Anda di halaman 1dari 46

PROGRAM STUDI S1 (SARJANA)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIPOL UGM

PANDUAN KURIKULUM
2016

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017
Tim Penyusun Kurikulum

Wisnu Martha Adiputra, S.IP.,M.Si


Ardian Indro Yuwono, S.IP.,M.A
Dr. Dian Arymami, M.A
Pulung S. Perbawani, M.M.
Gilang Desti Parahita, M.A
Lidwina Mutia Sadasri, M.A.
Irham Nur Anshari, M.A.

Pengelola Prodi S1
Dr. Muhamad Sulhan, M.Si
Lisa Lindawati, M.A

02 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


Daftar Isi

Tim Penyusun Kurikulum 02


Bagian 1 04
Pendahuluan 04
Pengantar 04
Tentang Peminatan 04
Mata Kuliah 05
1. Mata Kuliah Wajib Departemen 06
2. Mata Kuliah Wajib Kajian 07
3. Mata Kuliah Wajib Peminatan 07
4. Mata Kuliah Pilihan Peminatan 08
5. Mata Kuliah Pilihan Departemen 09
Bagian 2 11
Struktur Kurikulum Departemen Ilmu Komunikasi 11
Bagian 3 14
Daftar Dan Kode Mata Kuliah 14
Bagian 4 17
Deskripsi Mata Kuliah 17
Mata Kuliah Fakultas 17
Mata Kuliah Wajib Departemen 19
Mata Kuliah Kajian 24
Mata Kuliah Wajib Peminatan 27
Mata Kuliah Pilihan Peminatan 34
Mata Kuliah Pilihan Departemen 39

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 03


Bagian 1
PENDAHULUAN

Pengantar

Pada tahun 2011 Departemen Ilmu Komunikasi UGM menetapkan “Crafting well informed
Society” sebagai tagline sekaligus positioning institusi. Dengan tagline ini diharapkan seluruh
orientasi kerja kurikulum S1 departemen Komunikasi UGM mengarah pada dinamika dan
implikasi teknologi Komunikasi dan informasi sebagai determinan. Kurikulum 2016 program
studi S1 merupakan pemutakhiran dari kurikulum 2011-2015, yang tetap mendasarkan diri
pada visi “masyarakat informasi' dengan lebih menekankan pada pengayaan pemahaman atas
komunikasi berbasis dunia digital. Visi ini ditunjang dengan orientasi kurikulum yang
mengalami perubahan sistematis. Dengan kurikulum ini diharapkan melahirkan lulusan yang
mempunyai kemampuan berpikir kritis, melakukan riset, dan mumpuni dalam dunia
praktis/profesional. Kurikulum 2016 memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk
meraih gelar sarjana dalam 3-4 tahun dengan menempuh minimal 144 SKS.

Tentang Peminatan

Pada Kurikulum 2016, Prodi S1 DIKOM mengembangkan empat peminatan, dimana


masing-masing peminatan disusun berdasarkan output kompetensi lulusan. Peminatan
menunjukan orientasi kompetensi dan keunggulan mahasiswa yang tercermin mulai dari mata
kuliah yang diambil hingga karya akhir mahasiswa bersangkutan. Adapun empat peminatan
tersebut adalah sebagai berikut.

1. Peminatan Jurnalisme
Peserta didik Departemen Ilmu Komunikasi yang gemar memantau peristiwa-peristiwa
terkini, dan tertarik untuk membawa berita ke audiens yang luas, mata kuliah-mata kuliah di
Peminatan Jurnalisme mempersiapkan peserta didik untuk terjun berkarir di bidang yang
kini semakin dinamis dan tersaturasi dengan teknologi digital dan Internet, maupun bidang-
bidang lain yang membutuhkan keterampilan menulis seperti pemasaran, public relations,
bisnis, periklanan dan sebagainya.

2. Peminatan Media Entertainment


Peminatan Media Entertainment dikembangkan sebagai upaya mengakomodir

04 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


perkembangan pesat fenomena dan media komunikasi yang berbasis konten ' ksi'.
Perkembangan pesat ini telah mendorong kebutuhan riil Departemen Ilmu Komunikasi
dalam mempersiapkan lulusan menghadapi ledakan fenomena media entertainment di
tengah masyarakat.

3. Peminatan Iklan
Peminatan Iklan berfokus kepada kuliah dan pembelajaran mengenai penggunaan elemen-
elemen komunikasi pemasaran untuk mencapai sebuah tujuan yang spesi k dan strategis.
Tujuan pembelajaran dari peminatan ini adalah menghasilkan lulusan dengan wawasan dan
kecakapan yang dibutuhkan untuk bekerja di dalam industri komunikasi pemasaran,
khususnya periklanan. Ruang lingkup pembelajaran peminatan ini meliputi tahapan riset,
perencanaan strategis, serta eksekusi rencana kreatif.

4. Peminatan Humas
Fokus studi pada peminatan ini adalah pada ilmu mengenai penggunaan berbagai strategi
komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan mengambil peminatan ini diharapkan
lulusan mempunyai kompetensi yang unggul dalam dunia Humas/Public Relations.

Mata Kuliah

Pada Kurikulum 2016, ada sepuluh kategori mata kuliah. Lima kategori berdasar pada
kurikulum di level Universitas (Wajib Universitas, Skripsi, KKN) dan Fakultas (Wajib Fakultas,
Lintas Jurusan/Apresiasi, Skripsi). Sedangkan lima kategori lainnya merupakan substansi dari
Kurikulmum 2016 Prodi S1 DIKOM. Lima kategori tersebut mencerminkan tingkatan
kompetensi yang harus dikuasai. Dengan berdasarkan pada distribusi mata kuliah yang diambil
dalam 8 (delapan) semester, maka jumlah masing-masing mata kuliah untuk mencapai gelar
sarjana di Prodi S1 Dikom UGM adalah sebagai berikut.

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 05


No Mata Kuliah Jumlah SKS Jumlah M ata Kuliah
1 Wajib Universitas 9 4
2 Wajib Fakultas 15 5
3 Wajib Departemen 45 15
4 Wajib Kajian 15 5
5 Wajib Peminatan 15 5
6 Pilihan Peminatan 24 8
7 Pilihan Departemen 9 3
8 Lintas Jurusan/ Apresiasi 3 1
9 Skripsi 6 1
10 KKN 3 1
TOTAL 144 48

Adapun pengertian dari lima kategori yang ada di ranah prodi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Mata Kuliah Wajib Departemen


Mata kuliah Wajib Departemen adalah mata kuliah dasar yang harus diambil oleh seluruh
mahasiswa. MK Wajib Departemen disusun berdasar kurikulum nasional (kurnas). Substansi isi
mata kuliah wajib Departemen bersifat dasar dalam memperkenalkan dan memperdalam
logika keilmuan berikut ragam fenomena Ilmu komunikasi. Berikut 15 Mata Kuliah Wajib
Departemen yang harus diikuti oleh semua mahasiswa mulai dari Semester I-VI.

1. Pengantar Ilmu Komunikasi


2. Teori Komunikasi
3. Komunikasi Antar Manusia
4. Komunikasi Kelompok dan Organisasi
5. Komunikasi Publik
6. Komunikasi Massa
7. Komunikasi Digital dan Media Baru
8. Dasar Penulisan
9. Psikologi Komunikasi

06 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


10. Sosiologi Komunikasi
11. Filsafat Ilmu Komunikasi
12. Etika Komunikasi
13. Metode Penelitian Komunikasi Kuantitatif
14. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif
15. Sistem Komunikasi Indonesia

2. Mata kuliah Wajib Kajian


Mata Kuliah Wajib Kajian adalah Mata kuliah pendukung kompetensi dasar yang wajib diambil.
Mata Kuliah kategori kedua ini merupakan mata kuliah yang menjadi dasar bagi keseluruhan
peminatan. Substansi dari mata kuliah wajib kajian bersifat teoritis dan membangun
kemampuan analisis. Setiap mahasiswa wajib mengambil minimal 5 Mata Kuliah Wajib Kajian
dari 8 Mata Kuliah yang ditawarkan pada semester III dan IV. Adapun mata kuliah Wajib Kajian
adalah sebagai berikut.

KAJIAN KOMUNIKASI KAJIAN MEDIA


1. Komunikasi Politik 1. Media Penyiaran
2. Komunikasi Antar Budaya 2. Kajian Film
3. Komunikasi & Perubahan Sosial 3. Kebijakan & Regulasi Media
4. Komunikasi Internasional 4. Manajemen Media

3. Mata kuliah Wajib Peminatan


Mata Kuliah Wajib Peminatan merupakan mata kuliah dasar yang harus diambil oleh masing-
masing mahasiswa yang mengambil peminatan tertentu. Substansi mata kuliah ini bersifat
konseptual, dan berorientasi pada pemahaman mendasar pada masing-masing peminatan.
Mata Kuliah ini dapat diambil oleh mahasiswa mulai semester III, dimana masing-masing
peminatan mempunyai 5 Mata Kuliah Wajib (15 SKS). Berikut daftar Mata Kuliah Wajib
Peminatan.

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 07


PEMINATAN WAJIB PEMINATAN
Jurnalisme 1. Pers
2. Dasar Jurnalisme
3. Reportase (Investigasi)
4. Jurnalisme Konvergensi
5. Produksi Berita
Med ia Entertainment 1. Media Hiburan
2. Penulisan Kreatif
3. Programing Media Hiburan
4. Sinematogra
5. Produksi Media Hiburan
Humas 1. Pengantar Kehumasan
2. Hubungan Media
3. Manajemen Kehumasan
4. Marketing PR
5. Teknik Kehumasan
Iklan 1. Komunikasi Pemasaran Terpadu
2. Pengantar Periklanan
3. Manajemen Periklanan
4. Perencanaan Strategis
5. Desain Komunikasi Visual

4. Mata Kuliah Pilihan Peminatan


Mata Kuliah Pilihan Peminatan merupakan Mata kuliah lanjutan untuk masing-masing
peminatan. Pilihan Peminatan terbagi menjadi dua kategori, yaitu mata kuliah yang sifatnya 1)
praktikal dan 2) kajian. Mata Kuliah Praktikal disediakan untuk mahasiswa yang berorientasi
menjadi profesional di bidangnya. Sedangkan mata kuliah yang bersifat kajian diperuntukkan
bagi mahasiswa yang berorientasi pada bidang akademik (baik pengajaran maupun penelitian)
di bidang peminatan yang dipilih. Disamping itu, mata kuliah pilihan peminatan juga
memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari peminatan lain yang ingin mengenal peminatan

08 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


lainnya, sebagai kompetensi minor.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, masing-masing mahasiswa diharuskan mengambil
minimal 8 Mata Kuliah Pilihan Peminatan (24 SKS), dengan rincian 4 Mata Kuliah Pilihan
Peminatan yang dipilih (sebagai kompetensi Mayor) dan 4 Mata Kuliah Pilihan Peminatan dari
peminatan lain (sebagai kompetensi minor). Mata Kuliah ini dapat diambil mulai dari semester
V-VI. Adapun daftar mata kuliah di masing-masing peminatan adalah sebagai berikut.

