Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Akuntansi
Sektor Publik
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
(SAPP)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ekonomi S1 Akuntansi MK10230 Sendi Gusnandar S.E., M.M., Ak., CA
Bisnis
06 Dini Arwaty, S.E., M.Si., Ak., CA
Daniel Nababan, S.E., M.Acc.
Silviana, Dr., S.E., M.Si., Ak., CA

Abstract Kompetensi
Modul ini untuk membantu Mahasiswa memiliki kemampuan
mahasiswa mengetahui dan tentang Sistem Akuntansi
memahami Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
Pemerintah Pusat (SAPP) terbagi
menjadi 2 subsistem yaitu Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) untuk
Kementerian/Lembaga dan Sistem
Akuntansi Bendahara Umum
Negara (SA-BUN) untuk Bendahara
Umum Negara.
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT (SAPP)

PENGERTIAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

Sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur, baik manual
maupun terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai
dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah pusat.

RUANG LINGKUP SAPP

Ruang lingkup SAPP adalah pemerintah pusat (dalam hal ini lembaga tinggi Negara dan
lembaga eksekutif) serta pemda yang mendapatkan dana dari APBN (terkait dana
dekonsentrasi dan tugas pembantuan) sehingga tidak dapat diterapkan untuk lingkungan
pemda atau lembaga keuangan Negara.

Peraturan Menteri Keuangan ini berlaku untuk seluruh unit organisasi pada Pemerintah Pusat
dan unit akuntansi pada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi
dan/atau Tugas Pembantuan yang dananya bersumber dari APBN serta pelaksanaan
Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan.

Tidak termasuk dalam ruang lingkup Peraturan Menteri Keuangan ini adalah:
a. Pemerintah Daerah yang sumber dananya berasal dari APBD
b. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari:
1) Perusahaan Perseroan; dan
2) Perusahaan Umum.

Tujuan dari SAPP

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) bertujuan untuk:


a. Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya melalui
pencatatan,pemrosesan, dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai
dengan standar dan praktik akuntansi yang diterima secara umum;
b. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan
keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi yang berguna
sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran
dan untuk tujuan akuntabilitas;
c. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi
dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan;
d. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan
pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien

Karakteristik SAPP

Untuk mencapai tujuan tersebut, SAPP memiliki karakteristik sebagai berikut :


a. Basis Akuntansi
Cash Toward Accrual. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
pemerintah
adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
Laporan
Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas
dalam
Neraca.

b. Sistem Pembukuan Berpasangan

‘2020 Akuntansi Sektor Publik


2 DR.Silviana,SE.,MSi,AK.,CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Sistem Pembukuan Berpasangan didasarkan atas persamaan dasar akuntasi yaitu Aset
=Kewajiban + Ekuitas Dana. Setiap transaksi dibukukan dengan mendebet sebuah
perkiraan dan mengkredit perkiraan yang terkait.
c. Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan di instansi dilaksanakan secara berjenjang
oleh unit-unit akuntansi baik di kantor pusat instansi maupun di daerah.
d. Bagan Akun Standar
SAPP menggunakan akun standar yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang berlaku
untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi.
e. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

SAPP mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dalam melakukan pengakuan,
penilaian, pencatatan, penyajian, dan pengungkapan terhadap transaksi keuangan dalam
rangka perencanaan, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban, akuntansi, dan pelaporan
keuangan.

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)

SAPP terbagi menjadi 2 subsistem yaitu


- Sistem Akuntansi Instansi (SAI) untuk Kementerian/Lembaga dan
- Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) untuk Bendahara Umum Negara.

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disingkat SAPP, adalah serangkaian
prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan
Pemerintah Pusat.

SAPP dilaksanakan oleh Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal dan wakil pemerintah
dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan.

SAPP merupakan sistem yang digunakan untuk menghasilkan Laporan Keuangan


Pemerintah Pusat yang terdiri dari:
a. SA-BUN
SA-BUN memroses data transaksi Utang Pemerintah, Investasi Pemerintah, Penerimaan
dan Pengeluaran Pembiayaan, Kas Umum Negara, dan Akuntansi Umum
b. SAI
SAI memproses data transaksi keuangan, barang, dan transaksi lain yang dilaksanakan
oleh Kementerian Negara/Lembaga.

SA-BUN merupakan sistem yang digunakan untuk menghasilkan Laporan Keuangan BUN.
SA-BUN terdiri dari:
- SiAP;

‘2020 Akuntansi Sektor Publik


3 DR.Silviana,SE.,MSi,AK.,CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
- SA-UP&H
- SA-I P
- SA-PP
- Sistem Akuntansi Transfer ke Daerah (SA TD
- Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Perhitungan dan Pembiayaan (SA-BAPP)
- Sistem Akuntansi Transaksi Khusus (SA-TK);
- Sistem Akuntansi Badan Lainnya (SA-BL)

SA-BUN dilaksanakan oleh Menteri Keuangan selaku BUN. SA-BUN menghasilkan Laporan
Keuangan BUN. Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Arus Kas, Laporan Posisi Utang, Laporan Posisi Penerusan Pinjaman, dan Laporan
Investasi Pemerintah.

Untuk melaksanakan SA-BUN BUN/Kuasa BUN membentuk Unit Akuntansi yang terdiri
dari:
- UABUN;
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan.

- UAPBUN;
dilaksanakan oleh Eselon I di lingkup Departemen Keuangan yang terdiri dari;
 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

 Direktorat Jenderal Anggaran

 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

 Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

- UAKBUN Daerah-KPPN; dilaksanakan oleh KPPN.


- UAKBUN-Pusat ; dilaksanakan oleh Direktorat Pengelolaan Kas Negara
- UAKKBUN-Kanwil ; dilaksanakan oleh Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Sistem Akuntansi Pusat (SAP)

SAP terdiri dari SAKUN dan SAU.

‘2020 Akuntansi Sektor Publik


4 DR.Silviana,SE.,MSi,AK.,CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
- SAKUN menghasilkan LAK dan Neraca KUN.
- SAU menghasilkan LRA dan Neraca
SAU SAP dilaksanakan oleh:
 KPPN;
 Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
 Direktorat Pengelolaan Kas Negara

‘2020 Akuntansi Sektor Publik


5 DR.Silviana,SE.,MSi,AK.,CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
SISTEM AKUNTANSI INSTANSI
Setiap Kementerian Negara/Lembaga wajib menyelenggarakan SAI untuk menghasilkan
laporan keuangan

SAI terdiri dari


- SAK,
- SIMAK-BMN, dan
- SA-BAPP.

Untuk melaksanakan SAI Kementerian Negara/Lembaga wajib membentuk Unit Akuntansi


yang terdiri dari UAPA/B: UAPPA/ B-E1 UAPPA/B-W, dan UAKPA/B

Sistem Akuntansi Keuangan

SAK merupakan subsistem dari SAI


Untuk melaksanakan SAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kementerian
Negara/Lembaga membentuk Unit Akuntansi sebagai berikut: UAPA;   UAPPA-E1 UAPPA-
W dan UAKPA.

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara

SIMAK-BMN merupakan subsistem dari SAI Untuk melaksanakan SIMAK-BMN


Kementerian Negara/Lembaga membentuk Unit Akuntansi Barang sebagai berikut: UAPB;
UAPPB-E1; UAPPB-W; dan UAKPB.

Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

Dalam rangka pertanggungjawaban keuangan, setiap Kementerian Negara/Lembaga


sebagai entitas pelaporan wajib menyajikan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga Semesteran dan Tahunan berupa :
- LRA,
- Neraca,
- dan Catatan atas Laporan Keuangan

‘2020 Akuntansi Sektor Publik


6 DR.Silviana,SE.,MSi,AK.,CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Tahunan, termasuk Laporan Keuangan
BLU yang berada di bawah pengawasan Kementerian Negara/Lembaga Laporan Keuangan
BLU disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan Keuangan BLU sepanjang menerima anggaran dari APBN dalam bentuk DIPA
wajib dikonsolidasikan dengan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Tata cara
pengkonsolidasian diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan.

