Anda di halaman 1dari 13

ANAESTHESI UNIT

Sebelum membahas lebih jauh ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu fungsi dan
kegunaan alat Anaestesi.

Apakah yang dimaksud dengan anesthesia ?

Anesthesia adalah suatu proses untuk membuat seseorang dalam kondisi tidak sadar.
Didalam anesthesia terdapat tiga bagian yaitu : analgesia (penghilang rasa sakit), amnesia
(hilang ingatan) dan immobilization (kehilangan fungsi gerak). Obat yang digunakan untuk
anesthesia biasanya mempunyai efek yang berbeda pada setiap area dimana obat tersebut
diberikan. Beberapa obat terkadang digunakan terpisah untuk mendapatkan efek tersebut.
Selain itu obat penghilang rasa sakit bisa juga dikombinasikan dengan obat lain untuk
mendapatkan pembiusan total.

Klasifikasi anesthesia secara umum:

A. Inhalation anesthesia (anesthesi melalui sistem pernafasan, pada klasifikasi ini pada
umumnya memakai mesin anesthesi)
B. Vein anesthesia (anesthesi melalui urat darah halus)
C. Composite anesthesia (anesthesi campuran antara sistem pernafasan dan melalui
urat darah halus /vein).
Mesin Anesthesi

Setelah kita mengenal fungsi kita akan langsung membahas tentang unit atau mesin
Anaestesi, dimana mesin yang ada sekarang ini pada umumnya sudah
terintegrasi/tergabung dengan unit ventilator dalam satu bentuk unit. (tidak terpisah) Tapi
dalam hal pembahasan Mesin Anaestesi ini kita akan berfokus pada mesin Anaestesi saja.

1. Pengertian
- Mesin anestesi adalah alat-alat anestesi dan perlengkapannya yang digunakan untuk
memberikan anestesi umum secara inhalasi ( Muhadi M, 1989 )
- Suatu alat yang digunakan untuk menyalurkan gas atau campuran gas anastetik yang
aman ke rangkaian anestesi yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisa
gas dari pasien. ( Said.A Latief, dkk, 2001). Rangkaian mesin anestesi banyak sekali
ragamnya mulai dari yang sederhana sampai yang diatur dengan komputer.
2. Fungsi Mesin Anestesi

Fungsi mesin anestesi ( mesin gas) ialah menyalurkan gas atau campuran gas
anestetik yang aman kerangkaian sirkuit anestetik yang kemudian dihisap oleh pasien dan
membuang sisa campuran gas dari pasien.

Mesin yang aman dan ideal adalah mesin yang memenuhi persyaratan berikut:
- Dapat menyalurkan gas anestetik dengan dosis tepat
- Ruang rugi ( dead space ) minimal
- Mengeluarkan CO2 dengan efesien
- Bertekanan rendah
- Kelembaban terjaga dengan baik
- Penggunaannya sangat mudah dan aman

Mesin anestetik adalah teman akrab anestesis atau anestesiologis yang harus selalu
siap pakai, kalo akan dipergunakan. Mesin anestetik modern dilengkapi langsung
dengan ventilator mekanik dan alat pantau.

Tidak ada alat yang sangat dihubungkan dengan praktek anestesi dibandingkan
dengan mesin anestesi . Yang paling dasar, anestesiologis mengunakan mesin anestesi untuk
mengontrol pertukaran gas pasien dan memberikan anastetik inhalasi. Mesin anestesi
modern telah lebih canggih dan memiliki banyak komponen keamanan, breathing circuit,
monitor dan ventilator mekanis, dan satu atau lebih mikroprosessor yang dapat
mengintegrasi dan memonitor seluruh komponen. Monitor dapat ditambahkan secara
eksternal dan sering masih dapat diintegrasikan secara penuh. Lebih lanjut, modular
desainnya memberikan banyak pilihan configurasi dan pilihan dari satu jenis produk.
Penggunaan mikroprosessor memberikan pilihan seperti mode ventilator yang canggih,
perekaman otomatis, dan networking dengan monitor lokal atau jauh dan juga dengan
sistem informasi rumah sakit. Fungsi yang benar dari alat sangat penting bagi keselamatan
pasien.
3. Komponen Dasar Mesin Anestesi

Rangkaian paling sederhana dari mesin Anaesteshi adalah :

