Anda di halaman 1dari 99

Cooling tower hanya dapat menurunkan suhu lumpur sekitar 18 ⁰C.

Langkah Pengujian Sumur


UJI KOMPLESI
Perbandingan landaian tekanan di dalam
sumur dan di formasi

Gambar 7.3
Tugas:

a. Dapatkan angka-angka diatas.


b.Mengapa pada kedalaman 1200 m
dianggap sebagai pusat rekahan.
Gambar 7.15: Out Put curve
Gambar 7.20b
Gambar 7.21 Tangki kalorimeter yang digunakan untuk
pengujian sumur-sumur
(Gambar oleh Dudi Duardi, 1997)
Didalam metoda kalorimeter pengukuran
dilakukan dengan mengalirkan fluida dari sumur
kesebuah kalorimeter, yang berisi air dingin yang
diketahui volume dan temperaturnya, untuk
suatu waktu tertentu. Setelah beberapa waktu,
sumur ditutup dan kemudian volume fluida
didalam tangki diukur, begitu juga
temperaturnya. Dari pertambahan volume dan
temperatur kemudian dihitung besarnya laju
aliran massa dan enthalpy fluida.
Untuk mendapatkan data yang baik, pengujian
sebaiknya dilakukan paling sedikit tiga kali.
Pengujian biasanya dilakukan pada beberapa
tekanan kepala sumur untuk mendapatkan
gambaran mengenai kemampuan produksi
sumur pada berbagai tekanan kepala sumur.
Untuk lebih jelasnya, metoda pengujian dan cara
perhitungan diperlihatkan pada Gambar 7.23
dan diuraikan dibawah ini.
Untuk pengujian dengan metoda kalorimeter
diperlukan peralatan sebagai berikut :
• Kalorimeter (tangki pengumpul fluida yang
dihubungkan dengan sumur yang akan diuji.
• Pressure gauge untuk mengukur tekanan.
• Termometer untuk mengukur temperatur.
• Stopwatch untuk mengukur waktu.
Gambar 7.22
Perkiraan ukuran kalorimeter dan separator yang dibutuhkan untuk uji produksi
(Grant et al. 1982)
Prosedur pengujian
• Isi kalorimeter dengan air dingin.
• Ukur jarak dari permukaan air hingga bagian atas tangki
kalorimeter (x1) dan hitung volume air (V1).
• Ukur temperatur fluida (T1).
• Alirkan fluida dari sumur kedalam tangki kalorimeter selama
beberapa waktu,tergantung dari besarnya aliran dan
kemudian catat waktu pengaliran dengan stopwatch (Δt).
• Catat tekanan kepala sumur.
• Ukur jarak dari permukaan air hingga bagian atas tangki
kalorimeter (x2)
• Ukur temperatur fluida (T2).
• Hitung keadaan awal total cairan (V2).
• Kosongkan tangki kalorimeter dan ulangi pengujian tersebut.
Metoda Perhitungan

Gambar 7.23
Prinsip metoda kalorimeter dan cara
perhitungan laju aliran masa
dan enthalpy fluida
Dengan menggunakan data yang diperoleh dari
hasil pengukuran kemudian laju aliran masa dan
enthalpy fluida dihitung dengan proses sebagai
berikut:
1. Tentukan volume spesifik air dan enthalpy air
pada temperatur T1 dan T2 (vf1, vf2,
hfl , hfl) dengan menggunakan Steam Table.
2. Hitung masa air pada temperaturT1 dan T2:

V1 V1
M1  M1 
 f1
 f1
3. Hitung laju aliran masa (W) dengan
persamaan berikut :

