Anda di halaman 1dari 9

Tonil: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Copyright © 2020 by

2020, Vol. 17, No.2, 89-97 Teater FSP - ISI Yogyakarta

MISE EN SCÈNE FILM NYAI KARYA GARIN NUGROHO


Surya Farid Sathotho, Philipus Nugroho Hari Wibowo, Nur Annisa Savini
Jurusan Teater FSP ISI Yogyakarta
suryafarid@isi.ac.id

Abstrak: Nyai (2016) merupakan sebuah film karya Garin Nugroho yang dibuat
hanya dengan menggunakan satu kamera dan pengambilan gambarnya secara terus
menerus tanpa henti (long take) untuk satu film secara penuh. Konsekuensi dari teknik
tersebut menyebabkan Film Nyai tak ubahya seperti pementasan teater di atas panggung.
Karya ini terinspirasi oleh beberapa karya sastra sekaligus.
Untuk melakukan analisis terhadap Film Nyai, menggunakan konsep yang dikenal awal
mulanya sebagai sebuah konsep pemanggungan di atas panggung teater dan pada
perkembangan selanjutnya dikenal juga dalam dunia sinematografi. Pemahaman
mengenai mise en scène ini sangat penting untuk pijakan melakukan analisis terhadap
unsur-unsur yang ada dalam Film Nyai.
Nyai merupakan film dengan idiom pertunjukan teater yang sangat kental. Blocking,
Setting, Make Up benar-benar seperti pertunjukan teater di atas panggung. Sedangkan
pergerakan, sudut pengambilan dan pemilihan lensa kamera dibuat semirip mungkin dengan
pandangan manusia.

kata kunci: mise en scène, film nyai, garin nugroho

Abstract: Nyai (2016) is a film by Garin Nugroho using only single camera and using long
take technique for the whole film. As a consequence of this technique, Nyai Film is similar
to the staging of theatre performance. This work is inspired by several literary works at once.
To conduct an analysis of Nyai, it uses a concept that was known in the beginning as a
staging concept on the theater stage and later known in the world of cinematography. This
understanding of mise en scène is very important for the basis of analyzing the elements in
Nyai.
Nyai is a film with a very strong theatrical idiom. Blocking, Setting, Make Up are very
similar compared to theatre performances on stage. Meanwhile, the movement, angle of
camera and selection of the camera lens are made as close as possible to human view.

keywords: mise en scène, nyai, garin nugroho

Pendahuluan Festival 2016, Rotterdam International Film


Film Nyai disutradarai oleh Garin Festival 2017, dan Goteborg International
Nugroho yang dibuat pada tahun 2016. Film Film Festival 2017 (Riantrisnanto, 2018).
ini tayang perdana di Busan International Garin mengatakan, film garapannya
Film Festival pada Oktober 2016, kemudian tidak akan beredar di bioskop-bioskop
dilanjutkan di Torino International Film reguler. Namun, sineas asal Yogyakarta itu
Festival 2016, Singapore International Film menyebut Nyai layak untuk ditonton sebagai
pengantar sejarah film Indonesia. “Maka
89
90

kami akan memperbanyak pemutaran Belanda. Suka duka yang ia hadapi tidak
dengan komunitas-komunitas dan mudah. Ia harus berhadapan dengan
melengkapinya dengan rangkaian master masyarakat yang memandang rendah
class." (JPNN.COM, 2018) statusnya, ancaman dari ketua serikat dan
Film Nyai terinspirasi oleh beberapa buruh pabrik, warisan, hingga anak kandung
karya sastra sekaligus, yaitu Nyai Isah yang dipisahkan darinya karena hukum hak
(1940) karya F. Wiggers; Seitang Koening asuh.
(1960) karya R.M Tirto Adhisoerjo; Boenga Dalam kepedihannya, Nyai mulai
Roos dari Tjikembang (1927) karya Kwee belajar bagaimana harus bersikap sebagai
Tek Hoay; Nyai Dasima (1960) karya S.M seorang istri orang Belanda. Belajar
Ardan dan Bumi Manusia (1980) karya membaca dan menulis, mengikuti
Pramoedya Ananta Toer. Karya-karya perkembangan jaman melalui surat kabar,
tersebut bukanlah karya yang remeh temeh belajar hukum, dan menjalin hubungan
mengingat ada nama-nama penulis besar dengan seorang jurnalis. Hingga akhirnya
didalamnya. Film Nyai bercerita tentang mereka berdua bertemu dan melepaskan
pergundikan, harga diri seorang wanita hasrat mereka berdua, ditambah lagi selama
pribumi yang jatuh karena kawin dengan ini Nyai tidak mencintai suaminya. Selama
seorang Belanda. menjadi gundik, Nyai ditemani oleh dua

