Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................................
BAB II..........................................................................................................................................
PEMBAHASAN..........................................................................................................................
A. DEFENISI PENULISAN DRAMA..................................................................................
B. DEFENISI PENULISAN NASKAH DRAMA................................................................
C. PERBEDAAN DRAMA LEPAS DENGAN DRAMA SERIES......................................
D. PENGERTIAN CERITA(REVIEW)................................................................................
BAB III.........................................................................................................................................
PENUTUP....................................................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
C.PERBEDAN DRAMA DAN DRAMA SERIES

Perbedaan antara drama lepas dan drama series dapat dilihat dari beberapa aspek
sebagai berikut :

1. Drama Lepas
Drama lepas biasanya tidak berupa paket per episode, tapi pembuatannya satu
skenario dengan cerita tunggal. Durasi cerita lepas umumnya sepanjang 90 menit
hingga 2 jam.
Bentuk yang ada saat ini berupa tayangan sejenis FTV, telesinema, dan film-
film layar lebar. Dalam pembuatannya, plot cerita ini harus kental, padat, dan terfokus
pada satu masalah. Plot yang digunakan dalam drama lepas pasti linier, karena
bercerita tentangg satu kisah. Plot semi bercabang mungkin ada, biasanya bercabang
satu atau dua saja, sementara plot tetap pada si tokoh.
Sekenario jenis ini tidak bisa dikejakan oleh banyak orang. Konsep ceritanya
mungkin bisa didiskusikan bersama, namun pembuat skenarionya tetap harus satu
orang untuk satu judul.
Contohnya saat PH Miles membuat film Ada apa Dengan Cinta, yang
sekarang sudah dibuat serial televisinya. Konsep cerita film tersebut dikerjakan oleh
beberaapa orang, tapi scenario ditulis oleh satu orang saja.
Setelah selesai menghasilkan sebuah scenario, kita masih belum layak disebut
penulis scenario professional sebelum skenario kita pantas diproduksi dan
ditayangkan.1
Mungkin untuk stasiun TV yang menayangkan drama TV lepas yaitu Net TV.
Munculya Net TV yang lebih banyak memberikan suguhan hiburan baik program
drama maupun non-drama, salah satunya makin menguatkan drama televisi lepas
untuk kembali menggeliat, setelah jatuhnya era TVRI dahulu dengan program-
program drama TV yang menarik dan mendidik. Contoh program TV Net TV adalah
drama lepas ‘’Patriot’’ dan ‘’Masalembo’’ serta judul-judul lain yang telah mengisi
ruang konten televise untuk Indonesia.2

1
Elisabeth Lutters, Kunci Sukses Skenario,(Jakarta : Grasindo, 2006),h.215-216
2
Anton Mabruri, Produksi Program TV Drama,(Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia,2018), h.291
2. Drama Seri/Series
Drama seri adalah salah satu tipe drama yang menggunakan karakter yang
sama dalam cerita yang berbeda dalam setiap episodenya. Barangkali kita lebih akrab
dengan istilah cerita episode. Jadi ceritanya selesai setiap episode, tetapi karakternya
selalu sama. Sebagai contoh sinetron Bajaj Bajuri. Anda lihat, beberapa karakter
utamanya selalu sama, yaitu Bajuri, Oneng, Emak, dan Ucup. Tetapi cerita dalam
setiap episodenya bervariasi dan bisa dinikmati lepas-lepas. Bila kita tidak menonton
satu episode di bagian tengahnya, kita tidak ketinggalan cerita atau tetap bisa
mengikuti episode selanjutnya.
Keuntungannya: sebagai penonton, kita bisa menikmati ceritanya secara lepas.
Kesulitannya: sebagai penulis, Anda harus selalu mencari cerita baru untuk setiap
episodenya. Contoh lain yang bisa kita jadikan referensi di sini adalah cerita kartun
Jepang yang sangat populer Doraemon. Dalam setiap episode, tokohnya selalu sama,
Doraemon, Nobita, Suzuka, Suneo, dan Giant. Tetapi dalam setiap episode, ceritanya
selalu berbeda. Dan hebatnya, penulisnya tidak kehabisan ide.
Konsepnya: sesungguhnya drama seri ini dibangun dari kekuatan masing-
masing karakter (character based). Bagaimana beberapa karakter yang kuat dan
bertentangan atau bertolak belakang, dipertemukan dalam sebuah ruang. Tentu akan
menimbulkan berbagai konflik. Seberapa banyak konflik yang dapat diciptakan
tergantung seberapa kuat masing- masing karakter diciptakan dan dibangun.
Kebanyakan drama seri dibuat dalam durasi 30 menit. Bajai Bajuri awalnya 30
menit. Doraemon lebih ekstrem lagi, dalam durasi 30 menit ada 2 atau 3 cerita
terpisah. OB yang tayang di RCTI juga berdurasi 30 menit. Dan jika diamati secara
saksama, kebanyakan drama seri yang ada hampir pasti jenisnya komedi. Memang
kekuatan masing-masing karakter yang saling berjumpa itu, selain menimbulkan
konflik, juga menimbulkan kelucuan-kelucuan yang bisa bersifat situasional.3

Jadi dari penjelasan di atas terlihat bahwa perbedaan antara drama lepas dan
drama series adalah:
1. Drama lepas tidak berupa episode sedangkan series berepisode.
2. Pemeran dalam drama lepas hanya terdiri dari beberapa pemeran
sedangkan drama series/seri memiliki banyak pemeran.

3
Fred Suban, Skenario Sinetron,( Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,2009), h. 29-31
3. Drama lepas berdurasi sekali penayangan 90 menit sedangkan drama
series seita 30 menit karena tayang di setiap harinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan
action tokoh-tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga
dipandang sebagai pengertian action, dalam sebuah cerita drama tentu memiliki
unsure yang akan mendukung sebuah cerita drama unsur tersebut adalah tema, alur,
tokoh, latar/setting, dan amanat.
Terciptnya sebuah drama yang menarik tentu harus ada pondasi yang di susun
dengan teratur yaitu mulai dari  eksposisi, rising action, complication, klimaks, resolu.
Untuk mengarang sebuah cerita drama, langkah langkahnya yaitu; menentukan tema,
menentukan persoalan (konflik), membuat sinopsis (ringkasan cerita), menentukan
kerangka cerita, menentukan protagonist, menentukan cara penyelesaian, setelah itu
menulis.  
Ada beberapa jenis, yaitu salahsatunya yang termasuk adalah drama lepas dan
drama series, ada beberapa perbedaan tetapi satu perbedaan yang utama yang muncul
dari jenis kedua drama ini adalah dari banyanknya episode dan durasi penayangan.

B. Saran

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai bahan
bacaan mengenai Konsep dasar penulisan naskah drama yang penting untuk diketahui
termasuk bagi seorang pendidik maupun calon pendidik sebagai khazanah ilmu
pengetahuan dan dapat diterapkan dikemudian hari. Penulis juga berharap makalah ini
dapat menjadi sarana perbaikan untuk makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Mabruri,Anton.2018 Produksi Program TV Drama, Jakarta: Gramedia Widiasarana


Indonesia

Lutters, Elisabeth. 2006. Kunci Sukses Skenario, Jakarta : Grasindo

Suban,Fred.2009. Skenario Sinetron. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai