Anda di halaman 1dari 17

BAB III

DESAIN JIG DAN FIXTURE

Jig dan Fixture adalah alat bantu produksi yang mempunyai fungsi utama
mengarahkan/menempatkan, mencekam/mengklem dan mendukung/menahan
benda kerja pada saat benda tersebut dikerjakan dengan tujuan mendapatkan
kualitas produk yang seragam dan efisien. Keseragaman kualitas baik bentuk,
ukuran dan tingkat kehalusaan permukaan memiliki tingkat mampu tukar yang
tinggi. Efisien dalam penggunaan waktu dan dapat menurunkan jumlah kegagalan
produk (reject) walaupun operator tidak memiliki skill khusus akan meningkatkan
nilai jual produk tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut maka elemen-elemen
Jig dan Fixture dikelompokkan menjadi tiga bagian utama yang mempunyai fungsi
berbeda walaupun kadang-kadang ketiganya merupakan satu bagian yang tak
dapat dipisahkan. Elemen sebagai penepat disebut Locator, yang berfungsi untuk
mencekam disebut Klem dan sebagai pendukung disebut Support atau body.

3.1 Penepat (Locator)


Locator adalah salah satu elemen yang berperan penting dalam
pemosisian benda kerja yang akan dikerjakan. Penempatan Locator sendiri
memerlukan pemahaman tentang proses produksi baik secara manual maupun
menggunakan mesin produksi. Permukaan Locator yang bersentuhan dengan
benda kerja merupakan datum atau patokan dasar yang dijadikan sebagai
referensi posisi pengerjaan benda kerja. Datum permukaan dalam proses produksi
tergantung pada bentuk produk berdasarkan gambar kerja, ada yang mempunyai
datum tunggal, ganda atau lebih. Sebagai ilustrasi sederhana, prinsip penempatan
datum dari Gambar 3.1a dan 3.1b dapat dipilih dengan alternatif dan resiko
sebagai berikut :
Gambar 3.1a, misal toleransi ukuran ± 0,1, L =100 mm dan D = 12 mm
Permukaan B sebagai datum, berarti
jarak permukaan B ke sumbu lubang C adalah 88± 0,1 dibenarkan
Dari pengerjaan menghasilkan ukuran L = 99,9 mm dibenarkan
ukuran D = 12,1 mm dibenarkan
Hasil akhir jarak B ke sumbu lubang C = …. ? Susah di asembling
Gambar 3.1a, misal toleransi ukuran ± 0,1, L =100 mm dan D = 12 mm
Permukaan A sebagai datum, berarti
jarak permukaan A ke sumbu lubang C = 12 ± 0,1 dibenarkan
Dari pengerjaan menghasilkan ukuran L = 99,9 mm dibenarkan
ukuran D = 12,1 mm dibenarkan
Hasil akhir jarak A ke sumbu lubang C = 12,1 mm mudah diasembling

(a) (b)

Gambar 3.1 Penentuan Datum berdasarkan Ukuran

Dengan jalan yang sama pada Gambar 3.1b, maka untuk mencapai keakuratan
ukuran diameter sebaiknya lingkaran pada diameter θ 80 dijadikan sebagai datum
tempat pencekaman benda kerja.

Desain bentuk Locator tergantung pada geometris benda kerja dapat


berupa pin, dowel plat/datar dan sebagainya. Jika lebih dari satu maka
penempatannya harus seimbang guna pemerataan gaya yang akan diterima oleh
benda kerja pada saat dikerjakan. Alat ini dirancang sesuai dengan fungsinya ada
yang bersifat tetap tetapi ada juga yang dapat diatur (Adjustable Locator). Dalam
banyak hal, disamping sebagai pengarah locator juga biasanya berfungsi sebagai
penahan/pendukung gaya yang diterima benda kerja pada saat pencekaman
maupun pada saat pengerjaan benda tersebut. Jenis-jenis Locator yang sering
digunakan untuk mengerjakan berbagai bentuk benda kerja dapat ditunjukkan
pada gambar-gambar berikut ini.

