Kelompok 5
Anggota :
1. Ahmad Jazuli (I0521007)
2. Ethan Nandika Yogiswara (I0521025)
3. Rizal Noor Said (I0521082)
4. Rusdhian Lubis (I0521087)
5. Steven Setiawan Wibowo (I0521094)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan baik.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
baik secara teknis maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang
dimiliki. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata,
penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................
D. Manfaat.........................................................................................................................................
BAB II.....................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................
A. DAP..............................................................................................................................................
B. Informasi Arus..............................................................................................................................
C. Deskripsi Proses............................................................................................................................
D. Spesifikasi Peralatan Proses….....................................................................................................
BAB III...................................................................................................................................................
PENUTUP..............................................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
A.1 Evaporasi
Evaporasi adalah suatu proses yang bertujuan memekatkan
suatu larutan yang terdiri atas pelarut (solvent) yang volatile dan zat
terlarut (solute) yang non volatile (Widjaja, 2010).
Dalam sebagian besar proses evaporasi, umumnya
menggunakan air sebagai pelarut. Proses evaporasi dilakukan dengan
menguapkan sebagian pelarut, yang menghasilkan larutan cair yang
lebih pekat dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Penting untuk
memahami bahwa evaporasi berbeda dengan pengeringan. Saat
evaporasi terjadi, hasil penguapan adalah larutan yang sangat kental,
bukan zat padat. Selain itu, evaporasi juga berbeda dengan destilasi,
karena dalam proses ini hanya terjadi penguapan komponen tunggal.
Menurut Haryanto dan Masyithah (2006), faktor-faktor yang
mempengaruhi proses evaporasi :
a. Luas permukaan bidang kontak
Semakin luas permukaan bidang kontak antara cairan dengan
pemanas, maka semakin banyak molekul air yang teruapkan,
sehingga proses evaporasi akan semakin cepat.
b. Tekanan
Kenaikkan tekanan berbanding lurus dengan kenaikan titik didih.
Tekanan bisa dibuat vakum untuk menurunkan titik didih agar
proses penguapan semakin cepat.
c. Karakteristik zat cair
1. Konsentrasi
Meskipun cairan yang dimasukkan ke dalam evaporator
awalnya memiliki konsistensi yang mirip dengan air karena
encer. Akan tetapi ketika konsentrasinya meningkat, larutan
akan makin bersifat individual.
2. Pembentukkan busa
Beberapa bahan tertentu, terutama zat-zat organik
berbusa pada waktu diuapkan. Busa yang dihasilkan akan
ikut ke luar evaporator bersama uap.
3. Kepekaan terhadap suhu
Beberapa bahan kimia, bahan kimia farmasi dan bahan
makanan dapat rusak bila dipanaskan pada suhu tinggi dalam
waktu yang lama. Dalam mengatur konsentrasi bahan-bahan
seperti itu maka diperlukan teknik khusus untuk menurunkan
suhu zat cair dan mengurangi waktu pemanasan.
4. Kerak
Beberapa larutan tertentu menyebabkan pembentukan
kerak pada permukaan pemanasan. Hal ini menyebabkan
koefisien menyeluruh semakin lama semakin berkurang.
Dalam penggunaan evaporator, secara umum terdapat tiga
metode yang berbeda yang digunakan.
1. Single effect evaporation
Menggunakan satu evaporator saja, uap dari zat cair yang
mendidih dikondensasikan dan dibuang. Walaupun metode ini
sederhana, namun proses ini tidak efektif dalam penggunaan uap.
Untuk menguapkan 1 lb air dari larutan, diperlukan 1–1.3 lb uap.
Gambar 1.1 Diagram Single effect evaporation
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses evaporasi dan kristalisasi dalam industri asam
oksalat?
2. Bagaimana diagram alir proses dan informasi komposisi, kondisi
operasi arus terkait proses evaporasi dan kristalisasi pada industri asam
oksalat?