Gambar 1. Poster Film Nyai Karya Garin Nugroho


(Sumber: internet, 2019)
Dari judul film ini dapat ditebak orang abdi yang setia, simbok dan pembantu
bahwa tokoh utama Nyai adalah seorang laki-laki. Demi memperjuangkan masa
perempuan. Nyai (Annisa Hertami) adalah depannya, Nyai menggunakan berbagai cara
seorang gundik dari Tuan Willem (Rudi secara hukum. Dalam hubungan rumah
Corens), Belanda totok yang memiliki tangganya, ia jaga agar dapat menyenangkan
perkebunan dan pabrik. Menjadi gundik suami semaksimal mungkin hingga sang
bukanlah keinginan Asih (Nyai). Melainkan suami dapat sehat selalu dan dapat
ia dijual oleh ayahnya sendiri demi kenaikan menjamin hidupnya.
jabatan Mandor yang dijanjikan oleh orang
91

Meski begitu nasib tidak selalu dimungkinkan untuk cut to cut. Film ini
tenang ketika Nyai mendapati perkebunan akan membawa penonton untuk merasakan
dan pabrik Tuan Willem bangkrut, sehingga realita ruang dan waktu yang dulu pernah
Nyai kehilangan hak atas harta warisan terjadi, dengan mengikuti alur setiap
karena statusnya hanya sebagai gundik. kejadian, pergerakan pemain dan
Ternyata Tuan Willem masih memiliki istri perpindahan kamera. Dengan visual long
yang bernama Liekke dan juga anak yang take, film mampu memusatkan perhatian
bernama Hans Van Erk di Belanda. Bahkan penonton karena tidak ada cutting, montage,
Nyai tidak memiliki hak asuh atas anak ataupun hal-hal merusak dan mengganggu
kandungnya sendiri. perhatian penontonnya.
Tokoh Nyai dalam film ini Dari segi mise en scène semua
memperlihatkan bahwa perempuan memiliki disajikan senyata mungkin secara teatrikal
keterbatasan. Dari situlah Nyai sadar dan sesuai dengan apa yang terjadi di atas
belajar bahwa kesadaran itu yang panggung, seperti pada setting artistik,
mendorong atas tindakan-tindakannya. Nyai kostum, properti, penuturan bahasa dan
berasal dari keluarga dengan latar belakang dialog.
tidak berpendidikan yang ditukar dengan Berpijak pada kaidah teknis tersebut
uang logam dari tutup kaleng biskuit. Nyai dapat dikatakan bahwa film Nyai adalah
belajar bagaimana mengendalikan dirinya pertunjukan teater. Seperti pengambilan
dalam hal politik, seksual, dan juga gambar yang diperhitungkan sehingga
pemogokan buruh. sangat sedikit sekali distorsi pada garis-garis
Film-film Garin Nugroho kental pengambilan sudut gambar. Pencahayaan
dengan eksperimentasi. Setidaknya dalam terang merata saat menggunakan penerangan
konteks perfilman, Garin Nugroho menjual general adalah salah satu ciri khas dari
secara artistik dibanding dalam konteks pertunjukan teater dimana penonton dapat
bisnis. Film-film Garin memang tidak laku melihat segala sisi yang ada di dalam frame.
di parasan, namun mendapat penghargaan Selain itu terdapat penerangan dengan fokus
festival-festival di dalam dan luar negeri. yang berpindah-pindah dan juga warna-
Pada film Nyai ini Garin melakukan warna pencahayaan yang mendukung alur
eksperimentasi dengan menggunakan satu dramatik.
kamera dan dilakukan selama sembilan
puluh menit tanpa henti (long take) untuk Penelitian Sebelumnya
satu film secara penuh. Long take adalah Film yang menggunakan panggung
penggunaan durasi shot lebih dari rata-rata sebagai tempat kejadian (setting) masih
panjang durasi satu shot (Bordwell jarang ditemukan di Indonesia. Kalaupun
Thompson, 2008) ada film-film tersebut hanyalah
Hampir sepanjang film, pengambilan mengisahkan kehidupan orang-orang teater
gambar dilakukan secara medium shot dengan segala aktivitas kesehariannya, atau
dengan posisi kamera hampir statis yang mentransformasikan naskah-naskah
disusun sebagaimana pementasan teater. panggung menjadi sebuah film. Meski
Konsekuensi dari teknik tersebut demikian penelitian Wibowo pada film
menyebabkan Film Nyai seperti pementasan Dogville karya sineas Denmark, Lars von
teater di atas panggung. Sirkulasi keluar Trier, mendapati konsep pemanggungan
masuk tiga puluh empat pemain, setting, teater dalam penggarapan filmnya (Wibowo,
lighting yang menuntut untuk semua pemain 2012). Penelitian ini sangat bermanfaat
beserta crew hafal dialog dan cue yang tidak
92

