Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA DARI BUBUR

KERTAS

Fahmi Atoillah1, Gema Safitri2, Mela Ayu 3, Miftahul Farid,

1234
Jurusan Pendidikan Biologi

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Jl. A.H. Nasution No.105,
Cipadung, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat 40614

Abstrak
Kertas adalah salah satu limbah yang paling banyak dihasilkan oleh manusia, baik yang dihasilkan
oleh rumah tangga maupun sekolah dan perkantoran. Pengolahan daur ulang kertas menyimpan
banyak keuntungan diantaranya: menambah pendapatan, mengurangi limbah lingkungan,
menghemat energi, dan membantu dunia dari global warming dan juga dapat digunakan menjadi
media pembelajaran. Pada umumnya kegiatan akademik akan menghasilkan limbah kertas yang
cukup besar karena segala kegiatan akademik berhubungan langsung dengan kertas. Limbah kertas
akademik bisa didapatkan dari kegiatan di kantor maupun kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa,
dan bisa menjadi bahan baku pembuatan daur ulang kertas tanpa harus mengeluarkan biaya yang
banyak, namun membuatnya menjadi produk yang bernilai tambah. Metode daur ulang kertas ini
dengan cara mengolah limbah kertas menjadi bubur kertas agar mudah dibentuk menjadi media
pembelajaran yang di inginkan.

Kata kunci: limbah kertas, daur ulang, media pembelajaran

Abstract
Paper is one of the most waste products produced by humans, both those produced by households
and schools and offices. Paper recycling processes save many advantages including: increasing
income, reducing environmental waste, saving energy, and helping the world from global warming
and can also be used as a medium of learning. In general, academic activities will produce a large
amount of paper waste because all academic activities are directly related to paper. Academic paper
waste can be obtained from activities in the office or activities carried out by students, and can be
used as raw material for making paper recycling without having to pay a lot of money, but making
it a value-added product. This paper recycling method is by processing paper waste into pulp so
that it is easily formed into the desired learning media.

