Test
Uji
Produksi
Uji
Uji
Panas
Permebilitas
Total
Uji
Komplesi
Pengerti
an
PANAS BUMI
Produksi
Uji Permeabilitas
Pengerti
Panas
Uji
Uji
total
Tekanan dan
Besarnya laju produksi
dan enthalpy fluida
pada berbagai tekanan
4 3 Temperatur di
dalam sumur dan
kepala sumur di reservoir
Setelah pemboran selesai
pengujian sumur secara
umum dilakukan : Pengukuran yang dilakukan pada waktu pemboran pada umumnya
pengukuran tekanan dan temperature. Selain itu juga biasanya
temoeratur lumpur yang masuk dan keluar selalu diukur.
Peningkatan temperature lumpur merupakan suatu indikasi bahwa
Water Loss Test lumpur kontak dengan zona bertemperatur lebih tinggi. Peningkatan
kandungan Chlorida merupakan suatu indikasi adanya rekahan
Gross
Permeability Test
Discharge (output)
Test
Transient Test
Uji Komplesi atau Completion Test adalah pengujian sumur yang dilakukan untuk
mengetahui kedalaman zona produksi dan kedalaman pusat-pusat rekahan.
Uji komplesi dilakukan setelah pemboran mencapai target dan liner dipasang didalam
sumur, namun test ini juga dapat dilakukan sebelum liner diturunkan atau saat pemboran
dihentikan sementara.
1
Interference
Komplesi
Produksi
Pengerti
Permeabilit
1 2
Uji hilang air dilakukan untuk
Panas
mengetahui tempat-tempat
Uji
Test
Uji
Uji
Uji
as
c
masuk kedalam sumur.
Uji Hilang Uji
Air Permeabili
2
(Water tas Total
Loss Test) Uji permeabilitas total dilakukan
untuk mengetahui transien tekanan
setelah laju aliran diubah-ubah.
Dengan menganalisa data besarnya
permeabilitas total.
Analisa Data dari hasil uji hilang
air dan uji permeabiltas
Lokasi dari pusat rekahan (feed point) di tentukan dengan menganalisa data tekanan dan temperature di dalam sumur,
yaitu dengan membandingkan dengan besarnya tekanan formasi, serta melihat perubahan temperature yang terjadi
didalam sumur. Untuk mengetahui kedalaman pusat-pusat rekahan kita perlu menganalisa tidak hanya landaian
tekanan tetapi juga landaian temperature. Landaian temperature didalam sumur sangat dipengaruhi banyak factor,
anatara lainnya adalah sangat dipengaruhi oleh besarnya permeabilitas batuan.
Landaian temperature yang paling
sederhana adalah landaian A, dimana
temperature naik secara perlahan-lahan dengan
mengalirnya air ke dasar sumur. Pada gambar 7.4
dapat dilihat bahwa kenaikan temperature sangat
kecil sekali hingga sampai suatu kedalaman tiba-
tiba terjadi kenaikan temperature yang sangat
besar.
Landaian B merupakan landaian yang terjadi
bila sebagian dari air yang diinjeksikan hilang di
zone bagian atas (terjadi outflow)
Landaian temperature C merupakan landaian
temperature bila terjadi inflow pada bagian atas
dan outflow pada bagian yang lebih dalam.
Perubahan temperature secara bertingkat
menunjukkan adanya inflow, yaitu fluida formasi
masuk kedalam sumur, di zone atas.
CONTOH SOAL
Sumur NG4 pada waktu ditutup memperlihatkan adanya aliran fluida kearah dasar
sumur (downflow) dari upper feed zone yang terdapat pada kedalaman 750 meter
dengan temperature 226C. Kedalaman sumur adalah 1200 meter. Dari empat kali
pengujian, yaitu dengan menginjeksikan air kedalam sumur dengan rate yang
berbeda-beda, diperoleh data seperti diperlihatkan pada tabel 7.1. Dari hasil
pengukuran lainnya diketahui bahwa tekanan formasi di upper zone (Pfu) adalah 74
Interference
Produksi
Pengerti
Permeabilit
Komplesi
barg dan di lower zone adalah 108.3 barg. Hitung produktivitas dan injektivitas
Panas
Uji
Uji
Uji
Uji
as
Uji Permeabilitas
Total
Efek dari perubahan rate injeksi dapat dimonitor dengan dua cara. cAra pertama adalah dengan mencari
hubungan tekanan-aliran yang stabil sehingga dapat diperoleh besarnya injectivity atau dengan memonitor
transien tekanan dengan cara seperti yang digunakan di perminyakan, sehingga dapat diperoleh besarnya
transitivitas atau permeability thickness ( hasil kali permeabilitas dengan ketebalan).
Permeabilit
Interference
Produksi
Pengerti
Panas
kadang-kadang diperlukan waktu beberapa bulan untuk menjadi panas.
Uji
Test
Uji
Uji
as
Setelah uji panas selesai,
fluida sumur biasanya
disemburkan ke
permukaan (“bleeding”)
melalui pipa kecil dengan
laju aliran sangat kecil,
yaitu sekitar 1 kg/detik.
Tujuannya adalah untuk
memanasi casing
sebelum dilakukan uji
produksi.
Ada beberapa cara bagaimana panas
dapat mendapai sumur, antara lain
adalah :
01 02 03
Permeabilit
Interference
Produksi
Pengerti
Panas
Uji
Test
Uji
Uji
as
Fluida mengalir
Panas langsung Panas
merambat kedalam sumur merambat
dengan cara pada suatu dengan cara
konduksi kedalaman dan konveksi
melalui formasi keluar pada didalam lubang
sekitarnya kedalaman lain sumur
(“interzonal
Uji produksi (biasa disebut discharge atau
output test) dilakukan untuk mengetahui
01 02 03
Permeabilit
Interference
Produksi
Pengerti
Panas
Test
Uji
Uji
Uji
as
Kemampuan produksi
Jenis fluida sumur, yaitu Karakteristik
reservoir dan besarnya laju fluida dan
fluida produksi produksi dan kandungan gas
enthalpy fluida pada
berbagai tekanan
kepala sumur
Metode
Uji
0 0 Produk
Metoda
2
kalorimete
1
Metoda
pengukuran
si
r satu fasa
0 0
Metoda3 Metoda4
lip
separator pressure
UJI PRODUKSI
Salah satu hasil uji produksi adalah kurva produksi (output curve), yaitu
kurva yang menggambarkan kemampuan produksi sumur dalam bentuk
gambar, yaitu berupa hubungan antara laju alir masa total, laju alir masa
uap, enthalpy dan fraksi uap atau dryness. Sebagai contoh pada Gambar
7.15 dan 7.16 diperlihatkan kurva produksi sumur dari berbagai lapangan
panas bumi.
Permeabilit
Interference
Produksi
Pengerti
Panas
Test
Uji
Uji
Uji
as
Interference test merupakan salah satu jenis uji transien tekanan yang biasanya dilakukan
untuk mengetahui saling hubungan atau komunikasi antar sumur sehingga dapat
diperkirakan/dipastikan
Produksi
Komplesi
Pengerti
permeabilit
sebelumnya.
Panas
Uji
Test
Uji
Uji
Uji
as
Keunggulan dari interference test dibandingkan
Mengetahui sistim dengan beberapa metoda yang sering digunakan
reservoir, apakah terbuka untuk menentukan besarnya permeabilitas batuan
atau tertutup reservoir (Pressure Build-up Testing, Pressure
Draw Down Testing), adalah interference test
dapat memberikan gambaran mengenai besamya
permeabilitas diantara sumur-sumur yang diuji
Harga transmisivity dan sedangkan Build-up dan Draw Down hanya
storativity, Initial memberikan gambaran mengenai permeabilitas
Reservoir Pressure. reservoir dalam radius beberapa meter sekitar
sumur.
Prinsip Pelaksanaan
Interference
Sebenarnya prinsip dasar pengujian Test sederhana, yaitu kita
sumur sangat
memberikan suatu "gangguan keseimbangan tekanan" terhadap sumur
yang diuji, yang dilakukan dengan memproduksikan dengan laju aliran
konstan. Dengan adanya gangguan ini, impuls perubahan tekanan
(pressure transient) akan disebarkan keseluruh reservoir dan diamati
setiap saat dengan mencatat tekanan lubang bor selama pengujian
Produksi
Komplesi
Pengerti
Interference
Permeabilit
sumur berlangsung. Apabila perubahan tekanan tadi diplot dengan
Panas
suatu fungsi waktu, maka akan dapat dianalisa besaran-besaran dan
Uji
Uji
Uji
Test
Uji
as
karakteristik reservoir yang disebutkan diatas.