untuk pembanding bagi film Nyai karya dua bagian. Mise en scène adalah segala hal
Garin Nugroho yang terletak di depan kamera yang akan
diambil gambarnya dalam sebuah produksi
Landasan Teori film (Prastita, 2008).
Secara konvensional, pertunjukan Menurut Cahyaningrum dalam buku
teater terjadi dan menempati ruang di Drama Sejarah, Teori dan Penerapannya
gedung teater. Pertunjukan teater selalu tentang Mise en scène adalah makna yang
membutuhkan panggung (lihat Carlson & muncul karena penerimaan dan rekonstruksi
Shafer, 1990) tetapi kemudian di masa makna oleh penonton. Memaknai Mise en
sekarang ini, ada tren tertentu di seluruh scène merupakan cara meninstreprestasi
dunia untuk menemukan ruang alternatif struktur yang diproduksi oleh elemen-
demi perkembangan teater itu sendiri. Salah elemen artistik pertunjukan (Cahyaningrum,
satu tindakannya adalah memindahkan 2012).
tempat pertunjukan dari gedung teater Jadi Mise en scène dari segi teater
(Sathotho, 2019). Pendapat ini bisa maupun film adalah ungkapan yang
dijadikan acuan untuk melakukan analisis digunakan untuk menggambarkan seluruh
teater terhadap film Nyai karya Garin aspek visual yang ada pada saat
Nugroho. memproduksi film atau pertunjukan teater.
Menurut David Bordwell dan Kristin Seperti setting, properti, aktor, kostum yang
Thompson dalam Film Art menyatakan digunakan, lighting, dan lain-lain. Semua
bahwa mise en scène (Prancis) adalah yang muncul di dalam frame merupakan
“menempatkan ke dalam tempat” dan bagian dari mise en scène yang juga berarti
diaplikasikan oleh kerja sutradara. Istilah ini teatrikal atau spektakel.
muncul pada awalnya pada konteks
pertunjukan panggung dan kemudian juga Metode dan Data
diaplikasikan dalam film. Mise en scène Penelitian ini adalah deskriptif
berupaya untuk mengontrol aspek-aspek kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif
film yang berkaitan dengan teater seperti: adalah penelitian yang mengarah pada
setting, cahaya, tata rias, kostum, dan gerak pendeskripsi secara rinci dan mendalam
aktor. Perencanaan sekenario tidak selalu baik kondisi maupun proses, dan juga
berjalan sesuai dengan ekspektasi, sutradara hubungan atau saling keterkaitannya
dapat merubah perencanaan skenario dan mengenai hal-hal pokok yang ditemukan
aktor dapat menambahkan garisnya sendiri. pada sasaran penelitian. Penelitian kualitatif
Itu semua untuk menunjang efek dramatis tidak dimaksudkan untuk memberikan
pada film. Dengan kata lain, segala sesuatu penjelasan-penjelasan (explanation),
yang tampak dalam frame adalah kekuasaan mengontrol gejala-gejala komunikasi,
sutradara untuk pembuatan film mengemukakan prediksi-prediksi, atau
Mise en scène menurut James menguji teori apapun, tetapi lebih
Monaco dalam Cara Menghayati Sebuah digunakan untuk mengemukakan gambaran
Film adalah alat-alat yang dipergunakan atau pemahaman (understanding) mengenai
oleh pembuat film untuk merubah dan bagaimana dan mengapa suatu gejala atau
menyesuaikan pembacaan syot yang kita realitas komunikasi terjadi dalam
lakukan. Karena syot merupakan suatu masyarakat (Nazir, 1988).
satuan arti yang besar sekali, barangkali ada
gunanya kalau pembicaraan mengenai
komponen-komponen kita lakukan dalam
93

Hasil dan Pembahasan Nugroho menciptakan film ini. Film ini


Garin Nugroho tidak secara instan seperti layaknya pementasan teater yang
memahami satu bidang seni dalam satu dijadikan film oleh Garin Nugroho. Seperti
sudut pandang saja. Tiga puluh lima tahun halnya film Nyai yang menjadi film
Garin Nugroho berkarya, Nyai menjadi salah eksperimental Garin Nugroho. Film Nyai
satu film yang kontras dari film-film Garin memiliki banyak unsur teater atau bisa
Nugroho sebelumnya. Sebagai film dikatakan film teaterikal.
eksperimental, jenis film yang sangat Mise en scène berawal dari
berbeda dengan jenis film lainnya. Para panggung, kemudian dipinjam istilahnya
sineas eksperiental umumnya bekerja di luar oleh film. Mise en scène yang dapat juga
industri film utama (mainstream) dan disebut teatrikal, memiliki lima unsur yang
bekerja pada studio independen atau sama dalam Teater dan film yaitu:
perorangan. Strukturnya sangat dipengaruhi
oleh insting subyektif sineas seperti gagasan, 1. Setting dan Properti
ide, emosi, serta pengalaman batin mereka Setting merupakan bagian penting
(Prastita, 2008). dalam film dan juga pertunjukan teater.
Sepintas lalu, film-film drama Salah satu fungsi setting adalah memberi
keliatannya dekat sekali pada drama informasi tentang lokasi dan waktu dalam
panggung. Tapi film berbeda dari drama film. Setting berperan aktif dalam Mise en
panggung dalam banyak hal penting: ia scène dan menyumbang kepentingan yang
memiliki potensi seni piktorial yang lincah sama. Meskipun setting terlihat seperti
dan cermat; dan ia memiliki kesanggupan pendukung cerita semata, namun fungsinya
bercerita yang jauh lebih besar (Monaco, dapat dieksplorasi lebih secara artistik

Gambar 2. Omah pendopo yang digunakan untuk film Nyai


(screenshot by Sevin, 2019)
1977). Diangkat dari zaman Indonesia belum dengan berbagai aspek.Setting (lihat gambar
bernama Indonesia, film ini berkisah 2) mampu memberi makna pada rangkaian
mengenai wanita yang dijual oleh ayahnya cerita pada film maupun Pertunjukan teater.
demi sebuah jabatan. Wanita itu bernama Bagian dari setting, yaitu properti yang
Asih yang dijuluki Nyai karena telah kawin berperan aktif dalam akting si karakter.
dengan seorang Belanda. Memilih, membangun, dan mengatur
Dengan tekhnik One shot berdurasi elemen-elemen setting memberikan kontrol
Sembilan puluh menit dan dapat mengatur artistik pada sutradara.
sirkulasi tiga puluh empat pemain Garin
94

Gambar 3. Cahaya di sekeliling pemeran meredup dan hanya ada satu sorotan cahaya dengan
intensitas cahaya yang lebih terang untuk membangun suasana yang lebih dramatis dan juga
menonjolkan adegan penting yang dibawakan oleh pemeran.
(screenshot by Sevin, 2019)

2. Lighting tinggi, sutradara bisa menunjukkan dua


Lighting (gambar 3) hadir tidak ruang yang berbeda di adegan tersebut.
sekedar untuk menerangi set dan aktor. Meskipun pencahayaan pertunjukan
Lighting dapat menentukan mood (suasana) teater dengan film berbeda intensitas nya
suatu adegan. Bagi para sutradara, secara fungsi memiliki tujuan yang sama,
pencahayaan itu lebih dari sekedar seperti membangun suasana, penerangan set,
penerangan untuk dapat melihat set dan aktor, dan juga penanda.
aktor. Pencahayaan digunakan untuk 3. Make-Up dan Kostum
memberi arti lebih tentang seorang karakter Setiap pemain biasanya
atau situasi lewat aksennya. Pencahayaan menggunakan pakaian dan make-up yang
yang baik dapat dicapai dengan manipulasi khas untuk memperkuat karakteristik.
dan arah tembak cahaya. Dengan Sehingga perlu dipertimbangkan dengan
menggunakan pencahayaan dengan kontras matang pemilihan model pakaian dan warna

Gambar 4. Film Nyai Karya Garin Nugroho pada setiap adegan para pemeran memiliki unsur
warna putih dan coklat pada setiap kostum yang dikenakan (screenshot by Sevin, 2019)
95

yang digunakan. Karena warna mampu menentukan tingkat ketebalan make-up,


menggambarkan psikologi karakter tersebut. corak serta warna kostum. Sedangkan film
Selain mencerminkan karakter, tergantung dari bagaimana angle yang
pemilihan make up dan kostum dapat digunakan saat shot untuk menentukan
menjadi simbol terhadap sebuah zaman, ketebalan make-up, corak serta warna
negara, budaya, atau status sosial tokoh. kostum.
Pemilihan tergantung setting yang sudah 4. Blocking
ditentukan pada pembahasan tentang setting Blocking (gambar 5 dan 6) adalah
sebelumnya (gambar 4). pengelompokan pemain pada saat di atas

