Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PERCOBAAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2

“HUMIDIFIKASI DAN DEHUMIDIFIKASI”

Oleh :
Dienda Kamilia Salsabila / 2D D3
1931410158
PERCOBAAN HUMUDIFIKASI & DEHUMIDIFIKASI

A. Tujuan

a. Mengetahui pengaruh kecepatan alir udara terhadap perubahan kelembaban


pada proses humidifikasi.
b. Mengetahui pengaruh kecepatan alir air terhadap perubahan kelembaban
pada proses humidifikasi.
c. Mengetahui pengaruh kecepatan alir udara terhadap perubahan kelembaban
pada proses dehumidifikasi.

B. Pr osedur Per cobaan

Catatan : pada orifice meter, diameter pipa = 82,5 mm dan diameter orifice =
32,877 mm
1) Humidifikasi dengan kecepatan alir udar a ber ubah (kecepatan
alir air konstan)

a) Siapkan 2 termometer yang serupa, salah satunya diberi selubung


kain/kapas basah pada ujungnya.
i. Periksa aliran listrik pada panel utama sudah masuk
ii. Periksa jumlah air dalam kolom humidifikasi cukup
(minimal berisi setengah tabung bundar)
iii. Pastikan valve V1 terbuka penuh dan V2 tertutup penuh,
V7 dan V8 sedikit terbuka
iv. Hidupkan listrik pada panel utama
v. Hidupkan pompa air (pompa sentrifugal) dari panel utama
vi. Hidupkan blower dari panel utama
vii. Atur aliran air pada kecepatan alir konstan tertentu
(misalnya 100 l/jam) dengan mengatur V8
viii. Atur aliran udara pada kecepatan alir yang diinginkan
sesuai variable (misalnya pada beda ketinggian manometer
40 mmHg) dengan mengatur V7
ix. Biarkan proses berlangsung sampai dianggap steady state
(sekitar 2 atau 3 menit)
x. Catat suhu bola kering dan suhu bola basah pada bagian
masuk dan keluar kolom humidifikasi (T1, Tw1, T2 dan
Tw2)
xi. Ulangi langkah ix. sampai xi. sesuai variable kecepatan alir
udara yang diberikan (misalnya 60, 80, 100, 120 mmHg)
xii. Setelah selesai percobaan, matikan pompa sentrifugal dan
blower lebih dahulu dari panel utama, lalu matikan listrik
pada panel utama.
2) Humidifikasi dengan kecepatan alir air ber ubah (kecepatan alir
udar a konstan)

xiii. Siapkan 2 termometer yang serupa, salah satunya diberi


selubung kain/kapas basah pada ujungnya.
xiv. Periksa aliran listrik pada panel utama sudah masuk
xv. Periksa jumlah air dalam kolom humidifikasi cukup
(minimal berisi setengah tabung bundar)
xvi. Pastikan valve V1 terbuka penuh dan V2 tertutup penuh,
V7 dan V8 sedikit terbuka
xvii. Hidupkan listrik pada panel utama
xviii. Hidupkan pompa air (pompa sentrifugal) dari panel utama
xix. Hidupkan blower dari panel utama
xx. Atur aliran udara (dengan mengatur V7) pada kecepatan alir
konstan tertentu (misal pada beda ketinggian cairan
manometer 100 mmHg)
xxi. Atur aliran air (dengan mengatur V8) pada kecepatan alir
yang diinginkan sesuai variable (misalnya dimulai 40 l/jam)
xxii. Biarkan proses berlangsung sampai dianggap steady state
(sekitar 2 atau 3 menit)
xxiii. Catat suhu bola kering dan suhu bola basah pada bagian
masuk dan keluar kolom humidifikasi (T1, Tw1, T2 dan
Tw2)
xxiv. Ulangi langkah ix. sampai xi. sesuai variable kecepatan alir
air yang diberikan (misalnya 80, 120, 160, 200 l/jam)
xxv. Setelah selesai percobaan, matikan pompa sentrifugal dan
blower dari panel utama, lalu matikan listrik pada panel
utama.

