DAFTAR ISI
Pada sistim individual flow line, masing-masing flow line dari sumur
produksi dihubungkan dengan header yang terdapat di gathering
station, sedangkan pada sistim production line, flow line dari setiap
sumur produksi dihubungkan dengan masing-masing header yang
terdapat pada production line yang ada di jalan utama menuju ke
gathering station.
Setelah dari gas boot, proses selanjutnya terjadi di Wash Tank yang
digunakan selain untuk menampung fluida yang datang dari sumur -
sumur minyak setelah melalui separator dan wash tank, juga untuk
memisahkan air dan minyak. Waktu retensi atau retention time
yang cukup diperlukan untuk pemisahan air dan minyak. Setelah
terjadi pemisahan, air dari wash tank dengan menggunakan water
leg akan dialirkan ke fasilitas pengolahan air (water treating
plant) sebagai bahan baku untuk keperluan air injeksi, sedangkan
minyaknya mengalir ke Shipping Tank. Dari shipping tank kemudian
minyak dipompakan ke Hydro Carbon Transportation (HCT) / Pusat
Penampung Produksi/Pusat Penampung Minyak. Sebelum minyak
dipompakan dari shipping tank ke HCT/PPP/PPM, perlu dianalisa
kandungan dasar sedimen dan airnya atau BS&W ( Basic Sediment
and Water ). Standar BS&W yang ditetapkan agar minyak bisa
dipompakan ke tanki tanki di HCT/PPP/PPM adalah 1.0 %.
SEPARATOR
Bentuk umum dari crude oil adalah campuran antara oil, water dan
gas. Apabila campuran ini ditempatkan pada suatu tabung gelas
dan dibiarkan beberapa saat, maka minyak yang lebih rin gan akan
mengapung diatas air, sedangkan gas akan berada ditempat yang
paling atas sekali. Pemisahan ini terjadi adalah disebabkan karena
adanya perbedaan gravity atau berat jenis dari tiap-tiap unsur
tersebut.
2). Pressure
3). Temperature
Oleh karena itu, maka separator memiliki dua alat pengontrol yaitu :
Cara kerja dari liquid level control loop hampir sama dengan
pressure control loop, perbedaannya adalah karena yang dideteksi
permukaan zat cair, maka sensing element yang dipakai pada liquid
level control loop adalah float atau displacer.
1) Heat exchanger
2) Separator
3) Gas boot
4) Wash tank
5) Shipping tank
6) Shipping pump
7) Meter
9) Production line
Gas boot adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan gas dan
liquid agar gas tidak masuk ke Free Water Knock Out (FWKO) atau
wash tank. Disamping itu gas boot juga membantu mengurangi dan
menstabilkan pressure yang datang dari separator, flow splitter atau
well sebelum masuk ke wash tank. Pencegahan ikutnya gas dan
penstabilan pressure dalam wash tank perlu dilakukan agar tidak
menganggu kepada proses pemisahan air dan minyak.
1. Baut fondasi
2. Guy line
3. Drain valve
4. Pressure gauge pada inlet
dan outlet
5. Baffle
6. Man-Hole
7. Inlet dan outlet valve
FREE WATER KNOCK OUT TANK
Free Water Knock Out (FWKO) adalah primary wash tank yang
berfungsi memisahkan air, minyak, dan pasir serta sedimen
terproduksi secara gravitasi. Fasilitas ini hanya terdapat di HO
karena fluida yang dihasilkan banyak mengandung sedimen atau
pasir bercampur lumpur, sehingga harus dibangun tanki ini agar
settling time menjadi lebih lama waktunya.
PERALATAN FWKO
1) Water leg
2) Sample cock
3) Sand jet
Wash tank adalah tanki penampung fluida yang datang dari gas
boot atau FWKO dan berfungsi untuk memisahkan air dan minyak.