Gambar 5. Adegan Nyai kedatangan kepala buruh dan juga kepala kabupaten satu dan dua.
(screenshot by Sevin, 2019)
Secara teknis make-up dan kostum panggung, blocking tersebut harus
untuk pertunjukan teater dan film jelas seimbang, utuh, bervariasi dan memiliki titik
berbeda. Dipengaruhi dari jarak pandang. pusat perhatian. Teknik ini menjadi tolok
Pertunjukan teater mengandalkan lokasi atau ukur seorang pemain dalam pementasan seni
tempat pertunjukan itu sendiri untuk teater. Berbeda halnya dengan pengertian

Gambar 6. Adegan Nyai menggoda seorang Jurnalis. Bernuansa romantis dan bermakna sendu.
Nyai menempati bagian belakang tengah panggung (BT) (screenshot by Sevin, 2019)
96

Gambar 7. Di saat seorang pemeran sendiri, ia memiliki jarak terhadap barang-barang di


sekelilingnya dan membuat komposisi panggung menjadi lebih indah
(screenshot by Sevin, 2019)
blocking pada film. Biasanya blocking tersebut menghasilkan kesan seperti
pemain sudah dirancang saat membuat menonton pertunjukan teater di atas
storyboard, tergantung bagaimana panggung saat menikmati pemutaran film
permintaan sutradara atau Director of Nyai di dalam gedung film.
Photography. Menganalisis film Nyai dengan
pendekatan teori teater adalah langkah yang
5. Akting tepat. Sudut pandang yang digunakan untuk
Akting untuk aktor film dan aktor membuktikan adanya idiom-idiom teater
teater juga dibedakan melalui jarak pandang menggunakan pemahaman terhadap Mise en
penonton dalam setiap lokasi pertunjukan scène dalam mengkaji unsur teatrikal pada
teater karena pertunjukan teater bersifat film Nyai.
pertunjukan langsung. Sedangkan film
tergantung angle kamera. Hal yang Daftar Pustaka
terpenting adalah bagaimana seorang aktor Bordwell. David dan Kristin Thompson,
mendalami perannya dan dapat Film Art, Mc-Graw Hill Companies,
menerapkannya seolah-olah ia dapat melihat New York, 2008, hlm.208
bentuk tubuhnya sendiri saat Cahyaningrum. Dewojati,. Drama Sejarah,
memerankannya (gambar 7). Teori, dan Penerapannya, Penerbit
Unsur teatrikal dalam teater dan film Javakarsa Media,Yogyakarta, 2012
sama-sama dimiliki dengan kebutuhan yang Carlson, M. & Shafer, Y. (1990).The
berbeda, penerapan yang berbeda karena Play’s The Thing: an Introduction to
media yang berbeda. Namun bukan menjadi Theatre. New York: Longman
suatu masalah jika teater dan film JPNN.COM, Film Nyai Karya Garin Tidak
dikolaborasikan. Perlu perhitungan yang Beredar di Bioskop Tanah Air, 2018,
matang dalam penerapannya. https://www.msn.com/id-
id/hiburan/film/film-nyai-karya-garin-
Simpulan tidak-beredar-di-bioskop-tanah-air/ar-
Film Nyai karya Garin Nugroho BBO9c8E (diakses pada 14Januari
merupakan paduan bentuk antara teater dan 2020)
film. Film Nyai muncul sebagai film dengan
berbagai idiom teater di dalamnya. Hal
97

Monaco, James. Cara Menghayati Sebuah


Film, Yayasan Citra, Jakarta, 1977
Nazir, Moh. Metode Penelitian, Jakarta :
Ghalia Indonesia, 1988.
Prastita, Himawan. Memahami Film,
Homerian Pustaka, Yogyakarta, 2008
Riantrisnanto, Ruly.Sorot Pernikahan Era
Kolonial, Film Nyai Diangkat dari 5
Novel Legendaris 2018,
https://www.liputan6.com/showbiz/rea
d/3663256/sorot-pernikahan-era-
kolonial-film-nyai-diangkat-dari-5-
novel-legendaris (diakses pada 13
Januari 2020)
Sathotho, Surya Farid. Membangun Ruang
Urban Alternatif Melalui Performance
Art, Tonil, vol 16 no 1 (1-5)
Wibowo, Philipus Nugroho Hari. Konsep
Teater Epik Brecht dalam Film
Dogville dalam Journal of Urban
Society’s Arts vol.12 no.2, Institut
Seni Indonesia Yogyakarta,
Yogyakarta, 2012, hal.55-54

Video
Film Nyai (2016) Karya Garin Nugroho

Anda mungkin juga menyukai