3) Dehumidifikasi dengan kecepatan alir udar a ber ubah

xxvi. Siapkan 2 termometer yang serupa, salah satunya diberi


selubung kain/kapas basah pada ujungnya.
xxvii. Periksa aliran listrik pada panel utama sudah masuk
xxviii. Pastikan valve V1 tertutup penuh dan V2 terbuka penuh,
sedangkan V7 sedikit terbuka
xxix. Hidupkan listrik pada panel utama
xxx. Hidupkan blower dari panel utama
xxxi. Atur aliran udara pada kecepatan alir yang diinginkan
sesuai variable (misalnya pada beda ketinggian manometer
40 mmHg) dengan mengatur V7
xxxii. Biarkan proses berlangsung sampai dianggap steady state
(sekitar 2 atau 3 menit)
xxxiii. Catat suhu bola kering dan suhu bola basah pada bagian
masuk dan keluar kolom dehumidifikasi (T1, Tw1, T2 dan
Tw2)
xxxiv. Ulangi langkah vi. sampai viii. sesuai variable kecepatan
alir udara yang diberikan (misalnya 60, 80, 100, 120
mmHg)
xxxv. Setelah selesai percobaan, matikan pompa sentrifugal dan
blower dari panel utama, lalu matikan listrik pada panel
utama.

C. Data per cobaan

d. Humidifikasi dengan kecepatan alir udara berubah (kecepatan alir


air konstan)
No. Vair Δh udar a T1 Tw1 T2 Tw2
(l/jam) (mmHg) (oC) (oC) (oC) (oC)
1 100 40 30 23 28 23
2 100 60 32 23 27 24
3 100 80 34 24 26 24
4 100 100 36 24 26 24
5 100 120 38 24 26 25

b. Humidifikasi dengan kecepatan alir air berubah (kecepatan alir


udara konstan)
No. Δh udar a Vair T1 Tw1 T2 Tw2
(mmHg) (l/jam) (oC) (oC) (oC) (oC)
1 100 60 34 24 30 24
2 100 100 36 25 30 25
3 100 140 38 25 30 24
4 100 180 38 24 29 24
5 100 220 38 24 28 24

c. Dehumidifikasi dengan kecepatan alir udara berubah


No. Δh udar a T1 Tw1 T2 Tw2
(mmHg) (oC) (oC) (oC) (oC)
1 40 30 24 30 24
2 80 30 25 30 24
3 120 30 25 29 24
4 160 30 24 28 24
5 200 30 24 28 24

D. Hasil Per cobaan

Dari data diatas, kecepatan alir udara (vudar a ) dihitung dari data Δh udar a
menggunakan rumus kecepatan alir fluida pada orifice meter. Sedangkan
kelembabannya (H1 dan H2) ditentukan dari data T1, Tw1, T2 dan Tw2
menggunakan kurva psychrometri.
1) Humidifikasi dengan kecepatan alir udar a ber ubah (kecepatan
alir air konstan)

No. Vair vudar a H1 H2 ΔH = H2


-H1
(l/jam) (m/s) (kg (kg H2O/kg (kg H2O/kg
H2O/kg udara kering) udara
udara kering)
kering)
1 100 2,7676 0,0149 0,0158 0,0009
2 100 3,3896 0,014 0,0178 0,0038
3 100 3,9140 0,0148 0,0181 0,0033
4 100 4,3797 0,014 0,0181 0,0041
5 100 4,7937 0,013 0,0186 0,0056

2) Humidifikasi dengan kecepatan alir air ber ubah (kecepatan alir


udar a konstan)

No. Δh Vair H1 H2 ΔH = H2
-H1
(mmHg) (l/jam) (kg H2O/kg (kg H2O/kg (kg
udara udara kering) H2O/kg
kering) udara
kering)
1 100 60 0,0148 0,0164 100
2 100 100 0,0155 0,0179 100
3 100 140 0,0148 0,0164 100
4 100 180 0,013 0,017 100
5 100 220 0,013 0,0171 100
3) Dehumidifikasi dengan kecepatan alir udar a ber ubah

No vudar a H1 H2 ΔH = H2 -H1

(m/s) (kg H2O/kg (kg H2O/kg (kg H2O/kg


udara kering) udara kering) udara kering)
1 2,7676 0,0165 0,0165 0
2 3,9140 0,0181 0,0164 -0,0017
3 4,7937 0,0181 0,017 -0,0011
4 5,5352 0,0165 0,0172 0,0007
5 6,1886 0,0165 0,0172 0,0007

E. Analisis dan Per hitungan

Menghitung kecepatan aliran udara (Vudara) dari data ( ∆h udara) menggunakan


rumus kecepatan alir fluida pada orifice meter. Berikut rumus aliran udara :
Co 2 (P1−P2)
Vudara = Do √
ρ
√1− ( )4
Di

Diketahui :
C0 = 1
g = 9,80665 m/s2
P raksa = 13600 kg/m3
P udara = 1,293 kg/m3
Di = 0,825 m
Do = 0,03287 m
Do/Di = 0,3985
Co = 1
Ditanya : Vudara
Jawab :

