Askep Lingkungan
Askep Lingkungan
RESUME KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
single family yaitu keluarga dengan duda atau janda yang disebabkan karena
perceraian atau kematian. Dimana Ny. T (76 th), sebagai kepala keluarga dan
Ny. T sebagai ibu dari anak-anak nya yaitu Tn. M (60 th), dan Tn . J (55 th),
serta nenek dari cucu-cucunya. Adapun silsilah keluarga Ny. T adalah sebagai
berikut :
Tn.S (Alm)
Ny T
Tn. M Tn. J
(60 th) (55 th)
63
keterangan :
Tn. S (Alm) sebagai Ayah klien Ny. T (76 th), yang dimana memiliki
faktor keturunan penyakit asma dari ayahnya. Ny. T (76 th), sebagai kepala
keluarga semenjak suaminya meninggal, yang dimana Ny. T (76 th) sebagai
ibu dari anak-anak nya serta nenek dari cucu-cucunya. Anak pertama Tn. M
(60 th), sudah menikah dan dikaruniai 4 orang anak. Anak ketiga Tn. J (55 th)
sedangkan anak Ny. T yang kedua dan keempat sudah meninggal. Dan tidak
Semua anggota keluarga menganut agama islam dan mereka selalu taat
beribadah dan menjalankan perintah Tuhan. Status Ekonomi Ny. T, dari hasil
rumah yang dikontrakan pada orang yaitu setiap bulan Rp. 300.000 dan
cukup dalam memenuhi kebutuhan rekreasi dan hiburan nya Ny. T hanya
luang anak Ny. T datang kerumah untuk menengok Ny. T karna klien tinggal
sendiri.
Pada saat ini keluarga Ny. T sedang berada pada tahap perkembangan
keluarga dengan usia lanjut yang dimana anak Ny. T, Tn. M (60 th), dan Tn.
J (55 th). Tahap perkembangan yang belum tercapai Ny T sampai saat ini
64
yaitu anak ke tiga yang belum mendapatkan pekerjaannya kembali setelah di
PHK dari pekerjaanya. Dan itu menjadi beban bagi Ny. T, riwayat kesehatan
rawat selama 4 hari di RSUD kota semarang karena penyakit asma yang
diderita nya kambuh. Namun sekarang ini klien mengeluh sering lelah, badan
terasa tidak enak, dada terasa berat terutama pada saat beraktivitas yang
Sebelumnya klien Sudah periksa ke dokter dan obat di minum rutin namun
sampai saat ini belum sembuh. Biasanya kalau asma kambuh klien minum
jamu yang dibelinya dari toko pengobatan tradisional dan klien mengatakan
lain Tipe rumah permanen dengan jumlah ruang 2 kamar tidur, 1 ruang tamu,
1 ruang dapur, kamar mandi dan WC jadi satu, pencahayaan rumah dan
tertata kurang rapi. Sumber air yang digunakan dan air untuk minum
berdebu karena rumah klien dekat dengan jalan yang sering dilewati
kendaraan bermotor.
65
Karakteristik Keluarga yang paling berperan dalam pengambilan
merasakan sesak napas, kelelahan, klien lebih memilih untuk membeli obat
rumahnya, selain itu jika kondisi klien baik kien pergi kesungai mencari batu,
keluarga jarang berkumpul bersama jika ada waktu luang saja mereka
berkumpul terutama pada hari-hari libur karena klien tinggal dirumah sendiri
66
mempunyai tempat tinggal sendiri. Sistem pendukung keluarga semua
menyayangi satu sama lain. Keluarga saling membantu satu sama lain.
Jawa dan bahasa Indonesia. Komunikasi antar keluarga lebih sering pada
hari-hari libur.
anaknya bagaimana cara berperilaku dengan baik, sopan santun, tata krama,
cara menjaga hubungan baik dengan orang, cara menjaga hubungan baik
dengan masyarakat di sekitar, cara berumah tangga yang baik dan mendidik
Informal Menjadi kepala keluarga, ibu, mertua dan nenek dari cucu-cucunya.
mendukung apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain selama dalam
batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun, diterapkan
67
anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan menganjurkan
anaknya berpartisipasi dalam lingkungan sekitar misalnya jika ada kerja bakti
terasa berat saat beraktivitas, pada kaki sebelah kanan nyeri. Kemampuan
bila merasa badannya sakit beli obat di toko tapi kalau belum sembuh baru
rumah yang sehat dan bersih juga kurang dan belum tahu bagaimana cara
fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas, dokter, rumah sakit. Tetapi
orang anak yang dimana anak kedua dan keempat sudah meninggal. Dan
sekarang tinggal dua yaitu Tn M (60 th), dan Tn. J (55 th). Saat ini Ny. T
68
sudah mengalami menopause. Fungsi ekonomi, keluarga mampu memenuhi
Stress dan Koping Keluarga Ny. T, Streesor jangka panjang dan pendek
yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah bagaimana keluarga bisa
Strategi koping yang digunakan adalah bila ada masalah dalam keluarga
yang tidak adaptif. Hal ini terbukti dengan ungkapan Ny T bahwa pengobatan
kotor, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, hidung tidak ada polip.