Kapasitas wash tank yang digunakan pada setiap gathering station
berbeda-beda tergantung dari hasil produksi field yang
bersangkutan dan retention time dari fluida. Jika kapasitas cukup
besar, retention time di dalam wash tank menjadi semakin lama.
Semakin lama retention time akan menyebabkan proses pemisahan
minyak dan air menjadi semakin baik. Baik dan tidaknya pemisahan
minyak dan air juga dipengaruhi oleh temperatur fluida dan
chemical yang diinjeksikan di incoming line
c. Sample cock
d. Man hole
Berfungsi untuk lewatnya orang masuk ke dalam tanki bila ada
perbaikan atau pembersihan pada bagaian dalam tanki.
e. Tank drain
Kran pembuang ini dipasang kurang lebih satu kaki dari dasar
tanki gunanya untuk membuang kotoran, emulsi atau endapan -
endapan yang perlu dipisahkan seperti pasir
f. Circulating pump
g. Sand jet
Liquida yang masuk melalui inlet line dari gas boot akan disebarkan
oleh spreader ke arah dasar tanki. Liquida yang telah tersebar naik
ke atas, air yang secara gravity lebih berat akan turun ke bawah
dan minyak lebih ringan akan naik ke atas, kemudian mengalir
melewati spill over ke shipping tank. Di setiap wash tank, kolom air
panas selalu dijaga pada ketinggian tertentu, karena ia berguna
untuk mengikat partikel-partikel air yang masih terdapat dalam
crude oil (emulsi) pada saat crude oil tersebut bergerak melewati
kolom air panas naik kepermukaan. Ketinggian kolom air di dalam
wash tank mempengaruhi pemisahaan air dan minyak.
Untuk menentukan ketinggian kolom air yang baik di dalam sebuah
wash tank agar menghasilkan “water cut” yang baik biasanya perlu
dengan “trial and error” atau percobaan, hal ini dilakukan dengan
cara mengubah level water leg, yaitu dengan menambah spacer (O -
Ring) pada water leg untuk menaikkan water level, atau mengurangi
spacer untuk menurunkan water level di dalam wash tank.
BAB III
SHIPPING TANK
Crude oil yang keluar dari spill over wash tank mengalir menuju
shipping tank. Crude oil ini harus memiliki kandungan BS&W ( water
cut ) kurang dari 1%. 1% water cut adalah batas tertinggi standar
kandungan air yang diizinkan. Disamping berfungsi u ntuk
menampung crude oil yang datang dari wash tank, shipping tank
juga berfungsi untuk tempat pemisahan terakhir antara air dengan
minyak sebelum crude oil dipompakan ke HCT.
1) Inlet line
Inlet line adalah alat untuk masuknya crude oil dari wash tank ke
shipping tank.
2) Level indicator
5) Man hole
6) Tank drain
Kran ini berfungsi untuk membuang air yang mungkin masih ada
didalam shipping tank.
7) Circulating pump
Alat ini berfungsi untuk mengalirkan crude oil dari shipping tank
bila tanki penuh (melimpah), misalnya bila shipping pump rusak
atau tidak memompa. Crude oil yang keluar ini dialirkan ke
waste pit melalui ditch atau parit.
9) Suction line
10) Heater
Meter Reading
METER
Crude oil sudah terkumpul di dalam shipping tank dengan Basic &
Sedimen Water (BS & W) kurang dari 1 % dipompakan ke
HCT/PPP/PPM. Untuk keperluan ini diperlukan pompa (positive
displacement pump atau centrifugal pump) yaitu suatu alat mekanis
yang berguna untuk memindahkan liquid dari suatu tempat ke
tempat lain. Dengan menggunakan pompa arah aliran fluida bisa
diubah sehingga ia akan bergerak:
2) Centrifugal pump
Jenis PD pump:
a) Piston type
b) Plunger
c) Diahprahma
1. Piston
2. Piston rod
3. Liner
4. Valve
5. Packing
6. Suction line
7. Discharge line
Gambar : PD Pump Jenis Piston
7
3 1
5
1. Plunger
2. Connecting rod
3. Cylinder
4. Valve
5. Packing
6. Suction line
2 7. Discharge line
4
PD Pump jenis plunger
6
Reciprocating pump dirancang untuk pemakaian dengan kecepatan
rendah (low RPM) dan total head yang tinggi.
2) Piston pump
Fungsi valve pada piston pump sama dengan check valve yaitu
hanya mengizinkan aliran searah saja. Membuka dan menutupnya
valve ini tergantung oleh perbedaan tekanan antara bagaian luar
dalam silinder dan dibantu oleh spring.
2. Orifice meter
3. Turbine meter
METER
PD meter
Selain itu pada counter meter dilengkapi dengan ticket printer untuk
mencetak angka bacaan setiap jangka waktu tertentu (biasanya 24
jam sekali), sehingga bisa diperoleh data yang jelas. Pada ticket
printer itu tertera jumlah kumulatif hari kemarin dengan hari
SAMPLING
Untuk mengetahui water cut (BS&W) minyak yang akan dikirim maka
pada LACT Unit dilengkapi dengan automatic sampler/automatic
true cut sampler. Alat ini sangat berguna untuk mendapatkan contoh
atau sample minyak yang representative. Sample ini akan
dikumpulkan pada sebuah container yang dilengkapi dengan sebuah
back pressure regulator yang berguna untuk menjaga tekanan di
dalam container tetap, hal ini dimaksudkan agar light end dari crude
oil tidak menguap.
BS & W MONITOR
Untuk menjaga agar shipping
cut tidak melampaui batas
yang diizinkan, sebuah probe
monitor secara terus menerus
mendeteksi aliran minyak
dalam shipping line. Apabila
minyak mengandung air (water
cut) mencapai persentasi yang
telah di-set, maka probe akan
mengirimkan signal ke alarm
BS&W Monitor dan three way valve. Three
way valve akan
mengembalikan aliran ke wash
tank untuk diproses lagi.
3. Meter stuck
Kadar minyak dalam air yang diizinkan untuk dibuang ke hutan dari
waste pit tidak boleh lebih dari 15 ppm. Oleh karena itu air yang
keluar dari pit hendaknya diperhatikan agar minyak jangan ikut
terbawa bersama air ke hutan.
Yang terakhir dan yang paling penting harus saudara sadari adalah
bahwa anda bekerja di daerah yang bisa mengakibatkan kematian
(air panas), oleh sebab itu bekerjalah dengan hati-hati dan
usahakan bekerja jangan membelakangi kolam daerah air panas.
FLARE STACK
Flare stack berfungsi untuk membakar gas yang tersisa dari proses
pemisahan minyak dan gas. Untuk menyalakan flare stack
digunakan pilot ignitor.
KO DRUM
TRAP
COOLER
COG
TO W T
GAS COMPRESSOR
GAS BOOT
LINE HEATER
3) Electrical heater
Liquid meninggalkan heater lewat liquid outlet pada bagian atas dari
heater.
INDIRECT FIRED HEATER
Berbeda dengan direct fired heater yang secara garis besar hanya
mempunyai shell dan fire box saja, indirect fired heater disamping
mempunyai dua alat di atas juga mempunyai process flow coil,
dimana liquid yang akan dipanaskan mengalir di dalamnya,
sedangkan di dalam shell diisi air.
Indirect fired heater adalah heater yang flow coil-nya tidak terendam
di dalam air panas, tetapi sebagai gantinya adalah heat exchanger
yang biasanya dipasang di atas shell. Air di dalam shell dipanaskan
sampai mendidih hingga sebagaian menjadi steam. Steam ini
dialirkan ke dalam heat exchanger untuk memanaskan minyak.