1) Humidifikasi dengan kecepatan alir an udar a ( Vudar a )

a) ∆h udara = 40 mmHg = 0,04 mmHg


P1-P2 = ∆h udara (Praksa - Pudara) g
= 0,04 mmHg (13600 - 1,293 kg/m3) 9,80665 m/s2
= 5334,3104
Co 2 (P1−P2)
Vudara = Do √
ρ
√1− ( )4
Di

Vudara = 92,00293 m/s

b) ∆h udara = 60 mmHg = 0,06 mmHg


P1-P2 = ∆h udara (Praksa - Pudara) g
= 0,06 mmHg (13600 - 1,293 kg/m3) 9,80665 m/s2
= 8001,4656
Co 2 (P1−P2)
Vudara = Do √
ρ
√1− ( )4
Di

Vudara = 112,68102 m/s

c) ∆h udara = 80 mmHg = 0,08 mmHg


P1-P2 = ∆h udara (Praksa - Pudara) g
= 0,08 mmHg (13600 - 1,293 kg/m3) 9,80665 m/s2
= 10668,6208
Co 2 (P1−P2)
Vudara = Do √
ρ
√1− ( )4
Di

Vudara = 130,118 m/s

d) ∆h udara = 100 mmHg = 0,1 mmHg


P1-P2 = ∆h udara (Praksa - Pudara) g
= 0,1 mmHg (13600 - 1,293 kg/m3) 9,80665 m/s2
= 13335,776
Co 2 (P1−P2)
Vudara = Do √
ρ
√1− ( )4
Di

Vudara = 145,46941 m/s

e) ∆h udara = 120 mmHg = 0,12 mmHg


P1-P2 = ∆h udara (Praksa - Pudara) g
= 0,12 mmHg (13600 - 1,293 kg/m3) 9,80665 m/s2
= 16002,9312
Co 2 (P1−P2)
Vudara = Do √
ρ
√1− ( )4
Di

Vudara = 159,3537 m/s

2) Dehumidifikasi dengan kecepatan alir udar a ber ubah

a) ∆h udara = 40 mmHg = 0,04 mmHg


P1-P2 = ∆h udara (Praksa - Pudara) g
= 0,04 mmHg (13600 - 1,293 kg/m3) 9,80665 m/s2
= 5334,3104
Co 2 (P1−P2)
Vudara = Do √ ρ
√1− ( )4
Di

Vudara = 92,00293 m/s

b) ∆h udara = 80 mmHg = 0,08 mmHg


P1-P2 = ∆h udara (Praksa - Pudara) g
= 0,08 mmHg (13600 - 1,293 kg/m3) 9,80665 m/s2
= 10668,6208
Co 2 (P1−P2)
Vudara = Do √ ρ
√1− ( )4
Di

Vudara = 130,118 m/s

c) ∆h udara = 120 mmHg = 0,12 mmHg


P1-P2 = ∆h udara (Praksa - Pudara) g
= 0,12 mmHg (13600 - 1,293 kg/m3) 9,80665 m/s2
= 16002,9312
Co 2 (P1−P2)
Vudara = Do √ ρ
√1− ( )4
Di

Vudara = 159,3537 m/s

d) ∆h udara = 160 mmHg = 0,16 mmHg


P1-P2 = ∆h udara (Praksa - Pudara) g
= 0,16 mmHg (13600 - 1,293 kg/m3) 9,80665 m/s2
= 21337,2416
Co 2 (P1−P2)
Vudara = Do √
ρ
√1− ( )4
Di

Vudara = 184,0058 m/s

e) ∆h udara = 200 mmHg = 0,2 mmHg


P1-P2 = ∆h udara (Praksa - Pudara) g
= 0,2 mmHg (13600 - 1,293 kg/m3) 9,80665 m/s2
= 26671,552
Co 2 (P1−P2)
Vudara = Do √
ρ
√1− ( )4
Di

Vudara = 205,7248 m/s


Berikut kurva berdasarkan perhitungan kecepatan alir udara dan air terhadap
perubahan kelembaban pada proses humidifikasi :

1) Kur va pengr uh kecepatan alir udar a ter hadap per ubahan kelembaban pada
pr oses humidifikasi

Pengaruh kecepatan alir udara terhadap perubahan


kelembaman pada proses humidifikasi
0,006

0,005 y = 6E-05x -
0,0039
0,004 R² = 0,8268
V udara vs Delta
0,003 H
0,002 Linear (V udara vs
Delta
0,001
H)
0 0 100 15 20
5 V 0 0
0
udara