Page 2 of 5
1. Locator pada Permukaan Benda Rata
a. Menggunakan Quickly Adjustable Support

Gambar 3.2 Quickly Adjustable Support

b. Menggunakan Smooth Adjustable Support

Gambar 3.3 Smooth Adjustable Support

c. Menggunakan Pads

Gambar 3.4 Location pads for large Piece

Page 3 of 5
2. Locator pada Profil Benda
a. Menggunakan Pin

Gambar 3.5 Profile Location by Pins

b. Menggunakan Eksentris/Cam

Gambar 3.6 Profile Location by Eccentric

3. Locator pada Benda Selinderis


a. Menggunakan Pin Tunggal

Gambar 3.7 Single Pin Location

Page 4 of 5
b. Menggunakan Pin Ganda

Gambar 3.8 Double Pins Location

c. Menggunakan Bushing/Female

Gambar 3.9 Female Location

d. Menggunakan Fixed V Lacator

Gambar 3.10 Fixed V Locator

Page 5 of 5
e. Menggunakan Adjustable V Lacator

a. Adjustable Locator by Screw b.Adjustable Locator by Cam


Gambar 3.11 Adjustable V Locator

3.2 Pencekam (Clamping)


Klem adalah salah satu elemen dari Jig dan Fixture yang berfungsi untuk
menjepit/mencekam dengan tujuan supaya pada saat pengerjaan berlangsung,
benda kerja tetap pada posisinya. Alat ini ada yang terdiri dari support dan klem
seperti ragum (vice) dan ada juga yang hanya berupa klem saja dimana bodi atau
locator dijadikan sebagai supportnya. Bahan yang digunakan merupakan
kombinasi dari berbagai macam material dimana pemilihannya tergantung pada
jenis material benda kerja. Kadang-kadang perlu menggunakan logam nonferrous
seperti perunggu fosfor untuk mengurangi keausan pada bagian tertentu, nilon
atau serat fiber untuk mencegah kerusakan benda kerja. Beberapa bahan yang
sering digunakan antara lain Baja yang dikeraskan (hardened steel), Carbide,
Perunggu (bronze) dan Stainless steel .
Pengaturan lokasi pencekaman dirancang untuk mengurangi waktu idle
dengan menggunakan klem sederhana yang mudah dan cepat untuk beroperasi
dan juga tanpa merusak benda kerja. Kelengkapan pegas dapat digunakan untuk
mengangkat penjepit pada saat benda kerja dipasang dan dilepas. Penjepit harus
ditempatkan di titik atas pendukung benda kerja , untuk menghindari distorsi dan
harus cukup kuat untuk menahan benda kerja tanpa terjadi bengkok. Umumnya
klem tidak boleh diandalkan untuk memegang pekerjaan terhadap tekanan yang
diberikan oleh alat potong. Sebagai ilustrasi penempatan Jig dan Fixture yang
benar dan yang salah dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini.

Page 6 of 5
Gambar 3.12 Variasi Posisi Gaya Potong vs Gaya Klem

Gambar 3.13 Variasi Posisi Dril and Boring Jig

Gambar 3.14 Variasi Posisi Chip Good Location

Gambar 3.15 Pengaruh Gaya Klem berlebihan thd Benda Kerja

Page 7 of 5
Pada prinsipnya penggunaan klem seharusnya :
1. Klem harus kuat mencekam benda kerja supaya tidak berubah posisinya pada
saat proses pengerjaan sedang berlangsung.
2. Pencekaman harus kuat tetapi tidah merusak permukaan benda kerja karena
itu maka perlu perhitungan gaya jepit dan penyesuaian material.
3. Lokasi dan ruang klem harus memberi kemudahan pada pemasangan dan
pelepasan benda kerja.
4. Posisi gaya cekam tidak menimbulkan momen pada benda kerja, karena itu
diusahakan garis kerja gaya melalui titik senter benda.
5. Kebutuhan penggunaan tenaga penggerak sekecil mungkin, dibutuhkan
panjang handle yang sesuai atau menggunakan sumber tenaga seperti
pneumatik, hidraulik ataupun magnetik
6. Kebutuhan waktu pencekaman diusahakan sesingkat mungkin, memutar baut-
mur memakan waktu relatif lebih lama dari pada cam atau eksentrik .
7. Mudah bongkar pasang dan penyimpanannya.
8. Jika mungkin Konstruksi Klem harus spesifik supaya dapat digunakan untuk
berbagai bentuk benda kerja

Mengingat jenis proses produksi beraneka ragam dan cukup kompleks maka
perencanaan klem pun menjadi bervariasi dan cukup rumit. Klem benda kerja pada
mesin bubut terletak pada kepala tetap dan klem pahat terletak pada meja mesin
akan lain halnya pada mesin frais. Secara umum, bentuk klem dapat
diklasifikasikan menjadi 5 tipe yaitu :

Page 8 of 5
1. Klem Baut Mur

Gambar 3.16 Tipe Klem Baut-Mur

2. Klem Plat
a. Slotted Plate Clamp

Gambar 3.16 Slootted Plate Clamp

b. Swing Plate Clamp

Gambar 3.17 Swing Plate Clamp

Page 9 of 5
a. Edge Plate Clamp

Gambar 3.18 Type of Edge Plate Clamp

b. Pivoted Plate Clamp

Gambar 3.19 Pivoted Plate Clamp

c. Hinged Plate Clamp

Gambar 3.20 Hinged Plate Clamp

d. Plate Bar Clamp

Gambar 3.21 Plate Bar Clamp

Page 10 of 5
3. Quick Action Clamps
a. Cam Clamp

Gambar 3.22 Cam Clamp

b. Bayonet Clamp

Gambar 3.23 Bayonet Clamp

c. Quarter Turn Screw Clamp

Gambar 3.24 Quarter Turn Screw Clamp

Page 11 of 5
d. Toggle Clamps

Gambar 3.25 Jenis-jenis Toggle Clamp

Page 12 of 5
3. Multiple Clamping
a. Double Clamping b. Stack Clamping

Gambar 3.26 Double Clamp Gambar 3.27 Stack Clamp

c. Power Clamping
Power Clamping yang dimaksud adalah klem yang menggunakan sumber
tenaga bukan dari manusia melainkan dari fluida, magnetic dan lainnya.
Sumber tenaga yang banyak digunakan dapat dikelompokkan :
1. Fluida yaitu : Hydraulic dan Pneumatic dan Vacum Clamping
2. Elektrik yaitu : Magnetic dan elektrostatic Clamping

a. Clamping by Fluid b. Clamping by Fluid-Rack Combination

c. Vacum Clamping c. Magnetic Clamping

Gambar 3.28 Jenis-jenis Power Clamping

Page 13 of 5
Istilah lain yang lebih luas dari klem disebut Workholder (Pemegang benda
kerja). Ditinjau dari sifat penggunaannya Workholder dapat dibagi tiga yaitu :

Pemegang Benda Kerja Permanen (Permanen Workholder)


Pemegang benda kerja untuk produksi dengan volume yang tinggi
biasanya alat cekamnya adalah yang permanen. yang dimaksudkan adalah untuk
operasi tunggal pada satu bagian tertentu. Pemegang benda kerja yang
mempunyai kompleksitas akan menghasilkan manfaat dalam peningkatan
produktivitas dan mengurangi kesalahan yang dibuat oleh operator, sehingga
proses produksi menjadi lebih effisien.
Dalam hal ini fixture yang dibuat dengan system hidrolik atau pneumatik,
mempunyai keuntungan yang dapat meningkatkan produktivitas karena dapat
mengurangi biaya produksi benda kerja meskipun biaya awal untuk merancang
dan membuat peralatan ini adalah yang paling mahal dari semua alternatif fixture
lainnya.

