Anda di halaman 1dari 10

BAB IX

HIDROLISIS

9.1 Pendahuluan
Hidrolisis adalah reaksi penguraian air (H2O) sebagai suatu reaktan menjadi ion
hidrogen (H) dan ion hidroksil (OH). Ion-ion tersebut akan bereaksi dengan
senyawa organik atau anorganik sebagai bahan baku.
Contoh reaksi hidrolisis :
XY + H2O HY + XOH (9.1)
KCN + H2O HCN + KOH (9.2)
C5H11Cl + H2O HCl + C5H11OH (9.3)

Pengertian yang lebih luas dari reaksi hidrolisis adalah perombakan senyawa
senyawa polisakarida, pemotongan rantai-rantai poli peptida, saponifikasi lemak
dan lain lain. Hidrolisis merupakan reaksi endoterm. Tipe-tipe reaksi hidrolisis
adalah sebagai berikut :

9.2 Klasifikasi Reaksi Hidrolisis


1. Hidrolisis murni adalah hidrolisis tanpa katalis, dilakukan pada tekanan dan
temperatur tinggi. Contoh-contoh reaksinya sebagai berikut :
a. C6H5N  N + H2O (Steam) C6H5OH + N2 + HCl (9.4)

Cl
Diazonium
salt

b. C6H5 SO3H + H2O (Steam) C6H6 (benzene) + H2 SO4 (9.5)


(benzene sulfonic acid)
c. C6H5 Cl (chlorobenzene) + H2O (Steam) C6H5OH (fenol) + HCl (9.6)
Reaksi dilakukan pada suhu 5750C , bahan baku dan reaktan dalam fasa gas
dialirkan dalam reaktor yang berisi porous silikat.
2. Hidrolisis dengan katalis larutan asam. Contoh-contoh reaksinya adalah sebagai
berikut :

Hidrolisis IX - 1
a. Saponifikasi lemak/minyak untuk menghasilkan asam lemak dan gliserol
Reaksi Saponifikasi lemak disajikan oleh persamaan berikut :

Asam lemak yang terbentuk tergantung pada sumber lemak/minyak yang


digunakan. Beberapa jenis asam lemak adalah sebagai berikut :
 Asam palmitat (jenuh) : CH3(CH2)14 COOH
 Asam oleat (tidak jenuh) : CH3(CH2)7 CH = CH(CH2)7COOH
 Asam stearat (jenuh) : CH3(CH2)16 COOH
 Asam linoleat (tidak jenuh): CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH
=CH(CH2)7COOH

b. Hidrolisis ester menjadi asam karboksilat dan alkohol dengan katalis HCl
CH3COOC2H5 + H2O CH3COOH + C2H5OH (9.7)
(etil asetat) (asam asetat)

c. Hidrolisis protein (polipeptida) menjadi asam amino, hidrolisis polisakarida.


Protein tersusun dari 20 jenis asam amino yang memiliki sifat-sifat yang hampir
sama. Gluten adalah sejenis protein yang terkandung dalam tepung gandum dapat
dihidrolisis menjadi 35 – 40% asam glutamat dengan menggunakan katalis HCl
20%. Collagen adalah sejenis polipeptida yang terkandung dalam tulang dan kulit
hewan dapat dihidrolisis menjadi gelatin dengan menggunakan katalis asam
organik maupun anorganik.

Hidrolisis IX - 2
Mekanisme reaksi hidrolisis dengan menggunakan katalis asam diwakili oleh
hidrolisis senyawa ester disajikan pada Gambar 9.1.

Gambar 9.1 Mekanisme reaksi hidrolisis dengan katalis asam


(Groggin, 1958)

Ion H+ dalam katalis asam HCl atau H2SO4 akan menyerang senyawa ester
sehingga menjadi bermuatan. Ketika suatu senyawa bermuatan maka menjadi
lebih reaktif, sehingga akan bereaksi dengan agent H2O membentuk senyawa
antara dengan ikatan yang tidak stabil. Tahap selanjutnya senyawa antara
melepaskan senyawa alkohol, kemudian melepaskan pula Ion H+. Ion H+ siap
kembali menyerang senyawa ester.

3. Hidrolisis dengan larutan basa pekat atau encer. Contoh-contoh reaksi adalah
sebagai berikut :
a. C6H5 Cl + NaOH (aq) C6H5 OH + NaCl + H2O (9.8)
C6H5 OH + NaOH (aq) C6H5 ONa + H2O (9.9)
b. 2CH3Cl + Ca(OH)2 2CH3OH + CaCl2 (9.10)
c. Reaksi pembentukan sabun, suhu optimum reaksi adalah 80 0C.

Hidrolisis IX - 3
Mekanisme reaksi hidrolisis, diwakili oleh senyawa ester dalam kondisi basa
disajikan pada Gambar 9.2.

Gambar 9.2 Mekanisme reaksi hidrolisis dalam kondisi basa (Groggin, 1958)

Basa selain berfungsi sebagai katalis yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi
juga menetralisasi asam yang terbentuk. Ion OH- akan bereaksi dan berikatan
dengan senyawa ester menjadi senyawa antara yang bermuatan. Senyawa antara
ini akan membentuk asam karboksilat dan senyawa –OR yang bermuatan.
Senyawa –OR yang bermuatan akan menarik H+ dari asam karboksilat dan
membentuk alkohol. Senyawa RCOO- akan bereaksi dengan Na+ dari basa
membentuk garam dari asam karboksilat.

Hidrolisis IX - 4
4. Hidrolisis dengan menggunakan katalis enzim. Jenis enzim yang biasa
digunakan adalah amilase, glukosidase dan isomerase.

9.3 Aplikasi Hidrolisis


a. Pembuatan etanol dari bahan baku olefin melalui dua tahap proses sintesis
yaitu sulfatasi dan hidrolisis.
CnH2n + H2SO4 CnH2n+1OSO3H (sulfatasi) (9.11)
CnH2n+1OSO3H + H2O CnH2n-1OH + H2SO4 (hidrolisis) (9.12)
Reaksi pembuatan etanol dari etilene via ethylhidrogen sulfate
C2H4 + H2SO4 C2H5OSO3H (sulfatasi) (9.13)
C2H5OSO3H + H2O C2H5OH + H2SO4 (hidrolisis) (9.14)
Reaksi pembuatan etanol dari etilene via direct hydration (The Shell Process)
dengan katalis H2PO4
C2H4 + H2O C2H5OH + 19.000 Btu/lb.mol (hidrolisis) (9.15)

C2H5OH
Produk
H2SO4 95% Stripping
kolom
Ethylene
absorber
300oC, hidrolizer
2000 psi

Gas etilen
300
C2H5OSO3H H2SO4

H2O
Gambar 9.3 Diagram alir pembuatan etanol dari etilena
via ethylhidrogen sulfate

Hidrolisis IX - 5
b. Hidrolisis lemak (fat) tanpa katalis
Hidrolisis lemak (fat) tanpa katalis dilakukan dalam reaktor Stainless steel
hidrolizing tower memiliki tinggi 70 ft dengan diameter 3 ft, dengan kondisi
operasi suhu 2520C dan tekanan 700 psig. Diagram alir proses disajikan pada
Gambar 9.4. Fatty oil masuk terlebih dahulu ke alat proses deaerator untuk
menghilangkan kandungan udara terutama oksigen agar tidak terjadi proses
oksidasi, masuk ke dalam reaktor pada suhu 600C. Air sebagai agent harus bebas
dari mineral-mineral (diproses dalam ion exchange) dan dihilangkan kandungan
udara (oksigen), masuk ke dalam reaktor pada suhu 400C.

Gambar 9.4 Diagram alir proses hidrolisis lemak (fatty oil) tanpa katalis
(Groggin, 1958)

Reaksi hidrolisis berlangsung tanpa katalis sehingga diperlukan suhu tinggi,


pemanasan dilakukan dengan menggunakan steam bertekanan 800 psi. Dari reaksi

Hidrolisis IX - 6
hidrolisis ini akan dihasilkan produk yaitu asam lemak dan gliserol, dengan
sedikit air yang tidak habis bereaksi.