PEMINATAN PILIHAN PEMINATAN


Jurnalisme 1. Penyuntingan Berita
2. Kajian Jurnalisme
3. Jurnalisme Online
4. Jurnalisme Kisah
Media Entertainment 1. Produksi siaran radio
2. Produksi Siaran Televisi
3. Kajian Entertainment
4. Selebriti
Humas 1. Produksi Media Kehumasan
2. Hubungan Pemerintah
3. Hubungan & Komunikasi Konsumen (Lobi
dan Negosiasi)
4. Kampanye PR
Iklan 1. Penanganan Klien
2. Penulisan Naskah Iklan
3. Perencanaan Media Iklan
4. Produksi Iklan
5. Perilaku Audiens Iklan

5. Mata Kuliah Pilihan Departemen


Mata Kuliah Pilihan Departemen adalah mata kuliah yang diorientasikan sebagai pendalaman
atas keempat kategori mata kuliah sebelumnya. Substansi mata kuliah ini bersifat pengkayaan
dan spesi k pada isu tertentu. Pemilihan Mata Kuliah Pilihan Departemen diharapkan sesuai

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 09


dengan tugas akhir yang akan diambil. Masing-masing mahasiswa mempunyai kewajiban
untuk mengambil minimal 3 Mata Kuliah (15 SKS) dari 19 Mata Kuliah yang disediakan. Mata
Kuliah ini dapat diambil mulai semester V-VI. Adapun mata kuliah yang ditawarkan sebagai
Pilihan Departemen adalah sebagai berikut:

No Mata Kuliah No Mata Kuliah


1 Fotogra (Jurnalistik & Kreatif) 11 Komunikasi & Gender
2 Politik Pemberitaan 12 Sinema Asia Tenggara
3 Kajian Audiens, Fans, dan Fandom 13 Media Budaya & Kaum Muda
4 Industri Media Kreatif 14 Media Indonesia Kontemporer
5 Bahasa Jurnalistik 15 Literasi Media
6 Komunikasi Krisis 16 Kajian Digital Games
7 Hubungan Komunitas & CSR 17 Komunikasi Bencana
8 Komunikasi & Resolusi Kon ik 18 Komunikasi Seni & Tradisi
9 Manajemen Brand 19 Media dan Pertunjukan
10 Periklanan Sosial

10 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


Bagian 2
STRUKTUR KURIKULUM DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

TAHUN I
SEMESTER I SEMESTER II
1. Pendidikan Agama 1. Metode Penelitian Sosial
2. Pancasila 2. Kewarganegaraan
3. Ilmu Sosial Dasar 3. Sistem Sosial Politik
4. Pengantar Ilmu Politik 4. Teori Komunikasi
5. Sejarah Sosial Politik Indonesia 5. Sistem Komunikasi Indonesia
6. Pengantar Ilmu Komunikasi 6. Komunikasi Antar Manusia
7. Komunikasi Publik 7. Komunikasi Massa
8. Dasar-dasar Penulisan 8. Psikologi Komunikasi
9. PPSMB
10. Penulisan Akademis
Jumlah: 25 SKS Jumlah: 23 SKS

TAHUN II
SEMESTER III SEMESTER IV
1. Komunikasi Digital dan Media Baru 1. Sosiologi Komunikasi
2. Komunikasi Kelompok dan Organisasi 2. MPK Kualitatif
3. MPK Kuantitatif 3. Mata Kuliah Kajian
4. Mata Kuliah Kajian 4. Mata Kuliah Kajian
5. Mata Kuliah Kajian 5. Mata Kuliah Lintas Departemen/
6. Mata Kuliah Kajian Apresiasi
7. Mata Kuliah Wajib Peminatan 6. Mata Kuliah Wajib Peminatan
1) Pers 1) Reportase Investigasi
2) Media Hiburan 2) Programming Media Hiburan
3) Pengantar Kehumasan 3) Manajemen Kehumasan
4) Pengantar Periklanan 4) Manajemen Periklanan
8. Mata Kuliah Wajib Peminatan 7. Mata Kuliah Wajib Peminatan
1) Dasar Jurnalisme 1) Jurnalisme Konvergensi
2) Penulisan Kreatif 2) Sinematogra
3) Teknik Kehumasan 3) Marketing PR
4) Desain Komunikasi Visual 4) Perencanaan Strategis

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 11


8. Mata Kuliah Wajib Peminatan
1) Produksi Berita
2) Produksi Media Hiburan
3) Hubungan Media
4) Komunikasi Pemasaran Terpadu
Jumlah : 24 SKS Jumlah : 24 SKS

TAHUN III
SEMESTER V SEMESTER VI
1. Etika Komunikasi 1. Filsafat Ilmu Komunikasi
2. Mata Kuliah Pilihan Peminatan 2. Mata Kuliah Pilihan Peminatan
3. Mata Kuliah Pilihan Peminatan 3. Mata Kuliah Pilihan Peminatan
4. Mata Kuliah Pilihan Peminatan 4. Mata Kuliah Pilihan Peminatan
5. Mata Kuliah Pilihan Peminatan 5. Mata Kuliah Pilihan Peminatan
6. Mata Kuliah Pilihan Departemen 6. Mata Kuliah Pilihan Departemen
7. Mata Kuliah Pilihan Departemen
Jumlah : 21 SKS Jumlah : 18 SKS

TAHUN IV
SEMESTER VII
1. Kuliah Kerja Nyata
2. Skripsi / Skripsi Karya
Jumlah: 9 SKS

DAFTAR MATA KULIAH


MATA KULIAH KAJIAN
SEMESTER III SEMESTER IV
1. Komunikasi Antar Budaya 1. Komunikasi dan Perubahan Sosial
2. Komunikasi Internasional 2. Komunikasi Politik
3. Kajian Film 3. Manajemen Media
4. Media Penyiaran 4. Kebijakan dan Regulasi Komunikasi
Jumlah : 21 SKS Jumlah : 18 SKS

12 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


MATA KULIAH PILIHAN PEMINATAN
SEMESTER GANJIL SEMESTER GENAP
1. Kajian Jurnalisme 1. Penyuntingan Berita
2. Jurnalisme Online 2. Jurnalisme Kisah
3. Produksi Siaran Radio 3. Produksi Siaran TV
4. Kajian Entertainment 4. Selebriti
5. Produksi Media Kehumasan 5. Hubungan Pemerintah
6. Kampanye Kehumasan 6. Lobi dan Negosiasi
7. Penanganan Klien 7. Penulisan Naskah Iklan
8. Perencanaan Media Iklan 8. Produksi Iklan
9. Perilaku Audiens Iklan

MATA KULIAH PILIHAN DEPARTEMEN


SEMESTER GANJIL SEMESTER GENAP
1. Media Indonesia Kontemporer 1. Politik Pemberitaan
2. Fotogra Jurnalistik dan Kreatif 2. Komunikasi Krisis
3. Bahasa Inggris 3. Komunikasi, Seni, dan Tradisi
4. Kajian Audiens, Fans, dan Fandom 4. Hubungan Komunitas dan CSR
5. Industri Media Kreatif 5. Media dan Budaya Kaum Muda
6. Bahasa Jurnalistik 6. Manajemen Brand
7. Periklanan Sosial 7. Komunikasi dan Resolusi Kon ik
8. Komunikasi dan Gender 8. Sinema Asia Tenggara
9. Literasi Media 9. Kajian Digital Video Games
10. Komunikasi Bencana 10. Media dan Pertunjukkan

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 13


Bagian 3
DAFTAR DAN KODE MATA KULIAH

KELOMPOK MATA KULIAH KODE


MATA KULIAH
1 Agama Budha UNU1105
2 Agama Hindu UNU1104
3 Agama Islam UNU1101
UNIVERSITAS

4 Agama Katholik UNU1102


MATA KULIAH

5 Agama Kong Hu Cu UNU1106


6 Agama Kristen UNU1103
7 Pendidikan Pancasila UNU 1100
8 Kewarganegaraan UNU1240
9 Kuliah Kerja Nyata UNU5000
10 Skripsi/Skripsi Karya UNU6000
11 Bahasa Inggris UNU
1 Career Preparation Course SPU1106
2 Ilmu Sosial Dasar SPU1100
MATA KULIAH

3 Ke-Gadjahmada-an (PPSMB) SPU1001


FAKULTAS

4 Pengantar Ilmu Politik SPU1101


5 Penulisan Akademik SPU1105
6 Sejarah Sosial Politik SPU1103
7 Metode Penelitian Sosial SPU1104
8 Sistem Sosial Politik SPU1102
01 Pengantar Ilmu Komunikasi SPC1101
02 Komunikasi Publik SPC1102
MATA KULIAH WAJIB DEPARTEMEN

03 Dasar-dasar Penulisan SPC1103


04 Komunikasi Digital dan Media Baru SPC2304
05 Komunikasi Kelompok dan Organisasi SPC2305
06 MPK Kuantitatif SPC2306
07 Etika Komunikasi SPC3507
08 Teori Komunikasi SPC1208
09 Sistem Komunikasi Indonesia SPC1209
10 Komunikasi Antar Manusia SPC1210
11 Komunikasi Massa SPC1211
12 Psikologi Komunikasi SPC1212
13 Sosiologi Komunikasi SPC2413
14 MPK Kualitatif SPC2414
15 Filsafat Komunikasi SPC3615
14
16 Komunikasi Antar Budaya SPC2316
17 Komunikasi Internasional SPC2317
MATA KULIAH

18 Kajian Film SPC2318


KAJIAN

19 Media Penyiaran SPC2319


20 Komunikasi dan Perubahan Sosial SPC2420
21 Komunikasi Politik SPC2421
22 Manajemen Media SPC2422
23 Kebijakan dan Regulasi Komunikasi SPC2423
24 Pers SPC2324
25 Media Hiburan SPC2326
26 Pengantar Kehumasan SPC2328
27 Pengantar Periklanan SPC2330
28 Dasar Jurnalisme SPC2325
29 Penulisan Kreatif SPC2327
30 Teknik Kehumasan SPC2329
WAJIB PEMINATAN

31 Desain Komunikasi Visual SPC2331


MATA KULIAH

32 Reportase Investigasi SPC2432


33 Programming Media Hiburan SPC2435
34 Manajemen Kehumasan SPC2438
35 Manajemen Periklanan SPC2441
36 Jurnalisme Konvergensi SPC2433
37 Sinematogra SPC2436
38 Marketing PR SPC2439
39 Perencanaan Strategis SPC2442
40 Produksi Berita SPC2434
41 Produksi Media Hiburan SPC2437
42 Hubungan Media SPC2440
43 Komunikasi Pemasaran Terpadu SPC2443

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 15


44 Kajian Jurnalisme SPC3544
45 Jurnalisme Online SPC3545
46 Produksi Siaran Radio SPC3546
47 Kajian Entertainment SPC3547
48 Produksi Media Kehumasan SPC3548
PILIHAN PEMINATAN

49 Kampanye Kehumasan SPC3549


50 Penanganan Klien SPC3550
MATA KULIAH

51 Perencanaan Media Iklan SPC3551


52 Penyuntingan Berita SPC3652
53 Jurnalisme Kisah SPC3653
54 Produksi Siaran TV SPC3654
55 Selebriti SPC3655
56 Hubungan Pemerintah SPC3656
57 Lobi dan Negosiasi SPC3657
58 Penulisan Naskah Iklan SPC3658
59 Produksi Iklan SPC3659
60 Perilaku Audiens Iklan SPC3660
61 Media Indonesia Kontemporer SPC3560
62 Fotogra Jurnalistik dan Kreatif SPC3561
63 Kajian Audiens, Fans, dan Fandom SPC3562
64 Industri Media Kreatif SPC3563
65 Bahasa Jurnalistik SPC3564
66 Periklanan Sosial SPC3565
PILIHAN DEPARTEMEN

67 Komunikasi dan Gender SPC3566


68 Literasi Media SPC3567
MATA KULIAH

69 Komunikasi Bencana SPC3568


70 Politik Pemberitaan SPC3669
71 Komunikasi Krisis SPC3670
72 Komunikasi, Seni, dan Tradisi SPC3671
73 Hubungan Komunitas dan CSR SPC3672
74 Media Budaya dan Kaum Muda SPC3673
75 Manajemen Brand SPC3674
76 Komunikasi dan Resolusi Kon ik SPC3675
77 Sinema Asia Tenggara SPC3676
78 Kajian Digital Video Games SPC3677
79 Media dan Pertunjukkan SPC3678
16
Bagian 4
DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata Kuliah Fakultas

1. Ilmu Sosial Dasar


Mata kuliah Ilmu Sosial Dasar merupakan mata kuliah analisis atas aneka fenomena sosial
masyarakat dengan segala dinamika dan implikasinya dari sudut pandang falsafah keilmuan.
Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan
manusia lain. Segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan
terbentuk karena interaksi dan benturan kepentingan antara satu manusia dengan manusia
lainnya. Sejak zaman prasejarah hingga sejarah, manusia telah disibukkan dengan
keterciptaan berbagai aturan dan norma dalam kehidupan berkelompok mereka. Dalam
kelindan berbagai keterciptaan itulah ilmu pengetahuan terbukti memainkan peranan
signi kan.
Mata kuliah ini mempunyai dua tujuan besar yang ingin dicapai yaitu memahami dan mengerti
prinsip dasar Filsafat Ilmu Sosial sebagai landasan untuk mengerti dan memahami berbagai
fenomena sosial kontemporer dan mampu memahami berbagai konsep ilmu sosial yang akan
digunakan sebagai instrumen memetakan segala problematika sosial kemasyarakatan.

