Anda di halaman 1dari 8

Nama : Paishal Dawwas Sidki

NIM : 20050245

Jurusan : eksyar (B)

MAKALAH PENGANTAR SOSIOLOGI

PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN SOSIOLOGI

           Sebelum di rumuskan pengertian sosiologi maka sebaiknya kita telusuri terlrbih dahulu bagaimana
pandangan para sosiolog mengenai hal ini. Untuk itu berikut ini adalah beberapa pendapat tentang
sosiologi dari berbagai sumber.

a.     Menurut Wikipedia

           Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, sedangkan Logos berarti ilmu
pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang
berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi
tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Para sarjana, praktisi, atau ahli di bidang sosiologi disebut Sosiolog.

b.     Menurut David B. Brinkerhoft dan Lynn K. White

           Brinkerhoft dan White (1989 : 4)  berpendapat bahwa Sosiologi merupakan study sistematis
tentang interaksi sosial manusia. Titik fokus perhatianya terlrtak pada hubungan-hubungan dan pola-
pola interaksi, yaitu bagaimana pola-pola tersebut tumbuh kembang, bagaimana mereka di
pertahankan, dan juga bagaimana mereka berubah.

           Untuk mengetahui definisi dari Brinkerhoft dan White terlebih dahulu perlu mengerti batasan-
batasan dari interaksi sosial. Konsep interksi sosial disini yang di maksud adalah sebagai suatu tindakan
timbal balik antara dua orang atau lebih melalui sebuah kontak dan komunikasi. Suatu tindakan timbal
balik tidak akan terjadi apabila tidak di lakukan oleh dua orang atau lebih. Tindakan sosial adalah suatu
tindakan individu yang memiliki makna subjektif bagi dirinya dan di kaitkan dengan orang lain. Sebagi
contoh :

Ø Anton melempar batu ke sungai adalah suatu tindakan, tetapi hal itu belum bisa di katakan tindakan
sosial ataupun interaksi sosial.
Ø Anton melempar batu ke sungai dengan tujuan agar temanya Hendri, yang berada di seberang sungai
melihat dia, maka hal itu bisa di katakan sebagai tindakan sosial.

Tindakan Anton melempar batu ke sungai bisa di katakan interaksi sosial apabila Hendri di seberang
sungai melihat dan melambaikan tangan kepadanya, dengan demikian tindakan Hendri melihat dan
melambaikan tangan kepada Anton adalah suatu tindakan timbal balik antara dua aktor. Tindakan Anton
dan Hendri telah memenuhi 2 syarat bagi terjadinya suatu interaksi sosial yaitu kontak dan kominikasi.
Interaksi sosial tidak akan terjadi apabila tidak terjadi tindakan timbal balik atau komunikasi. Apabila
Anton melempar batu supaya Hendri melihatnya dan Hendri sudah melihat Anton dan tidak melakukan
tindakan timbal balik itu tidak bisa di katakan interaksi sosial tetapi hanya kontak mata.

           Selanjutnya mari kita pahami apa arti dari kata Komunikasi, kata Komunikasi di serap dalam
bahasa inggris yaitu, communication  yg berasal dari bahasa Latin yaitu communico  /
membagi, communis  / membuat kebersamaan, communicare/ berunding/ bermusyawarah,
atau comminicatio yang maknanya pemberitahuan, penyampaian ataupemberian. Dengan pengertian
tersebut maka komunikasi dapat kita pahami sebagai suatu proses penyampaian informasi timbal balik
antara dua orang atau lebih. Informasi yang disampaikan dapat berupa kata-kata, gerak tubuh, atau
simbol lainya yang memiliki makna. Menurut Herbert Blumer, makna-makna dari suatu kata, gerak
tubuh ataupun simbol lainya, berasal dari interaksi sosial seorang dengan orang lainya.

           Definisi sosiologi dari Brinkerhoft dan White menempatkan manusia sebagai makhluk yang aktif-
kreatif. Manusia adalah sebagai pencipta terhadap dunianya sendiri. Proses penciptaan sersebut
berlangsung dalam hubungan interpersonal. Oleh sebab itu, sosiologi di kembangkan melalui definisi ini
adalah sosiologi mikro.

c.     Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

           Horton dan Hunt (1987:59) berpendapat bahsa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari masyarakat. Untuk mengetahui definisi ini maka kita harus terlebih dahulu memahami
tentang batasan pada masyarakat. Banyak definisi yang telah di buat oleh sosiolog, dari sekian banyak
definisi yang ada untuk pemahaman batasan sosiologi ekonomi ada 2 definisi masyarakat yang menarik,
yaitu definisi dari Horton dan Hunt serta Petter L.Berger.

           Horton dan Hunt mendefinisikan masyarakat sebagai kumpulan manusia yang secara relatif
mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah mandiri, memiliki
kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok tersebut. Definisi
tersebut menempatkan sosiologi pada tataran makro objektif-subjektif, yaitu makro yang ada di luar
sana (external), juga makro yang berasal dari kesadaran individu (internal).

           Berbeda dengan Horton dan Hunt, menurut Petter L.Berger, masyarakat merupakan suatu suatu
keseluruhan kompleks hunungan yang luas sifatnya. Maksud dari keseluruhan kompleks yaitu terdapat
bagian bagian yang membentuk kesatuan. Misalnya tubuh manusia yang terdiri dari jantung, hati,
lambung, limpa, pembuluh darah, jaringan otak dan lain sebagainya. Keseluruhan tersebut membentuk
suatu sistem yang dinamakan sebagai manusia. Analogi bagian-bagian tersebut dalam masyarakat
adalah hubungan sosial, seperti hubungan antar jenis kelamin, hubungan antar usia, hubungan antar
dan inter keluarga, hubungan perkawinan dan lain seterusnya. Keseluruhan hubungan sosial tersebut di
kenal dengan masyarakat. Hubungan-hubungan tersebut tidak terbentuk dengan sembarangan, tetapi
sebaliknya hubungan tersebut memiliki semacam kesatuan atau pola. Misalnya pola pada masyarakat
minangkabau yang memiliki pola dengan nama nan ampek (yang empat),yaitu kato manurun  (untuk
orang yang lebih muda : mengasihi dan menyayangi), kato mandaki (untuk orang yg lebih tua :
menghormati  dan sopan kepada yg lbih tua), kato mandata  (untuk orang yang yang sebaya atau
teman : saling hormat dan menghargai), kato malereng (untuk orang yang memiliki hubungan karena
adanya perkawinan : saling menjaga martabat). Pola tersebut bertujuan untuk menghindari
penyimpangan antar komunitas masyarakat atau menghindari terjadinya anggota masyarakat di
kucilkan.

           Oleh sebab itu masyarakat menurut definisi Berger, dilihat sebagai sesuatu yang menunjuk sistem
interaksi. Sistem merupakan bagian dari sekumpulan atau bagianbagin dari komponen yang saling
berhubungan dalam ketergantungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.

           Setelah di jelaskan 2 definisi yang berbeda tentang sosiologi tersebut maka posisi kita disini adalah
menggabungkan kedua definisi diatas. Dengan cara itu kita memandang sosiologi sebagai studi ilmiah
yang berhubungan dengan masyarakat yang di dalmnya terdapat proses interaksi sosial. Dengan kata
lain posisi kita berada antara tataran sosiologi mikro dan makro serta antara realitas objektif dan
subjektif.

B.      PENGERTIAN EKONOMI

           Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal
dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang
berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah
tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom
adalah orang menggunakan konsep ekonomi, dan data dalam bekerja.

           Adapun yang di maksud dengan ekonomi sebagai pengelolaan rumah tangga adalah suatu usaha
dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian
sumberdaya rumah tangga yang terbatas di antara berbagai anggotanya, dengann mempertimbangkan
kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing.

           Dengan demikian, ekonomi merupakan suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan
pelaksanaanya yang berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya masyarakat ( RT dan
pebisnis/peusahaan) yang terbatas di antara berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan
kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing. Atau dengan kata lain bagaimana masyarakat
(termasuk RT dan pebisnis/perusahaan) mengelola sumberdaya yang langka melalui suatu perbuatan
kebijaksanaan dan pelaksanaanya.
C.      PENGERTIAN SOSIOLOGI EKONOMI

Sosiologi ekonomi dapat di definisikan dengan 2 cara.

                    Pertama,sosiologi ekonomi di definisikan sebagai sebuah kajian yang mempelajari hubungan


antar masyarakat, yang di dalamnya terjadi interaksi sosial dengan ekonomi. Dalam hubungan tersebut,
dapat di lihat bagaimana masyarakat mempengaruhi ekonomi. Juga sebaliknya, bagaimana ekonomi
mempengaruhi masyarakat. Dengan konsep seperti di atas maka sosiologi ekonomi mengkaji
masyarakat yang di dalamnya terdapat proses dan pola interaksi sosial, dalam hubungan dengan
ekonomi. Hubungan di lihat dari saling pengaruh-mempengaruhi. Masyarakat sebagai realistis eksternal
objektif akan menuntun individu dalam melakukn kegiatan ekonomi, seperti apa yang boleh di produksi,
bagaimana cara memproduksinya, dan dimana memproduksinya. Tuntutan tersebut biasanya berasal
dari budaya, termasuk di dalamnya hukum dan agama. Misalnya dalam agama islam, muslim/musimah
memerlukan kepastian halal haramnya suatu makanan atau minuman lewat label halal yang tertera
yang dapat di pertaggungjawabkan.

           Selanjutnya bagaimana ekonomi mempengaruhi masyarakat, ilustrasi berikut ini adalah salah satu
contohnya. Pada saat sekarang orang yang tinggal di wilayah perkotaan sedang menghadapi banjir iklan
seperti “agar bahagia maka beli mobil BMW”, ”agar modern maka belilah rumah di CITRALAND”, “agar
cantik belilah SKIN CARE”, dan seterusnya. Banjir iklan tersebut tidak hanya menghalang halangi jalan
tetapi telah masuk ke kehidupan sehari-hari kita lewat TV iklan di Internet dan lain sebagainya. Dengan
kondisi seperti ini pasti ada orang yang terkena dampak dari banjir iklan tersebut, tetapi tidak semua
orang mampu memenuhi keinginanya.

           Dari ilustrasi di atas dapat di peroleh pemahaman bahwa masyarakat merupakan suatu realitas
yang di dalamnya terjadi proses interaksi sosial dan terdapat pola interaksi sosial.  Hubungan antara
ekonomi dan masyarakat termasuk di dalamnya ada proses dan pola interaksi bersifat saling
mempengaruhi atau pengaruh timbal balik.

           Kedua,  sosiologi ekonomi di definisikan sebagai pendekatan sosiologis yang di terapkan pada
fenomena ekonomi. Dari definisi ini terdapat dua hal yang harus di jelaskan, yaitu sosiologis dan
fenomena ekonomi.

                      Pendekatan sosiologis adalah konsep-konsep, variabel-variabel, teori-teori, dan metode yang di


gunakan dalam sosiologi untuk memahami kenyataan sosial, termasuk di dalamnya kompleksitas
aktifitas yang berkaitan dengan ekonomi seperti produksi, konsumsi dan distribusi, serta yang lainya.
Konsep merupakan pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Perbedaan antara orang kebanyakan
dengan sosiolog saat berdiskusi tentang masyarakat yaitu kebanyakan orang menggunakan konsep
sosial dan sosiolog menggunakan konsep sosiologis. Konsep sosial adalah konsep keseharian yang di
pahami dan secara umum di pahami oleh masyarakat, sedangkan konsep sosiologis adalah konsep yang
di gunakan sosiolog untuk menunjuk pada konteks akademik.
Misalnya dalam kehidupan sehari-hari orang biasa menunjuk konsep sosialisasi pada pengertian suatu
yang baru yang perlu di perkenalkan dan belum banyak orang yang tau, sedangkan pada dunia akademis
konsep sosialisasi menunjuk pad proses mempelajari nilai, norma, peran, dan semua persyaratan lainya
yang di perlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam masyarakat.