Mulut bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, gigi ada karies, dan sudah
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Pergerakan dada tidak simetris,
tidak ada nyeri tekan, ada wheezing. Abdomen tidak ada nyeri tekan,
69
ekstremitas atas : tangan sering kaku jika mengangkat beban yang berat,
Bawah : rentang gerak kaki masih baik, terkadang kesemutan kaki sebelah
kanan terasa nyeri. Harapan Keluarga Ny. T agar petugas kesehatan dapat
dan tepat kepada siapa saja yang membutuhkan dan juga bisa meningkatkan
B. ANALISA DATA
berat, sering batuk-batuk, napas sesak. Ny. T tidak tahu pengertian, penyebab,
tanda dan gejala asma. Keluarga khusunya Ny. T tidak tahu akibat lanjut dari
asma yang tidak segera diatasi. Dan data obyektif sebagai berikut. Ny. T
terlihat jika tidur posisi kepala di tinggikan agar napasnya tidak sesak, pada
25 x/ menit, N 95 x/. Dengan etiologi pola nafas tidak efektif yang didapatkan
asma. Analisa data yang kedua adalah dengan data subyektif sebagai berikut,
Ny. T mengatakan kaki bagian kanan nyeri, sering kelelahan jika melakukan
aktivitas yang berlebihan, tangan sakit jika mengangkat beban yang berat.
Data obyektif Ny T tampak terlihat sesak pada saat berjalan, terlihat aktivitas
70
sendiri klien dibantu oleh tetangga. Terlihat perubahan pada cara berjalan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
dan gejala serta penyebab dari asma dengan kriteria respon verbal yang
alergi, keturunan, banyak pikiran, polusi udara, Tanda dan gejala asma sesak
71
napas, dada terasa berat, terdapat bunyi wheezing (mengi). Sehingga
Tujuan khusus yang kedua keluarga mengetahui akibat lanjut dari asma
dan mengambil keputusan yang tepat mengenai masalah asma dengan kriteria
verbal afektif yang memiliki standar apabila asma tidak segera ditangani
yang tepat adalah kaji pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dari asma
yang tidak segera diatasi, beri penjelasan kepada Ny. T tentang merawat
reinforcement positif atas usaha Ny. T. Tujuan khusus yang ketiga adalah
yaitu mengatur pola hidup yang sehat, misal menjaga makanan yang
untuk mempraktekan salah satu cara perawatan asma yang telah diajarkan.
perabotan rumah tertata rapi, mengurangi resiko atau faktor pencetus asma,
72
pencahayaan yang cukup, hindari mengangkat benda yang berat. Sehingga
intervensi yang tepat adalah kaji pengetahuan Ny. T keluarga tentang cara
modifikasi lingkungan yang tepat, berikan penjelasan pada Ny. T tentang cara
klien.
fasilitas yang ada untuk menunjang perawatan pada keluarga dengan asma
73
Tujuan khusus Mengenal masalah asma, Menyebutkan penyebab
Penyebab nya yaitu karena kelemahan fisik klien, faktor usia, faktor penyakit,
untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, memotivasi klien untuk
tindakan yang tepat, Menyebutkan akibat dari aktivitas yang berlebihan pada
penderita asma dengan kriteria hasil respon verbal yang memiliki standar
reinforcement positif.
yang sesuai untuk penderita asma yaitu lingkungan yang bersih, tempat
74
Sehingga intervensi yang sesuai adalah Beri kesempatan kepada Ny. T untuk
mengatakan kalau dia sudah tahu tentang penyakit asma baik pengertian,
penyebab, komplikasi, cara merawat, tanda dan gejala. Keluarga Ny. T juga
75
berdasarkan data obyektif Ny. T terlihat antusias sekali dalam mendengarkan
tangga dengan rapi, Ny. T dapat merawat dirinya yang mengalami masalah
kesehatan asma.
76