2. Pengantar Ilmu Politik


Mata kuliah ini didesain untuk mengikuti perkembangan mutakhir dengan fokus utama pada
gejala demokrasi. Karena bersifat pengantar, dan berada pada progam S1, penekanan utama
kuliah ini adalah pada pengenalan dan pemahaman bekerjanya sistem demokrasi. Tercakup di
dalamnya adalah pengenalan terhadap proses politik demokratis dan lembaga-lembaga
demokrasi yang menopangnya serta aktor-aktor yang menentukan dinamika proses politik
demokratis. Proses pengenalan ini tak sebatas pada pengenalan konsep-konsep dasar, tetapi
juga aplikasi konsep-konsep tersebut untuk mengenali dan menganlisis gejala empirik yang
berkorespondensi dengan konsep tersebut.
Tujuan perkuliahan diukur dengan pencapaian target kognitif, yakni menanamkan pada peserta
kuliah kemampuan untuk menguasai sejumlah konsep dasar yang dikembangkan dalam ilmu
politik serta mengidenti kasi gejala empirik yang berkorespondensi dengan konsep-konsep
yang telah dikuasai dan membangun ketrampilan intelektual dasar bagi peserta kuliah untuk
melakukan analisis dan riset sederhana dan ber kir secara kritis terhadap fenomena yang
sedang dihadapi.

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 17


3. Sejarah Sosial Politik Indonesia
Mata kuliah ini pada dasarnya ingin memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai sistem
sosial dan sistem politik di Indonesia dalam perspektif teori-teori ilmu sosial dan ilmu politik.
Dengan demikian akan diperoleh proposisi yang tepat untuk menganalisis sistem kehidupan
sosial dan politik di Indonesia berdasarkan perspektif teori yang digunakan. Mengingat bahwa
kehidupan politik berakar pada realitas kehidupan sosial masyarakat, maka kehidupan sosial
dengan sistem sosialnya akan menjadi landasan bagi terbentuknya sebuah sistem politik yang
berlaku. Oleh karena itulah dalam melakukan telaah terhadap sistem sosial dan sistem politik
Indonesia, terlebih dahulu akan dibahas mengenai sistem sosial Indonesia, baru kemudian
membahas tentang sistem politik yang berakar dari sistem sosial yang menopangnya.

4. Metode Penelitian Sosial


Mata kuliah ini memberi pemahaman dasar kepada mahasiswa tentang metode penelitian
sosial. Pemahaman metode ini diperlukan sebagai pengantar mempelajari metode penelitian
lanjutan berupa metode penelitian komunikasi kuantitatif dan kualitatif. Ruang lingkup
perkuliahan meliputi, paradigma ilmu sosial dan implikasi metodologi, pengertian penelitian
kuantitatif & kualitatif, perbedaan mendasar masing-masing metode dan varians masing-
masing metode. Perkuliahan ini akan diperkaya dengan mendatangkan praktisi yang menekuni
bidang riset. Di samping itu mahasiswa diarahkan pula untuk melakukan review hasil-hasil riset
untuk memperoleh gambaran tentang aktivitas penelitian. Tujuan mata kuliah ini antara lain (i)
memahami dan menguasai konsep-konsep dasar metode penelitian sosial; (ii) memahami
lingkup varian metode penelitian sosial; dan (iii) memahami etika penelitian.

5. Sistem Sosial Politik


Mata kuliah ini menawarkan pengetahuan dan wawasan mengenai sistem sosial dan sistem
politik di Indonesia dalam perspektif teori-teori ilmu sosial dan ilmu politik. Mengingat bahwa
kehidupan politik berakar pada realitas kehidupan sosial masyarakat, maka kehidupan sosial
dengan sistem sosialnya akan menjadi landasan bagi terbentuknya sebuah sistem politik yang
berlaku. Oleh karena itulah dalam telaah sistem sosial dan sistem politik Indonesia, terlebih
dahulu akan dibahas mengenai sistem sosial Indonesia, baru kemudian membahas tentang
sistem politik yang berakar dari sistem sosial yang menopangnya.
Mata kuliah ini akan membahas pengertian mengenai sistem, masyarakat sebagai suatu

18 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


sistem baik dalam bentuknya yang statis maupun dinamis, perubahan sistem dalam
masyarakat, pluralisme kehidupan masyarakat, maupun kon ik dan integrasi yang
mendasarkan pada teori-teori struktural fungsional, neo fungsionalaisme. Cakupan dari sistem
politik di antaranya adalah bahasan mengenai pengertian sistem politik itu sendiri, sistem
politik di Indonesia dan sistem politik Indonesia, perbandingan mengenai sistem politik,
perwakilan politik di Indonesia, sistem kepartaian dan pemilu, disentralisasi dan otonomi,
masyarakat majemuk dan kon ik identitas, potret masyarakat majemuk Indonesia, dan
rancangan sistem sosial dan sistem politik Indonesia.

Mata Kuliah Wajib Departemen

1. Pengantar Ilmu Komunikasi


Mata kuliah ini adalah mata kuliah dasar pertama yang harus diambil mahasiswa semester I
Jurusan Ilmu Komunikasi dan berfungsi sebagai dasar dari pembelajaran Ilmu Komunikasi di
tahapan selanjutnya. Penempatan mata kuliah ini pada semester I dimaksudkan agar
mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi sudah mengikuti mata kuliah ini sebelum mengambil
mata kuliah wajib jurusan yang lain.

2. Komunikasi Publik
Mata kuliah Komunikasi Publik merupakan mata kuliah wajib jurusan dan ditempatkan di
semester pertama kurikulum Jurusan Ilmu Komunikasi. Mata kuliah ini memberikan
pemahaman dasar mengenai komunikasi di level publik. Mata kuliah ini juga berusaha
menghubungkan teori dengan praktek, sehingga diharapkan, mahasiswa yang mengambil
mata kuliah ini dapat melakukan praktek atas materi konseptual yang telah diterima.

3. Dasar-dasar penulisan
Mata kuliah ini dimaksudkan untuk menggugah kemauan menulis mahasiswa sebagai salah
satu bentuk komunikasi yang sama pentingnya dengan komunikasi lisan. Dengan gemar
menulis diharapkan beragam keluhan tentang kesulitan menulis bisa disingkirkan. Melalui
cernaan dan latihan bertahap yang diberikan pada setiap pertemuan kuliah, mata kuliah ini
diarahkan untuk membantu mahasiswa dalam memulai menjalankan aktivitas komunikasi

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 19


tertulis. Penempatan mata kuliah ini di semester I ditujukan untuk memacu peningkatan
kemampuan menulis mahasiswa di semester-semester selanjutnya.

4. Komunikasi Digital dan Media Baru


Fokus mata kuliah ini pada pengenalan teknologi komunikasi yang bermuara pada pemahaman
tentang konsekuensi sosial dan kultural pemakaian teknologi komunikasi. Teknologi
komunikasi sendiri adalah peralatan perangkat keras dalam satu struktur organisasi, yang
mengandung nilai-nilai sosial, yang meningktakan kemampuan individu mengumpulkan,
memproses dan saling tukar informasi dengan individu lain. Dalam memperkenalkan teknologi
komunikasi, mata kuliah ini tidak akan membahas perangkat keras teknologi komunikasi
secara mendalam. Yang diangankan mata kuliah ini adalah, setiap mahasiswa yang
mengikutinya bisa menyusun resep bagaimana menghadapi pekermbangan teknologi
komunikasi tanpa menimbulkan efek negatif.

5. Komunikasi Kelompok dan Organisasi


Komunikasi organisasi merupakan mata kuliah yang membahas berbagai fenomena
komunikasi di dalam kelompok dan organisasi termasuk mengulas bagaimana relasi dinamika
organisasi dan proses komunikasi terjadi. Mata kuliah ini akan memberikan penekanan pada
aspek konseptual yang meliputi materi-materi: pendekatan human relations, perspektif teoritis,
konteks internal-eksternal komunikasi organisasi, pola-pola dan relasi, perilaku komunikasi,
strategi komunikasi serta etika dalam komunikasi organisasi. Pembahasan topik-topik tersebut
dimaksudkan agar mahasiswa memahami berbagai fenomena yang terdapat dalam
komunikasi organisasi. Secara praktis mata kuliah ini memberikan input operasional dalam
pengembangan strategi komunikasi di dalam lingkup organisasi.

6. MPK Kuantitatif
Mata kuliah ini memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang metode penelitian
komunikasi kuantitatif. Pemahaman terhadap metode penelitian komunikasi kuantitatif
diperlukan sebagai dasar saat melakukan aktivitas penelitian terhadap fenomena komunikasi.
Penguasaan terhadap materi metode penelitian komunikasi kuantitatif sangat berguna pula
dalam aktivitas kerja nantinya.Terdapat beberapa macam metode penelitian komunikasi
kuantitatif. Pemahaman terhadap masing-masing metode sangat perlu dilakukan karena

20 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam terapan atau penggunaaanya. Di
samping itu masing-masing metode penelitian mempunyai cakupan tujuan tersendiri yang
berhubungan dengan masing-masing sifat gejala komunikasi. Dengan kata lain, menguasai
salah satu metode penelitian komunikasi kuantitatif tidak sama artinya dengan mampu meneliti
segala macam gejala komunikasi mengingat karakteristik masing-masing metode yang hanya
bisa dipakai untuk meneliti gejala tertentu.

7. Etika Komunikasi
Mata Kuliah Etika Komunikasi didesain agar mahasiswa dapat mengenali dan menghayati
landasan dan orientasi etis yang diperlukan dalam operasi kerja kaum profesional dalam
menghadirkan media di tengah masyarakat. Cakupan materi menyangkut aspek etis dalam
kegiatan komunikasi yang dijalankan melalui tindakan profesional yaitu melalui profesi
sistem/institusi media dan supporting media. Dengan begitu kegiatan komunikasi yang
dijalankan sehari-hari melalui media sosial, tidak termasuk dalam lingkup pelajaran ini.

8. Teori Komunikasi
Kuliah ini mendiskusikan teori komunikasi, termasuk konteks historis, basis epistemologis,
ontologis dan aksiologisnya. Pada bagian awal kuliah akan dibahas terlebih dahulu pengertian
“teori” dan “komunikasi” yang merupakan kata kunci dalam diskusi teori komunikasi. Setelah
ada pemahaman yang jernihterhadap dua kata kunci itu, maka akan dipetakan teori komunikasi
agar mahasiswa memperoleh gambaran umum teori komunikasi. Kuliah kemudian membahas
secara detail teori-teori komunikasi dalam berbagai perspektif ilmu sosial maupun humaniora
serta pemahaman teori komunikasi yang berbasis pada proses dan konteks.
Tujuan dari mata kuliah ini antara lain: (i) memberikan pemahaman pada mahasiswa peta teori
komunikasi; (ii) memberikan pemahaman pada mahasiswa konteks historis maupun basis
epistemologis, ontologis dan aksiologis teori komunikasi; dan (iii) memberikan kemampuan
pada mahasiswa untuk melakukan analisis terhadap masalah sosial dengan menggunakan
teori komunikasi.