Aparat pengawas intern Kementerian Negara/Lembaga melakukan reviu atas laporan


keuangan (Apabila Kementerian Negara/Lembaga belum memiliki aparat pengawas intern,
Sekretaris Jenderal/pejabat yang setingkat pada Kementerian Negara/Lembaga menunjuk
beberapa orang pejabat di luar Biro/Bidang Keuangan untuk melakukan reviu atas laporan
keuangan.

Aparat pengawas intern Kementerian Negara/Lembaga atau yang ditunjuk, membuat dan
menandatangani Pernyataan Telah Direviu Laporan keuangan yang telah direviu
disampaikan kepada Departemen Keuangan c.q.Direktorat Jenderal Perbendaharaan
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir disertai dengan
Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) yang ditandatangani oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga dan Pernyataan Telah Direviu.

Laporan Realisasi Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan Tahunan yang digunakan oleh
Kementerian Negara /Lembaga/Pemerintah Daerah yang telah direviu, disampaikan secara
terpisah disertai dengan Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) yang
ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah yang menggunakan
Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan dan Pernyataan Telah Direviu.

Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara

Menteri Keuangan selaku BUN wajib menyusun Laporan Keuangan BUN Laporan keuangan
adalah LAK yang merupakan gabungan dari LAK KPPN dengan LAK BUN.
Di samping menyusun LAK, Menteri Keuangan selaku BUN, juga menyusun Laporan Utang,
Investasi, Pernyataan Modal, dan Pembiayaan. Laporan keuangan di konsolidasikan
dengan Laporan Keuangan Gabungan Kementerian Negara/Lembaga

‘2020 Akuntansi Sektor Publik


7 DR.Silviana,SE.,MSi,AK.,CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Pemerintah


menyusun LKPP Semesteran dan Tahunan. LKPP Tahunan berupa LRA, Neraca, LAK, dan
Catatan atas Laporan Keuangan LKPP Semesteran berupa LRA.

LRA dan Neraca merupakan hasil konsolidasi laporan keuangan seluruh entitas pelaporan
LRA Belanja merupakan hasil konsolidasi laporan keuangan seluruh entitas pelaporan dan
data SAU sebagai kontrol pada saat rekonsiliasi

LRA Pendapatan merupakan hasil konsolidasi Laporan Keuangan SAU dan data SAI
sebagai kontrol pada saat rekonsiliasi
LAK Pemerintah Pusat merupakan hasil konsolidasi LAK dari seluruh Kanwil Direktorat
Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan
LRA Belanja pada saat rekonsiliasi akan dikontrol dengan data SAU. LRA Belanja pada saat
rekonsiliasi akan dikontrol dengan data SAI.

Laporan Barang Milik Negara Pemerintah Pusat

Menteri Keuangan sebagai Pengelola Barang c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
menyusun Laporan BMN Tanah dan/atau Bangunan Semesteran dan Tahunan

Menteri Keuangan sebagai Pengelola Barang c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
menghimpun LBPS dan LBPT dan Menteri Keuangan sebagai Pengelola Barang c.q.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara menyusun Laporan BMN Laporan BMN Tanah
dan/atau Bangunan Selain untuk memenuhi kebutuhan manajerial, Laporan BMN
merupakan bahan penyusunan Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan serta lampiran
LKPP.

‘2020 Akuntansi Sektor Publik


8 DR.Silviana,SE.,MSi,AK.,CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Daftar Pustaka

https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2007/171~PMK.05~2007Per.htm. Diakses dan diunduh


tanggal 6 Agustus 2020 jam. 09.30 WIB

Peraturan Menteri Keuangan Nomor.05 tahun 2007 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah
Pusat

PMK No.171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah


Pusat

‘2020 Akuntansi Sektor Publik


9 DR.Silviana,SE.,MSi,AK.,CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
‘2020 Akuntansi Sektor Publik
10 DR.Silviana,SE.,MSi,AK.,CA
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai