1. Di awal perkuliahan, kita membahas mengenai alasan mahasiswa/calon pendidik
mempelajari mata kuliah ini. Salah satu alasannya yaitu sebagai upaya menyiapkan pendidik dalam mensukseskan pelaksanaan pendidikan inklusif. Menurut anda : a. Paradigma atau pola pikir seperti apa yang harus dibangun oleh seorang pendidik dalam mensukseskan implementasi pendidikan inklusif? b. Keterampilan apa saja yang harus disiapkan untuk menjadi seorang pendidik yang tangguh? Jawab : a. • Yaitu bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga kita harus memperlakukan siswa sesuai kemampuan, namun bukan berarti membeda-bedakan dalam artian negatif. • Tidak setiap ALB harus bersekolah disekolah luar biasa, mengapa? Karena kembali pada point diatas bahwa setiap ALB mempunyai kelebihan atau kekurangan masing-masing sehingga bisa saja anak A dapat mengikuti pembelajaran di sekolah umum tapi tidak dengan anak B. • Memperlakukan ALB seperti anak biasa. b. Keterampilan yang harus dimiliki setiap pendidik • Komunikasi, seorang pendidik harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan peserta didik maupun sesama pendidik dan orang tua peserta didik. • Kepercayaan diri, sebagai seorang pendidik guru harus mempunyai kepercayaan diri yang tinggi untuk bisa menyampaikan materi agar tersampaikan dengan baik. • Ketegasan, seorang guru harus tegas dalam setiap keputusan yang dibuatnya. • Menyampaikan materi dengan baik. • Tidak baperan atau mudah sakit hati. Menjadi seorang guru harus selalu enjoy dengan apa yang dikatakan peserta didik dan tidak boleh baperan atau mudah sakit hati.
2. Prinsip dasar dalam mengembangkan pembelajaran di kelas beragam adalah
mengajak seluruh siswa untuk aktif dan berpartisipasi. Berdasarkan pernyataan tersebut: 1. Jelaskan keberagaman karakteristik yang harus diperhatikan oleh guru! (minimal 4 karakteristik) 2. Jelaskan karakteristik anak lamban belajar serta penjelasan kebutuhan belajar yang harus dipenuhi jika di kelas anda kehadiran dengan salah satu siswa yang memiliki karakteristik tersebut. Jawab : I. Karakteristik yang harus diperhatikan guru : • Keterbatasan Kapasitas Kognitif Keterbatasan kapasitas kognitif membuat anak lamban belajar mengalami hambatan dalam proses pembelajaran. • Memori atau Daya Ingat Rendah Kurangnya perhatian terhadap informasi yang disampaikan adalah salah satu faktor penyebab anak lamban belajar mempunyai daya ingat yang rendah. • Gangguan dan Kurang Konsentrasi Jangkauan perhatian anak lamban belajar relatif pendek dan daya konsentrasinya rendah. • Ketidakmampuan Mengungkapkan Ide Kesulitan dalam menemukan dan mengombinasikan kata, ketidakdewasaan emosi, dan sifat pemalu membuat anak lamban belajar tidak mampu berekspresi atau mengungkapkan ide. (Nurhidayah: 2018) II. Karakteristik anak lamban belajar serta penjelasan kebutuhan belajar yang harus dipenuhi : • Keterbatasan Kapasitas Kognitif, kebutuhan belajar yang harus dipenuhi yaitu guru harus selalu memulai pelajaran dengan review atau mengulang materi sebelumnya untuk mengaitkan materi pelajaran yang akan disampaikan. • Memori atau Daya Ingat Rendah, kebutuhan belajar yang harus dipenuhi yaitu melakukan pengulangan materi jika menyampaikan materi pembelajaran. • Gangguan dan Kurang Konsentrasi, kebutuhan belajar yang harus dipenuhi yaitu memberikan materi dengan menyenangkan tetapi dapat membuat siswa berkonsentrasi. • Ketidakmampuan Mengungkapkan Ide, kebutuhan belajar yang harus dipenuhi yaitu membangun kepercayaan diri pada peserta didik.
3. Filosofi ajaran Ki Hadjar Dewantara merupakan dasar implementasi pelaksanaan
pembelajaran di kelas inklusif. Salah satu filosofi yang mendasari adalah Trologi kepemimpinan “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tutwuri Handayani”. a. Jelaskan makna dari Tutwuri Handayani serta aplikasi yang bisa diterapkan sebagai upaya guru mampu menuntun peserta didik berdasarkan kebutuhan belajarnya. b. Gambarkan melalui bagan prosedur yang harus guru lakukan dalam upaya mengungkap karakteristik kesiapan belajar siswa. Jawab : a. Makna Tutwuri Handayani • Ing Ngarso Sung Tuladha, berarti di depan memberi contoh. Sebagai gseorang pendidik kita harus mencontohkan dahulu kepada siswa. • Ing Madya Mangun Karsa, ditengah-tengah membangkitkan semangat.Yaitu kita harus memberi motivasi terus kepada siswa agar tidak mudah putus asa. • Tutwuri Handayani, dibelakang memberi dorongan. Setelah memberikan contoh dan mendampingi, maka kemudian siswa diharapkan akan dapat “berdiri sendiri” tanpa bantuan guru lagi.
b. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengenal/memahami karakteristik peserta
didik
Melakukan pengamatan berdasarkan karakteristik anak
Observasi Lanjut Pengumpulan data lain (asesmen) dengan melakukan tes clasical, untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan kemampuan siswa
Memberikan tes individual untuk mengetahui tingkat