9. Sistem Komunikasi Indonesia


Sistem komunikasi Indonesia mulai diajarkan sejak diputuskannya Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 0223/ U / 1995. Berbasis pada de nisi

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 21


Niklas Luhmann, seorang sosiolog terkemuka Jerman, maka, sistem komunikasi merupakan
sebuah sistem yang mendasarkan kerjanya pada kata ”meaning.” Luhmann berpendapat
bahwa komunikasilah yang menjadi basis bekerjanya sebuah sistem sosial. Sistem komunikasi
memiliki fungsi spesi k untuk menyeleksi sejumlah informasi yang bertujuan untuk melakukan
reduksi kompleksitas yang membedakan sebuah zona sistem komunikasi. Sistem komunikasi
berkait dengan jaringan komunikasi yang tumbuh dalam masyarakat. Komponen-komponen
yang dibahas saat membicarakan sistem komunikasi meliputi sistem komunikasi non media
dan komunikasi bermedia. Sistem Komunikasi berbasis non media yaitu komunikasi yang
berbasis sosial dan mewujud dalam perangkat norma-norma sosial yang tumbuh dalam
masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk sistem komunikasi bermedia, akan dibicarakan
misalnya sistem pers dan sistem penyiaran. Masih terkait dengan sistem komunikasi, maka
akan dibicarakan struktur komunikasi yang membahas mengenai tipe-tipe struktur yang
membentuk fungsi-fungsi komunikasi.

10. Komunikasi Antar Manusia


Mata kuliah komunikasi antar manusia berupaya memberikan pemahaman komprehensif
tentang esensi komunikasi dalam diri manusia. Sebagai makhluk sosial yang tidak pernah
terlepas sedetikpun dari praktek berkomunikasi, manusia niscaya memiliki kemampuan
berkomunikasi. Kemampuan tersebut lahir dari postulat komunikasi sebagai “a basic life
process”. Di dalamnya mutlak di ketahui empat hal utama : komunikasi sebagai proses,
esensial bagi beragam level relasi, meliputi kemampuan merespon dan menciptakan pesan,
dan kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan sesama dan lingkungannya. Mata kuliah
ini berupaya mengantarkan mahasiswa untuk memahami empat hal fundamental diatas.

11. Komunikasi Massa


Mata kuliah Komunikasi Massa merupakan mata kuliah yang bersifat pengantar untuk
memberi dasar pemahaman kepada mahasiswa tentang aspek-aspek penting komunikasi
massa. Mata kuliah ini pada dasarnya akan menjawab beberapa pertanyaan pokok antara lain:
apakah komunikasi massa itu? Apa saja yang termasuk dalam komunikasi massa? Apa
peranan komunikasi massa dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat? Bagaimana
dinamika komunikasi massa dalam masyarakat Indonesia kontemporer?Tujuan dari mata
kuliah ini adalah (i)meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang konsep-konsep dalam

22 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


komunikasi massa; (ii) meningkatkan pemahaman tentang peranan komunikasi massa dalam
masyarakat modern; dan (iii) meningkatkan kemampuan analitis mahasiswa terhadap
fenomena komunikasi massa.

12. Psikologi Komunikasi


Mata kuliah Psikologi Komunikasi adalah mata kuliah yang berupaya mengkaji seluruh aspek-
aspek komunikasi dan fenomena komunikasi yang terjadi pada diri manusia dari perspektif Ilmu
Psikologi. Seluruh konsep dan pemahaman tentang psikologi seperti sensasi, persepsi,
motivasi, konsep diri, dan sebagainyaakan digunakan dalam menganalisis proses komunikasi
manusia. Pemahaman atas konsep-konsep itu akan diaplikasikan dalam upaya mencermati
aspek psikologis pada bentuk-bentuk komunikasi yang terjadi pada diri manusia. Bentuk
komunikasi itu meliputi Komunikasi Intrapersonal, Komunikasi Interpersonal, Komunikasi
Kelompok, dan Komunikasi Massa.

13. Sosiologi Komunikasi


Komunikasi merupakan praktek budaya dan pengalaman yang melekat dalam kehidupan
sehari-hari. Karena telah menjadi bagian dari rutinitas, kita kerap tidak memiliki kesadaran
kritis untuk memahami dan menyikapinya. Karena itu, pembelajaran sosiologi komunikasi
memiliki posisi penting untuk membangun kesadaran kritis mahasiswa terhadap praktek
produksi, distribusi, penggunaan dan efek komunikasi dan media dalam perspektif sosiologis.
Pemahaman perspektif tentunya sangat relevan bagi kajian komunikasi dimana dapat menjadi
landasan untuk membangun kerangka pemikiran yang konstruktif bagi mahasiswa dalam
mengeksplorasi dan meneliti beragam isu dan problematika komunikasi.

14. MPK Kualitatif


Dalam beberapa dekade belakangan metode kualitatif yang digunakan untuk menstudi proses
sosial dan kultural mulai mengambil tempat yang penting. Titik balik kualitatif (qualitative turn)
terjadi cukup signi kan dalam kajian komunikasi, terutama komunikasi massa. Menurut Klaus
Bruhn Jansen (1991) setidaknya ada dua faktor penting yang menjadi penyebabnya. Pertama,
tumbuhnya pendekatan kualitatif merupakan produk dari faktor internal dalam komunitas
ilmiah. Ini ditandai, misalnya, ketika sejumlah ilmuwan dan pusat-pusat riset mulai menggugat
kekuatan eksplanasi pendekatan empiris dan konvensional dalam riset ilmu sosial. Kedua,

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 23


datangnya era kualitatif merupakan produk faktor sosio-historis yang sejatinya ada di luar
perkembangan sains. Erosi terhadap pola-pola sosial tradisional dan bangkitnya komunikasi
massa sebagai sumber kohesi sosial yang menjadi kecenderungan yang kian meningkat pada
abad keduapuluh telah mendorong pencarian teori dan metode baru untuk memahami
kompleksitasdan perubahan sosial-budaya. Oleh karena itu, mata kuliah ini memberikan
dasar-dasar pemahaman pada mahasiswa tentang penelitian kualitatif di ranah Ilmu
Komunikasi.

15. Filsafat Ilmu Komunikasi


Mata kuliah ini didesain dalam koridor untuk memahami kaitan lsafat ilmu, sebagai landasan
bagi kesadaran tentang kaidah-kaidah ilmiah dalam kajian Ilmu Komunikasi. Lebih jauh, mata
kuliah ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dimensi-dimensi epistemologi yang
perlu dijalankan dalam kajian Ilmu Komunikasi dan konstelasi paradigma Ilmu Sosial dengan
perspektif dalam Ilmu Komunikasi, dan konstelasi perspektif dengan teori Ilmu Komunikasi.

Mata Kuliah Kajian

16. Komunikasi Antar Budaya


Komunikasi antar budaya berfokus pada pentingnya budaya sebagai bagian dari kehidupan
sehari-hari. Mata kuliah ini menaruh perhatian pada pada bagaimana budaya berkaitan dan
berimplikasi pada efek dan proses komunikasi. Mata kuliah ini akan menawarkan pembelajaran
di ranah komunikasi lintas budaya dengan memperhatikan aplikasi empiris dari teori-teori dan
riset. Menggunakan paparan cerita, video, dan diskusi, kuliah ini didesain untuk meningkatkan
sensitivitas pada budaya dan konteks (sosial budaya, dan historis) yang lain dalam lingkup kita
hidup dan berkomunikasi.

17. Komunikasi Internasional


Mata kuliah komunikasi internasional memfokuskan perhatian pada keseluruhan praktik
komunikasi yang melampaui batas-batas negara. Subjek yang mendapat perhatian meliputi
struktur arus aliran informasi yang terbentuk, faktor-faktor yang terlibat di dalamnya, sarana
yang digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya.

24 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


Dilihat dari pelakunya, komunikasi internasional dapat dipandang sebagai terbagi dua, yatu:
Of cial Transaction atau transaksi resmi, yakni kegiatan komunikasi yang dijalankan
pemerintah; dan Unof cial Transaction atau transaksi tidak resmi, yakni kegiatan komunikasi
yang melibatkan pihak non-pemerintah. Pemerintah, sebagai salah satu pelaku utama
komunikasi internasional, menjalankan sejumlah langkah yang berpengaruh terhadap posisi
negara yang diwakilinya dalam peraturan politik internasional. Pemerintah dapat menjalankan
langkah-langkah yang berefek politik langsung, seperti: diplomasi dan propaganda; ataupun
langkah yang berdampak tidak langsung, seperti: mempromosikan pendidikan internasional.

18. Kajian Film


Selama ini lm dipahami semata-mata sebagai pengisi waktu luang dan bisnis hiburan yang
dijalankan oleh para pemodal besar. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah, tapi jelas tidak
lengkap. Akibatnya, muncul pandangan bahwa lm tidaklah layak dikaji secara serius dan
ilmiah. Tak aneh, jika dibandingkan dengan kajian media massa lain lm memang relatif
mengalami ketertinggalan. Padahal sesungguhnya lm merupakan interseksi yang kompleks
antara pelbagai hal mulai dari teknologi, seni, ekonomi, politik, sosial hingga budaya. Di
samping itu, lm merupakan bentuk hiburan yang nyaris sulit diceraikan dari kehidupan
masyarakat modern. Oleh karena itulah, mata kuliah ini ber-ikhtiar mengkaji lm yang dilihat
dari pelbagai konteks dengan segala kompleksitasnya melalui beragam pendekatan. Mata
kuliah ini mencakup pembahasan tentang evolusi teknologi lm, ragam lm, aspek produksi,
distribusi, eksibisi dan konsumsi lm, sensor, lm nasional, serta berbagai teori lm baik klasik
maupun kontemporer.

19. Media Penyiaran


Mata kuliah ini membahas berbagi aspek dalam media penyiaran, baik radio maupun televisi,
secara menyeluruh namun ringkas. Pokok-pokok bahasan dalam mata kuliah ini terutama
mengacu pada tiga pemilahan besar dalam studi media penyiaran: medium (technology),
tekstualitas (textuality) dan audiens media (media readership). Atas dasar tiga pemilahan itu,
mata kuliah ini mencakup pembahasan tentang perkembangan teknologi media penyiaran,
lokasi sosial media penyiaran, institusi media penyiaran, ragam program (genre), representasi,
pengukuran dan riset audiens dan politik audiens.

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 25


20. Komunikasi dan Perubahan Sosial
Perubahan sosial (social change). dapat dipahami sebagai proses sosial yang dialami oleh
anggota masyarakat serta seluruh unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana
semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur
eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama dan kemudian
menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya dan sistem sosial yang
baru. Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi sebuah cara dalam
melakukan perubahan sosial Komunikasi berperan menjembatani perbedaan dalam
masyarakat karena mampu merekatkan kembali sistem sosial masyarakat dalam usahanya
melakukan perubahan. Namun begitu, praktik komunikasi juga tak akan lepas dari konteks
sosialnya. Artinya ia akan diwarnai oleh sikap, perilaku, pola, norma, pranata masyarakatnya.
Jadi keduanya saling mempengaruhi dan saling melengkapi.

21. Komunikasi Politik


Komunikasi Politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor
politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Istilah
komunikasi politik umumnya mengacu pada dua praktik, yaitu kampanye politik di mana
kandidat pemimpin berusaha mempersuasi pemilih dan komunikasi pemerintah di mana
pemerintah berusaha mengkomunikasikan program-programnya, baik melalui humas,
kementrian komunikasi, ataupun pihak swasta. Mata kuliah komunikasi politik mengajak
mahasiswa untuk memahami berbagai aspek dari komunikasi politik seperti aktor-aktor
komunikasi politik, proses-proses komunikasi politik, saluran/media komunikasi politik, hingga
isu dalam praktik komunikasi politik terkini.

