Tinjauan Kondisi Tanah Lokasi DI Salugan Tolitoli

Untuk Rekomendasi Perbaikan dan Perkuatan Tanah

I. Review hasil penyelidikan tanah
a. Hasil Lab.
HB-01 ; HB-04
Cu = 25 kN/m2 , sudut geset diabaikan ~ 0
γwet = 16,0 kN/m3
Type Soil : ML-MH
HB-02 ; HB-03
Cu = 10 kN/m2 , sudut geser diabaikan ~ 0
γwet = 9,9 - 10,3 kN/m3
Type Soil : OH

b. Hasil Sondir
Untuk memudahkan evaluasi dilakukan pembagian berdasarkan 3 rentang nilai qc,
yatitu : qc<30 kg/cm2; 30<qc<60 kg/cm2; qc>60 kg/cm2;(Melt,1993)

Gambar 1. Profilisasii lapisan tanah terhadap tiga kriteria

rentang nilai qc.

1
Tinjauan Kondisi Tanah Lokasi DI Salugan Tolitoli
Untuk Rekomendasi Perbaikan dan Perkuatan Tanah
II. Simplifikasi profil lapisan tanah bawah permukaan
Simplifikasi tipikal profil lapisan didasarkan pada data gabungan pengujian
Laboratorium dan data sondir, hasilnya diperlihatkan sebagimana Gambar 2 dan Gambar
3. Untuk tipikal-A; ketebalan lapisan tanah lunaknya berada pada kedalaman +0,0--7,0
didominasi jenis tanah ML-MH; dengan korelasi nilai 0 < qc <30 kg/cm2 diklasifikasikan
tanah lunak; sementara pada elevasi -7,0 m untuk nilai 30 < qc <60 kg/cm2; sifat
strengthnya diklasifikasikan sedang, dan pada elevasi > -10,0 m, dengan rentang qc>
60 kg/cm2 strengthnya diklasifikasikan tanah keras. Profilisasi ini berdasarkan data
Hand Boring HB-01;HB-04 serta Sondir S-01;S2-02;S-05;S-07;S-09;S-019.

γd = 20 kN/m3
+0,0
Tanah lunak Cu = 25,0 kN/m2
γwet = 16,0 kN/m3

-7,0
Tanah kaku
-10,0
Tanah keras
-20,0
Gambar 2. Simplifikasi tipikal lapisan bawah permukaan- Type A;

Pada Gambar 3 memperllihatkan simplifikasi tipikal profil lapisan bawah

permukaan- Type B; dimana profilnya untuk ketebalan lapisan tanah lunaknya berada
pada kedalaman +0,0--15,0 didominasi jenis tanah OH; dengan korelasi nilai 0 < qc <30
kg/cm2; sementara pada elevasi -15,0 m untuk nilai 30 < qc <60 kg/cm2; sifat
strengthnya diklasifikasikan sedang. Profilisasi ini berdasarkan data Hand Boring HB-
02;HB-03 serta Sondir S-03;S2-04;S-06;S-08.

γd = 20 kN/m3
+0,0
Tanah lunak Cu = 10,0 kN/m2
γwet = 10,3 kN/m3

-15,0
Tanah kaku
-20,0
Gambar 3. Simplifikasi tipikal lapisan bawah permukaan- type B;

2
Tinjauan Kondisi Tanah Lokasi DI Salugan Tolitoli
Untuk Rekomendasi Perbaikan dan Perkuatan Tanah

II. Evaluasi Daya Dukung

Untuk evaluasi daya digunakan beberapa persamaan diantaranya adalah:
qu = Cu. Nc ..(1)
qijin = qu/Fs; ...(3)
qytd = γ(tanah urugan) . ht ...(4)
Su = (qc - σo)/Nkt; (Nkt) ...(5)

Adapun hasilnya diperlihatkan pada grafik pada Gambar 3 dan Gambar 4, dimana
didapatkan untuk kondisi profil tanah-A, daya dukung akan terlampui pada ketinggian
kritis timbunan 2,25m, sementara pada kondisi profil tanah-B pada ketinggian kritis
timbunan 1,0m.

160
140
120
Tegangan, kN/m2

100 qytd
80 qada
60
40
20
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Tinggi Urugan,m

Gambar 4. Grafik hubungan qytd vs qijin, berdasarkan tipikal profil tanah A

160
140
120
Tegangan, kN/m2

100 qytd
80 qada
60
40
20
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Tinggi Urugan,m

Gambar 5. Grafik hubungan qytd vs qijin, berdasarkan tipikal profil tanah B

3
Tinjauan Kondisi Tanah Lokasi DI Salugan Tolitoli
Untuk Rekomendasi Perbaikan dan Perkuatan Tanah

III. Evaluasi penurunan jangka panjang

Digunakan hubungan constrained modulus pada tanah lempung atau tanah lunak
untuk menentukan besarnya penurunan berdasarkan nilai qc pada tanah kohesif dengan
persamaan berikut:
𝑀 = 1 𝑚& ...(6)
𝑀 = 𝛼 . 𝑞𝑐 ...(7)
Sc = Δσ. mv.H ..(8)
dalam hal ini Sc adalah penurunan konsolidasi, H adalah tebal lapisan kompressibel,
sementara α adalah koefisien constrained modulus untuk tanah kohesif (Sanglerat,
1972), nilai mv yang didapatkan diverifikasi menggunakan data cv dan kofisien
permeabilitas dari uji sampel laboratorium. Hasil perhitungan prediksi potensi penurunan
diperlihatkan pada grafik Gambar 6 dan Gambar 7.

Gambar 6. Grafik potensi penurunan konsolidasi skematik tipikal profil-A

didmoninasi jenis tanah klasifikasi ML-MH

Gambar 7. Grafik potensi penurunan konsolidasi skematik tipikal profil-B

didmoninasi jenis tanah klasifikasi OH

4
Tinjauan Kondisi Tanah Lokasi DI Salugan Tolitoli
Untuk Rekomendasi Perbaikan dan Perkuatan Tanah
Hasil analisis memperlihatkan untuk profil tipikal-A; potensi penurunan adalah
2,5 cm sampai dengan 17,5 cm, untuk simulasi tinggi timbunan 1,0m-6,0, sementara
untuk simulasi beban yang sama pada profil tipikal-B didapatkan potensi penurunan
jangka panjang 20cm-120 cm; sehingga untuk profil tanah-B, potensi penurunan jangka
panjang harus diperhitungkan dalam disain perbaikan daya dukung tanah.

IV. Evaluasi kondisi lapangan

Dokumentasi lapangan memperlihatkan kondisi permukaan existing saat ini,
dimana nampak adanya kondisi tanah berawa, muka air tanah dekat ke permukaan,
daya dukung sangat rendah.

Gambar 8. Kondisi konsistensi lapisan permukaan tanah

IV. Rekomendasi perbaikan daya dukung

Berdasarkan profilisasi dan simplifikasi karakteristik profil lapisan tanah, untuk
tipe-A; didapatkan daya dukung yang rendah, ketinggian kritis elevasi simulasi lebih dari
2,25m, untuk potensi penurunan 2,5 cm, sementara profil lapisan tanah, untuk tipe-B
didapatkan daya dukung yang rendah dengan ketinggian kritis elevasi simulasi lebih
1,0m, potensi penurunan 60 cm dan untuk simulasi tinggi urugan 6,0m estimasi
penurunan dapat mencapai 150cm. Merujuk pada data ini maka dua perlakuan berbeda
dapat dilakukan masing-masing berdasarkan tipe simplikasi profil tanah tersebut,

5
Tinjauan Kondisi Tanah Lokasi DI Salugan Tolitoli
Untuk Rekomendasi Perbaikan dan Perkuatan Tanah
dimana untuk type-A penekanannya adalah perbaikan daya dukung, sementara pada
type-B, perbaikan daya dukung disertai dengan penanganan potensi penurunan jangka
panjang.
Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini sebenarnya cukup banyak tersedia
metode perbaikan untuk aplikasi pada tanah lunak dengan daya dukung rendah dan
kompressibilitas yang tinggi, diantaranya adalah yang berbasis geotextile dan deep
mixing. Namun dilatarbelakangi dasar pemikiran, untuk suatu stabilisasi dan perbaikan
daya dukung tanah sebaiknya memperhitungkan kondisi lokal dan keterjangkauan suatu
area kerja, ketersedian material dan waktu pengerjaan. Untuk itu alternatif yang dapat
dipertimbangkan adalah:

A. Alternatif badan saluran yang melintasi tipikal profil type-A

• Jika pada jalur ini ketinggian urugan badan saluran kurang dari 2,25 m, maka
perbaikan daya dukung tanah tidak dibutuhkan, namun cukup dilakukan
penggantian material dasar sebagai bed-layer dengan urugan pilihan.
• Namun jika urugan badan saluran lebih tinggi dari 2,25m sd 6,0m, dan muka air
tanah lebih tinggi dari dasar penempatan bed-layer, maka perkuatan tanah dasar
dapat dilakukan : dengan skematik :
bambu grid + separator + urugan;
• Dalam hal urugan badan saluran lebih tinggi dari 6,0, dan muka air tanah lebih
tinggi dari dasar penempatan bed-layer maka perkuatan tanah dasar dapat
dilakukan dengan skematik :
ceurucuk tunggal + bambu grid + separator + urugan;
Untuk separator, dapat dipilih adalah matras atau anyaman bambu, sebagai
pengganti geotextile.

B. Alternatif badan saluran yang melintasi tipikal profil type-B

• Jika pada jalur ini ketinggian urugan badan saluran kurang dari 1,0 m daya
dukungnya memenuhi, namun syarat toleransi penurunannya terlampui, maka
perbaikan daya dukung dibutuhkan, dengan skematik :
bambu grid+separator+urugan;
• Untuk urugan badan saluran lebih tinggi dari 1,0m sd 6,0 dan muka air tanah
lebih tinggi dari dasar penempatan bed-layer maka perkuatan tanah dasar dapat
dilakukan dengan skematik :
cerucuk compound + bambu grid + separator + urugan;
• Untuk urugan badan saluran lebih tinggi dari 6,0 maka perkuatan tanah dasar
harus dilakukan dengan perlakuan khusus yang didahului dengan penyelidikan
tanah detail.
Pemilihan bambu grid merupakan tipe perkuatan yang efektif karena mampu
meningkatkan daya dukung dan pada waktu yang bersamaan mampu mengatasi
differential settlment, disamping itu kelebihan penggunaan bambu-grid adalah
kemampuannya mengapung untuk tanah berawa atau kondisi muka air tanah yang
tinggi. Metode penggunaan bambo grid telah banyak gunakan di tempat lain khususnya
tanah dengan klasifikasi gambut atau tanah organik. Sementara untuk penggunaan
cerucuk compound, meningkatkan daya dukung.

6
Tinjauan Kondisi Tanah Lokasi DI Salugan Tolitoli
Untuk Rekomendasi Perbaikan dan Perkuatan Tanah
V. Kesimpulan dan Saran
a. Hasil analisis dan tinjauan ini pada dasarnya sebagai tindak lanjut atas surat Kepala
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Nomor LB.06-La/186 tanggal
14 April 2020; perihal Rekomendasi Teknis: dimana pada dasarnya telah menjawab
perihal :
1. Analisis daya dukung; Penyelidikan tanah yang besesuaian dengan badan
urugan jalur irigasi,
2. Evaluasi rekomendasi terhadap jenis perbaikan tanah yang diusulkan.
b. Analisis ini dilakukan simplifikasi dan penyederhanaan tipikal profil lapisan tanahatas
dua tipe yaitu Tipe-A dan Tipe-B; berdasarkan kombinasi data sondir dan uji
laboratorium sampel hand boring.
c. Tinjauan perbaikan tanah ini menggunakan simplikasi perhitungan sehingga
disarankan untuk hasil yang detail dapat dilakukan dengan bantuan analisis
perhitungan menggunakan alat bantu software yang bersesuaian.
d. Dalam hal telah dipilih jenis perbaikan tanah yang akan diterapkan, maka disarankan
terlebih dahulu dilakukan Trial Embankment khususnya jika tinggi urugan lebih
besar dari 4,5m untuk mengevaluasi kinerja perbaikan tersebut.

7
Tinjauan Kondisi Tanah Lokasi DI Salugan Tolitoli
Untuk Rekomendasi Perbaikan dan Perkuatan Tanah

Gambar 8. Skematik : bambu grid + separator + urugan; pola tumpang

tindih 30cmx30 atau 50cm x 50cm

Separator
Bambu Grid

Cerucuk d-10cm/4m- (1mx1m)

Gambar 9. Skematik : cerucuk tunggal + bambu grid + separator +

urugan;

Keterangan : Dimensi cerucuk : diameter 10cm, panjang 4m,

Bambu grid pola tumpah tindih 30cmx30 atau 50cm x 50cm

8
Tinjauan Kondisi Tanah Lokasi DI Salugan Tolitoli
Untuk Rekomendasi Perbaikan dan Perkuatan Tanah

Separator
Bambu Grid

Cerucuk compound

Gambar 10. Skematik : cerucuk compuond + bambu grid + separator +

urugan;

Keterangan : Dimensi cerucuk compund : 3 diameter 10cm, panjang 4m,

Bambu grid pola tumpah tindih 50cm x 50cm