SUPLAI GAS UDARA TEKAN/O2 DAN VAPORIZER PASIEN SIRKUIT


N2O, REGULATOR DAN FLOWMETER

Secara umum mesin anestesi terdiri dari 3 komponen yang saling berhubungan, yaitu :
3.a. Komponen 1
- Sumber gas
- Penunjuk aliran gas ( PAG ) atau flowmeter
- Dan alat penguap ( vaporizer )
- Oksigen flush control yang dapat mengalirkan O2 murni 35-37 Liter/menit tanpa
melalui meter aliran gas pada keadaan darurat

3.b. Komponen 2
Sirkuit nafas : system lingkar, system magill

3.c. Komponen 3
Alat yang menghubungkan sirkuit nafas dengan pasien : sungkup muka (face mask), pipa
endotrakeal ( ETT )

3.d. Keterangan Komponen Satu

3.d.1. Sumber gas

Tersimpan dalam tabung-tabung khusus dibawah tekanan tinggi.dapat disimpan dalam


bentuk gas (O2, udara ) maupun dalam bentuk cair ( N2O, CO2, C6H6 ). Masing-masing
tabung gas mempunyai alat pengukur tekanan ( regulator ) khusus. Regulator ini
menunjukkan tekanan gas didalam tabung dan dapat menurunkan tekanan, dengan
pertolonganpressure reducting valve( katup penurun tekanan ). Mesin anestesi bekerja
efektif pada tekanan 50-60 PSI atau 3-4 atm.
Sebelum membuka tabung gas, yakinlah bahwa regulator sudah benar-benar
terpasang dan sudah ada hubungan antara regulator dan PAG atau flowmeter. Tabung gas
dapat dibuka dengan cara memutar logam ( berbentuk kotak kecil yang ada dipuncak
tabung ) kearah berlawanan dengan arah jarum jam dengan alat pembuka khusus atau alat
lain.
Pada rumah sakit besar dengan banyak kamar operasi, mungkin tidak dijumpai
tabung-tabung gas tersebut karena telah dibuat dengan system sentral.

Table. Berbagai macam gas anestesi, warna tabung, bentuk gas dan tekanan jenuh.

Jenis Warna Tabung Bentuk Satuan Tekanan (Atm)


Tekanan (Psi)
O2 Putih / Hijau Gas 1800-2400 120-160
N2O Biru Cair 745 50
Air Hitam/ Kuning Gas 1800 120
Cyclopropan Jingga Cair 75 5
CO2 Abu-Abu Cair 838 56

3.d.2. Alat penunjuk aliran gas ( PAG/Flowmeter )

Gambar. 1.1 Flowmeter Anaestesi

Berbentuk tabung gelas yang didalamnya terdapat indikator pengukur yang umumnya
berbentuk bola atau berbentuk rotameter.Skala yang tertera umumnya dalam L/menit dan
ml/menit.
Sebelum membuka flowmeter perhatikan dulu gas apa yang akan diputar ( tidak
jarang terjadi bahwa kita bermaksud membuka O2, tanpa sengaja kita membuka N2O )
Flowmeter dapat dibuka dengan cara memutar tombol pemutar kearah berlawanan
dengan arah jarum jam. Bila indikator berbentuk bola, maka angka laju aliran ( flowmeter)
dibaca setinggi bagian tengah bola dan bila memakai rotameter dibaca setinggi bagian atas
rotameter.

3.d.3. Alat penguap ( Vaporizer )


Gambar 1.2 Vaporizer

Berfungsi untuk menguapkan zat anestesi cair yang mudah menguap ( volatile anesthetic
agent ) yang biasanya dilengkapi dial untuk mengatur besar kecilnya konsentrasi zat anestesi
yang keluar.
Alat penguap ini ada yang terbuat dari :
- Gelas dengan komponen pengatur dari logam : vaporizer Goldman, Boyle
- Logam keseluruhannya misalnya : Fluotec mark II, mark III.EMO, OMV, Copper Kettle.
Penempatan vaporizer.
- Dapat diletakkan diluar sirkuit nafas, terletak diantara flowmeter dan lubang keluar gas
- Dapat diletakkan didalam sirkuit nafas
- Dapat lebih 2 vaporizer yang akan dipakai, maka vaporizer untuk zat anestesi cair yang
lebih mudah menguap diletakkan lebih dekat dengan flowmeter.