22. Manajemen Media


Institusi media massa relatif berbeda dengan institusi sosial atau pun institusi produksi yang
umum di kenal. Institusi ini merupakan alat komunikasi massa. Tentu saja pengelolaan institusi
media massa mempunyai perbedaan dengan pengelolaan institusi lainnya, meskipun
beberapa prinsip pengelolaan/manajemennya sama dengan institusi lainnya. Dengan
demikian, mata kuliah manajemen media massa dirasakan sangat penting bagi mahasiswa
Departemen Komunikasi, karena mata kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman akan
karakteristik institusi media massa dan akan memberikan pengetahuan tentang bagaimana

26 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


pengelolaan/manajemen media massa dilakukan. Berdasarkan pengetahuan tersebut
diharapkan mahasiswa dapat memahami dinamika lingkungan kerja di media massa yang
dapat membantunya meningkatkan kemampuan adaptasi dan skill menyangkut elemen-
elemen manajemen media massa. Mata kuliah ini menyajikan sejumlah pokok bahasan yang
dirancang mampu memberikan informasi yang memadai tentang bagaimana
pengelolaan/manajemen media massa diselenggarakan. Walaupun demikian, mahasiswa
dituntut membaca literatur yang relevan agar mampu meningkatkan pengetahuan yang lebih
luas tentang hal ini.

23. Kebijakan dan Regulasi Komunikasi


Mata kuliah Kebijakan dan Regulasi Komunikasi berusaha menjelaskan makna dan prinsip
dasar kebijakan komunikasi. Secara umum, kebijakan komunikasi adalah kumpulan prinsip
dan norma yang sengaja diciptakan untuk mengatur perilaku sistem komunikasi. Untuk bisa
menganalisis dan merumuskan kebijakan komunikasi Indonesia, para mahasiswa perlu
memahami sistem komunikasi Indonesia. Harapannya para mahasiswa bisa merumuskan
kebijakan komunikasi yang partisipatif, antisipatif, masuk akal dan berdaya.

Mata Kuliah Wajib Peminatan

24. Pers
Mata kuliah ini berusaha menjelaskan konsep dasar dan prinsip tentang pers dan tidak memuat
aspek keterampilan teknis. Sekalipun cakupan materi pers luas—meliputi radio, televisi,
majalah dan surat kabar—mata kuliah ini hanya membicarakan majalah dan surat kabar.
Seluk-beluk radio dan televisi sudah dibicarakan dalam mata kuliah “Media Penyiaran”. Secara
umum, pers bisa menyangkut proses penyiaran pikiran, gagasan, peristiwa dan pengalaman
melalui tulisan. Untuk bisa memahami proses tersebut dengan baik, mahasiswa perlu
mengenal posisi pers, mulai dari medium komunikasi, produk informasi, lembaga sosial dan
lembaga ekonomi. Dari setiap posisi pers ini bisa dirumuskan berbagai hal yang berhubungan
dengan pers, mulai aktivitas, fungsi, tujuan, kewajiban hingga muatan isi pers.

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 27


25. Media Hiburan
Mata kuliah ini mempelajari produksi pesan non-berita dalam fenomena media dalam arti luas.
Pesan hiburan adalah jenis pesan yang sama pentingnya dengan pesa faktual atau berita.
Bagaimana program musik, olahraga, dan ksi diproduksi dan dikelola oleh media, juga
didistribusikan dan dievaluasi. Pesan hiburan memiliki bentuk dan beragam dan memiliki
dampak yang luas di masyarakat sehingga memiliki arti penting untuk dipelajari.

26. Pengantar Kehumasan


Mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar dalam studi kehumasan. Mata kuliah ini memberi
pengantar tentang disiplin hubungan masyarakat sebagai sebuah ilmu yang mengalami
perkembangan sangat pesat baik dalam hal peminat maupun kajian. Hubungan masyarakat
menjadi bidang studi yang menarik banyak peminat. Hal yang sudah seharusnya demikian
karena bidang ilmu ini dapat dimanfaatkan dan dipraktekkan dalam berbagai bidang kehidupan
yang terkait dengan persoalan hubungan antar manusia dalam konteks berbagai organisasi
(kumpulan manusia untuk mencapai tujuan tertentu melalui kerja sama). Fokus utama mata
kuliah ini adalah pada usaha untuk memberi pengetahuan dan kemampuan analisis tentang
hubungan masyarakat dalam berbagai tipe organisasi yang ada. Tujuan utama mata kuliah ini
adalah meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswa untuk menganalisis
fenomena hubungan masyarakat dan mampu memberi solusi bagi persoalan-persoalan
kehumasan berbagai organisasi.

27. Pengantar Periklanan


Secara garis besar mata kuliah periklanan ini akan memberikan pengetahuan yang meliputi
dasar-dasar pengertian tentang iklan dan periklanan serta kedudukannya dalam pemasaran,
sejarah iklan, jenis-jenis iklan, fungsi dan peranan iklan dalam masyarakat, agensi periklanan,
media iklan, hirarki efek iklan, dan iklan dalam kerangka kemasyarakatan yang mencangkup
isu-isu terkait dengan dampak iklan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu juga akan sedikit
disinggung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aspek kreatif iklan.

28. Dasar Jurnalisme


Jurnalisme merupakan salah satu metode komunikasi yang sama kedudukannya dengan
periklanan dan hubungan masyarakat. Secara praktis jurnalisme kerap kali disamakan dengan

28 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


penulisan berita. Padahal ia mencakup seluruh proses pencarian fakta, penulisan berita, pem-
framing-an berita, penyuntingan berita hingga penulisan berita. Itulah sebabnya mata kuliah ini
akan mengajak mahasiswa untuk memahami: konsep dasar berita, konsep dasar pemberitaan,
teknik mengumpulkan fakta, teknik menganalisis fakta, teknik mem-framing berita, teknik
menulis berita, teknik menyunting berita dan teknik menyiarkan berita. Dengan demikian,
mahasiswa yang mengikuti matakuliah “Dasar-Dasar Jurnalisme” diharapkan memiliki
pemahaman tentang konsep dasar dan teknik yang dipakai dalam menulis berita. Mata kuliah
ini merupakan matakuliah prerequisite bagi matakuliah ”Penulisan Berita” dan ”Jurnalisme
Penyiaran”.

29. Penulisan Kreatif


Penulisan kreatif dalam konteks ini dimaknai sebagai praktik untuk mengkomunikasikan
pikiran kreatif ke dalam sebuah tulisan dengan susunan yang baik. Aspek terpenting dalam
penulisan kreatif adalah penyusunan imajinasi agar dapat diterima oleh pembaca sesuai
tujuan sang penulis. Bentuk-bentuk hasil penulisan kreatif dapat berupa cerpen, novel, ataupun
skenario lm. Mata kuliah dirancang tidak hanya untuk memaparkan teknik-teknik dalam
penulisan kreatif, tetapi juga perkembangan praktik penulisan kreatif terkini dan kaitannya
dengan industri komunikasi yang lebih luas. Mahasiswa diharapkan juga memahami karir di
bidang penulisan kreatif seperti penulis, editor, ataupun penerjemah.

30. Teknik Kehumasan


Dalam menjalankan praktek kehumasan, seorang praktisi humas dapat menjalankan peran
sebagai teknisi dan peran sebagai manajer komunikasi. Sebagai seorang teknisi, ia harus
memiliki kemampuan teknis komunikasi untuk mengimplementasikan program-program
kehumasan yang sudah ditetapkan oleh manajer. Mata kuliah ini mengajarkan mahasiswa
berbagai teknik kehumasan yang mencakup didalamnya teknik komunikasi lisan, teknik
komunikasi tulis cetak, dan teknik komunikasi audio-visual. Di samping itu mata kuliah ini juga
mengajarkan materi teknik hubungan media, penyelenggaraaan ajang khusus dan teknik
publisitas untuk pemasaran.

31. Desain Komunikasi Visual


Kuliah ini dimaksudkan untuk menghantarkan mahasiswa mengenal dan memahami serta

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 29


melakukan eksplorasi kritis dan praktis atas elemen-elemen imaji-visual dalam upaya
pencapaian tujuan-tujuan komunikasi secara maksimal. Dengan pemahaman tersebut,
mahasiswa mampu : 1) memanfaatkan gambar-gambar, foto-foto, ikon-ikon, dan symbol-
simbol dalam mengekspresikan ide-ide; 2) menerapkan prinsip-prinsip disain visual-gra s
dalam merancang pesan komunikasi; 3) mengkritisi peran retorika-visual dengan cara
mengenali cara kerja disainer dalam memanipulasi elemen-elemen visual dalam upayanya
mempengaruhi audience.

32. Reportase Investigasi


Seiring dengan perkembangan teknologi media, terutama semakin pesatnya kemajuan
teknologi internet, kecepatan informasi menjadi suatu hal yang penting. Namun di sisi lain, hal
ini seringkali berimplikasi pada kedalaman informasi yang terabaikan. Dalam dunia jurnalistik,
adalah wajib bagi para pegiatnya untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan reportase
investigasi. Reportase investigasi dapat dide nisikan sebagai pemberitaan mendalam tentang
suatu hal atau peristiwa untuk mengungkapkan fakta-fakta yang ada. Pada dasarnya, sebuah
reportase investigasi memerlukan waktu yang lama dalam proses peliputannya, bisa sampai
berbulan-bulan atau lebih. Oleh karena itu, sebuah investigasi tak bisa hanya mengandalkan
kecepatan berita. Namun juga harus memiliki susuatu yang baru dan mengenai sisi
kemanusiaan (human interest). Mata kuliah ini dirancang agar mahasiswa dapat memahami
aspek-aspek penting dalam reportase investigatif.

33. Programming Media Hiburan


Mata kuliah ini mempelajari cara program hiburan di media dikelola dan dikemas melalui media
penyiaran. Di dalam ruang dan waktu terbatas yang dimiliki oleh media penyiaran berbagai
program acara hiburan yang dimiliki harus diletakkan dengan tepat. Mata kuliah ini
mempelajari berbagai topik antara lain sebagai berikut: prinsip-prinsip programming media
hiburan, jenis dan karakter berbagai program hiburan, dan relasi programming program
hiburan dan audiens.

34. Manajemen Kehumasan


Mata kuliah ini merupakan lanjutan dari mata kuliah Humas. Oleh karena itu, mahasiswa yang
mengambil mata kuliah ini yang merupakan mata kuliah yang bersifat lebih spesi k, harus

30 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


sudah lulus mata kuliah Humas. Mata kuliah ini menjadi penting karena saat ini di banyak
organisasi kegiatan kehumasan tidak lagi semata-mata sebagai kegiatan yang bersifat teknis
bertingkat rendah, tetapi telah menjadi bagian dari manajemen keseluruhan sebuah
organisasi. Fokus utama mata kuliah ini adalah pada usaha untuk memberi pengetahuan dan
kemampuan analisis dan psikomotorik yang berkaitan dengan pengelolaan kegiatan
kehumasan pada berbagai organisasi baik yang bergerak dengan dorongan memperoleh
keuntungan material, bergerak dalam bidang sosial (non pro t) maupun dalam bidang politik.
Dimensi penting dalam pengelolaan kegiatan kehumasan antara lain menyangkut
perencanaan dan evaluasi kegiatan kehumasan. Dua aspek ini akan memperoleh penekanan
lebih tanpa mengabaikan berbagai aspek lain dalam manajemen humas organisasi.

35. Manajemen Periklanan


Periklanan merupakan hasil kerja kolektif dari sebuah institusi bisnis kompleks yang menuntut
pelibatan dan keterlibatan yang ekstensif di antara komponen-komponen yang terdapat di
dalamnya. Sinergisme dan kekompakan menjadi sebuah tuntutan dalam menjaga
kelangsungan hidup perusahaan untuk menghasilkan kerja periklanan yang mampu
memenuhi ekspektasi klien. Oleh karenanya dalam industri periklanan diperlukan sebuah
manajemen organisasi dan kerja periklanan yang solid. Dalam perspektif ini manajemen
periklanan mencakup dua area yakni manajemen makro dan manajemen mikro. Manajemen
periklanan dalam perpektif makro memfokuskan pada aspek manajemen organisasional
industri periklanan yang membahas kedudukan periklanan dalam organisasi perusahaan dan
bagian-bagian yang terdapat dalam organisasi periklanan itu sendiri. Dalam perspektif mikro,
manajemen periklanan memfokuskan pada kerja internal agensi periklanan dalam proses
kampanye periklanan sebuah produk ataupun jasa. Proses kampanye ini dimulai dari
persiapan, perencanaan, produksi, penempatan di media, dan evaluasinya. Detail dalam
manajemen mikro ini mencakup manajemen penanganan klien, manajemen kreatif,
manajemen media, manajemen produksi, penganggaran, dan evaluasi program periklanan.