a. WP untuk Pengeboran b. WP Pengepresan Pin Rantai

c. WP Pneumatik d. WP Pengelasan Knalpot

Gambar 3.29. Tipe-tipe Workholder Permanen

Page 14 of 5
Pemegang benda kerja umum (General-Purpose Workholders)
Karena begitu beragamnya tipe mesin produksi untuk mengerjakan
produk yang mempunyai geometris yang bervariasi maka diperlukan pemegang
benda kerja yang fleksibel yang disebut General-Purpose Workholder .Alat Ini
banyak kita temui di bengkel-bengkel mekanik seperti vise, collet, atau chuck.
Pemegang benda kerja ini disesuaikan dengan tipe mesin yang digunakan ,
misalnya chuck pada mesin bubut akan berbeda dengan chuck pada Mesin bor
dan lainnya.
Karena alat bantu bukan bagian-spesifik, karakter mereka memungkinkan
untuk digunakan berulang-ulang pada berbagai proses produksi dengan beraneka
ragam bentuk produk. Sifat dari pemegang benda kerja umum ini, memerlukan
tingkat perawatan yang lebih tinggi dari operator dan perhatiannya untuk menjaga
konsistensi dan akurasi.

a. Ragum dan Klem b. Swing Clamp

c. Chuck Bubut d. WP Collet

Gambar 3.30 Tipe-tipe General Workholder

Page 15 of 5
Modular Fixture
Untuk meningkatkan fleksibilitas kegunaan workholder maka dapat digunakan
Modular fixture. Alat ini mudah dipasang, dibongkar dan dapat menyesuaikan
dengan bentuk benda kerja karenanya maka konstruksinya lebih rumit dari pada
workholder lainnya

a. General Modular b. Modular Pengeboran

a. Modular Pengelasan Rangka b. Modular Pengelasan Selinder

Gambar 3.31 Tipe-tipe Modular

PERTIMBANGAN DESAIN
Pertimbangan utama saat memilih antara tiga pemegang benda kerja
adalah: biaya perkakas, perkakas yang digunakan, dan operasi perkakas.
Meskipun masing-masing jenis mempunyai kelebihan dan kekurangan, dalam
praktiknya dapat saling bergantung. Berikut ini adalah beberapa perbedaan desain
dan pertimbangan untuk permanen, umum, dan modular.

Page 16 of 5
Total biaya jig atau fixture adalah pertimbangan utama dalam desain
pemegang benda kerja. Walaupun biaya awal merupakan elemen utama, tidak
seharusnya menjadi dasar untuk menerima atau menolak apapun pilihan perkakas.
Sebuah evaluasi ekonomi yang baik dari desain pemegang benda kerja
memperhitungkan berbagai faktor lainnya.
Pemegang benda kerja Permanen memiliki keunggulan yang berbeda dalam
produksi massal dan mempunyai presisi yang tinggi. Alat Bantu ini juga dapat
mengurangi waktu setup mesin, siklus waktu permesinan, dan tingkat keterampilan
operator diperlukan untuk menghasilkan produk cukup bagus tetapi membutuhkan
penyimpanan dan pemeliharaan untuk menjaganya agar dapat digunakan untuk
masa yang akan datang.
Pemegang benda kerja umum, lebih mahal daripada alat sementara dalam
banyak hal, namun utilitas dan fleksibilitas sering digunakan dengan mengabaikan
biaya modal. Pemegang benda kerja Umum dapat digunakan kembali secara
ekstensif, tapi masih dikenakan beberapa biaya perawatan dan penyimpanan.
Pemegang benda kerja modular biasanya investasi modal yang harus
diperhatikan selama masa pakai yang ditetapkan, dengan biaya rata-rata untuk
penggunaan dalam setiap pekerjaan. Perlengkapan modular mudah dibongkar,
dipasang dan disimpan, dapat digunakan kembali tetapi memerlukan biaya
perawatan lainnya.
Detail perkakas adalah keseluruhan karakteristik konstruksi dan fitur
khusus dimasukkan ke dalam jig atau fixture. Pemegang benda kerja dirancang
dan dibuat untuk bertahan lebih lama dari Pemegang benda kerja sementara. Jadi,
Permanen fixture dan jig biasanya mengandung bagian-bagian yang lebih rumit
dan fitur dari pemegang benda kerja sementara.
Ada beberapa perbedaan pemegang benda kerja permanen dan sementara yaitu
kompleksitas dari unsur perkakas itu sendiri, tingkat sekunder dan operasi mesin
pengerjaan akhir pada alat tersebut, proses desain alat, dan jumlah detail dalam
gambar pemegang benda kerja.

Page 17 of 5

Anda mungkin juga menyukai