Pada umumnya zat anestesi cair mempunyai alat penguapannya sendiri, Tetapi
ada alat penguap yang dapat dipakai untuk menguapkan beberapa zat anestesi.
Contoh : Fluotec Mark II, Mark III hanya untuk halothane dan EMO khusus untuk eter.
Copper kettle dapat untuk eter, halothane, trilene Metoksifluran. Pengaturan konsentrasi
berupa persentasi yang dapat kita atur melalui knob pada Vaporizer.

3.d.4. Keterangan Komponen Dua

Canester dan Isinya


3.d.4.1 Pengertian
Canester adalah bagian dari mesin anetesi yang berisi sodalyme dan berfungsi sebagai
penampung kapur penyerap gas CO2 atau CO2 absorber.

3.d.4.2. Jenis Canester


Jenis canester yang ada :

i. Single canester

Kelebihan dari single canester adalah lebih murah dan ringan. Sedangkan kekurangan yang
didapat pada single canester efisiensi penyerapan rendah, hal tersebut dapat
memperlambat induksi dan pemulihan serta meningkatkan komsumsi anestesi.
Dimana soda kapur cenderung menetap yang memungkinkan penyaluran gas tidak
maksimal sehingga menyebabkan rebreathing.

ii. Double canester

Kelebihan dari double canester adalah penyerapan CO2 lebih lengkap.Dimana aliran gas
ekspirasi masuk ke tabung canester bagian atas dan sebagian besar CO2
diabsorbsi.Carbondioksida yang tersisa kemudian diabsorbsi oleh tabung bagian bawah.
Ketika tabung bagian atas itu habis atau berubah warna, tabung bagian bawah
dipindahkan ke atas kemudian canester yang telah habis tadi diganti dengan yang baru dan
dipasang di bagian bawah. Susunan ini memberikan efesiensi yang optimal dan ekonomis
dalam penyerapan karbondioksida.
Kekurangan dari double canester adalah :
- Lebih berat dan lebih mahal daripada model single canester.
- Tidak stabil jika digunakan secara close system
- Perubahan lambat dalam konsentrasi anastesi yang terinspirasi dengan aliran
rendah.
- Soda kapur dan katup dalam system meningkatkan penolakan untuk bernafas.
- Memungkinkan penghirupan debu soda kapur.

iii. Isi dari canester

Gambar 1.4 Sodalime

Canester berisi dengan sodalyme yang berupa butir kapur atau kapur barium
hidroksida yang akan bisa menetralisir asam karbonat. Reaksi dan produk yang ada meliputi
panas, air dan kalsium carbonat.Kapur soda merupakan absorben yang lebih sering
diketemukan dan mampu menyerap sampai 23 liter CO2/ 100 gr absorben.Perubahan
warna dari pH seperti yang ditunjukkan dengan indicator warna karena terjadinya
peningkatan konsentrasi ion hydrogen menunjukkan dikeluarkannya absorben. Absorben
bias digantikan bila 50-70% mengalami perubahan warna. Contohnya perubahan warna
pada CO2 absorben dapat berupa merah muda berubah menjadi putih, yang putih berubah
menjadi ungu.

iv. Kandungan sodalyme

(1). Kalsium Hidroksidaà Ca(OH)2 : 70-80%


(2). Sodium Hidroksidaà NaOH : < 3,5 %
(3). Air à H2O
: 12-19%
v. Ukuran :

(1). 2,5 – 5,0 mm


(2). 4,0 – 8,0 mm

vi. Bentuk – bentuk soda kapur :

(1). Bentuik pellet.


(2). Bentuk cylinder.
(3). Bentuk regular.
3.d.5. Sirkuit Nafas

Aliran gas dari sumber gas berupa campuran O2 dan gas anestesi akan mengalir
melalui vaporizer dan bersama campuran zat anestesi cair tersebut keluar.Campuran O2, zat
anestesi (gas dan uap) ini lazim kita sebut aliran gas segar (AGS)atau Fresh Gas Flow (FGF).
FGF ini selanjutnya masuk ke sirkuit nafas pasien.
Sirkuit nafas pasien tersebut adalah:

3.d.5.a. Sistem lingkar : terjadi rebrething

a. Paling banyak ada pada mesin anestesi


b. Komponen system lingkar : Sungkup muka, konektor Y, katup searah, canister, katup
ekspirasi, kantong cadangan (reservoir bag), pipa berlekuk (kurogeted)
c. Pada system lingkar dapat bervariasi mengenai:

- Letak masuknya FGF


- Letak Reservoir bag
- Letak katup ekspirasi
- Letak katup searah

H. Sirkuit Nafas Untuk Anak


Peralatan anestesi untuk anak hanya berbeda pada sirkuit nafasnyaserta alat-alat yang
menghubungkan dengan pasien,sedangkan komponen yang lain tetap sama dengan
dewasa.

Pada anak sirkuit nafas yang dipakai hendaknya:


1. Memiliki resistensi yang rendah dan ruang rugi sekecil mungkin terutama pada
anak dengan BB 20 kg atau kurang
2. Dapat berupa system lingkar dengan desain sendiri ( dengan diameter dan
panjang pipa berlekuk lebih kecil dan katup searah dan katup eksprasi lebih ringan)
3. Yang lazim dipakai adalah system T pice atau modipikasinya (Jackson Rees)
4. Jenis yang lain umumnya merupakan pengembangan dari Jackson Rees (misal
dengan memasang katup ekspirasi), tetapi secara klinis perbedaan pemakaiannya
tidak banyak. Aliran FGF yang digunakan 2,5-3 kali volume semenit.
Beberapa variasi yang mungkin ditemukan di daerah :

(1). System terbuka

Alat ini hanya terdiri dari 3 komponen yaitu: sungkup muka ( khusus karena terdiri dari
rangka kawat yang dibalut dengan kassa). Obat anestesi diberikan dengan cara meneteskan
ke sungkup muka ( eter ), dapat digunakan tanpa O2.

a. Trilene inhaler : alat ini hanya terdiri dari alat penguap dan suungkup muka, tanpa sirkuit
nafas. Katup nafas telah terpasang pada alat tersebut.
b. System EMO (Ebstein, Macintosh, Oxford )terdiri dari 3 komponen yaitu:
i. Vaporizer berupa EMO inhaler
ii. Kantong dan sirkuit nafas dengan katup satu arah
iii. Sungkup muka dan pipa nafas
Dapat dipakai tanpa O2 bila eter saja yang digunakan. Kantong nafas ( bellow)
dapat mengembang sendiri walaupun tidak ada aliran gas.
Keterangan Komponen Tiga

Adaptor atau konektor, sungkup muka, pipa endotrakeal, pipa oropharingeal, pipa
nasopharyngeal, (terbuat dari logam atau plastic).

1. Bayi sampai dewasa:


- Sungkup muka : ukuran bayi sampai dewasa, Model : Rendell Baker, Ohio, dll
- Pipa trachea : Naso trakea ( banyak terbuat dari plastic), Orotrakea (banyak terbuat dari
karet atau spiral) dilengkapi dengan atau tanpa balon. Sediakan selalu 3 macam ukuran,
pipa yang paling besar dapat masuk dengan satu nomor diatas dan dibawah.
1. Untuk anak : Model : Oxford, Cole, tanpa balon.
2. Aliran Gas Pada Mesin Anestesi
3.
Aliran gas dan zat-zat anestesi didalam sirkuit anestesi dapat digambarkan secara
sederhana sebagai berikut :
Uap obat anestesi dihisap masuk lewat paru-paru kemudian menembus membran
alveoli kapiler kemudian masuk aliran darah kapiler menuju sirkulasi oleh jantung bagian kiri
menuju ke otak. Kemudian obat akan menembus kapiler di jaringan otak dan kemudian
masuk kedalam sel-sel otak sehingga pasien menjadi tidak sadar. Bila uap obat anestesi
dihentikan kadar obat pada alveolar akan turun sehingga menimbulkan penurunan pada
kadar obat dalam darah dan kadar obat pada otak akan menurun dan pasien akan kembali
sadar.