36. Jurnalisme Konvergensi


Mata kuliah ini mempelajari jurnalisme dalam konteks teknologi informasi dan komunikasi yang
selalu berubah. Jurnalisme tidak hanya hadir dalam satu jenis media melainkan muncul secara
relatif bersamaan dalam beragam media. Dengan demikian, mata kuliah ini tidak hanya

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 31


mempelajari isu-isu terkini berkaitan dengan jurnalisme dan media baru, melainkan juga
mempelajari cara memproduksi berita dan mendistribusikan berita melalui berbagai jenis
media dan melalui berbagai platform teknologi.

37. Sinematogra
Kuliah ini bertujuan menghantarkan mahasiswa melakukan praktek penulisan untuk
lm/televisi, dan keterampilan yang diperlukan untuk menarasikan ide secara visual. Dengan
model teori /praktek ini mahasiswa akan mengekspresikan ide-ide dalam bentuk scenario
lm/video dan memproduksinya bila kondisi memungkinkan.

38. Marketing PR
Mata kuliah Marketing Public Relations (MPR) bermaksud untuk memberikan pemahaman dan
pembahasan mengenai relevansi public relations (PR) dalam dunia pemasaran, yang intinya
melihat PR sebagai elemen penting dalam konteks meningkatkan image positif produk dan
merek. Dalam mencermati bagaimana kontribusi tersebut diberikan oleh PR, diperlukan
pemahaman umum tentang bagaimana signi kansi strategi PR dan strategi pemasaran, serta
bagaimana manajemen PR yang dilakukan berkaitan dengan usaha memberikan nilai tambah
pada merek, produk dan jasa.

39. Perencanaan Strategis


Perencanaan merupakan tahap yang sangat signi kan, dan menentukan keberhasilan sebuah
kampanye komunikasi pemasaran. Kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang
sangat volatil menuntut adanya perencanaan strategis yang komprehensif dan mampu
mengantisipasi dinamika tersebut. Kuliah ini dirancang untuk memberikan wawasan dasar
mengenai arti penting perencanaan strategis dalam tahapan kampanye komunikasi
pemasaran. Selain wawasan konseptual dasar, mahasiswa akan dikenalkan kepada proses
pelaksanaan perencanaan strategis.

40. Produksi Berita


Titik berat mata kuliah ini terletak pada pelatihan keterampilan teknis menulis berita. Tetapi,
sebelum berlatih menulis berita, akan didiskusikan dulu beberapa konsep dan teknik, misalnya,
konsep dasar berita, konsep dasar pemberitaan, teknik mengumpulkan fakta, teknik

32 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


menganalisis fakta, teknik memframing berita dan teknik menulis berita. Setiap hasil latihan
akan dievaluasi secara berkala. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah penting bagi
mahasiswa yang belajar menjadi jurnalis.

41. Produksi Media Hiburan


Mata kuliah ini berfokus pada pelatihan keterampilan dalam memproduksi konten melalui
berbagai jenis media. Beberapa aspek penting yang akan didiskusikan meliputi jenis-jenis
konten dalam media penyaran, konsep-konsep, serta teknik produksi. Jenis-jenis konten
meliputi lm, program televisi, TVC, ataupun program audio-visual lain yang didistribusikan
melalui media digital. Dalam pelatihan aspek teknik produksi, mahasiswa berkesempatan
untuk turun ke lapangan secara langsung dalam melakukan praktik produksi. Melalui praktik ini
diharapkan mahasiswa dapat mengenal aspek-aspek teknis penting seperti penggunaan
kamera video, tata cahaya, penata aktor/aktris, dan sebagainya.

42. Hubungan Media


Salah satu dimensi hubungan perusahaan dan publik yang harus ditangani para praktisi humas
adalah hubungan antara organisasi bisnis dan media serta pemerintah. Ini antara lain karena
sentralnya peranan media dan pemerintah dalam kehidupan organisasi bisnis. Media berperan
dalam membantu komunukasi perusahaan dengan berbagai publiknya. Pemerintah berperan
sejak sebuah perusahaan mau berdiri bahkan sampai ketika suatu perusahaan mengalami
kematian. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus mampu mengelola hubungannya baik
dengan media maupun pemerintah. Mata kuliah ini pada dasarnya akan meningkatkan
pemahaman, kemampaun analisis dan kemampuan dalam merancang dan melakukan
hubungan dengan media dan pemerintah. Setelah mengikuti kuliah inbi, mahasiswa
diharapkan memiliki pemahaman/pengetahuan tentang hubungan organisasi dan media serta
pemerintah; memiliki kemampuan untuk merancang dan melakukan hubungan dengan media
dan pemerintah.

43. Komunikasi Pemasaran Terpadu


Fokus kajian dalam mata kuliah komunikasi pemasaran ini adalah mengkaji masalah
pemasaran dalam perspektif ilmu komunikasi. Jadi tidak semata-mata melihat pemasaran
sebagai sebuah manajemen yang berkaitan dengan analisis, perencanaan dan pengawasan

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 33


mengenai produk, harga, tempat dan promosi, akan tetapi sebagai sebuah proses
pengkomunikasian produk, harga, tempat dan promosi melalui berbagai elemen komunikasi
yang terdapat pada produk, harga, tempat, dan promosi serta berbagai elemen komunikasi lain
yang menunjang pesan penawaran secara terintegrasi. Selain itu adalah merumuskan sebuah
strategi komunikasi pemasaran yang didasarkan pada hasil analisis dan interpretasi terhadap
berbagai informasi di pasar melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, serta
mengidenti kasi peluang-peluang pasar dan peluang-peluang komunikasi yang baru dengan
tujuan untuk menciptakan pengaruh pasar (marketing in uence).

Mata Kuliah Pilihan Peminatan

44. Kajian Jurnalisme


Kajian Jurnalisme memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat melakukan penelitian
mendalam mengenai Jurnalisme. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan mempelajari
berbagai perspektif dan permasalahan yang mempengaruhi bagaimana para Jurnalis bekerja.
Disamping itu, mahasiswa juga akan didorong untuk melakukan identi kasi mengenai
perkembangan terkini, baik teknologi, sosial, politik, maupun ekonomi, yang mempengaruhi
perkembangan Jurnalisme itu sendiri. Dengan kemampuan tersebut diharapkan mahasiswa
dapat melakukan penelitian yang menghasilkan rekomendasi bagi praktik Jurnalistik yang lebih
baik.

45. Jurnalisme Online


Perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi mendorong perubahan besar dalam
Jurnalisme. Sebutan Jurnalisme Online bukan hanya sekedar memindahkan Jurnalisme media
konvensional ke dalam format media baru. Karakter platform online yang sangat berbeda
dengan medium konvensional lainnya melahirkan cara baru dalam memproduksi berita.
Bahkan, sifatnya yang sangat cair melahirkan nilai baru dalam Jurnalisme itu sendiri.
Perubahan ini melahirkan banyak pertanyaan seperti etika, nilai berita, dan lain sebagainya.
Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan diberikan pemahaman mengenai perubahan-
perubahan mendasar dalam Jurnalisme Online. Dengan pemahamanan tersebut diharapkan
mahasiswa dapat mempraktikan Jurnalisme Online dengan baik, tanpa meninggalkan esensi

34 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


dari Jurnalisme itu sendiri.

46. Produksi Siaran Radio


Pasca tumbangnya Orde Baru dan bergulirnya demokratisasi sejalan dengan proses Reformasi,
bermunculan banyak perusahaan media, salah satunya adalah banyaknya stasiun-stasiun
radio baru, khususnya di wilayah-wilayah yang padat penduduk. Kondisi ini menimbulkan
persaingan yang sangat ketat antar stasiun radio. Dalam kondisi seperti ini setiap stasiun radio
dituntut untuk dapat meracik program siarannya sedemikian rupa sehingga mampu menarik
perhatian dan mempertahankan pendengarnya. Racikan program acara siaran tersebut perlu
direncanakan secara baik agar acara yang disiarkan dapat memenuhi selera segman
pendengar yang ditujunya. Itulah nilai penting pembelajaran tentang bagaimana merancang
suatu program siaran radio.

47. Kajian Entertainment


Mata kuliah ini mengkaji program acara atau konten hiburan dalam arti yang luas, termasuk
konten hiburan yang muncul dalam game online. Konten hiburan tidak hanya memberikan efek
menghibur seperti yang dipahami pada awalnya, konten hiburan juga berimplikasi terhadap
pendidikan dan penyadaran audiens. Dalam konteks yang lebih luas konten hiburan sangat
lekat dengan perkembangan jaman dan masyarakat. Seperti kita ketahui setiap jaman dan
masyarakat memiliki kisah yang dikenang dan menjadi rujukan bagi warganya untuk berelasi
dan menjalani kehidupan.

48. Produksi Media Kehumasan


Mata kuliah ini adalah materi pembelajaran lanjutan bagi mahasiswa yang ingin mendalami
kehumasan. Setiap aktivitas kehumasan memerlukan media yang spesi k agar tujuan aktivitas
tersebut dapat tercapai. Perencanaan dan penggunaan media dalam aktivitas kehumasan
menentukan keberhasilan suatu aktivitas, yang juga disesuaikan dengan kondisi masyarakat
yang di mana aktivitas tersebut berada. Pemilihan penggunaan media sosial, media tradisional,
media massa, dan media baru berkaitan erat dengan karakter dan tujuan aktivitas kehumasan
dan juga berkaitan dengan kondisi sosial, politik, ekonomi, dan budaya suatu masyarakat.

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 35


49. Kampanye Kehumasan
Komunikasi sebagai sebuah proses dan program hanya akan bisa mencapai tujuannya bila
pengelola dan pelakunya memiliki kemampuan untuk mengelola komunikasi secara terencana
dan tertata. Tuntutan atas adanya sebuah hasil yang dapat terukur inilah membuat perlunya
seorang komunikator memikirkan sebuah perencanaan dalam berkomunikasi. Untuk itulah
pemahaman dan pembelajaran tentang persiapan dan perencanaan sebuah praktek
komunikasi menjadi sebuah syarat mutlak demi tercapainya tujuan berkomunikasi antar
manusia. Beragamnya ranah dan tingkatan komunikasi pada akhirnya menuntut sang
komunikator untuk menyesuaikan konteks itu dengan prinsip perencaaan yang akan digagas.
Pada akhirnya Kampanye sosial mutlak untuk dipelajari oleh mahasiswa ilmu komunikasi.

50. Penanganan Klien


Mata kuliah penanganan klien merupakan penunjang bagi mahasiswa yang tertarik untuk
bergelut di bidang periklanan. Dalam mata kuliah in, mahasiswa diajak untuk memahami
konteks-konteks terkini dalam relasi agen periklanan dengan klien. Konteks-konteks tersebut
antara lain meliputi sistem-sistem, teknik manajemen, dan proses penanganan klien.

51. Perencanaan Media Iklan


Mata Kuliah perencanaan media periklanan dalam konteks ilmu komunikasi dapat diposisikan
sebagai pembelajaran berorientasi pada pengembangan keahlian. Secara struktural ini
merupakan lanjutan dari pembelajaran komunikasi pemasaran dan periklanan.

52. Penyuntingan Berita


Dalam jurnalisme, penyuntingan berita merupakan kegiatan kelima. Empat kegiatan yang lain,
secara berturut-turut adalah: mengumpulkan fakta, menganalisis fakta, mem-framing berita,
dan menulis berita. Dengan kata lain, seorang mahasiswa harus paham dulu teknik
mengumpulkan fakta, menganalisis fakta, mem-framing berita dan menulis berita sebelum
menguasai teknik penyuntingan berita. Bertolak dari sini, matakuliah ”Penyuntingan Berita”
merupakan kelanjutan matakuliah ”Penulisan Berita”. Dalam matakuliah ini, mahasiswa yang
mengikutinya akan diajak untuk berlatih menyunting berita. Harapannya tentu saja mereka
kelak mampu menyunting berita.