3. Bagaimana spesifikasi alat evaporasi dan kristalisasi yang digunakan
dalam industri asam oksalat?
C. Tujuan
1. Mengetahui proses evaporasi dan kristalisasi dalam industri asam
oksalat.
2. Mengetahui diagram alir blok dan menjelaskan informasi mengenai
arus pada proses industri pembuatan asam oksalat, meliputi komposisi
dan kondisi operasi.
3. Mengetahui spesifikasi alat yang digunakan dalam industri asam
oksalat.
D. Manfaat
1. Sebagai sarana untuk memberikan informasi terkait proses yang terjadi
pada industri pembuatan asam oksalat, meliputi DAP, komposisi,
kondisi operasi dan alat yang digunakan.
2. Sebagai sarana untuk mengetahui pengaplikasian alat khususnya
evaporator dalam industri asam oksalat.
3. Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan informasi
kepada pembaca mengenai aplikasi evaporator dan crystallizer dalam
industri pembuatan asam oksalat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DAP
B. Informasi Arus
1. Neraca Massa
Produk : Asam Oksalat Dihidrat 99%
Kapasitas perancangan : 18.000 ton / tahun
Waktu operasi selama 1 tahun : 330 hari
Waktu operasi selama 1 hari : 24 jam
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Satuan : kg/jam
NO - 1074.643
H2C2O4.2H2O - 2715.288 -
H2C2O4.2H2O 2715.288 - -
H2C2O4.2H2O - 2216.515 -
H2C2O4 25.820 - -
H2C2O4
NO 1074.643
V2O5 0.003
H2C2O4. 2252.664
2H2O
2. Neraca Panas
Tabel 2.12 Neraca Panas pada Mixed Tank
NO - 15531.401
H2C2O4.2H2O - 14061.253
H2C2O4.2H2O 2343.542 -
H2C2O4.2H2O 2343.542 -
C. Deskripsi Proses
Proses produksi asam oksalat dihidrat dari glukosa dan asam nitrat, dibagi
menjadi 3 tahap yaitu:
1. Tahap penyiapan bahan baku
2. Tahap pembentukan produk (reaksi)
3. Tahap pemurnian dan penyimpanan produk
1.) Tahap Persiapan Bahan Baku
a. Glukosa
Bahan baku glukosa disimpan di dalam tangki
penyimpanan. Tangki penyimpanan glukosa dirancang dengan
kapasitas persediaan glukosa selama 15 hari dengan kondisi
operasi pada suhu kamar, tangki penyimpanan glukosa berjumlah 1
buah. Glukosa dalam tangki penyimpanan selanjutnya dipompa
menuju mixed tank dan bercampur dengan hasil samping dan
masuk reaktor sebagai umpan.
b. Asam Nitrat
Bahan baku berupa asam nitrat disimpan dalam tangki
penyimpanan dengan kapasitas tangki yang dirancang untuk
persediaan asam nitrat selama 15 hari. Selanjutnya asam nitrat
dipompa menuju reaktor sebagai umpan.
Selain bahan baku, Katalis vanadium pentoksida dari hasil
recycle evaporator akan menuju mixed tank dan menjadi umpan reaktor.
Dan kondisi penyimpanan bahan baku baik tangki penyimpanan Glukosa
maupun Asam Nitrat berada pada kondisi operasi suhu 30 oC dan tekanan
1,013 bar.
3. Reaktor
Kode : R -01
Fungsi : Mereaksikan glukosa (C6H12O6) dengan
asam nitrat (HNO3) dengan katalis vanadium pentaoksida (V2O5) menjadi
asam oksalat (H2C2O4), nitrogen oksida (NO) dan Air (H2O)
Tipe : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Jumlah : 2 buah
Kondisi operasi
Suhu : 71oC
Tekanan : 1,013 bar
Sifat reaksi : Eksotermis
Material konstruksi : Stainless steel SA 167 tipe 316
Volume : 0,689 m3
Tinggi : 1,628 m
Dimensi Shell
ID : 32 in = 0,813 m
Tinggi : 2,958 m
Tebal : 0,1875 in
Dimensi Head
Jenis : Torispherical dished head
Tebal : 0,25 in
Tinggi : 0,413 m
Pendingin Reaktor 1 : Coil
Jumlah set : 23 set koil
Tinggi : 2,629 m
Volume : 1,244 m3
Pendingin Reaktor 2 : Jacket
Tinggi : 1,933 m
Tebal : 2,8125 in
Tenaga motor pengaduk : 20 HP
4. Evaporator 1
Kode : EV -01
Fungsi : Menguapkan sebagian asam nitrat (HNO 3) dan
air (H2O) sehingga menghasilkan larutan yang lebih pekat untuk diumpankan ke
crystallizer -01.
Tipe : Calandria / short tube vertical evaporator
Jumlah : 2 buah
Kondisi operasi
Suhu : 95,716oC
Tekanan : 1,013 bar
Sifat reaksi : Eksotermis
Material konstruksi : Stainless steel SA 167 tipe 316
Tinggi : 6,051 m
Dimensi Shell
Diameter luar : 18 in
Diameter dalam : 17,625 in
Tinggi : 5,763 m
Dimensi Head
Tebal : 3/16 in
Tinggi : 0,144 m
Tube
Jumlah : 36 buah
Diameter luar : 1,5 in
BWG 16
Diameter dalam : 1,38 in
Model : Triangular pitch
Pitch : 1,875 in
Passes :8
5. Crystallizer 1
Kode : CR -01
Fungsi : Membentuk kristal asam oksalat dihidrat
(H2C2O4.2H2O) dengan cara pendinginan.
Tipe : Swenson-Walker crystallizer
Jumlah : 2 unit
Kondisi operasi
Tekanan : 1,013 bar
Suhu pendingin masuk : 5 oC
Suhu pendingin keluar : 15 oC
Suhu bahan masuk : 95,716 oC
Suhu bahan keluar : 30 oC
Panjang : 2 x(12 m) = 24 m
6. Centrifugal Filter 1
Kode : CF -01
Fungsi : Memisahkan kristal asam oksalat dihidrat
(H2C2O4.2H2O) dari larutannya.
Tipe : Continuous centrifuge with helical
conveyor (solid bowl)
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi
Tekanan : 1,013 bar
Suhu : 30oC
Diameter bowl (Db) : 18 inch
Kecepatan bowl (w) : 3500 rpm
Max centrifuge force : 3130 x gravity
Kapasitas cairan : Sampai 100 gal/menit.
Kapasitas padatan : 1-3 ton/jam
Power motor penggerak : 50 HP
7. Tangki Redissolving
Kode : TR -01
Fungsi : Melarutkan kembali kristal asam oksalat
dihidrat (H2C2O4.2H2O) yang terbentuk di crystallizer -01, agar dihasilkan
kristal yang lebih murni.
Tipe : Tangki berpengaduk
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi:
Tekanan (P) : 1,013 bar
Suhu (T) : 60°C
Volume : 3,405 m3
Tinggi : 2,639 m
Material : Stainless steel SA 167 tipe 316
Dimensi Shell
ID : 1,362 m
Tebal : 0,1875 in
Tinggi : 1,841 m Dimensi Head:
Bentuk : Torispherical dished head
Tinggi : 0,298 m
Tebal : 0,1875 in
Tenaga motor pengaduk : 20 HP
Pemanas tangki redissolving : Coil
Jumlah set : 5 set koil
Tinggi : 1,314 m
8. Crystallizer 2
Kode : CR -02
Fungsi : Membentuk kristal asam oksalat dihidrat
(H2C2O4.2H2O) dengan cara pendinginan.
Tipe : Swenson-Walker crystallizer
Jumlah : 3 unit
Kondisi operasi
Tekanan : 1,013 bar
Suhu pendingin masuk : 5 oC
Suhu pendingin keluar : 15 oC
Suhu bahan masuk : 60 oC
Suhu bahan keluar : 30 oC
Panjang : 3 x(12 m) = 36 m
9. Centrifugal Filter 2
Kode : CF -02
Fungsi : Memisahkan kristal asam oksalat dihidrat
(H2C2O4.2H2O) dari larutannya.
Tipe : Continuous centrifuge with helical
conveyor (solid bowl)
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi:
Tekanan : 1,013 bar
Suhu : 30oC
Diameter bowl (Db) : 18 in
Kecepatan bowl (w) : 3500 rpm
Max centrifuge force : 3130 x gravity
Kapasitas cair : Sampai 100 gal/menit.
Kapasitas padatan : 1-3 ton/jam
Power motor penggerak : 50 Hp
10. Evaporator 2
Kode : EV -02
Fungsi : Menguapkan seluruh asam nitrat (HNO3)
dan air (H2O) sehingga menghasilkan larutan yang lebih pekat untuk
dikembalikan ke mixed tank
Tipe : Calandria / short tube vertical evaporator
Kondisi operasi
Suhu : 93,271 oC
Tekanan : 1,013 bar
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167 tipe 316
Tinggi : 5,528 m
Shell
Diameter luar : 26 in
Diameter dalam : 25,625 in
Tinggi : 5,211 m
Head
Tinggi head : 0,186 m
Tebal head : 3/16 in
Tube
Jumlah : 95 buah
Diameter luar : 1,5 in
BWG : 16
Diameter dalam : 1,38 in
Model : Triangular pitch
Pitch : 1,875 in
Passes :8
12. Pompa-01
Kode : P-01
Fungsi : Memompa larutan HNO3 65% dari mobil
tangki menuju tangki -01 setiap periode loading.
Jenis : Single stage centrifugal pump
Bahan konstruksi : Stainless steel
Kapasitas pompa : 563,563 gpm
Head pompa : 6,020 m
Spesific speed : 9056,194 rpm
Jenis impeller : Axial flow
Daya pompa : 7,5 HP
13. Pompa-02
Kode : P-02
Fungsi : Memompa larutan C6H12O6 90% dari
mobil tangki menuju tangki -02 setiap periode loading.
Jenis : Single stage centrifugal pump
Bahan konstruksi : Stainless steel
Kapasitas pompa : 563,563 gpm
Head pompa : 4,026 m
Specific speed : 12247,493 rpm
Jenis impeller : Axial flow
Daya pompa : 7,5 HP
14. Pompa-03
Kode : P-03
Fungsi : Memompa larutan C6H12O6 90% dari
tangki -02 menuju mixed tank.
Jenis : Single stage centrifugal pump
Bahan konstruksi : Stainless steel
Kapasitas pompa : 3,448 gpm
Head pompa : 2,188 m
Spesific speed : 1513,172 rpm
Jenis impeller : Mixed flow
Daya Pompa : 1 HP
15. Pompa-04
Kode : P-04
Fungsi : Memompa larutan HNO3 65% dari tangki -01
menuju reaktor -01.
Jenis : Single stage centrifugal pump
Bahan konstruksi : Stainless steel
Kapasitas pompa : 15,669 gpm
Head pompa : 4,359 m
Specific speed : 1923,750 rpm
Jenis impeller : Mixed flow
Daya pompa : 1 HP
16. Pompa-05
Kode : P-05
Fungsi : Memompa larutan mixed feed dari mixed
tank menuju reaktor -01.
Jenis : Single stage centrifugal pump
Bahan konstruksi : Stainless steel
Kapasitas pompa : 4,119 gpm
Head pompa : 2,888 m
Spesific speed : 1343,236 rpm
Jenis impeller : Mixed flow
Daya pompa : 1 HP
17. Pompa-06
Kode : P-06
Fungsi : Memompa larutan hasil reaksi dari reakto-
01 menuju reaktor -02.
Jenis : Single stage centrifugal pump
Bahan konstruksi : Stainless steel
Kapasitas pompa : 22,070 gpm
Head pompa : 1,486 m
Spesific speed : 5118,006 rpm
Jenis impeller : Mixed flow
Daya pompa : 1 HP
18. Pompa-07
Kode : P-07
Fungsi : Memompa larutan hasil reaksi dari reaktor
-02
menuju evaporator -01.
Jenis : Single stage centrifugal pump
Bahan konstruksi : Stainless steel
Kapasitas pompa : 21,113 gpm
Head pompa : 3,756 m
Spesific speed : 2497,179 rpm
Jenis impeller : Mixed flow
Daya pompa : 1 HP
19. Pompa-08
Kode : P-08
Fungsi : Memompa larutan hasil bawah evaporator -
01 menuju crystallizer -01.
Jenis : Single stage centrifugal pump
Bahan konstruksi : Stainless steel
Kapasitas pompa : 12,841 gpm
Head pompa : 0,552 m
Spesific speed : 8206,983 rpm
Jenis impeller : Axial flow
Daya pompa : 1 HP
20. Pompa-09
Kode : P-09
Fungsi : Memompa larutan recycle dari centrifuge -
01 dan centrifuge -02 menuju evaporator -02.
Jenis : Single stage centrifugal pump
Bahan konstruksi : Stainless steel
Kapasitas pompa : 35,090 gpm
Head pompa : 3,091 m
Spesific speed : 3726,017 rpm
Jenis impeller : Mixed flow
Daya pompa : 1 HP
21. Pompa-10
Kode : P-10
Fungsi : Memompa larutan hasil bawah evaporator -
02 dari heat exchanger -01 menuju mixed tank.
Jenis : Single stage centrifugal pump
Bahan konstruksi : Stainless steel
Kapasitas pompa : 3,603 gpm
Head pompa : 1,755 m
Spesific speed : 1825,044 rpm
Jenis impeller : Mixed flow
Daya pompa : 1 HP
32. Silo
Kode :S
Fungsi : Menampung produk asam oksalat dihidrat
99% sebanyak 272.700,003 kg selama 5 hari sebelum dibawa ke unit
pengemasan.
Jenis : Tangki silinder tegak dengan conical
bottom.
Shell
Diameter dalam : 4,861 m
Diameter luar : 192 in
Tebal : 5/16 in
Tebal bottom : 3/8 in
Tinggi : 16,317 m
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses evaporasi dalam industri asam oksalat dilakukan untuk
menghilangkan sebagian besar air dan pelarut yang terkandung dalam
campuran asam oksalat, sisa reaktan, dan mother liquor. Langkah-langkah
utama dalam proses evaporasi meliputi, memasukkan campuran asam
oksalat, sisa reaktan, dan mother liquor ke dalam evaporator. Pada
evaporator, campuran tersebut dipanaskan, sehingga air dan pelarut yang
menguap dapat terpisah dari asam oksalat.
Sedangkan proses kristalisasi dalam industri asam oksalat
dilakukan untuk menghasilkan kristal asam oksalat yang murni. Proses
diawali dari cairan asam oksalat yang pekat dari evaporator dimasukkan
ke dalam crystallizer. Kemudian, campuran asam oksalat dihidrat dan
mother liquor dipisahkan menggunakan centrifuge. Untuk meningkatkan
kemurnian kristal asam oksalat, hasil kristal asam oksalat dari centrifuge
dapat dicuci dengan air dalam tangki redissolving. Ini membantu
menghilangkan sisa-sisa mother liquor dan impuritas yang mungkin masih
melekat pada kristal. Hasil produk dari tangki redissolving kemudian
dapat dikristalkan kembali menggunakan crystallizer kedua untuk
meningkatkan kemurnian lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Hutomo, A.S., & Sari, A.Y.(2020)."Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Asam Oksalat
Dihidrat dari Glukosa dan Asam Nitrat dengan Kapasitas 18.000 ton/tahun."
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.