Specific gravity
Pressure
Temperature
Horizontal separator
Gas out
Inlet
Liquid
Liquid out
SEPARATOR 2 FASE
Separator tiga fase
SEPARATOR 3 FASE
Kelebihannya :
Kelebihannya :
Mudah diangkut
Kekurangan
Apabila fluida mengandung pasir, lebih sulit membersihkan
Bagian-bagian utama
PERALATAN BAGIAN DALAM SEPARATOR
Deflector plate
Mist pad
Berupa rajutan kawat halus berfungsi untuk memisahkan gas
dari butiran-butiran minyak yang sangat kecil.
PERALATAN BAGIAN LUAR SEPARATOR
Pressure gauge
Sight glass
Pressure controller
Oleh karena itu, maka separator memiliki dua alat pengontrol yaitu :
SAFETY DEVICES
Kemungkinan penyebabnya:
1. Cairan yang masuk lebih besar dari pada cairan yang keluar
2. Control valve di liquid outlet tidak bekerja (close)
3. Block valve didekat control valve tertutup
4. Terjadi penyumbatan di pipa liquid outlet
Kemungkinan penyebabnya:
Low/High pressure
Cek gas outlet dan liquid outlet apakah arah aliran sudah benar
To Vent or
Blowdown GAS
Relief Pressure OUTLET
Valve Control Check Outlet
Lines to See
LEVEL That Gas and
CONTROL Liquid Flow to
Proper Location
INLET
STREAM LEVEL
CONTROL
Slowly Open
Inlet Valve LIQUID
OUTLET
DRAIN
Closed Block
Valve in Liquid
Deactive Low When Liquid Level is Outlet Line
Level Shutdown Normal, Open Valve in
if Level is Low Liquid Outlet Line and Put
1
Level Controller in Service
INLET LEVEL
STREAM CONTROL
STROKE
CONTROL
VALVES
LIQUID
OUTLET
DRAIN CLEAN GAUGE
GLASS
PEMELIHARAAN
Setiap 6 (enam) bulan sekali man hole dibuka untuk mengecek dan
membersihkannya dari scale dan parafin. Endapan parafin bisa
terdapat pada inlet, outlet atau dinding lubang.
TO VENT OR
BLOWDOWN GAS
RELIEF OUTL
VALVE
PRESSURE
CONTROL
INLET LEVEL
STREAM CONTROL
CLOSE VALVE
IN INLET LINE LIQUID
OUTLE
IF VESSEL MUST BE
DRAINED, OPEN BYPA
CLOSE VALVE IN VALVE OR ADJUST LEV
LIQUID LINE IF CONTROLLER TO
DRAINING IS NOT DRAINED LIQUID. THE
REQUIRED 1
CLOSE VALVE IN LIQU
LINE
SEPARATOR CONTROLLER
Tekanan / Pressure
Bila p terlalu tinggi, gas yang terpisah sedikit, gas terikut dalam
cairan
Control valve yang dipakai dalam kondisi darurat adalah fail open
(fo)
Level cairan diatur memakai level controller dan level control valve
(LCV)
dengan prinsip yang sama, apabila level naik / turun terus, maka
SDV closed ESD
Bila pressure turun mencapai set point, spring tidak ada yang
menahan sehingga pressure switch low bergerak kebawah, arus
listrik tersambung, mengaktifkan alarm di control room panel
shutdown
LEVEL SWITCH
Level switch terdiri dari 2 (dua) floater dan 2 (dua) buah switch
“level switch high” dan “level switch low”
Saat floater turun hingga mencapai set point low level, dan low
level switch posisi closed, arus listrik tersambung mengaktifkan
shutdown
Dua separator atau lebih dihubungkan secara seri yang bek erja
pada tekanan yang berturut-turut menurun.
R = (P1/Ps) 1/n
P2 = P1/R
P3 = P2/R
dimana :
Jumlah stage = 4
Berapa P2 dan P3
R = 3,68
Ps = 30 Psi
GAS DEHYDRATION
Umumnya gas yang diproduksi dari gas well mengandung butiran air
dan condensate jenuh air. Air (free water) dan condensate ini ikut
mengalir bersama gas dari reservoir. Kandungan air ini harus
dibuang (gas harus dikeringkan) sebelum dialirkan ke customer,
dengan tujuan untuk:
1) Pendinginan
4) Proses penyerapan
1). Pendinginan
Pendinginan akan menurunkan kemampuan uap air bercampur
dalam fase gas. Media pendinginan dapat berupa udara (cooler fan)
atau air dingin (water jacket). Batasan dari metoda ini adalah
hydrate formation temperature dari gas. Metoda ini akan ekonomis
bila temperatur aliran gas di atas 100 o F (37.7 o C), karena air yang
digunakan umumnya mempunyai ambient temperature (lebih kurang
96 o F).
Kandungan uap air yang terdapat dalam gas dapat diturunkan lebih
jauh dengan menggunakan metoda ini. Metoda ini umumnya
digabungkan dengan mechanical refrigeration (sistem pendinginan
mekanik) pada aliran gas. Metoda ini lebih efektif untuk mengurangi
kandungan air dibandingkan dengan metoda pendinginan.
Kandungan air pada gas diserap melalui kedua proses berikut ini:
1) Adsorpsion
Pertemuan antara gas dengan glycol (bahan kimia yang bersifat
menyerap air) yang dialirkan melalui tray yang juga mempunyai
sifat menyerap air. Tempat proses ini berlangsung disebut
contactor.
2) Absorpsion
Pemilihan Glycol
o
a) Bisa dimurnikan kembali pada temperatur antara 315 F
sampai 325 o F yang menghasilkan kemurnian 97%
o
a) Bisa dimurnikan kembali pada temperature antara 350 F
sampai 400 o F yang menghasilkan kemurnian hingga 98,8%
Tetraethyle
Parameter Ethylene Diethylene Triethylene
ne
Glycol Glycol Glycol
Glycol
Formula: C2H6O2 C 4 H 10 O 8 C 6 H 14 O 4 C 6 H 18 O 8
Boiling point
387.1 472.6 545.9 597.2
at 760 mmhg. o C
Density:
Viscosity in centipoises
Glycol Absorber
2) Wet gas masuk dari bagian bawah absorber (dari no. 1) dan
bergerak ke atas menembus setiap tray yang berisi glycol.
Gas yang mengandung uap air akan diserap oleh glycol (lihat
gambar 10.3). Dengan meningkatnya permukaan bidang
kontak gas dengan glycol akan meningkatkan jumlah
penyerapan uap air dari gas. Laju alir gas dan glycol sangat
memegang peranan penting dalam effesiensi penyerapan uap
air. Jika laju alir gas terlalu cepat, maka waktu kontak gas
dengan glycol akan sangat cepat sehingga penyerapan
kurang sempurna serta kemungkinan terbawanya glycol
bersama dengan aliran gas (glycol loss). Disamping itu juga
akan mempercepat rusaknya / terangkatnya tray.
3) Contactor umumnya menggunakan dua buah tray atau lebih,
semakin banyak jumlah tray semakin baik hasil glycol
dehydration.
Foaming
Foaming adalah terbentuknya busa metal foam akibat pencampuran
antara glycol dengan gas. Foaming akan menaikkan kehilangan
glycol dan mengurangi kapasitas gas plant. Glycol tidak akan
menjadi foam sendiri, tetapi karena adanya (impurities) terutama
karena temperatur rendah.
3. Pencampuran garam.
Halangan pada proses disini adalah terjadi coke dan karat yang
bisa dibersihkan melalui filter (penyaringan). Bisa juga ditambahkan
peralatan untuk mengurangi kadar garam dan pembersihan agar
memperlama pemakaian.
7.4.1. Reboiler.
Reboiler berfungsi untuk memanasi rich glycol agar terpisah dari air
yang terserap pada temperatur antara 370 – 390 oF. Temperatur
boiler untuk TEG dibatasi tidak boleh lebih tinggi dari 400 0F, yang
bisa mencapai konsentrasi glycol maksimum sekitar 98, 7%, lebih
dari temperatur tersebut menyebabkan terjadi dekomposisi.
Still column
Glycol-to-gas
heat exchanger
Flash tank
PSV Pressure release
Lean glycol
inlet
Rich glycol
outlet
accumulator
Dry gas Condensate
outlet
Glycol-to-heat exchanger
Lean Glycol
Tower contactor
Gambar:
Gambar : ProsesProses Gas &Dehidration
Gas & Glycol Glycol Dehydration
PROSEDUR START UP DAN SHUT DOWN
Start Up
15) Bila cold glycol dipakai sebagai reflux coil pada puncak still,
maka secara manual tutup by pass valve.
Shut Down
2. Apabila tidak ada sistem by pass, tutup inlet valve gas yang
menuju ke contactor
3. Matikan pompa
Mechanical Maintenance
5. Ambil sample dengan dry gas dan dry glycol secara periodik
dianalisis di laboratorium untuk mengetahui unjuk kerja unit
gas dehydration. Setiap perubahan kondisi gas (tekanan,
suhu dan flow rate) perlu disesuaikan.
Trouble Shooting
2. Corrosion
3. Glycol losses.
2). Corrosion
Glycol Losses.
1) Contactor
2) Reboiler
3) Flash separator
c) Sirkulasi glycol
d) Glycol regeneration.
- Temperatur reboiler
- Tekanan reboiler
I. TANK
Tujuan dari pengenalan storage tank tidak lain supaya tempat ini
terjaga, terawat dengan baik sehingga kecelakaan kerja dapat
dihindarkan atau ditekan serendah mungkin.
1.1. Pengertian
1.2. Klasifikasi.
1. Tanki Atmosferik
Tanngki LPG/LNG
Tangki Produksi
A. Fungsi Tanki:
B. Penempatan Tanki
Letak geografi.
1. Metric System
2. British System
3. American System
0 0
Specific Grafity 60 F / 60 F (British System)
0
API Grafity 60 F (American System)
A. Density
Berat Kg
Density
Volume Liter
B. Specific Gravity
Specific Gravity adalah kepadatan yang digambarkan
dengan perbandingan bobot suatu volume substansi
terhadap standar yang lain. Dalam hal ini benda cair dan
benda padat standarnya air, sedang untuk gas standarnya
adalah udara. (Team Arus Minyak Korporat dalam
Pengukuran & Perhitungan Arus Minyak, 2001 - 30)
C. API Grafity
141,5
API Grafity 60 0 F 131,5
Specific Grafity 60 0 F / 60 0 F
Keterangan:
L= (H-A)+B
Dimana:
DIPERLUKAN PERSIAPAN :
DAN BERPENGALAMAN
a Middle Spot
e. Running Sample
>5 3
3< X < 5 2
<3 1
BOTTLE SAMPLE
MIDDLE SPOT
TWO WAY SAMPLE
THREE WAY SAMPLE
ALL LEVEL SAMPLE
RUNNING SAMPLE
Tinggi Minyak
Pengukuran Kedalaman Ukur
(meter)
<3 1 Di tengah-tengah
SATU TEMPAT
DUA TEMPAT
TIGA TEMPAT
Setelah prosedur pengukuran suhu dilaksanakan, catat dan
hitung suhu rata-rata dalam ticket dengan cara :
Hydrometer
Gelas ukur
Thermometer
Gambar : Pengukuran density observed
Pengencer (bensin)
Prosedur perhitungan :
Density 15o C
(Tabel ASTM 53)
Volume
Observ. Volume Standard
Diunduh dari BSE.Mahoni.com
DAFTAR PUSTAKA