36 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


53. Jurnalisme Kisah
Jurnalisme Kisah merupakan salah satu bentuk Jurnalisme yang mengandalkan kemampuan
storytelling. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan diberikan pemahaman mengenai arti
penting Jurnalisme Kisah. Dengan berbekal pemahaman tersebut, mahasiswa akan diajarkan
kemampuan dasar dalam menulis berita kisah.

54. Produksi Siaran TV


Mata kuliah Programa Siaran TV dirancang untuk memberikan materi pengetahuan dan
sekaligus ketrampilan pada mahasiswa berkaitan dengan permasalahan di sekitar program
siaran TV. Berdasar pada dua tujuan pemberian materi tersebut di atas, perkuliahan Program
Siaran TV secara garis besar dibagi dalam dua ranah. Yang pertama, materi yang berkenaan
dengan aspek konseptual berkaitan dengan programming TV. Materi bermuatan konseptual
diperkenalkan pada mahasiswa sehingga mahasiswa dapat melakukan analisis terhadap
fenomena yang muncul pada penayangan program siaran TV. Di samping itu, pengenalan pada
ranah konseptual menjadi dasar bagi implementasi pada ranah praksis. Yang Kedua, materi
yang bermuatan ketrampilan praktis. Dalam perkuliahan dengan materi bermuatan praktis,
mahasiswa dapat menyusun perencanaan hingga eksekusi pada produksi acara TV.

55. Selebriti
Mata kuliah ini mempelajari kelompok masyarakat yang sangat dekat dengan media hiburan,
yaitu selebriti. Walau memiliki makna peyoratif, selebriti penting bagi produksi dan distribusi
program hiburan. Selebriti juga lekat dengan dunia sosial budaya masyarakatnya, sekaligus
lekat dengan dunia politik, karena banyak dari kelompok selebriti memanfaatkan
popularitasnya untuk terjun ke dunia politik. Media dan selebriti ibarat oksigen bagi satu sama
lain, terutama untuk bidang berita hiburan.

56. Hubungan Pemerintah


Salah satu dimensi hubungan perusahaan dan publik yang harus ditangani para praktisi humas
adalah hubungan antara organisasi bisnis dan media serta pemerintah. Ini antara lain karena
sentralnya peranan media dan pemerintah dalam kehidupan organisasi bisnis. Media berperan
dalam membantu komunukasi perusahaan dengan berbagai publiknya. Pemerintah berperan
sejak sebuah perusahaan mau berdiri bahkan sampai ketika suatu perusahaan mengalami

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 37


kematian. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus mampu mengelola hubungannya baik
dengan media maupun pemerintah. Mata kuliah ini pada dasarnya akan meningkatkan
pemahaman, kemampaun analisis dan kemampuan dalam merancang dan melakukan
hubungan dengan media dan pemerintah. Setelah mengikuti kuliah inbi, mahasiswa
diharapkan memiliki pemahaman/pengetahuan tentang hubungan organisasi dan media serta
pemerintah; memiliki kemampuan untuk merancang dan melakukan hubungan dengan media
dan pemerintah.

57. Hubungan Komunikasi Konsumen (Lobi dan Negosiasi)


Mata kuliah ini menelisik lebih jauh aktivitas periklanan yang seharusnya terus berelasi dengan
konsumennya. Konsumen tidak hanya dipandang dalam relasi sesaat ketika telah mengakses
produk ataupun jasa, melainkan berada dalam relasi yang berkesinambungan. Dengan
demikian di dalam mata kuliah ini juga dipelajari proses komunikasi interpersonal antara
produsen dan konsumen, juga komunikasi melalui media yang secara spesi k menargetkan
kelompok konsumen tertentu.

58. Penulisan Naskah Iklan


Penulisan naskah iklan merupakan bagian penting dalam proses kreatif periklanan. Sebagai
proses komunikasi yang memiliki orientasi komersial dan sosial, iklan tentunya membutuhkan
strategi penyusunan pesan yang cermat. Karena itu, pembelajaran tentang penulisan naskah
iklan akan membantu mahasiswa menulis secara strategis pesan iklan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan kampanye. Pembelajaran ini juga menjadi penting dan relevan dalam
konteks pembelajaran ilmu komunikasi karena industri periklanan sangat membutuhkan
keahlian ini. Bahkan pada level mikro, profesi di bidang ini juga sangat dibutuhkan oleh biro
iklan dan perusahaan yang berorientasi pada pemasaran. Dengan mata kuliah ini pula Jurusan
Ilmu Komunikasi UGM mencoba memujudkan visinya membangun pembelajaran yang
berorientasi mengembangkan keahlian profesional.

59. Produksi Iklan


Produksi iklan merupakan tahapan periklanan yang fokus pada pengeksekusian ide kreatif.
Dalam konteks pembelajaran, Produksi Iklan bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
aplikatif dalam membuat atau memproduksi media periklanan yang meliputi iklan cetak, radio,

38 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


TV dan iklan-iklan dengan media alternatif. Pembelajaran ini secara taksonomi merupakan
lanjutan dari Periklanan dan Penulisan Naskah Iklan dimana keduanya akan memberikan
landasan dalam pengembangan ide-ide kreatif yang akan dieksekusi pada tahapan produksi.
Aspek-aspek utama yang akan didiskusikan dan dikerjakan dalam pembelajaran ini adalah
komunikasi audio, visual dan cetak, pengarahan artistik (art direction), teknik-teknik produksi,
perancangan dan manajemen produksi. Sebagai konsekuensi dari fokus kompetensi aplikatif
yang ingin dibangun maka pembelajaran ini akan lebih banyak menekankan pada pengerjaan
proyek-proyek kerja individu dan kelompok.

60. Perilaku Audiens Iklan


Untuk dapat memahami, memperkirakan, serta mengarahkan benak audiens untuk
menimbulkan respon yang diinginkan, diperlukan pengetahuan dasar mengenai psikologi
konsumen. Dalam konteks ini, psikologi konsumen yang dimaksud adalah perilaku manusia,
khususnya dalam perannya sebagai audiens iklan. Pengetahuan dasar tersebut akan sangat
membantu para pelaku industri periklanan dalam menciptakan iklan yang tepat sasaran dan
mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka mata kuliah
Perilaku Audiens Iklan ditawarkan. Diharapkan mata kuliah ini dapat memberikan pengetahuan
dasar mengenai kompleksitas proses internal dalam benak individu, dalam kapasitasnya baik
sebagai audiens iklan dan konsumen. Mata kuliah ini bersifat multidisipliner, dengan
mengelaborasi prinsip-prinsip psikologi konsumen serta ilmu pemasaran, dan menerapkannya
ke dalam ilmu komunikasi, khususnya kajian periklanan.

Mata Kuliah Pilihan Departemen

61. Media Indonesia Kontemporer


Pasca reformasi padatahun 1998, salah satu industri di Indonesia yang lepas dari tirani adalah
industri media. Pasca reformasi, banyak sekali bermunculan institusi/perusahaan yang
bergerak dalam media, khususnya media cetak. Ribuan media cetak baru hadir memenuhi
kebutuhan informasi masyarakat, mulai dari yang kredibel sampai yang semenjana dan dari
yang fakta sampai yang mistis dan erotis. Media cetak lahir dan berguguran secara bergantian,
sampai hadirnya internet sebagai sesuatu yang umum di masyarakat. Internet memberikan

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 39


peluang bagi media yang ingin berevolusi secara total, secara konvergen. Perubahan ini
membawa dampak yang signi kan dalam perkembangan media menjadi digital. Fenomena ini
di satu sisi merupakan pencapaian yang luarbiasa namun di satu sisi mengkhawatirkan.
Perubahan bentuk media yang drastis ini membawa peluang yang luar biasa, tidak hanya pada
industrinya namun juga padalingkungannya. Bentuk media di Indonesia saat ini tidak pernah
terbayangkaan pada akhir abad lalu, begitu pula dampak yang dibawanya. Departemen Ilmu
komunikasi UGM melihat fenomena ini sebagai sebuah evolusi media di Indonesia yang sangat
penting. Media kontemporer yang ada saat ini selalu berubah bentuk mengikuti pola pasar yang
terjadi. Mata kuliah ini memiliki output agar mahasiswa memahami perubahan bentuk dan jenis
media yang selalu mengikuti teknologi dan pasarnya.

62. Fotogra Jurnalistik dan Kreatif


Mata kuliah dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dasar tentang bagaimana
menangani (harness) fotogra digital untuk melayani keperluan jurnalisme media cetak atau
pun media on-line. Selain itu juga memberikan wawasan tentang aspek dan konteks legal dan
etikal serta historikal dalam fotogra jurnalisme sepanjang keberadaannya selama lebih satu
abad.

63. Kajian Audiens, Fans dan Fandom


Dalam belajar media, kita tidak bias lepas dari kehadiran individu-individu yang mengakses
berbagai macam media baik konvensional maupun digital/new media. Individu inilah yang
disebut sebagai audiens media. Dalam media yang memiliki konten hiburan, para audiens ini
memiliki potensi yang besar untuk berpartisipasi aktif membentuk komunitas dan kelompok-
kelompok penggemar, atau yang sering kita sebut fans. Fans bergerak aktif dalam mendukung
konten media, bias berupa selebritis, idola, maupun personalnya. Fans bias terbentuk dari hasil
konten media dari beragam genre, mulai dari selebritis, program acara/show, musik, olah raga,
pertunjukkan idol, dan beragam lainnya. Fans kemudian, dalam lingkup yang lebih makro,
bergerak bersama membentuk fandom, yang memiliki atmos r dan proximity pada sebuah
fenomena tertentu, Departemen Ilmukomunikasi UGM berusaha melihat ini sebagai bagian dari
perkembangan kasus studi ilmu komunikasi di Indonesia.

40 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


64. Industri Media Kreatif
Industri Kreatif menjadi tumpuan ekonomi masa depan Indonesia. Daya pikir, kreativitas, dan
kebaruan menjadi sumber daya utama dalam Industri kreatif. Salah satu bentunya adalah
media. Mata kuliah ini akan mengupas mengenai perkembangan Industri media kreatif di
Indonesia, mulai dari sejarah hingga peluang perkembangannya di masa depan. Disamping itu,
mahasiswa juga akan didorong untuk mengembangkan industri media kreatif sebagai bentuk
enterpreneurship dalam bidang media dan komunikasi pada umumnya. Dengan demikian,
diharapkan mahasiswa siap menjadi pelaku industri media kreatif di masa depan.

65. Bahasa Jurnalistik


Bahasa merupakan unsur penting dalam Jurnalisme. Oleh karena itu, sangat penting untuk
memahami unsur bahasa dalam mempelajari Jurnalisme. Jurnalisme mempunyai bahasa yang
spesi k, berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat maupun bahasa
ilmiah yang digunakan oleh para ilmuwan. Objektivitas dan Independensi yang menjadi kejaran
Jurnalisme melahirkan bahasa yang berbeda agar pesan yang disampaikan mudah dipahami
dan diterima oleh masyarakat. Mata kuliah ini memberikan bekal kepada mahasiswa mengenai
kaidah-kaidah dasar Bahasa Jurnalistik. Dengan bekal tersebut diharapkan mahasiswa dapat
menulis berita dengan baik dan benar.

66. Periklanan Sosial


Mata kuliah ini mempelajari aktivitas periklanan bukan hanya sebagai aktivitas pendukung bagi
produk dan jasa, melainkan juga memahami aktivitas periklanan dalam mendorong distribusi
ide yang baik bagi kehidupan bersama dan berupaya memberikan efek yang positif kepada
audiens dari proses periklanan. Mata kuliah ini tidak hanya mempelajari periklanan sebagai
konsep dan praksis, melainkan juga mempelajari periklanan sebagai bagian dari upaya
menghadirkan masyarakat yang lebih baik.