4. Persiapan Mesin Anestesi


Sebelum melakukan tindakan anestesi kita harus selalu melakukan pengecekan komponen
dan fungsi dari mesin anestesi.
Adapun yang perlu diperhatikan adalah:
A. Tabung sumber gas anestesi dan alat pengukur aliran
Hidupkan aliran gas dari tabung dan periksalah tekanan dan aliran. Periksalah juga tabung
cadangan
B. Reservoir O2
Periksalah penghubung T dan yakinkan tidak ada sumbatan pada jalan masuk udara.

C. Vaporizer
Periksa bahwa vaporizer tersebut berisi, periksa juga sambungan-sambungan yang ada dan
putarlah tombol pada angka 0

D. SIB
Periksalah sambungan dan posisi magnet pada pompa

E. System pernafasan dan konector


Periksalah semua system pernafasan dan sambungannya

F. Katup pernafasan
Periksalah dengan melihat langsung pada atup, dimana daun katup harus bergerak selama
pernafasan

G. Periksalah kebocoran sirkuit


Kembangkan kantong pompa, sementara itu tutuplah penghubung yang berhubungan
dengan pasien dengan tangan, beri tekanan pada bag sebesar 20-30 mmH2O, tidak boleh
ada udara yang keluar

H. Yakinkan sudah tersedia:


- Face mask yang sesuai
- Pipa oropharingeal yang sesuai
- Laringoskop berfungsi baik dan cadangannya
- Pipa endotracheal yang sudah dicek kebocorannya
- Periksa suction
- Meja yang dapat diposisikan pada keadaan emergency
- Obat-obat yang dibutuhkan
- Alat persiapan lainnya

I. Jenis- Jenis Obat Anaestesi

Pada mesin anesthesi ini menggunakan bermacam-macam obat yang di klasifikasikan


berdasarkan warna, antara lain :

1. Halothane, pada tahun 1956 dan di lambangkan dengan warna Merah


2. Enflurane, pada tahun 1972 dan dilambangkan dengan warna Oranye
3. Isoflurane, pada tahun 1981 dan dilambangkan dengan warna Ungu
4. Sevoflurane, pada tahun 1970 s/d 1990 dan dilambangkan dengan warna Kuning
5. Desflurane, pada tahun 1992 dan dilambangkan dengan warna Biru
Cara kerja dari mesin anesthesi dapat kita lihat pada gambar berikut :

Oksigen dengan tekanan yang telah ditentukan ±5bar , N2O masuk kedalam mesin anesthesi
dan diatur alirannya oleh regulator dan berapa besarnya aliran gas dapat dilihat dari
flowmeter, dari flow meter tersebut Oksigen dan N2O akan bercampur melewati vaporizer,
didalam vaporizer ini oksigen akan membawa partikel-partikel obat bius yang berada
didalam vaporizer tersebut. Setelah melewati vaporizer gas yang telah tercampur dengan
partikel obat bius tadi akan masuk kedalam saluran pernafasan melalui masker atau
endotracheal tube. Setelah masuk kedalam paru-paru pada saat pasien menghembuskan
nafas maka gas tadi akan keluar, pada proses ini sebagian oksigen akan di filter kandungan
karbondioksidanya dan setelah kandungan karbondioksida hilang oksigen tersebut bisa
masuk lagi kedalam saluran pernafasan, siklus tersebut akan selalu berulang-ulang sampai
pasien tertidur. Setelah pasien tertidur, maka gas N2O dan obat bius tadi akan dihentikan.
Jadi setelah pasien tertidur gas yang dialirkan hanya Oksigen dengan volume tidak terlalu
besar. Hal ini dikarenakan apabila oksigen terlalu besar konsentrasinya maka pasien lebih
cepat sadar. Oksigen tersebut hanya berfungsi untuk menjaga sistem pernafasan pasien
agar tetap bernafas normal dengan bantuan ventilator.

Dalam bentuk dasar, mesin anestesi menerima gas medis dari suplai gas, mengontrol aliran
dari gas dan menurunkan tekanannya ke level aman, menguapkan anastetik volatile hingga
campuran gas final dan memberikan gas ke breathing circuit yang terhubung dengan jalan
nafas pasien. Ventilator mekanis yang tersambung ke breathing circuit tapi dapat
dilepaskan denan sebuah switch selama ventilasi spontan atau manual. Suplai oxygen
tambahan dan suction regulator juga biasanya ada pada mesin anestesi. Sebagai tambahan
pada komponen keamanan standar mesin anestesia yang paling canggih mempunyai
tambahan pengaman, dan computer processor yang mengintegrasi dan memonitor seluruh
komponen, melakukan pengecekan otomatis dan memberikan pilihan perekaman otomatis
dan menghubungkan dengan monitor eksternal dan jaringan informasi rumah
sakit. Beberapa mesin didesain untuk mobilitas dengan berbagai jenis mode ventilator.

5. Pemeliharaan Mesin Anestesi

A. Maintenance harian: melakukan pembersihan mesin anestesi setiap habis pakai


dan mencuci peralatan yang kontak dengan pasien dengan sabun dan desinfektan
B. Maintenance mingguan : memeriksa atau mengganti O2 sensor dan flow sensor bila
tidak bisa dikalibrasi
C. Maintenance bulanan : mencuci cooling air filter.
D. Maintenance semiannual : infeksi oleh teknisi agen mesin anestesi
E. Maintenance tahunan : kalibrasi oleh teknisi agen mesinanestesi

Kerusakan yang umum terjadi :

1. Kebocoran tekanan.
Perlu pengecekan kebocoran yaitu dimulai dari input suplay gas, rangkaian pada mesin
anaestesi berupa selang , valve dan regulator ,sampai pada output gas ke pasien sirkuit.
Pada saat pengecekan kebocoran di haruskan tidak menggunakan gas N2O dan tersambung
pada rangkaian Vaporizer. Hal ini sangat berbahaya bagi teknisi. Untuk pengecekan
sebaiknya hanya menggunakan udara tekan/gas/O2 saja.

2. Presentasi kadar obat pada Vaporizer berbeda dengan setting.

Masalah ini terdeteksi biasanya ketika dilakukan kalibrasi dengan alat gas Indikator maka
akan kita ketahui jumlah atau konsentrasi suatu obat yang keluar memalui vaporizer.
Kerusakan ini bisa di pastikan pada bagian vaporizer.

3. Jumlah volume udara yang masuk ke pasien berbeda dengan setting dan yang di
tampilkan.

Apabila kita menemui masalah seperti ini pada Ventilator/ bisa disebabkan oleh berbagai
faktor seperti setting, pembacaan sensor gas (O2) regulator, kebocoran dan lain-lain. Untuk
penanganan awal kita bisa identifikasi melalui pengecekan pada bagian-bagian yang
disebutkan diatas.

4. Kerusakan pada regulator gas

Kerusakan ini bisanya menyebabkan kurangnya tekanan atau lebihnya tekanan biasanya
akan dilakukan penggantian langsung pasrt yang rusak/tidak berfungsi normal.

1. Udara Tekan

2. Nitrogen (N2O)

3. Oksigen (O2)

Kode warna umum pada selang Gas medis.


PENYUSUN
Nama saya Jahrudin, Lahir di Subang, 20 Desember 1989, Saya adalah teknisi elektromedis,
lulus di Akademi Teknik Elektromedik Andakara, Tahun 2012, Saat ini saya bekerja sebagai
pelaksana teknis kalibrasi di PT. Astama Medika, setelah sebelumnya saya bekerja sebagai
teknisi peralatan kesehatan di Jakarta.

Tulisan di susun dari berbagai sumber di internet, dan pengalaman saya, mudah-mudahan
bermanfaat, bagi teman-temanyang masih kuliah maupun sudah berkerja.

Saya berharap tulisan ini hanya untuk dibaca dan dicetak, tidak untuk dicopy dan ditempel
dalam makalah tugas. Saya berharap rekan-rekan mahasiswa dapat mengetik ulang apabila
ingin mengambil tulisan ini, sehingga tulisan ini terbaca.
#pengalaman_mahsiswa

Terimakasih telah berkenan membaca, bagi saya cukupanlah doa, mudah-mudahan juga ini
sebagai amal jariah, dan wakaf ilmu.

Awalilah membaca dengan Bissmillah.

Apabila ada kesalahan dalam penyusunan. Untuk perbaikan dan penambahan informasi
silahkan hubungi saya via mail. Trima kasih.

Email : zahloe@gmail.com / Jahrudin20@gmail.com

Salam hangat,

Jahrudin, AMTE

TEM 2009 AND-JKT

Anda mungkin juga menyukai