Laporan Tahunan Kesor 2018
Laporan Tahunan Kesor 2018
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Menunjang upaya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup,
melalui latihan fisik dan untuk terwujudnya masyarakat sehat, bugar,
produktif.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengembangkankan upaya peningkatan derajat kesehatan
melalui latihan fisik.
2. Membantu upaya peningkatan kesegaran jasmani yang
mempunyai pengaruh langsung terhadap produktifitas kerja.
3. Membantu peningkatan upaya olahraga produktifitas, olahraga
prestasi, olahraga masyarakat dan olahraga tradisional.
4. Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan di Puskesmas
dalam menyelenggarakan upaya kesehatan olah raga.
5. Meningkatnya kemitraan melalui kerja sama lintas program,
lintas sektor.
6. Meningkatnya jangkauan, cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan olah raga di Puskesmas.
7. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam upaya
kesehatan olah raga.
1.3 RUANG LINGKUP
Kesehatan olah raga meliputi pelayanan kesehatan pada kegiatan olah
raga dan pemanfaatan olah raga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kebugaran jasmani yang diselenggarakan secara terpadu dan menyeluruh
melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
1. Pendekatan promotif diharapkan dapat meningkatkan kebugaran jasmani
dan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
2. Pendekatan preventif diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit atau
penyulit akibat kurang gerak serta memperlambat proses penuaan.
3. Pendekatan kuratif diharapkan dapat memberikan alternatif untuk upaya
penyembuhan penyakit .
4. Pendekatan rehabilitatif diharapkan dapat memulihkan gangguan fungsi
tubuh akibat penyakit dan kecacatan
1.4 SASARAN
Masyarakat pada umumnya, serta kelompok-kelompok olahraga yang ada di
wilayah kerja. Serta kelompok olahraga berdasarkan kondisi khusus dan
kelompok/ individu latihan fisik untuk kelompok khusus
1.5 KEGIATAN
b. Misi
b. KEPENDUDUKAN
jumlah penduduk
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukahurip pada tahun 2017
Tercatat 42463 jiwa, sedangkan pada tahun 2018 menjadi 43163 jiwa,
Sehingga dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk mengalami
peningkatan sekitar 1,62%
Tabel.2
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja Puskesmas Sukahurip Tahun 2018
No Jumlah
kepala Jumlah penduduk
Desa Jumlah
keluarga
L P
1 Barusuda 2.909 4750 4670 9420
2 Cigedug 3.051 5735 5488 11223
3 Sukahurip 1.782 2875 2741 5616
4 Sindangsari 2.100 3489 3344 6833
5 Cintanagara 2.987 4745 4758 9503
Jumlah 12.829 21594 21001 42595
BAB III
PENGELOLAAN KEGIATAN KESORGA
Penerapan proses keperawatan dalam pelaksanaan kesorga merupakan
bagian dari pengelolaan Puskesmas, yang dalam pelaksanaannya dapat
diterapkan pada sasaran individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat dalam
wilayah kerja Puskesmas Sukahurip.
Sebagai gambaran umum, tahapan pelayanan kesorga yang sudah berjalan
di Puskesmas Sukahurip adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan (Promotif)
Upaya kesehatan olahraga merupakan salah satu cara memadukan
latihan, gizi yang baik, perhatian terhadap aspek faal, psikologis, dan lain-
lain yang dapat memastikan keberhasilan peningkatan kesegaran jasmani.
Dengan latihan yang benar, didapat peningkatan derajat kesehatna tubuh
perorangan, maupun kesehatna masyarakat.
2. Pencegahan (Preventif)
Seperti kita ketahui struktur dan kapasitas organ tubuh tergantung
kepada besarnya rangsangan yang diterima.Proses penuan diandai dengan
perubahan fisik secara organik maupun fungsional tubuh. Dari penelitian-
penelitian ternyata fungsi alat tubuh meningkat, mencapai puncaknya, pada
beberapa saat menetap dan kemudian akan menurun sedikit demi sedikit
dengan bertambahnya umur. Latihan fisik ternyata dapat menghambat
kemunduran-kemunduran yang diakibatkan bertambahnya umur. Hal ini
berarti bahwa umur harapan hidup dapat lebih tinggi bila upaya kesehatan
olahraga juga mencakup golongan usia dewasa.
Kehamilan, persalinan dan nifas suatu proses normal yang terjadi dalam
siklus kehidupan wanita. Latihan fisik secara teratur sejak sebelum hamil,
dalam masa kehamilan akan memperbaiki sistem pernafasan, peningkatan
kerja jantung, otot-otot menjadi lebih kuat dan persendian menjadi lebih
stabil. Latihan fisik dalam masa kehamilan akan memperbaiki pula
kesehatan janin karena oksigenisasi dalam tubuh ibu lebih lancar. Latihan
fisik setelah kehamilan akan bermanfaat kerena mengurangi jaringan lemak,
memperbaki kelemahan otot pinggul dan dinding perut, menghilangkan
kerutan-kerutan kulit dan menurunkan berat badan. Latihan-latihan ini harus
disertai dengan gizi yang baik, dengan demikian upaya kesehatan olahraga
bagi golongan wanita hamil akan mengurangi angka kematian ibu dalam
masa kehamilan dan masa nifas serta menurunkan angka kematian bayi
karena bayi telah dipersiapkan semenjak janin. Hal ini berarti bahwa derajat
kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan melalui upaya kesehatan
olahraga. Atas dasar inilah kesehatan olahraga dapat berperan sebagai
pencegahan, untuk itu perlu penyebaran megenai manfaat upaya kesehatan
olahraga melalui penyuluhan atau pendidikan pada kesempatan lokakarya,
ceramah langsung pada masyarakat umum maupun melalui organisasi yang
ada dalam masyarakat.
3. Pengobatan (Kuratif)
Penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan atau dikurangi dengan
olahraga adalah kelemahan /kelainan sirkulasi darah, infusiensi koroner,
keadaan setelah infark jantung, kelainan pembuluh darah tepi, diabetes
melitus, phlebitis, thrombophlebitis dan osteoporosis.
4. Rehabilitatif (Pemulihan)
Untuk membantu para penderita cacat tubuh dengan memberikan
latihan fisik (fisioterapi) yang biasanya berbentuk latihan penguatan otot dan
memperkuat organ-organ lain. Disini penting sekali peranan para ahli
fisioterapi karena pengobatan berlangsung lama dan tidak boleh dilupakan
peraan alat-alat bantu, misalnya : tongkat, penyangga dan lain-lain.
5. Menunjang peningkatan prestasi keolahragaan
Tiap kegiatan fisik akan memberikan perubahan fisiologis sesuai dengan
beban yang diberikan pada tubuh, terutama perubahan pada sistem
kardivaskuler-respirasi. Latihan fisik yang dilakukan sedini mungkin akan
merangsang koordinasi gerak motorik bagi anak, sehingga pada usia remaja
koordinasi anggota gerak tubuh lebih baik.
Pada masa pertumbuhan terjadi penambahan besar dan massa
daripada jaringan tubuh dan perrtumbuhan akan berjalan terus sampai usia
20 tahun. Kemampuan tubuh untuk meningkatkan kesegaran jasmani
dengan latihan olahraga dimulai usia 5-20 tahun dan akan menurun setelah
usia 20 tahun. Upaya meningkatkan kesehatan jasmani bagi golongan usia
prasekolah sampai purbetas sangat tepat bila dilakukan sedini mungkin
sehingga pada masa produktif telah dicapai tingkat kesegaran jasmani yang
lebih tinggi.
BAB IV
ANALISIS CAKUPAN KEGIATAN KESORGA
4.1 ANALISIS KAGIATAN
N BULAN
KEGIATAN
O JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1 Sosialisasi Tes Kebugaran v
Pengukuran Kebugaran
2
Jasmani anak sekolah
Pengukuran Kebugaran
3
Jasmani Calon Jemaah Haji v
Klub Olahraga yang dibina v v
4 Klub Olahrag Prolanis v v v v
5 PenyuluhanKesehatanolahraga v
6 Konsultasi Kesehatan olahraga v
Analisis Data : Pembinaan kelompok olahraga dalam kelompok Prolanis
sebanyak 50 orang dalam 5 Desa, dilaksanakan 1 kali dalam 1 bulan.
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
a. Diperlukan pembinaan kepada petugas secara lebih intensif dan
berkesinambungan serta evaluasi hasil pelaksanaan program secara periodik.