67. Komunikasi dan Gender


Mata kuliah ini mempelajari berbagai isu dalam proses komunikasi dan gender. Struktur sosial
atas lelaki dan perempuan yang tidak seimbang berpengaruh banyak pada proses komunikasi
yang terjadi. Proses komunikasi yang dipelajari di dalam mata kuliah ini tidak hanya proses
komunikasi interpersonal antara lelaki dan perempuan, melainkan juga proses komunikasi

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 41


melalui media di mana posisi perempuan dan lelaki dalam dunia produsen pesan masih belum
seimbang dan begitu juga ketika perempuan dan lelaki direpresentasikan melalui konten
media. Pada level komunikasi yang lebih makro, komunikasi dan gender berkaitan juga dengan
kondisi sosial, budaya, dan politik masyarakat.

68. Literasi Media


Banyaknya masyarakat yang tidak memahami bagaimana media bekerja menunjukkan tingkat
kesadaran mereka dalam mengakses media “tumpul”. Tumpul disini memiliki arti bahwa
mereka sangat mudah dan sangat rentan dipengaruhi oleh konten media, dalam industri media
fakta, berita contohnya. Kebanyakan masyarakat sangat mudah menerima berita apa adanya
tanpa melakukan klari kasi ulang ataupencarian data ulang hal ini bias dikarenakan si
penonton memang masih “bodoh” atau karena malas. Fenomena minimnya literasi media
bukan hanya terjadi pada mereka yang berpendidikan rendah saja akan tetapi juga pada
kebanyakan orang yang tidak sadar akan bahaya mengakses media baik itu ksi maupun fakta.
Departemen Ilmu komunikasi UGM melihat fenomena ini sebagai kasus yang sangat serius dan
memiliki kendala tidak pernah selesai. Penyelenggaraan mata kuliah baru ini akan memberikan
bekal bagi mahasiswa untuk sadar dan cerdas dalam bermedia, selain itu sebagai output
mahasiswa diharapkan mampu juga meliterasi masyarakat dalam bermedia, dimulai dari
keluarga dan lingkungannya.

69. Komunikasi Bencana


Pengambilan keputusan yang harus cepat pada saat terjadi bencana merupakan hal yang
krusial mengingat tindakan pencegahan, penyelamatan dan evakuasi sangat tergantung
dengan kecepatan dan kejelasan informasi. Dalam kondisi bencana, proses komunikasi dan
pergerakan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam melakukan pengambilan
keputusan dan dalam menjalankan hasil keputusan. Sistem komunikasi bencana harus
dibangun, baik melalui media komunikasi tradisional, konvensional dan media baru.
Manajemen informasi menjadi kunci dan berperan penting. Kasus Jalin Merapi merupakan
salah satu fenomena yang memiliki dampak positif signi kan dalam penanganan dan evakuasi
bencana merapi 2006 dan 2010. Yogyakarta merupakan kota yang rawan bencana alam,
gunung berapi, gempa tektonik dan tsunami. Departemen Ilmu komunikasi UGM melihat
pentingnya matakuliah ini guna memberikan mahasiswa bekal dalam menyusun komunikasi

42 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


bencana dalam tujuannya pengambilan keputusan evakuasi dan pencegahan yang cepat.

70. Politik Pemberitaan


Politik Pemberitaan merupakan sebuah proses inheren yang terjadi dalam redaksi media dalam
memaknai realitas faktual dalam masyarakat berdasarkan visi-misi organisasi secara makro.
Kekuatan analisis sebuah produk jurnalisme sedikit banyak akan sangat dipengaruhi oleh
kinerja dan politik redaksi berita. Mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberikan
pengembangan perspektif atas politik pemberitaan berdasarkan pemahaman kedudukan
institusi komunikasi dalam konteks masyarakat yang demokratis.

71. Komunikasi Krisis


Krisis kini telah dianggap menjadi bagian dari kehidupan baik pada level individu, terlebih pada
level organisasi. Pada level keorganisasian, krisis yang tidak ditangani dengan baik dapat
merusak reputasi organisasi dan pada akhirnya dapat mematikan organisasi. Para pengelola
organisasi saat ini perlu melengkapi diri dengan kemampuan dalam mengelola dan
mengkomkunikasikan krisis yang dihadapi organisasi. Mata kuliah ini memfokuskan diri pada
usaha pembelajaran komunikasi krisis, yakni komunikasi yang dilakukan organisasi sebelum,
ketika dan setelah sebuah krisis menimpa organisasi. Mata kuliah ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang komunikasi krisis, meningkatkan kemampuan
analisis mahasiswa terhadap komunikasi krisis dan untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam ikut menangani krisis yang sedang dihadapi sebuah organisasi melalui
pengelolaan aspek komunikasi.

72. Komunikasi, Seni dan Tradisi


Mata kuliah ini mendiskusikan praktik komunikasi yang erat kaitannya dengan budaya
tradisional seperti praktik kesenian tradisional dan praktik aktivitas berdasar tradisi sebuah
budaya. Dalam kedua praktik tersebut, baik kesenian tradisional seperti tarian tradisional
ataupun tradisi budaya, ada aspek komunikasi non verbal yang dapat ditelaah. Mata kuliah ini
berupaya menggali makna di balik simbol-simbol beserta pergeserannya yang sedemekian
lama telah dikomunikasikan dalam konteks budaya masyarakat tertentu.

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 43


73. Hubungan Komunitas dan CSR
Menguatnya penghargaan korporasi atas signi kansi program CSR membuat telaah keilmuan
yang berimbang menjadi keniscayaan. Stakeholders utama yang terhubung secara langsung
dengan program CSR adalah komunitas. Mata kuliah ini mengupas tentang tiga aspek utama
relasi komunitas dengan sebuah program CSR dari sudut pandang ilmu komunikasi. Pertama,
memetakan konteks sosial, politik, dan budaya, sebagai dasar telaah relasi antara korporasi
dengan komunitas. Kedua, menelaah dinamika dan praktek komunikasi yang melekat pada
manajemen CSR yang diselenggarakan oleh korporasi. Ketiga, melakukan telaah ulang terus
menerus atas konsekuensi penerapan model komunikasi yang dilakukan setiap korporasi
dalam membina relasi mereka dengan komunitas. Output mata kuliah ini adalah munculnya
pemahaman “terbarukan” atas praktik membina hubungan komunitas yang dilakukan oleh
korporasi dalam setiap kemasan program CSR mereka.

74. Media dan Budaya Kaum Muda


Mata kuliah ini membahas persoalan media dan kaum muda, dengan penekanan pendekatan
generasi kaum muda dalam proses komunikasi maupun media sebagai medium komunikasi
generasi kaum muda. Secara garis besar mata kuliah ini mengeksplorasi & memberikan
penilaian kritis atas pemikiran-pemikiran yang berkait dengan relasi antara kaum-muda,
budaya populer dan media 'lama' dan baru; mengekspolrasi pemahaman tentang budaya
kaum-muda (youth culture) dalam kaitannya dengan budaya media; melacak faktor-faktor
sosio-historis perkembangan pasar modern yang menempatkan kaum-muda sebagai
penyangga-utamanya. Pokok bahasan dalam mata kuliah bertumpu pada sejumlah unsur
sejarah, politik, sosial, dan budaya yang memengaruhi perilaku komunikasi.

75. Manajemen Brand


Perubahan paradigma di dunia periklanan dan komunikasi pemasaran membawa konsekuensi
kepada dunia praktis dan akademik. Kesadaran akan pentingnya membangun dan memelihara
Brand timbul di kalangan korporat dan organisasi. Komunikasi pemasaran yang dulunya
berorientasi kepada sales, perlahan tapi pasti bergeser kepada orientasi membangun Brand.
Kondisi tersebut berimplikasi kepada pentingnya mahasiswa, yang nantinya akan terjun ke
dalam industri, untuk memiliki pengetahuan mengenai Brand. Atas pertimbangan tersebut,
mata kuliah Manajemen Brand ditawarkan di Departemen Ilmu Komunikasi UGM. Mata kuliah

44 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id


ini disusun untuk memperkenalkan konsep mengenai Brand. Selama perkuliahan, peserta akan
menerima materi, serta melakukan analisis mengenai pemahaman, insight, aplikasi, serta
prinsip-prinsip Manajemen Brand dalam aktivitas komunikasi pemasaran dan komunikasi
korporat.

76. Komunikasi dan Resolusi Kon ik


Mata kuliah ini berupaya menganalisis dinamika stakeholder eksternal dan internal sebuah
organisasi. Krisis yang terjadi dalam relasi biasanya akan termanifestasi dalam bentuk kon ik.
Kesadaran akan pentingnya komunikasi sebagai sebuah solusi membuat manajeman harus
memikirkan sebuah rancang komunikasi yang strategis dalam menangani kon ik. Komunikasi
menjadi keniscayaan dalam resolusi kon ik. Pemahaman akan kon ik menjadi sangat prinsipil
dalam mengantisipasi, memetakan, merencanakan, dan menerapkan sebuah strategi
berkelanjutan penanganan.

77. Sinema Asia Tenggara


Perkembangan Industri per lman di Asia Tenggara beberapa tahun belakangan cukup pesat.
Perkembangan ini tidak hanya terjadi pada industry besar namun juga pada pergerakan
per lman independen. Dalam industri komersial, produksi lm di Indonesia saja sudah
mencapai lebih dari 200 lm pertahun. Sedangkan pertumbuhan dan pergerakan lm
independen Asia Tenggara dalam ajang festival lm dunia seperti Cannes, Busan, Tokyo bahkan
yang berada pada level local seperti JAFF cukup signi kan. Bahkan banyak lm independen
Asia Tenggara yang mendapatkan apresiasi dan penghargaan dalam berbagai ajang bergengsi
dunia Studi tentang kawasan tidak hanya melulu permasalahan diplomasi dan politik semata
akan tetapi juga meliputi budaya dalam konteks ini per lman. Departemen Ilmu komunikasi
UGM melihat bahwa dalam mempelajari lm maka yang juga harus diperhatikan adalah
regional/kawasan negara, sebagai bagian dari per lman internasional dan sebagai pendukung
per lman lokal. Mata kuliah ini diharapkan para pembelajar lm mampu melihat fenomena
per lman regional di Asia Tenggara bukan hanya pada level local atau pada level dunia saja.

78. Kajian Digital Video Games


Perkembangan teknologi dan video game serta dampaknya di masyarakat mendorong
berbagai peneliti dan akademisi untuk menaruh perhatian serius pada kajian mengenai video

www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id 45


game. Beragam jurnal akademik, konferensi internasional, web para ahli video game, buku-
buku khusus tentang video game, yang telah dilakukan sampai hari ini menghasilkan yang
cakupan studi dari video game ini sangat luas. Salah satu contoh dari perkembangan topic
penelitian yang terkait dengan dimensi textual, desain, sosio-kultural, politik, dan ekonomi dari
video game. Mata kuliah kajian video game ini menaruh perhatian pada kompleksitas
hubungan antara actor social dan agen-agen teknologi. Hal ini yang kemudian disebut sebagai
bentuk campuran antara sosio-teknis dari proses bermain. Sehingga untuk memahami terma
sosio-teknis ini penulis akan mengambil beragam teori dari teknologi dan sains untuk
memahami isu-isu dan pertanyaan dalam perkembangan budaya game digital.

79. Media dan Pertunjukan


Mata kuliah ini melihat relasi antara media dan dunia pertunjukan. Pertunjukan yang awalnya
ditonton secara langsung menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan media.
Prinsip-prinsip pertunjukan tidak hanya mempengaruhi konten hiburan tetapi juga
berpengaruh besar dalam konten berita. Pembabakan program berita dan talkshow misalnya,
tidak bisa dilepaskan dari perkembangan di dunia pertunjukan.

Pengelola Prodi S1
Departemen Ilmu KomunikasI
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Gadjah Mada
Gedung BA Lt 5 FISIPOL UGM
Jalan Socio Yusticia Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telepon +62 274 566362, 542382 Ext 211
Fax +62 274 566362

46 www. prodis1.dikom. sipol.ugm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai