Anda di halaman 1dari 1

Tanya yang Menyiksa

BY JAMILAZZAINI ⋅ OCTOBER 8, 2012 ⋅ POST A COMMENT

Salah satu kenikmatan hidup adalah ketika kita banyak teman dan mudah bergaul. Orang tua saya berpesan jadilah orang yang

“grapyak” alias mudah menyapa dan berinteraksi dengan orang lain. Salah satu kemampuan yang harus kita miliki agar mudah

bergaul adalah kemampuan bertanya.

Bertanya yang baik sama pentingnya dengan kemampuan menjawab pertanyaan dengan baik. Sembarangan bertanya bisa

membuat orang yang ditanya tersinggung, sakit hati, bersedih dan akhirnya menangis tersedu-sedu. Menurut saya ada beberapa

pertanyaan yang seharusnya dihindari saat kita berjumpa dengan orang lain.

Hindari pertanyaan yang sifatnya sangat pribadi. Misalnya, “Anaknya sudah berapa pak/ibu?” Ketahuilah, betapa banyak orang

yang sudah menikah bertahun-tahun namun belum dikaruniai anak. Pertanyaan seperti itu bisa sangat menyiksa buat mereka.

Apakah tidak boleh bertanya tentang anak? Tentu boleh, tetapi setelah kita tahu dan yakin bahwa mereka sudah dikaruniai anak.

Selain itu, banyak orang yang bercanda dengan pertanyaan, “Sudah berapa istrinya?” Perlu Anda paham, tidak semua orang

senang membicarakan poligami. Memang banyak orang yang happy dan harmonis walau sudah berpoligami, istri-istrinyapun

saling mendukung satu dengan yang lain, tetapi itu bukan bahan pertanyaan yang tepat di ranah pergaulan.

Contoh pertanyaan pribadi lain yang sangat tidak disenangi terutama oleh kaum perempuan adalah, “Berat badanmu berapa

sekarang?” Sadarilah, banyak kaum hawa yang ingin menurunkan berat badan dengan berbagai cara namun belum membuahkan

hasil, bahkan badannya semakin besar. Pertanyaan tadi mungkin awalnya membuat tertawa tetapi setelah itu wanita yang ditanya

akan ke kamar mandi kemudian menangis.

Hindari pula pertanyaan tentang gaji dan penghasilan. Sungguh tidak sopan apabila ada orang yang tiba-tiba bertanya, “Gaji

Anda berapa sekarang?” Pertanyaan ini cocok kalau Anda bagian SDM yang sedang wawancara calon karyawan baru yang sudah

bekerja di perusahaan lain. Tetapi bila Anda baru kenal kemudian bertanya tentang hal itu, sepertinya Anda perlu belajar etika

pergaulan.

Kita hidup di dunia tidak sendirian.  Setiap orang punya nilai, latar belakang dan pemahaman yang berbeda. Bertanyalah dengan

tepat atau diam. Karena boleh jadi, bagi Anda itu pertanyaan biasa tetapi bagi orang lain menyiksa. Mari cerdas dan gunakan

nurani saat bertanya.

Salam SuksesMulia!

Anda mungkin juga menyukai