           Fenomeda ekonomi adalah gejala dari cara bagaimana orang orang atau masyarakat memenuhi
kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka. Yang di maksud disini adalah semua aktifitas
orang dan masyarakat yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi jasa serta barang
langka. Berikut adalah beberaoa fenomena-fenomena yang termasuk fenomena ekonomi.

Proses ekonomi Ekonomi moral

Produktifitas dan inovasi tekhnologi Ekonomi rasional

Pasar Politik ekonomi

Kontrak Ekonomi dan budaya

Uang Ekonomi dan politik

Tabungan Ekonomi dan pendidikan

Organisasi ekonomi Ekonomiekonomi dan pembangunan

Kelas ekonomi Ekonomi dan mobilitas sosial

Ekonomi internasional Ekonomi dan perubahan sosial

Ekonomi dan etnik Kekuatan Ekonomi

Kekuatan ekonomi Kehidupan ditempat kerja

Ekonomi dan gender Ekonomi dan masyarakat luas, dll

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa fenomena ekonomi sangatlah banyak dan beragam. Fenomena
tersebut berada tidak hanya pada tatanan mikro seperti tindakan dan perikalu ekonomi tetapi juga
tatanan makro seperti budaya ekonomi. Sosiolog memiliki konsep variabel dan teori sosiologi dalam
kerangka pikir. Sedangkan metode merupakan alat untuk mendapatkan suatu data dengan tujuan
mengkaji suatu fenomena ekonomi yang berada di masyarakat luas.

D.      PELETAK FONDASI SOSIOLOGI EKONOMI

           Berikut ini akan di ulas beberapa tokoh yang berjasa dalam melatakan fondasi sosiologi ekonomi,
sehingga menjadi rujukan oleh para pembaharu dalam pemikiran sosiologi ekonomi pada masa
berikutnya.

1.     Karl Marx  (1818-1883).


           Karya awal Marx tentang The Economic and Philosopical Manuscripts of 1844  ([1844] 1964)
menarik banyak perhatian para ahli ilmu sosial, khususnya yang ber judul The Power of Money in
Bourgeois Society dan Estranged Labor. Judul yang di sebut pertama Marx mengembangkan idenya
tentang nasib hubungan sesial ketika segala sesuatu menjadi komoditas, yaitu dapat di jual dan dapat di
beli. Sedangkan yang di sebut terakhir Marx membahas tentang tenaga kerja khususnya menekankan
distorsi dari proses kerja ketika tenaga kerja menjadi suatu komoditas. Singkatnya manusia terasing dari
obyek yang dia hasilkan, dari proses-proses produksi, dan dirinya sendiri, dan dari komunitasnya.

           Dalam The Communist Mnifesto  ([1848] 1978) Marx mengembangkan tentang pandangan dunia
secara keseluruhan, yaitu bahwa sejarah digerakan oleh perjuangan kelas dan bahwa hanya terdpat dua
kelas dalam masyarakat kapitalis, yaitu kelas proletar(pelayan utama) dan borjuis.

           Dalam A Contribution to The Critique of Political Economy  ([1859] 1970:20-21) menjelaskan bahwa
ekonomi merupakan fondasi dari masyarakat dan diatas fondasi ini di bangun super struktur dan hukum,
atau dalam masyarakat foundasi struktural juga sering di sebut infrastruktur merupakan semua
kekuatan-kekuatan dari produksi, otoritas, dan pengetahuan.

2.     Max Weber  (1864-1920)

           Dalam tulisanya The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism,  max menyatakan bahwa
ketelitian khusus, perhitungan dan bekerja keras dari bisnis barat di dorong oleh perkembangan etika
protestan yang muncul pada abad ke-16 dan di gerakan oleh doktrin Calvinisme,  yaitu doktrin tentang
takdir. Doktrin tentang takdir menurutnya adalah kepercayaan bahwa tuhan telah memutuskan tentang
keselamatan dan keelakaan. Menurut teorinya bahwa tidak seorangpun yang tau bahwa dia adalah
orang yang terpilih, dalam kondisi seperti ini biasanya orang akan mengalami panik terhadap
keselamatan. Dengan seperti itu cara untuk menenangkanya adalah dengan percaya bahwa tidak ada
yang akan berhasil kecuali dengan campur tangan tuhan dan di berkahi oleh tuhan.

3.     Emile Durkheim  (1858-1917)

           Dalam studinya tentang The Division of Labor in Society  ([1893] 1984) memberikan sumbangan
tersendiri pada pengembangan pemikiran sosiologi ekonomi. Durkheim membagi fungsi kerja menjadi
lebih luas, pembagian kerja merupakan sarana utama bagi penciptaan kohesi dan solidaritas dalam
masyarakat modern. Dengan tingginya tingkat pembagian kerja antar setiap orang akan menghasilkan
berbedanya tingkatan dan tugas yang akan menyebabkan saling bergantung satu sama lain dengan basis
ikatan dan dasar kesamaan.

4.     Joseph Schumpeter  (1883-1950)

           Meskipun Schumpeter adalah seorang ekonom, dia tertarik dengan sosiologi ekonomi. Di
bandingkan dengan ekonom lain yang mencoba memasuki bidang sosiologi ekonomi, Schumpeter lebih
berhasil dan perspektifnya lebih dekat dengan tradisi sosiologi. Baginya dengan mengikuti istilah Weber,
Sozialoekonomik adalah merupakan multi disiplin ilmu ekonomi yang berdiri dri lapangan penyelidikan:
1) Teori ekonomi, 2) Sejarah ekonomi, 3) sosiologi ekonomi, 4) statistik ekonomi.

5.     Karl Polanyi  (1886-1964)


           Polanyi mengembangkan suatu pemikiranlebih daripada yang di tawarkan oleh tradisi ekonomi
politik. Ada dua tema sentral yang diajukan oleh Polanyi dalam tulisanya: kelahiran dan perkembangan
lebih lanjut suatu masyarakat yang di dominasi oleh pasar abad ke-19 dan abad ke-20, dan hubungan
antara ekonomi dan masyarakat pada masyarakat primitive.

           Polanyi dan koleganya membedakan antara makna formal dan substantif dari ekonomi. Yang di
sebut pertama, di pakai oleh ekonom, mendefinisikan ekonomi dalam arti tindakan rasional. Dan yang
kedua ekonomi adalah sesuatu yang tampak secara institusional dan berpusat di sekitar gagasan tentang
pencapaian nafkah kehidupan.

6.     Talcott Parsons (1902-1979) dan Neil J. Smelser

           Diantara para sosiolog modern yang memberikan sumbangan paling berarti bagi perkembangan
sosiologi ekonomi adalah mereka. Sumbangan Talcott dan Smelser yang paling penting adalah
penerjemahan buku weeber ke dalam bahasa inggris dan penterjemah beberapa bab buku weber
tentang economi and societi. Dalam buku tersebut mereka tidak mengembangkan suatu filosofi sejarah
seperti marx, juga tidak melakukan studi perbandingan seperti weber, dan juga tidak membuat teori
khusus seperti schumpeter dan polany. Namun mereka mengembangkan suatu teori sistem yang
bersifat abstrak dalam analisis. Menurut Parsons dan Smelser ekonomi merupakan salah satu dari
beberapa subsistem masyarakat atau sering di sebut sistem sosial. Beberapa subsistem yang di
kembangkan oleh mereka :

a.     Pola pemeliharaan laten dan sistem manajemen (L).

