adalah penulis bayangan yang namanya tidak dicantumkan pada
credit namun dalam kisah di film ini ghost writer adalah sosok
arwah gentayangan yang menulis cerita atau novel.
 Film GHOST WRITER menonjolkan premis yang menarik
dibalut dengan komedi yang ringan dan menggelitik.
Menyeramkan di awal, banyak tawa sepanjang cerita, dan
menyentuh menjelang akhir.
 Seminggu semenjak penayangan perdana, sudah lebih 500.000
penonton yang ketawa dan nangis gara-gara film ini.
 Film bergenre horror komedi yang memiliki cerita yang ringan
dengan banyaknya pesan yang mendalam yang para penontonnya
bisa petik untuk di kehidupan sesungguhnya.
2. WEAKNESSES (KELEMAHAN)
 Bagus tetapi kurang berkesan.
Meskipun menghadirkan tontonan yang segar, tetapi masih banyak
yang perlu diperbaiki.
 Komedi yang disajikan juga tidak semuanya berhasil dengan
mulus.
 Durasi film yang pendek
 Walaupun mengandalkan cerita horror, kesan mencekam hanya
terasa di 20 menit pertama.
 Bahkan bisa dibilang, sebagian besar film ini memiliki pola yang
semua adalah drama. Meskipun nuansa horror dan komedi bisa
dinikmati, namun kesan “dramatisasi” dan cerita yang mudah
ditebak membuat film ini tidak begitu mengesankan di sisi plot.
3. OPPORTUNITY (PELUANG)
 Perkembangan teknologi di dunia perfilman yang semakin hari
semakin meningkat.
 Apresiasi terhadap film-film Indonesia dalam nominasi award
 Banyak produser produser film yang membutuhkan cerita-cerita
untuk dijadikan film.
4. THREATS (ANCAMAN)
 Banyaknya film genre genre lain yang semakin bermunculan hari
demi hari yang akan membuat film ini lama kelamaan jarang
penontonnya
 Tidak semua masyarakat menyukai film genre horror komedi
seperti film ini.
C. 4 PERTANYAAN YANG TIMBUL
1. Bagaimana bentuk strategi STRENGTH kepada
OPPORTUNITY(SO).
 Mulai merencanakan genre genre film yang lain.
 Memperbanyak pesan-pesan penting yang dapat diambil dari
sebuah film
 Mengikuti perkembangan teknologi agar bisa menciptakan karya
karya yang baru.
 Berusaha memperbaiki agar film yang ditayangkan masuk dalam
nominasi award atau kalau perlu memenangkan nominasi award
apapun.
2. Bagaimana bentuk strategi WEAKNESSES kepada
OPPORTUNITY(WO).
 Memperbanyak cerita cerita yang menarik lagi agar para
penontonnya tidak mudah bosan untuk selalu melihatnya lagi dan
lagi
 Memperbanyak kesan-kesan mencekamnya dalam genre horror
sekalipun diselingi dengan genre komedi atau genre lainnya.
 Memperbaiki kesan kesan komedi yang kurang
 Sedikit menambah durasinya agar penonton puas sudah melihat
fim itu.
 Memperbaiki sisi plot ceritanya agar penontonnya tidak mudah
menebak jalan cerita sebuah film
3. Bagaimana bentuk strategi STRENGTH kepada THREATS(ST).
 Menambah kreasi kreasi dalam suatu genre film yang dapat
menarik semua masyarakat untuk menontonnya sekalipun mereka
tak menyukai genre film seperti itu
 Memperbanyak aktris aktor ternama dalam pembuatan film
4. Bagaimana bentuk strategi WEAKNESSES kepada
THREATS(WT).
 Mulai memperbaiki kesalahan kesalahan yang ada dalam film
 Mengurangi drama drama yang akan membuat penonton merasa
bosan.

Anda mungkin juga menyukai