4. Hitung enthalpy dengan persamaan berikut:

5. Dari beberapa hasil pengujian pada bebelapa


tekanan kepala sumur, plot laju aliran masa dan
enthalpy sebagai fungsi tekanan kepala sumur.
7.4.2.2. Metoda Lip Pressure
Metoda Sembur Tegak (Vertical Discharge)
Uji tegak yang sederhana (selama beberapa jam
tergantung dari peraturan setempat karena
fluida dari sumur akan menyembur dengan
kecepatan sangat tinggi) biasanya dilakukan
setelah uji komplesi dan uji panas. Uji tegak
berguna untuk memperoleh perkiraan awal
mengenai potensi sumur dan menentukan
peralatan yang dibutuhkan dalam menguji
kemampuan sumur pada waktu yang lebih lama.
Gambar 7.24
Contoh Uji tegak
Gambar 7.25
Metoda Vertical Discharge (Gambar oleh Dudi Duardi, 1997)
Dalam metoda ini besaran yang diukur adalah:
1. Tekanan kepala sumur.
2. Tekanan lip
3. Diameter pipa sembur (Lip pipe)
Output sumur dihitung dengan rumus James yang
menghubungkan antara laju alir
masa, flowing enthalpy, luas area pipa dan tekanan lip:

(GH 1.102 ) / p 0.96  184

G W / A

W  (184 A p 0.96
/H 1.102
(kg/s)
Dimana p adalah tekanan lip dari pengukuran (bar absolute); G
adalah laju alir masa per unit area (kg/cm2.s), H adalah enthalpy
(kJ/kg), W adalah laju alir masa (kg/s) and A luas area pipa (cm2).
Untuk vertical discharge kita dapat mengasumsikan besarnya
flowing enthalpy berdasarkan pada interpretasi data downhole
dan dengan demikian besarnya laju alir panas, Q (MW thermal
diatas O0C) dapat dihitung.

Q  WH / 1000( MWthermal )

 (184 A p 0.96
/ 1000H 0.102
Untuk range of discharge enthalpy (900 – 2800 kJ/kg), H0.102 sangat kecil
bedanya, sehingga Q dapat didapat dengan ketepatan yang cukup memadai.
Sebagai perkiraan awal, besarnya energi listrik yang dapat dihasilkan kira-kira
10% dari MW thermalnya.
Metoda Sembur Datar (Horizontal Discharge)
Dalam metoda ini fluida dari sumur
disemburkan mendatar ke silencer (atmospheric
separator) seperti terlihat pada Gambar 7.26.
Tekanan diukur pada bagian paling ujung pipa.
Laju aliran air dari separator diukur dengan
menggunakan weir box. Dengan menggunakan
data yang diperoleh, besarnya flowing enthalpy
dan laju aliran masa dapat dihitung dengan
menggunakan rumus Russel James yang akan
dijelaskan di bawah ini.
Gambar 2.26
Metoda Horizontal Discharge (Gambar oleh Dudi Duardi, 1997)
Seperti telas dijelaskan sebelumnya, Russel
James menghubungkan laju aliran masa,
enthalpy, luas penampang pipa dan tekanan lip
sebagai berikut:
Dimana:
P = “lip pressure” [bar absolute]
H = flowing enthalpy [kJ/kg]
G = total laju alir masa unit area
[tonnes/cm2.sec]
A = luas area dari pipa lip [cm2]
M = total laju alir masa [tonnes/hour]
Laju aliran air dari silencer dihubungkan dengan
laju aliran total dari sumur (M) oleh
flash correction factor [FCF]\
dengan menggunakan persamaan diatas maka harga
Watm/A x p0·96 dapat dihitung untuk berbagai harga h.
Bila h diplot terhadap log[Watm/A x p0.96] maka
diperoleh hubungan yang hampir linear.
Bila kita definisikan
Gambar 7.27
Pengujian Sumur dengan Metoda Separator
dan Laju Alir Diukur dengan Orifice Plate
Gambar 7.28
Konstanta Radius Tapping Orifice
Gambar 7.29
Laju alir Uap dengan Orifice dan Laju alir Air dialirkan ke Silencer
dan diukur dengan Weir (Gambar oleh Dudi Duardi, 1997)
Terima-Kasih

Anda mungkin juga menyukai