Keyword: paper waste, recycling, learning media

PENDAHULUAN sehingga siswa dapat menangkap pesan


Media merupakan alat pendukung yang disampaikan. Sedangkan menurut
untuk memudahkan siswa dalam belajar, Arsyad (2012:8) media pembelajaran
guru perlu menggunakan media agar merupakan segala sesuatu untuk
pembelajaran lebih mudah dan menyalurkan materi sehingga dapat diterima
menyenangkan. Menurut Suryani (2018:4) secara efektif dan efisien dalam proses
media pembelajaran adalah segala sesuatu belajar. Selanjutnya, menurut Elmawati
yang digunakan untuk menyalurkan pesan (2020) media pembelajaran merupakan
sehingga dapat meningkatkan semangat suatu perantara yang digunakan untuk
belajar siswa. Adapun pengertian media menyalurkan informasi kepada siswa
pembelajaran menurut Daryanto (2016:4) sehingga merangsang semangat siswa ketika
yaitu alat penghubung dalam pembelajaran mengikuti kegiatan belajar.
Asyhar (2012:42) mengungkapkan oleh tanah, namun apabila jumlah limbah
manfaat media pembelajaran sebagai kertas tersebut sangat banyak maka akan
berikut. a. Memberikan pengalaman belajar memakan ruang yang banyak juga untuk
yang menarik bagi siswa. b. Mendorong menampungnya, dan hal itu merupakan
siswa berfikir kritis c. Meningkatkan masalah yang harus ditemukan solusinya.
efesiensi dalam proses pembelajaran d. Dengan mengolah limbah kertas dari hasil
Pembelajaran dapat dilakukan kapanpun proses akademik maka masalah tersebut
dan dimanapun. e. Media sebagai bisa diselesaikan. Limbah kertas akademik
pemecahan masalah pendidikan. bisa didapatkan dari kegiatan di kantor
Arsyad (2013:75) menyatakan ada maupun kegiatan yang dilakukan oleh
enam kriteria yang perlu diperhatikan mahasiswa, dan bisa menjadi bahan baku
untuk memilih media yang baik, yaitu: (1) pembuatan daur ulang kertas tanpa harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran; (2) mengeluarkan biaya yang banyak, namun
menunjang materi yang bersifat abstrak; membuatnya menjadi produk yang bernilai
(3) keterampilan guru menggunakan tambah.
media; (4) praktis, luwes dan tahan; (5)
sesuai sasaran; (6) mutu teknis. BAHAN DAN METODE
Media pembelajaran yang digunakana
ini terbuat dari bahan daur ulang kertang. 1. Waktu dan Tempat
Kertas adalah salah satu limbah yang
paling banyak dihasilkan oleh manusia,
Praktikum membuat media
baik yang dihasilkan oleh rumah tangga
pembelajaran dari kertas berkas ini dilakukan
maupun sekolah dan perkantoran. Limbah
pada hari kamis, 08 April 2021 pukul 08.00-
kertas menjadi salah satu masalah yang
20.30 WIB secara during ditempat masing-
serius bagi bumi ini. Pada umumnya kertas
masing.
berbahan dasar dari alam dan biasanya dari
pepohonan. Maka semakin kita banyak 2. Alat dan Bahan
mempergunakan kertas maka semakin
cepat pula bumi ini penuh dengan rusak a) Alat
karena keseimbangan alamnya terganggu . Alat yang digunakan pada praktikum
Dengan mendaur ulang limbah kertas maka membuat media pembelajaran dari kertas
kita membantu menjaga keseimbangan berkas antara lain panci yaitu digunakan
alam dan mencegah pemanasan global. sebagai tempat untuk merebus air, kompor
Mendaur ulang kertas bisa membantu untuk memanaskan air, dan mixer berfungsi
pemerintah untuk penanggulangan sampah, untuk menghancurkan dan menghaluskan
tertama limbah kertas. Mengolah kembali kertas bekas menjadi bubur.
kertas bekas berarti kita menghemat pohon, b) Bahan
minyak, energi, listrik, dan air. Bahan yang digunakan untuk membuat
limbah yang tampak tidak berguna, media pembelajaran dari kertas bekas ini
tersimpan keuntungan apabila kita kelola diantaranya kertas bekas secukupnya
dengan baik, akan menimbulkan bahaya sebagai bahan utama (objek yang akan
yang besar apabila kita tidak mengelolanya dibuburkan), styrofoam atau kertas triplex
dengan baik. Pengolahan daur ulang kertas 40x60 digunakan untuk alas media. tepung
menyimpan banyak keuntungan kanji dan lem kayu digunakan sebagai
diantaranya: menambah pendapatan, perekat bubur kertas, dan cait cair atau
mengurangi limbah lingkungan, pewarna digunakan untuk mewarnai media
menghemat energi, dan membantu dunia yang sudah dibuat.
dari global warming. Pada umumnya c) Cara Kerja
sebuah akademik akan menghasilkan 1. Gambarlah media yg ingin anda buat
limbah kertas yang cukup besar karena pada kertas tripleks atau styrofoam.
segala kegiatan akademik berhubungan Ukuran kertas disesuaikan dengan ukuran
langsung dengan kertas. Memang limbah yg diharapkan.
kertas tampak tidak berbahaya karena 2. Rendamlah kertas sehingga kertas
kertas termasuk limbah organik kering dan menjadi bubur, untuk mempercepat
kertas merupakan bahan yang dapat terurai pembuatan bubur kertas bisa dibantu
dengan mixer. Setelah menjadi bubur
kertas tiriskan dan buanglah airnya
dengan cara diperas.
3. buatlah perekat dari tepung kanji,
caranya campurkan tepung kanji 2
sendok untuk 200 ml atau ukuran
secukupnya.Kemudian panaskan
campuran air dengan tepung kanji
sampai mengental
4. Campurkan perekat kanji yang sudah Gambar 1. Rendaman bubur kertas
dibuat dengan bubur kertas yang sudah
dibuat, lalu tempelkan pada styrofoam Selanjutnya bubur kertas disaring
atau tripleks yang sudah diberi gambar, menggunakan kain (Gambar 2) hingga serat
dengan ketebalan 0.7 - 1 cm, setelah rapi kertasnya saja yang tersisa (Gambar 3).
keringkan dengan cara diangin-anginkan Kemudian serat kertas tersebut ditambahkan
atau dijemur. lem atau larutann tepung kanji sebagai
5. setelah kering warnai objek sampai perekat (Gambar 4). Adonan bubur
bagian-bagiannya jelas bisa dibedakan. kertaspun siap untuk dibentuk menjadi
6. Untuk lebih advance lagi bisa media pembelajaran (Gambar 5) serta dapat
tambahkan rangkaian lampu mini diberikan pewarnaan setelah kering.
dengan tombol khusus sebagai
keterangannya. Tentunya tersambung
dengan rangkaian listrik (opsional)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan


pembuatan media pelajaran dari bubur
kertas, pemanfaatan limbah kertas menjadi
media pembelajaran menggunakan teknik
yang umum dilakukan dalam mendaur
ulang limbah kertas yaitu dengan
pembuatan bubur kertas terlebuh dahulu. Gambar 2. Proses penyaringan bubur kertas
Di dunia barat, seni kerajinan dengan
mengunakan bubur kertas ini dikenal
dengan sebutan paper mache, seni bubur
kertas ini bahkan digunakan juga untuk
membuat furniture (Nindhia, dkk. 2014:
98).

langkah pertama dalam pembuatan


bubur kertas dapat dilakukan dengan
membagi kertas menjadi bagian-bagian
yang kecil terlebiih dahulu, dan tambahkan
air. Jika diperlukan rendaman kertas
tersebut di rebus agar lebih cepat menjadi Gambar 3. Hasil penyaringan Bubur kertas
bubur kertasnya dan diamkan (Gambar 1).
Menurut Setya (2018:55) jumlah air pada
saat merendam bubur kertas dapat
memberikan hasil yang berbeda, jumlah
air yang semakin banyak akan
menghasilkan kertas yang semakin tipis
dibandingkan jumblah air yang sedikit.
Gambar 4. Proses pencampuran bubur alas yang rata sehingga tekstur pada bagian
kertas dengan lem bawah lebih halus dan rata.

Daur ulang pada kertas ini secara


tidak langsung mendukung pelestarian alam
dimana kertas-kertas yang tidak terpakai
tidak dibuang sembarangan atau di bakar,
diama dalam proses pembakaran yang terus-
menerus dan dalam jumlah yang banyak
akan menimbulkan polusi. Bubur kertas ini
diolah menjadi barang-babarang yang
berguna, seperti media pembelajaran yang
dibuat kali ini dapat dimanfaatkan dan akan
Gambar 5. Pembentukan adonan bubur memudahkan dalam proses belajar
kertas menjadi media pembelajaran mengajar. Selain media pembelajaran bubur
kertas ini juga dapat di digunakan dalam
pembuatan karya seni seperti topeng,
patung, dsb.

DAFTAR PUSTAKA

Nindhiya, dkk. 2014. Penelitian Teknik Pembuatan


Bubur Kertas (PULP) Dari Limbah Koran
Bekas Bagi Seniman dan Pengrajin Ogoh-ogoh
di DEsa Melinggih, Payangan, Gianyer. Jurnal
Udayana Mengabdi. vol 13. no 2 96-99
Setya, Yeni. 2018. Pemanfaatan Limbah Kertas
Menjadi Kertas Daur Ulang Bernilai Tambah
Oleh Mahasiswa. Jurnal Teknik. Vol 13. Hal 52-
64
Hamdu, G. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar
Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di
Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan.
Vol. 12 (1): 90-96.
Handika, J. 2009. Pembelajaran Fisika Melalui
Inkuiri Terbimbing Dengan Metode
Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau Dari
aktivitas dan Perha-tian Mahasiswa. JP2F.
Vol. 1 (1): 9-23.
Porter, Michael E., 1980, Strategi Bersaing:
Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing,
Erlangga, Jakarta.
Siregar, Ali B., 1991, Diktat Kuliah Analisis
Kelayakan Pabrik, Institut Teknologi
Bandung, Bandung.
Gambar 6. Pewarnaan media pembelajaran
Umar, Husein., 2003, Studi Kelayakan Bisnis :
Tekstur bagian bawah atau sisi Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana
yang menempel pada alas atau papan lebuh Bisnis secara Konprehensif, Edisi kedua, PT.
halus dan rata dari pada bagian atasnya, hal Gramaedia Pustaka Utama, Jakarta
tersebut dikarenakan proses yang di
lakukan yaiu penekanan pada saat
pembentukkan media pembelajaran dimana
tekanan pada bagian bawah lebih kuat dan
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai