AKIBAT KERJA
AGEN
HOST LINGKUNGAN
AGEN
Sifat Fisika
a. Keadaan fisik seperti bentuk partikel uap atau gas
b. Ukuran dan densiti partikel
Partikel debu diameter > 15 um difiltrasi di sal napas atas
Partikel 5-15 um dapat mencapai saluran napas bawah
Partikel 0,5-5 um (debu respirabel) dapat mencapai saluran
napas terminal dan alveoli pneumokoniosis
pneumokoniosis..
Debu ukuran < 1 um tidak mudah mengendap dalam
paru. Debu ukuran 0,1-0,5 um dengan gerak brown
berdifusi keluar masuk alveoli, jika debu membentur
alveoli akan tertimbun di sana.
Arah angin
Suhu dan kelembaban
Sistem ventilasi
dll
FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP
TERJADINYA GANGGUAN PARU
1. Pneumokoniosis
- Silikosis Pajanan silika
- Pneumokoniosis batubara Batubara
- Asbestosis Asbes
- Beriliosis berilium
- Siderosis Besi
2. Asma kerja dan RADs
3. Bisinosis
4. Bronkitis industri
5. Pneumonitis hipersensitiviti
6. Kanker (Kanker paru & mesotelioma) akibat kerja
7. Inhalasi zat toksik
8. Penyakit infeksi
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang
- Foto toraks
- Spirometri
- Uji provokasi bronkus
- Pemeriksaan kapasiti difusi
- Analisis gas darah
- Ct scan
- BAL
Guidelines for the Diagnosis of an
Occupational Lung Disorder
1. Pencegahan primer
Mengurangi faktor risiko sebelum timbul penyakit
- Mengganti/substitute dengan bahan kurang bhy
- Memodifikasi proses utk mengurangi pajanan ke
kadar yang aman
- Aturan dan regulasi NAB
- Alat pelindung diri
2. Pencegahan skunder
Deteksi dini untuk menemukan kasus
- Medical surveilance
- Identifikasi faktor risiko
- Pengobatan
3. Pencegahan tersier
Mencegah progesiviti dan antisipasi komplikasi
spt : berhenti merokok, profilaksis TB pd pekerja silika
Penyakit paru akibat kerja
Work
Role
Demands
Occupational Disability
1. Anamnesis riwayat medis lengkap termasuk riwayat pajanan di tempat kerja dan
lingkungan
2. Pemeriksaan fisis
3. Pemeriksaan penunjang
A. Pemeriksaan langsung untuk mengidentifikasi kondisi ekstraparu yang
berkontribusi terhadap impairment seperti pemeriksaan darah lengkap
dan EKG
B. Pemeriksaan untuk menilai impairment respirasi
• Foto toraks
• Spirometri
• DLco (single breath diffusing capacity)
• Pulmonary exercise test (CPX)
(CPX);; tidak selalu diperlukan
• Analisis gas darah (tidak selalu diperlukan)
4. Diagnosis dan interpretasi
5. Penilaian derajat impairment
TERIMA KASIH