c. Hidrolisis amilum/pati/ starch menjadi syrup (HGS/HFS) dan dextrose


Starch merupakan polisakarida yang terdiri dari monomer dextrose (glukosa).
(kalor, H+)
Starch + H2O banyak satuan glukosa (dextrosa, maltosa, isomaltosa
dan dekstrin). (9.16)
Komposisi hasil hidrolisis tergantung pada kondisi operasi yaitu konsentrasi
starch, waktu reaksi, suhu reaksi dan jumlah katalis yang digunakan. Strach
tersusun dari dua komponen utama yaitu amilosa dan amilopektin. Perbandingan
komposisi amilosa dan amilopektin tergantung pada sumber starch itu sendiri.
(kalor, H+, hidrolisis sempurna)
Amilosa + H2O d-glukosa (9.17)
(kalor, H+, hidrolisis parsial)
Amilosa + H2O maltosa (disakarida)
(kalor, H+, hidrolisis sempurna) + H2O
Amilopektin + H2O dekstrin (oligosakarida) maltosa &
+ H2O
isomaltosa d-glukosa. (9.18)
Mekanisme reaksi hidrolisis starch adalah sebagai berikut :
(C6H10O5)n + 1/2H2O 1/2n(C12H22O11) (9.19)
Starch Maltosa
1/2n(C12H22O11) +1/2nH2O  1/2n(C6H12O6) (9.20)
Maltosa Glukosa
Mekanisme reaksi hidrolisis amilum dengan katalis asam disajikan pada Gambar
9.5

Hidrolisis IX - 7
Qian Xiang et.al., 2003, Heterogeneous Aspects Of Acid Hydrolysis Of a
Cellulose, Humana Press, Vol 105-108. R. Dybkaer, Pure Appl Chem 73 (2001)
927.
Gambar 9.5 Mekanisme reaksi hidrolisis amilum dengan katalis asam

Perbandingan kondisi proses untuk menghasilkan hidrolisis sempurna dan


hidrolisis parsial pada proses hidrolisis starch secara batch diisajikan pada Tabel
9.1
Tabel 9.1 Kondisi proses untuk hidrolisis sempurna dan parsial
(Groggins, 1958)
Kondisi proses Hidrolisis sempurna Hidrolisis parsial
Konsentrasi starch 20% 40%
Suhu reaksi 1500C 140 - 1450C
Waktu reaksi 40 – 45 menit 20 – 25 menit
Konsentrasi katalis HCl 0,030 N 0,016 N
Dextrose Ekivalen (DE) 90 15 - 67

Hidrolisis starch dapat dilakukan secara kontinyu dalam reaktor Continous


Converter Coil. Reaksi hidrolisis terjadi dalam coil dengan diameter 8 inci dan
panjang 677 ft, pemanasan dengan menggunakan steam. Kondisi proses reaktor
ini dapat dimodifikasi disesuaikan dengan produk yang diinginkan. Diagram Alir
reaksi hidrolisis dalam Continous Converter Coil disajikan pada Gambar

Hidrolisis IX - 8
9.5.Tabel 9.2 di bawah ini menunjukkan kondisi proses, jenis dan kualitas produk
yang dihasilkan.

Gambar 9.5 Diagram alir reaksi hidrolisis dalam Continous Converter Coil
(Groggins, 1958)

Tabel 9.2 Kualitas produk hidrolisis sebagai hasil dari kondisi proses
(Groggins, 1958)
Produk Jenis Konsentrasi Waktu tinggal Suhu DE
hidrolisis Katalis Katalis (N) dalam coil dalam coil (0C) (dextrose
(menit) ekivalen)
dextrose H2SO4 0,030 18 158 90
syrup HCl 0,016 13 148 58
syrup HCl 0,016 10,5 142 42
paste HCl 0,016 6 142 16
paste HCl 0,016 6 132 5

Hidrolisis IX - 9
DAFTAR PUSTAKA
1. Fessenden, R. and Fessenden, J., 1982.,”Organic Chemistry”, 2nd Edition,
Willard Grant Press Publisher, Massachusetts, USA.
2. Groggins, P. H., “Unit Processes in Organic Synthesis”, fifth Edition,
International Student Edition, Mc. Graw – Hill Kogakusha, Ltd.
3. Hart Harold, Terj. Achmadi Suminar, “Kimia Organik, Suatu Kuliah
Singkat”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1987.
4. Qian Xiang et.al., 2003, Heterogeneous Aspects Of Acid Hydrolysis Of a
Cellulose, Humana Press, Vol 105-108. R. Dybkaer, Pure Appl Chem 73 (2001)
927.

Hidrolisis IX - 10

Anda mungkin juga menyukai