Setiap masyarakan mempunyai suatu sistem nilai dan kepercayaan beroprasi sebagai rancangan yang
melegitimasi dan berkelanjutan bagi institusi utama dan sebagai pola motivasional yang terstruktur bagi
anggota –anggotanya. Instuisi khusus yang berfungsi sebagai pemeliharaan laten adalah agama, ilmu
pengetahuan, keluarga, dan pendidikan.

b.     Pencapaian tujuan (G). Fungsi ini merujuk pada cara dimana masyarakat menciptakan tujuan
khusus yang dilegitimasi oleh nilai-nilai yang dominan dan menggerakan penduduk untuk mencapai
tujuan tersebut. Subsistem ini yang diidentifikasi sebagai society’s polity  (politik masyarakat), yang di
bentuk sebagian besar tetapi tidak secara eksklusif oleh lembaga pemerintahan.

c.     Adaptasi (A). Tujuan yang melembaga dan sah misalnya, produktifitas ekonomi, peperangan tidak di
realisasikan secara otomatis, dan masyarakat harus menggunakan sejumlah energi untuk menggapainya
cadangan dari sarana-sarana masyarakat. Fungsi adaptasi terstruktur dalam ekonomi.

d.     Integrasi (I). Agar tidak terjadi pertentangan diantara antar individu, kelompok-kelompok, atau
subsistem yang ada, maka diperlukan integrasi sehingga terjadi keseimbangan dalam sistem secara
keseluruhan. Fungsi integrasi ini di penuhi oleh hukum.

E.      SOSIOLOGI DEWASA INI

           Perkembangan sosioloi ekonomi dewasa ini tidak terlepas dari berbagai debat lama antara
sosiolog dengan pakar ekonomi tentang pendekatan terhadap masyarakat dan ekonomi. Debat yang di
tandai dengan perluasan model ekonomi terhadap masalah yang berhubungan dengan ilmu politik,
sejarah hukum, dan demografi. Pada pertengahan tahun 1970-an istilah “imperialisme ekonomi”
dikenalkan pada ekonom dan sosiolog sehingga melakukan perluasan serta penggunaan model ekonomi
analisis sosial dan masalah sosial.

           Konsekuensi logis dari perkembangan ini adalah munculnya pembagian kerja baru yang pada
akhirnya berdampak pada perkembangan pemikiran yang muncul pada saat ini dalam pemahaman
hubungan antara ekonomi dan masyarakat. Adapun aliran pemikiran tersebut adalah sebagai berikut :

1)    Sosiologi Pilihan Rasional :  Ide dasar dari aliran ini adalah memasukan konsepsi pilihan rasional dan
indiviualisme metodologis ke dalam sosiologi.

2)    Sosio-Ekonomi :  Teori ini memperingatkan bahwa pendekatan ekonomi neo-klasik tidak cukup
untuk memecahkan masalah ekonomi. Oleh karena itu perlu menggunakan perspektif yang lebih luas,
yang mencakup penggunaan sosiologi, psikologi, ilmu politik, dan ilmu sosial lainya.

3)    PSA-Ekonomi :  Ide dasarnya adalah dengan menggunakan penemuan-penemuan dari psikologi,


sosiologi, dan antropologi secara langsung ke dalam model-model ekonomi, maka banyak masalah yang
selama ini membingungkan para ekonom mungkin dapat di pecahkan.

4)    Biaya Transaksi Ekonomi : Ide dasarnya adalah bahwa masalah yang terjadi pada titik simpul antara
ekonomi, hukum, dan organisasi dapat di pecahkan, dengan asumsi bahwa institusi-institusi tersebut
cenderung kepada kondisi yang secara efisien mengurangi biaya transaksi.

5)    Sosiologi Ekonomi Baru : Ide dasar pemikiran ini dapat dirujuk kepada tiga proposisi utama yang
diajukan oleh Swedberg dan Granovetter (1992:6-9)

1.     Tindakan ekonomi adalah suatu bentuk dari tindakan sosial,

2.     Tindakan ekonomi disituasikan secara sosial,

3.     Institusi-institusi ekonomi dikontruksi secara sosial.

            Tindakan ekonomi dapat dipandang sebagai tindakan sosial sejauh tindakan tersebut
memperhatikan tingkah laku orang lain. Dilakukan secara sosial dalam berbagai cara, misal
memperhatikan orang lain, berbicara dengan mereka, berpikir tentang mereka, dan memberi senyum
kepada mereka.

Anda mungkin juga menyukai