2) Kur va pengr uh kecepatan alir air ter hadap per ubahan kelembaban pada

pr oses humidifikasi
Pengaruh kecepatan alir air terhadap perubahan
kelembaman pada proses humidifikasi
0,00
5 y = 2E-05x +
0,0004
0,00
R² =
40,00
3 0,7081
V air vs Delta H
0,00 Linear (V air vs Delta
H)

2 0 50 100 150 200


250
V air

3) Kur va pengr uh kecepatan alir udar a ter hadap per ubahan kelembaban pada

pr oses dehumidifikasi
0

Pengaruh kecepatan alir udara terhadap perubahan


terhadap proses dehumidifikasi
0,001

0,0005

-0,00
05 V udara vs Delta
H
-0,001
-0,0015
0 50 100 150 200 250
-0,002

V
udara
F. Pembahasan

a. Pada proses humidifikasi, berdasarkan grafik yang diperoleh dari data


pengamatan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan alir udara
berpengaruh terhadap perubahan kelembaban, semakin besar kecepatan alir
udara maka perubahan kelembapan akan semakin besar pula (berbanding
lurus). Hal ini dapat terjadi karena pada kecepatan yang lebih tinggi,
interaksi udara dengan air menjadi sangat intensif sehingga air mudah
menguap. Namun pada ∆H = 0,0033, grafik mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan mungkin karena terdapat kesalahan pada saat praktikum atau
pada saat perhitungan di kurva psikometrik.

b. Pada proses humidifikasi, yaitu kurva pengaruh kecepatan alir air terhadap
peruabahan kelembaban didapatkan grafik yang naik dan turun. Hal ini dapat
terjadi karena pada kecepatan yang lebih tinggi, interaksi udara dengan air
menjadi sangat intensif sehingga air mudah menguap. Pada kecepatan alir air
60-100 L/jam dan 140-220 L/jam didapatkan bentuk kurva yang naik
dikarenakan jumlah air yang terbawa oleh udara besar, sehingga pada
rentang kecepatan alir air tersebut humidity semakin meningkat. Sedangkan
pada kecepatan alir air 100-140 L/jam kemampuan udara untuk menyerap air
menurun, sehingga nilai humidity juga menurun. Hal ini dapat disebabkan
karena waktu pengontakan antara udara dengan air mungkin terlalu singkat,
sehingga kemampuan untuk menyerap air belum sempurna.selain itu
dimungkinkan karena pembacaan temperature dan humidity di psikometrik
yamg kurang tepat atau kurang teliti, sehingga diperoleh kurva yang naik-
turun/ tidak stabil.

c. Pada proses dehumidifikasi, didapatkan kurva pengaruh kecepatan alir udara


terhadap perubahan kelembaban yang naik turun, bahkan ada yang bernilai
minus (-). Pada kecepatan alir udara 40-80 mmHg, kemampuan udara untuk
menyerap air menurun dan menyebabkan nilai humidity juga
menurun.sedangkan pada kecepatan alir udara 120-200 mmHg jumlah uap
air yang terbawa oleh udara semakin banyak, sehingga pada rentang ini
humidity meningkat atau kemampuan udara untuk menyerap air bertambah.
Hal ini bisa disebabkan karena waktu kontak antara udara dengan air dalam
kolom terlalu singkat dan dapat dimungkinkan karena saat pembacaan suhu
dan humidity dalam kurva psikometrik kurang teliti, sehingga didapatkan
kurva yang naik turun. Selain itu di dalam kolom fixed bad terdapat silica gel
yang berfungsi untuk mengurangi kelembaban udara. Silica gel dapat
mengalami kejenuhan jika digunakan terus menerus untuk menyerap air di
dalam udara. Sehingga, jika silica gel jenuh, kemampuan untuk menyerap air
mulai menurun dan dapat menyebabkan humidity naik serta juga disebabkan
karena perbedaan dalam bukaan valve.

G. Kesimpulan

1. Pada proses humidifikasi, kecepatan alir udara berbanding lurus terhadap


perubahan humidifikasi. Semakin cepat aliran udara, maka makin banyak
pula udara menyerap air meskipun laju alir air dibuat konstan.

2. Pada proses humidifikasi, kecepatan alir air berbanding lurus terhadap


perubahan humidifikasi. Semakin cepat aliran air, maka semakin banyak pula
air yang terserap oleh udara (air mengandung kelembaban yang tinggi).

3. Pada proses dehumidifikasi, semakin cepat aliran udara, maka semakin


banyak pula air yang terserap oleh udara dan nilai humidity juga semakin
kecil.

Anda mungkin juga menyukai