Oleh :
Dienda Kamilia Salsabila / 2D D3
1931410158
PERCOBAAN HUMUDIFIKASI & DEHUMIDIFIKASI
A. Tujuan
Catatan : pada orifice meter, diameter pipa = 82,5 mm dan diameter orifice =
32,877 mm
1) Humidifikasi dengan kecepatan alir udar a ber ubah (kecepatan
alir air konstan)
Dari data diatas, kecepatan alir udara (vudar a ) dihitung dari data Δh udar a
menggunakan rumus kecepatan alir fluida pada orifice meter. Sedangkan
kelembabannya (H1 dan H2) ditentukan dari data T1, Tw1, T2 dan Tw2
menggunakan kurva psychrometri.
1) Humidifikasi dengan kecepatan alir udar a ber ubah (kecepatan
alir air konstan)
No. Δh Vair H1 H2 ΔH = H2
-H1
(mmHg) (l/jam) (kg H2O/kg (kg H2O/kg (kg
udara udara kering) H2O/kg
kering) udara
kering)
1 100 60 0,0148 0,0164 100
2 100 100 0,0155 0,0179 100
3 100 140 0,0148 0,0164 100
4 100 180 0,013 0,017 100
5 100 220 0,013 0,0171 100
3) Dehumidifikasi dengan kecepatan alir udar a ber ubah
No vudar a H1 H2 ΔH = H2 -H1
Diketahui :
C0 = 1
g = 9,80665 m/s2
P raksa = 13600 kg/m3
P udara = 1,293 kg/m3
Di = 0,825 m
Do = 0,03287 m
Do/Di = 0,3985
Co = 1
Ditanya : Vudara
Jawab :
1) Kur va pengr uh kecepatan alir udar a ter hadap per ubahan kelembaban pada
pr oses humidifikasi
0,005 y = 6E-05x -
0,0039
0,004 R² = 0,8268
V udara vs Delta
0,003 H
0,002 Linear (V udara vs
Delta
0,001
H)
0 0 100 15 20
5 V 0 0
0
udara
2) Kur va pengr uh kecepatan alir air ter hadap per ubahan kelembaban pada
pr oses humidifikasi
Pengaruh kecepatan alir air terhadap perubahan
kelembaman pada proses humidifikasi
0,00
5 y = 2E-05x +
0,0004
0,00
R² =
40,00
3 0,7081
V air vs Delta H
0,00 Linear (V air vs Delta
H)
3) Kur va pengr uh kecepatan alir udar a ter hadap per ubahan kelembaban pada
pr oses dehumidifikasi
0
0,0005
-0,00
05 V udara vs Delta
H
-0,001
-0,0015
0 50 100 150 200 250
-0,002
V
udara
F. Pembahasan
b. Pada proses humidifikasi, yaitu kurva pengaruh kecepatan alir air terhadap
peruabahan kelembaban didapatkan grafik yang naik dan turun. Hal ini dapat
terjadi karena pada kecepatan yang lebih tinggi, interaksi udara dengan air
menjadi sangat intensif sehingga air mudah menguap. Pada kecepatan alir air
60-100 L/jam dan 140-220 L/jam didapatkan bentuk kurva yang naik
dikarenakan jumlah air yang terbawa oleh udara besar, sehingga pada
rentang kecepatan alir air tersebut humidity semakin meningkat. Sedangkan
pada kecepatan alir air 100-140 L/jam kemampuan udara untuk menyerap air
menurun, sehingga nilai humidity juga menurun. Hal ini dapat disebabkan
karena waktu pengontakan antara udara dengan air mungkin terlalu singkat,
sehingga kemampuan untuk menyerap air belum sempurna.selain itu
dimungkinkan karena pembacaan temperature dan humidity di psikometrik
yamg kurang tepat atau kurang teliti, sehingga diperoleh kurva yang naik-
turun/ tidak stabil.
G. Kesimpulan